Analisa Harga Satuan Dasar Sewa Dump Truck Pada Pekerjaan Jalan Samun Haris Teknik Sipil STT Mandala Abstrak - View of ANALISA HARGA SATUAN DASAR SEWA DUMP TRUCK PADA PEKERJAAN JALAN

  

Analisa Harga Satuan Dasar Sewa Dump Truck Pada Pekerjaan Jalan

  Samun Haris Teknik Sipil STT Mandala

  

Abstrak

  Analisa harga satuan dasar sewa Dump Truck adalah merupakan mata rantai proses penyusunan analisa harga satuan pekerjaan, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan , baik dari rangkaian proses penyusunan Harga Perkiraan Perencana (Engineer’s Estimate), maupun dari rangkaian proses penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (Owner’s Estimate), pada penyiapan Rencana Biaya pekerjaan jalan dan jembatan.

  Maksud penulisan ini adalah dalam rangka studi literatur atas Buku Panduan Analisa Harga Satuan Nomor 28/T/BM/1995, sebagai ketentuan normatif dalam perhitungan Harga Perkiraan Perencana dan Harga Perkiraan Sendiri untuk pekerjaan penanganan jalan. Tujuan penulisan adalah untuk menyusun analisa harga satuan dasar sewa serta koefisien Dump Truck untuk proses perhitungan analisa harga satuan pekerjaan penghamparan Asphaltic Concrete–Wearing Course (AC-WC).

  Hasil simulasi perhitungan sewa alat Dump Truck per jam untuk menghampar per

2 M Asphaltic Concrete–Wearing Course , memberikan keluaran nilai sebesar Rp.

  258.016,31; sedangkan hasil simulasi perhitungan koefisien alat Dump Truck per

  2

  jam untuk menghampar per M Asphaltic Concrete–Wearing Course , memberikan keluaran nilai sebesar 0,0130. Kata Kunci : Harga Perkiraan Perencana; Analisa Harga Satuan Pekerjaan;

  Analisa Harga Satuan Dasar Sewa Dump Truck; Koefisien alat Dump Truck;

1. Pendahuluan adalah harga satuan mata pembayaran,

  merupakan keluaran dari analisa harga Penyusunan Harga Perkiraan satuan, sebagai hasil perkalian dari Perencana (HPP) atau Engineer’s koefisien dengan harga satuan dasar,

  Estimate (EE) maupun Harga baik tenaga kerja, bahan, maupun alat.

  Perkiraan Sendiri (HPS) atau Sebelum memahami tata cara

  Owner’s Estimate (OE) adalah

  pembuatan EE maupun OE, merupakan bagian kegiatan yang terutama OE, maka perlu mengetahui penting dalam pengadaan barang dan istilah-istilah yang terkait, antara lain: jasa. HPP dan atau HPS adalah dokumen biaya total suatu pekerjaan

  a. Harga Perkiraan Perencana

  yang mencakup sepuluh divisi, yang (HPP): di-back up oleh daftar kuantitas dan Adalah perkiraan keseluruhan biaya harga (bill of quantity), terdiri secara pekerjaan yang dibuat oleh perencana berjenjang mulai dari pekerjaan utama atau konsultan perencana, yang sering yang bersifat major item sampai disebut dengan Engineer’s Estimate pekerjaan penunjang yang bersifat atau EE;

  minor item . Harga satuan pekerjaan

  • upah tenaga kerja (per jam, per hari, per bulan);
  • Bahan, material (per M

  , per M

  2. 1 Tenaga Kerja

  Komponen Tenaga Kerja (man), Bahan (material), dan Alat (machine), merupakan unsur-unsur penting dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses penyusunan analisa harga satuan pekerjaan.

  2. Tinjauan Pustaka

  Asphaltic Concrete–Wearing Course (AC-WC).

  sekian alat yang biasa dipergunakan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan, serta diuraikan pula simulasi perhitungan koefisiennya, yang merupakan bagian dari proses perhitungan analisa harga satuan pekerjaan penghamparan

  Dump Truck , sebagai salah satu dari

  Adalah analisa tentang harga suatu jenis pekerjaan tertentu per satuan tertentu berdasarkan rincian komponen-komponen tenaga kerja, bahan dan peralatan yang diperlukan. Dalam menghitung harga satuan sudah termasuk biaya umum (overhead) dan keuntungan. Dalam tulisan ini diuraikan simulasi perhitungan harga satuan dasar sewa

  h. Analisa Harga Satuan Pekerjaan:

  , per Kg, per Ton, per Zak, dsb);

  3

  , per M

  2

  1

  Adalah harga sesuatu per satu satuan tertentu, misalnya:

  g. Harga Satuan Dasar:

  • Biaya operasi/sewa peralatan (per jam, per hari);

  Adalah harga untuk suatu jenis pekerjaan tertentu per satuan tertentu;

  f. Harga Satuan Pekerjaan:

  Adalah jenis-jenis pekerjaan yang pokok dan penting di antara jenis-jenis pekerjaan lainnya. Dalam menentukan pekerjaan pokok, dapat menggunakan pendekatan dengan menjumlahkan (dari yang paling besar nilainya setelah mengalikan volume dengan harga satuan dari jenis pekerjaan yang ditinjau) beberapa jenis pekerjaan, sampai mencapai jumlah kumulatipnya senilai 80% dari seluruh nilai pekerjaan, atau didasarkan pada tuntutan spesifikasi yang tinggi dan atau ditentukan dalam dokumen kontrak;

  e. Pekerjaan Utama:

  Adalah pekerjaan yang harus dilaksanakan, diselesaikan dan dipelihara sesuai dengan persyaratan- persyaratan yang tercantum dalam dokumen kontrak;

  d. Pekerjaan:

  Adalah suatu rincian perhitungan pekerjaan yang memuat volume, satuan, harga satuan, hasil kali volume dengan harga satuan untuk masing- masing jenis pekerjaan dan jumlah atas seluruh hasil perkalian untuk mendapatkan total harga pekerjaan;

  c. Daftar Kuantitas dan Harga:

  Adalah perkiraan keseluruhan biaya pekerjaan yang dibuat oleh Panitia Pengadaan dan ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa, yang sering disebut dengan Owner’s Estimate atau OE. OE dapat merupakan peninjauan kembali dari EE berkenaan dengan penyesuaian kondisi, waktu dan penyesuaian jenis/spesifikasi dan volume pekerjaan;

  b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS):

  Tenaga Kerja adalah tiap orang yang berusia 15 tahun ke atas yang secara potensial dapat melakukan pekerjaan baik, di dalam maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan jasa-jasa atau barang-barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

  Pekerja standar adalah pekerja terampil yang biasa mengerjakan satu macam pekerjaan, seperti antara lain: (a) pekerja galian; (b) pekerja pengaspalan; (c) pekerja pasangan batu; (d) pekerja las. Produktivitas tenaga kerja adalah volume pekerjaan rata-rata yang dihasilkan oleh pekerja standar untuk jangka waktu tertentu, misalnya: (i) hari orang standar; (ii) jam orang standar. Di dalam hari orang standar, yang dimaksud satu hari kerja adalah 8 jam termasuk 1 jam istirahat. Dengan demikian jam efektif per hari = 7 jam. Dalam pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan, diperlukan keterampilan yang memadai untuk dapat melaksanakan suatu jenis pekerjaan. Tenaga kerja yang terlibat dalam suatu jenis pekerjaan jalan dan jembatan umumnya terdiri dari: (a) pekerja; (b) tukang; (c) mandor; (d) operator; (e) pembantu operator; (f) sopir; (g) pembantu sopir; (h) mekanik; (i) pembantu mekanik. Berikut ini dijabarkan beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh beberapa kualifikasi tenaga kerja :

  1. Pekerja Pekerja digolongkan sebagai pekerja kasar yang melakukan tugas-tugas fisik, dan tugas-tugas lain dengan menggunakan alat-alat kerja yang sederhana seperti cangkul, sekop, gerobak dorong, dan sapu, tanpa memerlukan pengalaman kerja atau latihan serta syarat lain.

  2.Tukang Tukang digolongkan sebagai pekerja yang mengetahui tentang: (i) macam- macam peralatan, bahan penggunaan dan perawatan alat-alat tersebut; (ii) cara melakukan pekerjaan sesuai bidang tugasnya; (iii) dasar-dasar pekerjaan jalan; dan mengerti tentang gambar rancangan proyek.

  3. Mandor Mandor digolongkan sebagai pekerja yang mengetahui tentang: (a) macam- macam peralatan bangunan, penggunaan dan perawatan alat tersebut; (b) standar upah tukang, pekerja; (c) tentang dasar-dasar bangunan sipil; (d) pekerjaan jalan dan jembatan; serta dipandang dapat membaca gambar dan mampu mengendalikan pekerja.

  4. Operator Untuk pelayanan alat berat, setiap kelompok kerja biasanya terdiri dari operator atau sopir yang dibantu oleh pembantu operator atau pembantu sopir. Demikian pula halnya dengan tenaga untuk pelayanan mekanik yang terdiri dari tenaga mekanik dan tenaga pembantu mekanik. Kemampuan yang dimiliki tiap-tiap kelas operator, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel

  2.1.

  • Melaksanakan pada pekerjaan dng kesulitan tinggi
  • Melaksanakan pada pekerjaan presisi berkualitas tinggi
  • Melaksanakan pada produktivitas optimum, waktu putar
  • Melaksanakan pada pekerjaan dengan peralatan kapasitas berat dan kendali (control) mutakhir
  • Melaksanakan pada pekerjaan medan berat
  • Melaksanakan pada pekerjaan kesukaran sedang
  • Melaksanakan pada pekerjaan presisi berkualitas sedang
  • Melaksanakan pada produktivitas optimum, waktu putar

  (cycle time) sedang

  Biaya pemakaian suatu alat dapat dirinci ke dalam dua komponen biaya utama: (i) Biaya pemilikan (biaya pasti = initial cost atau capital cost); (ii) Biaya operasi dan biaya pemeliharaan (direct operational and maintenance cost ).

  2.3 Alat

  Volume bahan yang harus disiapkan adalah volume setiap jenis material dalam satuannya masing-masing (zak, kg, dan sebagainya), yang diperlukan dalam mata pembayaran yang bersangkutan. Volume bahan akan tergantung dari keadaan bahan tersebut. Berbagai jenis tanah dalam keadaan asli (sebelum digali), telah lepas karena pengerjaan atau telah dipadatkan, volumenya berlainan. Besarnya faktor konversi akan tergantung dari tipe bahan dan derajat pengerjaannya. Di samping faktor ini dalam menentukan keperluan bahan perlu diperhitungkan pula adanya faktor kehilangan akibat pengerjaan atau angkutan. Faktor kehilangan ini besarnya antara 0% - 25 %. Faktor kembang susut dan faktor kehilangan bahan pada dasarnya ditetapkan berdasarkan pengalaman, pengamatan atau percobaan.

  (cycle time) cukup

  I II K em am pua n c ukup

  K E L A S

  I I K em am pua n se d ang

  • Melaksanakan pada pekerjaan dengan peralatan kapasitas sedang dan kendali (control) mutakhir

  K E L A S

  (cycle time) pendek

  I K em am pua n ba ik

  K E L A S

Tabel 2.1 Matriks Kemampuan Operator

  • Melaksanakan pada pekerjaan kesukaran cukup
  • Melaksanakan pada pekerjaan presisi berkualitas cukup
  • Melaksanakan pada produktivitas optimum, waktu putar
  • Melaksanakan pada pekerjaan medan cukup
  • Melaksanakan pada pekerjaan dengan peralatan kapasitas cukup dan kendali (control) mutakhir

2.2 Bahan

  • 1

  C.R.F. (D) berdasar bunga pinjaman yang besarnya beragam dari 10% - 15%.

  (1+i)

  A

  I x (1+i)

  (B-C) x D + F W

  10% 12,5% 15% Umur 12 tahun 0,14676 0.16519 0,18448 Umur 11 tahun 0,15396 0,17211 0,19107 Umur 10 tahun 0,16275 0,18062 0,19925 Umur 9 tahun 0,17364 0,19126 0,20957 Umur 8 tahun 0,18744 0,20483 0,22285 Umur 7 tahun 0,20541 0,22260 0,24036 Umur 6 tahun 0,22961 0,23668 0,26424 Umur 5 tahun 0,26300 0,28085 0,29832 Umur 4 tahun 0,31547 0,33271 0,035027 Umur 3 tahun 0,402111 0,41993 0,43479 Umur 2 tahun 0,57619 0,059559 0,61512 Umur 1 tahun 0,10000 0,12500 0,15000

  (Umur Pemakaian) Faktor Biaya Pengembalian Modal

Tabel 2.2 Faktor Biaya Pengembalian Modal Nilai nTabel 2.2 memberikan nilai

  a. Biaya pemilikan (biaya pasti =

  lamanya tergantung dari tingkat penggunaan dan standar dari pabrik pembuatannya.

  years ) dalam tahun yang

  D = Faktor pengembalian modal atau faktor angsuran, biasa disebut C.R.F. dan dapat dihitung dengan persamaan: D (C.R.F.) = i = bunga tiap tahun; A = Umur pemakaian dalam tahun atau umur ekonomis peralatan (economic life

  Biasanya nilai ini diambil 10% dari initial cost (harga pokok alat setempat);

  G = Dengan penjelasan: G = Biaya pemilikan (biaya pasti) per jam; B = Harga alat setempat; C = Nilai sisa (salvage value), yaitu nilai/harga dari peralatan yang bersangkutan setelah umur ekonomisnya berakhir;

  Biaya pemilikan alat adalah biaya untuk pemilikan kembali yang diterapkan sebagai biaya penyusutan dan biaya pembayaran bunga atas nilai modal peralatan. Pengembalian modal dan bunga, setiap tahun dihitung. Cara penghitungan yang umum dipakai adalah metode garis sebagai berikut :

  initial cost atau capital cost)

  A F = Biaya asuransi, pajak dan lain- - Tidak disediakan dalam lain per tahun; perhitungan-perhitungan di Besarnya nilai ini biasanya atas biaya-biaya tambahan diambil sebesar 2 per mil dari (kepada penyewa) untuk

  initial cost atau 2 permil dari asuransi dan pajak

  nilai sisa alat:

  b. Biaya Operasi Peralatan adalah = 0,002 x B biaya yang diperhitungkan untuk = 0,02 x c

  • bahan bakar (H), oli, pelumas W = Jumlah jam kerja alat dalam satu (I) dan filter; tahun: - perawatan dan perbaikan (J);
  • Bagi peralatan yang bertugas 1) Biaya bahan bakar (H) dan berat (memungkinkan bekerja Pelumasan (I): secara terus-menerus

  Biaya-biaya untuk bahan bakar dan sepanjang tahun) dianggap pelumasan dihitung atas dasar bekerja 8 jam/hari dan 250 banyaknya bahan bakar dan olie hari/tahun, maka : yang digunakan per jam oleh mesin

  W = 8 x 250 x 1 berdasarkan HP-nya. Untuk = 2.000 jam/tahun konsumsi bahan bakar dan olie,

  • Bagi peralatan yang bertugas digunakan taksiran per jam berikut: sedang, dianggap bekerja 8
  • H (dalam liter) = 12,50% x jam/hari dan 200 hari/tahun,

  HP/jam, untuk alat yang maka bertugas ringan;

  W = 8 x 200 x 1

  • H (dalam liter) = 17,50% x = 1.600 jam/tahun

  HP/jam, untuk alat yang

  • Bagi peralatan yang bertugas bertugas berat; ringan, dianggap bekerja 8 - I (dalam liter) = 1% x HP/jam, jam/hari dan 150 hari/tahun, untuk peralatan sederhana, maka : termasuk pelumas dan grease;

  W = 8 x 150 x 1

  • I (dalam liter) = 2% x HP/jam, = 1.200 jam/tahun untuk peralatan cukup kompleks,
  • Biaya pemilikan atau biaya termasuk pelumas dan grease; pengembalian modal per jam Taksiran tersebut bersifat dapat pula digunakan formula pendekatan untuk memudahkan sebagai berikut : penghitungan berbagai macam alat dalam proyek. Taksiran

  Harga alat

  yang bersifat individual, pada

  Waktu pengoperas ian jam (per tahun)

  tiap-tiap manual terdapat rumus tertentu untuk alat baru. x 0,9 x C.R.F.

  Ketepatan taksiran tersebut akan

  Catatan :

  dipengaruhi juga oleh umur alat,

  • Harga alat adalah harga yang cenderung lebih boros penyerahan peralatan.

  untuk alat lama.

  • 0,9 (90%) disediakan kepada

  2) Biaya perawatan dan pemeliharaan nilai sisa 10% pada umur pakai (Workshop (J); sisa alat

  • berat (bekerja terus menerus sepanjang tahun) dianggap bekerja 8 jam/hari dan 250 hari/tahun, maka W = 8 x 250 = 2000 jam/tahun
  • sedang, dianggap bekerja 8 jam/hari dan 200 hari/tahun, maka W = 8 x 200 = 1600 jam/tahun
  • ringan, dianggap bekerja 8 jam/hari dan 150 hari/tahun, maka W = 8 x 150 = 1200 jam/tahun

  Jumlah biaya pemilikan dan biaya operasi (atas dasar per jam) yang dihitung untuk setiap alat, digunakan sebagai harga sewa per jam peralatan tersebut.

  = Biasanya diambil 0,002 x B atau 0,02 x C; W = jumlah jam kerja alat dalam satu tahun:

  Biaya perawatan dan perbaikan peralatan (termasuk penggantian ban) yang harus disediakan, dihitung sebesar 60% dari biaya pengembalian modal, diuraikan sebagai berikut: Biaya perawatan dan Perbaikan per jam =

  (jam tahun) dalam Operasi Waktu 0,6 x modal an Pengembali Biaya

3. Perhitungan Sewa Dump Truck

  Berikut ini adalah contoh perhitungan sewa salah satu peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan AC-WC (Asphaltic

  Concrete–Wearing Course ) Superpave, yaitu Dump Truck .

  Perhitungan sewa Dump Truck dalam analisa harga satuan dasar alat, diuraikan meliputi: (1) Biaya pasti (intial cost atau capital cost); (2) Biaya operasi dan pemeliharaan.

  • Konsumsi BB dari manual pabriknya;
  • Kebutuhan untuk genset & produksi.

  1. Biaya Pasti Pengembalian modal & bunga dihitung sebagai berikut:

  • Pelumas mesin, hidrolik, transmisi, power steering, gemuk dsb;
  • Penggantian sesuai manual pabriknya.

  G =  

      1 i

  1 i 1 x i A A  

   A = umur ekonomis alat; F = biaya ansuransi, pajak dan lain- lain per tahun

  2. Biaya Operasi & Pemeliharaan

  Secara teoritis diuraikan sebagai berikut: o

  Biaya bahan bakar & biaya pemeliharaan:  Biaya Bahan Bakar (H):

   Biaya pelumas (I):

   Biaya perawatan workshop (J): - Penggantian semua jenis filter. o Biaya perbaikan/spare parts (K):  Penggantian ban; dan accu;  Penggantian bagian-bagian yang mudah aus tapi bukan spare part;  Perbaikan alat. o Biaya operator (M).

  W F D x C B   G = biaya pasti/jam; B = harga alat sampai di gudang; C = nilai sisa; D = faktor angsuran/ pengembalian modal = Secara Pendekatan, walaupun tidak akurat, namun masih dapat diterima, diuraikan sebagai berikut: o

  Biaya bahan bakar (H): H = (12,5 s/d 17,5)% x HP; Keterangan: H = (besarnya bahan bakar yang digunakan per jam (liter); HP = kapasitas mesin penggerak dalam HP, diambil 12,5% untuk alat tugas ringan, dan diambil 17,5% untuk alat tugas berat. o Biaya pelumas (I):

A. URAIAN PERALATAN

  c. Harga Alat B 350,000,000 Rupiah

  a. Biaya Pengembalian Modal = ( B' - C ) x D E 49,228.81 Rupiah W'

  3. Biaya Pasti per Jam :

  2. Faktor Angsuran Modal = i x (1 + i)^A' D 0.31256 - (1 + i)^A' - 1

  1. Nilai Sisa Alat = 10 % x B C 35,000,000 Rupiah

  c. Harga Alat (*) B' 350,000,000 Rupiah Alat baru

  b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W' 2,000.0 Jam Alat baru

  5.0 Tahun Alat baru

  a. Umur Ekonomis A'

  b. Jam Kerja Dalam 1 Tahun W 2,000.0 Jam

  I = (1 s/d 2)% x HP ; Keterangan: I = pemakaian pelumas yang digunakan per jam (liter); HP = kapasitas mesin penggerak dalam HP, diambil 1% untuk alat sederhana, dan diambil 2% untuk alat yg cukup kompleks. o Biaya perbaikan & perawatan (K):

  5.0 Tahun

  a. Umur Ekonomis A

  4. Alat Baru :

  8.0 Ton

  3. Kapasitas Cp

  2. Tenaga Pw 125.0 HP

  

1. Jenis Peralatan DUMP TRUCK E09

Tabel 3.1 Uraian Analisa Alat No. U R A I A N KODE KOEF. SATUAN KET.

  Perhitungan sewa Dump Truck dalam analisa harga satuan dasar alat, yang diuraikan meliputi: (1) Biaya pasti (intial cost atau capital cost); (2) Biaya operasi dan pemeliharaan, memberikan keluaran total biaya sewa alat per jam sebesar Rp. 258.016,31 sebagaimana uraian analisa alat dalam Tabel 3.1.

  K = (12,5 s/d 17,5)% x B/W; Keterangan: B = harga pokok alat; W = jumlah jam kerja dalam 1 tahun, diambil 12,5% untuk alat tugas ringan, dan diambil 17,5% untuk alat tugas berat.

5. Alat Yang Dipakai :

B. BIAYA PASTI PER JAM KERJA

  

No. U R A I A N KODE KOEF. SATUAN KET.

  b. Asuransi, dll = 0.002 x B' F 350.00 Rupiah W' Biaya Pasti per Jam = ( E + F ) G 49,578.81 Rupiah

C. BIAYA OPERASI PER JAM KERJA

  1. Bahan Bakar = (0.125-0.175 Ltr/HP/Jam) x Pw x Ms H 101,562.50 Rupiah

  2. Pelumas = (0.01-0.02 Ltr/HP/Jam) x Pw x Mp I 62,500.00 Rupiah

  3. Perawatan dan (12,5 % - 17,5 %) x B' K 21,875.00 Rupiah perbaikan = W'

  4. Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U1 L 15,000.00 Rupiah

  5. Pembantu Operator = ( 1 Orang / Jam ) x U2 M 7,500.00 Rupiah Biaya Operasi per Jam = (H+I+K+L+M) P 208,437.50 Rupiah

  D. TOTAL BIAYA SEWA ALAT / JAM = ( G + P ) S 258,016.31 Rupiah

  E. LAIN - LAIN % /

  1. Tingkat Suku Bunga i

  17.00 Tahun

  2. Upah Operator / Sopir / Mekanik U1 15,000.00 Rp./Jam

  3. Upah Pembantu Operator / Pmb.Sopir / Pmb.Mekanik U2 7,500.00 Rp./Jam

  4. Bahan Bakar Bensin Mb 6,500.00 Liter

  5. Bahan Bakar Solar Ms 6,500.00 Liter

  6. Minyak Pelumas Mp 50,000.00 Liter

  7. PPN diperhitungkan pada lembar Rekapitulasi Biaya Pekerjaan

4. Perhitungan Koefisien Dump - Faktor efisiensi peralatan,

  Truck

  operator, kondisi lapangan dan material; Dalam Perhitungan koefisien Dump

  Truck dalam pekerjaan penghamparan

  b. Produksi peralatan dihitung

  

Asphaltic Concrete–Wearing Course, berdasarkan volume per siklus

  berkaitan dengan perhitungan tingkat waktu dan jumlah siklus dalam satu produktifitas alat, cakupan uraiannya jam yang dinyatakan dalam adalah sebagai berikut: persamaan:

  a. Output peralatan diukur dalam Q = q x N x E satuan produk per jam;

  60 = q x x E

  Dalam menaksir produksi (out put) WS peralatan perlu mempertimbangkan

  Keterangan: hal-hal sebagai berikut: Q = Produksi per jam dari alat

  • Kinerja peralatan yang diberikan

  3

  2

  (M /jam; M/jam; M /jam); oleh pabrik; q = Kapasitas alat per siklus Simulasi perhitungan koefisien alat

  3

  2

  (M ; M ; M; dsb); Dump Truck per jam dalam

  2

  menghampar per M Asphaltic N = Jumlah siklus dalam satu

  Concrete–Wearing Course ,

  jam; memberikan keluaran koefisien per E = Efisiensi kerja total, yang

  0.0130

  jam sebesar sebagaimana terdiri dari efisiensi kerja ditunjukkan pada Tabel 4.1. operator dan mesin, efisiensi karena kondisi lapangan, efisiensi karena jenis material yang ditangani;

  WS = Waktu siklus dalam menit.

Tabel 4.1 Perhitungan Koefisien Dump Truck

  Dump Truck (DT): (E09) 3 Kapasitas bak

  V

  4.00 M

  0.83 - Faktor Efisiensi alat Fa Kecepatan rata-rata bermuatan v1 40.00 km/Jam Kecepatan rata-rata kosong v2 50.00 km/Jam Kapasitas AMP / batch Q2b

  0.50 ton Waktu menyiapkan 1 batch AC-WC Tb 1.00 menit Waktu Siklus Ts2

  • Mengisi Bak = (V : Q2b) x Tb T1 8.00 menit
  • Angkut = (L : v1) x 60 menit T2 0.00 menit
  • Tunggu + dump + Putar T3 15.00 menit
  • Kembali = (L : v2) x 60 menit T4 0.00 menit Ts2

  23.00 menit 2 Kap. Prod. / jam = V x Fa x 60 Q4

  76.99 M 2 D1 x Ts2 x t Koefisien Alat/M = 1 : Q4 (E09) 0.0130 Jam

5. Simpulan

  2. Simulasi perhitungan koefisien alat Dump Truck per jam untuk

  1. Simulasi perhitungan sewa alat

  2

  menghampar per M Asphaltic

  Dump Truck per jam untuk

2 Concrete–Wearing Course ,

  menghampar per M Asphaltic menghasilkan nilai sebesar ,

  Concrete–Wearing Course 0,0130.

  menghasilkan nilai sebesar Rp. 258.016,31;

6. Daftar Pustaka

  7. Riwayat Penulis

  Departemen Pekerjaan Umum, 1995, Samun Haris, Praktisi Pekerjaan

  

Panduan Analisa Harga Satuan Umum Kebinamargaan serta Dosen

Nomor 28/T/BM/1995 Sebagai Dasar Teknik Sipil STT Mandala. Perhitungan Engineer’s Estimate (EE) & Owner’s Estimate (OE) Untuk Pekerjaan Penanganan Jalan ,

  Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta.