BAB II BERLARI DAN BERNYANYI - Geopark Kaldera Toba

BAB II BERLARI DAN BERNYANYI Geopark yang memiliki arti Taman Bumi, merupakan sebuah

  pengembangan kawasan yang memilki nilai warisan geologi dengan potensi ilmiah dan juga outstanding. Kawasan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai kawasan wisata, namun juga sebagai kawasan edukasi/pendidikan hal ini mencakup sebagai sarana penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Banyak kawasan Geopark didunia yang sudah diakui secara Nasional, namun belum diakui secara Internasional oleh GGN. Hal ini disebabkan oleh letak dan lokasi kebanyakan kawasan tersebut berada diantar permukiman penduduk yang padat, sehinggal tidak jarang kawasan yang diwariskan sejarah itu sudah terkontaminasi. Konsep Geopark sendiri yaitu mengembangkan sebuah kawasan yang memilki warisan geolgi agar dapat menjalin hubungan erat dengan budaya, masyarakat, serta lingkungannya, hal ini tidak dapat terjadi apabila kawasan tersebut sudah terkontaminasi dengan segala aspeknya.

  Pada bab ini saya akan menjelaskan permulaan mengenai kelompok Geopark Kaldera Toba yang saya dapatkan dalam menyelesaikan Perancangan Arsitektur 6 kami. Mulai dari bagaimana gambaran mengenai Danau Toba itu sendiri juga persiapan kami dalam menghadapi Preview 1, dan apa saja yang kami dapatkan selama Preview 1. Selayaknya beberapa orang yang sedang berlari dan bernyanyi. Saya mengibaratkan pembahasan Danau Toba itu seperti berlari dimana kami mengitari Danau Toba tersebut, juga termasuk melihat-lihat ragam Geopark sebagai studi banding kami. Bernyanyi sendiri memiliki arti di mana setiap lirik lagu yang indah merupakan data dari potensi-potensi apa saja yang ada pada Danau Toba, dan likungan yang mengapitnya.

  Gambaran Umum Danau Toba

  1. Letak Geografis dan Luas Danau

  Danau toba terletak di Pulau Sumatera yang berlokasi 176 Km arah selatan Kota Medan, danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia serta Asia Tenggara.

  Permukaan danau berada pada ketinggian 903 dpl, dan daerah tangkapan air (DTA) 1.981 meter dpl. Danau ini memiliki luasan 1.130 Km2 dengan kedalaman maksimal danau 529 M.

  Total luas Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba lebih kurang 4.311,58 Km2.

  2. Iklim

  DTA Danau Toba juga termasuk ke dalam tipe iklim B1, C1, C2, D2, dan E2. Hal ini berakibat bulan basah (Curah Hujan 200 mm/bulan) yang juga berturut- turut pada kawasan ini bervariasi antara dari 3 bulan sampai dengan 7-9 bulan, sedangkan bulan kering (Curah Hujan 100 mm/bulan) berturut-turut antara 2-3 bulan.

  3. Curah Hujan

  Curah hujan tahunan yang terdapat di kawasan Daerah Tangkapan Air Danau Toba berkisar antara 1.700 - 2.400 mm/tahun. Sedangkan puncak musim hujannya terjadi pada bulan November-Desember dengan cakupan curah hujan antara 190-320 mm/bulan dan juga puncak musim kemarau terjadi selama bulan Juni - Juli dengan curah hujan berkisar 54-151 mm/bulan.

  4. Suhu Dan Kelembapan Udara o

  Suhu udara bulanan di EKDT ini berkisar antara 18,0 - 19,7 C di Balige

  o

  dan antara 21,0 - 20,0 C di Sidamanik. Sedangkan angka kelembaban tahunannya berkisar antara 79 - 95 %. Pada musim kemarau kelembaban udara cenderung agak rendah apabila hal ini dibandingkan musim hujan. Evaporasi bulanan di EKDT ini berkisar antara 74 - 88 mm/bulan. Angka evaporasi selama musim-musim kemarau cenderung lebih tinggi dibandingkan selama musim hujan.

  5. Hidrologi

  Air yang masuk ke Danau Toba berasal dari :

a. Air hujan yang langsung jatuh ke danau ; b. Air yang berasal dari sungai-sungai yang masuk ke danau.

  Sedangkan Outlet Danau Toba 1 buah yaitu Sungai Asahan.

  • Daerah aliran sungai (Catchment Area) tersebut diatas terdiri dari 26 Sub - DAS.

  Total jumlah sungai yang masuk ke Danau Toba adalah 289 sungai.

  • Dari Pulau Samosir adalah 112 sungai dan dari
  • Daerah Tangkapan Air lainnya adalah 117 sungai.
  • Dari 289 sungai itu, 57 diantaranya mengalirkan air secara tetap dan sisa
  • 222 sungai lagi adalah sungai musiman (intermitten).

6. Curah Hujan

  Kondisi topografi DTA Danau Toba didominasi oleh perbukitan dan pegunungan, dengan kelerengan lapangan terdiri dari datar dengan kemiringan( 0 - 8 % ) seluas 703,39 Km2, landai (8 - 15 %) seluas 791,32 Km2, agak curam (15 -

  25 %) seluas 620,64 Km2, curam (25 -45 %) seluas 426,69, sangat curam sampai dengan terjal (> 45 %) seluas 43,962 Km2.

  Eksisting penggunaan dan penutupan lahan di DTA Danau Toba terdiri dari hutan alam, hutan rapat, hutan tanaman, hutan jarang dan kebun campuran, semak belukar, resam, tanaman semusim, persawahan dan lahan terbuka (permukiman, bangunan lain, lahan terbuka, padang rumput dan alang-alang).

7. Fungsi dan Manfaat Danau Toba a.

  Cadangan Air (Air Baku Air Minum Air danau Toba dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai air baku air minum.

  b.

  Objek Wisata Danau Toba yang memiliki pemandangan alam yang menakjubkan sangat berpotensi sebagai objek wisata.

  c.

  Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PLTA memproduksi energy listrik 450 megawatt. Potensi sumber daya air Danau Toba telah memproduksi energy listrik sebesar 450 Megawatt melalui PLTA Asahan yang memanfaatkan outlet air Danau Toba yang Sungai Asahan.

  d.

  Sarana transportasi di Kawasan Danau Toba Danau Toba dimanfaatkan sebagai sarana transportasi di Kawasan Danau Toba.

  e.

  Budidaya pertanian meliputi budidaya: tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan.

8. Batas-Batas Pada Site

  Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya site yang berada di Kaldera Danau Toba tercipta akibat letusan gunung super volcano yaitu Gunung Toba.

  Akibat letusan itu pulalah terciptalah garis lempengan yang mengarah ke 7(tujuh) kabupaten yaitu : Kab. Dairi -

  Kab. Samosir

  Kab. Tanah Karo Kab. Tobasa

  • Kab. Simalungun Kab. Tapanuli Utara Kab. Humbahas -

  Dalam sebuah proses merancang, seorang arsitek biasanya melihat-lihat, berjalan-jalan, hal ini digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai studi banding dan studi literatur bangunan, atau projek serupa. Tidak hanya berpaku pada sebuah rancangan saja, namun seorang arsitek harus melihat dan membahas kesegala aspek mulai dari; pertatruan yang harus dipenuhi sampai pada standart yang dibutuhkan untuk memenuhi sebuah projek.

  Terdapat 111 Geopark yang sudah terdaftar oleh GGN (Global Geopark Network). Jumlah Geopark terbanyak terdapat dihongkong dengan 30 Geoparknya.

  Indonesia negara yang sangat luar biasa. Begitu banyak kekayaan alam yang seharusnya dapat dikembangkan, dengan adanya pencetusan ide mengenai Geopark Kaldera Toba yang terletak di Danau Toba. maka diharapkan dapat meningkatkan ekonomi, pendidikan serta masyarakatnya untuk lebih peduli, menghargai, dan menjaga lingkungannya. Untuk memenuhi semua hal berikut adalah beberapa gambaran mengenai Geopark-geopark yang sudah resmi dan diakui oleh dunia;

a. Krka National Park

  Krka National Park adalah tempat wisata alam yang terdapat di negara Kroasia, yang berlokasi di sungai Krka. Pada sungai Krka terdapat 7(tujuh) air terjun yang tercipta dari bukit batu kapur. Yang paling terkenal dari ketujuh tersebut adalah Skradinski Buk dengan tinggi 44m dan Roski dengan jauhnya yang bermil- mil dan juga deras airnya. Salah satu keindahan yang luar biasa dari tempat wisata ini adalah pulau kecilnya Visovac yang terletak di tengah danau tersebut. Didalam pulau kecil yang indah tersebut ada biara terkenal sebagai pusat monument yang bersejarah. Skradinski Buk adalah salah satu bagian yang paling menarik dari Krka River National Park. Hal ini jelas airnya yang jernih dengan air terjun yang paling tinggi diantara lainnya. karena kekayaan dan berbagai bentuk geomorfologi, vegetasi, dan berbagai efek yang disebabkan oleh cahaya pada pusaran air.

  Pada taman nasional ini terdapat beragam biodiversity yang dijaga kelestariannya dan manusia tetap bisa berinteraksi secara langsung. Contohnya akses disekitar air terjun yang disediakan agar pengunjung dapat melihat formasi Travertine dibagian atas sungai, dapat berinteraksi langsung dengan mikrokosmos yang unik, serta pengunjung juga dapat mendengar suara burung dan melihat-lihat binatang-binatang liar berkeliaran.

Gambar 2.1. Peta Kawasan Krka National ParkGambar 2.2. Suasana Krka National Park

b. Hongkong Global Geopark Of China Hongkong Geopark salah satu Geopark yang terkenal di Negara China.

  Geopark tersebut melakukan penataan geowisata yang menarik dan tetap menyediakan fasilitas edukasi bagi pengunjung juga penggunanya. Hongkong Global Geopark juga membagi kawasannya menjadi 8(delapan) geo-area yang bisa dikunjungi wisatawan. Masing-masing spot dijaga agar tidak terlalu banyak terkontaminasi oleh manusia. Salah satunya dengan menerapkan system Boat-tour hal itu dilakukan agar dengan fasilitas ini pengunjung dapat menikmati pemandangan dan tanpa disadari telah meminimalisir dampak langsung manusia terhadap lingkungan sekaligus tetap menjaga keselamatan pengunjung.

  Agar mendorong partisipai masyarakat lokal maka Geoparknya sendiri bekerja memfasilitasi untuk membantu restoran lokal hal ini berguna untuk membuat hidangan geologi bagi pengunjung. Point ini sangat penting karena dengan adanya hal tersebut membuat daya tarik tersendiri bagi para turis, juga sangat menguntungkan bagi pengelola Geopark dan juga masyarkat lokalnya. Para pengunjung juga dapat bergabung dengan mengikuti persyaratan yang telah ditentukan oleh pengelolah.

  Pada geopark ini juga diusung wisata edukasi yang mendukung prinsip Ecotourism. Seluruh kegiatan konservasi, museum, maupun fasilitas-fasilitas di kawasan Geopark ini merupakan sarana edukasi bagi para pengunjungnya.

  Wisatawan diajak untuk berperan langsung dalam menjaga warisan alam yang telah ada. Kemudian disediakan juga fasilitas seperti Rock Classroom yang bertujuan mengedukasi anak-anak tentang bebatuan dan geo-konservasi. Kelas ini bekerjasama dengan sekolah-sekolah yang berada disekitar wilayah Hongkong geopark.

Gambar 2.3. Hongkong Global Geopark Of China

  Persiapan Preview 1

  Sejak awal dimulainya Studio Perancangan Arsitektur 6 kami dibagi menjadi sebuah kelompok. Yang mana kelompok kami harus menyiapkan data untuk preview 1.

  Seperti yang dijelaskan di dalam gambaran umum, yaitu terdapat 7(tujuh) kabupaten yang berada tepat digaris lepengan akibat letusan gunung toba. ketujuh kabupaten itu yaitu ; Samosir, Tobasa, Tapanuli Utara, Humbahas, Dairi, Tanah Karo, dan Simalungun. Persiapan preview satu kami lebih mengarah ke pada mencari data dimana semua letak, potensi, budaya, sampai pada akses transpotasi bagi semua kabupatennya.

Gambar 2.4. Peta Tujuh Kabupaten Kaldera Toba

  Kab. Samosir

  A. Gambaran Umum

  Ibu Kota : Pangururan Luas : 254.715 Ha Kabupaten ini berada diketinggian 700 s/d 1.995 meter di atas permukaan lautJumlah Kecamatan :

  1. Kec. Harian

  6. Kec. Ronggur Nihuta 2. Kec. Nainggalon

  7. Kec. Sianjur Mulamula 3. Kec. Onan Runggu

  

8. Kec. Simanindo

4. Kec. Palipi

  9. Kec. Sitiotio 5. Kec. Pangururan

Gambar 2.5. Peta Kabupaten Samosir

B. Potensi-Potensi

Gambar 2.6. Ragam Potensi Kab. Samosir

  Kab. Tobasa

  A. Gambaran Umum

  Ibu Kota : Balige Luas : 2.021,81 km2 Kab. Tobasa berada di Dataran Tinggi Bukit Barisan, ketinggian 300-2.200 m dpl.

  Jumlah Kecamatan: 1.

  9. Kecamatan Porsea Kecamatan Balige 2.

  10. Kecamatan Pintu Pohan Meranti Kecamatan Tampahan 3.

  11. Kecamatan Siantar Narumonda Kecamatan Laguboti 4.

  12. Kecamatan Parmaksian Kecamatan Habinsaran 5.

  13. Kecamatan Lumban Julu Kecamatan Borbor 6.

  14. Kecamatan Uluan Kecamatan Nassau 7.

  15. Kecamatan Ajibata Kecamatan Silaen 8.

  16. Kecamatan Bonatua Lunasi Kecamatan Sigumpar

Gambar 2.7. Peta Kabupaten Toba Samosir

B. Potensi-Potensi

Gambar 2.8. Ragam Potensi Kab. Toba Samosir

  Kab. Tapanuli Utara

  A. Gambaran Umum

  Ibu Kota : Tarutung Luas : 3.800,31 Km2

  Luas dataran 3.793,71 Km2

  • Luas perairan Danau Toba 6,60 Km2
  • Ketinggian : 300-1500 m dpl Jumlah Kabupaten : 1.

  9. Tarutung Muara 2.

  10. Siatas Barita Siborongborong 3.

  11. Pahae Julu Pagaran 4.

  12. Pahae Jae Parmonangan 5.

  13. Adiankoting Sipahutar 6.

  14. Simangunban Pangaribuan 7.

  15. Purbatua Garoga

Gambar 2.9. Peta Kabupaten Tapanuli Utara

B. Potensi-Potensi

Gambar 2.10. Ragam Potensi Kab. Tapanuli Utara

  Kab. Humbahas

  A. Gambaran Umum

  Ibu Kota : Dolok Sanggul

2 Luas : 2.335,33 km

  Jumlah Kecamatan: 1.

  6. Paranginan Baktiraja 2.

  7. Parlilitan Dolok Sanggul 3.

  8. Pollung Lintong Nihuta 4.

  9. Sijama Polang Onan Ganjang 5.

  10. Tarabintang Pakkat

Gambar 2.11. Peta Kabupaten Humbahas

B. Potensi-Potensi

Gambar 2.12. Ragam Potensi Kab. Humbahas

  Kabupaten. Dairi

  A. Gambaran Umum

  Ibu Kota : Sidikalang

2 Luas : 1927,8 km

  Jumlah Kecamatan :

  1. Kec. Berampu

  2. Kec. Gunung Sitember

  3. Kec. Lae Parira

  4. Kec. Parbluuan

  5. Kec. Pegagan Hilir 6.

  Kec. Sidikalang

  7. Kec. Siempat Nempu 8.

  Kec. Siempat Nempu Hilir 9. Kec. Siempat Nempu Hulu 10. Kec. Silahisabungan 11. Kec. Silima Pungga-pungga

  12. Kec. Sitinjo 13.

  Kec. Sumbul 14. Kec. Tanah Pinem 15. Kec. Tigalingga

Gambar 2.13. Peta Kabupaten Dairi

B. Potensi-Potensi

Gambar 2.14. Ragam Potensi Kab. Dairi

  Kab. Tanah Karo

  A. Gambaran Umum

  Ibu Kota : Kabanjahe Luas : 2127,25 km

2 Jumlah Kecamatan : 1.

  Kec. Barusjahe

  10. Kec. Merek 2. Kec. Berastagi

  11. Kec. Munthe 3. Kec. Dolat Rayat

  12. Kec. Naman Teran 4. Kec. Juhar

  13. Kec. Payung 5. Kec. Kabanjahe

  14. Kec. Simpang Empat 6. Kec. Kuta Buluh

  15. Kec. Tigabinanga 7. Kec. Laubalen

  16. Kec. Tiganderket 8. Kec. Mardingding

  17. Kec. Tigapanah 9. Kec. Merdeka

Gambar 2.14. Peta Kabupaten Tanah Karo

B. Potensi-Potensi

Gambar 2.15. Ragam Potensi Kab. Tanah Karo

  Kab. Simalungun

  A. Gambaran Umum

  Ibu Kota : KECAMATAN RAYA Luas : 4.386,60 Km2 Jumlah Kabupaten : 31 Kecamatan

  1. Bandar

  14. Huta Bayu Raja

  2. Bandar Huluan

  15. Jawa Maraja Bah Jambi

  3. Bandar Masilam

  16. Jorlang Hataran

  4. Bosar Maligas

  17. Panei

  5. Dolok Batunanggar

  18. Panombeian Panei

  6. Dolok Panribuan

  19. Pematang Bandar

  7. Dolok Pardamean

  20. Pematang Sidamanik

  8. Dolok Silau

  21. Pematang Silima Huta

  9. Girsang Sipangan Bolon

  22. Purba

  10. Gunung Malela

  23. Raya

  11. Gunung Maligas

  24. Raya Kahean

  12. Haranggaol Horison

  25. Siantar

  13. Hatonduhan

  26. Sidamanik

  27. Silau Kahean

  30. Tapian Dolok

  28. Silimakuta

  31. Ujung Padang

  29. Tanah Jawa

Gambar 2.16. Peta Kabupaten Simalungun

B. Potensi-Potensi

Gambar 2.17. Ragam Potensi Kab. Simalungun

  MATRIKS Kab. Samosir

Tabel 2.1. Matriks Kab. Samosir

  Kab. Samosir

Tabel 2.2. Matriks Kab. Samosir

  Kab. Toba Samosir

Tabel 2.3. Matriks Kab. Tobasa

  Kab. Tapanuli Utara

Tabel 2.4. Matriks Kab. Tapanuli Utara

  Kab. Humbahas

Tabel 2.5. Matriks Kab. Humbahas

  Kab. Dairi

Tabel 2.6. Matriks Kab. Dairi

  Kab. Tanah Karo

Tabel 2.7. Matriks Kab. Tanah Karo

  Kab. Simalungun

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Iklim (Curah Hujan, Suhu Udara, Kelembaban Udara dan Kecepatan Angin) Dengan Kejadian Diare di Kota Jakarta Pusat pada Periode Tahun 2004-2013

0 0 7

HUBUNGAN IKLIM (CURAH HUJAN, SUHU UDARA, KELEMBABAN UDARA DAN KECEPATAN ANGIN) DENGAN KEJADIAN DIARE DI KOTA JAKARTA PUSAT PADA PERIODE TAHUN 2004-2013 SKRIPSI

0 0 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pencemaran dan Lingkungan - Analisis Kandungan Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Formaldehid Pada Beberapa Ikan Segar Di KUB(Kelompok Usaha Bersama) Belawan, Kecamatan Medan Belawan Tahun 2015

0 0 49

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Kandungan Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Formaldehid Pada Beberapa Ikan Segar Di KUB(Kelompok Usaha Bersama) Belawan, Kecamatan Medan Belawan Tahun 2015

0 0 9

ANALISIS KANDUNGAN CADMIUM (Cd), TIMBAL (Pb) DAN FORMALDEHID PADA BEBERAPA IKAN SEGAR DI KUB (KELOMPOK USAHA BERSAMA) BELAWAN, KECAMATAN MEDAN BELAWAN TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang - Implementasi Layanan Rakyat Untuk Sertifikasi Tanah (Larasita) Pada Kantor Pertanahan Kota Binjai

0 1 43

BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang - Implementasi Peraturan Walikota Medan Nomor 20 Tahun 2011 Dalam Penerbitan Ijin Usaha Minimarket

0 0 33

BAB II PROFIL PERUSAHAAN - Pengendalian Internal Terhadap Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT Taspen Kcu Medan

0 1 27

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jamur 2.1.1Definisi Jamur - Analisis Keberadaan Candida albicans dan Aspergillus spp. Serta Keluhan Kesehatan dan Perilaku Penjual Tentang Bahaya Kesehatan pada Pakaian Bekas di Pasar Melati Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan

0 0 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Mioma Uteri - Analisis Faktor Risiko Pasien Mioma Uteri Di RSUP. H. Adam Malik Medan Dan RS Jejaring

0 0 17