BAB III Hasil Penelitian: Interaksi Individu dalam PGMB 3.1 Pendahuluan Interaksi ada di dalam kehidupan sosial masyarakat karena kehidupan bersama tidak - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Interaksi Individu dalam Persek

BAB III Hasil Penelitian: Interaksi Individu dalam PGMB

3.1 Pendahuluan

  Interaksi ada di dalam kehidupan sosial masyarakat karena kehidupan bersama tidak akan mungkin ada, tanpa adanya interaksi. Interaksi merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu dalam relasi dengan sesamanya, sehingga terbentuklah interaksi perorangan atau interaksi kelompok. Interaksi terjadi dalam relasi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, dan terbentuklah interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat. Martin Buber mengklasifikasikan relasi individu menjadi dua, yaitu relasi I

  • – It dan relasi I–Thou. Individu akan menemukan dirinya, menjadi pribadi yang utuh

  dan dapat menemukan tujuan hidup apabila berada dalam relasi I

  • –Thou. Sebaliknya, hal-hal

  tersebut tidak dapat ditemukan dalam relasi I

  • –It. Relasi I–It merupakan relasi subjek–objek,

  sedangkan relasi I

  • –Thou relasi subjek-subjek. Relasi I-Thou juga diterapkan dalam relasi individu dengan Tuhan (I-Eternal Thou).

  Persekutuan Gereja di Muara Badak (PGMB) merupakan wadah kebersamaan yang menghadirkan interaksi sosial. Bab ini berisi hasil penelitian yang dilakukan di PGMB. Penulis melakukan penelitian dengan cara wawancara kepada tiga puluh orang informan dengan mengajukan pertanyaan yang dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: kategori intrapersonal, kategori interpersonal, kategori multipersonal dan kategori transpersonal.

  Profil tiga puluh informan sebagai berikut: 1) Terbagi menjadi dua kategori berdasarkan fungsinya, yaitu: pengurus (individu yang diberikan tugas dan tanggungjawab secara khusus di PGMB, PDUMKRIS dan gereja) dan anggota (individu yang menjadi warga gereja atau gereja; 2 orang pengurus PGMB; 2 orang pengurus PDUMKRIS; 2 orang sebagai pengurus gereja dan pengurus PGMB). 10 orang informan anggota (8 orang anggota gereja; 2 orang anggota PDUMKRIS). 2) terbagi menjadi dua kategori berdasarkan pendidikan, yaitu: 15 orang sarjana (strata satu 14 orang dan strata dua 1 orang) dan non sarjana (SLTP 1 orang; SLTA/SMA 6 orang; STM 2 orang; PGSD 1orang; PGSLTP 1 orang; perawat 1 orang; deploma satu 2 orang; SM 1 orang). 3) Keanggotaan gereja, yaitu: Gereja kerapatan 2 orang; GPIB 2 orang; GBI 3 orang; GPSDI 2 orang; GKII 2 orang; GMAHK 4 orang; HKBP 3 orang; GPDI 4 orang; Gereja Toraja 4 orang; Gereja Keluarga Kudus 1 orang; Katolik 3 orang.

  Penulis mengawali bab III ini dengan memaparkan pokok bahasan PGMB dalam perspektif individu di PGMB. Pokok bahasan ini perlu penulis paparkan untuk dapat mengetahui pengenalan individu tentang PGMB, yang mana hal itu akan mempengaruhi interaksi individu dengan yang lain di PGMB. Selanjutnya penulis akan memaparkan hasil penelitian tentang interaksi individu di PGMB dalam bingkai kategori intrapersonal, kategori interpersonal, kategori multipersonal dan kategori transpersonal.

  4 kategori yang merupakan bingkai untuk melihat interaksi di PGMB akan penulis jadikan sub pokok bahasan dalam pokok bahasan interaksi individu di PGMB. Setiap jawaban yang diberikan oleh informan akan penulis kelompokkan berdasarkan jawaban yang sama atau serupa.

3.2 PGMB dalam perspektif individu di PGMB

  1 Pertanyaan-pertanyaan dalam kategori multipersonal terdiri dari 11 pertanyaan yang

  diajukan kepada informan ada 3 pertanyaan yang memberikan informasi mengenai PGMB dalam perspektif individu yang ada di PGMB.

  Pertanyaan pertama: Apa yang saudara ketahui tentang PGMB? Informan Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana

  Jawaban Akronim 11 orang 8 orang 8 orang 11 orang Sejarah 9 orang 2 orang 7 orang 4 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Dari hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: Dari 30 informan, 19 informan memberikan jawaban, PGMB adalah akronim dari Persekutuan Gereja di Muara Badak. 11 orang informan memberikan jawaban dengan menceritakan sejarah lahirnya PGMB yang digagas oleh PDUMKRIS. Hal ini berarti kedalaman pengetahuan tentang PGMB tidak merata.

  Pertanyaan kedua: Kecamatan Muara Badak terkenal dengan perusahaan minyak dan gasnya, dan saudara mengetahui bahwa orang-orang Kristen yang bekerja di perusahaan memiliki wadah untuk bersekutu atau yang disebut dengan PDUMKRIS, menurut saudara apakah PDUMKRIS bermanfaat, mohon penjelasan.

  Informan Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana Jawaban Bermanfaat 18 orang 9 orang 15 orang 12 orang Tidak 2 orang 1 orang 0 orang 3 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Dari hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 27 informan menjawab kehadiran PDUMKRIS sangat bermanfaat, bukan hanya untuk orang Kristen yang bekerja di lingkungan perusahaan tetapi yang barada di luar lingkungan perusahaan. Manfaat itu adalah memperkuat iman percaya umat Kristiani. 3 informan menjawab tidak bermanfaat kehadiran PDUMKRIS,

  

sebabnya untuk dapat mengetahui PGMB dalam perspektif individu di dalam dan di luar PGMB penulis hal ini mereka nyatakan karena mereka melihat dan mengetahui bahwa kehadiran umat Kristen

  2

  yang bekerja di perusahaan tidak maksimal. Selain itu, ada kesan PDUMRIS hanya memanfaatkan PGMB untuk dapat menjalankan program kerja mereka dan PGMB hanya

  

3

  memanfaatkan agaran biaya dari PDUMKRIS. Hal ini berarti pemahaman tentang manfaat PDUMRIS tidak sama.

  Pertanyaan ketiga: Ada berapa gereja di Muara Badak yang saudara ketahui? Dan apakah semua gereja-gereja yang ada termasuk dalam anggota PGMB? Informan Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana Jawaban 11 gereja 15 orang 5 orang 10 orang 11 orang Tidak 11 5 orang 5 orang 5 orang 4 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Dari hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 20 orang informan mengetahui dengan pasti jumlah anggota PGMB, yaitu 11 gereja yang ada di lingkungan Muara Badak, terletak di daerah yang berdekatan dengan perusahaan VICO. 10 orang informan, tidak mengetahui dengan pasti jumlah anggota PGMB, ada yang menjawab 5 gereja, 8 gereja, 10 gereja dan 13 gereja. Hal ini menjelaskan jumlah anggota PGMB belum diketahui secara merata.

  Data di atas memperlihatkan bahwa individu yang mempunyai fungsi sebagai pengurus dan memiliki latar belakang pendidikkan sarjana menjawab pertanyaan tidak hanya sebatas PGMB adalah akronim dari Persekutuan Gereja di Muara Badak, tetapi menjelaskan sejarah

  2 Wawancara dengan Pdt. Era Yulianto, gembala GPSDI, mantan pengurus PGMB dan hadir dalam pembentukan PGMB. Kelahiran tahun, 1970, pendidikkan S.1, 03 September 2017. 3 Wawancara dengan Pdt. M.L. Patadingauo, Pendeta Gereja Toraja. Lahir tahun 1964, pendidikkan S.2, hadirnya PGMB. PGMB hadir memiliki dasar teologis, yaitu satu iman di dalam Yesus Kristus

  4 dan di bawah payung oikumene.

  Latar belakang hadirnya PGMB dikarenakan adanya kesenjangan dalam berinteraksi di antara gereja-gereja yang ada di Muara Badak dengan perusahaan VICO. Gereja yang tidak memiliki akses ke perusahaan tentunya tidak pernah terlibat dalam kegiatan kerohanian yang

  5

  dilaksanakan di lingkungan perusahaan dan juga tidak mendapatan bantuan guna membangun

  6

  ataupun pemeliharaan rumah ibadah. Oleh karena itu kehadiran PGMB diharapkan dapat menjadi “Jembatan dinamis” yang menghubungkan perusahaan dengan gereja-gereja di Muara Badak. “Jembatan dinamis” terbangun sangat baik, rencana kerja, aktifitas dan kegiatan yang ada di perusahaan VICO, khususnya untuk kegiatan-kegiatan sosial dapat disalurkan melalui

  7 PGMB, seperti bantuan untuk anak sekolah, sosialisasi pekerjaan, kesehatan dan lingkungan.

  Inilah dampak positif dari kehadiran PGMB yang cukup signifikan untuk gereja-gereja lokal.

  PGMB tidak hanya berfungsi sebagai “Jembatan dinamis,” di antara Gereja-gereja dengan perusahaan VICO tetapi juga diantara gereja dengan gereja yang ada di Muara Badak,

  8

  sehingga terjadi interaksi di antara gereja-gereja sekalipun berbeda denominasi. PGMB

  4 Wawancara dengan bapak Haryono S, Prodiaken dari Gereja Katolik, lahir tahun 1949. Pendidikan terakhir sarjana muda, 23 September 2017. 5 Kegiatan yang dilaksanakan oleh PDUMKRIS VICO, hasil wawancara menyatakan bahwa kehadiran

PDUMKRIS dalam sebuah perusahaan sangat bermanfaat, tidak hanya untuk anggota PDUMKRIS tetapi juga

untuk umat Kristen yang ada di luar lingkungan perusahaan. PDUMKRIS dan PGMB merupakan organisasi

keagamaan yang berdiri atas inisiatif perusahaan VICO. PDUKRIS berlokus pada para pekerja yang ada di dalam

lingkungan perusahaan, sedangkan PGMB di luar lingkungan perusahaan, termasuk warga masyarakat yang

beragama Kristen. 6 Wawancara dengan Ibu Agustina, bendahara PGMB warga jemaat GKII, kelahiran tahun 1976,pendidikkan S.1, 03 September 2017. 7 Wawancara dengan Pdt. Enos Tampang, ketua PGMB dan gembala Gereja Kerapatan (GKP). Kelahiran tahun 1966, pendidikkan S.1, 31 Agustus 2017. 8 Wawancara dengan Pdt. Luther S, Gembala GBI. Lahir tahun 1976, pendidikkan S.1, 03 September

  9

  10

  sebagai wadah kebersamaan mengikat gereja-gereja yang ada di Muara Badak untuk bersatu

  11

  memuji dan memuliakan nama Tuhan. PGMB pernah membentuk kelompok paduan suara yang anggotanya diambil dari tiap-tiap gereja. Seiring, perkembangan VICO Indonesia dan

  12 oang-orang Kristen mendapatkan jabatan, maka kegiatan PGMB ditopang oleh perusahaan.

  Data di atas juga memperlihatkan bahwa sesungguhnya masih ada orang yang belum mengenal dan tahu tentang PGMB, mulai dari sejarah sampai jumlah anggota gereja yang tergabung di PGMB.

3.3 Interaksi Individu dalam PGMB.

  Pokok bahasan interaksi individu di PGMB akan penulis paparkan dalam sub-sub bahasan. Ada 4 sub bahasan, sesuai dengan kategori pertanyaan yang penulis ajukan kepada informan, yaitu: interaksi intrapersonal, interaksi interpersonal, interaksi transpersonal dan interaksi multipersonal.

3.3.1 Interaksi Intrapersonal

  Individu sebagai makhluk rohani tentu memiliki kemampuan untuk merefleksikan diri

  13 sendiri, sehingga dapat membuat pemisahan antara dirinya sebagai subjek atau sebagai objek.

  Hal inilah yang dinamakan interaksi intrapersonal. Penulis mengajukan 5 pertanyaaan kepada informan, sebagai berikut: 9 Wawancara dengan bapak Biung, pengurus GKII dan juga sebagai wakil ketua panitia pengadaan lahan dan bangunan untuk Kristian Center Muara Badak. Lahir tahun 1981, pendidikkan SMA, 19 September 2017. 10 Wawancara dengan ibu Alfrida Manggosa, Majelis Jemaat Gereja Toraja. Lahir tahun 1971, pendidikkan S.1, 09 September 2017. 11 Wawancara dengan bapak Yulius Toding, Majelis Jemaat Gereja Toraja. Kelahiran tahun 1968, pendidikkan PGSLP, 20 September 2017. 12 Wawancara dengan Pdt. Era Yulianto, 03 September 2017.

  Pertanyaan pertama, apakah yang memotivasi saudara berinteraksi dengan seseorang? Informan Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana

  Jawaban Untuk mengenal 6 orang 2 orang 2 orang 6 orang Membutuhkan/ 10 orang 6 orang 8 orang 8 orang makhluk sosial Banyak teman 4 orang 2 orang 5 orang 1 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 30 informan memberikan jawaban yang menjadi motivasi mereka untuk berinteraksi. Jawaban-jawaban tersebut penulis kelompokkan menjadi 3 kata kunci, yaitu: 1) untuk mengenal, ada 8 informan yang menjawab. Motivasi mereka berinteraksi dengan seseorang bertujuan untuk bisa mengenal orang lain, bukan hanya tahu tetapi lebih dari sekedar tahu. 2) Membutuhkan/makhluk sosial, 16 informan yang menjawab. Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain, maka sudah seharusnya individu membangun interaksi dengan individu yang lain. Manusia memiliki keterbatasan, maka ia membutuhkan sesamanya agar dapat saling melengkapi. 3) Ingin punya banyak teman, ada 6 informan yang menjawab. Mereka ingin memiliki banyak teman, maka mereka harus

  14

  membangun interaksi . Tanpa interaksi, mereka tidak bisa memiliki teman. Hal ini berarti motivasi individu membangun interaksi sangat beragam.

  Pertanyaan kedua, apa yang saudara lakukan dalam interaksi dengan yang lain? Informan Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana

  Jawaban Komunikasin & 4 orang 7 orang 6 orang 5 orang kerjasama

14 Wawancara dengan ibu Sorta Simbolon, pengurus gereja Katolik. Saat ini pengurus PW (Persatuan

  Perkenalan & 6 orang 1 orang 1 orang 1 orang komunikasi Komunikasi & 8 orang 2 orang 7 orang 3 orang berbuat baik Mendengar & 2 orang 0 orang 1 orang 1 orang kerjasama Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 11 informan memberikan jawaban, komunikasi dan kerjasama merupakan dua hal yang mereka lakukan dalam interaksi dengan yang lain. 10 informan menjawab komunikasi dan berbuat baik, 7 orang informan menjawab perkenalan dan komunikasi, dan 2 informan menjawab mendengarkan dan kerjasama merupakan dua hal yang mereka lakukan dalam interaksi yang mereka lakukan. Dari 30 informan, 28 informan memberikan jawaban komunikasi merupakan tindakan yang seringkali mereka lakukan dalam berinteraksi. Hal ini menjelaskan tindakan interaksi yang dilakukan sangat beragam. Akan tetapi, komunikasi menjadi tindakan utama dalam interaksi.

  Pertanyaan ketiga, adakah dampaknya relasi yang saudara bangun dengan seseorang terhadap diri sendiri? Sebutkan dampaknya, bila tidak apa komentar saudara tentang hal itu? Informan Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana

  Jawaban Dampak positif 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang Tidak berdampak 0 orang 0 orang 0 orang 0 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 30 informan memberikan jawaban adanya dampak positif yang mereka dapatkan dalam membangun relasi dengan orang lain terhadap diri mereka sendiri. Dampak positif yang dapat mereka rasakan adalah mereka bisa memperoleh pengetahuan dan belajar banyak hal ketika membangun relasi dengan individu dengan individu yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap mereka, maka mereka mengatakan harus memiliki hikmat dalam membangun interaksi, sehingga dapat memiliah dan

  15

  akhirnya pengaruh negatif tidak terjadi. Hal ini menjelaskan adanya dampak (positif dan negatif) terhadap diri seseorang ketika membangun relasi dengan orang lain.

  Pertanyaan keempat, apakah saudara merasakan adanya manfaat dari PGMB? Informan Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana

  Jawaban Bermanfaat: 11 orang 8 orang 10 orang 9 orang Kegiatan bersama Bermanfaat: Saling 7 orang 2 orang 4 orang 5 orang mengenal Tidak bermanfaat 2 orang 0 orang 1 orang 1 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 28 informan dari 30 orang memberikan jawaban bahwa PGMB memiliki manfaat. 19 informan menjawab adanya kegiatan bersama merupakan manfaat dari hadirnya PGMB, 9 informan menjawab: mereka bisa saling mengenal. 2 orang informan mengatakan mereka tidak bisa merasakan dan melihat bahwa kehadiran PGMB bermanfaat untuk individu atau pun lembaga gereja, karena PGMB tidak memiliki program kegiatan yang membangun kehidupan individu atau kebersamaan dalam organisasi

  16

  gereja yang berbeda. Hal ini berarti manfaat dari PGMB tidak sama dengan tujuan dari kehadiran PGMB yaitu memperkuat iman percaya umat Kristen yang ada di luar lingkungan perusahaan.

  15 Wawancara dengan ibu Lasmaida Sinaga, warga jemaat HKBP. Kelahiran tahun 1976, pendidikkan S.1, 20 September 2017. 16 Wawancara dengan Ibu Tumonggu Erita, anggota jemaat GPDI. Kelahiran tahun 1974, pendidikkan

  Pertanyaan kelima, apakah relasi saudara dengan yang lain di dalam wadah PGMB membantu saudara untuk dapat memahami orang lain dalam berinteraksi? Informan Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana Jawaban Membantu 16 orang 7 orang 13 orang 8 orang Tidak 4 orang 3 orang 2 orang 7 orang membantu Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 23 orang informan menjawab wadah PGMB membantu mereka dalam memahami orang lain ketika mereka berinteraksi. Hal ini dikarenakan dalam wadah PGMB terdiri dari berbagai denominasi gereja dan suku, sehingga ketika mereka ada dalam wadah PGMB mereka belajar untuk mengenal tata cara beribadah gereja yang berbeda dan belajar untuk mengenal karakter dan sifat dari individu yang berbeda suku. 7 informan menjawab wadah PGMB tidak dapat membantu mereka dalam memahami orang lain ketika berinteraksi, hal ini dikarenakan kegiatan PGMB hanya berjalan satu tahun satu kali, yaitu ibadah bersama. Hal ini berarti interaksi dalam PGMB tidak selamanya dapat membantu individu memahami orang lain.

  Hasil penelitian memperlihatkan bahwa individu di PGMB telah menyadari akan dirinya sebagai makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan yang lain. Interaksi biasanya

  17

  bertumbuh dalam sebuah komunitas, yang di dalamnya ada komunikasi dan kerjasama untuk memberikan dampak yang positif. Tidak menutup kemungkinan dalam interaksi dengan individu yang lain akan memberikan dampak negatif, namun apabila individu merasakan adanya dampak negatif, maka ia harus memilahnya dan tidak membiarkan hal yang negatif itu mempengaruhi dirinya. 17 Wawancara dengan bapak Yovans, anggota PD UMKRIS VICO, warga jemaat GPDI di Jakarta.

  PGMB sebagai wadah komunitas umat Kristen yang ada di Muara Badak, kehadirannya memberikan manfaat bagi setiap individu. Manfaat yang dirasakan tidak hanya sebatas pada kegiatan bersama tetapi bisa saling mengenal. PGMB yang terdiri dari berbagai denominasi gereja yang di dalamnya ada beragam suku membantu individu untuk dapat memahami orang

  18

  lain dalam berinteraksi. Namun demikian ada juga yang tidak dapat merasakan adanya manfaat dari hadirnya PGMB.

3.3.2 Interaksi Interpersonal

  Individu sebagai makhluk sosial memerlukan komunikasi dengan orang lain, yang

  19

  disebut dengan intraksi interpersonal. Dalam sub pokok bahasan ini, penulis mengajukan 6 pertanyaan kepada informan, sebagai berikut: Pertanyaan pertama, apa yang saudara pahami dari kata interaksi?

  Informan Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana Jawaban Hubungan 8 orang 6 orang 6 orang 8 orang Saling 9 orang 2 orang 6 orang 5 orang mengisi/memperhatikan Komunikasi 3 orang 2 orang 3 orang 2 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 14 informan memahami kata interaksi hanya sebatas hubungan yang dilakukan oleh individu dengan individu yang lain, atau antar lembaga dengan lembaga. 11 informan memahami kata interaksi tidak hanya sebatas sebuah hubungan yang terjadi, tetapi adanya saling mengisi dan memperhatikan dalam sebuah

18 Wawancara dengan Pdt. Era Yulianto, 03 September 2017.

  hubungan. 5 informan menjawab komunikasi merupakan hal yang utama dalam sebuah hubungan. Hal ini berarti pemahaman interaksi adalah hubungan individu antar individu atau dengan beberapa individu dan individu dengan institusi yang saling memperhatikan dan berkomunikasi.

  Pertanyaan kedua, perlukah saudara membangun sebuah interaksi, apa alasannya? Informan

  Jawaban Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana

  Perlu 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang Tidak perlu 0 orang 0 orang 0 orang 0 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Hasil wawncara, data yang diperoleh sebagai berikut: semua informan menjawab, interaksi sangat diperlukan dengan alasan manusia tidak bisa hidup sendiri membutuhkan bantuan dari orang lain, karena manusia adalah makhluk sosial. Hal ini berarti keasadaran untuk membangun interaksi sangat tinggi.

  Pertanyaan ketiga, Dalam membangun sebuah relasi di era globalisasi saat ini, perlukah adanya sebuah perjumpaan? Berikan alasannya.

  Informan Jawaban

  Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana Perlu 15 orang 9 orang 10 orang 14 orang Harus dipadukan 5 orang 1 orang 5 orang 1 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Hasil wawancara menyatakan, mayoritas (24 informan) berpendapat: perjumpaan sangat

  Akan tetapi ada juga yang menyatakan harus dipadukan (6 informan), dengan alasan adanya

  20

  kesibukan dari masing-masing pihak sehingga tidak bisa untuk bertemu. Selain itu dikarenakan jarak yang memisahkan, namun bukan berarti perjumpaan tidak diperlukan. Hal ini berarti perjumpaan merupakan bagian dari tindakan dalam berinteraksi.

  Pertanyaan keempat, apakah suasana hati saudara akan mempengaruhi interaksi dengan yang lain? Berikan alasannya.

  Informan Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana

  Jawaban Mempengaruhi 6 orang 4 orang 5 orang 5 orang Bisa jadi 10 orang 2 orang 7 orang 5 orang Tidak 4 orang 4 orang 3 orang 5 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  21 Hasil wawancara memperlihatkan bahwa sesungguhnya suasana hati seseorang

  mempengaruhi interaksi dengan yang lain (10 informan). 12 informan menjawab bisa jadi; cenderung untuk menyatakan mempengaruhi namun tidak selamanya. Hal ini dikarenakan

  22

  suasana hati bisa berubah, tergantung orang yang ada di sekitar mereka. Informan (5 informan) yang menyatakan, suasana hati tidak mempengaruhi interaksinya dengan yang lain

  23

  karena pada dasarnya mereka bisa mengendalikan diri dan beradaptasi. Hal ini berarti suasana hati individu mempengaruhi interaksi dengan yang lain.

  20 21 Wawancara dengan Pdt. Luther S, 03 September 2017.

  Suasana hati yang dimaksud adalah perasaan yang dialami oleh diri sendiri, seperti marah, senang, sedih dan lain-lain. 22 Wawancara dengan ibu Yuliana, pengurus kaum wanita GPDI. Lahir tahun 1981, pendidikkan SMA, 12 September 2017. Pertanyaan kelima, apakah relasi saudara dengan seseorang memberikan pengaruh terhadap interaksi saudara ke orang lain? Jelaskan pengaruh tersebut! Bila tidak, apakah saudara tahu mengapa hal itu terjadi?

  Informan Jawaban

  Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana Pengaruh Positif 8 orang 1 orang 5 orang 4 orang Positif & Negatif 8 orang 5 orang 7 orang 6 orang Tidak berpengaruh

  4 orang 4 orang 3 orang 5 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Hasil wawancara memperlihatkan bahwa relasi individu dengan seseorang akan memberikan pengaruh terhadap interaksi dengan yang lain. Pengaruh bisa positif dan negatif, cenderung orang akan melihat pengaruh positifnya karena lebih banyak mendapatkan informasi yang membantu untuk mengenal orang lain. Akan tetapi tetap ada pengaruh negatif oleh karena itu individu harus dapat memilahnya.

  24 Informan yang menjawab tidak memiliki alasan perkataan seseorang harus dibuktikan.

  25 Selain itu ada juga yang menyatakan tidak dengan alasan orang

  yang percaya kepada Tuhan tidak memilih dan memihak kepada siapapun. Hal ini berarti interaksi individu dengan seseorang tidak selamanya memberikan pengaruh terhadao interaksi dengan yang lain.

  Pertanyaan keenam, menurut saudara apa yang menyebabkan interaksi saudara dengan seseorang menjadi rusak/tidak berjalan dengan baik? Informan Jawaban

  Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana

24 Wawancara dengan ibu Lasmaida Sinaga, 20 September 2017.

  Perbedaan pendapat 7 orang 2 orang 5 orang 4 orang Orang lain/pihak luar 7 orang 2 orang 3 orang 6 orang Dari keduanya 4 orang 4 orang 6 orang 2 orang Diri sendiri 2 orang 2 orang 1 orang 3 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Interaksi individu dengan seseorang akan menjadi tidak baik apabila terjadi perbedaan

  26

  pendapat, dan masing-masing pihak tidak bisa menahan diri. Selain itu, dikarenakan adanya

  27

  28

  pihak ketiga yang memberikan informasi tidak benar. Dan juga dikarenakan rasa iri hati yang ada di dalam setiap individu. Hal ini berarti interaksi tidak selamanya dapat terhindar dari konflik.

  Data hasil wawancara atas kategori pertanyaan interaksi interpersonal memperlihatkan

  29

  bahwa individu memahami dirinya sebagai makhluk sosial; tidak bisa hidup sendiri. Interaksi

  30

  31

  atau hubungan membuat individu saling mengenal, dan saling mengisi, adanya pertemuan

  32

  yang saling memperhatikan. Interaksi merupakan hubungan timbal-balik yang harus dijaga

  33 agar tidak terjadi kesalapahaman.

  26 Wawancara dengan ibu Tabita Kalva’. Bendahara jemaat GPDI. Lahir tahun 1977, pendidikkan SLTA, 19 September 2017. 27 28 Wawancara dengan ibu Sorta Simbolon, 11 September 2017. 29 Wawancara dengan bapak Yovans, 08 September 2017. 30 Wawancara dengan ibu Sorta Simbolon, 11 September 2017. 31 Wawancara dengan ibu Tabita Kalve, 19 September 2017.

  Wawancara dengan bapak Yakop Buluh, pengurus Gereja Kerapatan GKP). Lahir tahun 1973, pendidikkan S.1, 14 September 2017. 32 Wawancara dengan Pdt. Sofri Pardede, Gembala Gereja Advent. Lahir tahun 1972, pendidikkan S.1, 18 September 2017.

  34 Interaksi individu dengan individu bukan berarti tidak ada beda pendapat, terlebih

  35

  dalam relasi antar golongan yang satu dengan golongan yang lain . Hal itu berdampak pada

  36

  interaksi yang bisa membuat hubungan menjadi renggang. Beda pendapat dalam sebuah

  37

  interaksi harus dipahami sebagai proses pendewasaan bagi individu ataupun komunitas, untuk belajar saling menghormati dan menerima. Benturan-benturan dalam interaksi seringkali

  38

  39

  terjadi karena kepentingan, itu sebabnya komunikasi sangat dibutuhkan dalam sebuah interaksi.

  40 Interaksi adalah hubungan untuk mengikat persaudaraan, sekalipun tidak adanya

  hubungan darah antar individu yang satu dengan individu yang lain. Tatkala individu bertemu,

  41

  terjadi interaksi yang saling memperhatikan, terciptanya kebersamaan yang saling membangun dan melengkapi.

3.3.3 Interaksi Multipersonal

  Penulis membedakan interaksi interpersonal dengan interaksi multipersonal. Interaksi multipersonal yang penulis maksud tidak hanya sebatas interaksi antar individu, tetapi lebih

  34 35 Wawancara dengan ibu Yuliana, 12 September 2017.

  Wawancara dengan Pdt. Jonson Togatorop, Pendeta HKBP. Lahir tahun 1986, pendidikkan S.1, 08 September 2017. 36 Wawancara dengan bapak Martin Porajow, Majelis Jemaat Gereja Advent. Kelahiran tahun 1956, pendidikkan SLTA, 06 September 2017. 37 38 Wawancara dengan ibu Yuliana, 12 September 2017. 39 Wawancara dengan bapak Haryono S, 23 September 2017. 40 Wawancara dengan ibu Lasmaida Sinaga, 20 September 2017.

  Wawancara dengan bapak Jones, umat katolik. Kelahiran tahun 1956, pendidikkan STM, 20 September 2017. dari beberapa individu dan tentu di dalamnya termasuk interaksi intitusional. Oleh karena itu, ada 8 pertanyaan yang penulis ajukan kepada informan, sebagai berikut: Pertanyaan pertama, PGMB merupakan wadah untuk membangun interaksi, bagaimana saudara memahami kehadiran saudara dalam relasi dengan yang lain di PGMB?

  Informan Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana Jawaban Hamba/manusia 3 orang 2 orang 2 orang 3 orang ciptaan Bagian dari PGMB 17 orang 5 orang 13 orang 9 orang Tidak dianggap 0 orang 3 orang 0 orang 3 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang 5 informan memahami dirnya sebagai seorang hamba di hadapan Tuhan karena mereka merupakan manusia ciptaanNya. Mereka juga melihat hal yang sema terhadap individu- individu dalam PGMB. 22 informan, memahami dirinya bagian dari PGMB. Artinya, mereka menyadari bahwa PGMB merupakan wadah kebersamaan umat Kristiani yang ada di lingkungan Muara Badak. Itu sebabnya mereka berusaha untuk dapat mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh PGMB. Akan tetapi, ada 3 informan yang tidak dapat merasakan hal yang sama. Mereka merasakan bahwa kehadiran mereka di PGMB tidak dianggap bagian dari PGMB sebab setiap kali mereka memberikan usulan kegiatan untuk membangun PGMB tidak

  42

  pernah didengar apalagi untuk dilakukan. Hal ini berarti pemahaman kehadiran individu dalam PGMB beragam.

  Pertanyaan kedua, apa pandangan saudara terhadap denominasi yang lain? Informan

  Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana Jawaban Bagus/Baik 5 orang 5 orang 3 orang 7 orang Sama/seiman 11 orang 5 orang 9 orang 7 orang Biasa-biasa saja/terbuka

  4 orang 0 orang 3 orang 1 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Hasil wawancara data yang diperoleh: 10 informan menyatakan bahwa denominasi yang lain bagus/baik, karena mereka melihat kegiatan pelayanan dan interaksi denominasi saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. 16 informan menyatakan bahwa denominasi yang lain dengan mereka sama atau seiman, percaya kepada Yesus Kristus.

  Perbedaannya hanya terletak pada tata cara beribadah. 4 informan menyatakan, denominasi yang lain biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa sama dengan kami bahkan lebih cenderung terbuka untuk melihat dan menerima perbedaan. Hal ini berarti pandangan terhadap denominasi gereja beragam.

  Pertanyaan ketiga, bagaimana saudara membangun interaksi antar denominasi gereja yang ada di Muara Badak? Informan Jawaban

  Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana Menghadiri acara 5 orang 3 orang 3 orang 5 orang Kegiatan bersama 6 orang 5 orang 6 orang 5 orang Komunikasi & menghormati

  9 orang 2 orang 6 orang 5 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Membangun interaksi antar denominasi gereja yang ada di Muara Badak, 8 informan menyatakan, ketika mereka menghadiri acara yang dilakukan oleh denominasi lain merupakan tindakan konkret yang mereka lakukan untuk membangun interaksi. 11 informan menyatakan, mereka berusaha untuk dapat melakukan kegiatan bersama, karena dengan kegiatan bersama menyatakan, dengan komunikasi dan menghormati diantara individu yang berbeda denominasi, hal ini merupakan dua tindakan konkret dalam membangun interaksi antar denominasi. Hal ini berarti interaksi yang dibangun antar denominasi gereja yang ada di Muara Badak tindakannya berbeda-beda.

  Pertanyaan keempat, apa yang saudara lakukan ketika berada di dalam kumpulan orang-orang (lebih dari 3 orang) yang tidak sama denominasinya dengan saudara? Informan Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana Jawaban Berkomunikasi 9 orang 4 orang 5 orang 8 orang Membuka diri 8 orang 1 orang 5 orang 4 orang Menghargai 3 orang 5 orang 5 orang 3 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 13 informan menyatakan berkom unikasi merupakan tindakan yang mereka lakukan ketika mereka berada di dalam kumpulan orang- orang yang berbeda denominasi. Itu dilakukan untuk saling mengenal. 9 informan menyatakan, mereka membuka diri untuk ikut terlibat dalam pembicaraan atau kegiatan yang sedang dilakukan oleh kumpulan orang yang berbeda denominasi dengan mereka. Tentu saja dengan tujuan agar mereka bisa diterima dan menjadi bagian dari mereka sekalipun berbeda denominasi. 8 informan menyatakan, mereka menghargai apa yang dibicarakan dan dilakukan oleh kumpulan orang tersebut, karena mereka pun juga menghormati denominasi gereja kami.

  Hal ini berarti beragamnya tindakan individu ketika berada di kumpulan orang-orang yang berbeda denominasi gereja Pertanyaan kelima, apa yang saudara lakukan ketika mengetahui ada kegiatan yang dilakukan oleh denominasi lain dan anda diundang/dilibatkan? Berikan alasannya.

  Informan

  Jawaban Menghadiri 15 orang 8 orang 13 orang 10 orang Ikut serta ambil bagian

  5 orang 2 orang 2 orang 5 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 23 informan menyatakan bahwa mereka akan menghadiri kegiatan yang dilakukan oleh denominasi lain, terlebih jika mereka diundang.

  7 informan menyatakan bahwa mereka tidak hanya menghadiri, tetapi ikut ambil bagian dalam acara tersebut, seperti halnya mengisi pujian atau membantu untuk melakukan sesuatu jika diperlukan. Sebagian besar informan memberikan alasan dari pertanyaan yang diajukan adalah untuk menghormati mereka yang punya acara atau yang telah mengundang. Hal ini berarti kehadiran individu dalam kegiatan yang dilakukan oleh denominasi gereja lain sebagai bentuk penghormatan.

  Pertanyaan keenam, apa pandangan saudara terhadap masyarakat Muara Badak? Informan Jawaban

  Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana Berbagai suku/pendatang

  7 orang 2 orang 5 orang 4 orang Ada masalah sosial 5 orang 3 orang 5 orang 3 orang Saling menghormati 8 orang 5 orang 5 orang 8 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 9 informan menyatakan masyarakat Muara Badak adalah pendatang dan tentunya ada banyak suku di Kecamatan Muara Badak. 8 informan menyatakan, sesungguhnya masyarakat Muara Badak memiliki masalah sosial yang tidak menjadi perhatian pemerintah ataupun gereja, misalnya kenakalan remaja atau persoalan rumah tangga. Hal ini disebabkan karena pengaruh luar lebih besar, mengingat banyak orang luar yang dapat berdomisili di Muara Badak untuk bekerja di perusahaan. 13 informan menyatakan kehidupan masyarakat Muara Badak yang di dalamnya tidak hanya ada berbagai suku tetapi juga adanya perbedaan keyakinan, namun masyarakat saling menghormati. Hal ini terlihat jelas dalam relasi yang terjadi diantara anggota masyarakat. Tidak ada keributan di Muara Badak yang disebabkan karena perbedaan keyakinan ataupun perselisihan antar suku. Hal ini berarti masyarakat Muara Badak membangun interaksi dengan baik sekalipun ada masalah sosial yang tidak diperhatikan oleh pemerintah.

  Pertanyaan ketujuh, menurut saudara, apakah kehadiran PGMB tidak hanya dibutuhkan oleh gereja tetapi juga masyarakat, mohon penjelasan.

  Informan Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana Jawaban Sebenarnya/seharusnya 6 orang 6 orang 5 orang 7 orang Belum ada/tidak 9 orang 2 orang 7 orang 4 orang Iya/Sudah 5 orang 2 orang 3 orang 4 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Hasil wawancara data yang diperoleh sebagai berikut: 12 informan yang memberikan jawaban sebenarnya/seharusnya juga dirasakan oleh masyarakat dan 11 informan menjawab belum ada atau tidak ada manfaatnya oleh masyarakat, serta memberikan penjelasan bahwa PGMB harusnya menjadi alat kesaksian di tengah masyarakat. Mereka melihat bahwa PGMB hanya bergerak untuk kepentingan gereja, bukan masyarakat. Sebaliknya, 7 informan menjawab bahwa kehadiran PGMB dirasahkan dan dibutuhkan oleh masyarakat dengan melihat masa lalu dari PGMB yang terlibat dalam kegiatan masayrakat seperti halnya ikut membuka posko bantuan ketika ada korban bencana kebakaran dan mengisi acara di program radio FM Mutiara

  43 83. Hal ini berarti kehadiran PGMB harus bermanfaat bagi masyarakat Muara Badak.

  Pertanyaan kedelapan, adakah interaksi diantara PGMB dengan PDUMKRIS? Mohon jelaskan pendapat saudara.

  Informan Pengurus Anggota Sarjana Non Sarjana

  Jawaban Ada 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang Tidak ada 0 orang 0 orang 0 orang 0 orang Jumlah 20 orang 10 orang 15 orang 15 orang

  Semua informan mengatakan bahwa interaksi diantara PGMB dengan PDUMKRIS sudah terjadi, namun hanya sebatas kegiatan ibadah bersama yang dilaksanakan satu tahun satu kali.

  Hal ini berarti interaksi terjadi ketika ada kegiatan bersama.

  Data wawancara yang ada, memperlihatkan bahwa individu menyadari akan keberadaannya sebagai bagian dari PGMB, sekalipun ada juga yang menyatakan bahwa dirinya tidak dianggap ada di PGMB. Hal ini dikarenakan setiap kali mengusulkan sesuatu tidak di

  44 dengar.

  Muara Badak yang dimaksud dalam PGMB bukanlah wilayah kecamatan Muara Badak

  45 secara keseluruhan, tetapi hanya wilayah yang dekat dengan perusahaan VICO Indonesia.

  Denominasi gereja yang ada terdiri dari: Katolik, Protestan, Kharismatik dan Advent, terdapat

  46 sebelas gedung gereja dan semuanya menjadi anggota PGMB .

  Denominasi gereja yang ada di Muara Badak, sebelum terbentuknya PGMB, kurang bahkan tidak ada interaksi satu dengan yang lain. Masing-masing gereja berusaha untuk

  44 45 Wawancara dengan bapak Daud Tappi, 19 September 2017.

  Wawancara dengan bapak Benny Godlieb, 31 Agustus 2017.

  47

  membangun interaksi dengan pihak perusahaan hanya untuk kepentingan gerejanya. PGMB hadir sebagai wadah untuk membangun interaksi di antara gereja-gereja yang wilayah pelayanannya dekat dengan perusahaan VICO Indonesia. Di awal terbentuknya PGMB, interaksi antar gereja berjalan cukup baik, pernah menjalin kerjasama untuk membangun persekutuan dengan cara membuat jadwal pelayanan bersama dan membentuk paduan sura

  48 yang personilnya diambil dari masing-masing gereja.

  Komunitas Kristen di Muara Badak sangat sedikit namun beragam. Keberagaman denominasi tidak berarti membuatnya tidak bisa bersatu. PGMB sebagai wadah yang mempersatukan, membawa perubahan paradigma anggota gereja untuk melihat keberadaan gereja lain. Sebelum PGMB hadir, anggota gereja atau warga jemaat selalu melihat gerejanya lebih baik dari gereja yang lain, namun saat ini mereka melihat bahwa semua gereja sama, tidak

  49

  ada yang lebih atau yang kurang. Terjadinya perubahan paradigma terhadap cara pandang gereja yang lain dikarenakan adanya kegiatan bersama dalam bentuk ibadah Ibadah rutin yang berlangusng tiap bulan, di bawah naungan PGMB hanya ada dalam ibadah kategori, yang terlaksana adalah persekutuan wanita (PW PGMB) dan pemuda.

  50 Kategori pemuda tidak hanya ibadah tetapi kegiatan olah raga bersama. Akhir-akhir ini

  51

  52

  pertemuan ibadah bulanan tidak berjalan dengan lancar, bahkan tidak ada lagi. Hal inilah

  47 48 Wawancara dengan Pdt. Era Yulianto, 03 September 2017. 49 Ibid.

  Wawancara dengan bapak Tenri Montolalu, anggota jemaat GBI. Kelahiran tahun 1983, pendidikkan D.1, 09 September 2017. 50 51 Wawancara dengan Ibu Agustina, 03 September 2017.

  Wawancara dengan ibu Romauli Hutabarat, anggota jemaat HKBP. Lahir tahun 1965, pendidikkan PGSD, 11 September 2017. 52 Wawancara dengan bapak Thomas Sesa, Majelis Gereja GPSDI. Kelahiran tahun 1956, pendidikkan

  53

  yang mempengaruhi orang berpandangan bahwa PGMB tidak ada manfaatnya, dan PGMB

  54

  hanya ada pada saat Natal dan Paskah. Natal dan Paskah adalah ibadah bersama yang dilaksanakan secara rutin satu tahun sekali bersama dengan PDUMKRIS VICO Indonesia. Itu artinya, interaksi di PGMB hanya terjadi pada saat ibadah perayaan Natal dan Paskah, selain itu tidak ada.

  Interaksi yang terjadi dalam wadah PGMB, yang hanya satu tahun satu kali pada saat ibadah bersama Natal dan Paskah, tidak mempengaruhi interaksi individu ataupun komunitas denominasi gereja-gereja yang ada di Muara Badak, mereka tetap berinteraksi sekalipun tidak ada kegiatan bersama di dalam wadah PGMB.

  Perubahan paradigma individu terhadap denominasi gereja yang lain memberikan dampak positif dalam membangun hubungan antar denominasi gereja. Individu melihat gereja

  55

  yang tidak sama dengan denominasinya, sebagai saudara. Interaksi yang terjadi tidak hanya sebatas kegiatan gerejawi, tetapi nampak juga dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan

  56 rumah atau di segala tempat ketika ada kesempatan untuk bertemu.

  Interaksi individu antar denominasi gereja yang berbeda, di lingkungan rumah terjadi sangat baik, terjalin komunikasi antar individu. Interaksi juga terjadi melalui kerukunan-

  57

  kerukunan keluarga, yang ada di Muara Badak. Ritus-ritus keagamaan seringkali terjadi di

  53 54 Wawancara dengan Pdt. M.L. Patadingauo, 18 September 2017. 55 Wawancara dengan Pdt. Sofri Pardede, 18 September 2017.

  Hasil wawancara dengan tiga puluh informan mengatakan bahwa gereja-gereja yang ada di Muara Badak, semua sama. Kita satu iman, kita memiliki kesamaan hanya berbeda pada tata cara beribadah. 56 57 Wawancara dengan ibu Romauli Hutabarat, 11 September 2017.

  Kerukunan-kerukunan keluarga yang dimaksud adalah perkumpulan keluarga dari asal daerah

individu. Contohnya, Ikatan Keluarga Toraja (IKAT). Masyarakat Muara Badak pada umumnya pendatang, maka

  58

  dalam kerukunan-kerukunan yang melibatkan denominasi gereja lain. Interaksi individu juga terlihat dalam suasana duka yang dialami oleh anggota jemaat gereja lain, sekalipun tidak berasal dari denominasi gereja yang sama, kehadiran individu untuk menunjukkan empati dan

  59 kesedihan hadir dalam ibadah penghiburan.

  Interaksi antar komunitas atau institusi gereja yang berbeda denominasi, cukup baik dan sangat terbuka, terbukti ketika ada individu yang mengalami sakit, sekalipun itu bukan warga jemaatnya, gembala dari denominasi yang lain, jika ada kesempatan bisa berkunjung

  60

  dan mendoakan. Interaksi yang disertai dengan komunikasi tidak mengakibatkan individu memiliki prasangka buruk terhadap sesamanya, itu sebabnya interaksi diantara para pemimpin umat juga tercipta dengan baik.

  Interaksi para pemimpin umat memperlihatkan adanya interaksi antar denominasi yang satu dengan yang lain, dan hubungannya sangat baik. Ibadah atau perayaan yang dilaksanakan oleh salasatu denominasi gereja yang ada dan mengundang denominasi yang lain, cenderung untuk menghadiri undangan tersebut.

  61 Interaksi individu dalam kehidupan masyarakat di Muara Badak, nyaman dan aman,

  62

  tidak ada perselisihan dan gangguan-gangguan dalam beribadah. Situasi kondusif di Muara Badak tercipta dari interaksi masyarakat yang berlatar belakang sebagai pendatang sehingga saling menghormati dan menghargai.

  58 59 Wawancara dengan bapak Haryono S, 23 September 2017. 60 Wawancara dengan ibu Sorta Simbolon, 11 September 2017. 61 Wawancara dengan Ibu Agustina, 03 September 2017. 62 Wawancara dengan Pdt. Jonson Togatorop, 08 September 2017.

  Wawancara dengan bapak Gideon Sagala, anggota PD UMKRIS VICO. Lahir tahun 1977, Muara Badak menjadi kota kecil, masalah sosial menjadi bagian dalam kehidupan

  63

  64

  masyarakat. Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang paling signifikan, merokok,

  65 “ngelem”, dan narkoba menjadi konsumsi remaja bahkan dilakukan oleh anak sekolah dasar.

  66 Pengedar narkoba terbesar di kabupaten Kutai Kertanegara terdapat di Muara Badak.