Psikologi Komunikasi Memori dan Berpikir

21 Nopember 2015

MEMORI
DAN
BERPIKIR

CREATED BY :
ARIYANTI SARI
44113120098
NUR AINI
44113120019
RIZKY AULIA PUTMA
44113120050
MEMORI DAN BERPIKIR

0

MEMORI DAN BERPIKIR
PENDAHULUAN
Di kehidupan ini kita banyak mengunakan Memori dan Berpikir, untuk di setiap
kegiatan yang kita lakukan baik dengan satu orang atau lebih. Memori yang kita simpan

dalam ingatan, akan tersimpan dan akan digunakan kembali jika melakukan kegiatan
yang sama atau serupa. Dalam setiap kegiatan tersebut kita mengingat apakah
kegiatan itu pernah kita alami atau tidak, jika kita pernah mengalami kegiatan tersebut
kita akan menggunakan pikiran kita untuk mengelola setiap memori kita yang kita
lakukan akan sama atau tidak.
Memori memegang peranan penting dalam memperngaruhi persepsi maupun
berpikir. Memori adalah system yang sangat berstruktur yang menyebabkan organisme
sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk
membimbing perilakunya (Schlessinger dan Groves, 1976). Dalam berpikir kita
melibatkan semua proses yang disebut di atas yaitu sensasi, persepsi dan memori.
Misalnya dalam mengerjakan suatu soal matematika, pertama kita akan menangkap
tulisan dan gambar ( sensasi ), kita membaca dan mencoba memahami apa yang
diminta ( persepsi ), pada saat membongkar memori untuk memahami apa yang
disebut dengan garis lurus, segi empat dan kemungkinan soal yang sama mada masa
lalu ( memori ).

MEMORI DAN BERPIKIR

1


PEMBAHASAN
MEMORI
Memori adalah stimuli yang telah diberi makna, direkam, dan kemudian disimpan
dalam otak manusia. Menurut Schlessinger dan Groves (1976: 352), memori adalah
system yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam
fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuan nya untuk membimbing
perilakunya. Secara singkat, memori melewati 3 (Tiga) proses, yaitu :
1. Perekam (encoding), yaitu pencatatan informasi melalu reseptor indera dan
sirkuit syarat internal.
2. Penyimpanan (storage) yang menentukan berapa lama informasi itu berada
beserta kita, dalam bentuk apa, dan dimana. Penyimpanan bisa bersifat aktif
atau pasif.
3. Pemanggilan (retrieval), yang dalam bahasa sehari-hari disebut “mengingat
kembali” adalah menggunakan informasi yang disimpan (Mussen dan
Rosenzweig, 1973:499).
Proses mengingat diketahui dengan 4 cara, antara lain :
a. Pengingatan (recall). proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan
informasi secara verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas.
b. Pengenalan (recognition). Agak sugar untuk mengingat kembali sejumlah
fakta : lebih mudah mengenal nya.

c. Belajar lagi (relearning). Menguasai pelajaran yang sudah kita peroleh
termasuk pekerjaan memori.
d. Reintergrasi (reintergration). Merekonstruksi seluruh masa lalu dari satu
petunjuk memori kecil.

MEMORI DAN BERPIKIR

2

Jenis-jenis memori adalah, sebagi berikut :
1. Sensory Memory
Sensory memory atau bisa juga disebut dengan sensory register adalah interaksi
pertama dengan informasi yang didapatkan dari lingkungan sekitar. Sensory
memory ini merupakan record sementara dari informasi yang dirasakan atau
diresap. Sensory memori bertahan dalam periode waktu yang berbeda-beda,
tergantung rangsangan yang diterima dan proses encoding yang terjadi.
Sensory memori terbagi 2 komponen, yakni :
a. Iconic memory : Memory yang terbentuk dari apa yang kita lihat.
b. Echoic memory : memori yang terbentuk dari apa yang kita dengar.
2. Short Term Memory

Short term memori atau bisa disebut juga dengan working memory adalah suatu
proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya
dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan.
Ingatan yang masuk dalam sensory memory diteruskan kepada short term
memory. Short term memory juga memiliki 3 komponen, yaitu :
a. Visuo-Spatial Sketchpad : memori yang terbentuk dari iconic memory, berupa
visual dan spatial information seperti : gambar, wajah manusia, sebuah
tempat.
b. Phonological Loop : memori yang terbentuk dari echoic memory dan juga
iconic memor, berupa verbal information seperti : nomor telepon, nama
gedung, nama jalan.
c. Central Executive : komponen yang mengkoordinasikan visuo-spatial
sketchpad dan phonological loop, untuk memproses yang memiliki informasi
verbal dan visual secara bersamaan. misalnya saat membaca peta yang
memiliki gambar, nama jalan, landmarks.
MEMORI DAN BERPIKIR

3

3. Long Term Memory

Long term memory adalah suatu proses memory atau ingatan yang bersifat
permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam jangka
waktu yang sangat panjang. Long term memori merupakan tahapan akhir dari
The Information Processing Model. Sama hal nya dengan sensori dan short term
memory, long term memori juga memiliki 2 komponen, yaitu :
a. Explicit/declarative memory : memori yang secara sadar terbentuk dari fakta,
peristiwa atau kejadian yang dapat kita ceritakan secara detail.
Explicit memori terbagi 2 jenis , yaitu :
1. Semantic memory : memori yang berhubungan dengan kata-kata seperti :
mengingat nama ibukota suatu Negara, mengingat nama, mengingat arti
kata.
2. Episodic memory : memori yang berhubungan dengan suatu kejadian
(event). seperti : mengingat hari pertama kuliah, konser, pesta ulang
tahun.
b. Implicit/ non-declarative memory : memori yang terbentuk dengan cara
mengulangi kegiatan yang kompeks berulang-ulang sampai semua system
saraf yang relevan bekerja sama untuk secara otomatis menghasilkan
aktivitas. implicit memory juga terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Procedural memory : memori mengenai bagaimana cara melakukan
sesuatu, seperti : bagaimana cara mengendarai sepeda, cara mengupas

bawang, cara mengingat tali sepatu, cara membuat origasi, dsb.
2. Priming memory : memori yang berasal dari pengambilan kesimpulan
berdasarkan pengalaman yang baru saja terjadi atau yang paling dialami,
seperti : ketika seseorang menyebut nama benda yang berwarna kuning,
kemungkinan orang tersebut akan mnjawab “pisang” karena buah
tersebut paling sering dia lihat.
MEMORI DAN BERPIKIR

4

BERPIKIR
Berpikir adalah akumulasi dari proses sensasi, asosiasi, persepsi, dan memori
yang dikeluarkan untuk mengambil keputusan. Secara singkat, Anita Taylor
mendefinisikan berpikir sebagai proses penarikan kesimpulan (Thinking is an
inferring process) (Taylor et. al., 1977:55)
Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan
menggunakan lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan
yang tampak. Berpikir menunjukan berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan
konsep dan lambing, sebagai pengganti objek dan peristiwa.
Berpikir adalah kegiatan yang dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka

mengambil keputusan (decision making), memecahkan persoalan (problem solving),
dan menghasilkan sesuatu yang baru (creativity).
Proses berpikir terbagi kedalam 2 macam, yaitu :
1. Berpikir autistik, yaitu dengan melamun, berfantasi, menghayal, dan wishful
thinking. Dengan berpikir austistik, orang melarikan diri dari kenyataan dan
melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis.
2. Berpikir realistik, disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam rangka
menyesuaikan diri dengan dunia nyata.
Floyd L. Ruch, menyebutkan bahwa ada 3 macam berpikir realistic, yaitu :
a. Berpikir deduktif atau berpikir dari yang bersifat umum ke khusus : mengambil
kesimpulan dari dua pernyataan, dalam logika disebut silogisme.
contoh :


Semua makhluk hidup akan mati



Kucing adalah makhluk hidup




Maka kucing akan mati

MEMORI DAN BERPIKIR

5

b. Berpikir induktif: dimulai dari segala sesuatu yang khusus kemudian
mengambil kesimpulan yang umum : disini kita melakukan generalisasi.
c. Berpikir evaluatif : berpikir kritis, menilai baik buruknya, tepat atau tidaknya
suatu gagasan, kita menambah atau mengurangi gagasan, namun menilai
menurut kriteria tertentu.
Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan. Keputusan yang kita
ambil sangatlah beraneka ragam. Tanda-tanda umum nya adalah :
a. Keputusan merupakan hasil berpikir, dan merupakan hasil usaha intelektual.
b. Keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternative.
c. Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata walaupun pelaksanaan nya
boleh ditangguhkan atau dilupakan.
Adapun factor-faktor personal yang sangat menentukan terhadap apa yang

diputuskan, antara lain :
a. Kognisi, kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki.
b. Motif, biasa juga disebut konatif atau konasi, dorongan, gairah yang amat
memengaruhi pengambilan keputusan.
c. Sikap, bisa juga digunakan istilah afektif/afeksi/emosi yang menjadi factor
penentu lainnya.

Dalam berpikir terjadi proses memecahkan persolan yang berlangsung
melalui 5 tahap, yakni :
1. Terjadi peristiwa ketika perilaku yang biasa dihambat oleh sebab-sebab
tertentu .
2. Menggali memori untuk mengetahui cara apa saja yang efektif pada masa
lalu.

MEMORI DAN BERPIKIR

6

3. Mencoba seluruh kemungkinan pemecahan yang pernah diingat atau
yang dapat dipikirkan.

4. Mulai menggunakan lambing-lambang verbal atau grafis untuk mengatasi
masalah.
5. Tiba-tiba

terlintas

dalam

pikiran

suatu

pemecahan.

Pemecahan

permasalahan ini biasa disebut Aha-Erlebnis (Pengalaman Aha), atau
lebih lazim disebut insight solution.

Orang yang kritis adalah orang yang selalu mencermati , menelaah setiap

gagasan, pendapat, informasi atau pesan yang diterimanya. Sikpa kritis adalah sikap
yang penting guna mendorong kemajuan.
Mengapa

kita

terkadang

sangat

memikirkan

suatu

hal,

kita

mempertimbangkannya dengan sangat matang,kita tidak buru-buru memberikan
tanggapan, sementara untuk hal lain kita dapat mengatakan ‘ya’ atau ‘tidak’ dengan
sangat cepat, bahkan kita tidak menyadari mengapa kita menyetujui atau menolak
suatu gagasan atau pendapat. Kita biasanya mudah percaya dengan perkataan orangorang yang kita anggap pintar karena pendidikannya tinggi dan memiliki banyak gelar
akademik, kita cenderung melihat pada siapa yang mengatakan , dan bukan pada apa
yang dikatakan. Teori yang memberikan perhatian terhadap masalah ini dinamakan
‘teori

kemungkinan

elaborasi’ atau

elaboration

likelihood

theory

(ELT)

yang

dikembankan oleh Richard Petty dan John Cacioppo.
ELT pada dasarnya adalah teori mengenai persuasi karena mencoba
memperkirakan kapan dan bagaimana individu dapat atau tidak dapat dibujuk untuk
mengubah

pendirian

atau

pendapatnya

melalui

pesan

atau

argument

yang

disampaikan. Teori ini menjelaskan berbagai cara yang dilakukan orang ketika ia
mengevaluasi informasi yang diterimanya. Terkadang orang mengevaluasi suatu
informasi dengan cara yang rumit, menggunakan pemikiran kritis. Terkadang orang

MEMORI DAN BERPIKIR

7

sangat memikirkan suatu argument namun terkadang orang terlalu menggampangkan
persoalan.
Menurut teori ini cara orang memproses suatu informasi didalam otaknya terdiri
atas dua cara. Pertama membawa informasi itu melalui jalur sentral atau jalur pusat
(central route) atau kedua membawa informasi itu melalui jalur periferal atau jalur
pinggiran (peripheral route). Elaborasi atau pemikiran kritis terjadi pada jalur sentral
pada otak manusia sedangkan pemikiran yang kurang kritis terjadi pada jalur
peripheral.

A. BERPIKIR MELALUI JALUR SENTRAL
Ketika anda mengolah pesan atau informasi yang anda terima melalui jalur
sentral maka anda secara aktif menelaah dan memikirkan informasi

itu dan

mempertimbangkannya dengan memperhatikkan informasi yang diterima.
Elaborasi didefinisikan sebagai :

“ The extent to which a person carefully thinking about issue-relevant
arguments contained in a persuasive communication” yang berarti seberapa
jauh seseorang (mampu) berpikir secara cermat terhadap argumentasi yang
relevan terhadap (suatu) isu dalam komunikasi persuasif
Jalur sentral digunakan induvidu untuk mengolah atau memproses informasi
yang baru diterimany asecara rasional. Pada jalur sentral ini, otak akan
mencermati, meneliti dan menguji secara hati-hati dan teliti setiap argumen,
pendapat atau gagasan yang diterima dari sumber lain dan mempertimbangkan
implikasi yang mungkin akan timbul. Jika anda menggunakan jalur sentral maka
anda akan mempertimbangkan suatu argument atau informasi dengan hati-hati,
dan jika pada akhirnya pandangan anda berubah sebagai akibat informasi atau
argument yang anda terima, maka hal itu terjadi setelah melalui ‘perjuangan’
panjang yang terjadi ada jalur sentral di dalam otak. Perubahan pandangan yang
MEMORI DAN BERPIKIR

8

terjadi akan bersifat lebih permanen dan biasanya akan diikuti dengan
perubahan tingkah laku.

B. BERPIKIR MELALUI JALUR PERIFERAL
Jalur periferal dalam otak manusia menawarkan cara mudah untuk menerima
atau menolak informasi yang kita terima. Penerimaan informasi secara mudah ini
dilakukan, sebagaimana dikemukakan Petty dan Cacioppo, “without any active
thinking about the attributes of the issue of the object of consideration” yang
berarti: “tanpa melakukan pemikiran secara aktif terhadap berbagai atribut
isu atau hal-hal yang perlu dipertimbangkan”. Jika anda mengolah suatu
informasi melalui jalur periferal maka anda akan menjadi kurang kritis terhadap
informasi yang diterima, selain itu perubahan yang terjadi akan bersifat
sementara (temporal).
Pengaruh jalur periferal terhadap perubahan tingkah laku sangan minimal.
Dalam hal ini, penerima informasi cenderung mengandalkan pada beberapa
argumentasi yang biasanya digunakan sebagai alasan untuk membuat
keputusan secara cepat, alih-alih melakukan kerja kognitif secara sungguhsungguh. Cialdini mengemukakan enam alasan yang digunakan individu sebagai
cara mudah untuk berpikir, yaitu sebagai berikut :
1) Konsistensi. Alasan konsistensi adalah alasan yang menyatakan bahwa
orang harus konsisten terhadap suatu hal dan sikap tidak konsisten
dianggap sebagai hal yang negative. Kita sering mendengarkan
perkataan, “kita selalu melakukannya dengan cara seperti itu.” Merupakan
alasan kita untuk ingin konsisten, namun keinginan untuk konsisten
membuat kita tidak ingin berpikir kritis.
2) Social. Alasan social adalah alasan dengan menggunakan orang lain
sebagai pembenar bagi kita untuk tidak mau bersusah-susah berpikir
kritis. Pernyataan seperti, “ karena orang lain juga melakukannya” adalah
contoh alasan social.
MEMORI DAN BERPIKIR

9

3) Kesukaan. Perasaan simpati dan suka (liking) yang kita miliki terhadap
seseorang mendorong kita untuk sulit berpikir kritis terhadap orang itu.
Perasaan tidak suka terhadap seseorang memunculkan keinginan agar
orang bersangkutan bersalah walaupun faktanya belum tentu demikian.
Ucapan: “saya mengenalnya sebagai orang baik, jadi tidak mungkin dia
melakukan hal itu,” adalah contoh dari kesukaan yang membuat orang
sulit berpikir kritis.
4) Kekuasaan. Orang

akan

mudah

membenarkan

atau

menerima

pandangan orang lain yang memiliki kekuasaan atau kewenangan
(authority) atas dirinya, misalnya, atasan. Ucapan seperti, “karena saya
berkata begitu”, merupakan bentuk ucapan yang berupaya menghentikan
orang untuk berpikir kritis.
5) Kelangkaan. Alasan kelangkaan (scarcity) adalah perasaan takut
kehabisan atau tidak kebagian. “Ayo cepat nanti kita tidak kebagian”
merupakan pernyataan karena alasan kelangkaan. Kita sering melihat,
walaupun telah diumumkan bahwa persediaan cukup untuk semua orang,
tetapi

orang

tetap

saja

berdesak-desakan

dan

rebutan

untuk

mendapatkan sesuatu.
6) Tanggapan. Alasan tanggapan adalah alasan untuk memberikan respons
atau balasan (reciprocation) terhadap suatu pernyataan secara cepat
tanpa pertimbangan mendalam.
Pada kebanyakan proses berpikir di jalur periferal, orang menggunakan
berbagai petunjuk sederhana yang dapat digunakannya. Petunjuk sederhana
yang paling sering digunakan adalah : kredibilitas pembicara dan/ atau kesukaan
terhadap pembicara. Misalnya, jika seorang pmbicara memiliki krediblitas tinggi,
misalnya seorang akademisi (bertitel professor atau doctor) atau seorang pejabat
tinggi, maka anda akan cenderung mempercayai apapun yang dikemukakannya
tidak peduli apakah argumentasinya kuat atau lemah, benar atau salah.
Kredibilitas menjadi petunjuk bagi anda untuk mempercayai perkataannya.
Dengan kata lain anda merasa tidak perlu mengkritisi argumentasinya.

MEMORI DAN BERPIKIR

10

Menurut Penner dan Fritzsche, masyarakat ternyata tidak memberikan
perhatian serius terhadap apa yang dikatakan Magic Johnson tetapi lebih
memperhatikkan kepada sosok orangtua yang merupakan seorang pesohor.
Sejalan dengan teori elaborasi, kedua peneliti itu kemudian menyimpulkan
sebagai berikut :

“ Changes that occur because of ‘peripheral cues’ such as…being a well
liked celebrity are less permanent than those that occur because of the
substantive content of persuasion attempt” yang berarti bahwa “perubahan
yang terjadi sebagai akibat ‘petujuk periferal’ seperti… menjadi pesohor
yang disukai adalah (bersifat) kurang permanen dibandingkan dengan
perubahan yang teradi sebagai akibat isi pesan substantif dari (suatu) upaya
pesuasif”

C. MOTIVASI BERPIKIR
Setiap informasi berupaya untuk menarik perhatian kita. Kita terekspos
dengan begitu banyak pesan yang selalu berupaya membujuk kita (pesan
persuasif) yang jika kita tampung semuanya maka otak kita akan mengalami
kelebihan beban (overload) informasi. Karenanya, agar otak tidak overload kita
memilih untuk bersikap selektif terhadap informasi yang diterima dan hanya
memberikan perhatian dan mencermati pesan-pesan tertentusaja yang kita
anggap penting.
Menurut Petty dan Cacioppo, selama manusia memiliki kepentingan terhadap
suatu argument atau gagasan mereka akan lebih terpengaruh dengan isi pesan
daripada orang yang menyampaikan pesan. Namun ketika topic pesan dinilai
sudah tidak lagi relevan dengan kepentingannya maka pesan itu akan dibuang
ke jalur periferal dimana factor kredibilitas narasumber lebih memainkan peran
dalam menilai pesan dibandingkan dengan isi pesan itu sendiri. Tanpa adanya

MEMORI DAN BERPIKIR

11

factor motivasi personal maka kecil kemungkinan terjadinya elaborasi yang
mendalam terhadap pesan.
Jika individu sangat termotivasi dengan sesuatu maka ia cenderung
menggunakan pemikiran kritis yang berada pada jalur sentral sedangkan jika
motivasinya rendah ia akan mnggunakan jalur periferal. Motivasi pada dasarnya
memiliki tiga factor yaitu, sebagai berikut :
1) Keterlibatan pribadi terhadap suatu topik. Semakin penting suatu isu yang
menyangkut kepentingan anda maka akan sebagian besar kemungkinan
anda menggunakan pemikiran kritis anda.
2) Keberagaman argument. Anda akan berpikir kritis jika terdapat banyak
pandangan yang dikemukakan terhadap suatu isu. Jika anda mendengar
sejumlah orang berbicara dan mengemukakan pandangan berbeda
mengenai suatu isu makan tidak mudah menetukan secara cepat
pandangan mana yang paling tepat sehingga anda harus mengunakan
pemikiran kritis anda.
3) Kecenderungan

pribadi.

Orang-orang

tertentu

cenderung

untuk

mempertimbangkan segala hal dengan cermat sehingga mereka lebih
sering mengunakan pemikiran kritisnya dibandingkan orang lain. Orangorang yang mempunyai sifat argumentative, sebagaimana yang telah
dijelaskan pada bagian sebelumnya, pada umumnya adalah orang-orang
yang lebih sering mengunakan pemikiran kritis.

D. KEMAMPUAN BERPIKIR
Ketika orang sudah termotivasi untuk memikirkan isi pesan maka tidak serta
merta ia mampu menelaah dan berpikir secara kritis terhadap isi pesn yang
diterimanya. dengan demikian pertanyaan selanjutnya apakah orang memiliki
MEMORI DAN BERPIKIR

12

kemampuan berpikir secara kritis atau kah tidak ? Melakukan elaborasi atau
berpikir kritis membutuhkan tidak saja kecerdasan tetapi juga konsentrasi. Orang
akan sulit untuk menerima pandangan atau gagasan baru jika muncul gangguan
komunikasi (noise). Jika anda berbicara kepada orang lain ditengah kegaduhan
atau jika perhatian lawan bicara teralih kepada sesuatu yang dinilai lebih penting
(misalnya teman anda tengah sibuk belajar menghadapi ujian, atau tengah
membaca surat dari orang tua dan lain-lain) maka sulit baginya untuk
berkonsentrasi mrmiirkan pandangan yang anda sampaikan.
Upaya orang mau menerima pandangan kita adalah sama sulitnya
dengan suatu tayangan iklan yang mencoba menarik perhatian audiens.
Sebagaimana iklan, pengiklanan dapat menyampaikan pesan iklan nya secara
berulang-ulang, namun bagi penerima pesan, terlalu banyak informasi yang
diterima secara bertubi-tubi membuat pikiran nya mengalami kelebihan muatan
informasi yang pada akhirnya akan memaksanya mengunakan jalur periferal di
dalam otak nya untuk membantunya memberikan tanggapan.
Bagaimanapun termotivasi nya seseorang , namun ia tidak akan dapat
menggunakan pemikiran kritisnya kecuai ia memiliki pemahaman atau
pengetahuan terhadap isu yang tengah dihadapinya. Jika anda tidak termotivasi
dan tidak memiliki kemampuan untuk mengelola pesan pada jalur sentral maka
anda cenderung menggunakan jalur periferal. Jika anda termotivasi dan mampu
memproses informasi pada jalur sentral maka informasi itu akan dibandingkan
dengan pengetahuan yang sudah anda miliki. Jika pengetahuan yang dimiliki
tidak memadai membuat penilaian terhadap suatu informasi maka informasi itu
dikeluarkan dari jalur sentral untuk dikembalikan ke jalur periferal.
Pemikiran yang mengandung bias pada dasarnya hanya memperkuat
gagasan yang sudah tertanam sebelumnya. Dengan demikian berpikir kritis tidak
selamanya memberikan pencerahan kepada seseorang, tergantung pada
apakah ia berpikir dan melakukan elaborasi secara objecttif (objectif elaboration)
atau ia berpikir bias (biased elaboration). Selain itu, kualitas argument yang kita
MEMORI DAN BERPIKIR

13

kemukakan juga berperan penting dalam pandangan orang lain. Adakala nya
data lama tersimpan diotak kita memberikan manfaat untuk menganalisis
argument yang baru kita terima, namun adakala nya pula data lama yang kita
miliki harus kita hapus terlebih dulu untuk menerima pandangan atau argument
baru.
Ketika otak mengelola pesan atau informasi pada jalur sentral maka
pesan tersebut diolah dengan hati-hati. Pesan yang dinilai dengan sikap yang
dimiliki sebelumnya akan dapatkan efek nya disini. Pesan yang lebih sesuai atau
cocok dengan pandangan diri sendiri yang sudah ada sebelumnya akan
dievaluasi secara lebih positif dibandingkan dengan pesan yang tidak sesuai.
Kekuatan argumentasi suatu pesan akan mendapatkan perhatian pada saat
pesan itu diproses pada jalur sentral diotak. Hal ini disebabkan karena
argumentasi itu diolah secara kritis. Otak mengidentifikasi mana argument yang
bagus atau kuat dan mana argument yang jelek atau lemah dan orang
cenderung lebih terpengaruh pada argument yang bagus.

Daftar Pustaka
Syam, Nina. 2011. Psikologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. hal 4
Morissan. 2010. Psikologi Komunikas . hal 33
Riswandi, Psikologi Komunikasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013, hlm. 46

MEMORI DAN BERPIKIR

14

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2