Pendidikan Yang Baik Di Sekolah Dasar
Pendidikan Yang Baik Di Sekolah Dasar
Perencanaan pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik untuk sekolah dasar adalah
pendidikan teknologi yang diseimbangkan dengan pendidikan karakter dan juga pendidikan
akhlak. Perencanaan pendidikan yang dibutuhkan masyarakat masa depan adalah perencanaan
yang didorong oleh pembangunan IPTEK dan didukung dengan pendidikan karakter yang
baik. Maksudnya yaitu tujuan pembangunan nasional akan lebih dekat dan mendapat support
dari masyarakat secara utuh. Dan selanjutnya dunia masa depan, era globalisasi sebagai abad
informasi dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi (IPTEK), yang akan mengubah
gaya hidup masyarakat Indonesia yang sedang menuju ke arah masyarakat industri.
Perubahan masyarakat masa depan menuntut suatu visi pendidikan dan pelatihan yang jelas.
Era teknologi komunikasi akan lebih mendekatkan manusia satu dengan yang lain, sehingga
dinamika tersebut harus ditampung untuk lebih mensukseskan tercapainya tujuan
pembangunan nasional. Visi strategis tersebut harus dapat mengarahkan proses perencanaan
pendidikan dan pelatihan nasional, sehingga dengan demikian program-program
pembangunan nasional yang diprioritaskan pada bidang pendidikan, ekonomi, sosial budaya
yang akan di support oleh adanya Sumber Daya Manusia Indonesia yang cerdas dan terampil
sesuai dengan kebutuhan masyarakat global tetapi tidak melupakan faktor moral ( akhlak )
yang dimiliki masyarakat.
Jadi menurut saya perencanaan pendidikan yang baik untuk sekolah dasar yakni pendidikan
dengan mengembangkan IPTEK tanpa melupakan budaya ketimuran atau dengan pendidikan
karakter yang mengiringinya. Sehingga perkembangan bangsa bisa berjalan dengan baik,
pendidikan karakter dan pendidikan umum termasuk perkembangan iptek bisa berjalan secara
simbang. Dengan demikian akan menghasilkan Sumber Daya Manusia yang cerdas, terampil,
dan berkarakter baik dan bisa membawa bangsa kearah yang lebih baik dan menjadi negara
maju yang berkarakter baik dan kuat.
Pelaksanaan pendidikan yang baik. Dalam pelaksanaan perencanaan yang baik diperlukan
dukungan dari berbagai pihak agar tujuan dari perencanaan tersebut bisa tercapai. Pemerintah
sebaiknya meratakan dan memfasilitasi agar perkembangan teknologi dapat maksimal. Orang
tua, guru dan masyarakat dapat melakukan pengawasan disertai pendidikan karakter yang
sesuai agar perkembangan teknologi yang terjadi dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga
berdampak positif untuk perkembangan masyarakat terutama siswa sehingga nantinya dapat
tercipta SDM yang berkualitas dan berkarakter. Orangtua dan guru sebagai contoh atau role
model bagi siswa sehingga segala tingkah polahnya ditiru oleh anak ataupun siswa. Jadi
dalam pendidikan karakter mereka yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik atau
anaknya. Guru dan orang tua membantu membentuk watak anak. Hal ini mencakup
keteladanan bagaimana perilaku guru atau orangtua, cara guru atau orang tua berbicara,
bagaimana guru atau orangtua bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.
Hasil dari perencanaan dan pelaksanaan pendidikan yang baik. Dengan adanya perencanaan
dan pelaksanaan yang baik diharapkan hasil yang baik pula yaitu sumber daya manusia yang
cerdas, terampil, dan berkarakter baik, berakhlak mulia dan bisa membawa bangsa ke arah
yang lebih baik dan menjadi negara maju yang berkarakter baik dan kuat. Sehingga bangsa
dapat berkembang dengan pesat dan mudah mencapai segala hal yang menjadi tujuan.
Bahan ajar dan materi yang baik untuk anak sekolah dasar. Bahan ajar untuk anak sd
sebaiknya bahan ajar yang menggunakan media pembelajaran yang memberikan contoh
konkret atau contoh yang sebenanya, sehingga anak – anak dapat menerapkannya dalam
kehidupan mereka sehari – hari. Bahan ajar sebaiknya disesuaikan dengan kurikulum,
karakteristik sasaran, tuntutan pemecahan masalah belajar. Bahan ajar yang menarik dapat
membuat siswa dengan mudah memahami materi yang disampaikan. Komunikasi antara
siswa dan guru juga dapat berjalan secara efektif dan interaksinya juga dapat terjalin dengan
baik. Guru juga akan lebih kreatif untuk menciptakan bahan ajar baru yang tidak
membosankan dan dapat sesuai dengan kondisi siswa maupun lingkungannya.
Lingkungan belajar yang baik. Lingkungan belajar yang nyaman memudahkan peserta didik
untuk berkonsentrasi. Lingkungan tersebut harus memenuhi beberapa faktor yaitu keamanan,
ketenangan, keakraban atau kekeluargaan.
Lingkungan keluarga : Cara mendidik orang tua (bersifat otoriter, liberal, dan demokrasi).
Didikan dari orang tua juga sangat berpengaruh. Anak biasanya cenderung tidak mau belajar
jika orang tuanya terlalu banyak menuntut. Jadi sebaiknya orangtua tidak terlalu mengekang
dan menuntut anaknya, orangtua hanya perlu memberikan dukungan dan fasilitas yang
diperlukan anak. Suasana keluarga yang harmonis dan dapat memberikan dukungan
sepenuhnya kepada peserta didik sehingga siswa memiliki kemauan dan motivasi belajar yang
tinggi. Keadaan ekonomi keluarga juga berpengaruh terhadapa motivasi belajar anak.
Lingkungan sekolah : Di kelas sebaiknya kelas cukup besar dengan jumlah peserta didik
yang tidak terlalu banyak sehingga guru dapat memonitor setiap peserta didik. Kelas yang
baik dan produktif adalah kelas yang nyaman secara tata ruang, memunculkan motivasi
internal peserta didik untuk belajar, kegiatan guru yang terarah serta kegiatan monitor
terhadap peserta didik. Guru dapat meningkatkan kreativitas siswanya. Terdapat papan –
papan yang berisi karya siswa yang tertempel pada dindidng kelas. Komunikasi yang baik
antara siswa dan guru juga antara siswa dengan siswa lainnya sehingga rasa kekeluargaan
yang terjalin bisa berjalan dengan harmonis dan murid bisa nyaman saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
Lingkungan masyarakat : Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap
belajar siswa, masyarakat yang terdiri dari orang tua yang terpelajar, penjudi, suka mencuri,
dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik. Akan berpengaruh jelek kepada anak yang berada
disekitarnya siswa berpengaruh ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang disekitarnya.
Akibatnya belajar terganggu dan siswa kehilangan semangat belajar karena perhatiannya
semula terpusat kepada pelajaran. Akahirnya terpengaruh terhadap perbuatan yang selalu
dilakukan orang-orang disekitarnya. Sebaliknya, jika di lingkungan masyarakat adalah orangorang yang terpelajar, mereka mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya dengan antusias
dan cita-cita yang luhur agar supaya masa depan anaknya atau siswa terpengaruh dengan halhal yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya. Masyarakat juga sebaiknya mendukung
berbagai program yang bersifat mengembangkan siswa baik dalam bidang akademik maupun
bidang non akademik (kreativitas).
Sumber belajar yang baik. Pada hakekatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi
manusia sepanjang massa termasuk berupa data, orang atau benda.
Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut: (1) ekonomis:
tidak harus terpatok pada harga yang mahal; (2) praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang
rumit, sulit dan langka; (3) mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita; (4) fleksibel:
dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan; (5) sesuai dengan tujuan:
mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat
belajar siswa.
Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar terdiri dari : (1) lingkungan
sosial dan (2) lingkungan fisik (alam). Lingkungan sosial dapat digunakan untuk
memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan sedangkan lingkungan alam dapat
digunakan untuk mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran
peserta didik akan cinta alam dan partispasi dalam memlihara dan melestarikan alam.
Darimanapun sumber belajar siswa yang terpenting adalah sesuai dengan peserta didiknya
sehingga materi yang disampaikan bisa terserap dengan baik oleh peserta didik.
Guru / Pendidik yang baik. Agar dapat menjadi guru yang baik maka pendidik harus
memenuhi beberapa kriteria salah satunya adalah berhasil membuat siswanya mengerti dan
memahami materi yang disampaikan sesuai dengan kemampuan peserta didiknya. Bersabar
saat menghadapi peserta didiknya, bisa memotivasi siswa, disiplin dan kreatif, tidak membeda
– bedakan peserta didik menurut kondisi ekonominya, tidak hanya bisa memberikan sanksi
tetapi lebih baik memberikan penjelasan dan pemahaman kepada muridnya, sedangkan
menurut Al Qur`an, seorang guru bukan hanya bisa memahami yang tanpak nyata, namun
juga mampu memahami sebab di balik yang tampak itu. Dengan bahasa lain, seorang yang
ideal adalah orang yang memiliki kebijaksanaan, di mana dia mampu mencari akar sebuah
permasalahan.
Kriteria siswa yang baik, kriteria tersebut antara lain : Taat kepada Tuhannya rajin beribadah
dan berdoa, di sekolah maupun di rumah, jujur, selalu bersikap optimis, berikap dinamis,
disiplin, memiliki prioritas dan cita – cita, percaya diri, belajar dari keberhasilan orang lain,
tidak mudah puas atas suatu keberhasilan, positif thinking, cermat/teliti, menganggap
kegagalan awal suatu keberhasilan, instropeksi diri, mau menerima kritikan orang lain untuk
kemajuan, menerapkan prinsip menghormati yang tua, sama besar diajak berkawan, dan yang
kecil disayangi, bertutur dan bertingkah laku secara wajar sebagai seorang siswa, jangan
seperti orang dewasa, usahakan untuk mematuhi segala aturan dan tata tertib sekolah maupun
waktu belajar dengan ikhlas, suka membantu teman yang kesulitan belajar tanpa mengharap
pamrih. Tidak mengharap untuk ditraktir, misalnya.
Waktu belajar yang baik :
Saat anda bangun di pagi hari (Pukul 02.30- 04.00) : Ini adalah waktu yang paling ideal untuk
belajar. Bahkan disebutkan bahwa daya serap materi belajar bisa mencapai 90%-100%.
Sore Hari : Sore hari setelah anda mandi merupakan waktu yang cocok juga untuk belajar.
Bagi anda yang punya kebiasaan tidur siang, sore hari tentu badan anda akan kembali segar.
Dengan kemungkinan daya serap materi pelajaran sekitar 60%-70%
Sebelum jam istirahat atau tidur sekitar (Pukul 20.00-22.00) : Rentang waktu ini juga masih
dapat dimanfaatkan dengan baik untuk belajar. Daya serap anda pada materi pelajaran pada
umumnya akan menurun pada jam-jam ini, yaitu hanya sekitar 20%-30%.
Belajar di waktu luang : Waktu luang yang spontanitas seperti itu bisa Anda manfaatkan untuk
belajar lebih efektif. Sebab terkadang Anda memprogram atau mengatur jadwal belajar tetapi
tidak efektif dengan beragam sebab
Cara / teknik belajar yang baik : Memberikan teknik belajar yang menyenangkan agar anak
tidak mudah bosan dengan cara menyelipkan sedikit games atau permainan saat mengajar.
Mengajarkan teknik memahami materi pembelajaran dari pada menghafalkan karena
pemahaman akan bertahan lebih lama dari pada hafalan. Memberikan contoh konkrit dalam
kehidupan sehari – hari yang berhubungan dengan materi pelajaran sehingga anak bisa
mengidentifikasi pelajaran yang telah diperolehnya dari sekolah serta mampu memberikan
contoh nyata bila di tanya oleh guruya. Teknik belajar kelompok, siswa dapat menyelesaikan
masalah dengan cara berdiskusi dengan anggota kelompoknya, selain itu juga dapat
menumbhkan keakraban siswa.
Pembentukan kompetensi atau kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik :
Lingkungan memberikan pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan berbagai sifat,
sikap, perasaan, pemikiran, kompetensi atau kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan
unsur psikologis lainnya. Manusia sejak lahir memiliki potensi untuk dikembangkan. Tugas
pendidikan ini mengantarkan misi yang berpotensi kearah manusia yang seutuhnya yang
diingikan, dengan mendayagunakan kesempatan dan sarana yang ada dalam lingkungan
hidupnya. Lingkungan pendidikan pertama dan utama adalah keluarga yang merupakan
lingkungan terpenting sampai anak mulai masuk sekolah. makin bertambah usia manusia,
peranan sekolah dan masyarakat luas makin penting, namun peran keluarga tidak terputus.
Perencanaan pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik untuk sekolah dasar adalah
pendidikan teknologi yang diseimbangkan dengan pendidikan karakter dan juga pendidikan
akhlak. Perencanaan pendidikan yang dibutuhkan masyarakat masa depan adalah perencanaan
yang didorong oleh pembangunan IPTEK dan didukung dengan pendidikan karakter yang
baik. Maksudnya yaitu tujuan pembangunan nasional akan lebih dekat dan mendapat support
dari masyarakat secara utuh. Dan selanjutnya dunia masa depan, era globalisasi sebagai abad
informasi dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi (IPTEK), yang akan mengubah
gaya hidup masyarakat Indonesia yang sedang menuju ke arah masyarakat industri.
Perubahan masyarakat masa depan menuntut suatu visi pendidikan dan pelatihan yang jelas.
Era teknologi komunikasi akan lebih mendekatkan manusia satu dengan yang lain, sehingga
dinamika tersebut harus ditampung untuk lebih mensukseskan tercapainya tujuan
pembangunan nasional. Visi strategis tersebut harus dapat mengarahkan proses perencanaan
pendidikan dan pelatihan nasional, sehingga dengan demikian program-program
pembangunan nasional yang diprioritaskan pada bidang pendidikan, ekonomi, sosial budaya
yang akan di support oleh adanya Sumber Daya Manusia Indonesia yang cerdas dan terampil
sesuai dengan kebutuhan masyarakat global tetapi tidak melupakan faktor moral ( akhlak )
yang dimiliki masyarakat.
Jadi menurut saya perencanaan pendidikan yang baik untuk sekolah dasar yakni pendidikan
dengan mengembangkan IPTEK tanpa melupakan budaya ketimuran atau dengan pendidikan
karakter yang mengiringinya. Sehingga perkembangan bangsa bisa berjalan dengan baik,
pendidikan karakter dan pendidikan umum termasuk perkembangan iptek bisa berjalan secara
simbang. Dengan demikian akan menghasilkan Sumber Daya Manusia yang cerdas, terampil,
dan berkarakter baik dan bisa membawa bangsa kearah yang lebih baik dan menjadi negara
maju yang berkarakter baik dan kuat.
Pelaksanaan pendidikan yang baik. Dalam pelaksanaan perencanaan yang baik diperlukan
dukungan dari berbagai pihak agar tujuan dari perencanaan tersebut bisa tercapai. Pemerintah
sebaiknya meratakan dan memfasilitasi agar perkembangan teknologi dapat maksimal. Orang
tua, guru dan masyarakat dapat melakukan pengawasan disertai pendidikan karakter yang
sesuai agar perkembangan teknologi yang terjadi dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga
berdampak positif untuk perkembangan masyarakat terutama siswa sehingga nantinya dapat
tercipta SDM yang berkualitas dan berkarakter. Orangtua dan guru sebagai contoh atau role
model bagi siswa sehingga segala tingkah polahnya ditiru oleh anak ataupun siswa. Jadi
dalam pendidikan karakter mereka yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik atau
anaknya. Guru dan orang tua membantu membentuk watak anak. Hal ini mencakup
keteladanan bagaimana perilaku guru atau orangtua, cara guru atau orang tua berbicara,
bagaimana guru atau orangtua bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.
Hasil dari perencanaan dan pelaksanaan pendidikan yang baik. Dengan adanya perencanaan
dan pelaksanaan yang baik diharapkan hasil yang baik pula yaitu sumber daya manusia yang
cerdas, terampil, dan berkarakter baik, berakhlak mulia dan bisa membawa bangsa ke arah
yang lebih baik dan menjadi negara maju yang berkarakter baik dan kuat. Sehingga bangsa
dapat berkembang dengan pesat dan mudah mencapai segala hal yang menjadi tujuan.
Bahan ajar dan materi yang baik untuk anak sekolah dasar. Bahan ajar untuk anak sd
sebaiknya bahan ajar yang menggunakan media pembelajaran yang memberikan contoh
konkret atau contoh yang sebenanya, sehingga anak – anak dapat menerapkannya dalam
kehidupan mereka sehari – hari. Bahan ajar sebaiknya disesuaikan dengan kurikulum,
karakteristik sasaran, tuntutan pemecahan masalah belajar. Bahan ajar yang menarik dapat
membuat siswa dengan mudah memahami materi yang disampaikan. Komunikasi antara
siswa dan guru juga dapat berjalan secara efektif dan interaksinya juga dapat terjalin dengan
baik. Guru juga akan lebih kreatif untuk menciptakan bahan ajar baru yang tidak
membosankan dan dapat sesuai dengan kondisi siswa maupun lingkungannya.
Lingkungan belajar yang baik. Lingkungan belajar yang nyaman memudahkan peserta didik
untuk berkonsentrasi. Lingkungan tersebut harus memenuhi beberapa faktor yaitu keamanan,
ketenangan, keakraban atau kekeluargaan.
Lingkungan keluarga : Cara mendidik orang tua (bersifat otoriter, liberal, dan demokrasi).
Didikan dari orang tua juga sangat berpengaruh. Anak biasanya cenderung tidak mau belajar
jika orang tuanya terlalu banyak menuntut. Jadi sebaiknya orangtua tidak terlalu mengekang
dan menuntut anaknya, orangtua hanya perlu memberikan dukungan dan fasilitas yang
diperlukan anak. Suasana keluarga yang harmonis dan dapat memberikan dukungan
sepenuhnya kepada peserta didik sehingga siswa memiliki kemauan dan motivasi belajar yang
tinggi. Keadaan ekonomi keluarga juga berpengaruh terhadapa motivasi belajar anak.
Lingkungan sekolah : Di kelas sebaiknya kelas cukup besar dengan jumlah peserta didik
yang tidak terlalu banyak sehingga guru dapat memonitor setiap peserta didik. Kelas yang
baik dan produktif adalah kelas yang nyaman secara tata ruang, memunculkan motivasi
internal peserta didik untuk belajar, kegiatan guru yang terarah serta kegiatan monitor
terhadap peserta didik. Guru dapat meningkatkan kreativitas siswanya. Terdapat papan –
papan yang berisi karya siswa yang tertempel pada dindidng kelas. Komunikasi yang baik
antara siswa dan guru juga antara siswa dengan siswa lainnya sehingga rasa kekeluargaan
yang terjalin bisa berjalan dengan harmonis dan murid bisa nyaman saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
Lingkungan masyarakat : Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap
belajar siswa, masyarakat yang terdiri dari orang tua yang terpelajar, penjudi, suka mencuri,
dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik. Akan berpengaruh jelek kepada anak yang berada
disekitarnya siswa berpengaruh ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang disekitarnya.
Akibatnya belajar terganggu dan siswa kehilangan semangat belajar karena perhatiannya
semula terpusat kepada pelajaran. Akahirnya terpengaruh terhadap perbuatan yang selalu
dilakukan orang-orang disekitarnya. Sebaliknya, jika di lingkungan masyarakat adalah orangorang yang terpelajar, mereka mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya dengan antusias
dan cita-cita yang luhur agar supaya masa depan anaknya atau siswa terpengaruh dengan halhal yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya. Masyarakat juga sebaiknya mendukung
berbagai program yang bersifat mengembangkan siswa baik dalam bidang akademik maupun
bidang non akademik (kreativitas).
Sumber belajar yang baik. Pada hakekatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi
manusia sepanjang massa termasuk berupa data, orang atau benda.
Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut: (1) ekonomis:
tidak harus terpatok pada harga yang mahal; (2) praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang
rumit, sulit dan langka; (3) mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita; (4) fleksibel:
dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan; (5) sesuai dengan tujuan:
mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat
belajar siswa.
Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar terdiri dari : (1) lingkungan
sosial dan (2) lingkungan fisik (alam). Lingkungan sosial dapat digunakan untuk
memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan sedangkan lingkungan alam dapat
digunakan untuk mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran
peserta didik akan cinta alam dan partispasi dalam memlihara dan melestarikan alam.
Darimanapun sumber belajar siswa yang terpenting adalah sesuai dengan peserta didiknya
sehingga materi yang disampaikan bisa terserap dengan baik oleh peserta didik.
Guru / Pendidik yang baik. Agar dapat menjadi guru yang baik maka pendidik harus
memenuhi beberapa kriteria salah satunya adalah berhasil membuat siswanya mengerti dan
memahami materi yang disampaikan sesuai dengan kemampuan peserta didiknya. Bersabar
saat menghadapi peserta didiknya, bisa memotivasi siswa, disiplin dan kreatif, tidak membeda
– bedakan peserta didik menurut kondisi ekonominya, tidak hanya bisa memberikan sanksi
tetapi lebih baik memberikan penjelasan dan pemahaman kepada muridnya, sedangkan
menurut Al Qur`an, seorang guru bukan hanya bisa memahami yang tanpak nyata, namun
juga mampu memahami sebab di balik yang tampak itu. Dengan bahasa lain, seorang yang
ideal adalah orang yang memiliki kebijaksanaan, di mana dia mampu mencari akar sebuah
permasalahan.
Kriteria siswa yang baik, kriteria tersebut antara lain : Taat kepada Tuhannya rajin beribadah
dan berdoa, di sekolah maupun di rumah, jujur, selalu bersikap optimis, berikap dinamis,
disiplin, memiliki prioritas dan cita – cita, percaya diri, belajar dari keberhasilan orang lain,
tidak mudah puas atas suatu keberhasilan, positif thinking, cermat/teliti, menganggap
kegagalan awal suatu keberhasilan, instropeksi diri, mau menerima kritikan orang lain untuk
kemajuan, menerapkan prinsip menghormati yang tua, sama besar diajak berkawan, dan yang
kecil disayangi, bertutur dan bertingkah laku secara wajar sebagai seorang siswa, jangan
seperti orang dewasa, usahakan untuk mematuhi segala aturan dan tata tertib sekolah maupun
waktu belajar dengan ikhlas, suka membantu teman yang kesulitan belajar tanpa mengharap
pamrih. Tidak mengharap untuk ditraktir, misalnya.
Waktu belajar yang baik :
Saat anda bangun di pagi hari (Pukul 02.30- 04.00) : Ini adalah waktu yang paling ideal untuk
belajar. Bahkan disebutkan bahwa daya serap materi belajar bisa mencapai 90%-100%.
Sore Hari : Sore hari setelah anda mandi merupakan waktu yang cocok juga untuk belajar.
Bagi anda yang punya kebiasaan tidur siang, sore hari tentu badan anda akan kembali segar.
Dengan kemungkinan daya serap materi pelajaran sekitar 60%-70%
Sebelum jam istirahat atau tidur sekitar (Pukul 20.00-22.00) : Rentang waktu ini juga masih
dapat dimanfaatkan dengan baik untuk belajar. Daya serap anda pada materi pelajaran pada
umumnya akan menurun pada jam-jam ini, yaitu hanya sekitar 20%-30%.
Belajar di waktu luang : Waktu luang yang spontanitas seperti itu bisa Anda manfaatkan untuk
belajar lebih efektif. Sebab terkadang Anda memprogram atau mengatur jadwal belajar tetapi
tidak efektif dengan beragam sebab
Cara / teknik belajar yang baik : Memberikan teknik belajar yang menyenangkan agar anak
tidak mudah bosan dengan cara menyelipkan sedikit games atau permainan saat mengajar.
Mengajarkan teknik memahami materi pembelajaran dari pada menghafalkan karena
pemahaman akan bertahan lebih lama dari pada hafalan. Memberikan contoh konkrit dalam
kehidupan sehari – hari yang berhubungan dengan materi pelajaran sehingga anak bisa
mengidentifikasi pelajaran yang telah diperolehnya dari sekolah serta mampu memberikan
contoh nyata bila di tanya oleh guruya. Teknik belajar kelompok, siswa dapat menyelesaikan
masalah dengan cara berdiskusi dengan anggota kelompoknya, selain itu juga dapat
menumbhkan keakraban siswa.
Pembentukan kompetensi atau kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik :
Lingkungan memberikan pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan berbagai sifat,
sikap, perasaan, pemikiran, kompetensi atau kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan
unsur psikologis lainnya. Manusia sejak lahir memiliki potensi untuk dikembangkan. Tugas
pendidikan ini mengantarkan misi yang berpotensi kearah manusia yang seutuhnya yang
diingikan, dengan mendayagunakan kesempatan dan sarana yang ada dalam lingkungan
hidupnya. Lingkungan pendidikan pertama dan utama adalah keluarga yang merupakan
lingkungan terpenting sampai anak mulai masuk sekolah. makin bertambah usia manusia,
peranan sekolah dan masyarakat luas makin penting, namun peran keluarga tidak terputus.