Pengantar Kartografi Dijital BAB II ArcView GIS 3.x BAB III Pembuatan Data Vektor BAB IV Advance Editing di ArcView BAB V Basic Geoprocessing BAB VI ArcView Table BAB VII ArcView Chart BAB VIII Sistem Proyeksi dan Transformasi Peta BAB IX ArcView Legend E
1.Pendahuluan
Seperti gambar dibawah, ArcView menggunakan tipe simbol yang berbeda-beda ArcView adalah software Sistem Informasi Geografis (SIG). Software SIG mem-
untuk mewakili bentuk features yang berbeda.
punyai kemampuan untuk menampilkan, memanipulasi dan merubah data SIG. Saat kita bekerja menggunakan SIG, kita bukan hanya harus mempelajari tentang software -nya tetapi juga datanya.
Sebagai operator SIG, jika kita ingin membuat suatu peta untuk analisis, kita mempunyai tanggung jawab untuk memahami tentang data yang akan digunakan agar data tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan. Informasi tentang data disebut sebagai “metadata”. Disaat kita memperoleh data, kita harus membuat catatan mengenai metadata-nya. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat
Gambar 8. Tampilan fitur titik, garis, dan poligon pada digunakan untuk mempelajari tentang data yang kita peroleh:
ArcView
Siapa yang membuat data? Data atribut memberikan keterangan terhadap features yang digambarkan
Kapan data tersebut dibuat? dalam bentuk titik, garis, dan poligon. Sebagai contoh, gambar 8 menunjukkan
Bagaimana data tersebut dibuat? layer wilayah konservasi (poligon) dan wilayah konservasi tersebut ditampilkan
Apa tujuan data tersebut dibuat? dengan satu simbol warna. Data poligon tersebut memiliki informasi atribut yang
Apa batasan yang dimiliki oleh data tersebut? berasosiasi dengan poligon-poligon tersebut seperti nama lokasi dan informasi
Berapa skala sumber peta yang digunakan? mengenai flora dan fauna didalamnya, dan lain-lain. SIG memberikan fasilitas
Apakah data tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan? bagi kita untuk memberikan simbol-simbol sesuai dengan informasi atributnya. Gambar berikut menampilkan data yang sama dengan gambar 8, akan tetapi sim-
Data SIG mempunyai dua komponen, yaitu komponen spatial atau geografis bol-simbolnya dibedakan berdasarkan informasi atribut yang dimiliki data terse- dan komponen atribut atau tabel. Data spatial menampilkan lokasi geografis dari
but.
suatu features. Pada umumnya features tersebut ditampilkan dalam bentuk titik suatu features. Pada umumnya features tersebut ditampilkan dalam bentuk titik
Views adalah komponen ArcView tempat kita menapilkan peta (data SIG). Views adalah sebuah workspace dimana kita dapat melakukan analisa data, me- manipulasi data dan menampilkan data. Layer-layer yang terdapat pada peta kita disebut dengan istilah Themes. Dalam View , Themes ditampilkan di sisi kiri work- space , list tersebut disebut dengan Table
Table Of Content Gambar 9. Simbolisasi berdasarkan informasi atribut pada ArcView
Of Content (TOC).
Gambar 12. Tampilan Komponen View pada ArcView
2. Struktur ArcView dan Istilah dalam ArcView
c. Tables
ArcView memiliki beberapa istilah sendiri yang harus dipelajari dan dipa- Table merupakan representasi data ArcView yang menampilkan data tabular. hami agar dapat mempermudah pekerjaan kita dalam mengolah data SIG dengan Table menyajikan informasi deskriptif yang menjelaskan feature-feature tentang menggunakan ArcView. layer tertentu pada suatu View (misalnya: lebar jalan raya, luas suatu kota, atau
Nama Project
jumlah penduduk suatu kecamatan).
a. ArcView Project
Setiap baris atau record dari suatu Table
File ArcView Project (*.apr) mengandung sebuah
didefinisikan sebagai satu anggota dari
set perintah yang menjelaskan bagaimana tampi-
kelompok besar. Sedangkan setiap kolom
lan data ArcView dan bagaimana data tersebut
atau field mendefinisikan atribut atau
harus ditampilkan. File project tidak mengandung
karakteristik tunggal dari kelompok itu.
data-data, file project hanya menyimpan in- Gambar 13. Tampilan Komponen
struksi yang menunjukkan dimana data tersebut Tables pada ArcView berada. Sebuah ArcView Project terdiri dari be-
berapa komponen yang membangunnya, antara lain Views, Tables, Charts, Layouts, dan Scripts
Gambar 10. Tampilan sebuah ArcView Project Gambar 10. Tampilan sebuah ArcView Project
f. Scripts
Chart menampilkan data tabuler secara visual dalam bentuk grafik. Chart juga Script merupakan bahasa (semi) pemrograman sederhana (makro) yang bisa merupakan hasil suatu query terhadap tabel data. ArcView menyediakan
digunakan untuk otomatisasi kerja ArcView.
enam jenis grafik, yaitu : area, bar, column, line, pie dan x y scatter.
ArcView menyediakan fasilitas ini dengan sebutan Avenue sehingga pengguna dapat memodifikasi tampilan ArcView, membuat program, menyederhanakan tugas-tugas kompleks, dan berkomunikasi dengan soft- ware lainnya seperti ArcInfo dan lainnya.
Gambar 16. Tampilan script pada Gambar 14a. Tampilan grafik
ArcView
Gambar 14b. Tampilan grafik
batang pada ArcView
batang di dalam peta pada ArcView
g. Active, Visible, dan Selected
e . Layout Istilah Active, Visible, dan Selected adalah tiga istilah pada ArcView yang terkadang
Menyediakan teknik-teknik untuk menggabungkan dan menyusun dokumen- dapat membingungkan bagi penggunanya. Berikut adalah perbedaan dari ketiganya:
dokumen dalam Project (View, Table, Chart) dan komponen-komponen peta lain- nya seperti arah utara dan skala guna menciptakan peta akhir untuk dicetak
Theme yang active diperlihatkan lebih menonjol pada Table Of Content. Theme yang atau diplot.
active adalah theme yang akan diedit atau dianalisa oleh ArcView. Untuk membuat sebuah theme menjadi active , cukup pilih (klik) pada nama theme yang terdapat di Table Of Content .
Gambar 17. Active theme dan visible theme pada ArcView
Sebuah theme dapat menjadi visible (terlihat) dan invisible (tidak terlihat), untuk mem- buat sebuah theme menjadi visible, cukup beri tanda cheklist () pada kotak kecil dise-
Gambar 15. Tampilan layout pada ArcView
belah nama theme yang akan diperlihatkan.
Features dalam sebuah theme dapat dipilih (selected). Features yang terpilih akan ber- file ini dapat muncul jika kita menggunakan ArcView Projection Utility warna kuning. Jika ada features yang terpilih, maka ArcView akan melakukan pengedi-
(optional)
tan atau analisa hanya pada features yang terpilih.
h. Shapefile ArcView memiliki format data tersendiri yang disebut dengan shapefiles. Shapefiles adalah format data yang menyimpan lokasi geometrik dan informasi atribut dari suatu feature geografis. Pada umumnya kita hanya butuh satu file
Gambar 18. Tampilan shapefile pada windows explorer kerja seperti file Microsoft Word dengan extension file *.doc, akan tetapi shape-
file memiliki perbedaan, yaitu bahwa satu shapefile memiliki beberapa file yang saling berkaitan satu sama lainnya. Beberapa file ini memiliki extension yang
i. Menu, Buttons, dan Tools
berbeda-beda yang disimpan dalam workspace yang sama. Berikut adalah dafter ArcView menyediakan tiga cara untuk berinteraksi terhadap programnya, yaitu
beberapa file extension yang merupakan bagian dari ArcView shapefile:
melalui menus, buttons, dan tools.
(Catatan : tiga file extension pertama adalah file extension yang harus ada dalam sebuah shapefile, file extension berikutnya sifatnya optional)
*.shp - File yang menyimpan feature geometri (diperlukan dalam sebuah shapefile)
Jika kita memilih salah satu menu atau button, maka ArcView akan secara lang- *.shx - File yang menyimpan index dari feature geometri (diperlukan dalam
sung merespon perintah kita, akan tetapi berbeda jika kita memilih salah satu sebuah shapefile)
tool, maka cursor kita akan berubah fungsinya dan ArcView akan merespon *.dbf - File dBASE yang menyimpan informasi atribut dari suatu feature
perintah kita secara interaktif.
(diperlukan dalam sebuah shapefile) * .sbn dan *.sbx - File yang menyimpan spatial index dari features (optional)
3. ArcView User Interface
*.fbn dan *.fbx - File yang menyimpan spatial index dari feature shapefile yang Button dan tool pada ArcView berbeda-beda untuk tiap komponen ArcView read-only (optional) Project (View, Table, Chart, Layout, dan Script). Berikut adalah gambaran button
* .ain dan *.aih - File yang menyimpan index atribut dari field yang active dalam dan toolbar yang terdapat pada masing-masing komponen ArcView Project.
sebuah tabel (optional) *.prj
- File yang menyimpan informasi sistem koordinat dari sebuah shapefile, - File yang menyimpan informasi sistem koordinat dari sebuah shapefile,
d. Layout
b. Tables
c. Charts
Jenis Data Dalam SIG
Untuk menampilkan data spasial di ArcView,
Di dalam SIG data terbagi menjadi
digunakan document View sebagai workspace.
2 macam, data spasial dan data tabuler. Data spasial dibagi lagi
Menampilkan format data shapefile
menjadi 2, yaitu data raster dan
1. Buka Program ArcView 3.x, kemudian
pilih create a new project —as a blank project.
data vektor yang merupakan data
gambar dari suatu peta. Sedangkan
2. Pilih Document View, kemudian pilih
data tabuler merupakan database
New .
atau keterangan dari data spasial
3. Pilih icon add theme
, atau pilih menu
view —add theme.
yang ada.
4. Tentuka n
ArcView 3.x selain memiliki format
ditampilkan.
data sendiri (*.shp) juga memiiki
5. Klik OK.
6. Beri tanda check ( √) pada box theme.
kemampuan untuk menampilkan
data-data spasial dan data tabuler 3 dari berbagai format, seperti
MapInfo Interchange File (*.MIF),
ArcInfo (e00), Autocad (*.dwg), Drawing eXchange File (*.dxf),
Database File (*.dbf), Microsft Acces (*.mdb), serta beberapa
format raster seperti *.img, *.tiff, *.jpg, *.ers, *.bmp.
Menampilkan Data
Me-loading data dari AutoCAD (*.dwg atau
yang Memiliki Format
Bukan Shapefile 4
*.dxf)
1. Pilih Document View, kemudian pilih
Untuk menampilkan data yang 3 New . memiliki format lain, ArcView
2. Pilih menu file —extensions,
memiliki fasilitas untuk membaca
3. Pilih Extension Cad Reader.
format tersebut dengan bantuan
4. Klik OK.
extension, antara lain extension cad
5. Pilih icon add theme
reader dan extension image analysis
7. Klik OK.
8. Beri tanda check ( √) pada box theme.
Me-loading data raster atau citra (*.jpg, *.tiff atau *.img) 4
1. Pilih Document View, kemudian pilih
New .
2. Pilih menu file —extensions,
3. Pilih Extension Image Analysis.
4. Klik OK.
5. Pilih icon add theme .
6. Pilih data source type-nya image analysis data source.
7. Pilih data citra yang akan ditampilkan.
8. Klik OK.
9. Beri tanda check ( √) pada box theme.
Pembuatan Data Vektor
Untuk dapat melakukan analisis dengan menggunakan software SIG, data yang dibutuhkan adalah data vektor. Data vektor dapat diperoleh dari instansi-instansi yang menerbitkan atau dengan membuatnya berdasarkan peta hardcopy dan citra satelit.
Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai pembuatan data vektor berdasarkan data citra satelit atau peta hardcopy yang sudahdi-scan terlebih dahulu.
Proses pembuatan data vektor pada software ArcView 3.x yang juga sering disebut sebagai proses pendijitasian (pembuatan data dijital) memerlukan sebuah tools tambahan atau yang biasa disebut sebagai extension. Extension yang diperlukan untuk proses tersebut adalah image analysis, yaitu extension untuk mengolah data raster (citra satelit dan peta yang di-scan) .
Contoh tampilan peta yang sudah di-scan dan citra satelit
Load ekstensi Image Analysis
Menampilkan format data shapefile
Extension image analysis adalah
1. Buka Program ArcView 3.x, kemudian
extension yang dipergunakan un-
pilih create a new project —as a blank project.
tuk pengolahan citra pada software
2. Pilih Document View, kemudian pilih
ArcView 3.x.
New .
3. Pilih menu file|extensions,
4. Pilih Extension Image Analysis.
5. Klik OK.
6. Pilih icon add theme .
7. 3 Pilih data source type-nya image analysis data source.
8. Pilih data citra yang akan ditampilkan.
9. Klik OK.
10. Beri tanda check ( √) pada box theme.
Memulai Pekerjaan Di-
Persiapan folder
jitasi
1. Buka Windows Explorer pada komputer
Sebelum memulai pekerjaan diji-
dan buka folder “pelatihan”..
tasi peta, kita harus mempersiap-
2. Buat folder baru didalamnya melalui
kan terlebih dahulu folder kerja
menu File|New|Folder.
kita yang nantinya berfungsi seba-
3. Beri nama folder tersebut dengan nama
gai tempat penyimpanan file-file
“latihan”.
kerja kita.
Mengeset View Proper-
Setting View Properties
ties
1. Pada view yang sudah dibuka, pilih menu
Untuk memulai proses dijitasi se-
view|properties.
belumnya kita harus mengeset view
2. Tentukan nama View
properties terlebih dahulu agar
3. Tentukan Creator (Pembuat Peta)
satuan ukur dan jarak dapat diten- tukan.
4. Tentukan Map Unit (Satuan Ukur)
5. Tentukan Distance Unit (Satuan Jarak)
6. Klik OK
7. Angka Skala pada dokumen view akan muncul.
Membuat Theme Baru Membuat theme titik (point)
1. Pada dokumen view pilihmenu
Untuk dijitasi kita bisa memilih 3
view|new theme. macam feature yang terdapat pada 2 2. Tentukan feature type, dalam hal ini
ArcView 3.x, yaitu titik (point),
point
garis (line), dan poligon (polygon)
3. Simpan theme pada folder latihan dan
sesuai dengan kenampakan ob-
beri nama baru.
jeknya.
4. Theme dengan feature titik akan muncul
di Table Of Content.
Akan tetapi untuk objek yang ber-
5. Untuk memulai dijitasi gunakan tool
sifat wilayah atau area dianjurkan
draw point
untuk mendijitasi dengan meng-
6. Plot pada gambar.
gunakan feature garis terlebih da- hulu, karena akan memudahkan 5
pada saat proses editing. 4
Catatan :
Membuat theme garis (line)
Pada saat melakukan dijitasi den-
1. Pada dokumen view pilihmenu
gan feature garis harus memper-
view|new theme.
hatikan arah objek di permukaan
2. Tentukan feature type, dalam hal ini line
bumi yang akan didijitasi. Hal
3. Simpan theme pada folder latihan dan
tersebut akan mempengaruhi
beri nama baru.
kualitas data hasil dijitasi yang
4. Theme dengan feature garis akan
akan digunakan untuk aplikasi
muncul di Table Of Content.
selanjutnya.
5. Untuk memulai dijitasi gunakan tool draw line
atau draw line to split feature
Contoh : Jika kita akan mendijitasi jaringan
6. Gambarkan sesuai objek.
sungai, maka kita harus memulai
proses dijitasi dari hulu menuju
hilir
Membuat theme area (polygon)
1. Pada dokumen view pilihmenu view|new theme.
2. Tentukan feature type, dalam hal ini
polygon
3. Simpan theme pada folder latihan dan beri nama baru.
4. Theme dengan feature poligon akan
muncul di Table Of Content.
5. Untuk memulai dijitasi gunakan tool draw ractangle
, draw circle
atau draw polygon
6. Gambarkan sesuai objek.
Miscellaneous.
Advance Editing di Arc View
Menggeser shapefile.
Memutar shapefile.
Extention Edit Tools
Membuat polygon Thiessen.
Sesuai dengan namanya, ekstensi ini merupakan alat bantu dalam melakukan editing data spasial maupun data tabular dalam ArcView. Ekstensi ini dapat
Sebelum menggunakan Edit Tools, pastikan terlebih dahulu dari Menu View digunakan dalam Menu View untuk editing Theme polygon atau polyline.
dengan suatu Theme (polygon atau polyline) yang sudah berformat *.shp dan Beberapa operasi dalam Edit Tools, yaitu :
pada View Properties-nya juga sudah ditentukan Map Units dan Distance Units
Edit Theme (Mengedit feature). untuk Theme tersebut. Distance units yang digunakan untuk bekerja di Edit
Membangun topology (Clean dan Build).
Tools sebaiknya dalam satuan Meter.
Pemberian label (Labelling).
Surface Functions. Sebagai sebuah ekstensi, maka tool ini harus di load terlebih dahulu. Setelah
3D Analysis. berhasil di load maka pada button menu di GUI dokumen View akan muncul
Geoprocessing.
button
Membuat daerah penyangga (buffer).
Memotong feature dengan polygon tanpa mengikutsertakan database polygon (clip).
Menghilangkan bagian dari features dengan menggunakan polygon (Erase with Polygon).
Convert - Konversi polygon menjadi polyline - Konversi polygon menjadi point - Konversi polyline menjadi point - Konversi point menjadi polyline - Konversi polylineZ menjadi polyline (3D menjadi 2D)
Load ekstensi Edit Tools
Untuk menampilkan ekstensi Edit
Me-loading ekstensi Edit Tools
Tools (ET) , Anda bisa me-loading
1. Klik pulldown menu File
dari pulldown menu
2. Klik sub menu Extensions..
File|Extensions..
3. Akan muncul jendela Extensions
4. Temukan ekstensi Edit Tools kemudian check list ( √) pada box yang tersedia.
5. Klik OK.
6. Button Edit Tools tersedia pada GUI dokumen View.
Bekerja dengan ekstensi
Edit Tools
Menentukan map units dan distance units
Untuk menampilkan jendela kerja
1. Memberi nama dokumen View
Edit Tools (ET) , Anda cukup
2. Tentukan map units peta
mengklik button dari button
3. Tentukan distance units peta
tools yang tersedia pada GUI do-
4. Klik OK
kumen View. Pada Table of Content Anda siapkan shapefile yang akan
di edit. 1 Memulai bekerja dengan ekstensi Edit Tools
1. Klik Button
Tip
2. Maka akan muncul jendela ET
Sebaiknya Anda menentukan dis-
3. Klik Edit Theme
tance units-nya terlebih dahulu
4. Pilih Theme yang akan di-edit
sebelum Anda memulai bekerja
5. Klik Ok
dengan ekstensi Edit Tools
Editing Shapefile meng-
Jendela Menu ET
gunakan Edit Tools
1. Jendela Menu ET Polyline, menunjukkan
Edit tools dikembangkan untuk 3 bahwa Anda siap mengedit shapefile melakukan pengolahan data
dengan tipe polyline. spasial (shapefile) di ArcView 4 2. Nama dokumen View Anda.
layaknya Anda bekerja dengan
3. Nama theme yang siap edit. Untuk
ArcInfo yang memang ESRI
mengubah theme yang akan diedit klik
sediakan untuk pengolahan data
button tersebut.
spasial, baik editing maupun mem-
4. Klik button Start Editing untuk memulai
bangun topologi. Pada praktik kali
editing.
ini Anda akan ditunjukkan bagai-
5. Perhatikan perbedaan pada jendela ET
mana melakukan proses cleaning
setelah klik, button Start Editing berubah
dan self intersect checking, editing
menjadi Stop Editing serta beberapa
dan building topology. Proses-proses
button lain menjadi aktif dan terjadi
itu biasanya hanya ditemui pada
sebaliknya pada beberapa button lain
ArcInfo. Konsepsi tentang cleaning
6. Klik button Clean untuk memulai
dan self intersect checking, editing 5 melakukan proses cleaning dan self intersect node, pseudo node dan dangle serta
checking.
building topology akan dipelajari
bersamaan dengan praktik.
Menu Clean
Clean
(polyline theme)
1. Klik button Intersect untuk melakukan self intersect check .
Menu Clean berfungsi untuk 1
2. Check list ( √) pada box show regular yang
membangun topologi theme yang
tersedia. 2
akan di edit. Dalam menu Clean
terdapat beberapa bagian, yaitu :
3. Klik button Analyze.
4. 4 Masukkan nilai toleransi (misal : 0.00001)
Self Intersect Check
(Membangun topology garis 5
5. Klik Dangling nodes
6. 6 Klik Pseudo nodes
menjadi per segmen)
8 Nodes (Menganalisa node-
7. Klik Double Lines
8. 9 Klik Close Rings
node tiap segmen)
9. Proses Cleaning selesai, klik Close Tolerance (Memberikan jarak
edit / snap distance)
Clean (Menganalisa dangling
Node
nodes , pseudo nodes, garis
1. Node berwarna merah merupakan
ganda, dan, lingkaran
dangling node ( dua segmen yang tidak
tertutup).
berhubungan).
Setelah proses cleaning selesai,
2. Node berwarna biru merupakan node
maka akan muncul node pada
yang menghubungkan antara dua
theme yang akan di edit tersebut.
segmen (pseudo node).
3. Node berwarna hijau merupakan node yang menghubungkan lebih dari dua 2
segmen.
Editing Garis (polyline) Contoh kasus
1. Undershoot : dangling node (merah) terbentuk karena segmen yang
Editing dalam proses ini adalah
kekurangan garis.
menghilangkan dangling node (node
2. Undershoot : dangling node (merah)
berwarna merah) dan merapihkan
terbentuk karena dua segmen garis
(edit vertex).
yang saling tidak ber-interseksi.
Sebelumnya Anda akan dikenalkan
3. Node (hijau) terbentuk karena dua
dengan kasus yang biasa terjadi
segmen yang ber-interseksi.
dalam editing dan cara
4. Overshoot : dangling node terbentuk
mengeditnya.
karena dua segmen yang overlap
Berikutnya dalam praktik kali ini
adalah beberapa langkah penting 2 untuk mengedit dangling node dan
kelebihan garis.
edit vertex yang khusus digunakan untuk theme tipe polyline
Papan Edit (polyline) Menu Papan edit (polyline)
1. Klik Show Edit Tools untuk mengeluarkan papan edit .
Setelah proses cleaning selesai, dan
2. Maka akan muncul jendela papan edit.
node telah terbentuk, maka proses
3. Menu pilihan snapping
Editing menggunakan Edit Tools
4. Button untuk mengatur toleransi snap
dapat dimulai dengan
5. Button untuk menggambarkan node.
mengeluarkan papan edit (Show
(CTRL + CLICK) untuk menghilangkan
Edit Tools )..
node.
6. Button seleksi feature/segmen.
7. Button untuk mengedit garis undershoot (kasus 1).
8. Button untuk mengedit dangling node
yang terputus (kasus 2) .
14. Button untuk menambahkan polygon sebagai polyline.
9. Button untuk split polyline (membuat
15. Button untuk menghapus garis dengan menggunakan
node baru dalam satu segmen garis). polygon.
10. Button untuk memindahkan node.
16. Button untuk meng-copy feature dari satu Theme ke
11. Button untuk mengedit polygon terbuka Theme yang lain.
menjadi polygon tertutup (kasus 2 & 4)..
17. Button untuk membangun topology garis yang dipilih.
12. Button untuk menambahkan garis (Draw
18. Button untuk menggabungkan dua segmen yang
Line to Split Features ).
memiliki ID yang sama (menghapus Pseudo Nodes)..
13. Button untuk menambahkan garis
19. Button untuk menampilkan menu editing attribute.
sekaligus dengan atributnya.
Membangun Polygon Build Polygon
1. Pilih button Stop editing setelah selesai
dari Polyline
editing
Setelah selesai proses editing yang
2. Pada jendela yang muncul pilih button
Anda lakukan, simpan hasilnya
Yes untuk menyimpan pekerjaan Anda.
dengan memilih button Stop
3. 2 Lalu pilih button Build polygons
Editing. Pada jendela berikutnya
4. Pada jendela yang muncul Anda bisa
saat menanyakan menyimpan
menyimpan temporary polyline theme
pekerjaan Anda, pilih Yes.
pada direktori kerja atau
Jika Anda mengedit suatu polyline
mengabaikannya dengan meng-klik OK.
untuk dikonversikan menjadi
5. Pada jendela yang muncul berikutnya
polygon, ekstension Edit Tools ini
Anda bisa menyimpan nama polygon 3
memberikan solusi yang mudah.
theme hasil konversi dari theme
Anda hanya cukup memilih button
polyline.
Build Polygon yang tersedia,
dengan catatan polyline yang Anda edit merupakan suatu segmen tertutup tanpa kesalahan (dangle node)
Catatan : Jika theme polyline Anda masih ter- dapat kesalahan (dangling node), maka setelah Anda menyimpan temporary polyline theme, akan muncul jendela pemberitahuan tentang
kesalahan tersebut. Kesalahan ditunjukkan 5 dengan grafik berwarna merah pada segmen
garis dimana kesalahan tersebut berada.
Editing Polygon Contoh kasus
1. Membuat polygon baru
Sama dengan editing garis, editing
2. Memotong polygon dengan mengguna
polygon menggunakan Edit Tools
kan polyline.
dimulai dengan memilih Theme
3. Menggabungkan dua polygon (Local Dis
polygon yang akan di-edit, ke-
solve & Merge Polygon )
mudian mengeluarkan papan edit
Memotong polygon (Show Edit Tools) dari menu Edit
4. Memecah feature Polygon.
5. Membuat buffer dari polygon.
Theme .
Local Dissolve
Buffer
Menu Clean Menu Papan edit (polygon)
1. Klik Show Edit Tools untuk
(polygon theme)
mengeluarkan papan edit .
Menu Clean untuk polygon
2. Maka akan muncul jendela papan edit.
berfungsi untuk membangun
3. Menu pilihan priority (default = 0)
topologi theme yang akan di edit.
4. Button seleksi feature polygon.
Proses cleaning pada polygon
5. Button untuk membuat polygon baru.
theme dilakukan jika terdapat
6. Button untuk membuat polygon
interseksi polygon. Proses cleaning
berbentuk donut.
akan menghasilkan polygon baru
7. Button untuk mengisi polygon.
(dan record baru pada atribut
8. Button untuk membentuk ulang polygon
theme) hasil dari polygon yang
yang ada.
saling ber-interseksi .
9. Button untuk membuat buffer polygon.
10. Button untuk memecah feature polygon.
Papan Edit (polygon)
11. Button untuk menggabungkan feature polygon (merge polygon) .
16. Button Untuk memotong polygon dengan menggunakan poly- maka proses Editing menggunakan
Setelah proses cleaning selesai
12. Button untuk menggabungkan feature
polygon berdasarkan atribut yang sama
line .
17. Button untuk menampilkan menu editing attribute. Edit Tools dapat dimulai dengan
(local dissolve).
mengeluarkan papan edit (Show
13. Button untuk meng-copy feature dari
Edit Tools )..
sebuah theme.
14. Button untuk membuat buffer dari polyline .
15. Button untuk meng-copy buffer dari polyline ke Theme lain.
Labelling Menu Labelling
1. Button untuk meng-copy atribut dari
Labelling berfungsi untuk memberi
theme lain.
informasi database pada atribut
2. Button untuk memilih kolom atribut
theme polygon maupun polyline.
1 3 4 5 yang akan di-copy. 7
Anda cukup bekerja pada do-
2 6 3. 8 Button untuk memberi label/informasi kumen View dengan mengaktifkan
database yang akan diletakkan pada
papan edit fungsi labelling untuk
clipboard .
memberi informasi database atau
Langkah-langkah Labelling
4. Clipboard , tempat dimana
mengedit record attribut.
1. Pilih icon
Select Fields to Copy Attributes from ,
label/informasi database yang sedang
kemudian check list ( √ ) fields
yang
akan diberi atributnya. aktif.
5. Button untuk meng-copy informasi database dari feature ke clipboard .
6. Button untuk menyalin (paste) informasi
2. Masukkan informasi database pada clipboard dengan
database dari clipboard ke feature.
7. Button untuk menyalin (paste) informasi
database dari clipboard ke feature yang
Clipboard Values.
terseleksi.
8. Button untuk menyalin (paste) kolom attribut dari clipboard.
3. Pilih icon
Paste Atribut from Clipboard to A
Feature ,
kemudian klik pada feature yang
akan diisi informasi
database-nya.
4. Pilih icon Copy Atribut from A Feature to Clipboard, kemudian klik pada feature yang akan di-copy informasi database-nya. Hasil copy terdapat pada clipboard. Selanjutnya lakukan langkah ke-3.
Editing *.APR 1
Menggunakan APR_Tool
1. Double klik icon apr_tool
Menggunakan APR_Tool
2. Maka akan muncul jendela apr_tool
APR_Tool merupakan tools yang
ini. Klik open untuk membuka file 2
dibuat oleh pihak ketiga (beralamat
*.apr Anda.
di http:\\www.suisse.org). Tools ini
3. Browse file *.apr yang akan diganti
digunakan untuk mengubah path
path-nya.
dan atau address suatu project
4. Simpan file *.apr pengganti pada
(*.apr), sebagai contoh Anda
folder yang dikehendaki.
memiliki project di folder C:\praktik,
5. 3 Klik button Directories untuk
kemudian di lain waktu Anda tern-
mengubah folder shapefile yang
yata Anda ingin mengubahnya men-
baru.
jadi folder D:\project.
6. Klik button Replace untuk
APR_Tool ini merupakan sebuah file
melakukan pencarian folder tertentu
*.exe yang akan aktif hanya dengan
dari project (*.apr) yang lama untuk
melakukan double klik.
diganti pada folder yang baru..
7. Jika sudah selesai klik OK
8. Klik Close untuk menutup jendela kerja apr_tool.
Geoprocessing
Extention Geoprocessing
Ekstensi ini merupakan alat bantu dalam melakukan processing data spasial
Intersect , operasi ini digunakan untuk memotong input theme dan dalam ArcView. Melalui tools inilah ArcView memiliki kelebihan dibanding
secara otomatis meng-overlay antara theme yang dipotong dengan software pemetaan lainnya. Seluruh fungsi utama dalam analisis spatial
theme pemotongnya, dengan output theme memiliki atribut data disediakan di sini berikut penuntunnya (wizard). Overlay peta dan join data
dari kedua theme tersebut..
spatial yang merupakan kekuatan utama dalam analisis spatial dapat dengan mudah dipahami dan dilakukan melalui tools ini. Selengkapnya operasi- operasi spatial yang dapat dilakukan extention Geoprocessing adalah :
Dissolve, operasi ini digunakan untuk menyatukan features yang
Union , digunakan untuk meng-overlaykan dua theme. Output theme mempunyai nilai atribut yang sama.
yang dihasilkan merupakan gabungan dari kedua features, berikut atribut datanya.
Merge, operasin ini digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih Assign data by location , digunakan untuk menggabungkan data hanya theme yang bersisian, data atribut otomatis akan tergabung.
dari theme 2 (lihat gambar) ke theme 1 yang berlainan jenisnya (theme 1 : polygon, theme 2 : point ) pada lokasi yang sama.
Clip , operasi ini digunakan untuk memotong/menggunting theme. Atribut input theme tidak berubah..
Load ekstensi
Geoprocessing
Me-loading ekstensi Edit Tools
Untuk menampilkan ekstensi Geo-
1. Klik pulldown menu File
processing , Anda bisa me-loading
2. Klik sub menu Extensions..
dari pulldown menu
3. Akan muncul jendela Extensions
File|Extensions..
kemudian check list ( √) pada box yang
tersedia.
5. Klik OK.
6. Menu Geoprocessing Wizard tersedia pada GUI dokumen View pada pulldown
menu View.
Dissolve
Operasi Dissolve 1
Operasi dissolve ini akan meng-
1. Aktifkan menu Geoprocessing melalui
agregasikan feature yang memiliki 2 pulldown menu View|Geoprocessing kesamaan nilai pada atributnya.
Wizard. Maka jendela Geoprocessing
Sebagai contoh Anda memiliki
Wizard akan terbuka.
theme Kabupaten_Pandeglang.shp
2. Klik pada Radio Button Dissolve feature
yang di dalam atributnya terdapat
based on attribute
field Kabupaten, field Kecamatan
3. Klik Next
dan field Desa selain field Area
4. Pilih theme yang akan di dissolve
dan field Perimeter. Sementara
5. Pilih attribut untuk di dissolve Anda membutuhkan theme yang 4 6. Simpan theme hasil dissolve
hanya menampilkan informasi 5 field Kabupaten dan field Kecama-
7. Klik Next
8. Pilih satu atau lebih field tambahan dan
tan berikut luas per kecamatan.
operasi tabel yang Anda butuhkan pada
Dalam praktik kali ini, Anda akan
theme hasil.
menemukan solusi dari kasus
9. Klik Finish
tersebut.
dissolve
input
output
Merge
Operasi Merge 1
Operasi merge ini akan mengga-
1. Aktifkan menu Geoprocessing melalui
bungkan feature dari dua atau le-
pulldown menu View|Geoprocessing
bih theme ke dalam sebuah theme.
Wizard. Maka jendela Geoprocessing
Atribut dari theme gabungan akan
Wizard akan terbuka.
menyatu jika memiliki kesamaan
2. Klik pada Radio Button Merge themes
nama field. Sebagai contoh Anda
together
ingin menggabungkan antara
3. Klik Next
theme kabupaten_pandeglang.shp
4. Pilih theme yang akan di merge (minimal
dan kabupaten_lebak.shp, semen-
2 theme)
tara atribut yang Anda butuhkan
5. Pilih attribut untuk theme hasil merge
pada theme hasil adalah atribut
6. Simpan theme hasil merge
dari kabupaten_pandeglang.shp
7. Klik Finish
merge
input
output
Clip
Operasi Clip 1
Operasi clip digunakan untuk
1. Aktifkan menu Geoprocessing melalui
memotong/menggunting theme.
pulldown menu View|Geoprocessing
Namun atribut dari input theme
Wizard. Maka jendela Geoprocessing
tidak berubah, hanya bentuk
Wizard akan terbuka.
featurenya saja yang mengikuti
2. Klik pada Radio Button Clip theme based
bentuk theme pemotongnya.
on another
Theme pemotong (clipper) harus
3. Klik Next
theme polygon, sementara input
4. Pilih input theme yang akan di clip. theme bisa theme dengan tipe 4 5. Pilih theme pemotong (clipper).
point, polyline maupun polygon.
6. Simpan theme hasil clip. Sebagai contoh Anda memiliki 5 7. Klik Finish
sebuah geomer yang ber-interseksi dengan beberapa kecamatan di 6
kabupaten_pandeglang.shp. Anda ingin memotong kecamatan yang ber-interseksi dengan geomer tersebut, sehingga Anda mendapatkan theme baru hasil perpotongan antara geomer dan kabupaten_pandeglang.shp.
Input theme
Geomer (clipper theme)
Output theme
Arc View T able
Anda akan mempraktikkan
Sebuah Tabel merupakan komponen database yang memuat kolom dan baris dari
sebuah seri data dimana setiap baris atau record merepresentasikan sebuah fea-
Membuat attribut
Mengimport data atribut
ture geografis sedangkan setiap kolom atau field menjelaskan muatan atribut se- cara umum.
Sebagai bagian atribut dari feature geografis (shapefile) maka antara feature dan atributnya memiliki hubungan langsung (live link) dimana perubahan pada feature akan mempengaruhi perubahan pada atributnya (misalnya perubahan luas) dan begitu juga sebaliknya. Pada saat Anda membuka data grafis (feature) pada view yang direpresentasikan dalam bentuk theme, data atribut tidak dibuka secara ek- splisit namun terkoneksi secara internal.
Anda akan menggunakan tabel untuk melakukan inputing data, operasi mate- matika antar kolom (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, summa- rize dll) dan menghubungkan dengan eksternal database baik melalui join attribut atau melalui koneksi ODBC (misalnya dengan MS Access)..
Untuk tingkat lanjut ini, Anda hanya akan mempraktikkan seluruh proses tersebut termasuk juga nantinya fungsi updating, fungsi query, fungsi statistik dan pem- buatan indeks data.
Inputing Data Atribut
Inputing data atribut
1. Klik pulldown menu Table, kemudian klik
Untuk melakukan inputing data 2
Star Editing.
atribut pastikan atribut telah Anda
2. Hasil dari operasi tersebut, judul kolom
aktifkan terlebih dahulu. Mengak-
atribut menjadi tegak.
tifkan atribut dapat Anda lakukan
3. Untuk manual editing, gunakan button
dari pulldown menu Table|Start
tools Edit
kemudian klik record yang
Editing. 3
akan di edit.
Inputing yang dapat Anda lakukan
4. Untuk
pengisian/editing record yang
adalah mengubah / mengedit isi
didasarkan dari hasil seleksi melalui
record atau menambahkan kolom
query, gunakan button menu calculate
unutk kemudian mengisi record-
kemudian isikan nilai record pada box
nya, baik secara manual meng-
yang tersedia pada jendela Field Calcula-
gunakan button tools Edit
tor.
maupun menggunakan menu cal-
5. Klik OK
culate pada button menu
un-
Fungsi editing (pulldown menu Edit)
tuk pengisian record yang didasar-
1. Fungsi Cut, Copy, Paste untuk record
kan dari hasil seleksi melalui 1
2. Fungsi Undo, Redo untuk record
query.
3. Fungsi menambahkan kolom
4. Fungsi menambahkan record
5. 4 Fungsi menghapus kolom
6. Fungsi menghapus record
7. Fungsi seleksi seluruh record
8. 9 Fungsi unseleksi
9. Fungsi menukar seleksi
IMPORT DAN JOIN TABEL
1. Untuk mendapatkan field yang sama, buka
Didalam sebuah kesatuan data vektor
file type dbf dari theme yang ingin kita join di
terdapat 5 file type, salah satunya
microsoft excel
berupa type .dbf yang merupakan data
2. Save As dalam Type dbf
tabulasi. Salah satu kelebihan software
3. Buat field yang ingin kita tambahkan
Arcview adalah kemampuannya dalam
4. Buat highlight dari tabulasi yang hendak kita
menghubungkan dan mengimport data
tambahkan, lalu Save As dalam type dbf ke-
tabulasi dari excel ataupun sebaliknya.
mudian Tutup jendela Excel.
Menu diArcview yang mengatur operasi
5. Buka data atribut dari theme yang ingin kita
tersebut adalah Join Tabel yang terdapat
3 di Jendela Atribut sebuah file shp.
tambahkan data atributnya
6. Membuka data excel di Arcview dengan
Syarat dari Join Tabel antara data atribut
memilih Document tabel kemudian klik Add
4 dengan data tabulasi excel adalah
7. Pilih data excel dalam type dbf yang ingin
adanya field yang sama. Selain itu, data
ditambahkan, klik Ok
tabulasi excel harus di simpan dalam type DBF 4 (dBASE IV). Sebagai contoh, kita ingin menam- bahkan field baru dalam shp adminis-
trasi, yaitu field Jumlah Penduduk.
8. Data tabulasi yang baru ditampil- kan bersama dengan data atribut dari theme yang ingin ditambahkan field-nya
9. Pilih field yang sama sehingga
simbol Join Item
aktif, klik
simbol tersebut
10. Akan muncul filed tambahan pada theme yang semula
11. Di dalam proses Join Item, field
tambahan yang ada bersifat tem- porer/sementara. Untuk men-
gubahnya menjadi permanen maka shape file tersebut harus diconvert menjadi shape file yang baru.
Arc View Chart
Chart atau grafik adalah representasi visual dari data tabel (attribute) suatu objek geografis yang dapat diinterpretasikan secara cepat dibandingkan bila kita melakukan pengolahan tabel terlebih dahulu kemudian baru membandingkan hasilnya. Kita dapat menggunakan chart untuk menampilkan, membandingkan, dan memilih data kita secara lebih efektif.
Chart dalam software ArcView memiliki kelebihan tersendiri, yakni datanya yang terkoneksi (linked) dengan petanya. Chart menampilkan seluruh record pada tabel database, chart dapat juga menampilkan data-data yang dikehendaki, hal ini dapat dilakukan jika recordnya sudah dipilih sesuai dengan keperluan terlebih dahulu.
Contoh tampilan chart dalam ArcView
Chart Pada Dokumen
Membuat chart pada dokumen project
Project
1. Pada dokumen project, pilih dokumen table
Chart atau grafik dapat dibuat dari
2. Pilih Add untuk memanggil tabel yang
dua tempat yang berbeda, dari do-
akan kita buat grafiknya
kumen project atau dari tabel at-
3. Setelah tabelnya terbuka, pilih button
tribute data spasial.
create chart
4. Pada Chart Properties, ketikkan nama Chart-nya
5. Pilih data/field yang akan dibandingkan atau ditampilkan dalam grafik
6. Klik Add
7. Tentukan Label Series-nya
8. Klik OK
Tipe-Tipe Chart
Tipe Chart Area
1. Klik button Area Chart Gallery
Tipe chart pada dokumen chart
2. Pilih tipe Area Chart Yang diinginkan
ada 6 tipe, yakni :
3. Klik OK
Area Chart
4. Pilih Chart Element Properties
Bar Chart
5. Klik pada “Title” dan ganti judul Chart
Column Chart
6. Klik pada legenda untuk mengedit
Line Chart
legenda
Pie Chart 5 7. Klik pada sumbu X untuk mengedit
XY Scatter Chart
keterangan pada sumbu X
8. Klik pada sumbu Y untuk mengedit keterangan pada sumbu Y
Tipe Chart Bar
1. Klik button Bar Chart Gallery
2. Pilih tipe Bar Chart Yang diinginkan
3. Klik OK
4. Pilih Chart Element Properties
5. Klik pada “Title” dan ganti judul Chart
6. Klik pada legenda untuk mengedit legenda
7. 5 Klik pada sumbu X untuk mengedit keterangan pada sumbu X
8. Klik pada sumbu Y untuk mengedit keterangan pada sumbu Y
Tipe Chart Column
1. Klik button Column Chart Gallery
2. Pilih tipe Column Chart Yang diinginkan
3. Klik OK
4. Pilih Chart Element Properties
5. Klik pada “Title” dan ganti judul Chart
6. Klik pada legenda untuk mengedit legenda
7. 5 Klik pada sumbu X untuk mengedit keterangan pada sumbu X
8. Klik pada sumbu Y untuk mengedit keterangan pada sumbu Y
Tipe Chart Line
1. Klik button Line Chart Gallery
2. Pilih tipe Line Chart Yang diinginkan
3. Klik OK
4. Pilih Chart Element Properties
5. Klik pada “Title” dan ganti judul Chart
6. Klik pada legenda untuk mengedit legenda
7. 5 Klik pada sumbu X untuk mengedit keterangan pada sumbu X
8. Klik pada sumbu Y untuk mengedit keterangan pada sumbu Y
Tipe Chart Pie
1. Klik button Pie Chart Gallery
2. Pilih tipe Pie Chart Yang diinginkan
3. Klik OK
4. Pilih Chart Element Properties
5. Klik pada “Title” dan ganti judul Chart
6. Klik pada legenda untuk mengedit legenda
7. 5 Klik pada sumbu X untuk mengedit keterangan pada sumbu X
8. Klik pada sumbu Y untuk mengedit keterangan pada sumbu Y
Tipe Chart XY Scatter
1. Klik button XY Scatter Chart Gallery
2. Pilih tipe XY Scatter Chart Yang diinginkan
3. Klik OK
4. Pilih Chart Element Properties
5. Klik pada “Title” dan ganti judul Chart
6. Klik pada legenda untuk mengedit legenda 5
7. Klik pada sumbu X untuk mengedit keterangan pada sumbu X
8. Klik pada sumbu Y untuk mengedit keterangan pada sumbu Y
Proyeksi peta dirancang untuk tujuan yang berbeda-beda, ada yang
SISTEM PROYEKSI DAN TRANSFORMASI
dirancang untuk pemetaan berskala besar untuk wilayah tertentu dan ada yang dirancang untuk pemetaan berskala kecil untuk menggambarkan dunia.
1.Sistem Proyeksi Peta
Berdasarkan distorsi yang ditimbulkan pada saat merepresentasikan Proyeksi peta adalah suatu usaha untuk menggambarkan permukaan bumi
permukaan bumi ke dalam sebuah bidang datar, proyeksi dibagi menjadi empat dalam sebuah bidang datar. Usaha-usaha untuk merepresentasikan permukaan
jenis :
bumi ke dalam sebuah bidang datar akan menyebabkan distorsi di beberapa
Proyeksi Conformal (sama bentuk), yaitu proyeksi yang mampu bagian, antara lain bentuk, luas wilayah, jarak, dan arah.
mempertahankan bentuk wilayah yang dipetakan
Proyeksi Equal Area (sama luas), yaitu proyeksi yang mampu Proyeksi yang berbeda akan menimbulkan distorsi yang berbeda pula.
mempertahankan luas wilayah yang dipetakan.
Beberapa proyeksi dirancang untuk meminimalisir distorsi-distorsi yang
Proyeksi Equidistant (sama jarak), yaitu proyeksi yang mampu kemungkinan ditimbulkan. Sebuah proyeksi dapat mempertahankan luas mempertahankan jarak dari titik tertentu ke titik lainnya wilayah suatu daerah tetapi merubah bentuknya. Gambar berikut adalah contoh
Proyeksi True-direction (arah sebenarnya), yaitu proyeksi yang mampu salah satu proyeksi yang dapat menggambarkan wilayah equator dengan baik
mempertahankan arah yang sebenarnya dari suatu titik terhadap titikyang tetapi kurang baik untuk menggambarkan daerah-daerah kutub bumi (daerah-
lainnya.
daerah kutub menjadi seolah-olah lebih luas dari sesungguhnya)
2.Tipe-Tipe Proyeksi Peta
Untuk meminimalisir distorsi yang terjadi pada saat merepresentasikan permukaan bumi ke sebuah bidang datar, maka dibuatlah berbagai macam tipe proyeksi peta, antara lain : proyeksi kerucut, proyeksi silinder, dan proyeksi planar.
Permukaan bumi yang diproyeksikan pada sebuah silinder
Proyeksi Kerucut
Proyeksi Planar
Proyeksi kerucut dengan satu standard paralel
Proyeksi kerucut dengan dua standard paralel
Proyeksi Silinder
Beberapa tipe proyeksi planar
Berbagai tipe proyeksi silinder
3.Transformasi Peta
Transformasi peta adalah pergeseran data dari sistem koordinat yang satu menjadi sistem koordinat yang lain. Karena setiap sistem koordinat memiliki datum sendiri, maka transformasi peta juga berarti merubah datumnya. Akurasi dari setiap transformasi tergantung pada metode serta kualitas dan jumlah titik kontrol yang tersedia untuk mendefinisikan parameter transformasi.
Gambaran mengenai garis lintang dan garis bujur terhadap bumi
a. Geographic Coordinate System (GCS) Sebuah Geograpic Coordinate System (GCS) menggunakan sistem koordinat bola untuk menunjukkan sebuah lokasi di permukaan bumi. GCS biasanya disebut dengan datum, akan tetapi sebenarnya datum adalah bagian dari GCS. GCS terdiri dari derajat sudut pengukuran, sebuah prime meridian, dan sebuah datum.
Sebuah titik direferensikan dengan garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude). Garis lintang dan garis bujur adalah sudut yang diukur dari pusat bumi ke permukaan bumi. Satuan ukur dari garis lintang dan garis bujur adalah derajat.
b. Projected Coordinate System Sistem koordinat terproyeksi (projected coordinate system) adalah proyeksi peta pada bidang dua dimensi. Berbeda dengan GCS, sistem koordinat terproyeksi memiliki panjang, sudut, dan luas wilayah yang sama. Dalam sistem koordinat terproyeksi, lokasi diidentifikasikan sebagai koordinat (x,y) pada sebuah grid.
Sistem Kartesian dalam Projected Coordinate System
Sistem Proyeksi Mercator
ArcView Projection
Me-loading ekstensi Projection Utility Wizard 1
Utility Wizard
1. Klik pulldown menu File
Extension projection utility wizard
2. Klik sub menu Extensions..
merupakan suatu tool atau utility
3. Akan muncul jendela Extensions
yang dapat digunakan untuk
4. Temukan ekstensi projection utility wizard
memproyeksikan shapefile ArcView
kemudian check list ( √) pada box yang
ke dalam sistem koordinat (grid)
tersedia.
yang telah umum digunakan.
5. Klik OK.
Utility yang berbasiskan
6. Menu projection utility wizard tersedia pada
sekumpulan kotak dialog (wizard)
pulldown menu “File | ArcView Projection
ini akan menuntun para
Utility”.
penggunanya di dalam menentukan sejumlah sistem proyeksi peta berikut transformasi antar datum-datumnya. Extension projection utility wizard merupakan extension default dari ArcView 3.x, jadi setelah kita meng-install ArcView maka extension tersebut akan terdaftar
pada kotak dialog “Extensions”.
Bekerja dengan ekstensi
Memulai bekerja dengan ekstensi ArcView
ArcView Projection
Projection Utility 1
Utility
1. Aktifkan theme yang akandiproyeksikan
Jika kita memiliki data ArcView
2. Pilih “ArcView Projection Utility” pada
Shapefile yang berkoordinat geo-
menu “File”
graphic (latitude-longitude) untuk
3. Akan mucul tampilan awal wizard
keperluan analisa, maka shapefile
ArcView projection utility
tersebut harus ditransformasikan terlebih dahulu ke sistem koordi- nat yang terproyeksi.
Langkah-Langkah Arc-
Langkah-langkah ArcView Projection Utility
View Projection Utility
1. Step 1 - Pilih shapefile yang akan
Sebelum kita menggunakan Arc-
ditransformasikan.
View Projection Utility sebaiknya
2. Pilih “Next”.
kita sudah menetukan dahulu sis-
3. Step 2 - Pada “Coordinate System Type”
tem koordinat shapefile yang akan
pilih “Geographic”.
ditransformasikan dan sistem
4. Pada “Name” pilih “GCS_WGS_1984
koordinat apa yang akan dipakai
untuk analisa.
5. Pilih “Next”.
Sistem koordinat terproyeksi yang
6. Pilih “No” pada kotak dialog konfirmasi.
umum digunakan untuk daerah- 4 (Untuk mengantisipasi kesalahan daerah sepanjang equator adalah
parameter yang telah diinput)
sistem proyeksi Universal Trans-
7. Step 3 - Pada “Coordinate System Type”
verse Mercator (UTM)
pilih “Projected”.
Untuk mengetahui zone UTM
8. Pada “Name” pilih zone proyeksi UTM
wilayah yang akan ditransformasi-
yang sesuai dengan wilayah pada
kan digunakan rumus :
shapefile. Dalam kasus ini Lombok berada
Garis Bujur
6 7 “WGS_1984_UTM ZONE 50S [32750]”. * Hasil nilai zone selalu dibulatkan 8
+ 30 = ZONE*
ke atas (zone 49,1 ~ zone 50)
Langkah-Langkah Arc-
9 Step 4 - Browse untuk lokasi dan nama
View Projection Utility
shapefile yang baru (telah diproyeksikan).
10 Pilih “Next”.
11 Periksa “ArcView Projection Utility
Jika kita ingin mentransformasikan
Summary ”, jika sudah sesuai pilih “Finish”.
shapefile dari terproyeksi menjadi
sistem koordinat Geographic kem-
12 ArcView Projection Utility Summary selesai
bali, maka lakukan kembali “Step
mentransformasikan shapefile, pilih “OK”.
1 ” hingga “Step 4”, akan tetapi
13 Kotak konfirmasi untuk menampilkan
pada “Step 2” pilih “Coordinate Sys-
shapefile yang telah ditransformasikan.
tem Type 12 ” dengan “Projected”, dan Pilih “Yes” pada “Step 3” pilih “Coordinate Sys-
tem Type ” dengan “Geographic”.
ditransformasikan.
15 Pilih “OK”.
16 Pilih “Add theme to <New View>“
17 15 Pilih “OK”. Dan shapefile yang sudah ditransformasikan siap untuk dianalisa. 14
Legend Editor
3 Cara untuk membuka Legend Editor
Peta Dijital di Arview dapat dila-
1. Pilih Menu Theme| Edit Legend
kukan konfigurasi sedemikian
2. Klik Button Edit Legend
rupa sehingga tampilan peta terse-
3. Klik 2 kali pada simbol theme yang aktif.
but dapat disesuaikan dengan in-
4. Tampilan dialog box Legend Editor
formasi yang ada di dalam data atributnya. Sebagai contoh jika kita ingin merubah warna dari merah menjadi hijau atau biru untuk theme sungai. Untuk melaku- kannya digunakan fasilitas di Arc-
View dengan Legend Editor.
Tipe-Tipe Legenda
Tipe Legenda “Single Symbol”
Dalam Legend Editor kita dapat
1. Tampilkan dialog Legend Editor.
merubah-rubah tipe legenda sesuai
2. Pilih Legend Type dengan Single Symbol.
dengan kebutuhan kita dalam
3. Klik Apply
menampilkan informasi dalam
4. Peta akan ditampilkan dalam satu simbol
peta.
warna.
Catatan
Tipe Legenda “Graduated Color”
1. Tampilkan dialog Legend Editor.
Tipe legenda Graduated Color
3 2. 4 Pilih Legend Type dengan Graduated Color. hanya dapat digunakan pada field
3. Tentukan nilai field klasifikasi
yang memiliki tipe field yang NU-
4. Tentukan metode klasifikasi
MERIK.
5. 7 Tentukan tipe klasifikasi
6. 8 Tentukan jumlah kelas klasifikasi Biasanya tipe legenda ini diguna-
7. Tentukan pembulatan data
kan untuk menampilkan database
8. Klik OK
peta secara bertingkat, misalnya
9. Klik Apply
jumlah penduduk, tingkat rawan
10. Peta akan ditampilkan dalam simbol
bencana, jumlah fasilitas, dan lain-
warna yang bergradasi.
lain.
Catatan
Tipe Legenda “Unique Value”
1. Tampilkan dialog Legend Editor.
Tipe legenda Unique Value dapat
2. Pilih Legend Type dengan Unique Value.
digunakan untuk semua tipe field
3. Tentukan field yang akan ditampilkan
4. Klik Apply
Biasanya tipe legenda ini diguna-
5. Peta akan ditampilkan dalam simbol
kan untuk menampilkan database
warna yang berbeda untuk tiap nilai yang
peta sesuai dengan karakteristik
berbeda.
dan kenikan databasenya, misal- nya nama kecamatan, jenis batuan, 4
jenis tanah, dan lai-lain.
Catatan
Tipe Legenda “Dot”
1. Tampilkan dialog Legend Editor.
Tipe legenda Dot hanya dapat
2. Pilih Legend Type dengan Dot.
digunakan pada field yang
3. Tentukan field yang akan ditampilkan
memiliki tipe field yang NUMERIK. 3
4. Tentukan angka perbandingan untuk 1
titik (dot) atau pilih calculate untuk
Biasanya tipe legenda ini diguna-
penentuan secara otomatis
kan untuk menampilkan database
5. Klik Apply
peta yang dapat diwakili oleh sim-
6. Peta akan ditampilkan dengan simbol titik
bol titik, misalnya jumlah pen- 5
yang mewakili jumlah yang telah kita
duduk, kepadatan penduduk, jum-
tentukan sebelumnya.
lah fasilitas, dan lain-lain.
Catatan
Tipe Legenda “Chart”
1. Tampilkan dialog Chart.
Tipe legenda Chart hanya dapat
2. Pilih Legend Type dengan Chart.
digunakan pada field yang
memiliki tipe field yang NUMERIK.
dibandingkan, kemudian klik add
4. Pilih tipe chart-nya, Bar Chart
atau
Biasanya tipe chart ini digunakan
Pie Chart
untuk menampilkan database peta
5. Set properties dari chart yang dipilih.
yang akan dibandingkan jumlah-
6. 7 Klik OK
nya, misalnya jumlah penduduk
7. Klik Apply
tahun 1990 dan tahun 2000, pro-
8. Peta akan ditampilkan dengan simbol
duktivitas tanaman pangan, Hasil
chart yang mewakili jumlah database
tangkapan nelayan, dan lain-lain.
yang ditampilkan.
Merubah Fill, Pattern,
Untuk mengeluarkan palette, klik 2 kali kotak