KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASI NASI
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Hasil Pra-Musrenbangnas 2015
BIDANG EKONOMI
Deputi Bidang Ekonomi
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
Jakarta, 29 April 2014
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Arah Kebijakan Bidang Ekonomi Pada
RKP 2015
Pembangunan ekonomi pada tahun 2015 diarahkan untuk
memperkokoh landasan untuk pertumbuhan ekonomi
berkelanjutan dalam lima tahun ke depan, dengan:
(i)
(ii)
makro ekonomi yang stabil,
sektor riil sebagai motor penggerak, dengan fokus pada
industrialisasi di sektor produksi,
(iii) investasi, perdagangan yang berkelanjutan didukung
oleh pembiayaannya, serta
(iv) pertumbuhan inklusif dari semua sektor, yang didukung
oleh partisipasi masyarakat
2
Kementerian/Lembaga yang Membahas Isu terkait
Bidang Ekonomi pada Pramusrenbangnas
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
o
o
o
o
Kementerian Perindustrian
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Kementerian Perdagangan
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Hasil Pramusrenbangnas:
Kementerian Perindustrian
HASIL PRAMUSRENBANGNAS:
USULAN F0 TERKAIT PERINDUSTRIAN
USULAN
DANA
STATUS
Tangki Timbun Kawasan Industri Maloy.
75 M
Diakomodasi
Sulsel
Pengembangan agroindustri dan alsintan.
100 M
Dibahas lebih
lanjut
3.
Aceh
Pengembangan Klaster Industri Berbasis Pertanian,
Oleochemical di kawasan industri.
25 M
Dibahas lebih
lanjut
4.
Sulut
Pembangunan infrastruktur kawasan industri KEK Bitung.
50 M
Dibahas lebih
lanjut
29 M
Dibahas lebih
lanjut
20 M
Dibahas lebih
lanjut
NO.
PROVINSI
1.
Kaltim
2.
ISU STRATEGIS
1.
5.
Sulbar
6.
Papua
Barat
2.
Lanjutan Pembangunan Industri Rotan (Kab. Mamuju)
melalui Pengembangan Klaster dan Industri Hasil Hutan
dan Perkebunan lainnya.
Pembangunan Rumah/Klinik Kemasan (Beserta Mesin
Kemasan) melalui pembinaan Sentra dengan pendekatan
OVOP.
Pembangunan Kawasan Industri Petrokimia Teluk Bintuni.
Catatan:
Dibahas lebih lanjut artinya anggaran belum tersedia dan akan dibahas bila ada tambahan
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Hasil Pramusrenbangnas:
Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif
HASIL PRAMUSRENBANGNAS:
USULAN F0 TERKAIT PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
NO PROVINSI
1.
Kep. Riau
ISU STRATEGIS
Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi melalui Pembangunan
dan Pengembangan Sektor Strategis.
Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi DIY, pengembangan desa
wisata di 6 Lokasi (Kaliurang, Kuwaru-Samas, Baron-Krakal,
Kali Suci, Suroloyo-Kiskendo).
Peningkatan Keekonomian Keanekaragaman Hayati dan
Kualitas Lingkungan Hidup (Kawasan Cagar Budaya
Percandian Muarajambi dan Kawasan Geo-Park Nasional
Merangin Jambi).
Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif: Pengembangan
wirausaha baru kreatif bidang desain media melalui kegiatan
penguatan kerjasama dan fasilitasi.
Pembangunan Pengembangan Daya Tarik Ekonomi Kreatif
Serta Promosi (Teluk Kendari, Buton, Konawe).
USULAN
DANA
STATUS
4,5 M
Dibahas lebih
lanjut
6,3 M
Dibahas lebih
lanjut
6M
Dibahas lebih
lanjut
1M
Dibahas lebih
lanjut
2.
DIY
3.
Jambi
4.
Lampung
5.
Sultra
6.
Sulsel
7.
NTT
Pengembangan objek wisata bahari (Kab. Sikka).
100 M
Dibahas lebih
lanjut
NTB
Peningkatan keekonomian keanekaragaman hayati, kualitas
lingkungan hidup, ketahanan: Penataan Destinasi Pariwisata
dan Promosi Pariwisata.
16 M
Dibahas lebih
lanjut
8.
Pengembangan Destinasi Kawasan Pariwisata.
30 M
8M
Dibahas lebih
lanjut
Dibahas lebih
lanjut
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Hasil Pramusrenbangnas:
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Hasil Pramusrenbangnas
terkait Penanaman Modal
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PROVINSI
Seluruh
Provinsi
TOPIK
KESEPAKATAN
SPIPISE dan
Tracking
System pada
PTSP
BKPM akan memberikan koneksi dan aplikasi SPIPISE dan
tracking System kepada 50 PTSP kabupaten/kota dengan
ketentuan PTSP tersebut telah mendapatkan pelimpahan
kewenangan
Diklat PTSP
BKPM akan menyelenggarakan dan membiayai Diklat PTSP,
dan masing-masing Kab/Kota dapat mengirimkan 4
(empat) orang yang didanai melalui anggaran BKPM
Dana
Dekonsentrasi
Penanaman
Modal
Dialokasikan untuk Kegiatan Pengendalian Pelaksanaan
Penanaman Modal di 33 Provinsi, sebesar ±Rp 750 Juta
per provinsi. Perhitungan alokasi akan didasarkan pada : (a)
realisasi investasi: (b) jumlah proyek; (c) kemampuan fiskal
dan (d) geografis
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Hasil Pramusrenbangnas:
Kementerian Perdagangan
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PROVINSI
Rekapitulasi Hasil Pramusrenbangnas
terkait Perdagangan
TOPIK
KESEPAKATAN
kesepakatan ruang lingkup dan alokasi indikatif anggaran
Dana
untuk Dana Dekonsentrasi tahun 2015 bidang:
Dekonsentrasi Perdagangan Dalam Negeri dan Perdagangan Luar Negeri
Seluruh
Provinsi
Tugas
Perbantuan
(TP) dan Dana
Alokasi Khusus
(DAK) untuk
Sarana
Perdagangan
1. Mekanisme TP untuk Pembangunan Sarana Distribusi
Perdagangan mengacu Pada Permendag 48 Tahun
2013:
Daerah akan menyampaikan proposal kepada Kemendag,
dan Kemendag akan melakukan seleksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, dengan mengutamakan usulan
yang di bahas pada forum Pra-Musrenbangnas.
2. Mekanisme DAK Sarana Perdagangan:
Alokasi anggaran DAK mengikuti kriteria umum dan teknis;
dan besarannya belum dapat di bahas pada PraMusrenbangnas tahun 2015.
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PROVINSI
Rekapitulasi Hasil Pramusrenbangnas
terkait Perdagangan
TOPIK
KESEPAKATAN
Dana Dekonsentrasi untuk Kalimantan Utara pada
tahun 2015 belum muncul dalam Renja
Dana
Kementerian Perdagangan, sehingga Kemendag
Dekonsentrasi akan merevisi Renja-nya untuk menampung hal
tersebut;
Kalimantan
Utara
Dana Alokasi
Khusus
Pemerintah Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara
akan menyampaikan data teknis kepada
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara untuk
selanjutnya diteruskan kepada Kementerian
Perdagangan.
Ruang Lingkup Kegiatan
Dana Dekonsentrasi Bidang Perdagangan
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
A.
Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah
Dana Dekonsentrasi
Bidang Perdagangan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
B.
Kegiatan pasar murah
Partisipasi pada pameran produk dalam negeri
Layanan manajemen pengembangan perdagangan dalam negeri daerah
Data dan informasi Perdagangan Dalam Negeri
Produk unggulan daerah yang difasilitasi pemasarannya
UKM potensial waralaba daerah yang dikembangkan
Kegiatan pemberdayaan perlindungan konsumen
Kegiatan pengawasan kemetrologian
Barang beredar dan jasa yang diawasi
Kegiatan pelaksanaan pasar lelang di daerah
Kegiatan sosialisasi dan publikasi pasar lelang dan SRG
Pengembangan Fasilitasi Perdagangan Luar Negeri Daerah
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Laporan pemantauan dan evaluasi kebijakan perdagangan luar negeri daerah
Laporan koordinasi peningkatan perdagangan luar negeri daerah
Peserta pelatihan fasilitasi perdagangan luar negeri
Layanan penerbitan API Online
Layanan penerbitan SKA
UKM daerah yang mendapat fasilitasi promosi ekspor
UKM daerah yang mendapat fasilitasi diklat ekspor
Buku Identifikasi Produk Ekspor
Sosialisasi AEC di Daerah
Kesepakatan Alokasi Dana Dekonsentrasi Tahun 2015
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Total
Alokasi Dekonsentrasi PDN
1,726,950,000.00
1,675,968,000.00
2,630,244,000.00
1,714,914,000.00
2,034,600,000.00
Alokasi Dekonsentrasi Daglu
1,519,984,000.00
1,376,762,000.00
1,325,344,000.00
1,205,605,000.00
1,223,347,000.00
Total
3,246,934,000.00
3,052,730,000.00
3,955,588,000.00
2,920,519,000.00
3,257,947,000.00
1,591,000,000.00
1,849,000,000.00
2,078,800,000.00
1,588,000,000.00
1,460,000,000.00
1,053,000,000.00
2,608,310,000.00
2,875,400,000.00
2,503,246,000.00
3,212,930,000.00
1,390,000,000.00
2,688,905,000.00
2,333,127,000.00
1,690,000,000.00
1,668,482,000.00
1,725,000,000.00
1,637,000,000.00
1,649,000,000.00
2,463,460,000.00
1,694,400,000.00
2,423,000,000.00
2,082,264,000.00
1,939,050,000.00
1,613,995,000.00
1,784,000,000.00
1,609,000,000.00
2,031,000,000.00
1,976,000,000.00
65,000,000,000.00
1,254,603,000.00
1,258,847,000.00
1,281,088,000.00
1,310,226,000.00
1,509,111,000.00
1,225,972,000.00
1,471,072,000.00
1,641,559,000.00
1,480,244,000.00
1,670,899,000.00
1,306,644,000.00
1,498,108,000.00
1,445,023,000.00
1,335,541,000.00
1,478,179,000.00
1,453,603,000.00
1,403,603,000.00
1,453,765,000.00
1,368,819,000.00
1,453,485,000.00
1,467,008,000.00
1,261,384,000.00
1,431,055,000.00
1,374,784,000.00
1,814,746,000.00
1,604,222,000.00
1,580,685,000.00
1,708,877,000.00
47,194,194,000.00
2,845,603,000.00
3,107,847,000.00
3,359,888,000.00
2,898,226,000.00
2,969,111,000.00
2,278,972,000.00
4,079,382,000.00
4,516,959,000.00
3,983,490,000.00
4,883,829,000.00
2,696,644,000.00
4,187,013,000.00
3,778,150,000.00
3,025,541,000.00
3,146,661,000.00
3,178,603,000.00
3,040,603,000.00
3,102,765,000.00
3,832,279,000.00
3,147,885,000.00
3,890,008,000.00
3,343,648,000.00
3,370,105,000.00
2,988,779,000.00
3,598,746,000.00
3,213,222,000.00
3,611,685,000.00
3,684,877,000.00
112,194,239,000.00
Hasil Pramusrenbangnas:
Usulan Isu Strategis Daerah (F0) terkait Perdagangan
Provinsi
Isu Strategis
DIY
Pembangunan
Sarana
Distribusi
Perdagangan
•
NTB
Pengembanga
n Produk
Unggulan
Daerah
Fasilitasi Pemasaran Produk
Unggulan Daerah
Diakomodir diarahkan melalui
mekanisme dana Dekonsentrasi
Jambi
Pembangunan
Sarana
Distribusi
Perdagangan
Pembangunan pasar di
Kabupaten Bungo
• Pembangunan pasar di
Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
Diakomodir, namun setelah
dicermati usulan untuk pasar
bernilai kecil (Rp 15 miliar untuk
11 Pasar) maka akan diarahkan
melalui mekanisme DAK
Bali
Pembangunan
Sarana
Distribusi
Perdagangan
•
Tidak diakomodir karena
penentuan alokasi DAK mengikuti
mekanisme yang berlaku.
•
•
Kegiatan
Status
Rehab Pasar Semin yang
terbakar (Gunungkidul);
dan
Finalisasi Pasar Sentolo
(Kulonprogo)
Diakomodir dan menjadi lokasi
prioritas melalui mekanisme Tugas
Perbantuan dan mengacu pada
Permendag 48 Tahun 2013
Pembangunan Pasar
melalui DAK
Pusat Distribusi
Diakomodir usulan pembangunan
Pusat Distribusi Provinsi
Hasil Pramusrenbangnas:
Usulan Isu Strategis Daerah (F0) terkait Perdagangan
Propinsi
Isu Strategis
Kegiatan
Status
Jawa
Tengah
Lanjutan
Pembangunan Trade
Centre
Revitalisasi Pasar
Gede Solo
Belum disepakati karena belum ada
kejelasan ruang lingkup kegiatan
Sulawesi
Tenggara
Pembangunan Sarana
Distribusi
Perdagangan
Pembangunan Pusat
Distribusi
Belum disepakati karena ruang
lingkup kegiatan yang belum jelas.
Selain itu, Sulawesi Tenggara belum
menjadi lokasi prioritas Pusat
Distribusi Regional dalam Sislognas
Sulawesi
Utara
Pembangunan Bitung
Logistics Community
College
Pembangunan
Akademi Komunitas
Logistik sesuai
Rencana Aksi Cetak
Biru Sislognas
Belum Disepakati karena bukan
merupakan tugas dan kewenangan
dari Kementerian Perdagangan
Informasi yang diperoleh dari Tim
Sislognas: pembangunan Logistics
Community College telah
dikoordinasikan dengan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
LAMPIRAN
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Usulan Kegiatan
Usulan Kegiatan Yang Diajukan dalam F1/F2
untuk Dana TP dan DAK
Provinsi
(Lokasi)
Kesepakatan
Pembangunan
Pasar Percontohan
BANGKA BELITUNG (Kab Bangka Selatan) KEPULAUAN
RIAU (Revitalisasi Pasar Baru tahap I, Kota Tanjung Pinang;
dan Revitalisasi Pasar Tanjung Batu, Kec Kundur, Kab
Karimun), DIY (Rehab Pasar Semin Kab Gunungkidul,
Finalisasi Pasar Sentolo Kab Kulonprogo), KALBAR
(Revitalisasi pasar tradisional lawang kuari di Kab Sekadau,
Revitalisasi Pasar tradisional Teluk Kramat Kab Sambas, dan
Revitalisasi Pasar Sentral pemangkat Kab Sambas),
GORONTALO (Kab Pohuwato, Kab Boalemo, Psr Percontohan
di Kota Gorontalo, Kab Gorontalo Utara), NTT (Kab Flores
Timur), NTB (Pasar Labuhan di Kab Sumbawa, Kec Labuhan
Badas/sudah diusulkan dalam Raker Kemendag 2014),
PAPUA BARAT (Pasar tipe A/B Sanduay di Kab Wondama)
Diusulkan melalui mekanisme
Tugas Perbantuan dan mengacu
pada Permendag 48 Tahun 2013
Pembangunan
Sarana
Kemetrologian
(DAK)
NAD (Unit Laboratorium Metrologi Legal Berjalan untuk
UPTD Provinsi), SUMUT (Unit Laboratorium Metrologi Legal
Berjalan untuk UPTD Provinsi), SUMBAR (UPTD Metrologi
Legal di Kab Solok dan Kab Sijunjung), BENGKULU (Sarana
dan Prasarana Tera Tangki Ukur Mobil/TUM dalam Juknis
DAK Kemetrologian), LAMPUNG (UPTD Metrologi Legal di
Provinsi), BANTEN (Kota Pandeglang), KALSEL (UPTD
Metrologi Legal di Provinsi), SULTENG (Unit Laboratorium
Metrologi Legal Berjalan untuk UPTD Provinsi), SULBAR
(Peralatan Metrologi Legal di UPTD Provinsi), MALUKU
UTARA (Unit Laboratorium Metrologi Legal Berjalan untuk
UPTD Provinsi), PAPUA (UPTD Metrologi Legal di Kab Nabire)
Pemerintah Provinsi, Kabupaten
dan Kota harus memasukkan data
teknis terkait dengan ruang
lingkup DAK Sarana Perdagangan
kepada Kementerian Perdagangan
sebagai dasar perhitungan alokasi
DAK Tahun 2015
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Usulan Kegiatan
Pembangunan
Pasar Tradisional
(DAK)
Usulan Kegiatan Yang Diajukan dalam F1/F2
untuk Dana TP dan DAK
Provinsi
(Lokasi)
NAD (Kab Pidie), SUMUT (Kab Binjai, Deli Serdang, Labuhan Batu Utara,
Batu Bara, Simalungun), SUMSEL (Penukal Abab Lematang Ilir d/h induk
muara enim, Kab Musi Rawas Utara d/h Musi Rawas), SUMBAR (Kab
Pasaman, Kota Sawahlunto, Kota Payakumbuh, dan Kab Kepulauan
Mentawai), JAMBI (Kab Bungo, Tanjung Jabung Barat), BENGKULU (Kab
Bengkulu Utara dan Kab Kaur), BABEL (Kab Bangka Barat), KEPRI (Pasar
Dabo Kab Lingga, Kec Dabo Singkep, Pasar Belakang Padang, Kota Batam,
Pasar Tarempa Kab Anambas, Pasar Kab Natuna), BANTEN (Kota Serang,
Kota Cilegon), BALI (Kab Bangli, Kab Klungkung, Kab Karangasem, Kab
Gianyar, Kab Jembrana, Kab Buleleng, Kab Tabanan), KALSEL (Kab Tanah
Bumbu dan Kab Tabalong), KALTIM (Kab bontang dan Kutai Timur),
KALTARA (Kota Tarakan), KALBAR (Kota Singkawang, Kab Kayung Utara),
KALTENG (Kab Sukamara, Kab Lamandau dan Kab Kotawaringin Timur),
SULSEL (Kab Jeneponto, Kab Pangkajene Kepulauan dan Kab Luwu Utara),
SULUT (Kab Minahasa, Kota Bitung dan Kab Bolaang Mongondow Selatan),
SULTENG (Kab Banggai Laut dan Kab Morowali Utara), SULBAR (Kab
Majene, Mamuju Tengah dan Mamasa), GORONTALO (Kab Gorontalo dan
Melanjutkan 5 Kab/Kota di 2014), NTB (Kab Sumbawa Barat, Kab Dompu),
MALUKU (Kab Kep. Aru, Kab Buru, Kab Seram Bagian Timur, Kab Maluku
Barat Daya), PAPUA (Kab Jayapura, Kab Jayawijaya, Kab Merauke, Kab
Nabire, Kab Sarmi, Kab Keerom, Kab Tolikara, Kab Supiori, Kab Dogiyai, Kab
Nduga, Kab Yalimo, Kab Lanny Jaya, Kab Puncak, Kab Deiyai, Kab
Memberamo Raya dan Kab Boven Digoel), PAPUA BARAT (Kab Kaimana,
Kab Sorong Selatan, dan Kab Manokwari, serta Kab Manokwari Selatan)
Kesepakatan
Pemerintah
Kabupaten dan Kota
harus memasukkan
data teknis terkait
dengan ruang
lingkup DAK Sarana
Perdagangan kepada
Kementerian
Perdagangan sebagai
dasar perhitungan
alokasi DAK Tahun
2015
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Usulan Kegiatan Yang Diajukan dalam F1/F2
untuk Dana TP dan DAK
Provinsi
(Lokasi)
Usulan Kegiatan
Kesepakatan
Pembangunan Gudang
Dalam Kerangka SRG
(DAK)
NTB (Kab Lombok Tengah untuk Beras dan Jagung),
MALUKU (Kab Buru, Kab Maluku Tengah, Maluku
Tenggara, Kab Seram Bagiuan Timur), PAPUA Kab
Nduga, Kab Yalimo, Kab Lanny Jaya), PAPUA BARAT
(Kota Sorong)
Provinsi, Kabupaten dan Kota harus
memasukkan data teknis terkait
dengan ruang lingkup DAK Sarana
Perdagangan kepada Kementerian
Perdagangan sebagai dasar
perhitungan alokasi DAK Tahun 2015
Pembangunan Sarana
Distribusi Regional
(PDR) dan Provinsi
BALI , SULTRA (Kab Bau-Bau), NTT (Kab Flores
Timur)
Akan di bahas lebih lanjut
Sosialisasi AEC dalam
Ruang Lingkup dana
Dekonsentrasi
LAMPUNG
Sudah masuk dalam ruang lingkup
dana Dekonsentrasi Kemendag
Tahun 2015
Verifikasi SKA Ekspor di
daerah dalam Ruang
Lingkup dana
Dekonsentrasi
DKI JAKARTA, DIY
Akan menjadi masukan bagi Dirjen
Daglu Kemendag
Teknis input data dan
informasi perdagangan
dalam negeri dalam
ruang lingkup dana
Dekonsentrasi
JAWA TIMUR
JATIM mengusulkan Kabupaten/Kota
sebagai sumber data utama di daerah
dan menghindari terjadi duplikasi
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Usulan Kegiatan Yang Diajukan dalam F1/F2
untuk Dana TP dan DAK
Provinsi
(Lokasi)
Usulan Kegiatan
Kesepakatan
Bantuan peralatan pengukuran
standardisasi mutu barang
ekspor terkait AEC
JAWA TIMUR
Akan di bahas di Kemendag
Pengawasan Barang Beredar
dan Jasa dalam dana
Dekonsentrasi
KALTIM
Sudah masuk dalam ruang lingkup dana
Dekonsentrasi Kemendag Tahun 2015
Sosialisasi Pasar Lelang dan
SRG, Publikasi Pasar Lelang dan
SRG dalam dana Dekonsentrasi
KALBAR
Sudah masuk dalam ruang lingkup dana
Dekonsentrasi Kemendag Tahun 2015
Logistics Community College
SULUT (Kota Bitung)
Akan diusulkan kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan karena
bukan merupakan TUPOKSI Kemendag
Pembangunan Pos Ukur Ulang
Kemetrologian
SULBAR (Kab Majene)
Fasilitasi Pemasaran Produk
Unggulan Daerah
NTB
Pos ukur ulang metrologi dibangun oleh
dana APBN sebagai reward Pasar Tertib
Ukur, daerah agar mengajukan langsung
kepada Direktorat Metrologi terkait
usulan ini
Sudah masuk dalam ruang lingkup dana
Dekonsentrasi Kemendag Tahun 2015
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Hasil Pra-Musrenbangnas 2015
BIDANG EKONOMI
Deputi Bidang Ekonomi
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
Jakarta, 29 April 2014
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Arah Kebijakan Bidang Ekonomi Pada
RKP 2015
Pembangunan ekonomi pada tahun 2015 diarahkan untuk
memperkokoh landasan untuk pertumbuhan ekonomi
berkelanjutan dalam lima tahun ke depan, dengan:
(i)
(ii)
makro ekonomi yang stabil,
sektor riil sebagai motor penggerak, dengan fokus pada
industrialisasi di sektor produksi,
(iii) investasi, perdagangan yang berkelanjutan didukung
oleh pembiayaannya, serta
(iv) pertumbuhan inklusif dari semua sektor, yang didukung
oleh partisipasi masyarakat
2
Kementerian/Lembaga yang Membahas Isu terkait
Bidang Ekonomi pada Pramusrenbangnas
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
o
o
o
o
Kementerian Perindustrian
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Kementerian Perdagangan
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Hasil Pramusrenbangnas:
Kementerian Perindustrian
HASIL PRAMUSRENBANGNAS:
USULAN F0 TERKAIT PERINDUSTRIAN
USULAN
DANA
STATUS
Tangki Timbun Kawasan Industri Maloy.
75 M
Diakomodasi
Sulsel
Pengembangan agroindustri dan alsintan.
100 M
Dibahas lebih
lanjut
3.
Aceh
Pengembangan Klaster Industri Berbasis Pertanian,
Oleochemical di kawasan industri.
25 M
Dibahas lebih
lanjut
4.
Sulut
Pembangunan infrastruktur kawasan industri KEK Bitung.
50 M
Dibahas lebih
lanjut
29 M
Dibahas lebih
lanjut
20 M
Dibahas lebih
lanjut
NO.
PROVINSI
1.
Kaltim
2.
ISU STRATEGIS
1.
5.
Sulbar
6.
Papua
Barat
2.
Lanjutan Pembangunan Industri Rotan (Kab. Mamuju)
melalui Pengembangan Klaster dan Industri Hasil Hutan
dan Perkebunan lainnya.
Pembangunan Rumah/Klinik Kemasan (Beserta Mesin
Kemasan) melalui pembinaan Sentra dengan pendekatan
OVOP.
Pembangunan Kawasan Industri Petrokimia Teluk Bintuni.
Catatan:
Dibahas lebih lanjut artinya anggaran belum tersedia dan akan dibahas bila ada tambahan
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Hasil Pramusrenbangnas:
Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif
HASIL PRAMUSRENBANGNAS:
USULAN F0 TERKAIT PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
NO PROVINSI
1.
Kep. Riau
ISU STRATEGIS
Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi melalui Pembangunan
dan Pengembangan Sektor Strategis.
Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi DIY, pengembangan desa
wisata di 6 Lokasi (Kaliurang, Kuwaru-Samas, Baron-Krakal,
Kali Suci, Suroloyo-Kiskendo).
Peningkatan Keekonomian Keanekaragaman Hayati dan
Kualitas Lingkungan Hidup (Kawasan Cagar Budaya
Percandian Muarajambi dan Kawasan Geo-Park Nasional
Merangin Jambi).
Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif: Pengembangan
wirausaha baru kreatif bidang desain media melalui kegiatan
penguatan kerjasama dan fasilitasi.
Pembangunan Pengembangan Daya Tarik Ekonomi Kreatif
Serta Promosi (Teluk Kendari, Buton, Konawe).
USULAN
DANA
STATUS
4,5 M
Dibahas lebih
lanjut
6,3 M
Dibahas lebih
lanjut
6M
Dibahas lebih
lanjut
1M
Dibahas lebih
lanjut
2.
DIY
3.
Jambi
4.
Lampung
5.
Sultra
6.
Sulsel
7.
NTT
Pengembangan objek wisata bahari (Kab. Sikka).
100 M
Dibahas lebih
lanjut
NTB
Peningkatan keekonomian keanekaragaman hayati, kualitas
lingkungan hidup, ketahanan: Penataan Destinasi Pariwisata
dan Promosi Pariwisata.
16 M
Dibahas lebih
lanjut
8.
Pengembangan Destinasi Kawasan Pariwisata.
30 M
8M
Dibahas lebih
lanjut
Dibahas lebih
lanjut
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Hasil Pramusrenbangnas:
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Hasil Pramusrenbangnas
terkait Penanaman Modal
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PROVINSI
Seluruh
Provinsi
TOPIK
KESEPAKATAN
SPIPISE dan
Tracking
System pada
PTSP
BKPM akan memberikan koneksi dan aplikasi SPIPISE dan
tracking System kepada 50 PTSP kabupaten/kota dengan
ketentuan PTSP tersebut telah mendapatkan pelimpahan
kewenangan
Diklat PTSP
BKPM akan menyelenggarakan dan membiayai Diklat PTSP,
dan masing-masing Kab/Kota dapat mengirimkan 4
(empat) orang yang didanai melalui anggaran BKPM
Dana
Dekonsentrasi
Penanaman
Modal
Dialokasikan untuk Kegiatan Pengendalian Pelaksanaan
Penanaman Modal di 33 Provinsi, sebesar ±Rp 750 Juta
per provinsi. Perhitungan alokasi akan didasarkan pada : (a)
realisasi investasi: (b) jumlah proyek; (c) kemampuan fiskal
dan (d) geografis
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Hasil Pramusrenbangnas:
Kementerian Perdagangan
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PROVINSI
Rekapitulasi Hasil Pramusrenbangnas
terkait Perdagangan
TOPIK
KESEPAKATAN
kesepakatan ruang lingkup dan alokasi indikatif anggaran
Dana
untuk Dana Dekonsentrasi tahun 2015 bidang:
Dekonsentrasi Perdagangan Dalam Negeri dan Perdagangan Luar Negeri
Seluruh
Provinsi
Tugas
Perbantuan
(TP) dan Dana
Alokasi Khusus
(DAK) untuk
Sarana
Perdagangan
1. Mekanisme TP untuk Pembangunan Sarana Distribusi
Perdagangan mengacu Pada Permendag 48 Tahun
2013:
Daerah akan menyampaikan proposal kepada Kemendag,
dan Kemendag akan melakukan seleksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, dengan mengutamakan usulan
yang di bahas pada forum Pra-Musrenbangnas.
2. Mekanisme DAK Sarana Perdagangan:
Alokasi anggaran DAK mengikuti kriteria umum dan teknis;
dan besarannya belum dapat di bahas pada PraMusrenbangnas tahun 2015.
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PROVINSI
Rekapitulasi Hasil Pramusrenbangnas
terkait Perdagangan
TOPIK
KESEPAKATAN
Dana Dekonsentrasi untuk Kalimantan Utara pada
tahun 2015 belum muncul dalam Renja
Dana
Kementerian Perdagangan, sehingga Kemendag
Dekonsentrasi akan merevisi Renja-nya untuk menampung hal
tersebut;
Kalimantan
Utara
Dana Alokasi
Khusus
Pemerintah Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara
akan menyampaikan data teknis kepada
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara untuk
selanjutnya diteruskan kepada Kementerian
Perdagangan.
Ruang Lingkup Kegiatan
Dana Dekonsentrasi Bidang Perdagangan
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
A.
Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah
Dana Dekonsentrasi
Bidang Perdagangan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
B.
Kegiatan pasar murah
Partisipasi pada pameran produk dalam negeri
Layanan manajemen pengembangan perdagangan dalam negeri daerah
Data dan informasi Perdagangan Dalam Negeri
Produk unggulan daerah yang difasilitasi pemasarannya
UKM potensial waralaba daerah yang dikembangkan
Kegiatan pemberdayaan perlindungan konsumen
Kegiatan pengawasan kemetrologian
Barang beredar dan jasa yang diawasi
Kegiatan pelaksanaan pasar lelang di daerah
Kegiatan sosialisasi dan publikasi pasar lelang dan SRG
Pengembangan Fasilitasi Perdagangan Luar Negeri Daerah
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Laporan pemantauan dan evaluasi kebijakan perdagangan luar negeri daerah
Laporan koordinasi peningkatan perdagangan luar negeri daerah
Peserta pelatihan fasilitasi perdagangan luar negeri
Layanan penerbitan API Online
Layanan penerbitan SKA
UKM daerah yang mendapat fasilitasi promosi ekspor
UKM daerah yang mendapat fasilitasi diklat ekspor
Buku Identifikasi Produk Ekspor
Sosialisasi AEC di Daerah
Kesepakatan Alokasi Dana Dekonsentrasi Tahun 2015
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Total
Alokasi Dekonsentrasi PDN
1,726,950,000.00
1,675,968,000.00
2,630,244,000.00
1,714,914,000.00
2,034,600,000.00
Alokasi Dekonsentrasi Daglu
1,519,984,000.00
1,376,762,000.00
1,325,344,000.00
1,205,605,000.00
1,223,347,000.00
Total
3,246,934,000.00
3,052,730,000.00
3,955,588,000.00
2,920,519,000.00
3,257,947,000.00
1,591,000,000.00
1,849,000,000.00
2,078,800,000.00
1,588,000,000.00
1,460,000,000.00
1,053,000,000.00
2,608,310,000.00
2,875,400,000.00
2,503,246,000.00
3,212,930,000.00
1,390,000,000.00
2,688,905,000.00
2,333,127,000.00
1,690,000,000.00
1,668,482,000.00
1,725,000,000.00
1,637,000,000.00
1,649,000,000.00
2,463,460,000.00
1,694,400,000.00
2,423,000,000.00
2,082,264,000.00
1,939,050,000.00
1,613,995,000.00
1,784,000,000.00
1,609,000,000.00
2,031,000,000.00
1,976,000,000.00
65,000,000,000.00
1,254,603,000.00
1,258,847,000.00
1,281,088,000.00
1,310,226,000.00
1,509,111,000.00
1,225,972,000.00
1,471,072,000.00
1,641,559,000.00
1,480,244,000.00
1,670,899,000.00
1,306,644,000.00
1,498,108,000.00
1,445,023,000.00
1,335,541,000.00
1,478,179,000.00
1,453,603,000.00
1,403,603,000.00
1,453,765,000.00
1,368,819,000.00
1,453,485,000.00
1,467,008,000.00
1,261,384,000.00
1,431,055,000.00
1,374,784,000.00
1,814,746,000.00
1,604,222,000.00
1,580,685,000.00
1,708,877,000.00
47,194,194,000.00
2,845,603,000.00
3,107,847,000.00
3,359,888,000.00
2,898,226,000.00
2,969,111,000.00
2,278,972,000.00
4,079,382,000.00
4,516,959,000.00
3,983,490,000.00
4,883,829,000.00
2,696,644,000.00
4,187,013,000.00
3,778,150,000.00
3,025,541,000.00
3,146,661,000.00
3,178,603,000.00
3,040,603,000.00
3,102,765,000.00
3,832,279,000.00
3,147,885,000.00
3,890,008,000.00
3,343,648,000.00
3,370,105,000.00
2,988,779,000.00
3,598,746,000.00
3,213,222,000.00
3,611,685,000.00
3,684,877,000.00
112,194,239,000.00
Hasil Pramusrenbangnas:
Usulan Isu Strategis Daerah (F0) terkait Perdagangan
Provinsi
Isu Strategis
DIY
Pembangunan
Sarana
Distribusi
Perdagangan
•
NTB
Pengembanga
n Produk
Unggulan
Daerah
Fasilitasi Pemasaran Produk
Unggulan Daerah
Diakomodir diarahkan melalui
mekanisme dana Dekonsentrasi
Jambi
Pembangunan
Sarana
Distribusi
Perdagangan
Pembangunan pasar di
Kabupaten Bungo
• Pembangunan pasar di
Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
Diakomodir, namun setelah
dicermati usulan untuk pasar
bernilai kecil (Rp 15 miliar untuk
11 Pasar) maka akan diarahkan
melalui mekanisme DAK
Bali
Pembangunan
Sarana
Distribusi
Perdagangan
•
Tidak diakomodir karena
penentuan alokasi DAK mengikuti
mekanisme yang berlaku.
•
•
Kegiatan
Status
Rehab Pasar Semin yang
terbakar (Gunungkidul);
dan
Finalisasi Pasar Sentolo
(Kulonprogo)
Diakomodir dan menjadi lokasi
prioritas melalui mekanisme Tugas
Perbantuan dan mengacu pada
Permendag 48 Tahun 2013
Pembangunan Pasar
melalui DAK
Pusat Distribusi
Diakomodir usulan pembangunan
Pusat Distribusi Provinsi
Hasil Pramusrenbangnas:
Usulan Isu Strategis Daerah (F0) terkait Perdagangan
Propinsi
Isu Strategis
Kegiatan
Status
Jawa
Tengah
Lanjutan
Pembangunan Trade
Centre
Revitalisasi Pasar
Gede Solo
Belum disepakati karena belum ada
kejelasan ruang lingkup kegiatan
Sulawesi
Tenggara
Pembangunan Sarana
Distribusi
Perdagangan
Pembangunan Pusat
Distribusi
Belum disepakati karena ruang
lingkup kegiatan yang belum jelas.
Selain itu, Sulawesi Tenggara belum
menjadi lokasi prioritas Pusat
Distribusi Regional dalam Sislognas
Sulawesi
Utara
Pembangunan Bitung
Logistics Community
College
Pembangunan
Akademi Komunitas
Logistik sesuai
Rencana Aksi Cetak
Biru Sislognas
Belum Disepakati karena bukan
merupakan tugas dan kewenangan
dari Kementerian Perdagangan
Informasi yang diperoleh dari Tim
Sislognas: pembangunan Logistics
Community College telah
dikoordinasikan dengan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
LAMPIRAN
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Usulan Kegiatan
Usulan Kegiatan Yang Diajukan dalam F1/F2
untuk Dana TP dan DAK
Provinsi
(Lokasi)
Kesepakatan
Pembangunan
Pasar Percontohan
BANGKA BELITUNG (Kab Bangka Selatan) KEPULAUAN
RIAU (Revitalisasi Pasar Baru tahap I, Kota Tanjung Pinang;
dan Revitalisasi Pasar Tanjung Batu, Kec Kundur, Kab
Karimun), DIY (Rehab Pasar Semin Kab Gunungkidul,
Finalisasi Pasar Sentolo Kab Kulonprogo), KALBAR
(Revitalisasi pasar tradisional lawang kuari di Kab Sekadau,
Revitalisasi Pasar tradisional Teluk Kramat Kab Sambas, dan
Revitalisasi Pasar Sentral pemangkat Kab Sambas),
GORONTALO (Kab Pohuwato, Kab Boalemo, Psr Percontohan
di Kota Gorontalo, Kab Gorontalo Utara), NTT (Kab Flores
Timur), NTB (Pasar Labuhan di Kab Sumbawa, Kec Labuhan
Badas/sudah diusulkan dalam Raker Kemendag 2014),
PAPUA BARAT (Pasar tipe A/B Sanduay di Kab Wondama)
Diusulkan melalui mekanisme
Tugas Perbantuan dan mengacu
pada Permendag 48 Tahun 2013
Pembangunan
Sarana
Kemetrologian
(DAK)
NAD (Unit Laboratorium Metrologi Legal Berjalan untuk
UPTD Provinsi), SUMUT (Unit Laboratorium Metrologi Legal
Berjalan untuk UPTD Provinsi), SUMBAR (UPTD Metrologi
Legal di Kab Solok dan Kab Sijunjung), BENGKULU (Sarana
dan Prasarana Tera Tangki Ukur Mobil/TUM dalam Juknis
DAK Kemetrologian), LAMPUNG (UPTD Metrologi Legal di
Provinsi), BANTEN (Kota Pandeglang), KALSEL (UPTD
Metrologi Legal di Provinsi), SULTENG (Unit Laboratorium
Metrologi Legal Berjalan untuk UPTD Provinsi), SULBAR
(Peralatan Metrologi Legal di UPTD Provinsi), MALUKU
UTARA (Unit Laboratorium Metrologi Legal Berjalan untuk
UPTD Provinsi), PAPUA (UPTD Metrologi Legal di Kab Nabire)
Pemerintah Provinsi, Kabupaten
dan Kota harus memasukkan data
teknis terkait dengan ruang
lingkup DAK Sarana Perdagangan
kepada Kementerian Perdagangan
sebagai dasar perhitungan alokasi
DAK Tahun 2015
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Usulan Kegiatan
Pembangunan
Pasar Tradisional
(DAK)
Usulan Kegiatan Yang Diajukan dalam F1/F2
untuk Dana TP dan DAK
Provinsi
(Lokasi)
NAD (Kab Pidie), SUMUT (Kab Binjai, Deli Serdang, Labuhan Batu Utara,
Batu Bara, Simalungun), SUMSEL (Penukal Abab Lematang Ilir d/h induk
muara enim, Kab Musi Rawas Utara d/h Musi Rawas), SUMBAR (Kab
Pasaman, Kota Sawahlunto, Kota Payakumbuh, dan Kab Kepulauan
Mentawai), JAMBI (Kab Bungo, Tanjung Jabung Barat), BENGKULU (Kab
Bengkulu Utara dan Kab Kaur), BABEL (Kab Bangka Barat), KEPRI (Pasar
Dabo Kab Lingga, Kec Dabo Singkep, Pasar Belakang Padang, Kota Batam,
Pasar Tarempa Kab Anambas, Pasar Kab Natuna), BANTEN (Kota Serang,
Kota Cilegon), BALI (Kab Bangli, Kab Klungkung, Kab Karangasem, Kab
Gianyar, Kab Jembrana, Kab Buleleng, Kab Tabanan), KALSEL (Kab Tanah
Bumbu dan Kab Tabalong), KALTIM (Kab bontang dan Kutai Timur),
KALTARA (Kota Tarakan), KALBAR (Kota Singkawang, Kab Kayung Utara),
KALTENG (Kab Sukamara, Kab Lamandau dan Kab Kotawaringin Timur),
SULSEL (Kab Jeneponto, Kab Pangkajene Kepulauan dan Kab Luwu Utara),
SULUT (Kab Minahasa, Kota Bitung dan Kab Bolaang Mongondow Selatan),
SULTENG (Kab Banggai Laut dan Kab Morowali Utara), SULBAR (Kab
Majene, Mamuju Tengah dan Mamasa), GORONTALO (Kab Gorontalo dan
Melanjutkan 5 Kab/Kota di 2014), NTB (Kab Sumbawa Barat, Kab Dompu),
MALUKU (Kab Kep. Aru, Kab Buru, Kab Seram Bagian Timur, Kab Maluku
Barat Daya), PAPUA (Kab Jayapura, Kab Jayawijaya, Kab Merauke, Kab
Nabire, Kab Sarmi, Kab Keerom, Kab Tolikara, Kab Supiori, Kab Dogiyai, Kab
Nduga, Kab Yalimo, Kab Lanny Jaya, Kab Puncak, Kab Deiyai, Kab
Memberamo Raya dan Kab Boven Digoel), PAPUA BARAT (Kab Kaimana,
Kab Sorong Selatan, dan Kab Manokwari, serta Kab Manokwari Selatan)
Kesepakatan
Pemerintah
Kabupaten dan Kota
harus memasukkan
data teknis terkait
dengan ruang
lingkup DAK Sarana
Perdagangan kepada
Kementerian
Perdagangan sebagai
dasar perhitungan
alokasi DAK Tahun
2015
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Usulan Kegiatan Yang Diajukan dalam F1/F2
untuk Dana TP dan DAK
Provinsi
(Lokasi)
Usulan Kegiatan
Kesepakatan
Pembangunan Gudang
Dalam Kerangka SRG
(DAK)
NTB (Kab Lombok Tengah untuk Beras dan Jagung),
MALUKU (Kab Buru, Kab Maluku Tengah, Maluku
Tenggara, Kab Seram Bagiuan Timur), PAPUA Kab
Nduga, Kab Yalimo, Kab Lanny Jaya), PAPUA BARAT
(Kota Sorong)
Provinsi, Kabupaten dan Kota harus
memasukkan data teknis terkait
dengan ruang lingkup DAK Sarana
Perdagangan kepada Kementerian
Perdagangan sebagai dasar
perhitungan alokasi DAK Tahun 2015
Pembangunan Sarana
Distribusi Regional
(PDR) dan Provinsi
BALI , SULTRA (Kab Bau-Bau), NTT (Kab Flores
Timur)
Akan di bahas lebih lanjut
Sosialisasi AEC dalam
Ruang Lingkup dana
Dekonsentrasi
LAMPUNG
Sudah masuk dalam ruang lingkup
dana Dekonsentrasi Kemendag
Tahun 2015
Verifikasi SKA Ekspor di
daerah dalam Ruang
Lingkup dana
Dekonsentrasi
DKI JAKARTA, DIY
Akan menjadi masukan bagi Dirjen
Daglu Kemendag
Teknis input data dan
informasi perdagangan
dalam negeri dalam
ruang lingkup dana
Dekonsentrasi
JAWA TIMUR
JATIM mengusulkan Kabupaten/Kota
sebagai sumber data utama di daerah
dan menghindari terjadi duplikasi
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Usulan Kegiatan Yang Diajukan dalam F1/F2
untuk Dana TP dan DAK
Provinsi
(Lokasi)
Usulan Kegiatan
Kesepakatan
Bantuan peralatan pengukuran
standardisasi mutu barang
ekspor terkait AEC
JAWA TIMUR
Akan di bahas di Kemendag
Pengawasan Barang Beredar
dan Jasa dalam dana
Dekonsentrasi
KALTIM
Sudah masuk dalam ruang lingkup dana
Dekonsentrasi Kemendag Tahun 2015
Sosialisasi Pasar Lelang dan
SRG, Publikasi Pasar Lelang dan
SRG dalam dana Dekonsentrasi
KALBAR
Sudah masuk dalam ruang lingkup dana
Dekonsentrasi Kemendag Tahun 2015
Logistics Community College
SULUT (Kota Bitung)
Akan diusulkan kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan karena
bukan merupakan TUPOKSI Kemendag
Pembangunan Pos Ukur Ulang
Kemetrologian
SULBAR (Kab Majene)
Fasilitasi Pemasaran Produk
Unggulan Daerah
NTB
Pos ukur ulang metrologi dibangun oleh
dana APBN sebagai reward Pasar Tertib
Ukur, daerah agar mengajukan langsung
kepada Direktorat Metrologi terkait
usulan ini
Sudah masuk dalam ruang lingkup dana
Dekonsentrasi Kemendag Tahun 2015