BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

  KABUPATEN BOYOLALI LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L K j I P)

  BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 https://encrypted- tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTjGYvP_YwRDOQEANbzKVcKWvRXEBki6jCfVhPNYmNWm5H W87xJ

TAHUN ANGGARAN 2016

  

KABUPATEN BOYOLALI

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(L K j I P)

  

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERAH

TAHUN 2013

TAHUN ANGGARAN 2014

  KABUPATEN BOYOLALI R E N C A N A K i n e r j a T a h u n a n ( R K T )

  

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERAH

TAHUN 2015

TAHUN ANGGARAN 2015

  KABUPATEN BOYOLALI

P e n e t a p a n K i n e r j a

( T A P K I N )

  

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERAH

TAHUN 2014

TAHUN ANGGARAN 2014

  

KABUPATEN BOYOLALI

PENGUKURAN KINERJA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERAH

TAHUN 2013

  KABUPATEN BOYOLALI

P e n e t a p a n K i n e r j a

( T A P K I N )

  

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERAH

TAHUN 2014

  KABUPATEN BOYOLALI R E N C A N A K i n e r j a T a h u n a n ( R K T )

  

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERAH

TAHUN 2014

TAHUN ANGGARAN 2014

  

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan

petunjuk, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Bappeda Kabupaten Boyolali

  

Tahun 2015 telah disusun sesuai rencana, guna memenuhi kewajiban menyampaikan LKjIP

setelah selesai pelaksanaan program/kegiatan APBD Tahun 2015.

  Penyusunan LKjIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi

Presiden Nomor 7 Tahun 1999, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor:

589/IX/6/4/1999 tanggal 20 September 1999 dan keputusan Kepala Lembaga Administrasi

Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003. untuk mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yang dipercayakan kepada Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Boyolali.

  Dalam mengelola perencanaan pembangunan daerah berdasarkan Rencana

Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2015. Penyusunan LKjIP

Bappeda ini telah diupayakan sebaik mungkin, walaupun demikian LKjIP Bappeda ini tidak

terlepas dari kekurangan-kekurangan sehubungan dengan kendala-kendala yang dihadapi.

Namun demikian Bappeda Kabupaten Boyolali telah mengupayakan untuk mengatasi

kendala-kendala tersebut melalui koordinasi dengan pelaksana kegiatan. Dengan harapan

LKjIP Bappeda Kabupaten Boyolali ini dapat mencerminkan kinerja Bappeda Kabupaten

Boyolali tahun 2015.

  Kepada semua pihak dan segenap staf yang telah membantu dalam penyelesaian

penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bappeda Kabupaten Boyolali Tahun 2015,

disampaikan terima kasih. Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bappeda Kabupaten

Boyolali banyak memberikan manfaat.

  Boyolali, Februari 2016 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOYOLALI H SETYO WIBOWO, S.Sos, M.Si

  Pembina Utama Muda NIP. 19640911 198503 1 011

ii

  

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................. ii

Daftar Isi.......................................................................................................... .. iii

Daftar tabel....................................................................................................... iv

Ikhtisar Eksekutif............................................................................................... v

Bab. I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

  1.1 Latar Belakang Penyusunan..................................................... 1

  1.2 Gambaran Umum...................................................................... 4

  1.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi........................................ 4

  1.2.2 Struktur Organisasi ......................................................... 4

Bab. II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA................................. 11

  2.1 Rencana Strategis...................................................................... 11

  2.2 Perjanjian Kinerja ..................................................................... 13

Bab. III AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................. 19

  3.1 Capaian Kinerja Program............................................................ 21

  3.2 Realisasi Anggaran .................................................................... 56

Bab. IV PENUTUP............................................................................................ 63

  4.1 Simpulan...................................................................................... 63

  4.2 Saran............................................................................................ 63 DAFTAR LAMPIRAN

  A. Struktur Organisasi

  B. Piagam Penghargaan yang diperoleh Tahun 2015

  C. Rencana Strategis Bappeda 2010-2015

  D. Indikator Kinerja Utama (IKU)

  E. Rencana Kinerja Tahun (RKT) Tahun 2015

  F. Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2015

  G. Pengukuran Kinerja (PK ) Tahun 2015

iii

  iv Daftar Tabel

  42 Tabel 3.1.6 : Sasaran 6: Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan membaiknya pendapatan perkapita serta meningkatnya pertumbuhan sektor industri manufaktur dan perdagangan yang disertai dengan terciptanya lapangan kerja produktif

  55 Tabel 3.2.1 : Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2015

  55 Tabel 3.1.11 : Capaian Kinerja per Baguan/Bidang

  52 Tabel 3.1.10 : Capaian Kinerja per Sasaran

  51 Tabel 3.1.9 : Sasaran 9: Menurunnya dan terkendalinya tingkat pencemaran dan lingkungan hidup

  48 Tabel 3.1.8 : Sasaran 8: Meningkatnya ketersediaan, hasil guna dan daya guna sumber daya iptek, serta terwujudnya iklim yang kondusif bagi perkembangan kreatifitas

  44 Tabel 3.1.7 : Sasaran 7: Terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat serta meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat

  31 Tabel 3.1.5 : Sasaran 5: Semakin meningkatnya kerjasama kemitraan

antara Kabupaten Boyolali dengan Pemerintah

Pusat/Provinsi/Kota/Kabupaten lainnya maupun dengan

institusi lain seperti Perguruan Tinggi dan LSM

Tabel 1.1 : Sumber Daya Manusia

  30 Tabel 3.1.4 : Sasaran 4: Terbangunnya database dan informasi untuk keperluan perencanaan pembangunan

  24 Tabel 3.1.3 : Sasaran 3: Meningkatnya Prasarana dan Pemukiman yang memadahi

  22 Tabel 3.1.2 : Sasaran 2: Meningkatnya pengendalian Tata Ruang

  14 Tabel 3.1.1 : Sasaran 1: Terpeliharanya pasokan air untuk pertanian dan semakin memadahinya infrastruktur (fisik dan non fisik) di sektor pertanian

  9 Tabel 2.1 : Perjanjian Kinerja Tahun 2015

  7 Tabel 1.2 : Sarana dan Prasarana Bappeda

  56

IKHTISAR EKSEKUTIF

a. Pendahuluan

  Pada dasarnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan laporan yang memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah selama tahun 2015. Capaian kinerja (performance results) Tahun 2015 tersebut dibandingkan dengan Perjanjian Kinerja (performance agreement) tahun 2015 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tahun 2015 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja. Kinerja Instansi Pemerintah Dalam Tahun 2015, secara umum Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali telah dapat memenuhi 9 (sembilan) sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan stratejik. Indikator keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari persentase capaian kinerja pada setiap kegiatan telah mencapai rata rata 100 %.

  Meskipun dalam pelaksanaan program dan kegiatan masih terdapat hambatan atau kendala seperti keterbatasan tenaga, frekuensi kegiatan yang padat serta adanya kegiatan yang belum teragendakan sebelumnya, atas bantuan dari semua pihak yang dilandasi oleh semangat kerja keras untuk membangun, maka hambatan dan kendala tersebut dapat diatasi. Hal ini masih perlu ditindak lanjuti dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada serta meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam meningkatkan koordinasi, sinkronisasi, dan menyusun kegiatan pembangunan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Bappeda Kabupaten Boyolali. Peraturan Bupati Nomor 32 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda Kabupaten Boyolali. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh Kepala Badan, terdiri dari 1 Sekretaris, 4 kepala bidang, 3 Kepala Subbagian, 8 Kepala subbidang. Sampai dengan per 31 Desember 2015 Jumlah pegawai secara keseluruhan 37 orang PNS dan 2 orang PTT. Bappeda Kabupaten Boyolali mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan perencanaan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan.

v

b. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

  Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Boyolali 2011-2015 adalah “Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah yang Partisipatif, Profesional, Demokratis, Sinergis, Transparan, Akuntabel dan Berkeadilan yang Terarah pada Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

  “.

  Untuk mewujudkan visi tersebut, Bappeda Kabupaten Boyolali melaksanakan misi:

  a. Menyusun sistem perencanaan pembangunan daerah yang terpadu dan partisipatif.

  b. Membangun penyediaan data dan dokumen perencanaan pembangunan daerah.

  c. Meningkatkan kapasitas institusi perencanaan pembangunan daerah dalam rangka mewujudkan kelembagaan perencanaan yang kredibel.

  d. Meningkatkan keserasian rencana pembangunan daerah secara vertikal (nasional, propinsi) dan horisontal (lintas wilayah, sektor dan antar lembaga) melalui kerjasama dan partisipasi masyarakat. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2015 Bappeda Kabupaten Boyolali melaksanakan 26 (dua puluh enam) program dengan 58 (lima puluh delapan) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.4.436.070.000,- (empat milyar empat ratus tiga puluh enam juta tujuh puluh ribu rupiah). Seluruh program/kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Perjanjian Kinerja Tahun 2015 untuk mencapai 9 (sembilan) sasaran, atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.

c. Akuntabiltas Kinerja

  Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan Rencana Kinerja Tahun 2015, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja dari 9 (sembilan) sasaran yang telah ditetapkan adalah 106,5 %. Keberhasilan ini disumbangkan oleh 2 (dua) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja lebih dari 100% sehingga dikategorikan sangat baik, dan 7 (tujuh) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja 100% sehingga dikategorikan baik. Berikut capaian kinerja per sasaran :

vi

  Tabel

3.10 Capaian Kinerja per Sasaran

  Capaian Kinerja Tingkat No. Sasaran 2015 Keberhasilan (%) 1.

  100 % Baik Terpeliharanya pasokan air untuk pertanian dan semakin memadainya infrastruktur (fisik dan non fisik) di sektor pertanian

  2.

  108,57 % Sangat baik Meningkatnya pengendalian tata ruang 3.

  100 % Baik Meningkatnya Prasarana dan Permukiman yang memadai 4.

  100 % Baik Terbangunnya database dan informasi untuk keperluan perencanaan pembangunan

  5.

  100 % Baik Semakin meningkatnya kerjasama kemitraan antara Kabupaten Boyolali dengan Pemerintah Pusat / Provinsi / Kota / Kabupaten lainnya maupun dengan institusi lain seperti Perguruan Tinggi dan LSM

  6.

  100 % Baik Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan membaiknya pendapatan per kapita serta Meningkatnya pertumbuhan sektor industri manufaktur dan perdagangan yang disertai dengan terciptanya lapangan kerja produktif

  7.

  100 % Baik Terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat serta Meningkatnya perluasan akses pendidikan dalam masyarakat

  8.

  150 % Sangat baik Meningkatnya ketersediaan, hasil guna, dan daya guna sumber daya iptek, serta terwujudnya iklim yang kondusif bagi perkembangan kreativitas 9.

  100 % Baik Menurunnya dan terkendalinya tingkat pencemaaran lingkungan hidup

  Sumber : Hasil Pengukuran Kinerja, Bappeda Kabupaten Boyolali 2015.

vii

  Sedangkan tingkat capaian kinerja per bagian / bidang sebagai berikut :

Tabel

3.11 Capaian Kinerja per Bagian / Bidang

  Capaian Tingkat Kinerja No. Sekretariat / Bidang

  Keberhasilan (%)

  1. Sekretariat 100 Baik

  

2. Bidang Penyusunan Perencanaan, Evaluasi, Penelitian 104,54 Sangat Baik

dan Pengembangan

  3. Bidang Ekonomi 100 Baik

  4. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya 100 Baik

  

5. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 105,45 Sangat Baik

Sumber : Hasil Pengukuran Kinerja Bappeda Kabupaten Boyolali 2015.

d. Simpulan dan Saran

  Secara keseluruhan capaian kinerja tahun 2015 sebesar 106,5 % (kategori Sangat Baik) dan mengalami kenaikan dibanding capaian kinerja tahun 2014 yaitu 105,75 % dan kenaikan dibanding tahun 2013 yaitu 103,5 %. Sedangkan pembiayaaan dari APBD Tahun 2015 berjumlah Rp. 4.436.070.000,- terealisasi Rp. 4.062.563.955,- dengan penyerapan sebesar 91,58 jadi hampir sama dibanding tahun 2014 penyerapannya sebesar 91,68 % dengan anggaran Rp. 4.162.905.000,- terealisasi Rp. 3.816.673.123,- Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat pencapaian sasaran Bappeda Kabupaten Boyolali tahun 2015 dengan jumlah keseluruhan sasaran sebanyak 9 (sembilan) dengan kategori capaian sasaran berhasil sebanyak 9 (sembilan). Hal ini menunjukan bahwa capaian seluruh sasaran program Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2015 telah mencapai target yang telah ditetapkan, dengan harapan semoga ditahun mendatang dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

viii

  BAB

PENDAHULUAN

  1

1.1 Latar Belakang Penyusunan

  Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari pejabat eselon II (dua) ke atas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yang dipercayakan padanya berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) yang dirumuskan sebelumnya.

  Pertanggungjawaban dimaksud disampaikan kepada atasan masing-masing, kepada lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas yang berkewenangan, dan akhirnya kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan serta dilakukan melalui sistem akuntabilitas dan media pertanggungjawaban yang harus dilaksanakan secara periodik dan melembaga Sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman, setiap organisasi publik saat ini lebih terbuka dan dapat memberikan suatu transparansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Oleh karena itu, organisasi publik diharapkan dapat membuat suatu rencana strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Performance Accountability Report) organisasi yang mencerminkan transparansi dan akuntabilitas organisasi.

  Pembangunan daerah akan terlaksana dengan baik, sinergis dan terarah apabila diawali dengan perencanaan yang matang dan profesional serta memperhatikan aspek kontinuitasnya. Seiring dengan makin mantapnya pelaksanaan otonomi daerah, maka sebagai konsekuensi logisnya adalah bahwa daerah dituntut untuk lebih siap dan mandiri dalam menyusun strategi pembangunan dalam rangka mengembangkan daerahnya sehingga mampu menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.

  Berdasarkan hal di atas dan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang- undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah perlu disusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD). Renstra-SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahunan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,

  1 LKjIP BAPPEDA TAHUN 2015

  

program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan

fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah.

  Anggaran berbasis kinerja adalah penyusunan anggaran dengan

memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang

diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut,

(Pasal 7 ayat (1) PP No.21/2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga). Dalam penganggaran berbasis kinerja

diperlukan indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap

program dan jenis kegiatan (Pasal 7 ayat (2) PP No.21/2004).

  Sistem kinerja yang berjalan baik akan merubah secara perlahan paradigma

“kinerja berbasis anggaran” atau sistem pagu yang selama ini kita laksanakan

menjadi “anggaran berbasis kinerja”. Dalam hal ini target kinerja yang telah

disusun berdasarkan RPJMD, Renstra SKPD, Indikator Kinerja Utama (IKU), dan

Rencana Kinerja Tahunan digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan

besarnya anggaran.

  Bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih

berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, pemerintah

mewajibkan instansi pemerintah menerapkan Sistem Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan perwujudan

instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan visi-misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik (Inpres

No. 77 Th. 1999 tentang AKIP).

  Tujuan Sistem Kinerja Instansi Pemerintah adalah untuk mendorong

terciptanya kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk

terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya. Untuk mengetahui tingkat

akuntabilitas kinerja suatu intansi, perlu adanya evaluasi terhadap Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang disusun oleh instansi yang bersangkutan

(Permenpan dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan AKIP).

  Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan

dokumen lain yaitu RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD, Indikator

Kinerja Utama (IKU), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (DPA), Perjanjian Kinerja (PK), dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

yang merupakan satu-kesatuan sistem.

  2 LKjIP BAPPEDA TAHUN 2015 Tujuan disusunnya LKjIP Bappeda Kabupaten Boyolali tahun 2015 adalah : 1.

  Untuk memudahkan seluruh jajaran aparatur Bappeda dalam mencermati

kembali capaian tujuan dan sasaran dengan cara membandingkan antara

target dan realisasi dari program dan kegiatan yang telah dilaksanakan secara

terpadu dan terukur;

  

2. Untuk memudahkan seluruh jajaran aparatur Bappeda dalam memahami dan

menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional dalam rentang

waktu 1 (satu) tahun;

  

3. Sebagai sarana untuk mengukur capaian kinerja dalam kurun waktu tahunan

dari visi, misi, kebijakan dan program daerah yang dilaksanakan sehingga

diharapkan dapat mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang

efisien, efektif dan profesional;

  

4. Sebagai acuan dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah (Renja-SKPD) pada tahun berikutnya sehingga perencanaan lebih

terarah dan terukur, tepat waktu dan tepat sasaran.

  

5. Memperoleh data tingkat pencapaian kinerja Bappeda Kabupaten Boyolali

tahun 2015 yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai bahan perbaikan

kinerja dalam merumuskan program dan kegiatan pada tahun berikutnya.

6. Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan sesuai tugas pokok Bappeda Kabupaten Boyolali.

  Dalam menyusun LKjIP Bappeda berpedoman pada :

  

1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah;

  

2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP);

  

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah;

  

4. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010-2015

(Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2010 Nomor 4);

  3 LKjIP BAPPEDA TAHUN 2015

  5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 15 Tahun 2015 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Nomor 15);

  6. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 46 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Nomor 46).

  1.2 Gambaran Umum Gambaran umum Bappeda Kabupaten Boyolali dapat dilihat dari aspek kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek strategis organisasi.

  1.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Bappeda mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah. Tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Boyolali berdasarkan Peraturan Bupati Boyolali Nomor 32 Tahun 2011 tentang penjabaran tugas pokok dan fungsi badan perencanaan pembangunan daerah kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut : a. perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan pengembangan serta statistik; b. pengkoordinasian penyusunan dan pemaduan rencana pembangunan daerah dalam bentuk dalam bentuk dokumen Rancangan APBD, RKPD, RPJMD dan

  RPJPD;

  c. pelaksanaan pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah;

  d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah; e. pengkoordinasian dan pelaksanaan tugas di bidang penelitian dan pengembangan serta statistik.

  Kegiatan perencanaan pembangunan di Kabupaten Boyolali perlu dilaksanakan secara partisipatif, transparan dan terpadu dalam koordinasi perencanaan pembangunan, agar hasil

  • –hasil pembangunan yang telah dilaksanakan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan tugas pokok dan fungsi yang dimiliki, Bappeda sebagai satuan kerja yang bertugas sebagai koordinator perencanaan pembangunan pada satuan kerja yang ada dan mempunyai fungsi strategis terhadap pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Boyolali.

  1.2.2 Struktur Organisasi

  4 LKjIP BAPPEDA TAHUN 2015 Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, dilaksanakan secara

terstruktur yang diatur dalam struktur organisasi dan tata kerja Bappeda.

Struktur organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Boyolali tertuang dalam Bab VI Pasal 11 Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali

Nomor 16 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah

Kabupaten Boyolali, yang terdiri dari :

  1. Kepala;

  2. Sekretariat terdiri dari :

  a. Subbagian Umum dan Kepegawaian;

  b. Subbagian Keuangan;

  c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan;

  

3. Bidang Penyusunan Perencanaan, Evaluasi, Penelitian dan Pengembangan

terdiri dari : a. Subbidang Pendataan dan Evaluasi;

  b. Subbidang Penyusunan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan;

  4. Bidang Ekonomi, terdiri dari :

  a. Subbidang Pertanian;

  b. Subbidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Jasa;

  5. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya terdiri dari :

  a. Subbidang Pemerintahan;

  b. Subbidang Sosial Budaya;

  6. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, terdiri dari :

  a. Subbidang Infrastruktur;

  b. Subbidang Pengembangan Wilayah;

  7. Kelompok Jabatan Fungsional; 8. UPTB.

  

Implementasi dalam menjalankan tugas pokok Bappeda melibatkan seluruh

komponen sumber daya manusia (Pegawai Negeri Sipil). Kondisi sumber daya

manusia di Bappeda Boyolali keadaan Bulan Desember 2015 adalah sebagai

berikut: a. Kepegawaian

  1. Struktural :

  a) Kepala (eselon II b) : 1 orang

  b) Sekretaris (eselon III.a) : 1 orang

  c) Kepala Bidang (eselon III.b) : 4 orang

  d) Kasubbid dan Kasubbag (eselon IV.a) : 11 orang

  5 LKjIP BAPPEDA TAHUN 2015

2. Personil menurut golongan :

  LKjIP BAPPEDA TAHUN 2015

  h) Golongan II/d : 2 orang i) Golongan II/c : 1 orang j) Golongan II/b : 1 orang k) Golongan II/a : 1 orang

  d. SLTA : 4 orang Jumlah : 37 orang Data kepegawaian di atas terlihat pada tabel berikut ini:

  c. D-3 : 3 orang

  b. S-1 : 21 orang

  a. S-2 : 9 orang

  Jumlah : 37 orang

  g) Golongan III/a : 2 orang

  6

  f) Golongan III/b : 11 orang (1 orang tugas belajar)

  e) Golongan III/c : 6 orang

  d) Golongan III/d : 4 orang

  c) Golongan IV/a : 7 orang

  b) Golongan IV/b : 1 orang

  a) Golongan IV/c : 1 orang

  e) Staf : 20 orang Jumlah : 37 orang

3. Perincian menurut pendidikan :

  Tabel : 1.1 SUMBER DAYA MANUSIA KEADAAN : S/D BULAN DESEMBER 2015 JENIS PENDIDIKAN TERAKHIR GOLONGAN RUANG NO NAMA KELAMIN L P SD SMA/K D2 D3 D4 S1 S2

  II/ a

  II/ b

  II/ c

  II/ d III/ a

  III/ b

  III/ c III/ d IV/a

  IV/b

  IV/c SEKRETARIAT

  1 HENDRARTO SETYO WIBOWO,S.Sos,M.Si

  2 KRISTIANA HARIYANTI, API, M.Si,MM

  3 RETNONINGSIH, ST, M.Si

  4 SUHARNI, SE

  5 SUTARMI, SE,M.Si

  6 ARIF WAHYU MULYANTO, SE

  7 ILYAS RONI HARTOTO, S.Ant

  8 ROBERTUS WASPADA

  9 TRI HANDOYO SUBUR, A.Md

  10 SUPARJI

  11 SUWARTO

  12 AGUS WAHYONO BIDANG I

  13 KARIYONO,S.Sos,MM

  14 Drs. ROHMAD ZUBAIDI, MM.

  15 UMI LESTARI, SE

  16 SRI SUWANTI

  17 DWI HERY SUPRIATMO, A.Md.

  18 WAHYU DWI NUGROHO, ST.

  19 NUGROHOJATI, ST.

  20 BAYU SETIAWAN, SE.

  21 BAGAS YUWONO ARIO N,S.STP

BIDANG II

  22 SERENGAT, SH, M.Si

  23 GUNAWAN ANDRIYANTA, SPt. M.Si.

  24 MUNJANI, SIP

  25 FITHOR MUHLISON PRIBADI, ST.

  26 NANANG DWI SADONO, SH.

BIDANG III

  27 AGNES SRI SUKARTININGSIH, SH

  28 SITO, S.Sos.

  7 LKjIP BAPPEDA TAHUN 2015

BIDANG IV

  20

  1

  1

  7

  4

  6

  9

  4

  2

  1

  1

  1

  10

  LKjIP BAPPEDA TAHUN 2015

  8

  3

  1

  12

  25

  37 ELVE OKTAVIA, SE JUMLAH

  36 DESI ADIWARNI, A.Md

  35 WIDIANA UTAMI PUTRI, ST.

  34 ARIEF ROHMANSYAH, ST.

  33 M. W. CATUR KUSUMO, ST.

  32 ARIF BUDI NURANTO, SH,MM

  31 KUN FARIDA, ST

  30 BUDI INDRATNO, ST.

  29 TRI WIDIYATMI, SE

  

3

  • Layar

  7

  17

  14

  8

  39

  39

  19. Meja Komputer

  10

  18. Meja Tulis

  4

  21

  21

  20. Meja ½ Biro

  2

  1

  10

  17. Listrik 23.000 watt

  13

  3

  1

  1

  15. Kalkulator

  4

  2

  2

  2

  4

  13

  13

  16. Mesin Ketik

  2

  1

  1

  4

  10

  13

  14. Pesawat Televisi Tabung

  8

  25. Kursi biasa

  85

  9

  12 1 107 107

  27. Kursi Lipat

  2

  1

  17

  11

  11

  28. Almari Kaca

  6

  4

  10

  17

  3

  21. Meja Rapat

  23. Kursi Tangan

  1

  22. Meja Kursi Tamu

  2

  1

  3

  3

  4

  3

  4

  8

  8

  24. Kursi Putar

  5

  3

  3

  1

  13. Tape Recorder

  LKjIP BAPPEDA TAHUN 2015

  26

  4. Komputer

  8

  4

  6

  4

  4

  26

  3

  5. Lap Top

  4

  4

  3

  4

  4

  3

  3

  19

  2. Kendaraan Dinas Roda 2

  9 Sarana dan prasarana penunjang kegiatan kedinasan yang menjadi tanggungjawab Bappeda Kabupaten Boyolali sampai akhir bulan Desember 2015 meliputi: Tabel : 1.2

  Sarana dan Prasarana Bappeda NO JENIS PERALATAN BERADA DI JML KONDISI SEK. BID I BID.2 BID.3 BID.4 BAIK RUSAK

  1. Kendaraan Dinas Roda 4

  4

  4

  4

  4

  3. Telepon

  3

  3

  2

  2

  14

  13

  1

  19

  6. Handycam

  12. Mesin Foto Copy

  11. LCD Komputer

  4

  4

  10. Wireless Audio

  1

  1

  1

  8

  1

  4

  6

  4

  4

  26

  26

  1

  1

  1

  2

  1

  1

  7. Digital Camera Foto

  1

  2

  2

  7

  1

  7

  8. Scaner

  1

  1

  2

  2

  9. Over Head Proyektor

  10

  29. Almari Kayu

  4

  4

  2

  1

  11

  11

  30. Filling Besi

  2

  5

  9

  9

  6

  31

  31

  31. Filling Kayu

  1

  2

  3

  3

  32. Papan Tulis

  1

  3

  1

  1

  6

  6

  33. Brand Kas

  3

  3

  3

  34. Peta Boyolali

  2

  1

  3

  3

  35. Dispenser

  1

  1

  1

  1

  1

  5

  5

  36. Meja gambar

  37 AC Ruang

  5

  2

  2

  2

  2

  13

  13

  38. Lemari Es

  1

  1

  1

  39. Rak Buku (kayu)

  2

  3

  1

  6

  6

  40. Printer

  7

  5

  5

  4

  5

  26

  26

  41. Tablet PC Samsung

  1

  1

  2

  2 Keterangan : B : Baik, KB : Kurang Baik, R : Rusak 1.2.3 . Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi Masalah dan Isu Strategis yang dihadapi Bappeda Kabupaten Boyolali pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

  1. Kemampuan Sumberdaya Manusia (SDM) yang masih terbatas terutama dibidang-bidang teknis tertentu;

  2. Masih lemahnya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku pembangunan di Kabupaten Boyolali;

  3. Koordinasi baik secara internal maupun eksternal belum berjalan sebagaimana yang diharapkan;

  4. Belum maksimal peranan Bappeda Kabupaten Boyolali dalam menciptakan dan mewujudkan perencanaan pembangunan yang implementatif dan visioner;

  5. Belum maksimal dalam pengelolaan data dan informasi pembangunan yang akurat yang dan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah.

6. Bappeda belum semuanya menyediakan standard operating procedure

  (SOP) perencanaan;

  7. Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data, teknologi informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian perencanaan pembangunan.

  10 LKjIP BAPPEDA TAHUN 2015 LKjIP BAPPEDA TAHUN 2015

  

11

  PERENCANAAN BAB DAN PERJANJIAN KINERJA

  2

2.1 Rencana Strategis

  Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, pada Pasal 1 ayat (12) dinyatakan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, maka visi harus menggambarkan wujud akhir yang diinginkan oleh suatu daerah, lembaga atau organisasi pada akhir periode perencanaan. Dengan demikian visi memegang peranan penting dalam menentukan arah yang akan dituju oleh suatu daerah/organisasi pada masa mendatang.

  Bappeda Kabupaten Boyolali merupakan salah satu SKPD Kabupaten Boyolali yang diberikan kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan dalam bidang perencanaan pembangunan. Dalam kedudukannya Bappeda Kabupaten Boyolali harus dapat memainkan peran sebagai badan daerah yang mendukung pencapaian visi Kepala Daerah Kabupaten Boyolali, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 2010-2015.

  Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Bappeda Kabupaten Boyolali harus difokuskan pada pencapaian tujuan dan cita-cita pembangunan yang berbasis perencanaan pembangunan dengan mendasarkan diri pada hasil penelitian/ kajian lapangan yang sistematik dan komprehensif. Maka visi Bappeda Kabupaten Boyolali itu harus diarahkan pada upaya berkesinambungan pembangunan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan sebagai dasar perumusan dan implementasi kebijakan dalam pengembangan dan pengelolaan sumberdaya daerah untuk meningkatkan kesejahteraan, daya saing daerah dengan berlandaskan semangat pro investasi.

  1. Visi; Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah yang Partisipatif, Profesional, Demokratis, Sinergis, Transparan, Akuntabel dan Berkeadilan yang Terarah pada Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.

  11 LkjIP Bappeda Tahun 2015

2. Misi ;

  a. Menyusun sistem perencanaan pembangunan daerah yang terpadu dan partisipatif.

  b. Membangun penyediaan data dan dokumen perencanaan pembangunan daerah.

  c. Meningkatkan kapasitas institusi perencanaan pembangunan daerah dalam rangka mewujudkan kelembagaan perencanaan yang kredibel.

  d. Meningkatkan keserasian rencana pembangunan daerah secara vertikal (nasional, propinsi) dan horisontal (lintas wilayah, sektor dan antar lembaga) melalui kerjasama dan partisipasi masyarakat. Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, rencana strategis

merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar

mampu menjawab tuntutan lingkungan strategik lokal, nasional dan global, dan

tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional.

  Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Boyolali Tahun 2010-2015 adalah

dokumen perencanaan tentang program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh

Bappeda Kabupaten Boyolali tahun 2010 sampai dengan 2015, dengan berorientasi

kepada hasil yang ingin dicapai melalui Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis.

Pada tahun anggaran 2015 ini merupakan tahun kelima dari pelaksanaan Rencana

Strategis Bappeda yang mempunyai sasaran strategis sebagai berikut;

  

1. Terpeliharanya pasokan air untuk pertanian dan semakin memadainya

infrastruktur (fisik dan non fisik) di sektor pertanian

  2. Meningkatnya pengendalian tata ruang

  3. Meningkatnya Prasarana dan Permukiman yang memadai

  

4. Terbangunnya database dan informasi untuk keperluan perencanaan

pembangunan

  

5. Semakin meningkatnya kerjasama kemitraan antara Kabupaten Boyolali dengan

Pemerintah Pusat / Provinsi / Kota / Kabupaten lainnya maupun dengan institusi lain seperti Perguruan Tinggi dan LSM

  

6. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan membaiknya pendapatan per kapita

serta Meningkatnya pertumbuhan sektor industri manufaktur dan perdagangan yang disertai dengan terciptanya lapangan kerja produktif

  

7. Terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat serta Meningkatnya perluasan

akses pendidikan dalam masyarakat

  

8. Meningkatnya ketersediaan, hasil guna, dan daya guna sumber daya iptek, serta

terwujudnya iklim yang kondusif bagi perkembangan kreativitas

  9. Menurunnya dan terkendalinya tingkat pencemaran lingkungan hidup

  12 LkjIP Bappeda Tahun 2015 Sasaran strategis-sasaran strategis tersebut memiliki 41 indikator kinerja dengan target kinerja setiap tahun, selama 5 tahun perencanaan 2011 sampai 2015. Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut kedalam sejumlah program. Didalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakteristik program.

2.2 Perjanjian Kinerja

  Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola.

  Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalah untuk (1) meningkatkan akuntabilitas , transparansi dan kinerja aparatur; (2) sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pembari amanah; (3) sebagai dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (4) menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan (5) sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.

  Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara Pimpinan Instansi Pemerintah/ unit kerja yang menerima amanah/ tanggungjawab/ kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/ tanggungjawab/ kinerja. Dengan demikian, Perjanjian Kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang Pejabat

penerima amanah (Kepala Bappeda) kepada atasan langsungnya (Bupati).