BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MATARAM
APORAN
INERJA L K BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MATARAM
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)
LAPORAN KINERJA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MATARAM
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan Rahmat dan HidayahNya sehingga Laporan Kinerja Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Mataram Tahun 2017 dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusunan Laporan Kinerja ini merupakan kewajiban seluruh instansi pemerintah
dalam pelaksanaan tupoksinya sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri PAN
& RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
untuk melakukan perjanjian kinerja dan pengukuran kinerja pertanggungjawaban dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA)
Bappeda Kota Mataram Tahun 2016-2021.Laporan kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram Tahun
2017 memberikan gambaran tentang pelaksanaan fungsi perencanaan pembangunan
daerah dan Laporan Kinerja ini disusun melalui pengukuran data kinerja yang tepat
sesuai dengan indikator kinerja yang disepakati bersama dengan seluruh perangkat
struktur organisasi Bappeda. Capaian kinerja diukur dengan membandingkan antara
target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK), dengan hasil
pengukuran kinerja yang tertuang dalam dokumen Laporan Kinerja. Sejumlah capaian
kinerja yang ditargetkan dalam rencana strategis telah berhasil dicapai, walaupun
beberapa hal yang belum dapat dicapai, tentunya ke depan dengan tekad dan ikhtiar
bersama, jajaran Bappeda Kota Mataram akan terus bekerja mengatasi permasalahan yang
ada, guna dapat mencapai tingkat pencapaian kinerja organisasi yang diharapkan.Mataram, Desember 2017 Kepala Bappeda Kota Mataram, Ir. AMIRUDDIN, M.Si Pembina (IV/a) NIP : 19651030 199403 1 007 ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Mataram
Tahun 2017 pada prinsipnya merupakan alat pertanggungjawaban dari unit organisasi
yang lebih rendah kepada unit organisasi yang lebih tinggi yang mengedepankan
akuntabilitas manajerialnya. Laporan Kinerja ini menjadi alat ukur bagi keberhasilan
atau kegagalan SKPD dalam mencapai sasaran strategis sesuai dengan Renstra-SKPD
dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan kinerja.Laporan Kinerja BAPPEDA disusun melalui pengukuran data kinerja setelah berakhirnya
tahun anggaran 2017 yang melibatkan seluruh bidang di lingkungan Bappeda Kota
Mataram. Capaian kinerja diukur dengan membandingkan antara target kinerja dengan
yang diperjanjikan dalam Dokumen Penetapan Kinerja dengan hasil pengukuran kinerja.
Bappeda Kota Mataram yang mempunyai kewenangan dalam menentukan arah
pembangunan melalui penyusunan dokumen perencanaan pembangunan, dan
memposisikan laporan akuntabilitas kinerja menjadi bagian integral dalam siklus
perencanaan pembangunan. Informasi hasil evaluasi kinerja yang merupakan bagian
inti dari laporan akuntabilitas kinerja merupakan bagian yang penting dalam melakukan
perbaikan dalam siklus perencanan pembangunan selanjutnya. Melalui evaluasi, dapat
diketahui sebab keberhasilan dan kegagalan kegiatan SKPD.Penentuan variabel sebagai indikator kinerja dan pemilihan parameter yang tepat
dalam sebuah pengukuran kinerja, akan didapat pelaksanaan evaluasi kinerja yang
akuntabel sehingga memberikan kontribusi positif bagi optimalisasi kinerja Bappeda
pada tahun-tahun berikutnya. Komitmen untuk selalu melakukan perbaikan
berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan menjadi kata kunci dalam upaya
perbaikan kinerja Bappeda.Berdasarkan analisis terhadap pencapaian kinerja Bappeda pada Tahun 2017, beberapa
capaian yang mengindikasikan keberhasilan kinerja Bappeda dapat disampaikan sebagai
berikut : iiiiv 1.
Pada tahun 2017, pengukuran kinerja yang dilakukan terhadap 4 sasaran dengan menggunakan 7 indikator yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja, terdapat 6 indikator dengan tingkat pencapaian mencapai 95%.
2. Cakupan ketepatan waktu penetapan dokumen perencanaan daerah (RKPD, KUA dan PPAS/KUPA, PPASP) dengan tingkat pencapaian sebesar 100%.
3. Konsistensi Program RPJMD kedalam RKPD dengan tingkat pencapaian sebesar 100%.
4. Persentase usulan MPBM yang dapat diakomodir dalam RKPD Kota Mataram tahun 2018 dengan tingkat pencapaian sebesar 94,44%.
5. Persentase tingkat ketersediaan sistem informasi dan data-data yang menunjang perencanaan pembangunan dengan tingkat pencapaian sebesar 96,67%.
6.
18 Perangkat Daerah menyusun dokumen Renstra dan Renja Berkualitas Baik dalam
Kerangka SAKIP dengan tingkat pencapaian sebesar 100%.7. Capaian Nilai Akuntabiltas Kinerja Bappeda dengan tingkat pencapaian sebesar 100%.
Selain beberapa capaian kinerja tersebut, masih ditemui beberapa kendala dan
permasalahan dalam peningkatan kinerja Bappeda, antara lain:1. Belum diterapkannya aplikasi Sistim Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD);
2. Belum optimal dan terintegrasinya mekanisme proses perencanaan pembangunan daerah, pelaksanaan anggaran, pengawasan anggaran serta penilaian kinerja pelaksanaan anggaran yang berbasis teknologi informasi; 3. Belum maksimalnya persentase jumlah pegawai yang meningkat pengetahuan dan keterampilannya setelah mengikuti diklat;
4. Belum optimalnya fungsi dan peran jabatan fungsional perencana.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i RINGKASAN EKSKUTIF ........................................................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. v BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................
1 1.1. LATAR BELAKANG ...................................................................................................
1
1.2. KELEMBAGAAN …………………………………………………………………………………
2 ……………………………………………………………………. 12
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
1.4. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA ……………………………………………………. 13 PERENCANAAN KINERJA ………………………………………………………………………….. 14
BAB II
2.1. TOLOK UKUR KINERJA STRATEGIS …………………………………………………… 14 ………………………………………………………………... 16
2.2. PERJANJIAN KINERJA (PK)
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………………………………………. 20 …………………………………………………………………… 20
3.1. PENGUKURAN KINERJA
3.2. CAPAIAN KINERJA ……………………………………………………………………………. 20 …………………………………………………………………………… 22
3.3. EVALUASI KINERJA
3.4. AKUNTABILITAS KEUANGAN …………………………………………………………… 29 BAB IV PENUTUP ..............................................................................................................................
33
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Diterapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, sebagai bentuk penyempurnaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, demi mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance), berdasarkan prinsip tranparansi, partisipasi, efektif dan efisien, akuntabel dan berkelanjutan, sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat, guna membina dan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia, diperlukan manajemen stratejik yang menempatkan organisasi pada titik yang stratejik, sehingga akan diperoleh prospek (keuntungan/kemakmuran), terutama untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Berkaitan aplikasi manajeman stratejik di Indonesia pada sektor publik, secara formal diperkenalkan tahun 1999, dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilisasi Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), yang dituangkan didalam rencana stratejik organisasi yang merupakan perwujudan kewajiban instansi bersangkutan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan penyelenggaraan misi instansi meraih tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan.
Keberhasilan maupun kegagalan penyelenggaraan misi organisasi dapat diukur, antara lain melalui evaluasi terhadap kinerja yang dihasilkan. Akuntabilitas kinerja instansi dapat ditegakkan apabila telah mencakup 3 aspek yang merupakan suatu sinergi, yakni:
1. Akuntabilitas Manajemen, fokusnya adalah pada kesanggupan (enablers) dan efisiensi dalam mengalokasikan sumber daya manajemen, seperti dana, aset, tenaga kerja, maupun sumber daya yang lain, dimana pertanggungjawabannya tidak terbatas pada kesesuaian pelaksanaan dibandingkan dengan peraturan perundang-undangan saja, tetapi juga menjelaskan mengenai proses manajerial yang berkelanjutan.
2. Akuntabilitas proses, fokusnya adalah pertanggungjawaban pada kebijakan dan strategi yang digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang ditempuh mulai dari proses perumusan perencanaan, penganggaran, pengorganisasian sampai dengan evaluasi serta tindakan-tindakan koreksi, apakah semua proses sudah sesuai dengan misi instansi.
3. Akuntabilitas program, fokusnya adalah pada pencapaian hasil kegiatan instansi apakah sudah memberi kepuasan/kenyamanan kepada pelanggan (Customer) dan stakeholder serta memberikan dampak positif kepada kemajuan masyarakat.
Selama ini, keberhasilan suatu instansi pemerintah lebih ditekankan pada kemampuan instansi dalam menyerap sumber daya, terutama anggaran, sedangkan yang lainnya diabaikan, seharusnya keberhasilan suatu instansi pemerintah lebih dilihat dari kemampuan instansi tersebut, berdasarkan sumber daya yang dikelolanya untuk mencapai hasil, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategik.
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis pengukuran kinerja. Laporan kinerja menguraikan data dan informasi penting yang berkaitan serta kewenangan pengelolaan sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dalam peningkatan pelayanan publik, dan perwujudan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kota Mataram 2016-2021.
Laporan Kinerja Bappeda disusun dengan mengacu pada Rencana Strategis (RENSTRA), Penetapan Kinerja (PK) menggunakan tolok ukur kinerja yang tepat sebagai dasar penilaian keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Tata cara penyusunan Laporan Kinerja Bappeda mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
1.2. KELEMBAGAAN
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram dan Peraturan Walikota Mataram Nomor Peraturan Walikota Mataram Nomor : 58 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram, Bappeda Kota Mataram merupakan unsur pendukung tugas Walikota dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bappeda menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
2. Pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya 3.
Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
4. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang Urusan Pemerintahan Daerah sesuai dengan lingkup tugasnya.
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari : a.
Kepala.
b.
Sekretariat terdiri terdiri atas: 1.
Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan.
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c.
Bidang terdiri dari: 1.
Bidang Perencanaan Ekonomi, Sosial dan Budaya, terdiri atas:
a) Sub Bidang Pendidikan dan Pemberdayaan dan Masyarakat.
b) Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat.
c) Sub Bidang Pengembangan Ekonomi dan Industri Kreatif.
2. Bidang Perencanaan Sumber Daya Alam, Sarana Prasarana dan
Pengembangan Wilayah, terdiri atas:
a) Sub Bidang Sarana Prasarana.
b) Sub Bidang Pengembangan Wilayah.
c) Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
3. Bidang Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, terdiri atas:
a) Sub Bidang Perencanaan Pembangunan.
b) Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan.
c) Sub Bidang Data dan Informasi Perencanaan.
1.2.1. Tugas Pokok dan Fungsi
1.2.1.1. Kepala Badan
Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Badan dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang Perencanaan
Pembangunan Daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Badan mempunyai fungsi : a. perumusan dan penetapan visi, misi dan rencana strategis serta program kerja Badan.
b. perumusan Kebijakan Teknis dibidang perencanaan pembangunan daerah berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
c.
Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Penetapan Kinerja Badan.
d. penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan dibidang perencanaan pembangunan daerah.
e. penyelenggaraan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas Badan dengan perangkat daerah dan instansi terkait.
f. pelaksanaan kerjasama dengan pihak lain baik Instansi Pemerintah, Lembaga Organisasi Swadaya Masyarakat dan/atau swasta.
g. pemberian pertimbangan dan penetapan perijinan serta rekomendasi teknis dibidang perencanaan pembangunan daerah.
h. pelaksanaan pembinaan manajemen kepegawaian lingkup Badan. i. pengkoordinasian pengelolaan ketatausahaan Badan. j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang perencanaan pembangunan daerah. k. pelaporan pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
1.2.1.2. Sekretariat Badan
Sekretaris Badan mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Badan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi : a. pelaksanaan penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja lingkup Badan.
b.
Pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Badan.
c. pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan anggaran, keuangan dan perlengkapan dan ketatausahaan Badan yang meliputi urusan perbendahaaraan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), perlengkapan, rumah tangga, kepegawaian, hukum dan organisasi, serta hubungan masyarakat. d. pelaksanaan pelayanan teknis administratif kepada seluruh unit kerja lingkup Badan.
e. perumusan pedoman dan petunjuk tata laksana administrasi umum.
f. pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Operasional Prosedur dalam pelaksanaan kegiatan lingkup Badan.
g.
Perumusan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan.
h. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Badan. i. pelaksanaa koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi penyelenggaraan tugas kesekretariatan dengan Perangkat Daerah/instansi terkait. j. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengelolaan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan. k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas kesekretariatan.
Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Bappeda di bantu oleh : (1)
Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok mengendalikan pelaksanaan dan mempersiapkan: a. penyusunan perencanaan dan program kerja tahunan Badan.
b. bahan kebijakan teknis perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan dan urusan pembukuan.
c. menyusun pertanggungjawaban, urusan perbendaharaan anggaran belanja Badan.
d. pembinaan administrasi keuangan pembangunan, evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan Badan.
(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok mengendalikan pelaksanaan pengeloalaan ketatausahaan, rumah tangga dan pembinaan serta pengurusan administrasi umum kepegawaian di lingkungan Badan.
1.2.1.3. Bidang Perencanaan Ekonomi, Sosial dan Budaya
Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi, Sosial dan Budaya mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang ekonomi, pembangunan manusia, pemberdayaan masyarakat, sosial dan budaya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat Bidang Perencanaan Ekonomi, Sosial dan Budaya mempunyai fungsi : a. perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya.
b. penyusunan perencanaan di bidang ekonomi, pembangunan manusia, pemberdayaan masyarakat, sosial dan budaya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. c. mengkoordinasikan Penyusunan Rancangan RPJPD, RPJMD, dan RKPD bidang ekonomi, pembangunan manusia, pemberdayaan masyarakat, sosial dan budaya.
d. memverifikasi Rancangan Renstra Perangkat Daerah bidang ekonomi, pembangunan manusia, pemberdayaan masyarakat, sosial dan budaya.
e. mengkoordinasikan Pelaksanaan MPBM RPJPD, RPJMD, RKPD bidang ekonomi, pembangunan manusia, pemberdayaan masyarakat, sosial dan budaya.
f. mengkoordinasikan Pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi RTRW Daerah dan
RPJMD bidang ekonomi, pembangunan manusia, pemberdayaan masyarakat, sosial dan budaya.
g. mengkoordinasikan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait RPJPD,
RPJMD, RKPD bidang ekonomi, pembangunan manusia, pemberdayaan masyarakat, sosial dan budaya.
h. mengkoordinasikan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait APBD bidang ekonomi, pembangunan manusia, pemberdayaan masyarakat, sosial dan budaya. i. mengkoordinasikan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah kota bidang ekonomi, pembangunan manusia, pemberdayaan masyarakat, sosial dan budaya. j. mengkoordinasikan pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan
Kementerian dan Provinsi dalam bidang ekonomi, pembangunan manusia, pemberdayaan masyarakat, sosial dan budaya. k. mengkoordinasikan pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah kota bidang ekonomi, pembangunan manusia, pemberdayaan masyarakat, sosial dan budaya. l. pengendalian/monitoring pelaksanaan perencanaan melaksanakan pembangunan daerah bidang ekonomi, pembangunan manusia, pemberdayaan masyarakat, sosial dan budaya. m. melaksanakan pengelolaan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah bidang ekonomi, pembangunan manusia, pemberdayaan masyarakat, sosial dan budaya. n. melaksanakan evaluasi dan pelaporan aas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah bidang ekonomi, pembangunan manusia, pemberdayaan masyarakat, sosial dan budaya. o. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Kasubbid dibawahnya. p. pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan Perangkat Daerah dan Instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya. q. pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan. r. pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan bidang tugasnya sebagai bahan penyusunan rencana, dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan. s. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan bidang tugasnya. t. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan. u. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi, Sosial dan Budaya di bantu oleh : (1)
Sub Bidang Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. (2)
Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. (3)
Sub Bidang Pengembangan Ekonomi dan Industri Kreatif mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan pengembangan ekonomi dan industri kreatif.
1.2.1.4. Bidang Perencanaan Sumber Daya Alam, Sarana Prasarana dan
Pengembangan WilayahKepala Bidang Perencanaan Sumber Daya Alam, Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan wilayah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Perencanaan Sumber Daya Alam, Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah mempunyai fungsi : a. perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya. b. penyusunan perencanaan dibidang sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan wilayah berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan.
c. mengkoordinasikan Penyusunan Rancangan RPJPD, RPJMD, dan RKPD bidang sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan wilayah.
d. memverifikasi Rancangan Renstra Perangkat Daerah bidang sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan wilayah.
e. mengkoordinasikan Pelaksanaan MPBM RPJPD, RPJMD, RKPD bidang sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan wilayah.
f. mengkoordinasikan Pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi RTRW Daerah dan RPJMD bidang sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan wilayah.
g. mengkoordinasikan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait RPJPD,
RPJMD, RKPD bidang sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan wilayah.
h. mengkoordinasikan pelaksanaan kesepakatan dengan DPRD terkait APBD bidang sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan wilayah. i. mengkoordinasikan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah kota bidang sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan wilayah. j. mengkoordinasikan pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan
Kementerian dan Lembaga Pusat serta Provinsi pada bidang sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan wilayah. k. mengkoordinasikan pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah kota bidang sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan wilayah. l. melaksanakan pengendalian/monitoring pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah bidang sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan wilayah. m. melaksanakan pengelolaan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah bidang sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan wilayah. n. melaksanakan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah bidang sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan wilayah. o. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Kasubbid dibawahnya. p. pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan Perangkat Daerah dan Instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya. q. pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan. r. pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan bidang tugasnya sebagai bahan penyusunan rencana, dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan. s. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan bidang tugasnya. t. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan. u. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Perencanaan Sumber Daya Alam, Sarana Prasarana dan Pengembangan Wilayah di bantu oleh : (1)
Sub Bidang Sub Bidang Sarana Prasarana mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan perdagangan, perindustrian dan koperasi. (2)
Sub Bidang Pengembangan Wilayah mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan pengembangan wilayah. (3)
Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
1.2.1.5. Bidang Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
Kepala Bidang Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi : a. perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja sesuai dengan bidang tugasnya.
b. penyusunan perencanaan di bidang evaluasi dan pelaporan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. pengkoordinasian penyusunan basis data perencanaan pembangunan daerah.
d. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis dibidang evaluasi dan pelaporan. e. pelaksanaan penyusunan LAKIP lingkup Pemerintah Daerah.
f. penginventarisasian permasalahan dibidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta perumusan langkah-langkah kebijaksanaan pemecahannya g. perumusan bahan koordinasi dan kerjasama daerah di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan h. perumusan bahan masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan i.
Pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang j. mengkoordinasikan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan. k. melaksanakan pengendalian/monitoring pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan pembangunan daerah. l. melaksanakan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah. m. penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen pengkoordinasian
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja Kepala Sub Bidang dibawahnya. n. pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan. o. pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan bidang tugasnya sebagai bahan penyusunan rencana, dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan. p. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan sesuai dengan bidang tugasnya. q. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan. r. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bidang.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan di bantu oleh : (1)
Sub Bidang Perencanaan Pembangunan mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan. (2)
Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan evaluasi dan pelaporan. (3)
Sub Bidang Data dan Informasi Perencanaan mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan data dan informasi perencanaan.
1.2.2. SUSUNAN ORGANISASI BAPPEDA KOTA MATARAM
BIDANG PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BIDANG SARANA PRASARANA SUB BIDANG PENDIDIKAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG PERENCANAAN SDA, SARPRAS DAN PENGEMBANGAN WILAYAH BIDANG PERENCANAAN, EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA SUB BIDANG PENGEMBANGAN WILAYAH SUB BIDANG KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL SUB BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG PENEGMBANGAN EKONOMI DAN INDUSTRI KREATIF SUB BIDANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN SUB BIDANG EVALUASI DAN PELAPORAN SUB BIDANG DATA DAN INFORMASI PERENCANAAN KEPALA BADAN SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
1.2.3. SUMBER DAYA MANUSIA
Berjalan atau tidaknya suatu organisasi dan atau kegiatan tergantung pada sumber daya yang ada serta memadai. Bappeda Kota Mataram hingga saat ini memiliki sumber daya manusia sejumlah 53 orang, yang terdiri dari PNS sebanyak 40 Orang dan tenaga PTT sebanyak 13 orang.
Komposisi Aparatur BAPPEDA Kota Mataram berdasarkan Unit Kerja dan Golongan Golongan No Unit Kerja Jumlah
IV III
II I
1 Kepala Badan Perencanaan
1 - 1 - - Pembangunan Daerah
2 Sekretariat 2 -
11
1
14
3 Bidang Perencanaan Ekonomi,
9
- 1
10 Sosial dan Budaya
4 Bidang Perencanaan Sumber Daya Alam, Sarana Prasarana -
1
5
6 dan Pengembangan Wilayah
5 Bidang Perencanaan, Evaluasi
4
4
1 9 - dan Pelaporan Jumlah
9 29 -
2
40 Golongan
No Jabatan/Eselon Jumlah
IV III
II I
1 Eselon II - - -
1
1
2 Eselon III a
1 - - 1 -
3 Eselon III b
2
1 - 3 -
4 Eselon IV
4
7 - -
11
5 Staf 1 -
21
1
23
6 Fungsional
1 - - -
1 Sumber: Sekretraiat Bappeda Kota Mataram, 2018
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud Penyusunan Laporan Kinerja Bappeda Kota Mataram Tahun 2017 untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat (Walikota Mataram) atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai.
Tujuan laporan ini sebagai sarana pertanggungjawaban atas capaian kinerja selama tahun 2017, sebagai media evaluasi pencapaian kinerja dalam upaya-upaya perbaikan kinerja dimasa datang, dengan merumuskan strategi pemecahan masalah yang tepat sehingga capaian kinerja dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
1.4. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA
Laporan Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Bappeda Kota Mataram selama tahun 2017. Capaian Kinerja tahun 2017 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja Tahun 2017 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan Bappeda Kota Mataram.
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah permasalahan bagi perbaikan kinerja di masa datang. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, sistematika penyajian Laporan Kinerja Bappeda Kota Mataram Tahun 2017 adalah sebagai berikut:
BAB I
- – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, dasar hukum, dan gambaran umum organsisasi.
BAB II
- – Perencanaan Kinerja, menjelaskan Perjanjian Kinerja Bappeda Kota Mataram.
BAB III
- – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis capaian kinerja organisasi dan realisasi anggaran.
BAB IV – Penutup
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. Tolok Ukur Kinerja Strategis
Bappeda sebagai lembaga perencanaan pembangunan maka tugas pokoknya adalah menyiapkan perencanaan pembangunan yang terarah, konsisten, logis, dan dapat dilaksanakan. Sebagai acuan bagi terwujudnya tugas pokok tersebut maka ditetapkan visi Bappeda Kota Mataram.
2.1.1. Visi
Visi Bappeda Kota Mataram adalah:
”Terwujudnya Lembaga Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas Menuju Kota Mataram Yang Maju, Religus dan Berbudaya”.
Visi ini dianggap penting karena mencakup pengertian yang luas dan mendasar dalam pelaksanaan tugas pemerintah daerah dalam kerangka otonomi daerah. Bappeda Kota Mataram dengan kapabilitas dan kewenangannya di bidang perencanaan mempunyai peran penting dalam perwujudannya.
2.1.2. Misi
Untuk mendukung terwujudnya visi tersebut ditetapkan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah yang tepat waktu, efektif dan efisien
2. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan Meningkatkan pembangunan daerah;
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan data dan informasi perencanaan pembangunan yang memadai;
4. Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi dalam rangka perencanaan pembangunan daerah.
2.1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai berkenaan dengan misi adalah : 1.
Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah 2. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam perencanaan pembangunan
3. Meningkatnya kualitas pengolahan data/ informasi perencanaan pembangunan
4. Meningkatnya efektifitas perencanaan pembangunan daerah.
2.1.4. Sasaran
Dalam mendukung pencapaian Misi ke-5 RPJMD Kota Mataram 2016-
2021 yaitu “Meningkatkan Keandalan Pelayanan Publik Melalui Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance)” ditetapkan sasaran Renstra Bappeda
Kota Mataram sebagai berikut : 1.
Tersedianya dokumen perencanaan yang akurat dan berkualitas 2. Terjaringnya aspirasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan
3. Tersedianya data/informasi penunjang perencanaan pembangunan yang valid dan berkualitas
4. Tercapinya Perencanaan dan evaluasi Pembangunan yang akuntabel.
2.1.5. Arah Kebijakan 1.
Optimalisasi mekanisme partisipasi masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (MPBM) 2. Optimalisasi mekanisme koordinasi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan daerah.
3. pelayanan data dan informasi perencanaan Optimalisasi pembangunan daerah
4. Optimalisasi Pemenuhan dokumen perencanaan pembangunan yang akurat dan akuntabel
5. Pemenuhan Data perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
2.1.6. Program
Program-program pembangunan yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalan Renstra Bappeda Kota Mataram tahun 2016-2021 dilaksanakan melalui program sebagai berikut :
1. Program pengembangan data/informasi Program ini ditujukan dalam penyediaan informasi pembangunan pemerintah daerah sebagai bahan perencanaan pembangunan.
Ketersediaan data dan informasi bagi referensi perencanaan sangat dibutuhkan untuk memberikan kepastian hasil perencanaan yang diinginkan.
2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan dengan melibatkan unsur masyarakat, dunia usaha dan pemerintah, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan yang akan berujung kepada kualitas hasil pembangunan itu sendiri. Program ini juga mencakup penyusunan kebijakan umum anggaran dan prioritas anggaran untuk kerangka penyusunan APBD.
3. Program perencanaan pembangunan ekonomi Perencanaan pembangunan di bidang ekonomi mencakup pelaksanaan kegiatan yang ditujukan untuk menggerakkan ekonomi berbasis kerakyatan dengan berbasis pada perencanaan pembangunan yang didasarkan pada analisa data PDRB dan hasil kajian penelitian dibidang ekonomi.
4. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan
Besar
Perencanaan dari program ini adalah mewujudkan perencanaan pengembangan pembangunan kota-kota menengah dan besar untuk di Kota Mataram 5.
Program perencanaan sosial dan budaya
Perencanaan di bidang sosial budaya mencakup koordinasi perencanaan dibidang sosial budaya dalam rangka meningkatkan kualitas pembangunan di bidang sumber daya manusia. Program ini mencakup pengembangan manusia dari segi pendidikan dan kesehatan sekaligus sebagai upaya pengentasan kemiskinan dari segi kualitas sumber daya manusia.
6. Program Perencanaan Prasarana Wilayah Dan Sumber Daya Alam.
Program ini juga ditujukan untuk melaksanakan program pembangunan sarana dan prasarana perkotaan, serta koordinasi pengembangan wilayah dan lingkungan di Kota Mataram.
2.2. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja adalah lembar yang berisikan penugasan dari Walikota Mataram sebagai pimpinan instansi yang lebih tinggi dari Kepala Bappeda, untuk melaksanakan program dan kegiatan selama tahun anggaran kedepan yang disertai dengan indikator kinerja yang tepat dan terukur, secara lebih teknis diuraikan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT).
Indikator kinerja yang digunakan dalam Perjanjian Kinerja adalah Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan ukuran keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama BAPPEDA sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban dalam perencanaan pembangunan daerah.
IKU BAPPEDA disusun berdasarkan pada kesepakatan yang dibangun bersama perangkat kelembagaan dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal organisasi, antara lain, fakta perencanaan, tuntutan pemenuhan peraturan perundang-undangan sebagai landasan normatif, kondisi eksisting terkini dalam paradigma pelayanan publik, kesiapan sumber daya yang dimiliki, serta dinamika pola hubungan kerja BAPPEDA dengan pihak lain.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.