OPKR 30 002B perbaikan kopling dan komponen komponennya

  KODE MODUL

  OPKR- 30- 002B SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BI DANG KEAHLI AN TEKNI K MESI N PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K MEKANI K OTOMOTI F

PERBAI KAN KOPLI NG DAN

KOMPONEN- KOMPONENNYA

BAGI AN PROYEK PENGEMBANGAN KURI KULUM DI REKTORAT PENDI DI KAN MENENGAH KEJURUAN DI REKTORAT JENDERAL PENDI DI KAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDI DI KAN NASI ONAL 2004

KATA PENGANTAR

  Modul OPKR-30-002B tentang Perbaikan Kopling dan

  

Komponen- komponennya ini digunakan sebagai panduan kegiatan

  belajar untuk membentuk salah satu kompetensi, yaitu : melepas, mengganti, memperbaiki dan menyetel unit kopling dan sistem pengoperasiannya. Modul ini digunakan untuk siswa peserta diklat pada SMK Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif.

  Modul ini memberikan latihan untuk mempelajari jenis-jenis, konstruksi, prinsip kerja, pemeriksaan, pelepasan/ penggantian, perbaikan dan penyetelan unit kopling dan sistem pengoperasiannya. Modul ini terbagi menjadi dua kegiatan belajar. Kegiatan belajar ke-1 membahas tentang jenis-jenis, konstruksi, prinsip kerja, pemeriksaan, pelepasan/ penggantian, perbaikan dan penyetelan unit kopling. Kegiatan belajar ke- 1 membahas tentang jenis-jenis, konstruksi, prinsip kerja, pemeriksaan, pelepasan/ penggantian, perbaikan dan penyetelan sistem pengoperasian kopling.

  Penyusun menyadar i banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Semoga modul ini banyak memberikan manfaat.

  Yogyakarta, Desember 2004 Penyusun, Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

  DAFTAR I SI MODUL

  Halaman

  HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………………………………… i HALAMAN FRANCI S ……………………………………………………………………………… ii

  ……………………………………………………………………………… iii

KATA PENGANTAR

  ………………………………………………………………………………………… iv

  DAFTAR I SI

  ………………………………………………………………… vi

PETA KEDUDUKAN MODUL

  PERI STI LAHAN/ GLOSSARY ……………………………………………………………… ix I . PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………

  1 A. DESKRI PSI ………………………………………………………………………..

  1 B. PRASYARAT ……………………………………………………………………………………

  1 C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ……………………………………………………

  1

  1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat …………………………………………………………

  1

  2. Petunjuk Bagi Guru ……………………………………………………………………………

  2 D. TUJUAN AKHI R ………………………………………………………………………………

  3 E. KOMPETENSI …………………………………………………………………………………

  4 F. CEK KEMAMPUAN …………………………………………………………………………

  6 I I . PEMELAJARAN ………………………………………………………………………………

  7 A. RENCANA BELAJAR PESERTA DI KLAT .…………………………………

  7 B. KEGI ATAN BELAJAR ………………………………………………………………………

  7

  1. Kegiatan Belajar 1 : Jenis-jenis dan Prinsip Kerja Kopling ………………………

  7

  a. Tujuan kegiatan belajar 1 …………………………………………

  7

  b. Uraian materi 1 ……………………………………………………………………

  7

  c. Rangkuman 1 ………………………………………………………………………

  34

  d. Tugas 1 ………………………………………………………………………………

  34

  e. Tes formatif 1 ……………………………………………………………………

  34

  f. Kunci jawaban formatif 1 ……………………………………………………

  36

  g. Lembar kerja 1 …………………………………………………………………

  41

  2. Kegiatan Belajar 2 : Jenis-jenis dan Prinsip Kerja Sistem Pengoperasian Kopling ....................................................

  43

  a. Tujuan kegiatan belajar 2 …………………………………………

  43 b. Uraian m ateri 2 ……………………………………………………………………

  43

  c. Rangkuman 2 ………………………………………………………………………

  66

  d. Tugas 2 ………………………………………………………………………………

  67

  e. Tes formatif 2 ……………………………………………………………………

  67

  f. Kunci jawaban formatif 2 ……………………………………………………

  68

  g. Lembar kerja 2 …………………………………………………………………

  71 I I I . EVALUASI ……………………………………………………………………………… 73

  A. PERTANYAAN …………………………………………………………………………73

  B. KUNCI JAWABAN ……………………………………………………………………74

  C. KRI TERI A KELULUSAN ………………………………………………………………

  86 I V.PENUTUP …………………………………………………………………………………………

  87 …………………………………………………………………………………

  88 DAFTAR PUSTAKA

PETA KEDUDUKAN MODUL

A. Diagram Pencapaian Kompetensi

  Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada peserta diklat dalam kurun waktu tiga tahun, serta kemungkinan multi entry–multi exit yang dapat diterapkan.

O

P

K

R

-3

-0

2

B

  Keterangan Diagram Pencapaian Kompetensi

Kode Kompetensi Judul Modul

  OPKR 10-001B Pelaksanaan pemeliharaan/ servis komponen Pelaksanaan pemeliharaan/ servis kompo nen

  OPKR 10-002B Pemasangan sistem hidrolik Pemasangan sistem hidrolik OPKR 10-003B Pemeliharaan/ servis sistem hidrolik Pemeliharaan/ servis sistem hidrolik OPKR 10-005B Pemeliharaan/ servis dan per- baikan kompresor udara dan komponen-komponennya

  Pemeliharaan/ servis dan per- baikan kompresor udara dan komponen-komponennya OPKR 10-006B Melaksanakan prosedur penge- lasan, pematrian, dan pemo- tongan dengan panas dan pemansan Melaksanakan prosedur pengelas-an, pematrian, dan pemotongan dengan panas dan pemansan OPKR 10-009B Pembacaan dan pemahaman gambar teknik Pembacaan dan pemahaman gambar teknik OPKR 10-010B Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur OPKR 10-016B Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja OPKR 10-017B Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja

  Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja OPKR 10-018B Konstribusi komunikasi di tempat kerja Konstribusi komunikasi di tempat kerja OPKR 10-019B Pelaksanaan operasi penangan an secara manual Pelaksanaan operasi penanganan secara manual OPKR 20-001B Pemeliharaan/ servis engine dan komponen-komponennya Pemeliharaan/ servis engine dan komponen-komponennya OPKR 2 0-010B Pemeliharaan/ servis sistem pendingin dan komponen- komponennya

  Pemeliharaan/ servis sistem pendingin dan komponen- komponennya OPKR 20-011B Perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya Perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya OPKR 2 0-012B Overhaul komponen sistem pendingin Overhaul komponen sistem pendingin OPKR 20-014B Pemeliharaan/ servis sistem bahan bakar bensin Pemeliharaan/ servis sistem bahan bakar bensin OPKR 20-017B Pemeliharaan/ servis sistem injeksi bahan bakar diesel Pemeliharaan/ servis sistem injeksi bahan bakar diesel OPKR 30-001B Pemeliharaan/ servis kopling dan komponen-komponennya sistem pengoperasian

  Pemeliharaan/ servis kopling dan komponen-komponennya sistem pengoperasian OPKR 30-002B Perbaikan kopling dan komponen- komponennya Perbaikan kopling dan komponen-komponennya OPKR 30-003B Overhaul kopling dan komponen- komponennya Overhaul kopling dan komponen-komponennya OPKR 30-004B Pemeliharaan/ servis transmisi manual Pemeliharaan/ servis transmisi manual OPKR 30-007B Pemeliharaan/ servis transmisi otomatis Pemeliharaan/ servis transmisi otomatis

  Kode Kompetensi Judul Modul OPKR 30-010B Pemeliharaan/ servis unit final drive/ gardan

  Pemeliharaan/ servis unit final drive/ gardan OPKR 30-013B Pemeliharaan/ servis poros roda penggerak

  Pemeliharaan/ servis poros roda penggerak

OPKR 30-014B Perbaikan poros penggerak roda Perbaikan poros penggerak roda

OPKR 40-001B Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen- komponennya

  

OPKR 40-002B Pemeliharaan/ servis sistem rem Pemeliharaan/ servis sistem rem

OPKR 40-003B Perbaikan sistem rem Perbaikan sistem rem

OPKR 40-004B Overhaul komponen sistem rem Overhaul komponen sistem rem

OPKR 40-008B Pemeriksaan sistem kemudi Pemeriksaan sistem kemudi OPKR 40-009B Perbaikan sistem kemudi Perbaikan sistem kemudi OPKR 40-012B Pemeriksaan sistem suspensi Pemeriksaan sistem suspensi OPKR 40-014B Pemeliharaan/ servis sistem suspensi

  Pemeliharaan/ servis sistem suspensi OPKR 40-016B Balans roda/ ban Balans roda/ ban OPKR 40-017B Melepas, memasang dan me- nyetel roda Melepas, memasang dan menyetel roda OPKR 40-019B Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam

  Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam OPKR 50-001B Pengujian, pemeliharaan/ servis dan penggantian baterai Pengujian, pemeliharaan/ servis dan penggantian baterai OPKR 50-002B Perbaikan ringan pada rangkai- an/ sistem kelistrikan Perbaikan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan OPKR 50-007B Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring

  Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring OPKR 50-008B Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan dan komponennya

  Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan dan komponennya OPKR 50-009B Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesoris) Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesoris) OPKR 50-011B Perbaikan sistem Pengapian Perbaikan sistem Pengapian

  OPKR 50-019B Memelihara/ servis sistem AC ( Air Conditioner) Memelihara/ servis sistem AC (Air Conditioner)

B. Kedudukan Modul

  Modul dengan kode OPKR-30-002B tentang “

  Perbaikan Kopling dan Komponen- komponennya ”

  ini merupakan prasyarat untuk menempuh modul OPKR-30-003B.

  

PERI STI LAHAN / GLOSSARY

  yaitu suatu jenis kendaraan dengan

  FF ( Front Engine Front Drive )

  mesin di bagian depan kendaraan dan sebagai roda penggeraknya adalah roda depan.

  

FR ( Front Engine Rear Drive ) yaitu suatu jenis kendaraan dengan

  mesin di bagian depan kendaraan dan sebagai roda penggeraknya adalah roda belakang.

  

FWD/ AWD/ 4 W D (Four Wheel Drive ) yaitu suatu jenis kendaraan

dengan roda penggeraknya adalah roda depan dan belakang.

  yaitu suatu perangkat/ sistem yang merupakan bagian dari

  Kopling

  sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dan daya dari mesin ke unit pemindah tenaga selanjutnya dengan lembut dan cepat. yaitu suatu kopling yang menggunakan gaya gesek

  Kopling Gesek mekanis untuk mencapai fungsi kerjanya.

Kopling Hidrolik yaitu suatu kopling yang menggunakan gaya hidrolis

untuk mencapai fungsi kerjanya.

  yaitu suatu kopling yang menggunakan gaya magnet

  Kopling Magnet untuk mencapai fungsi kerjanya.

Kopling Satu Arah ( One Way Clutch) yaitu suatu unit kopling yang

  hanya meneruskan put aran dan daya pada satu arah saja, sedangkan pada arah yang berlawanan tidak meneruskan putaran dan daya.

  

Master Silinder yaitu salah satu bagian dari sistem hidrolis yang

  merupakan suatu pompa pembangkit tekanan, yang kita operasionalkan dengan tenaga mekanik (injakan kaki)

  

Mekanisme Hidrolik yaitu suatu sistem pengoperasian dengan

  menggunakan tenaga hidrolis dengan suatu master silinder dan release silinder/ actuating silinder.

  

Mekanisme Mekanik yaitu suatu sistem pengoperasian dengan

  menggunakan tenaga mekanik dengan batang (linkage) maupun dengan kabel (cable). yaitu salah satu bagian dari sistem hidrolis yang

  Release Silinder

  merupakan suatu silinder aktuator yang mengaktualisasikan tekanan hidrolis dari master silinder menjadi tenaga mekanis pada pistonnya/ push rod. yaitu salah satu komponen motor yang berfungsi

  Roda Gila ( Fly Wheel)

  sebagai penyeimbang putaran motor (balancer ) sekaligus penyimpan tenaga putar yang dihasilkan oleh putaran poros engkol, sehingga poros engkol dapat berputar terus guna m anghasilkan langkah usaha kembali (kesinambungan kerja).

  

RR ( Rear Engine Rear Drive) yaitu suatu jenis kendaraan dengan

  mesin di bagian belakang kendaraan dan sebagai roda penggeraknya adalah roda belakang. yaitu salah satu bagian dari sistem pem indah tenaga yang

  Transmisi

  berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan, yang pada umumnya dengan menggunakan perbandingan-perbandingan roda gigi.

BAB I PENDAHULUAN A. DESKRI PSI Modul OPKR-30-002B tentang “Perbaikan Kopling dan Komponen-komponennya” ini membahas beberapa hal penting yang

  perlu diketahui agar dapat melepas/ membongkar , merakit/ memasang unit kopling dan sistem pengoperasian kopling besert a komponen- komponennya secara efektif, efisien dan aman.

  Modul ini terdiri atas dua cakupan materi yang akan dipelajari meliputi: Kegiatan belajar ke-1 membahas tentang jenis-jenis konstruksi, cara kerja, identifikasi kerusakan, metode perbaikan dan penyetelan unit kopling serta standar prosedur keselamatan kerja. Kegiatan belajar ke-2 membahas tentang jenis-jenis konstruksi, cara kerja, identifikasi kerusakan, metode perbaikan dan penyetelan sistem pengoperasian kopling serta standar prosedur keselamatan kerja. Setelah mempelajari modul ini siswa dihar apkan dapat memahami konstruksi dan cara kerja unit kopling dan sistem pengoperasiannya.

  B. PRASYARAT

  Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR-30-002B antara lain adalah OPKR-30-001B.

  C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat

  Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain : a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, siswa dapat bertanya pada guru yang mengajar kegiatan belajar tersebut.

  b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.

  c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini : 1). Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku. 2). Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik. 3). Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat. 4). Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar. 5). Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ij in guru atau instruktur terlebih dahulu. 6). Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

2. Petunjuk Bagi Guru

  Dalam setiap kegiatan b elajar guru atau instruktur berperan untuk: a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar c. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan sisw a mengenai proses belajar siswa d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.

  e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan

  f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja (DU/ DI ) untuk membantu jika diperlukan

D. TUJUAN AKHI R

  Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini siswa diharapkan :

  1. Memahami jenis-jenis, prinsip kerja, dan konstruksi unit kopling dengan baik.

  2. Melakukan pembongkaran, pemeriksaan dan penggantian kerusakan unit kopling dan komponennya dengan prosedur yang tepat.

  3. Memahami jenis-jenis, prinsip kerja, dan konstruksi sistem pengoperasian kopling dengan baik.

  4. Melakukan pembongkaran, pemeriksaan dan penggantian kerusakan sistem pengoperasian kopling dan komponennya dengan prosedur yang tepat.

E. KOMPETENSI

  Modul OPKR-30-002B membentuk kompetensi perbaikan kopling dan komponen-komponennya, dengan sub- kompetensi melepas/ mengganti unit kopling dan komponen-komponennya serta membongkar/ memperbaiki komponen-komponen sistem pengoperasian kopling. Uraian kompetensi dan subkompetensi ini dijabarkan seperti di bawah ini.

  KOMPETENSI : Perbaikan kopling dan komponen-komponennya KODE : OPKR-30-002B DURASI PEMELAJARAN : 80 Jam @ 45 menit

  4 Kom pet ensi Krit eria Unj uk Kerj a Lingkup Belaj ar Perbaikan 1. Melepas/ Kom pet ensi Sub Sikap Penget ahuan Ket erampilan Mat eri Pokok Pem belaj aran kom ponennya komponen- kerusakan terhadap komponen/ dan metode perbaikan fakt or keselamat an penggunaan) kopling dan komponen- kopling dan dilaksanakan t anpa menyebabkan ? I dentifikasi kerusakan ? Memperhatikan faktor- (sesuai dengan mengganti kerusakan kopling dan mengganti unit kopling dan komponennya kerj a kopling bawah mobil/ kendaran dan cara kerja kopling memeriksa dan kom ponennya sist em lainnya kerja dan lingkungan kom ponennya ? Pelepasan dan penggantian ? Konstruksi dan prinsip ? Hati-hati bekerja di ? Memahami konstruksi ? Membongkar, ? Penyetelan kopling ? Prosedur meleps/ mengganti dan ? I nformasi yang benar diakses dari ? Standar prosedur spesifikasi pabrik dan dipahami keselamat an kerj a penyetelan unit kopling dan komponen- ? Semua prosedur pelepasan dan berdasarkan spesifikasi pabrik penggantian dilaksanakan kom ponennya ? Persyaratan keamanan perlengkapan kerj a ? Seluruh kegiatan pelepasan dan penggantian dilaksanakan berdasarkan SOP (standard operation Procedures ) , undang-

  ? Persyaratan keamanan kendaraan undang K-3 (Keselamatan dan ? Kebijakan perusahaan prosedur kebijakan perusahaan. perundang -undangan dan Kesehatan Kerja), peraturan ? Persyaratan perlindungan diri

  Kom pet ensi Krit eria Unj uk Kerj a Lingkup Belaj ar 2. Membongkar/ Kom pet ensi Sub Sikap Penget ahuan Ket erampilan Mat eri Pokok Pem belaj aran komponen menyebabkan kerusakan t erhadap penggerak pengoperasian kopling komponen- komponennya dilaksanakan t anpa pengoperasian kopling sistem kopling dan penyet elan kerusakan sistem memperbaiki pengoperasian kopling dan kerj a sistem dalam mendiagnosis pembongkaran dan memperbaiki ? Pelepasan dan penggantian sistem ? Konstruksi dan prinsip ? Teliti dan cermat ? Prosedur perbaikan, ? Membongkar dan pengoperasian sistem komponen/ sist em lainnya dan metode perbaikan perlengkapan kerj a dan kom ponennya ? I dentifikasi kerusakan ? Persyaratan keamanan kopling spesifikasi pabrik dan dipahami pengoperasian kopling kendaraan ? I nformasi yang benar diakses dari ? Penyetelan sistem ? Persyaratan keamanan ? Semua prosedur pelepasan dan ? Standar prosedur ? Kebijakan perusahaan penggantian dilaksanakan keselamat an kerj a berdasarkan spesifikasi pabrik

  ? Persyaratan perlindungan diri ? Seluruh kegiatan pelepasan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang -undangan dan undang K-3 (Keselamatan dan operation Procedures ) , undang- berdasarkan SOP (standard penggantian dilaksanakan prosedur kebijakan perusahaan.

  5

F. CEK KEMAMPUAN

  Sebelum mempelajari modul , isilah dengan cek list ( ) kemampuan yang telah dimiliki siswa

OPKR- 30- 002B

  ?

  dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan :

   Jaw aban Bila jaw aban ‘Ya’, Sub Kompetensi Pernyataan kerjakan Ya Tidak 1. Melepas/ mengganti Saya mampu melepas/ membongkar , Soal Tes Formatif 1.

  unit kopling dan mengganti dan merakit/ memasang unit komponen- kopling dan komponen-komponennya komponennya dengan baik 2. Membongkar/ Saya mampu melepas/ membongkar, Soal Tes Formatif 2. memperbaiki m engganti, memperbaki & merakit/

  6

  komponen-komponen memasang sistem pengoperasian kopling sistem pengoperasian & komponen-komponennya dengan baik kopling

  Apabila siswa menjawab Tidak , pelajari modul ini

BAB I I PEMELAJARAN A. RENCANA BELAJAR PESERTA DI KLAT Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di

  bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar.

  Jenis Kegiatan Tanggal W akt u Tempat Belajar Alasan Perubahan Paraf Guru 1.

  Melepas/ mengganti unit kopling dan komponen- komponennya

  2. Membongkar/ memperbaiki komponen-komponen sistem pengoperasian kopling

B. KEGI ATAN BELAJAR

1. Kegiatan Belajar 1 : Jenis- jenis dan Prinsip Kerja Kopling

  a. Tujuan Kegiatan Belajar 1

  1) Siswa dapat memahami jenis-jenis, prinsip kerja, dan konstruksi unit kopling dengan benar. 2) Siswa dapat melepas/ mengganti unit kopling dan komponen- komponennya dengan benar.

  b. Uraian Materi 1

  1) Pengertian Kopling Kopling (clutch) terletak di antara mesin dan transmisi.

  Kopling berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi.

  Gambar 1. Konstuksi letak unit kopling (clutch) pada kendaraan

  Kopling dalam pemakaian dikendaraan, harus memiliki syarat- syarat minimal sebagai berikut : a) Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.

  Kenyamanan berkendara menuntut terjadinya pemutusan dan penghubungan tenaga mesin berlangsung dengan lembut. Lembut berarti terjadinya proses pemutusan dan penghubungan adalah secara bertahap.

  b) Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip Jika kopling sudah menghubung penuh maka antara fly

  wheel dan plat koping tidak boleh terjadi slip sehingga daya dan putaran mesin terpindahkan 100% .

  c) Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat. Pada saat kita operasinalkan, kopling harus dapat memutuskan daya dan putaran dengan sempurna, yaitu daya dan putaran harus betul-betul tidak diteruskan, sedangkan pada saat kopling tidak dioperasionalkan, kopling harus menghubungkan daya dan putaran 100% . Kerja kopling dalam memutus dan menghubungkan daya dan putaran tersebut harus cepat atau tidak banyak membutuhkan waktu.

  2) Jenis-jenis kopling

  a) Kopling Gesek Dinamakan kopling gesek karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek. Ditinjau dari bentuk bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu : (1) Kopling piringan (disc clutch)

  Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan atau disc. (2) Kopling konis (cone clutch)

  Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis.

  Ditinjau dari jumlah piringan/ plat yang digunakan kopling dibedakan menjadi 2 yaitu : (1) Kopling plat tunggal

  Kopling plat tunggal adalah unit kopling dengan jumlah piringan koplingnya hanya satu.

  Gambar 2. Konstruksi unit kopling plat tunggal

  (2) Kopling plat ganda/ banyak Kopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari satu.

  Gambar 3. Konstruksi unit kopling plat ganda Gambar 4. Konstruksi unit kopling plat banyak

  Gambar 5. Plat kopling pada unit kopling plat banyak Gesekan antar bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan panas, sehingga memerlukan media pendinginan. Ditinjau dari lingkungan/ media kerja, kopling dibedakan menjadi : (1) Kopling basah

  Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi gesekan/ slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan. (2) Kopling kering

  Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak boleh ada cairan/ minyak). Untuk mendapatkan penekanan yang kuat saat bergesekan, sehingga saat meneruskan daya dan putaran tidak terjadi slip maka dipasangkan pegas penekan. Ditinjau dari pegas penekannya, kopling dibedakan menjadi : (1). Kopling pegas spiral

  Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil memiliki kelebihan : penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan kekurangannya : penekanan kopling berat, tekanan pada plat penekan kurang merata, jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang, terpengaruh oleh gaya sentrifugal pada kecepatan tinggi dan komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini digunakan pada kendaraan menengah dan berat yang mengutamakan kekuatan dan bekerja pada putaran lambat.

  Gambar 6. Kopling gesek dengan pegas spiral

  (2). Kopling pegas diaphragma Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma. Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral. Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan : kontruksinya tidak sekuat pegas spiral dan kurang responsive (kerjanya lebih lambat), sehingga kebanyakan kopling pegas diaphragm ini digunakan pada kendaraan ringan yang mengutamakan kenyamanan.

  

Gambar 7. Kopling gesek pegas diaphragma

  Konstruksi kopling Gesek Fly Wheel Release Fork Disc Clutch Shaft Transmisi Engine Input Shaft Pressure Lever Pressure Spring Clutch Cover Release Bearing Pressure Plate

  Gambar 8. Kopling gesek tipe plat tunggal

  (1). Plat Kopling (Disc clutch)

  Facing (kampas Clutch Hub Torsion spring dumper Disc plate (Plat kopling

  Paku keling/ rivet

Gambar 9. Plat kopling

  Plat kopling adalah komponen unit kopling yang berfungsi menerima dan meneruskan tenaga mesin dari roda penerus dan plat penekan ke input shaft transmisi. Bagian-bagian plat kopling terlihat pada gambar 3. Plat kopling dipasangkan pada alur-alur input shaft transmisi. Bagian plat kopling yang beralur dan berhubungan dengan input shaft transmisi dinamakan clutch hub. Kampas kopling (facing) dipasangkan pada plat kopling untuk memperbesar gesekan. Kampas kopling dipasangkan pada cushion plate dengan dikeling.

  Cushion plate dipasangkan pada plat kopling juga dengan dikeling. Hentakan saat kopling mulai meneruskan putaran dan pada saat akselerasi dan deselerasi diredam oleh torsion dumper. Terdapat dua jenis torsion dumper yakni torsion rubber dumper dan torsion spring dumper.

  (2). Rumah kopling, plat penekan dan pegas penekan

  

Gambar 10. Rumah kopling tipe boss drive

Clutch cover unit terdiri dari plat penekan, pegas

  penekan, tuas penekan dan rumah kopling. Ditinjau dari konstruksinya clutch cover dibedakan menjadi tiga yakni:

  boss drive type clutch cover , radial strap type clutch cover dan corded strap drive tipe clutch cover . Pada tipe boss drive plat penekan dipasangkan pada rumah

  kopling dengan boss sehingga konstruksinya kuat, namun perpindahan tenaga tidak bisa lembut. Tipe radial

  strap type clutch cover dan corded strap drive tipe clutch cover . Pada tipe boss drive plat penekan dihubungkan ke

  rumah kopling oleh strap (plat baja) dalam arah radial dari boss. Tipe corded strap drive plat penekan ditahan oleh tiga buah plat pada rumah kopling sehingga daya elastisitas plat tersebut memungkinkan perpindahan tenaga terjadi dengan lembut.

  

Gambar 11. Rumah kopling tipe radial strap drive dan chorded strap

Cara kerja kopling gesek

  Kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga secara halus dari mesin ke transmisi melalui adanya gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan. Kekuatan gesekan diatur oleh pegas penekan yang dikontrol oleh pengemudi melalui mekanisme penggerak kopling.

  Jika pedal kopling ditekan penuh, tekanan pedal tersebut akan diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan tekanan pegas penekan sehingga plat kopling tidak mendapat tekanan. Gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan tidak terjadi sehingga putaran mesin tidak diteruskan.

  Jika pedal kopling ditekan sebagian/ setengah, tekanan pedal tersebut akan diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan sebagain/ setengah tekanan pegas penekan sehingga tekanan plat penekan ke fly wheel berkurang, sehingga plat kopling akan slip. Gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan kecil sehingga putaran dan daya mesin diteruskan sebagian.

  Apabila pedal dilepaskan maka gaya pegas akan kembali mendorong dengan penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling ke fly wheel dengan kuat sehingga terjadi gesekan kuat dan b erputar bersamaan. Dengan demikian putaran dan daya mesin diteruskan sepenuhnya (100% ) tanpa slip.

  Gambar 12. Cara kerja kopling

  b) Kopling Magnet Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya dengan memanfaatkan gaya magnet.

  Magnet yang digunakan adalah magnet remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus listrik ke dalam sebuah lilitan kawat pada sebuah inti besi. Listrik yang dibangkitkan atau tersedia dikendaraan adalah listrik arus lemah sehingga magnet yang dibangkitkan tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai kopling pemindah daya utama. Kopling jenis ini kebanyakan hanya digunakan sebagai kopling pada kompresor air conditioner (AC).

  

Gambar 13. Konstuksi unit kopling magnet

  c) Kopling Sat u Arah (one way clutch/ free wheeling clutch/

  over runing clutch)

  Kopling satu arah merupakan kopling otomatis yang memutus dan menghubungkan poros penggerak (driving

  

shaft) dan yang digerakkan (driven shaft) tergantung pada

  perbandingan kecepatan putaran sudut dari poros-poros tersebut. Jika kecepatan driving lebih tinggi dari driven, kopling bekerja menghubungkan driving dan driven. Jika kecepatan driving lebih rendah dari driven, kopling bekerja memutuskan driving dan driven. Ada dua jenis one way clutch yakni sprag type dan roller type.

  Outer Race Outer Race Spring Sprag

  Roller Inner Race Inner Race

  

Gambar 14. Kopling satu arah tipe sprag dan tipe roller

  d) Kopling Hidrolik Dinamakan kopling hidrolik karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan tenaga hidrolis. Tenaga hidrolis didapat dengan menempatkan cairan/ minyak pada suatu wadah/ mekanisme yang diputar, sehingga cairan akan terlempar/ bersirkulasi oleh adanya gaya sentrifugal akibat putaran sehingga fluida mempunyai tenaga hidrolis. Fluida yang bertenaga inilah yang digunakan sebagai penerus/ pemindah tenaga.

  Gambar 15. Konstuksi unit kopling fluida

  Komponen utama pada unit kopling hidrolik adalah : pump impeller, turbin runner dan stator. Pump impeller merupakan mekanisme pompa yang membangkitkan tenaga hidrolis pada fluida. Turbin runner adalah mekanisme penangkap tenaga hidrolis fluida yang dibangkitkan pump impeller. Stator adalah mekanisme pengatur arah aliran fluida agar tidak terjadi aliran yang merugikan tetapi justru aliran yang menguntungkan sehingga didapatkan peningkatan momen/ torsi.

  3) Pembongkaran, Pemeriksaan, Penggantian dan Pemasangan Kopling Kegiatan/ uraian ini bertujuan mempelajari cara membongkar, memeriksa, memperbaiki dan memasang kembali unit kopling dan komponen-komponennya.

  a) Pembongkaran

  Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling haruslah terlebih dahulu melepas komponen-komponen lain yang terkait/ menghalangi, antara lain: (1). Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang) (2). Propeller unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD) (3). Unit transmisi dan sistem pemindahnya Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unit

  

release bearing dan release fork akan terbawa pada rumah

  transmisi, sehingga secara mudah dapat dilepaskan dengan melepas pengunci release fork terhadap porosnya, kemudian tarik keluar porosnya dari rumah transmisi. Release fork dan release bearing akan terlepas. Unit kopling segera dapat dilepas/ dibongkar setelah unit transmisi dilepas. Langkah-langkahnya adalah : (1). Buatlah tanda pada rumah kopling dan fly wheel (2). Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk menahan plat kopling pada tempatnya (3). Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly

  wheel dengan urutan menyilang secara bertahap dan

  merata, sampai tekanan tidak ada tekanan pegas (4). Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian lepaskan clutch cover dan clutch disc

  

Gambar 16. Pembongkaran unit kopling Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah : (1). Lepaskan clutch cover dengan hati-hati jangan sampai clutch disc terjatuh.

  (2). Jagalah kebersihan permukaan clutch disc, pressure

  plate dan fly wheel. Jangan sampai terkena minyak atau gemuk.

  (3). Bersihkanlah kotoran, debu dan beram -beram yang dapat mengganggu kinerja kopling. Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan plat penekan dapat dengan mudah dibingkar, dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1). Gunakan alat penekan/ press untuk menekan clutch cover menahan tekanan pegas kopling.

  

Gambar 17. Penekanan clutch cover unit kopling

  (2). Lepaskan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel maupun baut penahan penyetel tinggi tuas pembebas (3). Buatlah tanda pada fly wheel dan clutch cover

  

Gambar 18. Pembuatan tanda pada clutch cover dan fly wheel

  (4). Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan. (5). Lepaskan clutch cover (6). Lepaskan pegas-pegas penekan

  Gambar 19. Melepas clutch cover unit kopling

  (7). Lepaskan pin dan release lever

  Gambar 20. Melepas clutch cover unit kopling

  b) Pemeriksaan, Perbaikan dan Penggantian Unit Kopling (1) Release bearing

  Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup dengan tipe pelumasan permanen, sehingga tidak memerlukan pembersihan pada pelumasannya. Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru.

  

Gambar 21. Pengujian release bearing

  Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian kerja sebagai berikut : (a) Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti!

  (b) Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah untuk memastikan self-

  centering system agar tidak tersangkut. Hub dab

  casae harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau macet sebaiknya diganti dengan yang baru!

  (2) Pegas Penekan dan Tuas Pembebas Pemeriksaan pegas penekan dan tuas pembebas dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu : (a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, sebainya diganti.

  Gambar 22. Pemeriksaan keausan pegas

  (b) Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan release bearing. Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm dan lebar maksimal 5.0 mm. Jika keausan melebihi spesifikasi ganti dengan yang baru!

  Gambar 23.

  Pengukuran keausan pegas

  (c) Pemeriksaan dengan SST dan filler gauge (thickness gauge).

  Dengan bantuan SST dan Filler gauge, periksa kerataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas. Selisih pengukuran atau ketidakrataan m aximal 0.5 mm.

  Gambar 24. Pemeriksaan kerataan tinggi pegas

  (d) Pemeriksaan dengan dial indikator Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat dilakukan pengukuran ketidakrataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas. Untuk memudahkan pengukuran pasanglah dial dengan magnetik base pada mesin. Penyimpangan maximal : 0.5 mm.

  Gambar 25.

  Pemeriksaan kerataan tinggi pegas

  (e) Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang bervariasi tergantung ukuran kopling unit. Demikian j uga dengan ketidaksikuan pegas penekan (lihat buku manual). Semakin besar unit kopling biasanya limit/ tolerensi semakin besar.