Efisiensi Bank umum syariah dan

Pengukuran Efisiensi Bank Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA)
(Studi Pada Bank Umum Konvensional yang Terdaftar di BEI Periode 20092013)

Annindya Noor Pratiwi

ABSTRACT

This study, entitled Measuring Bank Efficiency Using Data Envelopment
Analysis, Study in Commercial Bank Listed in Indonesia Stock Exchange between
2009-2013. The study aims to determine the level of efficiency of banks based group
Commercial Bank Business Activities (BUKU) through the intermediation approach,
input variables using deposits, interest expenses and salaries and output variable
using credit and interest income. This approach was chosen to look the function of a
bank as an intermediary institution.
The results showed that the banks were included in the group BUKU 3 has
the lowest level of efficiency than the bank group 1 and group BUKU 2. That
indicates that banks that have a larger core capital is not necessarily more efficient
in managing their resources. During the study period, the bank that belongs to a
group BUKU 4 reaches the level of efficiency of 100% for efficiency measurement
using a credit or interest income as output. This means that the bank has been able to
manage its resources optimally.


Keywords : Efficiency, Data Envelopment Analyisis (DEA), Commercial Bank, Inputoutput variable

BAB I PENDAHULUAN
Pesatnya perkembangan industri perbankan di Indonesia semakin menuntut
adanya pengukuran tingkat efisiensi bank umum di Indonesia. Fungsi utama
perbankan adalah sebagai lembaga intermediasi antara pihak kelebihan dana dengan
pihak kekurangan dana. Grafik 1 dan 2 menunjukkan rata-rata kredit dan pendapatan
bunga bank umum cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini
mengindikasikan bahwa perbankan nasional telah melaksanakan fungsi intermediasi
dengan baik.
GRAFIK 1
KREDIT
Dalam Jutaan Rupiah

30,000,000
25,000,000
20,000,000
15,000,000
10,000,000

5,000,000
2009

2010

BUKU 1

2011

BUKU 2

2012
BUKU 3

2013
BUKU 4

Dalam Jutaan Rupiah

GRAFIK 2

PENDAPATAN BUNGA
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
2009

2010
BUKU 1

2011
BUKU 2

2012
BUKU 3

2013
BUKU 4

Pengukuran efisiensi perbankan umumnya dapat dilihat dari biaya operasional

terhadap pendapatan operasional (BOPO). Rasio BOPO yang semakin rendah

mengindikasikan bahwa bank sudah melakukan efisiensi dalam mengeluarkan biayabiaya operasional.

Grafik 3
Rata-Rata Rasio BOPO
89.58

88.74

88.85

90
74.74

80

74.91

70

60
2009

2010

2011

2012

2013

Grafik 3 di atas memperlihatkan rasio BOPO berfluktuatif. Bank Indonesia
menilai, rasio BOPO yang baik berada pada level 60-70%. Berdasarkan grafik di atas,
bank belum mencapai rasio BOPO yang cukup baik karena berada pada kisaran diatas
70%-80%. Penyaluran kredit dan pendapatan bunga yang selalu meningkat tidal
berarti bank sudah efisien dalam penggunaan biaya-biaya operasional.
Salah satu metode yang sering digunakan dalam mengukur efisiensi bank
adalah menggunakan metode non-parametrik yang bernama Data Envelopment
Analysis (DEA). DEA merupakan suatu metodologi yang suatu metodologi yang
digunakan untuk mengevaluasi efisiensi dari suatu unit pengambilan keputusan (unit

kerja), menggunakan sejumlah input untuk mengahsilkan output yang ditargetkan.
DEA tidak menggunakan banyak informasi, data yang dibutuhkan lebih sedikit,
memerlukan sedikit asumsi dan menggunakan sedikit sampel. Dalam penelitian ini
menggunakan metode DEA untuk mengukur tingkat efisiensi bank di Indonesia.
Tujuan dari paper ini adalah mengukur tingkat efisiensi pada setiap kelompok bank di
Indonesia periode 2009-2013 menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis
(DEA). Pada pengukuran efisiensi, bank dikelompokkan berdasarkan Bank Umum
Kelompok Usaha (BUKU).

II. TEORI
Efisiensi pada suatu decision making unit (DMU) selalu mengenai bagaimana
cara menghasilkan tingkat output yang maksimal dengan jumlah input tertentu atau
mengurangi input untuk mengahasilkan tingkat output yang sama. Terdapat beberapa
pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan input dan output yang

digunakan dalam pengukuran efisiensi lembaga keuangan termasuk perbankan yaitu
pendekatan produksi (production approach), pendekatan intermediasi (intermediation
approach) dan pendekatan aset (asset approach) (Haddad 2003). Pendekatan
produksi (production approach) melihat institusi keuangan sebagai produser dari
akun deposit (deposit account) dan kredit pinjaman (loans). Pendekatan intermediasi

(intermediation approach) melihat institusi keuangan sebagai intermediator yaitu
mengubah dan mentransfer aset-aset financial dari unit-unit yang surplus ke unit-unit
yang defisit. Pendekatan asset (asset approach) menunjukkan fungsi primer sebuah
institusi keuangan sebagai pencipta kredit pinjaman (loans). Hampir sama dengan
pendekatan intermediasi, dimana output benar-benar didefinisikan dalam bentuk aset.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini menggunakan pendekatan intermediasi untuk menentukan
variabel input dan output. Sesuai dengan penelitian Maharani (2012) variabel input
yang digunakan adalah simpanan, beban bunga dan beban gaji. Untuk variabel output
menggunakan kredit dan pendapatan bunga. Simpanan dipilih sebagai variabel input
karena sesuai dengan fungsi utama dari bank yaitu sebagai lembaga intermediasi
antara pihak yang memiliki kelebihan dana, dimana dana tersebut menjadi simpanan
kemudian disalurkan kembali dalam bentuk pinjaman sehingga kredit dijadikan
sebagai variabel output. Penetapan suku bunga sangat menentukan beban yang
dikeluarkan dan pendapatan yang diterima. Sehingga beban bunga dijadikan variabel
input dan pendapatan bunga sebagai variabel output.Beban gaji digunakan untuk
mengubah dan mentransfer aset-aset financial dari unit surplus ke unit defisit. Oleh
karena itu, beban gaji digunakan variabel input.
3.2 Data Envelopment Analysis (DEA)

DEA adalah sebuah teknik pemrograman matematis yang digunakan untuk
mengevaluasi efisiensi dari suatu unit pengambilan keputusan (unit kerja) yang
bertanggung jawab menggunakan sejumlah input untuk memperoleh output yang
ditargetkan. DEA adalah suatu teknik yang berdasarkan pada linier programming
yang didalamnya terdapat fungsi tujuan dan fungsi kendala.
Terdapat dua model yang sering digunakan dalam pengukuran efisiensi DEA
yaitu Constant Return to Scale (CRS) dan Variable Return to Scale (VRS). Konsep
pendekatan model CRS adalah constant return to scale yang artinya penambahan satu
input harus menambah satu output. Jika input ditambah sebesar x kali maka
outputakan meningkat sebesar x kali juga. Model CRS memiliki asumsi bahwa
seluruh DMU beroperasi secara optimal. Sedangkan pendekatan model VRS adalah
penambahan input sebesar x kali tidak akan menyebabkan output meningkat sebesar x
kali pula, bisa lebih kecil atau lebih besar.

Pengukuran data menggunakan DEA dapat menggunakan dua orientasi
pengukuran yaitu pengukuran berorientasi input (input-oriented) dan berorientasi
output (output-oriented). Pengukuran berorientasi input dapat menunjukkan sejumlah
input dapat dikurangi secara proporsional tanpa mengubah jumlah output yang
dihasilkan. Model ini akan menghitung pengurangan input yang diperlukan untuk
menghasilkan kinerja yang efisien dengan output yang tetap. Sedangkan pengukuran

berorientasi output mengukur sejumlah output apabila dapat output tersebut
ditingkatkan secara proporsional tanpa mengubah jumlah input yang digunakan.
Model ini akan menghitung peningkatan output yang dibutuhkan untuk menghasilkan
kinerja yang efisien dengan input yang tetap.
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengukuran Efisiensi Bank Menggunakan Kredit Sebagai Output
Hasil pencapaian nilai efisiensi menggunakan multiple input dengan output kredit
pada masing-masing kelompok Bank setiap tahunnya diuraikan sebagai berikut:
a. Efisiensi Bank Kelompok BUKU 1 di Indonesia Tahun 2009-2013
Berikut gambaran hasil pencapaian nilai efisiensi Bank Kelompok BUKU 1
selama lima periode menggunakan multiple input yaitu simpanan, beban bunga,
dan beban gaji dengan output kredit.

Tabel 4.1
Tingkat Efisiensi Bank Kelompok BUKU 1 di Indonesia
Tahun 2009-2013
(Persen)
Nama Bank

2009


2010

2011

2012

2013

Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga. Tbk
98.7 88.8
Bank ICB Bumi Putra. Tbk
100.0 100.0
Bank Capital Indonesia. Tbk
100.0 63.9
Bank Nusantara Parhyangan. Tbk
100.0 100.0
Bank Pundi Indonesia. Tbk
91.2 100.0
Bank Bumi Arta. Tbk

100.0 100.0
Bank Of India Indonesia. Tbk
100.0 100.0
Bank Windu Kentjana Internasional. Tbk
88.0 97.1
Bank Himpunan Saudara 1906. Tbk
100.0 100.0
Rata-rata
97.5 94.4
Sumber: Data diolah (OutputMaxDEA 6.4)

70.0
100.0
66.0
100.0
78.1
81.1
100.0
100.0
99.0
88.2

100.0
90.0
99.9
100.0
89.2
100.0
100.0
100.0
100.0
97.7

100.0
88.3
91.1
100.0
89.3
88.7
100.0
100.0
100.0
95.3

Ratarata
91.5
95.7
84.2
100.0
89.5
94.0
100.0
97.0
99.8
94.62

Hasil statistik pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa bank Kelompok BUKU 1
di Indonesia yang mencapai tingkat efisiensi 100 persen (efisien) selama lima tahun
berturut-turut ada dua bank yaitu Bank Nusantara Parhyangan dan Bank Of India
Indonesia. Hal ini mengindikasikan kedua bank tersebut dalam menggunakan
variabel input simpanan, beban bunga, dan beban gaji terhadap outputkredit relatif
telah dioperasikan secara optimal setiap tahunnya dibandingkan bank-bank lainnya
yang masuk Kelompok BUKU 1 Bank di Indonesia.

b. Efisiensi Kelompok BUKU 2 di Indonesia Tahun 2009-2013
Berikut gambaran hasil pencapaian nilai efisiensi menggunakan multiple input
dengan output kredit pada bank yang termasuk ke dalam kelompok BUKU 2 setiap
tahunnya.
Tabel 4.2
Tingkat Efisiensi Bank Kelompok BUKU 2 di Indonesia
Tahun 2009-2013
(Persen)
2010

2011

2012

2013

Bank Ekonomi Raharja. Tbk
100.0 100.0
Bank Mutiara. Tbk
65.7 61.6
Bank Kesawan. Tbk
100.0 100.0
Bank Sinar Mas. Tbk
100.0 100.0
Bank Victoria Internasional. Tbk
100.0 100.0
Bank Artha Graha Internasional.
Tbk
100.0 100.0
Bank Mayapada Internasional. Tbk
83.2 72.2
92.7 90.6
Rata-rata
Sumber: Data diolah (OutputMaxDEA 6.4)

100.0
86.5
100.0
100.0
100.0

100.0
100.0
100.0
100.0
100.0

100.0
97.5
100.0
100.0
100.0

Ratarata
100.0
82.2
100.0
100.0
100.0

100.0
86.1
96.1

100.0 100.0
96.8 100.0
99.5 99.6

100.0
87.7
95.7

Nama Bank

2009

Hasil statistik pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa bank Kelompok BUKU 2
di Indonesia yang mencapai tingkat efisiensi 100 persen (efisien) selama lima tahun
berturut-turut ada lima bank yaitu Bank Ekonomi Raharja, Bank Kesawan, Bank
Sinar Mas, Bank Victoria Internasional dan Bank Artha Graha Internasional. Hal ini
mengindikasikan kelima bank tersebut relatif telah menggunakan variabel
inputsimpanan, beban bunga, dan beban gaji terhadap outputkredit secara optimal.

c. Efisiensi Bank Kelompok BUKU 3 di Indonesia Tahun 2009-2013
Berikut gambaran hasil pencapaian nilai efisiensi menggunakan multiple input
dengan outputkredit pada Bank Kelompok BUKU 3 setiap tahunnya.
Tabel 4.3
Tingkat Efisiensi Bank Kelompok BUKU 3 di Indonesia
Tahun 2009-2013
(Persen)
Nama Bank

2009

2010

Bank Bukopin. Tbk
100.0 100.0
Bank Tabungan Negara (Persero). Tbk
89.9 100.0
Bank Danamon Indonesia. Tbk
80.5 100.0
Bank Jabar Banten. Tbk
84.2 100.0
Bank CIMB Niaga.Tbk
100.0 100.0
Bank Internasional Indonesia. Tbk
83.4
93.1
Bank Permata. Tbk
89.1 100.0
Bank Tabungan Pensiunan Nasional.
Tbk
100.0 100.0
Bank Mega. Tbk
91.4
92.2
Bank NISP OCBC. Tbk
100.0 100.0
Bank Pan Indonesia. Tbk
89.1
78.9
Rata-rata
91.6
96.7
Sumber: Data diolah (OutputMaxDEA 6.4)

2011

2012

2013

100.0
90.9
85.2
100.0
100.0
82.1
100.0

100.0
86.6
87.1
100.0
100.0
81.5
100.0

100.0
85.6
72.4
100.0
77.6
77.4
100.0

Ratarata
100.0
90.6
85.1
96.8
95.5
83.5
97.8

100.0
91.2
100.0
70.1
92.7

100.0
100.0
100.0
65.5
92.8

80.9
100.0
100.0
63.5
87.0

96.2
95.0
100.0
73.4
92.16

Hasil statistik pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa bank Kelompok BUKU 3
di Indonesia yang mencapai tingkat efisiensi 100 persen (efisien) selama lima tahun
berturut-turut ada dua bank yaitu Bank Bukopindan Bank NISP OCBC. Hal ini
mengindikasikan kedua bank tersebut relatif telah menggunakan variabel input
simpanan, beban bunga, dan beban gaji terhadap outputkredit secara optimal setiap
tahunnya dibandingkan bank-bank lainnya yang masuk dalam bank Kelompok
BUKU 3.

d. Efisiensi Bank Kelompok BUKU 4 di Indonesia Tahun 2009-2013
Berikut merupakan gambaran hasil pencapaian nilai efisiensi menggunakan
multiple input dengan outputkredit pada masing-masing bank setiap tahunnya.

Tabel 4.4
Tingkat Efisiensi Bank Kelompok BUKU 4 di Indonesia
Tahun 2009-2013
(Persen)
Nama Bank

2009

2010

Bank Mandiri (Persero) Tbk
100.0 100.0
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
100.0 100.0
Bank Central Asia Tbk
100.0 100.0
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
100.0 100.0
Rata-rata
100.0 100.0
Sumber: Data diolah (OutputMaxDEA 6.4)

2011

2012

2013

100.0
100.0
100.0
100.0
100.0

100.0
100.0
100.0
100.0
100.0

100.0
100.0
100.0
100.0
100.0

Ratarata
100.0
100.0
100.0
100.0
100.00

Hasil statistik pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa keempat bank Kelompok
BUKU 4 mencapai nilai efisiensi 100% artinya bank telah menggunakan variabel
input simpanan, beban bungadan beban gaji terhadap output kredit secara optimal
setiap tahunnya.

4.2 Hasil Pengukuran Efisiensi Bank Menggunakan Pendapatan Bunga Sebagai
Output

Hasil pencapaian nilai efisiensi menggunakan multiple input dengan output
pendapatan bunga pada masing-masing kelompok Bank setiap tahunnya diuraikan
sebagai berikut :
a. Efisiensi Bank Kelompok BUKU 1 di Indonesia Tahun 2009-2013
Berikut merupakan gambaran hasil pencapaian nilai efisiensi menggunakan
multiple input dengan output pendapatan bunga pada masing-masing bank kelompok
BUKU 1 setiap tahunnya.

Tabel 4.5
Tingkat Efisiensi Bank Kelompok BUKU 1 di Indonesia
Tahun 2009-2013
(Persen)
Nama Bank

2009

2010

2011

2012

2013

Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga. Tbk
100.0 97.4
Bank ICB Bumi Putra. Tbk
100.0 100.0
Bank Capital Indonesia. Tbk
93.7 63.9
Bank Nusantara Parhyangan. Tbk
100.0 90.1
Bank Pundi Indonesia. Tbk
100.0 100.0
Bank Bumi Arta. Tbk
100.0 100.0
Bank Of India Indonesia. Tbk
100.0 100.0
Bank Windu Kentjana Internasional. Tbk
87.4 81.5
Bank Himpunan Saudara 1906. Tbk
57.4 100.0
Rata-rata
93.2 92.5
Sumber: Data diolah (OutputMaxDEA 6.4)

89.1
100.0
100.0
91.2
84.9
100.0
100.0
87.7
100.0
94.8

95.5
87.2
100.0
93.4
100.0
100.0
100.0
88.1
100.0
96.0

98.8
84.9
100.0
94.2
100.0
100.0
100.0
89.1
100.0
96.3

Ratarata
96.2
94.4
91.5
93.8
97.0
100.0
100.0
86.8
91.5
94.56

Hasil statistik pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa bank Kelompok BUKU 1
di Indonesia yang mencapai tingkat efisiensi 100 persen (efisien) selama lima tahun
berturut-turut ada dua bank yaitu Bank Bumi Artadan Bank Of India IndonesiaHal ini
mengindikasikan kedua bank tersebut relatif telah dioperasikan secara optimal dalam
menggunakan variabel inputsimpanan, beban bungadan beban gaji terhadap output
pendapatan bunga setiap tahunnya dibandingkan bank-bank lainnya yang masuk
dalam bank Kelompok BUKU 1.
b. Efisiensi Bank Kelompok BUKU 2 di Indonesia Tahun 2009-2013
Berikut merupakan gambaran hasil pencapaian nilai efisiensi menggunakan
multiple input dengan output pendapatan bunga pada masing-masing bank kelompok
BUKU 2 setiap tahunnya.

Tabel 4.6
Tingkat Efisiensi Bank Kelompok BUKU 2 di Indonesia
Tahun 2009-2013
(Persen)
2009

2010

2011

2012

2013

Bank Ekonomi Raharja. Tbk
100.0
Bank Mutiara. Tbk
67.3
Bank Kesawan. Tbk
100.0
Bank Sinar Mas. Tbk
100.0
Bank Victoria Internasional. Tbk
100.0
Bank Artha Graha Internasional.
Tbk
100.0
Bank Mayapada Internasional. Tbk
96.2
94.8
Rata-rata
Sumber: Data diolah (OutputMaxDEA 6.4)

100.0
64.7
100.0
100.0
100.0

100.0
79.8
100.0
100.0
100.0

100.0
94.5
100.0
100.0
100.0

100.0
100.0
100.0
100.0
100.0

Ratarata
100.0
81.3
100.0
100.0
100.0

100.0 100.0
93.7 100.0
98.3 100.0

100.0
98.0
97.04

Nama Bank

100.0 100.0
100.0 100.0
95.0 97.1

Hasil statistik pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa ada lima bank Kelompok
BUKU 2 di Indonesia yang mencapai tingkat efisiensi 100 persen (efisien) selama
lima tahun berturut-turut yaitu Bank Ekonomi Raharja, Bank Kesawan, Bank Sinar
Mas, Bank Victoria Internasional dan Bank Artha Graha Internasional. Hal ini
mengindikasikan bank tersebut relatif telah dioperasikan secara optimal dalam
menggunakan variabel inputsimpanan, beban bungadanbeban gaji terhadap
outputpendapatan bunga setiap tahunnya dibandingkan bank-bank lainnya yang
masuk Kelompok BUKU 2Bank di Indonesia.
c. Efisiensi Bank Kelompok BUKU 3 di Indonesia Tahun 2009-2013
Berikut merupakan gambaran hasil pencapaian nilai efisiensi menggunakan
multiple input dengan output pendapatan bunga pada masing-masing bank kelompok
BUKU 3 setiap tahunnya.

Tabel 4.7
Tingkat Efisiensi Bank Kelompok BUKU 3 Tahun 2009-2013
(Persen)
Nama Bank

2009

2010

Bank Bukopin. Tbk
100.0 100.0
Bank Tabungan Negara (Persero). Tbk
83.3
69.4
Bank Danamon Indonesia. Tbk
100.0
39.2
Bank Jabar Banten. Tbk
92.5 100.0
Bank CIMB Niaga.Tbk
92.2
34.0
Bank Internasional Indonesia. Tbk
88.7
56.6
Bank Permata. Tbk
84.9
60.5
Bank
Tabungan
Pensiunan
100.0 100.0
Nasional. Tbk
Bank Mega. Tbk
95.0
92.2
Bank NISP OCBC. Tbk
100.0 100.0
Bank Pan Indonesia. Tbk
100.0
84.3
Rata-rata
94.2
76.0
Sumber: Data diolah (OutputMaxDEA 6.4)

Ratarata
100.0
83.6
87.8
98.5
85.2
77.9
76.2

2011

2012

2013

100.0
83.8
100.0
100.0
100.0
79.7
80.6

100.0
88.8
100.0
100.0
100.0
81.5
77.6

100.0
92.7
100.0
100.0
100.0
83.2
77.2

100.0
92.8
100.0
100.0
94.3

100.0
100.0
95.9
100.0
94.9

100.0 100.0
100.0
96.0
87.5
96.7
100.0
96.9
94.6 90.8

Hasil statistik pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa ada dua bank Kelompok
BUKU 3 di Indonesia yang mencapai tingkat efisiensi 100 persen (efisien) selama
lima tahun berturut-turut yaitu Bank Bukopindan Bank Tabungan Pensiunan
Nasional. Hal ini mengindikasikan kedua bank tersebut setiap tahunnyarelatif telah
dioperasikan secara optimal dalam menggunakan variabel input simpanan, beban
bunga, dan beban gaji terhadap output pendapatan bunga dibandingkan bank-bank
lainnya yang masuk Kelompok BUKU 3Bank di Indonesia.

d. Efisiensi Bank Kelompok BUKU 4 di Indonesia Tahun 2009-2013
Berikut merupakan gambaran hasil pencapaian nilai efisiensi menggunakan
multiple input dengan output pendapatan bunga pada masing-masing bank kelompok
BUKU 4 setiap tahunnya.

Tabel 4.8
Tingkat Efisiensi Bank Kelompok BUKU 4 Bank di Indonesia
Tahun 2009-2013
(Persen)
Nama Bank

2009

2010

2011

2012

2013

Bank Mandiri (Persero) Tbk
100.0 100.0
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
100.0 100.0
Bank Central Asia Tbk
100.0 100.0
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 100.0 100.0
Rata-rata
100.0 100.0
Sumber: Data diolah (OutputMaxDEA 6.4)

100.0
100.0
100.0
100.0
100.0

100.0
100.0
100.0
100.0
100.0

100.0
100.0
100.0
100.0
100.0

Ratarata
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0

Hasil statistik pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa keempat bank Kelompok
BUKU 4mencapai nilai efisiensi 100% pada input simpanan, beban bunga dan beban
gaji dan output pendapatan bunga setiap tahunnya selama lima tahun. Hal ini
mengindikasikan empat bank Kelompok BUKU 4 tersebut setiap tahunnyarelatif
telah menggunakan variabel input simpanan, beban bunga dan beban gaji terhadap
output pendapatan bunga secara optimal.
V. KESIMPULAN
Bank yang termasuk dalam kelompok BUKU 3 memiliki tingkat efisiensi
paling rendah dibandingkan dengan bank kelompok BUKU 1 dan kelompok BUKU
2. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bank yang memilki modal inti yang lebih
besar belum tentu lebih efisien dalam mengelola sumber dayanya.Selama periode
penelitian, bank yang termasuk dalam kelompok BUKU 4 mencapai tingkat efisiensi
100% baik pengukuran efisiensi menggunakan kredit atau pendapatan bunga sebagai
output.Artinya bank tersebut sudah dapat mengelola sumber daya yang dimiliki
secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin & Endri. (2007). Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan Daerah:
Pendekatan Data Envelopment Analysis. ABFI Institute Perbanas .
Amirillah. (2010). Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2005-2009.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Ayadi. (2013). Determinants of Tunisian Bank Efficiency:
Analysis.International Journal of Financial Research , Vol.4 No.4.

A

DEA

Djunet. (2010). Pengukuran Efisiensi Bank Yang Melakukan Merger Dengan
Pendekatan Data Envelopment Analysis. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Eramsu& Makina. (2014). An Empirical Study of Bank Efficiency in South Africa
Using the Standard and alternative Approaches to DEA. Journal of Economics
and Behavioral Studies , Vol.6 No.4.
Farrel. (1957). The Measurement of Productive Efficiency.Journal of The Royal
Statistical Society , Vol.120 No.3.
Firdaus & Hosen. (2013). Efisiensi Bank Umum Syariah Menggenakan Pendekatan
Two-StageData Envelopemnt Analysis. Jakarta: Universitas Syarif
Hidayatullah.
Hadad (2003). Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia: Penggunaan Metode
Non Parametrik DEA. Paper Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan,
Bank Indonesia .
Jemric & Vujcic. (2002). Efficiency of Banks in Croatia: A DEA Approach.Working
Paper Croatian National Bank .
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Maharani. (2012). Pengukuran Efisiensi Perbankan Menggunakan DEA dan
Pengaruh Efisiensi Terhadap Return. Depok: Universitas Indonesia.
Saragih. (2012). Analisis Kualitas Aset dan Efisiensi Terhadap ROE Pada Bank
Swasta Devisa di Indonesia. Universitas Hasanuddin: Makassar.

Satria. (2012). Pengukuran Efisiensi Perusahaan Sekuritas Online Dengan
Pendekatan Data Envelopment Analysis. Bandung: Universitas Padjadjaran
Subramanyam. (2013). Technical and Risk Efficiency Evaluation of Indian
Commercial Banks Using DEA Models. International Journal of Infformation,
Business and Management , Vol.5 Vol.3.
Wiajayanto. (2010). Kinerja Efisiensi Fungsi Intermediasi Bank Persero di Indonesia
Menggunakan DEA. Jurnal Keuangan dan Perbankan , Vol.14 No.1.
http://www.bi.go.id/
http://www.ojk.go.id/pengaturan-pengawasan-bank
hhttp://m.sindonews.com/read/719656/18/mengagas-indikator-efisiensi-1361338674
http://www.sahamok.com/emiten/sektor-keuangan/sub-sektor-bank

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2