Parlemenku Masa Depan Demokrasi Negeriku

Parlemenku, Masa Depan Demokrasi Negeriku
Sejak merdeka, Indonesia yang merupakan negara demokrasi terbesar ke-3 di
dunia memang dikenal sebagai negara yang sangat memegang teguh prinsip demokrasi.
Salah satu buktinya adalah diselenggarakannya Pemilihan Umum (Pemilu) sejak tahun
1955. Pemilu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali ini, merupakan wujud pesta
demokrasi rakyat Indonesia. Salah satu tujuannya adalah untuk memilih anggota dewan,
termasuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
DPR sebagai lembaga legislatif memiliki kontribusi yang sangat urgen bagi
keberhasilan demokrasi negara kita. Tak hanya sebagai sebuah lembaga, lebih jauh DPR
merupakan wujud penjelmaan kekuasaan dan kedaulatan rakyat di dalam pemerintahan.
DPR berperan sebagai pembawa aspirasi dan amanat dari seluruh rakyat Indonesia.
Aku sadar, untuk menjadi seorang anggota DPR, langkah yang harus ditempuh
tidaklah mudah. Waktu, tenaga, dan biaya harus kita curahkan secara maksimal. Namun,
sebagai seorang pemuda Indonesia yang berjiwa nasionalis, terbesit pula keinginan
untuk menjadi anggota DPR RI suatu saat nanti. Ini karena ketertarikanku untuk ikut
andil dalam pembangunan negara ini secara langsung, serta membangun masyaraktnya,
dari luang lingkup terkecil hingga ruang lingkup terbesar.
Andai saja saya menjadi anggota DPR, saya akan berusaha untuk menjadi
anggota yang berprestasi, bukannya sibuk mencari sensasi. Sepatutnya saya juga akan
menjalankan prosedur kerja yang ada tanpa mengedepankan egoisme. Tanpa ada janjijanji yang sumbang menjadi sampah bertumpuk duri, menjalankan tugas dengan jujur
mungkin sangat dibutuhkan rakyat Indonesia yang sudah bosan dengan isu korupsi yang

sudah menjadi tradisi.
Jika dibandingkan dengan negara demokrasi lain di dunia, DPR kita memang
dirasa masih kalah jauh. Oleh karena itu, saya sangat mendukung adanya program
membangun “Parlemen yang Modern”. Untuk memodernisasi lembaga DPR, memang
membutuhkan waktu yang panjang serta kebijkana yang tepat dan terarah. Tidak hanya
pembangunan DPR secara fisik saja yang ditekankan, tetapi juga pembanguan
sinergitas, transparasi, dan yang terpenting adalah peningkatan kinerja para anggota
dewan agar sejajar dengan parlemen modern lainnya di dunia

Sebagaimana kita tahu, DPR memiliki 3 fungsi utama dalam menjalankan
tugasnya, yaitu fungsi legislagi, anggaran, dan pengawasan. Menurut pandangan saya,
fungsi-fungsi ini belum begitu dipergunakan secara maksimal dalam praktiknya. Malah
kadang disalah gunakan demi kepentingan golongan dan parpol. Oleh karena itu, andai
saya menjadi anggota DPR saya akan memaksimalkan fungsi-fungsi tersebut untuk
menjalankan aspirasi dan amanat dari rakyat. Fungsi-fungsi tersebut akan saya jadikan
sarana guna meningkatkan kinerja demi menjadi “Parlemen yang Modern”. Dalam hal
ini saya lebih menekankan pada peningkatan kinerja dan mutu DPR sepenuhnya.
Pertama, fungsi legislasi. Fungsi legislasi sangat erat hubungannya dengan
proses pembuatan kebijakan dan peraturan perundang-undangan. DPR jangan sampai
hanya dianggap sebagai pabrik UU, tetapi harus lebih mengedepankan kualitas dari

pada kuantitas produk legislasi. Untuk menjalankan fungsi ini, saya akan membuat
peraturan

atau

undang-undang

yang

bertujuan

untuk

mengoptimalkan

serta

memperbaiki bidang atau sektor-sektor penting dan potensial , yang meliputi:
a. Bidang Hukum dan HAM
Belakangan ini, saya sangat kecewa dengan pelaksanaan hukum dan

perlindungan HAM di Indonesia.

Terlebih, selepas mencuatnya kasus

pembunuhan aktivis Salim Kancil di Lumajang, Jawa Timur yang juga
melibatkan kepala desa setempat. Hal itu jelas telah mencoreng nilai-nilai
kesakralan HAM yang telah diperjuangkan sejak lama. Tak hanya itu,
penanganan terhadap kasus korupsi yang ada pun masih jauh dari kata baik,
berbeda dengan negara-negara lain di dunia. Di Arab Saudi, pejabat yang
kedapatan korupsi dikenai hukuman potong tangan. Sementara di China, pejabat
yang korup langsung dijatuhi hukuman potong leher atau hukuman mati.
Sedangkan, di Indonesia para koruptor justru mendapat potongan masa tahanan
dan dibiarkan berkeliaran.
Selain dua hal diatas, masalah narkoba juga merupakan masalah yang harus
ditangani dengan serius. Kita tahu, bahwa narkoba seakan sudah meracuni
negeri ini. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Golongan rakyat jelata
hingga kaya raya, semuanya telah tersentuh oleh barang haram narkoba.

Untuk menangani berbagai masalah diatas, andai saya menjadi DPR, saya
akan mengusulkan tentang pembuatan dan perubahan undang-undang tentang

hukuman yang pantas bagi para koruptor, pelanggar HAM, dan kasus
penyalahgunaan narkoba, diantaranya:
1.

Untuk koruptor, hukuman yang dapat diberikan mulai dari dimiskinkan,
dipenjara seumur hidup, hingga hukuman mati, tergantung pada banyaknya
uang rakyat yang mereka curi. Hal ini saya rasa sepadan dengan dampak

2.

dari korupsi yang sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat.
Bagi pelanggar HAM, kasus-kasus yang ada jangan sampai hanya dibiarkan
bagai angin lalu. Pemerintah harus secara tegas mengusut dan
menyelesaikan

3.

kasus-kasus

yang


ada.

Jangan sampai

kasus-kasus

pelanggaran HAM terulang kembali tanpa ada penanganan yang serius.
Untuk kasus narkoba, seluruh pihak yang terlibat dalam penyalahgunaan
barang haram ini, mulai dari pengedar, pemakai semuanya harus dikenai
hukuman yang setimpal, yaitu hukuman tahanan. Selain itu, untuk masalah
rehabilitasi, lebih sepatutnya untuk ditiadakan. Rehabilitasi hanya akan
menghabiskan uang negara. Selain itu, rehabilitasi akan membuat para
pengguna narkoba semakin banyak karena mereka berpikir bahwa mereka

akan dirawat dan diperbaiki setelah menggunakan narkoba.
b. Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
Di era globalisasi seperti sekarang ini, IT seakan telah menjadi kebutuhan
pokok masyarakat. Sebagai wakil rakyat, DPR harus lebih transparan kepada
rakyat. Rakyat harus diberi ruang

1. Menjalin hubungan kerja sama dengan media informasi yang ada. Media
yang ada merupakan salah satu indikator kinerja DPR, karena segala sesuatu
2.

yang dilakukan oleh DPR akan terekam oleh media.
Membuka akses informasi seluas-luasnya kepada masyarakat melalui
pemberian sarana yang memadai. Masyarakat harus tahu akan apa yang

3.

tengah dilakukan dan dijalankan oleh para anggota dewan.
Mengoptimalkan peran website, dan akun media sosial sebagai sarana untuk
menyebarkan informasi dan penyerap aspirasi rakyat sebagaimana yang

telah dilakukan oleh parlemen-parlemen negara lain.
c. Bidang Politik dan Kelembagaan
Sebagai lembaga yang berkecimpung di dunia politik, kinerja DPR juga
dapat mempengaruhi sistem politik di negeri ini. Melihat kualitas dan kinerja

DPR saat ini, menurut saya perlu adanya aturan ketat bagi para anggota DPR

untuk mencegah adanya perbuatan amoral yang dilakukan oleh anggota dewan.
Aturan ini nantinya bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas
anggota dewan menuju terciptanya “Parlemen yang Modern. Andai saya menjadi
anggota DPR, langkah yang akan saya ambil diantaranya:
1. Mengusulkan perubahan undang-undang yang mengatur tentang perekrutan
anggota DPR oleh parpol dengan menambahkan syarat dan kriteria yang
2.

lebih ketat bagi para calon anggota DPR.
Memberikan sanksi tegas bagi anggota dewan yang mangkir dari sidang,
juga bagi anggota dewan yang melakukan perbuatan tak pantas saat sidang,

3.

seperti tidur, dll.
Menjalin kerja sama dengan negara sahabat dan negara lain yang lebih maju

4.

guna memperkuat hubungan kerja sama antar parlemen.

Mengoptimalkan fungsi Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) sebagai

5.

pengawas etika dan kode etik DPR.
Menempatkan orang yang berkompeten dan ahli di bidangnya masingmasing pada setiap komisi, tepatnya dengan konsep “Right man in the right
place”. Sehingga para anggota dewan dapat mencurahkan kemampuannya
secara optimal demi keberhasilan komisi yang ditanganinya.

Kedua, fungsi anggaran. Fungsi ini juga tak kalah penting karena erat
hubungannya dengan penggunaan uang rakyat. Uang rakyat haruslah dipergunakan
sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat sebagaimana mestinya. Andai saya menjadi
anggota DPR, saya akan memperbaiki proses penyusunan dan penetapan anggaran
melalui langkah:
1. Pemberian alokasi anggaran dengan porsi yang lebih banyak bagi sektorsektor potensial yang berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa dan
kemakmuran rakyat. Seperti adanya sektor UKM dan Koperasi yang secara
berangsur-angsur mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Pencegahan dan pengusutan terhadap kasus persekongkolan antara anggota
parlemen dan pemerintah dalam hal penggelembungan anggaran.
3. Mengutamakan anggaran di sektor pendidikan dan perlindungan anak

sebagai langkah untuk mempersiapkan generasi penerus yang lebih
berkualitas di masa depan

Ketiga, fungsi pengawasan. Setelah melaksanakan dua fungsi sebelumnya,
maka andai saya menjadi anggota DPR tentunya saya harus mengawasi bagaimana
pelaksanaan kebijakan dan pembangunan yang tengah dilakukan pemerintah agar sesuai
dengan arah dan tujuan yang semestinya. Untuk mengoptimalkan fungsi ini, langkah
yang akan saya ambil diantaranya:
1. Mengoptimalkan penggunaan hak-hak istimewa DPR dalam mengawasi
pelaksanaan kebijakan pemerintah. Jangan sampai hak-hak yang ada justru
digunakan untuk mengancam dan menggertak eksekutif demi kepentingan
fraksi dan partai politik semata.
2. Mengajak masyarakat untuk ikut aktif mengawasi kebijakan dan
pembangunan yang tengah dan telah dilakukan pemerintah. Masyarakat
harus diberi ruang untuk menyampaikan keluhan-keluhan serta masalah yang
dihadapinya terkait masalah pembangunan, kebijakan, dan pengggunan
anggaran. Seperti dibentuknya suatu lembaga atau badan yang secara khusus
menanggapi keluhan dan masalah dari masyarakat.
Ketiga fungsi diatas, jika digunakan dan dilaksanakan oleh anggota DPR yang
mempunyai integritas moral yang baik, SDM yang berkualitas, dan keberpihakan

kepada kepentingan rakyat yang diwakili, bukan tidak mungkin nantinya DPR akan
menjadi sebuah lembaga yang terhormat dan disegani sebagai Parlemen yang Modern.