BAB I PENDAHULUAN - DOCRPIJM ae4609b51e BAB IIIBab I RPIJM Kota Depok 20152019
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kota Depok Tahun 2015-2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perencanaan merupakan bagian terpenting dalam penyelenggaraan pembangunan, baik di
tingkat pusat maupun daerah. Dengan perencanaan yang baik dan sinergis, pembangunan baik fisik
maupun non fisik dapat berjalan dengan tepat, terarah, dan sesuai dengan sumber daya yang tersedia.
Salah satu kunci bagi terlaksananya pembangunan untuk menjawab kebutuhan masyarakat luas
diperlukan suatu investasi.
Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
mengamanatkan adanya dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang, menengah, dan
tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan
daerah. Dokumen rencana tersebut berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) untuk
periode 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) untuk periode 5 tahun serta
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk periode satu tahun.
Perencanaan pembangunan nasional saat ini disusun secara sistematis, terarah, terpadu,
menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Sistem perencanaan pembangunan nasional
bertujuan untuk :
1)
Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;
2)
Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, ruang, waktu, fungsi
pemerintah maupun pusat daerah;
3)
Menjamin keterkaitan dan konsistensi antar perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
4)
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
5)
Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
Perwujudan pembangunan nasional yang telah dijelaskan di atas adalah pelaksanaan
pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara lebih jelas, terencana, terpadu yang sesuai dengan
kaidah pembangunan berkelanjutan. Pendayagunaan sumber daya yang lebih optimal diharapkan
mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional maupun daerah serta pemerataan
pembangunan, penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga
daya dukung lingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disiapkan perencanaan program
infrastruktur yang dapat mendukung ekonomi, sosial, dan lingkungan secara terpadu. Program
I-1
Bab I Pendahuluan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kota Depok Tahun 2015-2019
perencanaan infrastruktur ini disebut Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang
Cipta Karya. Melalui RPIJM ini diharapkan daerah dapat menggerakkan semua sumber daya yang ada
untuk memenuhi kebutuhannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan
kemiskinan serta mewujudkan lingkungan yang layak huni (livable).
Rencana Program Investasi Bidang Cipta Karya yang akan disusun daerah harus
mempertimbangkan kemampuan keuangan/pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi
kebutuhan pembangunannya. Di samping itu, RPIJM perlu memperhatikan aspek kelayakan program
masing-masing sektor dan kelayakan spasial sesuai dengan Rencana Tata Ruang yang ada serta
kelayakan sosial dan lingkungannya.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka diperlukan kegiatan Rencana Program Investasi Jangka
Menengah Kota Depok yang diharapkan dapat mengakomodasi dan merumuskan kebutuhan
pembangunan Kota Depok secara spesifik sesuai dengan karakteristik dan potensi individual Kota
Depok. Pembangunan bidang Cipta Karya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1)
Memerlukan mobilisasi sumber pembiayaan yang besar;
2)
Memerlukan persiapan dan perencanaan teknis yang matang;
3)
Memerlukan pemantapan program dan penganggarannya; dan
4)
Memerlukan manajemen pelaksanaan yang menjamin tercapainya tujuan dan sasaran manfaat
secara efisien serta pemanfaatan sumber daya.
Investasi merupakan kunci bagi terlaksananya pembangunan yang menjawab kebutuhan
masyarakat. Investasi hanya terjadi jika program investasi tersebut jelas, baik sasaran, waktunya,
sumber daya, maupun kerangka waktunya serta jelas untuk siapa manfaatnya dan sebagainya. Dengan
latar belakang perjalanan yang dimiliki, sumber daya keterampilan, dan keahlian yang sudah sempat
dibangun bersama beberapa dasawarsa sebelumnya termasuk di daerah-daerah. Dinas Tata Ruang
dan Permukiman menawarkan untuk dapat berperan sebagai fasilitator ”mitra” atau ”partner” dalam
mengembangkan penyiapan program investasi jangka menengah dalam pembangunan permukiman,
prasarana, dan sarana bidang Cipta Karya.
Dokumen rencana program investasi infrastruktur jangka menengah memerlukan penyiapan
teknis yang seksama seperti penyusunan rencana tindak, penyusunan program, prioritas, penyusunan
studi kelayakan, dan perencanaan teknis pendahuluan, dan pada tahap berikutnya penyusunan suatu
program pembangunan permukiman secara terpadu. Program investasi infrastruktur jangka
menengah disini sedikit berbeda dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
tetapi merupakan penjabaran lebih lanjut dan pengisian dari RPJMD. Jadi RPJMD akan diterjemahkan
secara teknis dan finansial dalam bentuk program investasi infrastruktur jangka menengah. Selain
sebagai terjemahan dan merupakan pengisian RPJMD, program investasi infrastruktur jangka
I-2
Bab I Pendahuluan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kota Depok Tahun 2015-2019
menengah merupakan suatu pendekatan dan cara yang dapat digunakan untuk keseluruhan sektor
pembangunan permukiman, prasarana dan sarana bidang Cipta Karya.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah di bidang prasarana dan sarana dasar menjadi
penting untuk dilakukan karena dilatar belakangi pembangunan prasarana dan sarana dasar yang saat
ini dilaksanakan belum terintegrasi antar satu sektor dengan sektor lainnya. Saat ini penyediaan
prasarana dan sarana dasar lebih ditekankan pada pemenuhan kebutuhan dasar (basic needs) dan
bukan pada pengembangan ekonomi (development needs). Dengan disusunnya RPIJM, diharapkan
akan menjamin sinergi dan tidak terjadi tumpang tindih program antara program-program pusat dan
daerah dalam bidang pengembangan prasarana dan sarana dasar.
Dengan demikian disusunlah perencanaan program investasi jangka menengah Bidang Cipta
Karya Kota Depok periode tahun 2015-2019 yang mengacu pada peraturan No. 13/RPT/M/2015
tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015-2019
serta Renstra Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015-2019.
Arahan pembangunan infrastruktur permukiman secara nasional tersebut disesuaikan dan
diselaraskan dengan arahan kebijakan pembangunan daerah Kota Depok yang dituangkan dalam
Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok periode tahun 2016-2021.
1.2
Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya adalah Rencana Program Investasi
Infrastruktur Jangka Menengah Kota Depok tahun 2015-2019 dimaksudkan sebagai pedoman
pelaksanaan program investasi infrastruktur yang didasarkan RPJMD Kota Depok untuk mewujudkan
kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan,
baik di perkotaan maupun perdesaan. Adapun tujuan disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya yaitu :
1. Sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan
infrastruktur jangka menengah Kota Depok tahun 2015-2019;
2. Untuk menggerakkan semua sumber daya yang ada guna untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakatnya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan
serta mewujudkan lingkungan yang layak huni; dan
3. terwujudnya sebuah kemandirian kota yang dibangun oleh Pemerintah Daerah yang layak huni,
berkeadilan, berbudaya, produktif, dan berkelanjutan sehingga tercipta kualitas kehidupan
masyarakat yang lebih baik dan selaras dengan tujuan pembangunan nasional.
I-3
Bab I Pendahuluan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kota Depok Tahun 2015-2019
1.3
Kedudukan RPIJM
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau disingkat sebagai RPIJM
Cipta Karya adalah dokumen rencana dan program pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya
dalam periode lima tahun, yang dilaksanakan secara terpadu oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah
maupun oleh masyarakat/swasta yang mengacu pada rencana tata ruang, untuk menjamin
keberlangsungan kehidupan masyarakat yang berkualitas dan mewujudkan pembangunan
infrastruktur Cipta Karya yang berkelanjutan.
Dokumen ini disusun pada tingkat kabupaten/kota dan bersifat multi sektoral, multi
stakeholder, dan multi pendanaan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan multi sektoral adalah RPI2JM meliputi sektor-sektor di lingkungan Ditjen Cipta Karya yaitu pengembangan air minum,
peningkatan penyehatan lingkungan permukiman, pengembangan permukiman, dan penataan
bangunan dan lingkungan. Adapun maksud dari multi stakeholder adalah para pemangku kepentingan
yang terkait turut dilibatkan dalam proses penyusunan dan implementasi RPI2-JM sesuai kewenangan
dan peranannya masing-masing. Stakeholder yang terkait dalam RPI2-JM meliputi pemerintah pusat,
provinsi, kabupaten/kota, masyarakat, dan dunia usaha. Selain itu maksud dari multi pendanaan
adalah sumber pembiayaan infrastruktur permukiman dalam RPI2-JM tidak hanya berasal dari
pemerintah pusat akan tetapi berasal dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota serta
dunia usaha dan masyarakat.
RPIJM disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan difasilitasi oleh Ditjen Cipta Karya dan
Pemerintah Provinsi. Sebagai dokumen teknis, RPIJM sudah harus menampung aspirasi pemangku
kepentingan lokal dan aspirasi masyarakat. Dalam penyusunannya, RPIJM harus ditekankan pada
proses partisipasi melalui dialog dengan seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat diterima oleh
semua pihak sebagai acuan pembangunan infrastruktur bersama. Dengan demikian pembangunan
infrastruktur permukiman bisa ditangani atau dibiayai secara bersama-sama oleh para pemangku
kepentingan. RPIJM tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi RPJMD ataupun Renstra SKPD,
namun RPIJM merupakan dokumen teknis operasional pembangunan bidang Cipta Karya yang
berisikan rencana investasi infrastruktur sesuai kebutuhan dan kemampuan daerah.
RPIJM disusun dengan mengacu pada kebijakan spasial dan sektoral baik di tingkat nasional
maupun daerah. Kebijakan spasial meliputi RTRWN, RTRW Provinsi, dan RTRW Kabupaten/Kota
sedangkan kebijakan sektoral terdiri dari RPJMN, RPJMD Provinsi, dan RPJMD Kabupaten/Kota.
Disamping itu, RPIJM juga mengacu pada Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional serta Kebijakan
dan Strategi Perkotaan Daerah. Kedudukan RPIJM bidang Cipta Karya pada sistem perencanaan
pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dapat dilihat pada Gambar 1.1.
I-4
Bab I Pendahuluan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kota Depok Tahun 2015-2019
Gambar 1.1 Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan Pembangunan Infrastruktur
Bidang Cipta Karya
1.4
Muatan RPIJM
Secara substansi muatan RPIJM Bidang Cipta Karya terdiri 8 (delapan) bab yaitu :
Bab I
Pendahuluan
Bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, kedudukan RPIJM,
dan muatan RPIJM.
Bab II Profil Kabupaten/Kota
Bab ini berisikan penjelasan mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah kabupaten/kota,
demografi dan urbanisasi, dan isu strategis sosial ekonomi dan lingkungan berdasarkan
RPJMD dan RTRW kabupaten/kota.
Bab III Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan bidang Cipta Karya dan arahan penataan ruang,
dan rencana strategis infrastuktur bidang Cipta Karya.
Bab IV Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Bab ini membahas tentang mengenai analisis sosial, analisis ekonomi, dan analisis lingkungan
antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan.
Bab V Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab ini membahas mengenai potensi pendanaan APBD, potensi pendanaan APBN, alternatif
sumber pendanaan, dan strategi peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
Bab VI Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota
Bab ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi.
I-5
Bab I Pendahuluan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kota Depok Tahun 2015-2019
Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
Bab ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur bidang Cipta Karya
untuk masing-masing sektor yaitu sektor pengembangan kawasan permukiman, penataan
bangunan dan lingkungan, pengembangan SPAM, dan pengembangan PLP. Pada setiap sektor
dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan serta usulan kebutuhan program dan
pendanaan masing-masing sektor.
Bab VIII Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Bab ini berisi mengenai matriks program investasi RPIJM kabupaten/kota dan matriks
keterpaduan program pada kawasan prioritas kabupaten/kota.
I-6
Bab I Pendahuluan
Kota Depok Tahun 2015-2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perencanaan merupakan bagian terpenting dalam penyelenggaraan pembangunan, baik di
tingkat pusat maupun daerah. Dengan perencanaan yang baik dan sinergis, pembangunan baik fisik
maupun non fisik dapat berjalan dengan tepat, terarah, dan sesuai dengan sumber daya yang tersedia.
Salah satu kunci bagi terlaksananya pembangunan untuk menjawab kebutuhan masyarakat luas
diperlukan suatu investasi.
Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
mengamanatkan adanya dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang, menengah, dan
tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan
daerah. Dokumen rencana tersebut berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) untuk
periode 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) untuk periode 5 tahun serta
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk periode satu tahun.
Perencanaan pembangunan nasional saat ini disusun secara sistematis, terarah, terpadu,
menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Sistem perencanaan pembangunan nasional
bertujuan untuk :
1)
Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;
2)
Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, ruang, waktu, fungsi
pemerintah maupun pusat daerah;
3)
Menjamin keterkaitan dan konsistensi antar perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
4)
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
5)
Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
Perwujudan pembangunan nasional yang telah dijelaskan di atas adalah pelaksanaan
pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara lebih jelas, terencana, terpadu yang sesuai dengan
kaidah pembangunan berkelanjutan. Pendayagunaan sumber daya yang lebih optimal diharapkan
mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional maupun daerah serta pemerataan
pembangunan, penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga
daya dukung lingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disiapkan perencanaan program
infrastruktur yang dapat mendukung ekonomi, sosial, dan lingkungan secara terpadu. Program
I-1
Bab I Pendahuluan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kota Depok Tahun 2015-2019
perencanaan infrastruktur ini disebut Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang
Cipta Karya. Melalui RPIJM ini diharapkan daerah dapat menggerakkan semua sumber daya yang ada
untuk memenuhi kebutuhannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan
kemiskinan serta mewujudkan lingkungan yang layak huni (livable).
Rencana Program Investasi Bidang Cipta Karya yang akan disusun daerah harus
mempertimbangkan kemampuan keuangan/pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi
kebutuhan pembangunannya. Di samping itu, RPIJM perlu memperhatikan aspek kelayakan program
masing-masing sektor dan kelayakan spasial sesuai dengan Rencana Tata Ruang yang ada serta
kelayakan sosial dan lingkungannya.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka diperlukan kegiatan Rencana Program Investasi Jangka
Menengah Kota Depok yang diharapkan dapat mengakomodasi dan merumuskan kebutuhan
pembangunan Kota Depok secara spesifik sesuai dengan karakteristik dan potensi individual Kota
Depok. Pembangunan bidang Cipta Karya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1)
Memerlukan mobilisasi sumber pembiayaan yang besar;
2)
Memerlukan persiapan dan perencanaan teknis yang matang;
3)
Memerlukan pemantapan program dan penganggarannya; dan
4)
Memerlukan manajemen pelaksanaan yang menjamin tercapainya tujuan dan sasaran manfaat
secara efisien serta pemanfaatan sumber daya.
Investasi merupakan kunci bagi terlaksananya pembangunan yang menjawab kebutuhan
masyarakat. Investasi hanya terjadi jika program investasi tersebut jelas, baik sasaran, waktunya,
sumber daya, maupun kerangka waktunya serta jelas untuk siapa manfaatnya dan sebagainya. Dengan
latar belakang perjalanan yang dimiliki, sumber daya keterampilan, dan keahlian yang sudah sempat
dibangun bersama beberapa dasawarsa sebelumnya termasuk di daerah-daerah. Dinas Tata Ruang
dan Permukiman menawarkan untuk dapat berperan sebagai fasilitator ”mitra” atau ”partner” dalam
mengembangkan penyiapan program investasi jangka menengah dalam pembangunan permukiman,
prasarana, dan sarana bidang Cipta Karya.
Dokumen rencana program investasi infrastruktur jangka menengah memerlukan penyiapan
teknis yang seksama seperti penyusunan rencana tindak, penyusunan program, prioritas, penyusunan
studi kelayakan, dan perencanaan teknis pendahuluan, dan pada tahap berikutnya penyusunan suatu
program pembangunan permukiman secara terpadu. Program investasi infrastruktur jangka
menengah disini sedikit berbeda dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
tetapi merupakan penjabaran lebih lanjut dan pengisian dari RPJMD. Jadi RPJMD akan diterjemahkan
secara teknis dan finansial dalam bentuk program investasi infrastruktur jangka menengah. Selain
sebagai terjemahan dan merupakan pengisian RPJMD, program investasi infrastruktur jangka
I-2
Bab I Pendahuluan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kota Depok Tahun 2015-2019
menengah merupakan suatu pendekatan dan cara yang dapat digunakan untuk keseluruhan sektor
pembangunan permukiman, prasarana dan sarana bidang Cipta Karya.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah di bidang prasarana dan sarana dasar menjadi
penting untuk dilakukan karena dilatar belakangi pembangunan prasarana dan sarana dasar yang saat
ini dilaksanakan belum terintegrasi antar satu sektor dengan sektor lainnya. Saat ini penyediaan
prasarana dan sarana dasar lebih ditekankan pada pemenuhan kebutuhan dasar (basic needs) dan
bukan pada pengembangan ekonomi (development needs). Dengan disusunnya RPIJM, diharapkan
akan menjamin sinergi dan tidak terjadi tumpang tindih program antara program-program pusat dan
daerah dalam bidang pengembangan prasarana dan sarana dasar.
Dengan demikian disusunlah perencanaan program investasi jangka menengah Bidang Cipta
Karya Kota Depok periode tahun 2015-2019 yang mengacu pada peraturan No. 13/RPT/M/2015
tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015-2019
serta Renstra Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015-2019.
Arahan pembangunan infrastruktur permukiman secara nasional tersebut disesuaikan dan
diselaraskan dengan arahan kebijakan pembangunan daerah Kota Depok yang dituangkan dalam
Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok periode tahun 2016-2021.
1.2
Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya adalah Rencana Program Investasi
Infrastruktur Jangka Menengah Kota Depok tahun 2015-2019 dimaksudkan sebagai pedoman
pelaksanaan program investasi infrastruktur yang didasarkan RPJMD Kota Depok untuk mewujudkan
kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan,
baik di perkotaan maupun perdesaan. Adapun tujuan disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya yaitu :
1. Sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan
infrastruktur jangka menengah Kota Depok tahun 2015-2019;
2. Untuk menggerakkan semua sumber daya yang ada guna untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakatnya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan
serta mewujudkan lingkungan yang layak huni; dan
3. terwujudnya sebuah kemandirian kota yang dibangun oleh Pemerintah Daerah yang layak huni,
berkeadilan, berbudaya, produktif, dan berkelanjutan sehingga tercipta kualitas kehidupan
masyarakat yang lebih baik dan selaras dengan tujuan pembangunan nasional.
I-3
Bab I Pendahuluan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kota Depok Tahun 2015-2019
1.3
Kedudukan RPIJM
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau disingkat sebagai RPIJM
Cipta Karya adalah dokumen rencana dan program pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya
dalam periode lima tahun, yang dilaksanakan secara terpadu oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah
maupun oleh masyarakat/swasta yang mengacu pada rencana tata ruang, untuk menjamin
keberlangsungan kehidupan masyarakat yang berkualitas dan mewujudkan pembangunan
infrastruktur Cipta Karya yang berkelanjutan.
Dokumen ini disusun pada tingkat kabupaten/kota dan bersifat multi sektoral, multi
stakeholder, dan multi pendanaan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan multi sektoral adalah RPI2JM meliputi sektor-sektor di lingkungan Ditjen Cipta Karya yaitu pengembangan air minum,
peningkatan penyehatan lingkungan permukiman, pengembangan permukiman, dan penataan
bangunan dan lingkungan. Adapun maksud dari multi stakeholder adalah para pemangku kepentingan
yang terkait turut dilibatkan dalam proses penyusunan dan implementasi RPI2-JM sesuai kewenangan
dan peranannya masing-masing. Stakeholder yang terkait dalam RPI2-JM meliputi pemerintah pusat,
provinsi, kabupaten/kota, masyarakat, dan dunia usaha. Selain itu maksud dari multi pendanaan
adalah sumber pembiayaan infrastruktur permukiman dalam RPI2-JM tidak hanya berasal dari
pemerintah pusat akan tetapi berasal dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota serta
dunia usaha dan masyarakat.
RPIJM disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan difasilitasi oleh Ditjen Cipta Karya dan
Pemerintah Provinsi. Sebagai dokumen teknis, RPIJM sudah harus menampung aspirasi pemangku
kepentingan lokal dan aspirasi masyarakat. Dalam penyusunannya, RPIJM harus ditekankan pada
proses partisipasi melalui dialog dengan seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat diterima oleh
semua pihak sebagai acuan pembangunan infrastruktur bersama. Dengan demikian pembangunan
infrastruktur permukiman bisa ditangani atau dibiayai secara bersama-sama oleh para pemangku
kepentingan. RPIJM tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi RPJMD ataupun Renstra SKPD,
namun RPIJM merupakan dokumen teknis operasional pembangunan bidang Cipta Karya yang
berisikan rencana investasi infrastruktur sesuai kebutuhan dan kemampuan daerah.
RPIJM disusun dengan mengacu pada kebijakan spasial dan sektoral baik di tingkat nasional
maupun daerah. Kebijakan spasial meliputi RTRWN, RTRW Provinsi, dan RTRW Kabupaten/Kota
sedangkan kebijakan sektoral terdiri dari RPJMN, RPJMD Provinsi, dan RPJMD Kabupaten/Kota.
Disamping itu, RPIJM juga mengacu pada Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional serta Kebijakan
dan Strategi Perkotaan Daerah. Kedudukan RPIJM bidang Cipta Karya pada sistem perencanaan
pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dapat dilihat pada Gambar 1.1.
I-4
Bab I Pendahuluan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kota Depok Tahun 2015-2019
Gambar 1.1 Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan Pembangunan Infrastruktur
Bidang Cipta Karya
1.4
Muatan RPIJM
Secara substansi muatan RPIJM Bidang Cipta Karya terdiri 8 (delapan) bab yaitu :
Bab I
Pendahuluan
Bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, kedudukan RPIJM,
dan muatan RPIJM.
Bab II Profil Kabupaten/Kota
Bab ini berisikan penjelasan mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah kabupaten/kota,
demografi dan urbanisasi, dan isu strategis sosial ekonomi dan lingkungan berdasarkan
RPJMD dan RTRW kabupaten/kota.
Bab III Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan bidang Cipta Karya dan arahan penataan ruang,
dan rencana strategis infrastuktur bidang Cipta Karya.
Bab IV Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Bab ini membahas tentang mengenai analisis sosial, analisis ekonomi, dan analisis lingkungan
antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan.
Bab V Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab ini membahas mengenai potensi pendanaan APBD, potensi pendanaan APBN, alternatif
sumber pendanaan, dan strategi peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
Bab VI Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota
Bab ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi.
I-5
Bab I Pendahuluan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kota Depok Tahun 2015-2019
Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
Bab ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur bidang Cipta Karya
untuk masing-masing sektor yaitu sektor pengembangan kawasan permukiman, penataan
bangunan dan lingkungan, pengembangan SPAM, dan pengembangan PLP. Pada setiap sektor
dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan serta usulan kebutuhan program dan
pendanaan masing-masing sektor.
Bab VIII Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Bab ini berisi mengenai matriks program investasi RPIJM kabupaten/kota dan matriks
keterpaduan program pada kawasan prioritas kabupaten/kota.
I-6
Bab I Pendahuluan