BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KOTA DEPOK - DOCRPIJM 0daa770506 BAB VIBab VI RPIJM Kota Depok 20152019

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  Kota Depok Tahun 2015-2019

BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KOTA DEPOK

6.1 Kerangka Kelembagaan

  Pada pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang solid dan berkualitas di mana dapat berfungsi sebagai motor penggerak dan pelaksana pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya secara berkelanjutan dalam ranga meningkatkan hajat hidup masyarakat. Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama yaitu organisasi, tata laksana, dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga sedangkan tata laksana merupakan sebagai motor yang menggerakan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan selain itu sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

  Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintahan daerah dalam urusan keciptakaryaan :

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 2.

  Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah; 4. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019; 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi

  Birokrasi 2010-2025; 6. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan

  Nasional; 7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan

  Minimum; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan

  Organisasi Perangkat Daerah; 9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan; dan 10.

  Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil.

6.1.1 Kondisi Kelembagaan Saat Ini

6.1.1.1 Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

  Peraturan Daerah yang menjadi dasar penetapan Struktur Organisasi Pemerintah Kota Depok telah beberapa kali mengalami perubahan dan perbaikan. Perubahan terakhir yang dikeluarkan dan menjadi acuan adalah Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 17 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

  Dari struktur organisasi tersebut, instansi yang terkait dan menangani urusan Cipta Karya

di Kota Depok adalah Bappeda, Dinas Tata Ruang dan Pemukiman, Dinas Kebersihan dan

Pertamanan, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, dan Badan Lingkungan Hidup. Gamba ran

  VI-1

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Depok

  

selengkapnya mengenai kondisi keorganisasian instansi yang terkait dengan RPIJM bidang Cipta

Karya dijelaskan di bawah ini.

A. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air

  Gambaran struktur Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok dapat dilihat pada Gambar 6.1.

  Unit pelaksana teknis f. Kelompok jabatan fungsional

  e.

  Seksi pemeliharaan sumber daya air; dan 3) Seksi bina teknik dan pengendalian sumber daya air.

  Seksi pembangunan sumber daya air; 2)

  Bidang sumber daya air, membawahi 3 seksi terdiri dari : 1)

  d.

  Seksi pemeliharaan jalan lingkungan; dan 3) Seksi bina teknik dan pengendalian jalan lingkungan.

  Seksi pembangunan jalan lingkungan; 2)

  VI-2

  c.

  Seksi pemeliharaan jalan dan jembatan; dan 3) Seksi bina teknik dan pengendalian jalan dan jembatan.

  Seksi pembangunan jalan dan jembatan; 2)

  Bidang jalan dan jembatan, membawahi 3 seksi terdiri dari : 1)

  b.

  Sub bagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan; dan 3) Sub bagian keuangan.

  Sub bagian umum; 2)

  Sekretariat, membawahi 2 sub bagian terdiri dari : 1)

  8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Susunan Organisasi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air terdiri dari kepala dinas yang membawahkan : a.

  Susunan Organisasi Berdasarkan Peraturan Kota Depok Nomor 19 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga Perda Nomor

  Bidang jalan lingkungan, membawahi 3 seksi terdiri dari : 1)

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Depok Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Depok Tahun 2015-2019

  VI-3

  Bab VI Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Depok Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Depok Tahun 2015-2019 Gambar 6. 1 Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG JALAN DAN LINGKUNGAN SEKSI PEMBANGUNAN JALAN DAN LINGKUNGAN SEKSI PEMELIHARAAN JALAN DAN LINGKUNGAN SEKSI BINA TEKNIK DAN PENGENDALIAN JALAN DAN LINGKUNGAN BIDANG JALAN DAN JEMBATAN SEKSI PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN SEKSI PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN SEKSI BINA TEKNIK DAN PENGENDALIAN JALAN DAN JEMBATAN SEKSI BINA TEKNIK DAN PENGENDALIAN SUMBER DAYA AIR BIDANG SUMBER DAYA AIR SEKSI PEMBANGUNAN SUMBER DAYA AIR SEKSI PEMELIHARAAN SUMBER DAYA AIR UPTD SEKRETARIS SUB BAG PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN SUB BAG KEUANGAN SUB BAG UMUM Sumber: Dinas Bina Marga dan SDA Kota Depok, 2014

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  Kota Depok Tahun 2015-2019 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang-bidang pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air yang terkait langsung dengan RPIJM adalah Bidang Jalan Lingkungan. Berikut ini adalah uraian tugas pokok dan fungsi bidang tersebut. Bidang Jalan Lingkungan Bidang jalan lingkungan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana permukiman, perumahan serta perencanaan teknik jalan lingkungan. Untuk menyelenggaraan tugas pokok, bidang jalan lingkungan mempunyai uraian tugas yaitu : a.

  Penanganan jalan dan drainase lingkungan, perbaikan kawasan kumuh serta pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang bersifat mendesak; b.

  Memimpin pelaksanaan tugas bidang jalan lingkungan yang meliputi sarana dan prasarana perumahan dan permukiman, dan teknik jalan lingkungan; c.

  Menyusun program kerja bidang jalanlingkungan sesuai dengan Renstra Dinas; d.

  Merumuskan data sebagai bahan penyelenggaraan kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana permukiman, perumahan serta perencanaan teknik Jalan Lingkungan; e.

  Melakukan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan pengeloaan sarana dan prasarana permukiman; f.

  Melaksanakan penyusunan petunjuk teknis penyelenggaraan jalan lingkungan; g.

  Melakukan koordinasi dalam melaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan jalan lingkungan; h.

  Menyiapkan bahan kebijakan pimpinan di bidang jalan lingkungan; i. Merumuskan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan jalan lingkungan; j. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan; k.

  Memantau pelaksanaan tugas bawahan; l. Mengevaluasi hasil kerja bawahan; m.

  Memberikan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas; n. Membuat, memaraf, menandatangani konsep naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan yang berlaku; o.

  Mengadakan koordinasi dengan para seksi di lingkungan dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinnya berdasarkan peraturan yang berlaku; p.

  Melaksanakann hubungan kerjasama dengan instansi terkait baik pusat, provinsi maupun kabupaten dan kota atas seijin kepala dinas; q.

  Memberikan informasi, saran, dan pertimbangan kepada kepala dinas; r. Membuat laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada kepala dinas; s. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan seusai dengan bidang tugasnya; dan t. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

B. Dinas Tata Ruang dan Permukiman

  Susunan Organisasi Berdasarkan Peraturan Kota Depok Nomor 19 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga Perda Nomor

  8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah susunan organisasi Dinas Tata Ruang dan Permukiman terdiri dari : a.

  Sekretariat, membawahi 2 sub bagian terdiri dari : 1)

  Sub bagian umum, perencanaan, evaluasi dan pelaporan; dan

  VI-4

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan

  VI-5

  1) Bidang Pemanfaatan Ruang

   Pelaksanaan pembangunan sesuai dengan program pemanfaatan ruang wilayah kota dan kawasan strategis kota;

   Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan seksi pengukuran dan survey mengacu pada rencana kerja bidang pemanfaatan ruang;

   Seksi pengukuran dan survey Seksi Pengukuran dan Survey mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan di bidang pemanfaatan ruang, pengukuran dan survey. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebutpasal ini, Seksi Pengukuran dan Survey, mempunyai fungsi :

  Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang pemanfaatan ruang terdiri dari 2 seksi, yaitu :

  Penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan bidang pemanfaatan ruang: dan h.

  Pengkoordinasian dan penyelenggaraan pemanfaatan ruang; g.

  Pengumpulan data sebagai bahan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pemanfaatan ruang; f.

  Pembinaan, pengawasan pelaksanaan pengaturan, dan pembangunan dibidang pemanfaatan ruang; e.

  Penyelenggaraan urusan dan pelayanan umum di bidang pemanfaatan ruang; d.

  Perumusan bahan kebijakan di bidang pemanfaatan ruang; b. Penyusunan rencana kerja bidang pemanfaatan ruang mengacu pada rencana strategi dinas; c.

  Bidang pemanfaatan ruang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan di bidang pemanfaatan dan penataan ruang berupa bangunan gedung dan lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Pemanfaatan ruang mempunyai fungsi : a.

  Tugas dan Fungsi Pokok Seluruh bidang pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman terkait dengan penanganan bidang Cipta Karya. Selain itu terdapat UPT yang dibentuk khusus melalui Peraturan Walikota. Berikut ini adalah uraian tugas pokok dan fungsi bidang-bidang dan UPTD tersebut.

  2) Sub bagian keuangan.

  Unit pelaksana teknis dinas f. Kelompok jabatan fungsional

  e.

  Seksi Perumahan dan Permukiman; dan 2) Seksi Tata Bangunan.

  Bidang Permukiman dan Tata Bangunan, membawahi 2 seksi terdiri dari : 1)

  d.

  SeksiPendataan Bangunan; dan 2) Penertiban Bangunan.

  Bidang Pengawasan dan Pengendalian, membawahi 2 seksi, terdiri dari : 1)

  c.

  Seksi Pengukuran dan Survey; dan 2) Seksi Pemetaan.

  Bidang PemanfaatanRuang, membawahi 2 seksi, terdiri dari : 1)

  b.

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Depok Tahun 2015-2019

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  Kota Depok Tahun 2015-2019 Pelaksanaan pengukuran dan survey lapangan dalam rangka pemberian

   rekomendasi pemanfaatan ruang; Pelaksanaan pengukuran dan survey lapangan dalam rangka identifikasi dan

   verifikasi lahan yang termasuk dalam kekayaan daerah; Pelaksanaan penghimpunan data spasial sebagai bahan penyelenggaraan kegiatan

   pemanfaatan ruang; Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian serta pengembangan pengukuran

   dan survey; Pengembangan sistem informasi spasial dalam kerangka pengembangan informasi

   data spasial daerah;

   Pelaksanaan penghimpunan data sebagai bahan pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan pengukuran dan survey; Penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan seksi pengukuran dan survey; dan

   Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang

   tugasnya.  Seksi pemetaan

  Seksi pemetaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan di bidang pemetaan bangunan gedung dan lingkungan serta pemanfaatan ruang. Untuk menyelengaraakan tugas pokok tersebut, seksi pemetaan mempunyai fungsi :

   rencana kerja bidang pemanfaatan ruang;

  Penyusunan dan pelaksanaan rencana kegiatan seksi Pemetaan mengacu pada

   Perumusan bahan kebijakan teknis pemetaan penataan ruang dan lingkungan, pemanfaatan bangunan dan gedung; Pelaksanaan pemetaan penataan ruang dan lingkungan, pemanfaatan bangunan

   dan gedung sesuai dengan program pemanfaatan ruang wilayah kota dan kawasan strategis kota; Pelaksanaan kegiatan penghimpunan data spasial dan atribut data spasial

   bangunan, kawasan dan lingkungan sebagai bahan penyelenggaraan kegiatan pemanfaatan ruang maupun untuk kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang;

   Pelaksanaan koordinasi standarisasi pemetaan dan atribut data spasial dalam kerangka pengembangan informasi data spasial daerah; Pelaksanaan penghimpunan data sebagai bahan penyelenggaraan kegiatan

   pemanfaatan tata ruang; Pelaksanaan teknis penyelenggaraan pemanfaatan tata ruang dan rencana teknis

   kawasan; Pelaksanaan koordinasi dalam penyelenggaraan pemanfaatan tata ruang;

    Penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan seksi pemetaan; dan

   Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. 2)

  Bidang Permukiman dan Tata Bangunan Bidang permukiman dan tata bangunan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan di bidang permukiman, jasa konstruksi, perumahan, dan air minum.

  VI-6

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan

  VI-7

   Penyusunan Norma, Standard, Pedoman dan Manual (NSPM) kota bidang pembiayaan pembangunan baru dan perbaikan perumahan;

   Pelaksanaan perumusan bahan kebijakan dan starategi penanggulangan permukiman kumuh di wilayah kota;

   Pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pembangunan bidang air minum;

   Pelaksanaan pembinaan hukum, peraturan perundang-undangan dan pertanahan untuk pembangunan baru pemugaran, perbaikan, perluasan, pemeliharaan, pemanfaatan perumahan;

   Pelaksanaan pembangunan baru, perbaikan, pemugaran, perluasan, pemeliharaan dan pemanfaatan perumahan swadaya;

   Pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan bidang pembiayaan pembangunan baru dan perbaikan perumahan di tingkat kota;

   Pelaksanaan fasilitas bantuan teknis bidang pembiayaan dan pemberdayaan pelaku pasar perumahan bagi pembangunan baru dan perbaikan perumahan kepada para pelaku perumahan serta fasilitasi bantuan pembiayaan pembangunan dan pemilikan rumah serta penyelenggaraan rumah sewa;

   Pelaksanaan, penerapan dan penyesuaian pengaturan instruyen pembiayaan dalam rangka penerapan sistem pembiayaan pembangunan baru dan perbaikan rumah;

   Perumusan bahan penetapan kebijakan, strategi dan program kota di bidang pembiayaan pembangunan baru dan perbaikan perumahan

  mempunyai fungsi sebagai berikut : a.

   Penyusunan rencana kerja seksi perumahan dan permukiman mengacu pada pada rencana strategis bidang;

  Seksi Perumahan dan Permukiman mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan di bidang perumahan dan permukiman.Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, seksi Perumahan dan Permukiman mempunyai fungsi :

  Bidang permukiman dan tata bangunan, terdiri atas :  Seksi perumahan dan permukiman

  Penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan Bidang Pdermukiman dan Tata Bangunan; dan i. Pelaksanaan tugas lainya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya

  Pelaksanaan penyusunan bahan petunjuk teknis perumahan dan permukiman serta tata bangunan; h.

  Pengumpulan data sebagai bahan penyusunan kebijakan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi permukiman dan tata bangunan; g.

  Pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan air minum; e. Pembinaan pengawasan pelaksanaan pengaturan dan pembangunan di bidang perumahan, permukiman, dan tata bangunan; f.

  Penyusunan rencana kerja bidang permukiman dan tata bangunan rencana strategi dinas; b. Perumusan bahan kebijakan di bidang perumahan, permukiman, dan tata bangunan; c. Penyelenggaraan urusan dan pelayanan umum di bidang perumahan, permukiman dan tata bangunan; d.

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Depok Tahun 2015-2019 Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, bidang permukiman dan tata bangunan

  VI-8

  Seksi tata bangunan mempunyai tugas pokok melaksananakan urusan pemerintahan di bidang jasa konstruksi, urusan pemerintahan bidang pengembangan kawasan , dan pembinaan teknologi. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, seksi tata bangunan mempunyai fungsi yaitu :

   Pelaksanaan tugas lainnya yang di berikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

   Penyusunan laboran dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan seksi tata bangunan; dan

   Perumusan bahan kebijakan, pengkoordinasian, dan pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian penyelengggaraan evaluasi tata bangunan serta standardisasi bangunan;

   Pengumpulan data sebagai bahan penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan pengendalian dan evaluasi tata bangunan serta standardisasi bangunan;

   Pemanfaatan pembinaan teknologi dan industri;

   Pelaksanaan pembinaan teknologi dan industri pembangunan baru, pemugaran, perbaikan, dan pemeliharaan;

   Pelaksanaan pemberdayaan jasa konstruksi;

   Pelaksanaan kebijakan pembinaan jasa konstruksi yang telah ditetapkan;

   Pelaksanaan pengaturan bangunan gedung dan lingkungan;

   Penyusunan rencana kerja kerja seksi tata bangunan mengacu pada pada rencana strategis bidang;

   Pelaksanaan tugas lainya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.  Seksi tata bangunan

   Pelaksanaan pengembangan pelaku pembangunan perumahan, peran serta masyarakat dan sosial budaya bagi pembangunan baru, pemugaran, perbaikan, perluasan, pemeliharaan dan pemanfaatan perumahan;

   Penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan Seksi Perumahan dan Permukiman; dan

   Perumusan bahan kebijakan, pengkoordinasian dan pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan perumahan dan permukiman;

   Pengumpulan data sebagai bahan penyelenggaraan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan perencanaan tata ruang;

   Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK di kota;

   Pelaksanaan evaluasi pelakasanaan program penanganan permukiman kumuh di kota;

   Pengawasan dan pengendalian permukiman kumuh di kota;

   Penyelenggaraan penanganan kawasan kumuh perkotaan di kota dengan rusunawa;

   Perumusan bahan kebijakan tentang pencegahan timbulnya perumahan kumuh di wilayah kota;

   Pelaksanaan pengawasan terhadap seluruh tapan penyelenggaraan pengembangaan SPAM yang berada di wilayah kota;

   Pelaksanaan evaluasi terhadap penyelenggaraan pengembangan SPAM yang utuh di wilayahnya;

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Depok Tahun 2015-2019

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  Kota Depok Tahun 2015-2019 3)

  Unit Pelaksana Teknis Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kedudukan UPT RUSUNAWA pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman UPT Rusunawa adalah unsur pelaksana untuk menunjang operasional Dinas Tata Ruang dan Perrnukiman dal am melaksanakan sebagian urusan pemerintahan bidang perumahan di bidang pengelolaan rumah susun. UPT Rusunawa dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Unsur Organisasi UPT: Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya unsur organisasi UPT terdiri atas : a.

  Pimpinan adalah Kepala UPT; b. Pembantu pimpinan adalah kasubag tata usaha; dan c. Kelompok jabatan fungsional adalah petugas pengelola rumah susun dan jabatan fungsional umum.

  Susunan Organisasi UPT terdiri dari: a.

  Kepala UPT; b. Kepala sub bagian tata usaha; dan c. Kelompok jabatan fungsional dan jabatan fungsional umum.

  Tugas Pokok dan Fungsi Unsur Organisasi Kepala UPT mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

  1. Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan, dan mengendalikan

  seluruh kegiatan UPT dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan bidang perumahan di bidang pengelolaan rumah susun serta tugas pembantuan yang diberikan oleh kepala dinas.

  2. Untuk melaksanakan tugas pokoknya, Kepala UPT mempunyai fungsi : a.

  Penyusunan rencana kerja dan rencana kegiatan UPT dibidang pengelolaan rumah susun mengacu kepada rencana strategis dinas; b.

  Pelaksanaan teknis pemanfaatan rumah susun; c. Pelaksanaan kebijakan dan petunjuk teknis pemanfaatan rumah susun; d.

  Pemeliharaan rumah susun; e. Pelaksanaan fasilitasi dalam penyelesaian hak dan kewajiban pengguna rusun; f. Pengadaan, penataan, dan pengoperasian rumah susun, pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai bidang tugasnya.

  Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPT dalem pengelolaan urusan administrasi umum, kepegawaian, perencanaan, eveluasi dan pelaporan. Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, sub bagian tata usaha mempunyai fungsi : a.

  Pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja danrencana kegiatan UPT; b. Pelaksanaan penyelenggaraan urusan administrasi surat menyurat, kearsipan, kepegawaian, dan keuangan; c.

  Pelaksanaan penyelenggaraan tertib administrasi dan tertib kerja diseluruh satuan organisasi di lingkungan UPT;

  VI-9

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  Kota Depok Tahun 2015-2019 d. Pelaksanaan pelayanan administrasi kepada kepala UPT dan seluruh satuan organisasi di lingkungan UPT; e.

  Pelaksanaan penyusunan rencana anggaran UPT di bawah koordinasi sekretaris dinas; f. Pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana UPT; g.

  Pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Rusunawa; h. Penghimpunan dan inventarisasi peraturan-peraturan/kebijakan yang berhubungan dengan Rusunawa; i.

  Pelaksanaan penghimpunan data sebagai bahan penyusunan rancangan peraturan kebijakan yang berhubungan dengan tugas UPT; j.

  Pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau pihak lain untuk kelancaran pelaksanaan tugas; k.

  Pelaksanaan penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan UPT secara berkala; dan l. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala UPT sesuai bidang tugasnya.

  Tata Kerja dari UPT 1.

  Hal-hal yang menjadi tugas pokok UPT merupakan satu kesatuan yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

  2. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi UPT sebagai Pelaksana.

  3. Urusan pengelolaan Rusunawa.

  4. Kegiatan operasionalnya diselenggarakan oleh jabatan fungsional umum dan kelompok.

  5. Jabatan fungsional menurut bidang tugas masing-masing.

  6. Kepala UPT berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala dinas melalui Sekretaris Dinas.

  7. Kepala UPT dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi.

  Struktur organisasi Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kota Depok dapat dilihat pada Gambar 6.2.

  VI-10

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan

  VI-11

  Bab VI Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Depok Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Depok Tahun 2015-2019 Gambar 6. 2 Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kota Depok SUB BAG UMUM PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN SEKRETARIS UPTD RUSUNAWA KEPALA DINAS SUB BAG KEUANGAN BIDANG PENGAWASAN DAN SEKSI PENDATAAN BANGUNAN SEKSI PENERTIBAN BANGUNAN BIDANG PERMUKIMAN DAN TATA BANGUNAN SEKSI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN SEKSI TATA BANGUNAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PEMANFAATAN RUANG SEKSI PENGUKURAN DAN SURVEY SEKSI PEMETAAN

  VI-12

  1) Bidang Pelayanan Kebersihan

   Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan seksi operasional pengangkutan dan

   Seksi Operasional Pengangkutan Sampah Seksi operasional pengangkutan sampah mempunyai tugas pokok rnelaksanakan urusan pemerintahan di bidang pengangkutan dan pengelolaan persampahan. seksi operasional pengangkutan sampah mempunyai fungsi :

  Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Pelayanan Kebersihan terdiri atas :

  Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan bidang pelayanan kebersihan dan pertamanan; dan e.

  Pelaksanaan pengumpulan data sebagai bahan kajian penyelenggaraan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelayanan kebersihan dan pertamanan; d.

  Pelaksanaan pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan air limbah dan persampahan; c.

  Pelaksanaan penyusunan rencana kerja bidang pelayanan kebersihan dan pertarnanan mengacu pada rencana strategi dinas; b.

  Bidang Pelayanan Kebersihan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang pelayanan kebersihan. Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, bidang pelayanan kebersihan mempunyai fungsi melaksanakan urusan bidang pekerjaan umum antara lain yaitu : a.

  Tugas Pokok dan Fungsi Pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang terkait langsung dengan keciptakaryaan adalah Bidang Pelayanan Kebersihan, bidang Pertamanan, UPT TPA dan UPT IPLT. Berikut adalah uraian tugas pokok dan fungsi bidang dan UPT tersebut.

  susunan organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan terdiri dari : a.

  Unit pelaksana teknis dinas f. Kelompok jabatan fungsional

  e.

  Bidang pertamanan, membawahi 2 seksi terdiri dari : 1) Seksi pemenfaatan pertamaman; dan 2) Seksi pemeliharaan pertamanan.

  d.

  Bidang pelayanan kebersihan, membawahi 2 seksi teridiri dari : 1) Seksi operasional pengangkutan sampah; dan 2) Seksi operasional pengelolaan sampah.

  c.

  Bidang sarana dan prasarana kebersihan, membawahi 2 seksi terdiri dari : 1) Seksi pengadaan sarana dan prasarana kebersihan; dan 2) Seksi pemeliharaan sarana dan prasarana kebersihan.

  b.

  Sekretariat, membawahi 2 sub bagian terdiri dari : 1) Sub bagian umum, perencanaan, evaluasi dan pelaporan; dan 2) Sub bagian keuangan.

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Depok Tahun 2015-2019 C. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Susunan Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 06 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 08 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  Kota Depok Tahun 2015-2019 pengelolaan sampah mengacu pada rencana kerja bidang pelayanan kebersihan; Pelaksanaan pengumpulan data sebagai bahan kajian perumusan kebijakan

   teknis dan kelambagaan mengenai pengembangan PS persampahan di kota mengacu pada kebijakan nasional dan provinsi; Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, dan pemberian rekomendasi ijin dan

   pengelolaan persampahan skala kota;  pembinaan bantuan teknis, peningkatan kapasitas manajemen dan

  Pelaksanaan

  fasilitasi kerjasama dunia usaha dan masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan PS persampahan kota;

   Pelaksanaan pembiayaan pembangunan dan penyusunan rencana induk PS

  persampahan di kota;

   Peiaksanaan koordinasi, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi kinerja

  pengembangan, penyelenggaraan operasional pengangkutan persampahan; sebagai bahan pelaksanaan operasional

   pengangkutan sampah; dan

  Pelaksanaan penghimpunan data

   Penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan seksi operasionalpengangkutan sampah.  Seksi Operasional Pengelolaan Sampah

  Seksi operasional pengelolaan sampah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan bidang pengeloiaan sampah. Untuk me!aksanakan tugas pokok tersebut, seksi operasional pengelolaan sampah mempunyai fungsi : Pelaksanaan rencana kegiatan seksi operasional pengelolaan sampah mengacu

   pada rencana kerja bidang pelayanan kebersihan; Pelaksanaan pengumpulan data sebagai bahan kajian perumusan kebijakan dan

   petunjuk teknis sesuai dengan NSPK serta kelembagaan penyelenggaraan pengembangan pengelolaan sampah di wilayah kota; Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, dan pemberian rekomendasi

   penyelenggaraan pengelolaan sampah di wilayah kota;

   Pelaksanaan pembinaan pelayanan dan kerjasama dengan dunia usaha dan masyarakat serta penyelenggaraan bantuan teknis pada kecamatan, kelurahan serta kelompok masyarakat di wilayahnya dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah;

   Pelaksanaan pembangunan, rencana induk, teknik operasional pengangkutan dan

  pengelolaan sampah dalam rangka memenuhi SPM dan penanganan bencana alam kota ;

   Pelaksanaan pengendalian, pengawasan, monitoring, dan evaluasi pengembangan sampah di kota; Pelaksanaan penghimpunan data sebagai bahan penyelenggaraan kegiatan

   operasional pengelolaan sampah; Penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan seksi operasional pengelolaan

   sampah; dan

   tugasnya.

  lainnya yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang

  Pelaksanaan tugas

  VI-13

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan

  VI-14

   Pelaksanaan pengumpulan data sebagai bahan kajian penyelenggaraan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan pemanfaatan pertamanan;

   Pelaksanaan pengumpulan data sebagai bahan kajian penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan pengendalian dan evaluasi

   Pelaksanaan penyusunan rencana kerja seksi pemeliharaan pertamanan mengacu pada rencana strategis bidang;

   Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.  Seksi Pemeliharaan Pertamanan Seksi pemeliharaan pertamanan mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pemeliharaan pertamanan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, seksi pemeliharaan pertamanan mempunyai fungsi :

   Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan seksi pemanfaatan pertamanan;

   Pelaksanaan pengendalian, pengawasan dan pemberian rekomendasi ijin pemanfaatan taman;

   Pelaksanaan pengumpulan data sebagai bahan kajian perumusan kebijakan dan petunjuk teknis penyelenggaraan pembinaan, pengawasan pengendalian pemanfaatan pertamanan;

   Pelaksanaan pembinaan, pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pemanfaatan pertamanan;

   Pelaksanaan penyusunan rencana kerja seksi pemanfaatan pertamanan mengacu pada rencana strategis bidang;

  2) Bidang Pertamanan

   Seksi Pemanfaatan Pertamanan Seksi pemanfaatan pertamanan mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pemanfaatan pertamanan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, seksi pemanfaatan pertamanan mempunyai fungsi :

  Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Pertamanan, terdiri dari :

  Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan bidang pertamanan; f.

  Pelaksanaan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan dan pemeliharaan pertamanan; e.

  Pelaksanaan penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan pemanfaatan dan pemeliharaan pertamanan; d.

  Pelaksanaan pengumpulan data sebagai bahan kajian penyusunan kebijakan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi bidang pertamanan; c.

  Pelaksanaan penyusunan rencana kerja bidang pertamanan mengacu pada rencana strategis dinas; b.

  Bidang Pertamanan mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan pertamanan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Pertamanan mempunyai fungsi : a.

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Depok Tahun 2015-2019

  VI-15

  terhadap pemeliharaan pertamanan;

   Pelaksanaan pembinaan, pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan evaluasi pemeliharaan pertamanan;

   Pelaksanaan pengumpulan data sebagai bahan perumusan kebijakan dan petunjuk teknis penyelenggaraan pembinaan, pe ngawasan pengendalian dan evaluasi pemeliharaan pertamanan;

   Pelaksanaan penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan seksi pemeliharaan pertamanan; dan

   Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. 3)

  Unit Pelaksana Teknis Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan

  Kedudukan UPT Tempat pemprosesan Akhir (TPA) pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan adalah : a) UPT TPA adalah unsur pelaksana untuk menunjang operasiona! dinas kebersihan dan pertamanan dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum di bidang pengelolaan TPA; dan b) UPT/TPA dipimpin oleh seorang kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Unsur Organisasi UPT Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, unsur organisasi UPT terdiri atas : a.

  Pimpinan adalah Kepala UPT; b. Pembantu pimpinan adalah Kasubag Tata Usaha; dan c. Kelompok jabatan fungsional adalah petugas pengelola Tempat Pemprosesan Akhir dan Jabatan Fungsional Umum.

  Susunan Organisasi UPT terdiri dari : a.

  Kepala UPT; b. Kepala sub bagian tata usaha; dan c. Kelompok jabatan fungsional dan jabatan fungsional umum.

  Tugas Pokok dan Fungsi Unsur Organisasi Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan, dan mengendalikan seluruh kegiatan UPT dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum di bidang pengelolaan TPA serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Kepala Dinas. Kepala UPT mempunyai fungsi : a.

  Penyusunan rencana kegiatan UPT di bidang pengelolaan TPA mengacu kepada rencana strategis dinas; b.

  Pengadaan dan pemeliharaan armada TPA; c. Penyusunan kebijakan teknis urusan retribusi TPA; d. Pembinaan, pengenalan, pemantauan, dan pengawasan TPA dan petugas TPA; e. Penyelenggaraan hubungan kerjasama kemitraan dengan pihak lain; f. Pelaksanaan fasilitasi penyelesaian hak dan kewajiban pemanfaatan TPA; g.

  Pembaharuan data terhadap pemanfaatan TPA;

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Depok Tahun 2015-2019

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  Kota Depok Tahun 2015-2019 h. Pelaksanaan dan pengendalian distribusi pelayanan pengangkutan sampah; dan i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

  Tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Tata Usaha Sub bagian tata usaha mempunyai tugas pokok membantu kepala UPT dalam pengelolaan urusan administrasi umum, kepegawaian, perencanaan, evaluasi, dan pelaporan. Untuk menyelenggarakan tugasnya, sub bagian tata usaha mempunyai fungsi : a.

  Pelaksanaan penyelenggaraan urusan administrasi surat menyurat, kearsipan, kepegawaian, keuangan; b.

  Pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan rencana kegiatan UPT; c. Pelaksanaan penyelenggaraan tertib administrasi dan tertib kerja di seluruh satuan organisasi di lingkungan UPT; d.

  Melaksanakan pelayanan administrasi kepada Kepala UPT dan seluruh satuan organisasi di lingkungan UPT; e.

  Pelaksanaan penyusunan rencana anggaran UPT di bawah koordinasi sekretaris dinas; f. Pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan perangkat dan prasarana UPT; g.

  Pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana penerangan jalan umum; h.

  Penghimpunan dan inventarisasi peraturan-peraturan, kebijakan yang berhubungan dengan penerangan jalan umum; i.

  Pelaksanaan penghimpunan data sebagai arahan penyusunan rancangan peraturan/kebijakan yang berhubungan dengan tugas UPT; j.

  Pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau pihak lain untuk kelancaran pelaksanaan tugas; k.

  Pelaksanaan penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan UPT secara berkala; dan l. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala UPT sesuai bidang tugasnya.

  Kelompok Jabatan Fungsional a.

  Kelompok jabatan fungsional mernpunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan UPT secara profesional sesuai dengan kebutuhan; b.

  Kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugas pokok bertanggung jawab kepada kepala UPT.

  c.

  Kelompok jabatan fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan; d. Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan UPT; e.

  Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis, kebutuhan dengan beban kerja; dan f.

  Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

  VI-16

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan

  VI-17

  Unsur Organisasi UPT Untuk melaksanakan tugas dan fungsi, unsur organisasi UPT terdiri atas : a.

  Pelaksanaan pembaharuan data terhadap pemanfaat IPLT;

  Pengadaan dan pemeliharaan armada IPLT; c. Penyusunan kebijakan teknis urusan retribusi IPLT; d. Pembinaan, pengendalian, pemantauan, dan pengawasan IPLT dan petugas IPLT; e. Penyelenggaraan hubungan kerja sama kemitraan dengan pihak lain; f. Pelaksanaan fasilitas penyelesaian hak dan kewajiban pemanfaat IPLT; g.

  Penyusunan rencana kegiatan UPT di bidang pengelolaan IPLT mengacu kepada rencana strategis dinas; b.

  berikut : a.

  Tugas Pokok dan Fungsi Unsur Organisasi UPT Kepala UPT mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan, dan mengendalikan seluruh kegiatan UPT dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan bidang kebersihan, di bidang pengelolaan IPLT serta tugas pembantuan yang diberikan oleh kepala dinas. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, kepala UPT mempunyai fungsi sebagai

  Kepala UPT; b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha; dan c. Kelompok jabatan fungsional dan Jabatan Fungsional Umum.

  Susunan Organisasi UPT terdiri dari : a.

  Pimpinan adalah Kepala UPT; b. Pembantu Pimpinan adalah Kasubag Tata Usaha; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional adalah petugas pengelola limbah dan Jabatan Fungsional Umum.

  UPT IPLT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

  b.

  b.

  UPT IPLT adalah Unsur Pelaksana untuk menunjang operasional Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam melaksanaken sebagian urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dibidang pengelolaan limbah.

  Pertamanan adalah : a.

  Unit Pelaksana Teknis Instansi Pengelolaan Limbah Terpadu (IPLT) pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kedudukan UPT Instalasi Pengelolaan Limbah (IPLT) pada Dinas Kebersihan dan

  Kepala UPT dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi. 4)

  d.

  Kepala UPT berada di bawah dan bertanggungjawab kepada kepala dinas melalui sekretaris dinas.

  c.

  Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi UPT sebagai pelaksana urusan pengelolaan TPA sedangkan kegiatan operasionalnya diselenggarakan oleh jabatan fungsional umum dan kelompok jabatan fungsional menurut bidang tugas masing-masing.

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Depok Tahun 2015-2019 Tata Kerja UPT : a. Hal-hal yang menjadi tugas pokok UPT merupakan satu kesatuan yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  Kota Depok Tahun 2015-2019 h.

  Pelaksanaan dan pengendalian retribusi pelayanan pengelolaan limbah; dan i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

  Tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPT dalam pengelolaan urusan administrasi umum, kepegawaian, perencanaan, evaluasi , dan pelaporan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, sub bagian tata usaha mempunyai fungsi : a.

  Pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan rencana kegiatan UPT; b. Pelaksanaan penyelenggaraan urusan administrasi surat menyurat, kearsipan, kepegawaian, keuangan; c. Pelaksanaan penyelenggaraan tertib administrasi dan tertib kerja di seluruh satuan organisasi di lingkungan UPT;

  d. Pelaksanaan pelayanan administrasi kepada kepala UPT dan seluruh satuan organisasi di lingkungan UPT; e . Pelaksanaan penyusunan rencana anggaran UPT di bawah koordinasi sekretaris dinas; f . Pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana UPT; g. Penghimpunan dan inventarisasi peraturan-peraturan/kebijakan yang berhubungan dengan IPLT;

  h. Pelaksanaan penghimpunan data sebagai bahan penyusunan rancangan peraturan kebijakan yang berhubungan dengan tugas UPT;

i . Pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau pihak lain untuk kelancaran pelaksanaan

  tugas; j . Pelaksanaan penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan UPT secara berkala; dan k. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala UPT sesuai bidang tugasnya.

  Struktur organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok dapat dilihat pada Gambar 6.3.

  VI-18

Bab VI Kerangka Kelembagaan dan

  VI-19

  Bab VI Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Depok Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Depok Tahun 2015-2019 Gambar 6. 3 Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAG PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN SUB BAG KEUANGAN SEKRETARIS SUB BAG UMUM BIDANG PELAYANAN KEBERSIHAN SEKSI OPERASIONAL PENGANGKUTAN SAMPAH SEKSI OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH BIDANG SARANA DAN PRASARANA KEBERSIHAN SEKSI PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA KEBERSIHAN SEKSI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA KEBERSIHAN BIDANG PERTAMANAN SEKSI PEMANFATAAN PERTAMANAN SEKSI PEMELIHARAAN PERTAMANAN UPT IPLT UPT TPA

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  Kota Depok Tahun 2015-2019 D.

   Badan Lingkungan Hidup

  Susunan Organisasi Berdasarkan Peraturan Kota Depok Nomor 19 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga Perda Nomor

  8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, susunan organisasi Badan Lingkungan Hidup terdiri dari Kepala Badan, yang membawahkan : a.

  Sekretariat, membawahkan 2 sub bagian terdiri dari: 1)

  Sub bagian umum, perencanaan, evaluasi dan pelaporan; dan 2) Sub bagian keuangan.

  b.

  Bidang perencanaan dan pemberdayaan lingkungan hidup terdiri dari : 1)

  Sub bidang perencanaan lingkungan; dan 2)

  Sub bidang pemberdayaan dan konservasi c. Bidang pengawasan dan penataan lingkungan hidup terdiri dari :

  1) Sub bidang pengawasan air dan udara; dan

  2) Sub bidang pengawasan limbah B3 dan penataan hukum lingkungan.

  d.

  Unit pelaksana teknis; dan e. Kelompok jabatan fungsional.

  Tugas Pokok dan Fungsi 1)

  Bidang Perencanaan dan Pemberdayaan Lingkungan Hidup Bidang perencanaan dan pemberdayaan lingkungan hidup mempunyai tugas pokok perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan dan pemberdayaan lingkungan hidup. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, bidang perencanaan dan pemberdayaan lingkungan hidup mempunyai fungsi sebagai berikut : a.