Efek kombinasi ekstrak metanol-air daun Macaranga Tanarius L. dengan glibenklamid terhadap penurunan glukosa darah pada tikus putih jantan galur wistar terbebani glukosa - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFEK KOMBINASI EKSTRAK METANOL-AIR DAUN Macaranga
tanarius L. DENGAN GLIBENKLAMID TERHADAP PENURUNAN
GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR
TERBEBANI GLUKOSA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi Oleh
Stephanie Irena Nugrahesti NIM : 088114107
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN
Jalan yang mulus dan lurus tidak akan pernah menghasilkan pengemudi yang hebat. Laut yang tenang tidak akan menghasilkan pelaut yang tangguh.
Langit yang cerah tidak akan menghasilkan pilot yang handal.
Hidup yang tidak ada masalah, tidak akan membuat orang menjadi kuat Aku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu
( Markus 11:24) Kupersembahkan karyaku ini untuk…….
Bapa ku di surga Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menjaga dan memberikan kekuatan kepadaku
Untuk Papa, Mamaku dan Cicikku Vina yang telah memberikan dukungan dan doa
Dan untuk orang-orang yang aku sayangi……Almamaterku tercinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas berkatnya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul
“Efek
Kombinasi Ekstrak Metanol-Air Daun Macaranga tanarius L. dengan Glibenklamid terhadap Penurunan Glukosa Darah Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar Terbebani Glukosa ” dengan baik.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) program studi Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pelaksanaan dan penyusunan skripsi, tidak terlepas dari bantuan dan campur tangan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya selama ini.
2. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. sebagai Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D. Apt. sebagai Dosen Pembimbing Utama skripsi ini atas segala kesabarannya telah memberikan bimbingan, pengarahan, tuntunan, dukungan dan motivasi selama penelitian dan penyusunan skripsi.
4. Bapak Prof. Dr. C.J. Soegihardjo, Apt. sebagai Dosen Penguji skripsi atas bantuan masukkan dan saran serta perhatian kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Ibu dr. Fenty, M.Kes, Sp.PK. sebagai Dosen Penguji skripsi bantuan masukkan dan saran serta perhatian kepada penulis demi kemajuan skripsi ini. yang telah memberikan ijin penggunaan semua fasilitas laboratorium guna penelitian skripsi ini.
7. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., yang telah membimbing dalam determinasi tanaman Macaranga tanarius L.
8. Bapak Heru, Bapak Parjiman, Bapak Kayat, Drh. Ari N, Mas Yuwono, Mas Yohanes R dan Pak Timbul yang telah banyak membantu menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini.
9. Teman- teman “Tim Macaranga 2” Martina Tri Handayani, Triana Oktavia, Rio Bagus Permadi, Ivan Pradipta, Ana Puspita Dewi, Viviane Theresia, atas kerja sama, bantuan, suka duka, dan perjuangan dalam menyelesaikan penelitian ini sampai akhir.
10. Teman- teman “Tim Macaranga 1” Elisa Eka Andrianto, Aryanti Prima Andini, Ari Widya Nugraha, Andreas Arry Mahendra, Aloysia Yossy Kurniawaty, dan Dina Wulandari atas kerja sama, dan telah banyak memberikan informasi dan masukan dalam menyelesaikan penelitian ini sampai akhir.
11. Seluruh warga FKK angkatan 2008 kelas B dan semua teman farmasi USD atas kebersamaannya selama kuliah S1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa kombinasi ekstrak metanol-air daun M. tanarius (EMMT) dan glibenklmida mempunyai aktivitas penurunan glukosa darah pada tikus terbebani glukosa. Penelitian ini bersifat eksperimantal murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian ini menggunakan tikus jantan galur Wistar, umur 2-3 bulan. Tiga puluh lima ekor tikus dibagi secara acak dalam tujuh kelompok perlakuan. Kelompok I (kontrol negatif) diberi CMC 1%. Kelompok II (kontrol positif) diberikan Glibenklamid 0,45 mg/kg BB. Kelompok III diberikan kontrol EMMT dosis 0,43 g/kg BB. Kelompok IV diberikan glibenklamid 0,45 mg/kg BB dan EMMT 0,43g/kg BB; kelompok V diberikan glibenklamid 0,23 mg/kg BB dan EMMT 0,43g/kg BB; kelompok VI diberikan glibenklamid 0,45 mg/kg BB dan EMMT 0,22g/kg BB; kelompok VII diberikan glibenklamid 0,23 mg/kg BB dan EMMT 0,22g/kg BB.
Semua pemberian dilakukan secara per-oral. Efek hipoglikemik dari kombinasi diuji menggunakan metode uji toleransi glukosa oral (UTGO). Kadar glukosa darah ditetapkan pada menit ke-0 sebelum UTGO dan menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 180 dan 240 setelah UTGO dari hewan uji yang sebelumnya telah mendapatkan pra-perlakuan kontrol negatif, positif, EMMT dan kombinasi
0-240
EMMT dengan glibenklamid. LDDK diuji dengan one way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Scheffe bertaraf kepercayaan 95%.
Kombinasi EMMT dan Glibenklamida memberikan efek penurunan kadar glukosa darah tikus terbebani glukosa.
Kata kunci: kombinasi , ekstrak metanol-air, M. tanarius L., gula darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRCT
The purpose of this research was to find out that the combination of
M.tanarius L. leaf methanol-water extract (MTME) and glibenklmida has effect to
decrease blood glucose levels on burdened glucose rats. The research was pure experimental with direct sampling design. The research used Wistar male rats, age 2-3 months.Thirty five rats can be divided into seven treatment groups. First group (negative control) given CMC 1%. Second group (positive control) given glibenclamide 0.45 mg/kg BW. Third group given MEMT 0.43 g/kg BW. Fourth group given glibenclamide 0.45 mg/kg BW and MTME 0.43g/kg BW; fifth group given glibenclamide 0.23 mg/kg BW and MTME 0.43g/kg BW; sixth group given glibenclamide 0.45 mg/kg BW and MTME 0.22g/kg BW; seventh group given glibenclamide 0.23 mg/kg BW and MTME 0.22g/kg BW.
All of the processes were given through the oral method. The hypoglycemic effect of combination was tested by following the Oral Glucose Tolerance Test (OGTT) method. The blood-glucose contents were taken, at the 0 minutes before the OGTT and also taken at minutes of 15, 30, 45, 60, 90, 180 and 240 after the OGTT, from the tested animal that had been gotten the pre-treatment of the negative control, positive, MTME control and combination of MTME with
0-240
glibenclmide. The AUC was statistically analyzed using the one way ANOVA test and then continued by using Scheffe test with 95 % level of confidence.
The combination of MTME and Glibenklamida giving effect to decresase blood glucose levels on burdened glucose rats.
Keyword: combination, methanol-water extract, M. tanarius L., blood
glucose.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ vi PRAKATA ........................................................................................................ vii
INTISARI ............................................................................................................ x ABSTRACT ....................................................................................................... xi DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii DAFTAR SINGKATAN, ARTI LAMBANG DAN ISTILAH ........................ xviii
BAB I PENGATAR ........................................................................................... 1
A.Latar Belakang .............................................................................................. 11.Permasalahan ....................................................................................... 3
2.Keaslian penelitian ............................................................................... 3
3.Manfaat penelitian ............................................................................... 4
B. Tujuan .......................................................................................................... 4
BAB II PENELAHAAN PUSTAKA ................................................................. 5
A. Diabetes Mellitus ......................................................................................... 51.Definisi ................................................................................................ 5
2. Gejala ................................................................................................... 5
3. Klasifikasi ............................................................................................ 6
4. Prevalensi ............................................................................................. 8
5. Diagnosis penyakit ............................................................................... 8
2. Metode penetapan kadar glukosa darah ............................................... 26
4. Pembuatan ekstrak metanol-air daun M. tanarius ................................ 33
3. Pembuatan serbuk............................................................................... 33
2. Pengumpulan bahan............................................................................ 33
1. Determinasi tanaman M. tanarius ....................................................... 33
E. Tata Cara Penelitian .................................................................................... 33
D. Alat dan Instrumen Penelitian ..................................................................... 32
C. Bahan Penelitian ......................................................................................... 31
2. Definisi operasional ............................................................................ 30
1. Variabel .............................................................................................. 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 29
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................................. 29 B. Variabel dan Definisi Operasional .............................................................. 29I. Landasan Teori ............................................................................................ 28 J. Hipotesis ..................................................................................................... 28
1. Teknik uji diabetik .............................................................................. 24
6. Terapi farmakologi ............................................................................. 10
H. Teknik Uji Diabetik dan Metode Penetapan Kadar Glukosa Darah ............. 24
G. Metode Penyarian....................................................................................... 23
5. Ekologi penyebaran dan budaya ......................................................... 23
4. Khasiat ............................................................................................... 22
3. Kandungan kimia ............................................................................... 20
2. Morfologi ........................................................................................... 20
1. Keterangan botani............................................................................... 19
F. Tanaman Macaranga tanarius L. ................................................................ 19
E. Interaksi Antar Obat ................................................................................... 17
C. Glibenklamida ............................................................................................ 14 -glukosidase .............................................................. 16
B. Transport Glukosa ...................................................................................... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Penetapan konsentrasi pekat ekstrak ................................................... 34
6. Penetapan dosis efektif ekstrak daun M. tanarius ................................ 34
7. Preparasi bahan .................................................................................. 34
8. Percobaan pendahuluan ...................................................................... 36
10. Penetapan kadar glukosa darah ......................................................... 39
F. Tata Cara Analisis Data .............................................................................. 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 41
A. Determinasi Tanaman................................................................................. 41 B. Hasil Maserasi Daun M. tanarius L. .......................................................... 41 C. Percobaan pendahuluan .............................................................................. 431. Penetapan waktu pemberian larutan glibenklamid ............................. 43
2. Penetapan waktu pemberian larutan ekstrak metanol-air M. tanarius 45
D. Efek kombinasi Ekstrak Metanol-Air M. tanarius dan Glibenklamida ...... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 58
A. Kesimpulan ................................................................................................ 58 B. Saran .......................................................................................................... 58 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 59 LAMPIRAN ...................................................................................................... 62 BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 77 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I. Nilai Normal Kadar Gula Darah .............................................................. 9 Tabel II. Isi pereaksi enzim Glucose GOD-PAP ................................................ 31 Tabel III. Keseragaman bobot tablet ................................................................... 35 Tabel IV. Volume pengukuran kadar glukosa darah ........................................... 39
0-240
Tabel V. Nilai LDDK larutan glibenklamida sebelum UTGO ....................... 44
0-240
Tabel VI. Hasil uji Scheffe LDDK glukosa darah tikus putih jantan terbebani glukosa pada waktu pemberian 15, 30, 45 menit sebelum UTGO ....................... 45
0-240
Tabel VII. LDDK ekstrak metanol-air M. tanarius ....................................... 45
0-240
Tabel VIII. Rerata kadar glukosa darah rata-rata dan LDDK setiap kelompok perlakuan ........................................................................................................... 48
0-240
Tabel IX. Hasil uji Scheffe LDDK glukosa darah tikus putih jantan terbebani glukosa .............................................................................................................. 53 Tabel X. Pengaruh praperlakuan ekstak metanol-air M.tanarius terhadap
0-240
LDDK kadar glukosa darah tikus putih jantan dan prosentase perbedaan terhadap kontrol positif dan kontrol negatif ........................................................ 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sekresi insulin akibat peningkatan glukosa dalam darah ................... 12 Gambar 2. Insulin memperantarai transport glukosa ke dalam sel....................... 13 Gambar 3. Struktur glibenklamida ..................................................................... 14 Gambar 4. Penggolongan antaraksi obat berdasarkan perubahan efek................. 18 Gambar 5. Struktur kandungan senyawa daun M.tanarius .................................. 21 Gambar 6. Ellagitannins diisolasi dari daun M.tanarius asam mailotinik(1),
corilagin(2), macatannins A (3), asam chebulagic (4) dan macatannins B(5) ..... 22
Gambar 7. Struktur aloksan ................................................................................ 25 Gambar 8. Struktur streptozotosin ...................................................................... 26 Gambar 9. Diagram penentuan selang waktu pemberian glibenklamida terhadap % selisih LDDK ..................................................................................................... 44 Gambar 10. Diagram penentuan selang waktu pemberian ekstrak metanol-air M.
tanarius terhadap LDDK.................................................................................... 46
Gambar 11. Reaksi enzimatik antara glukosa dan reagen GOD-PAP .................. 47 Gambar 12. Kurva hubungan antara waktu sampling dan kadar rata-rata glukosa darah akibat pemberian CMC, glibenklamida, dan ekstrak metanol-air
M.tanarius ......................................................................................................... 49
Gambar 13. Hasil analisis normalitas variansi menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov ............................................................................................................. 52 240
Gambar 14. Test mean LDDK ketujuh kelompok perlakuan dengan uji Anova
one way.............................................................................................................. 52 0-240
Gambar 15. Diagram LDDK glukosa darah masing-masing perlakuan ........ 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Determinasi daun M.tanarius ......................................................... 62 Lampiran 2. Tanaman M. tanarius ..................................................................... 63 Lampiran 3. Foto ekstrak metanol air M. tanarius .............................................. 63 Lampiran 4. Foto hewan uji ( tikus putih jantan galur Wistar) ............................ 63 Lampiran 5. Alat penelitian ................................................................................ 64 Lampiran 6. Preparasi bahan .............................................................................. 66 Lampiran 7. Perhitungan volume pemberian ...................................................... 68 Lampiran 8. Uji normalitas orientasi waktu pemberian glibenklamid ................. 69 Lampiran 9. Uji scheffe orientasi waktu pemberian glibenklamid ....................... 69 Lampran 10. Uji normalitas waktu pemberianEMMT ........................................ 70 Lampiran 11. Uji normalitas Kolmogorov- Smirnov .......................................... 70 Lampiran 12. Uji one way Anova dan uji deskripsi ............................................ 71 Lampiran 13. Uji scheffe kelompok kontrol negatif, positif dan kombinasi ........ 72 Lampiran 14. Rendemen ekstrak ........................................................................ 73 Lampiran 15. Leaflet GOD-PAP ........................................................................ 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
CMC : Carboxy Methyl Cellulosa GOD
- –PAP : Glucose Oxydase - Phenol Antipirin Hipoglikemi(k): penurunan kadar glukosa dalam darah secara abnormal LDDK : Luas Daerah di Bawah Kurva, kadar glukosa dalam darah vs waktu
0-240
LDDK : Luas Daerah di Bawah Kurva dari menit ke-0 sampai menit ke- 240
EMMT : Ekstrak Metanol-Air M.tanarius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Dewasa ini semakin banyak masyarakat yang menderita penyakit
degeneratif. Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang tidak menular akan tetapi struktur dari jaringan atau organ akan mengalami penurunan fungsinya dari waktu ke waktu (Subroto, 2006). Diabetes merupakan contoh dari penyakit degeneratif. Indonesia adalah negara yang menduduki peringkat empat teratas pada 2010 yang penduduknya mengidap diabetes. Menurut
“Diabetes Health
Center” pada tahun 2030 kemungkinan pengidap diabetes akan bertambah dua
kali lipatnya atau seratus persen. Pada tahun 2010 ada sekitar 8,4 juta jiwa penderita diabetes dan kemungkinan di tahun 2030 bisa mencapai 21,3 juta jiwa
,
(Setiwan 2010). Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme pada karbohidrat, protein dan lemak yang ditunjukan dengan hiperglikemia (kadar gula dalam darah tinggi), hal ini disebabkan karena penurunan sekresi insulin ataupun sensitivitas dari reseptor insulin (Sukandar, Andrajati, Sigit, Adya, Setiadi, Kusnandar, 2009).
Sampai saat ini pengobatan untuk penyakit diabetes mellitus adalah dengan menggunakan obat hipoglikemik oral (OHO), suntikan insulin maupun dengan diet. Glibenklamida merupakan obat hipoglikemik oral yang sering digunakan. Penggunaan obat-obat oral maupun suntikan insulin jelas memakan banyak biaya karena harga yang tidak murah dan pengobatan penyakit ini harus
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan seumur hidup penderitanya. Penggunaan tanaman obat merupakan salah satu solusi dari permasalahan tersebut.
Tanaman Macaranga tanarius L. merupakan tanaman tropis yang banyak 2009). Kulit kayunya diketahui memiliki banyak kandungan tanin sehingga dapat digunakan sebagai antidiare dan antiseptik (Lim, dkk., 2009). Di Thailand biasanya digunakan sebagai antipiretik dan antitusif (Phommart, Sutthivaiyakit, Chimnoi, Ruchirawat, dan Sutthivaiyakit, 2005).
Daun M. tanarius diketahui memiliki aktivitas daya antioksidan pada uji DPPH oleh penelitian Lim dkk. (2009). Hasil penelitian Puteri dan Kawabata (2010) menunjukkan bahwa isolasi ekstrak metanol dari M. tanarius (EMMT) memiliki daya hambat α-glikosidase. Penelitian in vivo pada EMMT juga penah dilakukan diantaranya yaitu sebagai analgesik (Andini dan Hendra, 2011) antiinflamasi dan sebagai hepatoprotektif (Kurniawaty, Andrianto, dan Hendra, 2011). Bentuk sediaan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan ekstrak metanol-air. Hal ini berdasarkan hasil penelitian Puteri dan Kawabata (2010) bahwa senyawa hasil isolasi EMMT menghasilkan senyawa inhibitor α- glikosidase. Handayani (2011) melaporkan bahwa EMMT 0,43 g/kg BB dapat menurunkan glukosa darah tikus jantan.
Di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif (complementary and alternative medicine, CAM) dalam 20 tahun terakhir semakin meningkat tajam. Pada dasarnya obat herbal dan konvensional mempunyai keunggulan masing-masing, sehingga seringkali obat
3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI herbal digunakan untuk melengkapi atau komplementer dari obat konvensional.
Akan tetapi pada kenyataanya, masyarakat seringkali bereksperimen dalam penggunaan herbal dan konvensional untuk mengobati penyakitnya. Mereka bersifat alami, namun banyak jenis herbal yang dalam penggunaannya perlu pengawasan ketat dari tenaga medis profesional karena cukup berbahaya. Selain itu, penggunaan herbal seringkali memiliki interaksi negatif bila dikonsumsi bersamaan dengan obat konvensional (Harmanto dan Subroto, 2006)
Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian apakah kombinasi ekstrak metanol-air daun M. tanarius dan glibenklamida mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah pada tikus jantan galur Wistar yang terbebani glukosa oral.
1. Permasalahan
Apakah kombiansi EMMT dan Glibenklamida mempunyai aktivitas penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur Wistar ?
2. Keaslian penelitian
Beberapa penelitian mengenai daun M. tanarius yang pernah dilakukan adalah uji efektivitas antioksidan melalui uji DPPH oleh Phommart, dkk (2005).
Penelitian Puteri dan Kawabata (2010) menunjukkan bahwa isolasi EMMT memiliki da ya hambat α-glikosidase. Penelitian in vivo pada EMMT juga penah dilakukan diantaranya, yaitu penelitian efek analgesik oleh Andini dan Hendra
(2011), penelitian efek antiinflamsi dan efek hepatoprotektif oleh Kurniawaty, dkk (2011), dan penelitian efek penurunan kadar glukosa darah pada tikus terbebani glukosa oleh Handayani (2011). Sejauh pengamatan penulis, penelitian tentang uji
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
potensiasi efek menurunkan kadar glukosa darah dari EMMT dengan Glibenklamid pada tikus jantan galur Wistar terbebani glukosa belum pernah dilakukan.
Manfaat penelitian
a) Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang penggunaan tanaman alternatif yang digunakan secara bersamaan dengan obat dokter sebagai penurun kadar glukosa darah.
b) Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang kegunaan daun M. tanarius yang digunakan bersama Glibenklamida sebagai penurun kadar glukosa darah.
B. Tujuan
Untuk mengetahui bahwa kombinasi EMMT dan glibenklamida mempunyai aktivitas penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur Wistar terbebani glukosa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II PENELAHAN PUSTAKA Diabetes Mellitus 1. Definisi Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan
hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan karena penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitifitas insulin, atau keduanya menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskular, makrovaskular dan neuropati (Sukandar, dkk., 2009). Diabetes ditandai dengan poliuria, polidipsi, polifagia dan peningkatan kadar gula dara atau hiperglikemia, yaitu glukosa puasa ≥ 126 ml/dL atau postprandial ≥ 200mg/dL atau glukos a sewaktu ≥ 200mg/dL (Suherman, 2008).
2. Gejala
Gejala klasik penyakit diabetes mellitus, dikenal dengan istilah trio-P, yaitu poliuria (banyak kencing), polidipsi (banyak minum), dan polifagia (banyak makan). Dengan kadar glukosa darah 180 mg/dl, ginjal sudah tidak bisa mereabsorpsi glukosa dari filtrat glomerulus sehingga timbul glikosuria. Karena glukosa menarik air, osmotik diuretik akan terjadi yang mengakibatkan poliuria. Poliuria akan mengakibatkan hilangnya banyak air dan elektrolit lewat urine, terutama natrium, klorida, kalium, dan fosfat. Hilangnya air dan natrium akan
6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengakibatkan sering merasa haus dan peningkatan asupan air (polidipsia).
Karena sel tubuh juga mengalami kekurangan bahan bakar (cell starvation), pasien merasa sering lapar dan ada peningkatan asupan makanan (polifagia). Pada yang tidak dapat dipakai (dalam darah) akan mengakibatkan banyak kalori yang hilang dan berat badan pasien menurun walaupun ia banyak makan (Baradero, Dayrit, Siswadi, 2005).
Gejala lain yang mungkin dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur, dan impotensi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita (Mansjoer, Triyanti, Savitri, Wardhani, Setiowulan, 2001) 3.
Klasifikasi Diabetes mellitus dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Diabetes mellitus tipe 1. Terjadi karena adanya gangguan produksi insulin akibat autoimun atau idiopatik. Tipe ini sering disebut juga insulin
dependent diabetes mellitus atau IDDM karena pasien mutlak membutuhkan
insulin (Suherman, 2008). IDDM umumnya muncul sebelum usia dewasa, walaupun seringkali juga terjadi pada orang-orang dewasa non-obese dan pasien yang sudah lanjut usia pada waktu diabetes mulai muncul. Diabetes tipe ini disebabkan oleh gangguan katabolisme, dimana insulin tidak ada sama sekali dalam sirkulasi, glukagon plasma meningkat dan sel-sel B pankreas tidak responsif terhadap semua stimuli insulinogen. Oleh sebab itu, pasien-pasien ini mutlak memerlukan pengobatan insulin eksogen untuk memperbaiki katabolisme, mencegah ketosis, menurunkan glukagon darah agar kadarnya menjadi meningkat
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam darat dapat turun (Insulin dependent) (Direktoral Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1991).
b. Diabetes mellitus tipe 2. Terjadi akibat resistensi insulin atau kadang cukup dengan diet atau antidiabetik oral. Karena tipe ini sering disebut juga nondependent insulin diabetes mellitus atau NIDDM (Suherman, 2008). NIDDM biasanya muncul pada usia dewasa, walaupun dapat muncul pada anak- anak. Pada diabetes tipe ini, insulin endogen dalam sirkulasi sebenarnya masih cukup tinggi untuk mencegah ketoasidosis, tetapi sering kali sub-normal atau relatif tidak cukup karena kebutuhan yang meningkat yang disebabkan oleh tidak sensitifnya jaringan. Dengan demikian, pasien-pasien diabetes tipe ini tidak mutlak memerlukan insulin untuk mempertahankan hidup. NIDDM dibagi menjadi dua yaitu berhubungan dengan kegemukan dan tidak berhubungan dengan kegemukan (obesitas). NIDDM yang berhubungan dengan kegemukan inilah yang paling sering dijumpai (Direktoral Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1991).
c. Diabetes mellitus tipe lain. Tipe ini disebabkan oleh berbagai kelainan genetik spesifik (kerusakan genetik sel ß pankreas dan kerja insulin), penyakit pada pankreas, obat-obatan, bahan kimia, infeksi, dan lain- lain (Wijayakusuma, 2006).
d. Diabetes mellitus saat kehamilan. Diabetes mellitus saat kehamilan merupakan istilah yang digunakan untuk wanita yang menderita diabetes selama kehamilan dan kembali normal sesudah hamil. Banyak wanita yang mengalami
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diabetes kehamilan kembali normal saat postpartum (setelah kelahiran), tetapi pada beberapa wanita tidak demikian (Wijayakusuma, 2006).
4. Prevalensi
prevalensi. Diabetes mellitus sebesar 1,5
- – 2,3% pada penduduk yang usia lebih 15 tahun, bahkan di daerah urban prevalensi DM sebesar 14,7% dan daerah rural sebesar 7,2%. Prevalensi tersebut meningkat 2-3 kali dibandingkan dengan negara maju, sehingga diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2003 penduduk Indonesia yang berusia di atas 20 tahun sebesar 133 juta jiwa, maka pada tahun 2003 diperkirakan terdapat penderita DM di daerah urban sejumlah 8,2 juta dan di daerah rural sejumlah 5,5 juta. Selanjutnya, berdasarkan pola pertambahan penduduk diperkirakan pada tahun 2030 akan terdapat 194 juta penduduk yang berusia di atas 20 tahun maka diperkirakan terdapat penderita sejumlah 12 juta di daerah urban dan 8,1 juta di daerah rural (Perkeni, 2006).
5. Diagnosis penyakit
a. Pemeriksaan Gula Darah. Pemeriksaan terhadap kadar gula dalam darah vena pada saat pasien puasa 12 jam sebelum pemeriksaan atau 2 jam setelah makan (tabel 1.)
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel I. Nilai Normal Kadar Gula Darah (Sutedjo, 2006)
No Jenis pemeriksaan Nilai Normal Keterangan 70-110 mg/dl Orang dewasaKadar Glukosa 60-100 mg/dl Darah utuh OD
1 Darah (KGD) puasa 60-100 mg/dl Anak 30-80 mg/dl Bayi baru lahir KGD 2 jam setelah <140 mg/dl/2jam Orang dewasa
2 makan (Post <120 mg/dl/2jam Darah utuh OD prandial)
Hasil pemeriksaan berulang diatas nilai normal kemungkinan menderita
diabetes Mellitus. Pemeriksaan glukosa darah toleransi adalah pemeriksaan kadar
gula dalam darah puasa (sebelum diberi glukosa 75 gram oral), 1 jam setelah diberi glukosa dan 2 jam setelah diberi glukosa. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat toleransi tubuh terutama insulin terhadap pemberian glukosa dari waktu ke waktu (Sutedjo, 2006).
b. Hb A1C. Pemeriksaan dengan menggunakan bahan darah, untuk memperoleh informasi kadar gula darah yang sesungguhnya, karena pasien tidak dapat mengkontrol hasil tes dalam waktu 2-3 bulan. Glikosiliasi adalah masuknya gula ke dalam sel darah merah dan terikat. Maka tes ini berguna untuk mengukur tingkat ikatan gula pada hemoglobin A (AIC) sepanjang umur sel darah merah (120 hari). AIC menunjukkan kadar hemoglobin terglikosilasi yang pada orang normal antara 4-6%. Semakin tinggi nilai AIC pada penderita DM semakin potensial beresiko terkena komplikasi (Sutedjo, 2006).
c. Glukosa Sewaktu. Pemeriksaan glukosa darah tanpa persiapan bertujuan untuk melihat kadar gula darah sesaat tanpa puasa dan tanpa pertimbangan waktu setelah makan. Dilakukan untuk penjagaan awal pada
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penderita yang diduga DM sebelum dilalukan pemeriksaan yang sesungguhnya dipersiapkan misalnya puasa, setelah makan dan toleransi (Sutedjo, 2006).
d. Fruktosamin. Peningkatan kadar fruktosamin menggambarkan tubuh mensintesis glukosa dari jenis lain sehingga terjadi hipoglikemi.
Pemeriksaan fruktosamin menggunakan metode enzimatik seperti pada pemeriksaan glukosa (Sutedjo, 2006).
6. Terapi farmakologi
a. Insulin. Digunakan untuk menurunkan kadar guka darah dengan menstimulasi pengambilan glukosa perifer dan menghambat produksi glukosa hepatik.
b. Sulfonilurea. Bekerja dengan cara merangsang sekresi insulin pada pankreas sehingga hanya efektif bila sel beta masih dapat berproduksi. Golongan ini tidak boleh diberikan pasien dengan gangguan hepar dan ginjal.
c. Biguanid. Digunakan untuk NIDDM yang gagal dikendalikan dengan diet dan sulfonilurea terutama untuk pasien yang gemuk. Golongan ini tidak menyebabkan hipoglikemik. Mekanismenya dengan cara menurunkan produksi gula dihepar dan meningkatkan sensitivitas jaringan otot dan adipose dalam insulin.
d. Meglitinid. Mekanisme kerjanya sama seperti sulfonilurea yaitu cara merangsang sekresi insulin pada pankreas. Pasien dengan gangguan fungsi hepar dan ginjal harus diberikan hati-hati. Golongan ini dapat menyebabkan hipoglikemik.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Tiazolidindion. Digunakan untuk meningkatkan sensitivitas insulin pada otot dan jaringan adiposa dan menghambat glukogenesis hepatik.
f.
Penghambat α-glukosidase. Obat golongan penghambat enzim α- di intestin. Dengan menghambat kerja enzim α-glikosidase di intestin, dapat mencegah peningkatan glukosa plasma pada orang normal dan diabetes. Karena tidak mempengaruhi sekresi insulin, maka tidak akan menyebabkan hipoglikemia (Sukandar, dkk.2009 dan Suherman, 2008).
B. Transport Glukosa
Glukosa merupakan karbohidrat yang paling penting. Glukosa merupakan karbohidrat dalam makanan yang diserap dalam jumlah besar kedalam darah (Mayes, Murray, dan Granner, 2000). Glukosa merupakan bahan bakar utama jaringan tubuh yang pada akhirnya digunakan oleh sel tubuh untuk membentuk ATP. Glukosa merupakan jenis monosakarida yang paling banyak diabsorbsi oleh usus biasanya mencakup 80% dari kalori karbohidrat yang diabsobsi. Alasanya adalah bahwa glukosa merupakan produk cerna terakhir dari makanan (Guyton dan Hall 2006). Glukosa diserap usus melalui dua tahap, yaitu masuknya glukosa melewati membran apikal usus dan kemudian dari sel masuk melewati membrane basal. Absobsi glukosa melewati membrane apikal difasilitasi oleh Sodium-dependent glucose transporter (SGLT1), sedangkan pada membran basalis difasilitasi oleh transporter glukosa (GLUT2) (Boron dan Boulpaep, 2005).
Masuknya glukosa melewati membran apical, melalui SGLT1 dengan cara
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tranpost aktif, sebab masuknya glukosa ke dalam sel epitel usus, terjadi melawan gradient kadar konsentrasi glukosa. Glukosa masuk melewati membran basalis
- diberi energi oleh gradient elektrokimia Na , yang mana pada gilirannya dijaga
Sistem transport glukosa dengan Na ini adalah salah satu contoh proses transport
aktif sekunder, sedangkan masuknya melewati membran basalis terjadi secara
difusi fasilitatif melalui GLUT2 (Boron, 2005). Sekresi insulin akibat peningkatan kadar glukosa dalam darah dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Sekresi insulin akibat peningkatan kadar glukosa dalam darah
(Cartailler, 2004)
Sekresi insulin oleh sel ß (beta) tergantung oleh 3 faktor utama, yaitu
- kadar glukosa darah, ATP-sensitive K channels dan Voltage-sensitive Calsium
Channels sel ß pankreas. Mekanisme kerja faktor- faktor tersebut adalah sebagai
- berikut: pada keadaan puasa, kadar glukosa darah turun, ATP-sensitive K
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
channels pada membran sel ß akan terbuka sehingga ion kalium akan
meninggalkan sel ß, dan Ca-channels tertutup, akibatnya kalsium tidak dapat masuk ke dalam sel ß, dan perangsangan sel ß untuk mensekresi insulin menurun Pada saat keadaan setelah makan, kadar glukosa darah akan meningkat dan akan ditangkap oleh sel ß melalui glucose transporter 2 (GLUT2) dan dibawa ke dalam sel ß. Di dalam sel, glukosa akan mengalami fosforilase menjadi glukosa-6-fosfat (G6P) dengan bantuan enzim glukokinase. Glukosa-6-fosfat akan mengalami glikolisis menjadi asam piruvat. Proses glikolisis juga menghasilkan produk 6-8 ATP. Penambahan ATP ini akan meningkatkan rasio ATP/ADP dan menutup kanal kalium. Penumpukan kalium dalam sel mengakibatkan depolarisasi membran sel sehingga membuka kanal kalsium dan kalsium akan masuk kedalam sel dan insulin akan dilepaskan ke dalam sel (Merentek, 2006). Cara kerja insulin memperantarai transport glukosa ke dalam sel dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Insulin memperantarai transport glukosa ke dalam sel
(Cartailler, 2004)
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sekresi insulin pada orang non diabetes meliputi 2 fase, yaitu early peak (fase 1) yang terjadi dalam 3
- –10 menit pertama setelah makan. Insulin yang disekresi pada fase ini adalah insulin yang disimpan dalam sel beta (siap pakai). setelah stimulasi glukosa. Pada fase 1 pemberian glukosa meningkatkan sekresi insulin untuk mencegah kenaikan kadar glukosa darah, dan kenaikan glukosa darah selanjutnya akan merangsang fase 2 untuk meningkatkan produksi insulin. Pada diabetes mellitus tipe-2, sekresi insulin pada fase 1 tidak mampu menurunkan glukosa darah sehingga merangsang fase 2 untuk menghasilkan insulin lebih banyak, tetapi sudah tidak mampu meningkatkan sekresi insulin sebagaimana pada orang non diabetes (Merentek, 2006). OCH 3 C. Glibenklamida Cl
CO NH C C S N C N
H H O H O H 2 2 2 Gambar 3. Struktur glibenklamida (Dollery,1999) Glibenklamida (gambar 3.) merupakan obat hipoglikemik oral yang digunakan secara luas di dalam pengobatan diabetes mellitus tidak tergantung insulin (tipe-2). Glibenklamida merupakan sulfonilurea paling poten dan dikenal sebagai sulfonilurea ”generasi kedua” (Dollery, 1999). Mekanisme kerjanya sering disebut insulin secretagogues, yaitu merangsang sekresi insulin dari granul sel- sel β Langerhans pankreas (Suherman, 2008).15