PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN STUDENT DEBATE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KELAS VII MTS NEGERI MODEL MAKASSAR

  

PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN STUDENT DEBATE

TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KELAS VII MTS

NEGERI MODEL MAKASSAR

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan

  (S.Pd) pada Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

  

Oleh :

MUH ALI AKBAR

NIM. 20403110058

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

  

2014

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Muh Ali Akbar Nim : 20403110058 Tempat/Tgl. Lahir : Pappang/ 26 Juli 1991 Jurusan : Pendidikan Biologi Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan Alamat : Jl. Nuri No 9 Judul : “Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Student Debate Terhadap

  Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas VII MTs Negeri Model Makassar.

  Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Makassar, November 2014 Penyusun,

  Muh Ali Akbar Nim. 20403110058

  

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul, “Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Student Debate

Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas VII MTS Negeri Model Makassar,”

  yang disusun oleh Muh Ali Akbar, NIM: 20403110058, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 5 November 2014 M, bertepatan dengan 12 Muharram 1436 H, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

  Samata, Gowa, 5 November 2014 M.

  12 Muharram 1436 H.

  

DEWAN PENGUJI :

(Sk. Dekan No. 1793 Tahun 2014)

  Ketua : Dr. Misykat Malik Ibrahim, M.Si. (..........................) Sekretaris : Jamilah, S.Si., M.Si. (.......................... ) Munaqisy I : Dr. Hj. St. Syamsudduha, M.Pd. (...........................) Munaqisy II : Drs. Muhammad Yusuf Hidayat, M.Pd. (...........................) Pembimbing I : Dr. Muhammad Khalifah Mustami, M.Pd. (...........................) Pembimbing II : Dr. H. Susdiyanto, M.Si. (...........................)

  Diketahui oleh: Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, Dr. H. Salehuddin, M.Ag.

  NIP. 19541212 198503 1 001

KATA PENGANTAR

  Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu

  Teruntai rasa syukur kepada ALLAH S.W.T atas rahmat, kesehatan dan kesempatan yang diberikan kepada penulis, memberikan penulis kekuatan dan

  

keberanian untuk bermimpi dan tak setengah-setengah mewujudkannya, memberikan

penulis kemampuan untuk bisa melakukan sesuatu yang ingin penulis lakukan

  sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Alhamdulillahi

  

Rabbil’Alamin penulis panjatkan syukur atas segala rahmat-Nya,. Segala puji bagi-

Mu, Ya Allah.

  Salam dan shalawat semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabiullah Muhammad S.A.W, yang menjadi obor dalam menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

  

Perjuangan dan ketulusan beliau membawa kita semua ke masa dimana kita bisa

melihat peradaban yang diterangi oleh iman dan pengetahuan.

  Melalui tulisan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya terkhusus kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda Ruslan, Spd, SD dan ibunda Hj. Halmiah, serta segenap keluarga besar yang telah memberi semangat, membimbing dan membantu penulis selama menempuh pendidikan, sampai selesainya skripsi ini, kepada beliau penulis senantiasa memanjatkan doa semoga Allah swt mengasihi, memberikan rahmat, berkah, hidayah,dan inayah serta mengampuni dosanya. Amin Ya Robbal Alamin Ya Allah.

  Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Muhammad Khalifah Mustami, M.Pd, dan juga bapak Dr. H.

  Susdiyanto, M.Si selaku pembimbing I dan II yang telah memberi arahan, pengetahuan baru dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini, serta membimbing penulis sampai tahap penyelesaian.

  Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu penulis juga patut menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing.HT,MS selaku Rektor UIN Alauddin Makasar beserta Wakil rektor I,II,III, dan IV.

  2. Dr. H. Salehuddin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar beserta wakil dekan I,II, dan III.

  3. Dr.Misykat Malik Ibrahim, Msi dan Jamilah, Msi selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Biologi UIN Alauddin Makassar.

  4. Para dosen, karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang secara konkrit memberikan bantuannya baik langsung maupun tak langsung.

  5. Drs. H. Abdul Rafik, M.Pd. selaku Kepala Sekolah MTs. Negeri Model Makassar dan ibu Rahmatia, S.Ag selaku guru bidang studi Biologi MTs.

  Negeri Model Makassar, yang sangat memotivasi penyusun, dan seluruh staf serta adik-adik peserta didik kelas VIII

  4 , VIII 5 , MTs. Negeri Negeri Model

  Makassar atas segala pengertian dan kerjasamanya selama penyusun

  6. Guru-guruku di SDN 050 Inpres Pappang, Madrasah Tsanawiyah, SMA Negeri 1 Campalagian, dan guru- guru ”luar sekolah” dimanapun berada atas segala jasa dan ilmu yang tak ternilai.

  7. Rekan-rekan seperjuangan teman-teman Biologi angkatan 2010 terutama Pend.

  Biologi 3,4 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

  8. Keluarga besar kepala desa Bontobiraeng, Bontonompo, Bapak H. Hamzah Rivai, serta teman-teman KKN Angkatan 49 di desa Bontobiraeng. Tak lupa teman-teman PPL di MTsN Model Makassar yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

  9. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan sumbangsih kepada penulis selama kuliah hingga penulisan skripsi ini.

  Akhirnya hanya kepada Allah jualah penyusun serahkan segalanya, semoga semua pihak yang membantu penyusun mendapat pahala di sisi Allah swt, serta semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua orang khususnya bagi penulis sendiri.

  Samata, November 2014 Penulis,

  MUH. Ali Akbar NIM: 20403110058

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................... i PERNYATAN KEASLIAN SKRIPSI........................................ ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................... iv KATA PENGANTAR.................................................................. v DAFTAR ISI................................................................................. viii DAFTAR TABEL ........................................................................ x ABSTRAK .................................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5 C. Hipotesis.................................................................................... 5 D. Definisi Operasional Variabel ................................................... 5 E. Kajian Pustaka/ Penelitian terdahulu........................................ 7 F. Tujuan Penelitian....................................................................... 8 G. Manfaat Penelitian..................................................................... 8 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Model Pembelajaran Student Debate ........................................ 10 B. Metode Ceramah ....................................................................... 15 C. Hasil Belajar.............................................................................. 19 D. Ekosistem .................................................................................. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian.......................................................................... 34 B. Variabel Penelitian .................................................................... 34 C. Populasi dan sampel Penelitian ................................................. 35 D. Desain Penelitian....................................................................... 36

  E. Prosedur Penelitian.................................................................... 37

  F. Instrumen Penelitian ................................................................. 38

  G. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 39

  H. Teknik Analisis Data................................................................. 39

  1. Statistik Deskriptif .............................................................. 39

  2. Statistik Inferensial ............................................................. 41

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .........................................................................

  45

  1. Deskripsi Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Kelas VII MTs Negeri Model Makassar yang menggunakan model pembelajaran student debate .............................................

  42

  2. Deskripsi Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Kelas VIII MTs Negeri Model Makassar yang menggunakan metode ceramah .............................................................................

  53

  3. Analisis statistik inferensial hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan model pembelajaran student

  debate ……........ .................................................................

  59 B. Pembahasan..............................................................................

  61 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................

  65 B. Implikasi Penelitian...................................................................

  66 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  67 LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................

  68 RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Gambar 3.1 Non-equivalent Control Group Design....................................... 36

  Tabel

  4.1 Hasil Belajar Biologi Sebelum Dan Setelah Penggunaaan Model Pembelajaran Studen Debate........................................... 45

  Tabel

  4.2 Rata-rata Pre-Test Kelas Eksperimen ......................................... 48 Tabel

  4.3 Rata-rata Hasil Post-Test Kelas Eksperimen .............................. 50 Tabel

  4.4 Nilai Hasil Pretest Dan Postest Kelas Eksperimen ..................... 51 Tabel

  4.5 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Belajar Biologi (Pre-test)......................................................................... 51

  Tabel

  4.5 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Hasil Belajar Biologi (Posttest) ........................................................................ 52

Tabel 4.7 Hasil Belajar Biologi Sebelum Dan Setelah dengan

  Metode Pembelajaran Ceramah .................................................. 53 Tabel

  4.8 Rata-rata Pre-test dan Post-Test Kelas Kontrol .......................... 55 Tabel

  4.9. Tabel Untuk Menghitung Rata-Rata post-test Kelas Kontrol ........................................................................................

  57 Tabel

  4.10.Nilai Hasil Prêt-Test dan Post-Test Kelas Kontrol ................... 58 Tabel

  4.11.Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Biologi ....... 58

  ABSTRAK Nama : Muh. Ali Akbar NIM : 20403110058 Fakultas/Prodi : Tarbiyah dan Keguruan/Pendidikan Biologi

Judul : Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Student Debate

Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada kelas VII MTS

  Negeri Model Makassar

  Skripsi membahas tentang pengaruh model pembelajaran student debate terhadap hasil belajar biologi dengan permasalahan, (1) Bagaimana hasil belajar biologi siswa pada kelas VII MTs Negeri Model Makassar yang menggunakan pembelajaran student debat, (2) Bagaimana hasil belajar biologi siswa pada kelas VII MTs Negeri Model Makassar menggunakan metode ceramah (3) Apakah ada pengaruh penggunaan pembelajaran student debate terhadap hasil belajar biologi siswa pada kelas VII MTs Negeri Model Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa pada kelas VII MTs Negeri Model Makassar yang menggunakan pembelajaran student debate. (2) Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa kelas VII MTs Negeri Model Makassar menggunakan metode ceramah (3) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan pembelajaran student debate terhadap hasil belajar biologi siswa pada kelas VII MTs Negeri Model Makassar.

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment dengan desain penelitian non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII MTs Negeri Model Makassar yang berjumlah 240 peserta didik terdiri atas kelas VIII

  1 , VIII 2 , VIII

3 , VIII

4 , VIII 5 , dan VIII

  6. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling dengan pertimbangan (purposive).

  4

  5 Sampelnya adalah kelas VII dan kelas VII , dimana kelas eksperimen dipilih kelas

  VII

  4 dan kelas kontrol dipilih kelas VII 5 . Instrumen yang digunakan untuk

  mengetahui hasil belajar peserta didik berupa tes dengan menggunakan soal pilihan ganda sebanyak 20 item. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.

  Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh rata-rata dari kedua kelompok tersebut, yaitu kelas eksperimen sebelum menggunakan strategi pembelajaran student

  

debate (pre-test) sebesar 53,74 dan setelah menggunakan model pembelajaran student

debate sebesar (posttest) 81,55, kelas kontrol rata-rata pre-test nya 50,6 dan rata-rata

post-test nya sebesar 76,15. Hasil analisis inferensial data menunjukkan bahwa nilai

  signifikansi yang diperoleh (0,001 < 0,05). Dengan melihat hasil pengolahan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran student debat berpengaruh positif terhadap hasil belajar biologi peserta didik kelas VII MTs Negeri Model Makassar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta-peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya. Dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam diri siswa yang

  memungkinkan untuk berfungsi secara aktif dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga kegiatan pengajaran tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

  Sebagaimana dijelaskan dalam undang-undang mengenai sistem pendidikan nasional dan fungsinya yaitu : Undang-undang sistem pendidikan nasional (sisdiknas) pasal 1 ayat 1 No 20

  Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

  1 diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

  Seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta semakin kompleksnya persoalan ditengah kehidupan masyarakat, tuntutan pasar yang semakin kompetitif, teknologi sempakin berkembang, maka tuntutan strategi pembelajaran yang efektif perlu dilakukan. Senada dengan hal tersebut. Roestiyah 1 menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar efektif dan efisien, mencapai pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langka untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik

  2 pengajaran atau biasanya disebut metode mengajar.

  Sampai saat ini bahwa kegiatan belajar mengajar disekolah adalah suatu kegiatan untuk mengembangkan kemampuan siswa secara optimal dalam proses belajar mengajar yang dilakukan kepada siswa yang ditekankan kepada siswa dalam belajar. Belajar yang dimaksud disini adalah belajar, berarti mempelajari suatu mata pelajaran disekolah, agar terjadi perubahan kearah yang baik. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan diantaranya adalah faktor dari dalam individu dan faktor dari luar individu. Faktor dari dalam individu misalnya minat, intelegensi, keinginan, perasaan, motivasi maupun kepercayaan yang ada pada dirinya sendiri. Sedangkan faktor dari luar individu misalnya: suasana belajar, ruangan belajar metode pengarajaran dan bahan pengajaran untuk mengoptimalkan faktor-faktor tersebut dalam belajar diperlukan adanya suatu metode yang tepat didalam menyampaikan materi pelajaran karena penggunaan suatu metode yang mempengaruhi hasil atau prestasi siswa. Hal ini berarti bahwa guru-guru diharapkan dapat menerapkan metode belajar mengajar yang tepat.

  Dimana masalah belajar adalah masalah yang selalu aktual dan dihadapi oleh setiap orang. Maka dari itu, banyak para ahli-ahli membahas dan menghasilkan berbagai teori tentang belajar. 2

  Pemakain teori-teori belajar dengan situasi formal lebih dibatasi dalam pendidikan formal yaitu sekolah. Pandangan atau teori tentang belajar menurut ahli tertentu akan menentukan bagaimana seharusnya menciptakan belajar itu sendiri dan usaha lazimnya dikenal dengan mengajar. Sehingga dalam penelitian ini tinjauan dalam belajar tidak bisa dipisahkan dengan metode atau model pembalajaran yang digunakan dalam mengajar.

  Dalam hal ini penguasaan materi dan cara pemilihan pendekatan atau teknik pembelajaran yang sesuai dengan menentukan tujuan pengajaran. Demikian juga halnya dengan proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran perlu disusun suatu strategi agar tujuan tercapai optimal.

  Metode yang cocok, tepat dan jitu, akan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Sesuai dengan situasi kehidupan sehari-hari siswa sehingga pembelajaran yang ada mampu membantu siswa dengan mudah memahami pelajaran biologi dan proses belajar dapat berjalan dengan baik. Selama ini hasil pembelajaran hanya tampak dari kemampuan menghafal fakta-fakta.

  Banyak siswa yang mampu menyajikan tingkat hafalannya dengan baik terhadap materi yang diterimanya. Tetapi pada kenyataannya mereka tidak memahami secara mendalam subtansi materinya. Hal ini tidak lain disebabkan karena siswa tidak mengerti bahwa apa yang mereka pelajari akan berguna bagi

  3 kehidupannya nanti.

  3

  Selama ini proses pembelajaran lebih sering diartikan sebagai pengajar menjelaskan materi dan peserta didik mendengarkan secara pasif. Namun, telah banyak ditemukan bahwa kualitas pembelajaran akan meningkat jika para peserta didik memperoleh kesempatan yang luas untuk bertanya, berdiskusi, dan menggunakan secara aktif pengetahuan baru yang diperoleh. Dengan cara ini diketahui pula bahwa pengetahuan baru akan dipahami dan dikuasai secara lebih baik. Pembelajaran aktif ini merupakan alternatif yang harus diperhatikan jika lulusan ingin diperbaiki. Penggunaan cara-cara pembelajaran aktif baik sepenuhnya atau sebagai pelengkap cara-cara belajar tradisional akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu pembelajaran aktif adalah student debat, karena model

  4 pembelajaran debat mengarahkan siswa untuk berbicara dengan beradu argument.

  Berdasarkan observasi yang dilakukan, kegiatan pembelajaran kurang meningkatkan kreativitas siswa, terutama dalam pembelajaran biologi. Guru masih menggunakan model pembelajaran langsung (Direct Instruction) secara monoton dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga suasana belajar terkesan kaku karena selalu didominasi oleh guru. Siswa cenderung pasif hanya menerima materi dari guru, pada akhirnya hasil belajar yang diperoleh siswa melalui kegiatan evaluasi tidak memuaskan.

  Berdasarkan penelitian sebelumnya metode pembelajaran debat ini terbukti efektif terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XII IPA

  1 SMAN 1 Tamalate.

  4

  Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengajukan rencana penelitian

  

dengan mengambil judul “ Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Student Debate

Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas VII MTs Negeri Model Makassar.

B. Rumusan masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah:

  

1. Bagaimana hasil belajar biologi siswa pada kelas VII MTs Negeri Model

  Makassar yang menggunakan pembelajaran student debate?

  

2. Bagaimana hasil belajar biologi siswa pada kelas VII MTs Negeri Model

  Makassar yang menggunakan pembelajaran ceramah?

  

3. Apakah ada pengaruh penggunaan pembelajaran student debate terhadap hasil

  belajar biologi siswa pada kelas VII MTS Negeri Model Makassar ?

  C. Hipotesis

  Hipotesis dari penilitian yang akan dilakukan adalah: Terdapat pengaruh penggunaan pembelajaran student debate terhadap hasil belajar biologi siswa pada kelas VII MTS Negeri Model Makassar.

  D. Definisi Operasional Variabel

  Variabel adalah ciri atau karakteristik dari individu, objek, peristiwa, yang nilainya bisa berubah-ubah. Ciri tersebut memungkinkan untuk dilakukan

  5 .

  pengukuran baik secara kuantitatif maupun kualitatif 5 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Cet. VII; Bandung:

  Untuk menghindari terjadinya kekeliruan penafsiran pembaca terhadap variabel-variabel atau kata-kata dan istilah-istilah teknis yang terkandung dalam judul maka penulis mengemukakan beberapa pengertian terhadap kata-kata yang dianggap perlu yakni:

  1. Pembelajaran Student Debate Pembelajaran student debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar yang dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra.

  Diskusi dalam bentuk debat dilakukan dengan memberikan suatu isu yang sedapat mungkin kontroversial sehingga akan terjadi pendapat-pendapat yang berbeda dari peserta didik. Dalam mengemukakan pendapat peserta didik dituntut untuk menggunakan argumentasi yang kuat yang bersumber pada materi-materi kelas. Pengajar harus dapat mengarahkan debat ini pada inti materi pembelajaran

  6 yang ingin dicapai pemahamannya.

  Debat bisa menjadi satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau siswa diharapkan dapat mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinan mereka sendiri.

  2. Hasil Belajar Biologi Hasil belajar didefinisikan sebagai terjadinya suatu perubahan ditinjau dari tiga aaspek yakni : aspek kognitif (penguasaan intelektual), aspek afektif (berhubugan 6 Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif (Bandung: Yrama Widya, 2013), h.51. dengan sifat dan nilai), dan aspek psikomotorik (kemampuan/keterampilan bertindak atau berprilaku) ketiga aspek tersebut tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan bahkan membentuk hubungan yang sangat

  7 erat.

  Berdasarkan pengertian hasil belajar yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dipahami bahwa hasil belajar merupakan suatu gambaran dari penguasaan kemampuan peserta didik yang dicapai setelah melakukan proses belajar mengajar.

  Jadi yang dimaksud dengan hasil belajar dalam penelitian ini adalah skor total yang dicapai siswa dari tes hasil belajar yang diberikan setelah mengikuti proses pembelajaran. Dalam hal ini adalah siswa yang telah mengikuti suatu proses belajar mengajar pada bidang studi Biologi pada pokok bahasan ekosistem.

E. Kajian Pustaka/Penelitian Terdahulu

  Berdasarkan beberapa hasil penelitian sebelumnya yang membahas tentang pembelajaran debat, diantaranya yaitu :

  1. Sri Indriani Syam (2011), dengan judul : Efektifitas penggunaan metode pembelajaran debat terhadap hasil belajar siswa pada bidang studi biologi kelas

  XII IPA SMA Negeri I Tamalate Jeneponto. Dalam penelitiannya menyatakan bahwa pembelajaran debat dapat meningkatkan hasil belajar biologi kelas XII

  1 IPA SMA Negeri I Tamalate jeneponto.

  2. Caktiadi Nugraheni (2010), dengan judul : Peningkatan hasil belajar siswa 7 melalui teknik debat pada pokok bahasan macam-macam gerak tumbuhan di kelas

  VIII SMP negeri I Patean Kendal tahun pelajaran 2010/2011. Dalam penelitiannya menyatakan bahwa melalui pembelajaran debat dapat meningkatkan hasil belajar biologi.

  3. Ade Risma Halima (2013), dengan judul : Pengaruh penerapan pembelajaran debat terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan ciri-ciri mkhluk hidup siswa kelas VII MTS Mathabul Huda 2012-2013. Dalam penelitiannya menyatakan terdapat pengaruh pembelajaran student debat terhadap hasil belajar siswa pada materi cirri-ciri makhluk hidup pada kelas VII MTS Mathabul Huda.

F. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu :

  

1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa pada kelas VII MTs Negeri Model

Makassar yang menggunakan pembelajaran student debate.

  

2. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa pada kelas VII MTs Negeri Model

Makassar yang menggunakan pembelajaran ceramah.

  

3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan pembelajaran student debate terhadap

hasil belajar biologi siswa pada kelas VII MTs Negeri Model Makassar.

G. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah

  1. Manfaat Teoritis

  Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan pengetahuan tentang pengaruh penggunaan pembelajaran student debate terhadap hasil belajar biologi siswa pada kelas VII MTs Negeri Model Makassar.

  2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

  a. Siswa Diharapkan siswa dapat mengkomunikasikan hasil belajarnya secara tertulis dan lisan dengan baik, belajar mandiri, mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa serta dapat menggunakan strategi belajar yang sesuai dengan dirinya sehinngga dapat memotivasi siswa untuk bertanggung jawab terhadap belajarnya.

  b. Guru Diharapkan penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai usaha alternatif untuk meningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dikelas.

  c. Sekolah Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran, khususnya kelas VII MTs Negeri Model

  Makassar.

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Model Pembelajaran Student Debate

  1. Pengertian Model Student Debate Model student debat merupakan salah satu model pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar yang di pilih menjadi paket pro dan kontra. Pada dasarnya agar semua model berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran koperatif, setiap model harus melibatkan materi yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi

  1 dan bekerja saling tergantung (interindependen) untuk menyelesaikan tugas.

  Keterampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Keterampilan ini dapat, diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin bermacam-macam menurut tugas, misalnya peran pencatat (recorder), pembuat kesimpulan (summarizer), pengatur materi (material manager), atau fasilitator dan peran guru bisa sebagai

  2 pemonitor proses belajar.

  Mengajar bila menggunakan teknik penyajian dengan debat, ialah sebuah teknik dimana pembicara dari pihak yang pro dan kontra menyampaikan pendapat 1 2 Hasibuan, Melayu Organisasi dan Motivasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2009).h.3.

  mereka, dapat diikuti dengan suatu tangkisan atau tidak perlu dan anggota kelompok lain dapat juga bertanya kepada peserta debat/pembicara.

  Teknik debat ini dapat digunakan dalam keadaan bila hasil pembicaraan perlu diasah, diteliti kebenaran kesimpulan itu dalam perdebatan yang lebih lanjut. Untuk membangkitkan analisa siswa perlu dilatih untuk menganalisa sesuatu masalah untuk mencari kemungkinan-kemungkinan jalan keluar dari masalah yang dihadapi itu.

  Mengingat pula adanya pendapat yang berbeda-beda perlu disampaikan pada siswa serta kesediaan siswa untuk mendengarkan kedua segi permasalahan, sehingga dari pandangan yang berbeda-beda itu mereka dapat menyerap hasilnya untuk dirumuskan sebagai hasil perdebatan merupakan kesimpulan/keputusan. Perlu dipertimbangkan pula bila kelompok itu besar, teknik debat dapat aktif sekali, asal telah berani

  

3

mengungkap perasaan dan pemikirannya.

  Menurut Sabri, debat bisa menjadi salah satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau siswa diharapkan dapat mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinan mereka sendiri.

  Ini merupakan strategi yang secara aktif melibatkan semua siswa di dalam kelas bukan hanya pelaku debatnya saja. Itulah sebabnya metode ini mengaktifkan semua siswa di dalam kelas.

  2. Strategi pembelajaran student debat Menurut Sabri, strategi pembelajarannya yakni :

  3 a. Kembangkanlah sebuah pertanyaan yang kontroversial yang berkaitan dengan materi pelajaran.

  b. Bagi kelas kedalam dua tim. Mintalah satu kelompok berperan sebagai

  pendukung atau kelompok “pro” dan kelompok lain menjadi penentang atau “kontra”. Berikutnya buat dua sampai empat sub kelompok dalam masing -masing

  kelompok debat. Misalnya, dalam kelas dengan 24 orang siswa anda dapat

  • membuat tiga sub kelompok “pro” dan tiga sub kelompok “kontra” yang masing masing terdiri dari empat orang. Setiap sub kelompok diminta mengembangkan argument yang mendukung masing-masing posisi, atau menyiapkan urutan daftar argumen yang bisa mereka diskusikan atau mereka seleksi. Di akhir diskusi setiap sub kelompok memilih seorang juru bicara.

  c. Siapkan dua sampai empat kursi (tergantung pada jumlah sub kelompok yang

  ada) untuk para juru bicara pada kelompok “pro” dan jumlah kursi yang sama pada kelompok “kontra”. Siswa lain duduk di belakang juru bicara. Mulailah

  debat dengan cara juru bicara mempresentasikan pandangan mereka proses ini disebut argument pembuka.

  d. Setelah mendengarkan argument pembuka, hentikan debat dan kembali ke sub kelompok. Setiap sub kelompok diminta untuk mempersiapkan argument yang menolak argument pembuka dari kelompok lawan. Setiap sub kelompok memilih juru bicara usahakan yang baru.

  e. Lanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk didorong untuk memberi cacatan yang berisi usulan argument atau bantahan. Siswa diperbolehkan untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argument dari wakil kelompok mereka.

  f. Pada saat yang tepat akhiri debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang, buatlah kelas melingkar. Pastikan bahwa kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang duduk di kelompok lawan. Diskusikan apa yang telah dipelajari oleh siswa dari pengalaman debat tersebut. Minta siswa untuk mengidentifikasi argument yang paling baik menurut

  4 mereka.

  3. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Student Debate Menurut Roestiyah, bila kita teliti penggunaan teknik penyajian dengan debat, memang memiliki keunggulan-keunggulan yang dapat dirumuskan demikian.

  a. Dengan perdebatan yang sengit akan mempertajam hasil pembicaraan.

  b. Kedua segi permasalahan dapat disajikan, yang memiliki ide dan yang mendebat/menyanggah sama-sama berdebat untuk menemukan hasil yang tepat mengenai sesuau masalah.

  c. Siswa dapat terangsang untuk menganalisa masalah dalam kelompok, asal terpimpin sehingga analisa itu terarah pada pokok permasalahan yang dikehendaki bersama.

4 Sabri, Ahmad. Strategi Belajar Mengajar dan micro Teaching (Padang: Quantum Teaching,

  d. Dalam pertemuan debat itu siswa dapat menyampaikan fakta dari kedua sisi masalah kemudian diteliti fakta mana yang benar/valid dan bisa dipertanggung jawabkan.

  e. Karena terjadi pembicaraan yang aktif antara penyaji dan penyanggah maka akan membangkitkan daya tarik untuk turut berbicara, turut berpartisipasi mengeluarkan pendapat.

  f. Bila masalah yang diperdebatkan menarik, maka pembicaraan itu mampu mempertahankan minat anak untuk terus mengikuti perdebatan itu.

  5 g. Dan dapat pula teknik ini dapat dipergunakan pada kelompok besar.

  Menurut Sunartombs, model pembelajaran ini mempunyai banyak kelebihan antara lain: a. Memantapkan pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.

  b. Melatih siswa untuk bersikap kritis terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.

  6 c. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat.

  Tetapi dalam pelaksanaannya teknik berdebat ini kita juga menemukan sedikit kelemahan, hal mana bila diatasi, guru akan mampu menggunakan teknik ini dengan baik. Menurut Roestiyah kelemahannya itu ialah:

  5 6 Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008).h. 148-149.

  a. Di dalam pertemuan kadang-kadang keinginan untuk menang mungkin terlalu besar, sehingga tidak memperhatikan pendapat orang lain.

  b. Kemungkinan lain diantara anggota mendapatkan kesan yang salah tentang orang yang berdebat.

  c. Dengan teknik berdebat membatasi partisipasi kelompok, kecuali kalau diikuti dengan diskusi.

  d. Karena sengitnya perdebatan bisa terjadi terlalu banyak emosional yang terlibat, sehingga debat ini semakin gencar dan ramai. Agar bisa dilaksanakan dengan baik

  7 maka perlu persiapan yang teliti sebelumnya.

  B. Metode Ceramah

  1. Pengertian Metode Ceramah Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya dipersiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas penggunaannya. Ceramah merupakan kombinasi dari metode hafalan, diskusi dan Tanya jawab. Selain itu, metode ceramah itu pada umumnya dilakukan secara pebicaraan face to face.

  Dalam metode ceramah adalah sebuah cara Melaksanakan pengajaran yang dilakukan oleh guru secara monolog dan hubungan satu arah (one way communication), metode ini dipandang paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya faham siswa.

  7

  2. Pelaksanaan Metode Ceramah Penerapan metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Cara ini kadang membosankan, maka dalam pelaksanaannya memerlukan keterampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan dapat menarik perhatian siswa.

  Namun kita masih mengakui bahwa metode ceramah ini tetap penting dengan tujuan, agar siswa mendapatkan informasi tentang suatu pokok atau persoalan tertentu.

  Metode ini wajar dan dapat digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:

  a. Bahan pelajaran yang akan disampaikan cukup banyak sementara waktu yang tersedia sangat terbatas.

  b. Guru seorang pembicara yang baik yang memikat serta antusias.

  c. Guru akn merangkum pokok penting pelajaran yang telah dipelajari, sehingga siswa diharapkan bisa memahami dan mengerti secara menyeluruh.

  d. Guru memperkenalkan pokok pelajaran yang baru dan menghubungkannya terhadap pelajaran yang telah lalu (Asosiasi).

  e. jumlah siswa terlalu banyak sehingga bahan pelajaran sulit disapaikan melalui metode ini.

  3. Langkah-Langkah Penerapan Metode Ceramah Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut: a. Langkah persiapan yang dimaksud disini adalah menjelaskan kepada siswa pelajaran tersebut. Disamping itu, guru memperbanyak bahan appersepsi untuk membantu mereka memahami pelajaran yang akan disajikan.

  b. Langkah penyajian pada tahap ini guru menyajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.

  c. Langkah generalisasi dalam hal ini unsur yang sama dan berlainan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah.

  d. Langkah aplikasi penggunan pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.

  Namun perlu diketahui juga bahwa untuk menggunakan metode ceramah secara murni itu sukar, maka dalam pelaksanaannya perlu menaruh perhatian untuk mengkombinasikan dengan teknik-teknik penyajian lain sehingga proses belajar mengajar yang dilaksanakan dapat berlangsung dengan intensif.

  4. Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan Metode Ceramah Setiap metode pelajaran pasti memiliki kelebihan maupun kelemahan. Adapun kelebihan yang diperoleh dari penggunaan metode ceramah adalah: a. Suasana kelas berjalan dengan tenang, karena murid melakukan aktivitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus secara komprehensif.

  b. Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu yang cukup singkat murid dapat menerima pelajaran sekaligus secara bersama.

  c. Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak. d. Melatih para pelajar untuk menggunakan pendengarannya dengan baik sehingga mereka dapat menangkap dan enyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat.

  Adapun kekurangan dari metode ceramah :

  a. Interaksi cenderung bersifat Centred (berpusat pada guru)

  b. Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah.

  c. Mungkin saja siswa memperoleh konsep-konsep lain yang berbeda dengan apa yang dimaksudkan guru.

  d. Siswa kurang menangkap apa yang dimaksud oleh guru, jika ceramah berisi ceramah-ceramah yang kurang atau tidak dimengerti oleh siswa dan akhirnya mengarah verbalisme.

  Untuk itu usaha-usaha yang harus dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan metode ceramah adalah : a. Memberi penjelasan dengan memberikan keterangan-keterangan, dengan gerak- gerik, dengan memberikan contoh atau dengan enggunakan alat peraga.

  b. Selingilah metode ceramah dengan mmetode yang lain untul menghilangkan kebodanan anal-anak.

  c. Susunlah ceramah itu secara sistematis.

  d. Penggunaan alat-alat pelajaran visual untuk mempelajari penyajian seperti : Papan tulis dan alat-alat teknis papan tulis.

  C. Hasil Belajar

  1. Pengertian Hasil Belajar Berbagai teori tentang belajar terkait dengan penekanan terhadap lingkungan dan pengaruh potensi yang dibawah sejak lahir.

  Menurut Bootzin belajar adalah membangun (To Contruct) pengetahuan itu sendiri setelah dipahami, direncanakan dan merupakan perubahan dari dalam diri

  8 seseorang.

  Belajar terjadi bila seseorang menghadapi sesuatu yang didalamnya tak dapat menyesuaikan diri dengan menggunakan bentuk-bentuk kebiasaan untuk menghadapi tantangan-tantangan, atau apabila harus mengatasi rintangan-rintangan dalam

  9 aktivitasnya.

  Interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Mengingat kedudukan siswa sebagai subjek dan sekaligus juga sebagai objek dalam pembelajaran maka inti proses pembelajaran tidak lain adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu

  10 tujuan pembelajaran.

  Hasil belajar adalah tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biologi setelah pembelajaran berlangsung. Dalam proses belajar mengajar, tipe hasil 8 Semiawanwang, Belajar dan Pembelajaran dalam Taraf Usia Dini (Pendidikan Prasekolah dan SD),(Jakarta: Prenhanlindo, 2002).h.3. 9 Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2008). 232. 10 Sabri, Ahmad. Strategi Belajar Mengajar dan Micro teaching. (Padang: Quantum Teaching belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa sangat penting diketahui oleh guru, agar guru dapat merangcang atau mendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti.

  Hasil belajar merupakan salah satu indikator dalam dunia pendidikan untuk mengetahui keberhasilan suatu pendidikan yang diberikan pada anak. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

  11 belajarnya.

  2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  a. Faktor internal, terdiri atas 1) Faktor fisiologi, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan yang lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar, disamping kondisi-kondisi diatas, merupakan hal penting juga memperhatikan kondisi panca indera

  2) Faktor psikologis terdiri dari:

  a) Intelegensi. Proses belajar merupakan proses yang kompleks, maka aspek intelegensi hanya sebuah potensi, artinya seseorang yang memiliki intelegensi

  12 tinggi mempunyai peluang besar untuk memperoleh hasil pelajaran yang baik.

  b) Minat dan bakat. Minat diartikan oleh Hilgard sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa keinginan. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan ini baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata setelah belajar dan berlatih. 11 12 Sudjana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. (Jakarta: Kencana, 2008).h.22.

  Syarafuddin dalam Irwan Nasution. Manejemen Pembelajaran. (Padang: Quantum c) Motif dan motivasi. Kata motif diartikan sebagai daya upaya untuk mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam konsep pembelajaran, motivasi berarti seni mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Dengan demikian, motivasi merupakan usaha dari luar dalam hal ini adalah guru untuk mendorong mengaktifkan dan menggerakkan

  13 siswanya secara sadar, untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

  d) kognitif dan daya nalar. Pembahasan mengenai hal ini meliputi tiga hal, yakni persepsi, mengingat dan berpikir. Persepsi adalah penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul dalam lingkungannya.Penginderaan itu dipengaruhi oleh pengalaman, kebiasaan, dan kebutuhan. Mengingat adalah suatu aktifitas kognitif, dimana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa yang lampau,

  14 atau berdasarkan kesan yang diperoleh melalui pengalamannya dimasa lampau.