ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RISIKO TOTAL DENGAN TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM Studi Kasus pada Saham–Saham LQ45 Di Bursa Efek Jakarta Skripsi Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

  ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RISIKO TOTAL DENGAN TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM Studi Kasus pada Saham–Saham LQ45 Di Bursa Efek Jakarta Skripsi Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajeman Oleh: Andreas Yandy Prasetyo

  NIM : 02 2214 032 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2007

  

MOTTO

Sukses memiliki sedikit kemiripan dengan bergulat dengan seekor gorila. Anda

berheni bukan pada saat anda lelah – anda berhenti pada saat gorilanya lelah.

  • -Robert Strauss – Keberhasilan mengandung 99% kegagalan.
  • - Soichiro Honda –

    Sukses adalah berjalan dari satu kegagalan ke kegagalan lain tanpa kehilangan

    semangat.
  • - Abraham Lincoln -

  

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada :

 Tuhan Yesus Kristus.

   Bapak, Ibu tercinta, dan adikku.  Keluarga Besar A. Hari Ambar  Huberta Retno Lukitasari  Sahabat – sahabat ku

  

ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RESIKO TOTAL

DENGAN TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM

Studi Kasus pada saham – saham LQ45

Di Bursa Efek Jakarta

  

Andreas Yandy Prasetyo

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan

antara resiko total dengan tingkat keuntungan saham, serta signifikan atau

tidaknya hubungan tersebut bila ada. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

teknik dokumentasi.

  Teknik pengambilan sampel berdasarkan 45 saham yang termasuk dalam

indeks LQ45. teknik analisis data yang dipergunakan adalah metode regresi linier

sederhana, standar deviasi, serta korelasi.

  Hasil penelitian , dari 45 saham yang termasuk dalam LQ45 tanggal 2

Februari 2005, setelah dihitung closed price masing – masing selama 201 hari,

sebanyak 25 saham mengalami keuntungan yang positif, sedangkan 20 saham

sisanya mengalami keuntungan yang negatif. Penghitungan korelasi antara resiko

total dengan tingkat keuntungan saham mencatat angka sebesar 0,445703969,. Ini

dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara resiko total dengan

tingkat keuntungan saham. Dengan uji t didapatkan hasil t hitung sebesar

3,264902062, sedangkan t tabel sebesar 1,681. Dengan demikian, t hitung lebih

besar daripada t tabel, maka hubungan antara resiko total dengan tingkat

keuntungan saham signifikan.

  

ABSTRACT

ANALYSIS OF RELATIONSHIP BETWEEN TOTAL RISK

AND STOCK RETURN

Case Study in LQ45’s Stock of Jakarta Stock Exchange

  

Andreas Yandy Prasetyo

Sanata Dharma University

2007

The objectives of the research was to identify the relationship between

total risk and stock return. Technique of collecting data was documentation.

Technique of data analysis used in the research were simple regression, standart

deviation, and correlation analysis.

  The result of the research indicated that the correlation coeffisient between

total risk and stock return was 0,445703969. Based on t-test, it could be concluded

that the relationship between total risk and stock return was significant.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhun Yesus Kristus, karena

hanya dengan berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

atau yang lebih dikenal dengan skripsi ini. Penyusunan skripsi merupakan salah

satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana atau Strata 1 Ekonomi pada Program

Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Dalam menyusun skripsi ini yang berjudul “ Analisis Hubungan antara

Resiko Total dengan Tingkat Keuntungan Saham” penulis menghadapi barbagai

macam kendala dan halangan sebelum akhirnya dapat terselesaikan juga. Penulis

sadar bahwa terselesaikannya tugas ini bukan semata – mata atas hasil penulis

sendiri saja, tetapi selesainya skripsi ini juga dibantu oleh berbagai pihak, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M. S. Selaku dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si,. selaku Ka Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  

3. Ibu Dra. Diah Utari BR.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing I, yang

telah memberikan bimbingan, masukan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  

4. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuannya kepada penulis selama ini.

  

5. Bapak dan Ibu yang ku sayangi, terima kasih sudah memberikan

banyak kepercayaan kepada anakmu yang nakal ini, adikku, cepat selesai ya....

  

6. Keluarga Besar Bapak A. Hari Ambar, atas segala kehangatan

keluarga, dukungan, keramahan, terima kasih sudah menjadi rumah “keduaku”.

  

7. Teman – teman ku di Manajemen 2002, Gpenk, makasih

dukungannya, Andy Soekianto, Y. Yudi “ Kencot “, Anton, Wawan, Didik, Sweety, Indriani “ Indro “, temen – temen ku di HMJ, Vivi, Riri, Fika, Wiwid, Dion, Enggar, Wahyu, Ndok, n The Unseen SIGIT. Mas Damar, makasih udah jadi panutanku. Temen

  • – temenku di Gubuk Imanuel, Agus, Ari, Anton, Mas Adi “Paghob”, Pak Pandhi.

  

8. Anak –anak Kost Argulo 1 C, Chandra, Adi, Seagate, Agus,

Komenk, Tiko “ Cena”, Pak Guru, Imam “Rooney”. Thanks atas listriknya yang selalu mati.

  9. Bintang kecilku, Huberta, makasih udah jadi penuntunku, atas semua hari–hari yang mendewasakan, dan terima kasih karena selalu menyemangatiku saat langkahku berat.

  10. Vinso, Bu Krebo, Pak Supri, Pak To, Pak Jan, Pak Bawor, Pan Min, Semua Bakul Pecel Lele,Mie Ayam, Angkringan di seluruh Jogja yang pernah ku kunjungi, makasih atas gizi yang kalian berikan.

11. Semua pihak yang tidak disebutkan yang telah membantu hingga skripsi ini selesai dibuat.

  Penulis menyadari sepenuhnya akan segala kelemahan dan kekurangan yang

ada dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari pembaca.

  Akhir kata penulis berharap semoga skripsi bermanfaat bagi semua pihak, khususnya yang berkaitan dengan bidang yang sama.

  Yogyakarta, 5 Maret 2007 Penulis Andreas Yandy Prasetyo

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii

HALAMAN PENGUJIAN .............................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

ABSTRACT ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ..............................................................

  1 B. Rumusan Masalah .......................................................................

  2 C. Batasan Masalah..........................................................................

  3 D. Tujuan Penelitian ........................................................................

  3 E. Manfaat Penelitian ......................................................................

  3 F. Sistematika Penulisan .................................................................

  4 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................

  5 A. Pengertian Investasi ....................................................................

  5 B. Pasar Modal.................................................................................

  5 C. Keputusan Investasi ....................................................................

  11 D. Indeks LQ45 ................................................................................

  12 E. Pengertian Return ........................................................................

  13 F. Pengertian Resiko........................................................................

  15 G. Hubungan antara Resiko dengan Return .....................................

  22 H. Hipotesis......................................................................................

  22

  BAB III METODE PENELITIAN..................................................................

  31 B. Sejarah Pasar Modal di Indonesia ...............................................

  66 C. Saran............................................................................................

  65 B. Keterbatasan ................................................................................

  65 A. Kesimpulan .................................................................................

  57 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................

  43 B. Pembahasan .................................................................................

  43 A. Analisis Deskriptif ......................................................................

  41 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ......................................

  37 D. Peranan Pasar Modal ...................................................................

  32 C. Struktur Organisasi Pasar Modal ................................................

  31 A. Pengertian Pasar Modal...............................................................

  23 A. Jenis Penelitian............................................................................

  26 BAB IV GAMBARAN UMUM .....................................................................

  26 J Tehnik Analisis Data...................................................................

  25 I. Tehnik Pengumpulan Data ..........................................................

  25 H. Jenis dan Sumber Data ................................................................

  24 G. Pengukuran Variabel ...................................................................

  24 F. Populasi dan Sampel ...................................................................

  24 E. Definisi Operasional....................................................................

  23 D. Variabel Penelitian ......................................................................

  23 C. Subyek dan Objek Penelitian ......................................................

  23 B. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................

  66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL TABEL 5.1 Nama dan Kode perusahaan .....................................................

  44 TABEL 5.2 Rata – rata Return.....................................................................

  47 TABEL 5.3 Rata – rata return dan Beta.......................................................

  50 TABEL 5.4 Standar Deviasi ........................................................................

  52 TABEL 5.5 Resiko Total .............................................................................

  54 TABEL 5.6 Rangking Saham ......................................................................

  56 TABEL 5.7 Klasifikasi Koefesien Korelasi.................................................

  62

  DAFTAR GAMBAR GAMBAR 2.1 Resiko Total ..........................................................................

  21 GAMBAR 5.1 Return saham perusahaan LQ45 ...........................................

  58 GAMBAR 5.2 Perbandingan jumlah return positif dan negatif ....................

  59 GAMBAR 5.3 Pergerakan return pasar dan return LQ45 tahun 2005 ..........

  60 GAMBAR 5.4 Tingkat resiko perusahaan LQ45 ..........................................

  61 GAMBAR 5.5 Signifikansi korelasi resiko dengan tingkat keuntungan.......

  63

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan ekonomi di Indonesia semakin membaik. Hal ini ditandai dengan semakin berkembangnya pasar modal dan industri sekuritas di Indonesia. Masyarakat mulai melirik pasar modal dan industri sekuritas sebagai alternatif

  

untuk menginvestasikan dana mereka. Dengan semakin banyaknya minat

masyarakat terhadap penanaman modal di pasar saham, maka semakin besar pula

kesempatan perusahaan untuk menghimpun dana dari masyarakat lewat saham

yang diterbitkan di bursa saham.

  Nilai saham sebuah perusahaan selalu berfluktuasi. Fluktuasi tersebut

disebabkan oleh berbagai macam. Beberapa penyebab yang sangat mempengaruhi

naik turunnya harga saham adalah kinerja perusahaan yang salah satunya dapat

dilihat dari laporan keuangan, lalu isu – isu maupun kejadian ekonomi yang

menerpa suatu negara. Oleh sebab itu, seorang pemain saham harus mampu

membaca situasi dan kondisi agar saham yang dibelinya dapat memberikan

keuntungan. Tetapi bukan hanya keuntungan saja yang harus diperhatikan oleh

seorang pemain saham, ada hal lain yang harus diperhatikan juga yaitu resiko.

  

Secara umum resiko dibagi menjadi 3 macam, yaitu resiko sistematis, resiko tidak

sistematis, dan resiko total. Resiko sistematis adalah resiko yang tidak berkaitan

langsung dengan kinerja perusahaan, seperti situasi sosial politik suatu negara,

inflasi, resesi, bencana alam, isu – isu bom, dan sebagainya. Sedangkan resiko

  2

tidak sistematis adalah resiko yang berkaitan langsung dengan kinerja perusahaan,

seperti keefektivitasan kinerja karyawan, pembagian laba kepada para pemegang

saham, atau seperti buruknya kinerja keuangan perusahaan, dan pemogokan

buruh. Yang ketiga adalah resiko total, yaitu penjumlahan antara resiko sistematis

dengan resiko tidak sistematis.

  Bila seseorang ingin menjadi seorang pemain saham atau sebagai pemilik

saham tidak boleh hanya memperhitungkan keuntungan yang akan diperoleh dari

saham tersebut, tetapi juga harus memperhatikan resiko yang akan mereka

tempuh. Berdasarkan hal tersebut penulis menentukan judul yaitu “ ANALISIS

HUBUNGAN ANTARA RESIKO TOTAL DENGAN TINGKAT

KEUNTUNGAN SAHAM. STUDI KASUS PADA SAHAM – SAHAM LQ45

DI BURSA EFEK JAKARTA “.

  B. PERUMUSAN MASALAH Apakah ada hubungan antara resiko total dengan tingkat keuntungan saham?

  C. BATASAN MASALAH

1. Saham – saham yang digunakan dalam penelitian adalah saham – saham yang tergabung dalam LQ45.

  2. Saham – saham yang diteliti saham – saham yang termasuk dalam LQ45 pada periode antara Februari 2005 sampai dengan Desember 2005.

  3 D. TUJUAN PENELITIAN

  Untuk mengetahui hubungan antara resiko total dengan tingkat keuntungan saham pada saham – saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta.

  E. MANFAAT PENELITIAN

  1. Bagi investor, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan untuk membentuk portofolio saham.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma, sebagai penambah wawasan bagi seluruh Keluarga Besar Sanata Dharma, dan sebagai penambah referensi perpustakaan.

  3. Bagi penulis, sebagai penambah wawasan dan pengalaman yang mungkin dapat berguna kelak.

  4

F. SISTEMATIKA PENULISAN

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang hasil kajian pustaka yang relevan dengan masalah yang dirumuskan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang jenis, waktu dan lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, data yang dibutuhkan, populasi dan sampel, tehnik pengumpulan data, dan tehnik analisis data.

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menggambarkan sejarah singkat perusahaan. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang uraian hasil penelitian, pengolahan data dan penafsiran hasil penelitian dengan tehnik analisis yang sudah ditentukan.

  5

  BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN Bab ini menguraikan kesimpulan dari analisis, saran bagi objek yang diteliti, keterbatasan penelitian saat ini, dan saran bagi peneliti yang akan melakukan penelitian yang sama di masa yang akan datang.

BAB II LANDASAN TEORI A. INVESTASI Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam

  

produksi yang efisien selama periode waktu tertentu (Jogiyanto, 2000: 5). Atau

investasi adalah setiap penggunaan uang dengan maksud untuk memperoleh

penghasilan (Husnan, 1996: 19). Berdasarkan alokasi tempat, investasi dibagi

menjadi dua yaitu investasi aktiva riil dan investasi aktiva finansial. Investasi juga

dibagi menjadi dua yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung.

Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan

dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara lain. Sebaliknya,

investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan

investasi yang sudah mempunyai aktiva–aktiva keuangan dari perusahaan-

perusahaan lain.

B. PASAR MODAL

  Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas)

jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun

modal sendiri, baik diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta. Pasar

modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka

panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Untuk menarik

penjual dan pembeli untuk berpartisipasi, pasar modal harus bersifat likuid jika

  7

penjual dapat menjual dan pembeli dapat membeli surat–surat berharga dengan

cepat. Sedangkan pasar modal dikatakan efisien jika harga dari surat–surat

berharga tersebut mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat. Pasar modal

juga mempunyai fungsi alokasi dana yang produktif untuk memindahkan dana

dari pemberi pinjaman kepada peminjam. Alokasi dana yang produktif terjadi bila

individu yang mempunyai kelebihan dana dapat meminjamkannya ke individu

yang lain yang lebih produktif yang membutuhkan dana.

  Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument

keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang

ataupun modal sendiri. Didalam pasar modal diperjual belikan instrument

keuangan seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai

produk turunan seperti opsi (put atau call).

  Undang–Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 memberikan pengertian

Pasar Modal yang lebih spesifik yaitu “ kegiatan yang bersangkutan dengan

Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, perusahaan Publik yang berkaitan

dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

dengan Efek. ” Pada dasarnya ada tiga jenis informasi utama yang perlu diketahui oleh

para investor jika ingin masuk dan bergelut di dalam pasar modal, yaitu informasi

mengenai faktor fundamental, faktor teknikal, dan faktor lingkungan sosial,

politik dan ekonomi (Usman, 1990: 167–173). Penjelasannya adalah :

  8 A. Faktor Fundamental Faktor fundamental adalah informasi yang menggambarkan kondisi perusahaan tersebut. Hal–hal yang perlu diperhatikan antara lain :

  1. Konsep Manajemen Perusahaan Pertama–tama yang perlu diketahui oleh investor asing tentang manajemen perusahaan adalah sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan integritas dan profesionalisme para direksi dan jajaran di bawahnya. Pimpinan harus mampu menangkap dinamika dan perubahan, lalu menganalisisnya kemudian mengambil langkah–langkah yang tepat.

  2. Prospek Perusahaan Untuk mengetahui gambaran tentang prospek perusahaan, seorang investor harus mangetahui sejauh mana keberadaan perusahaan tersebut dibutuhkan oleh ekonomi nasional. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil–hasil produksinya yang dikaitkan dengan kondisi barang–barang impor sejenis, kondisi perusahaan domestik yang telah ada, serta situasi pasaran ekspornya.

  3. Prospek Pemasaran Pangsa pasar di dalam negeri dan di luar negeri serta beberapa banyak perusahaan sejenis yang ada merupakan informasi penting untuk mengetahui prospek perusahaan. Disamping itu strategi pemasaran dan reputasi produk juga perlu untuk diketahui.

  9

  4. Perkembangan Teknologi Informasi yang perlu diketahui antara lain alat–alat produksi yang digunakan, bagaimana produksinya, serta proses produksi yang dilakukan oleh pesaing.

  5. Kemampuan untuk Menghasilkan Keuntungan Kemampuan perusahaan menghasilkan laba adalah salah satu faktor kunci dalam pertimbangan untuk membuat suatu keputusan bagi investor dan juga kebijakan deviden yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut.

  6. Manfaat terhadap Perekonomian Nasional Manfaat–manfaat perusahaan terhadap perekonomian nasional biasanya dapat dilihat dari penggunaan tenaga kerja, penggunaan Sumber Daya Alam, serta gambaran devisa negara.

  7. Kebijakan Pemerintah Kebijakan pemerintah baik di bidang ekonomi, moneter, industri riil, maupun jasa seperti tarif, perpajakan, bea masuk, maupun penentuan skala prioritas pada bidang dan sektor tertentu akan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap investasi yang bergerak di dalamnya.

  10 B. Faktor Teknikal Faktor tehnikal menggambarkan sasaran suatu efek (sekuritas) baik

secara individu maupun kelompok serta seberapa jauh pengaruhnya terhadap

harga efek. Dalam menilai saham, hal–hal yang perlu diperhatikan antara

lain :

  1. Perkembangan Kurs Dari data perkembangan kurs suatu efek, seorang investor memperoleh gambaran strategi pasaran efek tersebut, bagaimana pasarannya di masa lalu, sekarang, dan kemungkinan di masa mendatang.

  2. Keadaan Pasar Pasar dalam hal ini adalah kondisi pasar secara menyeluruh baik dalam kondisi optimistik (Bull Market) maupun pesimistik (bear trend ). Keadaan pasar sangat penting untuk menentukan garis efek yang paling tepat, lama investasi, dan sebagainya.

  3. Volume dan Frekuensi Perdagangan Volume dan frekuensi perdagangan digunakan untuk melihat apakah efek yang dibeli merupakan efek yang aktif diperjual belikan di bursa.

  4. Kekuatan Pasar Kekuatan pasar dalam hal ini dicerminkan melalui jumlah permintaan dan penawaran terhadap suatu efek dan juga data yang diperoleh dari bursa efek.

  11 C. Faktor Lingkungan Sosial, Ekonomi, dan Politik

Informasi yang termasuk dalam faktor lingkungan tersebut antara lain:

  1. Tingkat Inflasi Data tingkat inflasi digunakan untuk menentukan jenis efek apa yang akan dibeli dengan cara menetapkan tingkat bunga yang cukup pantas untuk efek tersebut dengan pendapatan tetap seperti obligasi, sektor kredit, saham preferens dan sebagainya.

  2. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter seperti kebijakan kredit dan kebijakan tingkat suku bunga sangat berpengaruh terhadap kondisi umum pasar modal, sebab kebijakan–kebijakan tersebut mempunyai dampak terhadap pilihan investasi.

  3. Musim Musim kemarau maupun penghujan kadang mempunyai dampak langsung terhadap kondisi umum jalannya operasional perusahaan. Misalnya mengenai bahan baku yang sulit didapatkan. Musim juga dapat diartikan adat atau kebiasaan seperti Natal, Idul Fitri, Tahun Baru, dan lain–lain.

  4. Neraca Pembayaran Dari neraca pembayaran dan APBN masyarakat akan memperoleh gambaran arah pembangunan ekonomi yang akan dilakukan oleh

pemerintah, nilai kurs Rupiah, cadangan devisa, dan lain–lain.

  12

  5. Kondisi Ekonomi Kondisi ekonomi yang terjadi saat ini apakah sedang resesi, mengalami perkembangan, atau stabil, akan mempengaruhi faktor–

faktor produksi, keuangan, keuntungan suatu perusahaan.

  6. Keadaan Politik Keadaan polotik dapat mempengaruhi perubahan total baik di bidang ekonomi, politik maupun keamanan suatu negara, misalnya pergantian pimpinan suatu negara.

C. KEPUTUSAN INVESTASI

  Dalam membuat suatu keputusan investasi, seorang investor perlu

memperhitungkan secara cermat dan hati–hati mengenai hal–hal yang berkaitan

dengan investasi tersebut, misalnya informasi yang lengkap, relevan, akurat dan

tepat waktu merupakan kepastian yang sangat penting bagi seorang investor

sebelum ia memilih bentuk investasinya.

  Sebelum investor melakukan investasi pada sekuritas, sebaiknya terlebih

dahulu mereka mempertimbangkan secara matang dan cermat keputusan

investasinya. Adapun langkah–langkah dalam proses investasi adalah sebagai

berikut (Husnan, 1998, 48):

  1. Menentukan kebijakan investasi Pada tahap ini, investor menentukan tujuan investasinya serta berapa banyak investasi tersebut dilakukan.

  13

  2. Analisis sekuritas Pada tahap ini investor melakukan analisis terhadap sekuritas individu atau kelompok sekuritas.

  3. Penentuan sekuritas Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas yang akan dipilih dan proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing–masing sekuritas tersebut.

  4. Melakukan revisi portofolio Tahap ini merupakan kegiatan mengulang terhadap tiga tahap sebelumnya dan bilamana perlu dapat melakukan perbaikan terhadap portofolio yang dimiliki.

  5. Mengevaluasi kinerja portofolio Pada tahap ini dilakukan penelitian terhadap kinerja portofolio baik dalam aspek keuntungan yang diperoleh maupun resiko yang ditanggung.

  D.

INDEKS LQ45

  Indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (LiQuid) tinggi, yang

diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas,

seleksi saham–saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar.

  Untuk dapat masuk dalam pemilihan, suatu saham harus memenuhi kriteria–kriteria sebagai berikut:

  14

  1. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di Pasar

Reguler (rata – rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).

  2. Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar (rata–rata nilai kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir).

  3. Telah tercatat di BEJ selama paling sedikit 3 bulan.

  4. Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan jumlah hari transaksi di pasar regular.

  Bursa Efek Jakarta secara rutin memantau perkembangan kinerja

komponen saham yang masuk dalam perhitungan Indeks LQ45. setiap 3 bulan

review pergerakan rangking saham akan digunakan dalam kalkulasi Indeks LQ45.

  

Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal

bulan Februari dan Agustus. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria

seleksi Indeks LQ45, maka saham tersebut dikeluarkan dari penghitungan indeks

dan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria.

E. RETURN

  Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Pada dasarnya

return dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu return ekspektasi dan return

realisasi.

1. Return Ekspektasi

  Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Return ekspektasi

  15 dapat dihitung berdasarkan nilai ekspektasi masa depan dengan rumus: n i ij j

  E( R ) = ) Σ ( R · P j = 1

  Dimana :

i E ( R ) : return ekspektasi suatu aktiva atau sekuritas ke-j.

  R ij : hasil masa depan ke-j untuk sekuritas ke-i. j

P : probabilitas hasil masa depan ke-j (untuk sekuritas ke-i).

n : jumlah dari hasil masa depan.

2. Return Realisasi Return relisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi.

  Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return realisasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : t t

  • it

  1 P P -

  R  t

  • Dimana :

  1 P

  it R : tingkat kurs saham pada periode tertentu. Pt : harga saham ke-i pada periode ke t t-1 P : harga saham ke-i pada periode ke t-1

  16

F. RESIKO Hanya menghitung return saja untuk suatu investasi tidaklah cukup.

  

Resiko dari investasi juga perlu diperhitungkan. Return dan resiko merupakan dua

hal yang tidak dapat dipisahkan, karena pertimbangan investasi merupakan suatu

trade–off dari kedua faktor ini. Return dan resiko memiliki hubungan yang positif,

dalam arti semakin besar resiko yang ditanggung, maka semakin besar resiko

yang dikompensasikan. Resiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau

deviasi dari outcome yang diteima dengan ekspektasi. Pada dasarnya resiko dibagi

menjadi 3 yaitu resiko sistematis, resiko tidak sistematis, dan resiko total.

  1. Resiko Sistematis Resiko yang tidak dapat didiversifikasikan oleh portofolio disebut dengan

nondiversiable risk atau resiko pasar (market risk), atau resiko umum (general

risk ), atau resiko sistematis (systemathic risk). Resiko ini terjadi karena kejadian–

kejadian di luar perusahaan seperti inflasi dan resesi. Resiko sistematis dapat

diukur menggunakan beta. Beta merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility)

return suatu sekuritas atau resiko portofolio terhadap return pasar. Volatilitas

didefinisikan sebagai fluktiasi dari return–return suatu sekuritas atau portofolio

dalam suatu periode waktu tertentu. Macam–macam beta adalah:

  A. Beta Pasar Beta yang dihitung dengan data pasar disebut beta pasar. Beta pasar dapat diestimasi dengan mengumpulkan nilai–nilai historis return dari sekuritas dan return dari pasar selama periode tertentu,

  17

misalnya selama 60 bulan untuk return bulanan atau 200 hari untuk

return harian.

  Beta juga dapat dihitung menggunakan tehnik regresi. Tehnik

regresi untuk mengestimasi beta suatu sekuritas dapat dilakukan

dengan menggunakan return–return sekuritas sebagai variabel

dependen dan return–return pasar sebagai variabel independen.

  

Persamaan regresi yang dihasilkan dari data time series ini akan

menghasilkan koefisien beta yang diasumsikan stabil dari waktu ke

waktu selama masa periode observasi. Jika beta adalah sifatnya stabil,

semakin lama periode observasi yang digunakan di persamaan regresi,

semakin baik (karena kesalahan pengukuran semakin kecil) hasil dari

beta. Akan tetapi bila periode observasi terlalu lama, anggapan beta

konstan dan stabil kurang tepat, karena sebenarnya beta berubah dari

waktu ke waktu. Bouque (1972) dan Gonedes (1973)

menginvestigasikan hal itu dan menyimpulkan bahwa untuk data

return bulanan, 60 bulan adalah periode yang optimal. Persamaan

regresi yang digunakan untuk mengestimasi beta dapat didasarkan

pada model indeks tunggal atau dengan menggunakan model CAPM.

  B. Beta Akuntansi Beta yang dihitung dengan data akuntansi disebut sebagai beta

akuntansi. Data akuntansi misalnya seperti laba akuntansi (accounting

earnings ) dapat juga digunakan untuk mengestimasi beta. Beta

  18

akuntansi ini dapat dihitung secara sama dengan beta pasar (yang

menggunakan data return), yaitu mengganti data return dengan laba

akuntasi.

  C. Beta Fundamental Beta yang dihitung dengan data fundamental disebut beta

fundamental. Beaver, , Kettler, dan Scholes (1970) mengembangkan

paper Ball dan Brown dengan menyajikan perhitungan beta dengan

menggunakan beberapa variabel fundamental. Variabel–variabel yang

dipilih oleh mereka merupakan variabel–variabel yang dianggap

berhubungan dengan resiko, karena beta merupakan pengukur dari

resiko.

  Dengan argumen bahwa resiko dapat ditentukan menggunakan

kombinasi karakteristik pasar dari sekuritas dan nilai–nilai

fundamental perusahaan, maka kombinasi ini akan banyak membantu

mengerti beta dan untuk memprediksikannya. Oleh karena itu Beaver,

Kettler, dan Scholes menggunakan 7 macam variabel yang merupakan

variabel–variabel fundamental. Sebagian dari variabel–variabel

tersebut adalah variabel–variabel akuntansi. Walaupun secara umum

veriabel-variabel tersebut dianggap bervarasi dengan resiko. Ketujuh

variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:

  19 1) Deviden Payout

  Diukur sebagai deviden yang dibayarkan dibagi dengan laba yang tersedia untuk pemegang saham umum.

  2) Asset Growth Didefinisikan sebagai perubahan (tingkat pertumbuhan) tahunan dari aktiva total.

  3) Leverage Didefinisikan sebagai nilai buku hutang jangka panjang total dibagi dengan aktiva total.

  4) Liquidity Diukur sebagai current ratio yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar.

  5) Asset Size Diukur sebagai logaritma dari aktiva total.

  6) Earning Variability Diukur dengan nilai deviasi standar dari PER (price earnings

ratio ) atau rasio P/E deviasi standar dari PER (price earning

ratio ) atau rasio P/E (harga saham dibagi dengan laba

perusahaan).

  7) Accounting Beta Diperoleh dari koefisen regresi dengan variabel dependen

perubahan laba akuntansi dan variabel independen adalah

  20 perubahan indeks laba pasar untuk laba akuntansi portofolio pasar.

  D. Beta Portofolio Beta portofolio dapat dihitung dengan cara rata – rata tertimbang

(berdasarkan proporsi) dari masing – masing individual sekuritas yang

membentuk portofolio. Beta portofolio biasanya lebih akurat

dibandingkan dengan beta tiap – tiap individual sekuritas, alasannya :

1) Beta individual sekuritas diasumsikan konstan dari waktu ke waktu. Kenyataannya beta individual sekuritas dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan beta individual sekuritas dapat berupa perubahan naik atau perubahaan turun. 2) Perhitungan beta individual juga tidak terlepas dari kesalahan pengukuran (measurement error) atau kesalahan acak (random error ). Pembentukan portofolio akan mengurangi kesalahan acak, karena kesalahan acak suatu sekuritas mungkin akan ditiadakan oleh kesalahan acak sekuritas lainnya.

  21 Resiko sistematis dapat diestimasi menggunakan analisis regresi dengan pendekatan metode Indeks Tunggal dengan rumus sebagai berikut: i m

  R = a + β R Dimana : Ri = return suatu sekuritas pada periode ke-i m

  R = return saham pasar a = konstanta = beta saham β

  2. Resiko Tidak Sistematis Bagian dari resiko sekuritas yang dapat dihilangkan dengan membentuk

portofolio yang well-diversified disebut dengan resiko yang dapat di

diversifikasikan (diversiable risk) atau resiko perusahaan (company risk), atau

resiko spesifik (specific risk), atau resiko yang tidak sistematis (unsystemathic

risk ). Karena resiko ini unik untuk suatu perusahaan yaitu hal buruk dapat terjadi

di suatu perusahaan dapat diimbangi dengan hal–hal yang baik yang terjadi di

perusahaan lain, maka resiko ini dapat didiversifikasikan di dalam portofolio.

  

Contohnya adalah buruknya kinerja keuangan, pemogokan karyawan di satu

perusahaan dapat diimbangi dengan baiknya kinerja keuangan dan keefektifan

kerja karyawan di perusahaan lain dalam satu portofolio.

  22 Resiko tidak sistematis dapat diestimasi dengan menggunakan standar deviasi dengan rumus sebagai berikut:

  2

  • (Xi X )

   s

   

  • n

  1 Keterangan : = deviasi standar σ Xi = nilai return saham ke-i

  X = nilai rata–rata saham n = jumlah observasi

  3. Resiko Total Resiko total merupakan penjumlahan dari resiko sistematis dan resiko

tidak sistematis, dimana resiko. Gambar berikut merupakan resiko total dan

komponennya yang berupa resiko yang dapat didiversifikasi dan resiko yang tidak

dapat didiversifikasikan.

  Resiko Resiko Tidak Sistematis

  Resiko Total Resiko Sistematis

  Jumlah Saham

Gambar 2.1 Resiko Total

  23

G. HUBUNGAN ANTARA RESIKO DENGAN RETURN

  Return dan resiko mempunyai hubungan yang positif. Dimana semakin

besar resiko suatu sekuritas, semakin besar return yang diharapkan. Sebaliknya

juga benar, yaitu semakin kecil resiko yang harus ditanggung suatu sekuritas,

maka return yang diharapkan juga kecil. (Jogiyanto, 1998, 99) Tetapi itu hanya

berlaku pada return ekspektasi saja, dan tidak berlaku pada return realisasi. Sebab

resiko yang kecil bisa mendapatkan return realisasi yang besar, ataupun

sebaliknya, resiko yang besar bisa hanya mendapatkan return yang kecil.

  

HIPOTESIS

Berdasarkan landasan teori sebagaimana telah diuraikan sebelumnya,

maka diambil hipotesis ada hubungan yang positif antara resiko total dengan

tingkat keuntungan saham.

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu metode yang

  

mempunyai tujuan untuk menggali dan mempelajari sifat–sifat karakter yang khas

dari kasus maupun individu atau kelompok, yang kemudian dari sifat yang khas

tersebut akan dijadikan sesuatu yang bersifat umum.

  B. TEMPAT DAN WAKTU PENELIATIAN

  A. Tempat Penelitian Peneliti akan melakukan penelitian di Pojok Bursa Efek Jakarta, Fakultas ekonomi, Universitas Sanata Dharma

  B. Waktu Penelitian Peneliti akan melakukan penelitian antara Maret 2006 sampai dengan Mei 2006

  C. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN Yang menjadi subjek dalam penelitian saya adalahsaham–saham yang

termasuk dalam Indeks LQ45 per 2 Februari 2003 yang ada di Bursa Efek Jakarta.

  

Sedangkan yang menjadi objek penelitian saya saat ini adalah resiko yang

terkandung dalam 45 saham LQ45 pada tanggal 2 Februari 2003.

  25 D.

VARIABEL PENELITIAN

  Variabel penelitian adalam penelitian ini adalah :

  1. Resiko Total

  2. Tingkat Keuntungan

  E. DEFINISI OPERASIONAL

  1. Resiko Total Resiko total (total risk) merupakan penjumlahan dari diversiable risk dan nondiversiable risk yang dinyatakan sebagai berikut :

  Resiko Total = resiko tidak sistematis + resiko sistematis resiko perusahaan + resiko pasar resiko spesifik ( unik ) + resiko umum

  2. Tingkat Keuntungan Realisasi Tingkat keuntungan realisasi saham adalah tingkat pengembalian yang sesungguhnya atas investasi pada saham.

  F. POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah 45 saham dari Indeks LQ45.

  Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham– saham yang memiliki nilai beta yang positif.

  26