PENGARUH NILAI MARGIN PEMBIAYAAN TERHADAP MINAT NASABAH PADA PRODUK WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN TUGAS AKHIR - PENGARUH NILAI MARGIN PEMBIAYAAN TERHADAP MINAT NASABAH PADA PRODUK WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN - Test Reposi
PENGARUH NILAI MARGIN PEMBIAYAAN TERHADAP
MINAT NASABAH PADA PRODUK WARUNG MIKRO BANK
SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN
TUGAS AKHIR
Disusun Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat untuk
Memperoleh Gelar Ahli Madya Perbankan Syariah
Oleh :
ANIS FARIDA
NIM : 20111029
PROGRAM STUDI D3 PERBANKAN SYARIAH
JURUSAN SYARIAH & EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014PERSETUJUAN PEMBIMBING
Hal :Pengajuan Naskah Tugas Akhir Kepada: Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka tugas akhir saudara: Nama : Anis Farida NIM : 20111029 Jurusan : Syariah Program Studi : DIII Perbankan Syariah Judul : PENGARUH NILAI MARGIN PEMBIAYAAN
TERHADAP MINAT NASABAH PADA PRODUK WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN Demikian layak diajukan dalam sidang munaqasah.
Demikian untuk menjadikan periksa.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 26 Agustus 2014 Pembimbing
Ahmad Mifdlol M, Lc, M.Si NIP. 198004092008011015
PENGARUH NILAI MARGIN PEMBIAYAAN TERHADAP MINAT
NASABAH PADA PRODUK WARUNG MIKRO BANK SYARIAH
MANDIRI KCP UNGARAN
DISUSUN OLEH
ANIS FARIDA
NIM: 20111029
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga, pada tanggal 05 September 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya dalam bidang Ekonomi Syariah.
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Benny Ridwan, M.Hum Sekretaris Penguji : Sukron Ma’mun, M.Si Penguji I : Mochlasin, M.Ag Penguji II : Fetria EkaYudiana, M.Si Dosen Pembimbing : Ahmad MifdlolMuthohar, Lc.,M.Si
Salatiga, 05 September 2014 Ketua STAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
NIP. 19670112 199203 1005
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama : Anis Farida NIM : 20111029 Jurusan : Syariah Program Studi : DIII Perbankan Syariah Menyatakan dengan sesungguhnya dan sejujurnya, bahwa Tugas Akhir saya yang berjudul : “PENGARUH NILAI MARGIN PEMBIAYAAN TERHADAP
MINAT NASABAH PADA PRODUK WARUNG MIKRO BANK SYARIAH
MANDIRI KCP UNGARAN” adalah murni hasil penelitian saya sendiri dan
bukan plagiat hasil karya orang lain, kecuali pada bagian-bagian yang disebutkan rujukannya.
Salatiga, 26 Agustus 2014 Yang menyatakan Anis Farida NIM. 20111029
MOTTO
Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh
keikhlasan, istiqomah dalam menghadapi cobaan.
Our parents are the greatest gift in a life
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada : 1.
Allah SWT atas segala limpahan nikmat, rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis bisa bertahan sampai saat ini
2. Kedua orang tuaku Ibu Ety Werdiningsih dan Bapak Nasrullah yang telah memberikan dorongan semangat, inspirasi dan motivasi.
3. Seluruh anggota keluarga yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Dosen-dosen STAIN yang telah memberikan ilmu kepada penulis 5.
Karyawan Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran yang telah mengajari dan membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Saudara-saudara dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan yang berguna demi kelancaran pembuatan tugas akhir ini 7. Teman-temanku “AlimUlama” terima kasih telah membantu selama tiga tahun ini, semoga kita bertemu kembali dengan membawa kesuksesan masing-masing.
8. Seseorang yang spesial terima kasih selama ini selalu memotivasi, mendengarkan keluh kesah serta memberi semangat dan dorongan
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Pengaruh Nilai Margin Pembiayaan terhadap Minat Nasabah pada Produk Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran” dengan sebaik mungkin. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada beliau Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.
Penulis tugas akhir ini ditunjukkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Jurusan Syariah Program Studi Perbankan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada mereka. Pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian Tugas Akhir ini adalah : 1.
Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M. Pd, selaku ketua STAIN Salatiga 2. Bapak Benny Ridwan, M.Hum selaku Ketua Jurusan Syariah STAIN
Salatiga 3. Bapak Ahmad Mifdlol, M. Lc, M. Si, selaku Ketua Program Studi
Diploma III Perbankan Syariah STAIN Salatiga sekaligus Pembimbing Tugas Akhir ini yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan penuh selama penyusunan tugas akhir ini Bapak Roni Irawan selaku Kepala Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan magang dan penulisan tugas akhir 5. Seluruh Dosen dan Staff STAIN Salatiga yang telah memberi ilmu serta pelayanan yang baik selama penulis menuntut ilmu
6. Seluruh karyawan Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran yang telah banyak membantu, memberikan data-data serta mengajari segala sesuatu yang penulis belum memahami
7. Kepada kedua orang tua serta keluargaku yang telah memberikan
dorongan semangat, inspirasi dan motivasi Penulis menyadari atas keterbatasan yang dimiliki dalam menyelesaikan tugas akhir, sehingga masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan. Namun demikian, penulis berharap hasil tugas akhir ini akan bermanfaat bagi pembaca semua, terutama akan membantu meningkatkan kinerja lembaga dimana penulis melakukan magang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 21 Agustus 2014 Penulis Anis Farida
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh nilai margin pembiayaan terhadap minat nasabah pada produk warung mikro Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran, bagaimana respon nasabah mengenai margin pembiayaan mikro yang ada di Bank Syariah mandiri KCP Ungaran. Lembaga keuangan bank maupun non bank yang bersifat formal dan beroperasi di pedesaan, umumnya tidak dapat menjangkau lapisan masyarakat dari golongan ekonomi menengah kebawah, kekosongan ini diisi oleh lembaga keuangan non formal, termasuk yang ikut beroprasi adalah para rentenir dengan mengenakan suku bunga yang sangat tinggi. Peneliti menggunakan metode kualitatif melalui wawancara terstruktur, observasi, dan dokumentasi, adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nasabah yang maengajukan pembiayaan mikro ke Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran karena faktor murah. Ada beberapa nasabah yang pernah melakukan pembiayaan di bank lain, tetapi mereka berpendapat bahwa Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran masih lebih murah dibandingkan dengan bank yang pernah dipinjam nasabah sebelumnya, setelah melakukan pembiayaan di Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran ada beberapa nasabah yang tertarik untuk melakukan pembiayaan lagi di Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran karena faktor yang murah.
Kata Kunci: Margin, Pembiayaan, Bank Syariah Mandiri
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………….. iii PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………….. iv MOTTO……………………...……………………………………….. v PERSEMBAHAN…………………………………………………….. vi KATA PENGANTAR ………………………………………………... vii ABSTRAK ……………………………………………………………. ix DAFTAR ISI ………………………………………………………….. x DAFTAR TABEL …………………………………………………….. xiii DAFTAR GAMBAR …………………………………………………. xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….
1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………...
5 C. Tujuan dan kegunaan …………………………………………... 5 D.
Penelitian Terdahulu …………………………………………… 7 E. Metode Penelitian ……………………………………………… 9 Sistematika Penulisan ………………………………………...... 12
BAB II LANDASAN TEORI A. Bank Syariah ………………………………………………….… 14 B. Murabahah ……………………………………………………… 19 C. Margin ………………………………………………………….. 24 D. Minat ………………………………………………………….... 27 E. UMKM …………………………………………………………. 27 F. Kendala Pembiayaan Bermasalah dan Penanganan di Bank Syariah…………………………………………………
41 BAB III LAPORAN OBYEK A.
44 Gambaran Umum ……………………………………………… B.
46 Profil Perusahaan ……………………………………………… C.
47 Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri …………………………..
D.
47 Budaya Perusahaan …………………………………………….
E.
Prinsip Operasional Bank Syariah Mandiri ……………………. 48 F.
51 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran……..
G.
Produk-produk Bank Syariah Mandiri …………………………. 56
BAB IV ANALISIS A. Prosedur Pembiayaan Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran …………………………………………………...
66 C.
Respon Nasabah Terhadap Nilai Margin Pembiayaan Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran …………………………..
72 BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan ……………………………..………………............ 80 B. Saran …………………………..………………………………... 82
DAFTAR PUSTAKA ………………………..…………………………. 83 DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel4.1 tabel penyebab nasabah memilih pembiayaan di bsm kcp ungaran ……………………………………………
75 Tabel 4.2 Tabel faktor nilai margin sebagai penyebab nasabah Memutuskan Pembiayaan …………………….………………
75 Tabel 4.3 Tabel Pengajuan pembiayaan di bank lain …………………………………………..………
76 Tabel 4.4 Tabel ketertarikan nasabah dalam mengajukan pembiayaan kedua kali di bsm kcp ungaran ……………….………………
76 Tabel 4.5 Daftar angsuran pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran…….…………………...
77 Tabel 4.6 Daftar angsuran pembiayaan IB UMMAT (Unit Mikro Muamalat) KCP Ungaran ………….……………
78 Tabel 4.7 Daftar angsuran pembiayaan BPR Syariah Artha Amanah Ummat Ungaran ………….………….………..
78
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Bai al-Murabahah…………………………………24 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran …………………….…………………………...
50
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sistem dan praktik ekonomi syariah mulai terlihat di
tanah air ini.Salah satu upaya merealisasikan nilai-nilai Islam dalam aktivitas nyata masyarakat adalah dengan mendirikan lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan syariah Islam.Dari sekian jenis lembaga keuangan, perbankan merupakan sektor yang paling besar pengaruhnya dalam aktivitas perekonomian masyarakat modern.
Perkembangan ekonomi syariah saat ini sangat diwarnai oleh perkembangan perbankan syariah. Dalam fenomena meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap keberadaan sistem perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah mendapat respon dari pemerintah, yang antara lain melalui dikeluarkannya Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, yang menetapkan bahwa sistem perbankan di Indonesia menganut Dual Banking System, yaitu perbankan konvensional dan perbankan syariah. Kemudian Undang-Undang tersebut disempurnakan dengan Undang-Undang No.10 tahun 1998, guna memberikan landasan hukum yang lebih jelas bagi operasional perbankan syariah.
Pada masa krisis ekonomi yang berkepanjangan, usaha kecil menengah (UKM) dapat bertahan dan mempunyai potensi untuk kondusif. Persoalan-persoalanyang menghambat usaha-usaha pemberdayaan UKM harus dihilangkan. Konstitusi kebijakan ekonomi pemerintah harus menempatkan UMK sebagai prioritas utama dalam pemulihan ekonomi untuk membuka kesempatan kerja dan mengurangi jumlah pengangguran. Kebijakan pemerintah dalam pengembangan UKM dalam jangka panjang bertujuan untuk meningkatkan potensi dan partisipasi aktif UKM dalam proses pembangunan nasional, khususnya dalam kegiatan ekonomi dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan. Sasaran dan pembinaan usaha kecil adalah meningkatnya jumlah pengusaha menengah dan terwujudnya usaha yang makin tangguh dan mandiri, sehingga pelaku ekonomi tersebut dapat berperan dalam perekonomian nasional (Pratomo, 2004:24).
Lembaga Keuangan Syariah (LKS)senantiasa menunjukkan kinerja yang cukup besar dari aspek kuantitas, konstribusi dalam penyerapan tenaga kerja hingga dalam pendapatan domestik bruto, sehingga strategi pemberdayaan masyarakat melalui penumbuhkembangan keswdayaan dan kelembagaan sosial ekonomi yang dapat menjangkau dan melayani lebih banyak unit usaha mayarakat yang tidak mungkin dijangkau langsung oleh perbankan umum maupun perbankan syariah. Oleh karenanya, hal ini semestinya dikembangkan secara sistematis simultan. bank maupun non bank yang bersifat formal dan beroperasi di pedesaan, umumnya tidak dapat menjangkau lapisan masyarakat dari golongan ekonomi menengah ke bawah.Ketidakmampuan tersebut terutama dalam sisi penanggungan resiko dan biaya operasi, juga dalam identifikasi usaha dan pemantauan penggunaan kredit yang layak usaha.Ketidakmampuan lembaga keuangan ini menjadi penyeterjadinya kekosongan pada segmen pasar keuangan di wilayah pedesaan. Akibatnya 70 % s/d 90 % kekosongan ini diisioleh lembaga keuangan non formal, termasuk yang ikut beroprasi adalah para rentenir dengan mengenakan suku bunga yang sangat tinggi. Untuk menanggulangi kejadian-kejadian seperti ini perlu adanya suatu lembaga yang mampu menjadi jalan tengah.Wujud nyatanya adalah dengan memperbanyak pengoperasionalan lembaga keuangan berprinsip bagi hasil (Muhamad, 2002: 04).
Bank syariah mandiri memiliki produk pembiayaan nasabah mikronya yang bernama warung mikro. Dengan produk ini nasabah dapat melakukan pinjaman dana untuk investasi, modal kerja dan pengembangan usaha secara syariah. Persyaratan yang mudah, proses pembiayaan cepat, dan angsuran ringan serta tetap hingga jatuh tempo adalah nilai plus dari produk warung mikro ini.Diharapkan dengan fasilitas yang diberikan warung mikro, masyarakat kecil dan pelaku UMKM dapat tetap menjalankan roda perekonomiannya secara maksimal. bank akan dapat meningkatkan eksistensi bank tersebut untuk dapat bertahan ditengah persaingan yang semakin ketat, di samping itu dengan adanya nasabah yang mengambil pembiayaan menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk pembiayaan bank tersebut.
Dengan demikian Keputusan Nasabah dalam mengambil pembiayaan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bank terlebih Bank Syariah Mandiri.Pelayanan diartikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberian kepuasan kepada pelanggan atau nasabah. Pelayanan yang sesuai dengan apa yang diinginkan nasabah, maka Pelayanan bank dikatakan baik, hal ini akan menimbulkan perasaan senang pada diri nasabah dan mendorong nasabah untuk melakukan pengambilan pembiayaan lagi. Sebaiknya jika bank tidak dapat memberikan Pelayanan sesuai dengan yang diinginkan nasabah, berarti Pelayanan disebut kurang baik dan nasabah tidak akan tertarik lagi mengambil ulang. Secara teknis yang dimaksud dengan marjin keuntungan adalah persentase tertentu yang ditetapakan pertahun perhitungan marjin keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari, perhitungan marjin keuntungan secara bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulanan. Nilai margin yang murah, kecepatan bank melayani pengambilan pembiayaan, dan syarat-syaratnya tidak sulit, dan cepet mengakses pengajuan pembiayan akan membuat minat nasabah untuk lainya untuk mengambil pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri.
Berdasarkan latar belakang permasalahan seperti diuraikan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian sehingga dalam penulisan tugas akhir mengambil judul:PENGARUH NILAI MARGIN PEMBIAYAAN TERHADAP MINAT NASABAH PADA PRODUK WARUNG MIKRO BANK SYARIAH MANDIRI KCP UNGARAN.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di rumuskan suatu pokok permasalahan yaitu :
1. Bagaimana prosedur pembiayaan mikro di Bank Syariah Mandiri
KCP Ungaran? 2. Apa sajakendala-kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah Mandiri
KCP Ungaran dalam melakukan pembiayaan mikro? 3. Apakah nilai margin pembiayaan yang murah mempengaruhi minat nasabah pada produk warung mikro di Bank Syariah Mandiri KCP
Ungaran? C.
Tujuan dan Kegunaan
Secara garis besar penelitian bertujuan untuk menguji dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang di dapat melalui teori.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui prosedur pembiayaan mikro di Bank Syariah
Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran dalam melakukan pembiayaan mikro 3. Untuk mengetahui nilai margin pembiayaan yang murah mempengaruhi minat nasabah pada produk warung mikro di Bank
Syariah Mandiri KCP Ungaran Sedangkan kegunaan penelitian adalah : a.
Bagi Peneliti 1)
Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan pengetahuan ilmiah dibidang manajemen keuangan syariah, khususnya di dunia perbankan syariah yang diterapkan dalam produk pembiayaan maupun produk yang lainnya. Hal tersebut merupakan salah satu pengembangan dunia perbankan syariah yang sangat diperlukan oleh masyarakat kecil untuk memajukan perekonomian dunia. 2)
Melatih agar mampu mengidentifikasi masalah , mencari alternatif pemecahan dan pengambilan kesimpulan berdasarkan keilmuan yang di alami. 3)
Merupakan sarana memberikan sumbangan pemikiran dan karyanya dalam pengembangan ilmu, memperbanyak khasanah pustaka bagi lembaga pendidikan serta sumbangan dalam dunia praktik yang berkaitan dalam pemecahan masalah tertentu.
Untuk melatih agar berfikir logis dan menggunakan metodologi yang benar dalam merumuskan ide atau gagasan hasil pemikirannya.
b.
Bagi peneliti lain Penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan untuk mengembangkan keilmuan di bidang ini agar pembahasan ini lebih di sempurnakan.
c.
Bagi perusahaan Bagi perusahaan yang bersangkutan dapat memberikan informasi terhadap masalah-masalah yang dihadapi serta memberikan sumbangan pemikiran terhadap kebijaksanaan yang diambil.
d.
Bagi akademik Manfaat penelitian ini bagi akademik adalah sebagai sumber informasi dan bahan referensi serta bahan untuk penelitian selanjutnya.
D. Penelitian Terdahulu
Atik Fadhilah telah menulis penelitian berjudul (Strategi yang digunakan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Purwodadi Untuk Meningkatkan Size Business Warung Mikro yang Sehat). Menurut fadhilah, untuk meningkatkan size bussines pembiayaan warung mikro yang sehat, dapat diukur dari kesehatan Bank Syariah Mandiri itu sendiri, yang menjalankan kegiatannya dengan baik, dapat dilihat dari kegiatan mampu memenuhi semua kawajibannya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Miftakhur Rohman telah menulis penelitian berjudul (Mekanisme Konsep Penerapan Bagi Hasil di Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Muhajirin Salatiga). Menurut Rohman, nisbah bagi hasil di BMT Al Muhajirin ditentukan berdasarkan kesepakatan pihak-pihak yang bekerja sama. Besarnya nisbah biasanya akan di pengaruhi oleh pertimbangan kontribusi masing-masing pihak dalam kerja sama (share on partnership, prospek perolehan keuntungan (expected return) maupun tingkat resiko yang mungkin terjadi atau di hadapi (expect risk).
Siti Farida telah menulis penelitian berjudul (Analisis Tekhnik Perhitungan Bagi Hasil Tabungan Syariah Mandiri di BSM Cabang Pembantu Klaten). Menurut Farida, bagi hasil di hitung dari pendapatan bank, nisbah bagi hasil yang disepakati bank dan nasabah di awal, nominal simpanan nasabah, rata-rata simpanan untuk jangka waktu yang sama dengan bank, jangka waktu, semakin lama nasabah menyimpan dananya semakin besar pula bagi hasil yang disepakati.
Agus Faisaltelah menulis penelitian berjudul (Analisis Warung Mikro Bank Syariah Mandiri Sebagai Produk Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil di Bank Syariah Mandiri KCP Kota Gedhe Yogyakarta).
Menurut Faisal, Warung mikro sebagai produk pembiayaan Bank Syariah barang (keperluan yang dibutuhkan) dan dikemudian hari nasabah tidak melunasi dana tersebut sekaligus pada waktu jatuh tempo. Melainkan dapat diangsur selama jangka waktu tertentu atau sesuai akad kesepakatan diawal sebesar harga pokok ditambah dengan marjin yang diharapkan bank syariah.
Adapun tugas akhir ini , dengan judul “Pengaruh Nilai Margin Pembiayaan Terhadap Minat Nasabah pada Produk Warung Mikro Bank Syariah Mandiri KCP Ungaran tahun 2014” belum pernah diteliti oleh mahasiswa sebelumnya.
E. Metode Penelitian 1.
Jenis Penelitian Jenis penelitian atau penulisan dalam tugas akhir ini menggunakan pendekatan kualitatif, adapun karakteristik penelitian kualitatif menurut Daymon (2008: 7-9) adalah: a.
Kata, berfokus pada kata bukan angka b. Keterlibatan peneliti, peneliti terlibat dekat dengan hal-hal yang diteliti c.
Sudut pandang partisipan, menyelidiki dan menyajikan berbagai perspektif subjektif para partisipan d.
Riset skala kecil, mengeksplorasi penelitian secara terperinci e. Focus yang holistik, tidak hanya terpaku pada satu atau dua Fleksibel, tidak hanya meneliti topic, tetapi juga menyelidiki hal baru yang diungkapkan informan tentang pemahaman mereka g.
Proses, menangkap proses yang berlangsung dari waktu ke waktu h. Latar alami, dilakukan di lingkungan alami tempat orang berada i. Induktif ke deduktif, mendapatkan gagasan dari hasil mengumpulkan dan meneliti data
2. Jenis Data
Jenis data yang digunakan penulis untuk menyusun laporan ini ada 2 (dua) yaitu : a.
Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian (tanpa perantara) dengan menggunakan alat pengukur atau alat pengambil langsung, data primer ini dapat berupa hasil observasi.
b.
Data Sekunder Data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung yang dikumpulksn dari sumber-sumber yang ada (perpustakaan, buku- buku ilmiah dan internet) yang pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun sebagai data pendukung yang akan penulis gunakan untuk menyusun laporan ini. Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data agar data yangdiperoleh relevan dengan objek yang diteliti sebagai berikut : a.
Pengamatan (observasi) Merupakan suatu tekhnik pengamatan langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan suatu data.Disini penulis langsung mengamati praktik yang terjadi pada objek penelitian dengan mencari kesesuaian antara keterangan yang penulis memiliki dengan praktik atau kegiatan sesungguhnya.
b.
Wawancara (interview) Suatu tekhnik yang mengadakan tanya jawab langsung dengan objek penelitian untuk mendapatkan suatu data dan peneliti kesulitan mencari informasi seputar responden.
c.
Kepustakaan (literatur) Suatu tekhnik pengumpulan data dengan mencari data dari buku-buku yang berkaitan dengan objek permasalahan penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data dimaksudkan sebagai suatu penjelasan dan interpretasi secara logis, sistematis, dan konsisten sesuai dengan teknik yang dipakai dalam pengumpulan data dan sifat data yang diperoleh.
Adapun metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif, untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas (Soemitro, 1990: selanjutnya dianalisis secara kualitatif yaitu dengan memperhatikan data-data yang ada.
F. Sistematika Penulisan
Pada tugas akhir ini terdiri dari lima bab, bab-ni saling berkaitan satu sama lain. Sistematika penulisan ini adalah: BAB I ini akan mengantarkan tugas akhir kepada pembaca secara menyeluruh. Dalam pendahuluan ini akan dijelaskan tentang hal-hal yang berkaitan atau berhubungan dengan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, metodologi penelitian, telaah pustaka, penegasan istilah serta sistematika penulisan
Dalam BAB IIini akan membahas landasan teori tentang pengertian bank syariah, pengertian murabahah, pengertian margin, minat, UMKM, kendala pembiayaan bermasalah dan penanganan di bank syariah
BAB III dalam ini penulis menguraikan gambaran secara umum objek penelitian dan data-data deskriptif.Gambaran umum disajikan dalam bentuk informasi. Sub ini berisi tentang sejarah berdirinya Bank Syariah Mandiri, visi dan misi, struktur organisasi, dan produk-produk yang ada di Bank Syariah Mandiri BAB IV pada ini akan dibahas secara mendalam tentang analisis. ini merumuskan tentang hal yang berkaitan dari penjelasan diawal, berisi tentang prosedur pembiayaan, kendala pembiayaan, dan pengaruh nilai Ungaran
BAB V ini merupakan terakhirdalam penulisan tugas akhir ini dan merupakan yang meliputi kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI 1. Bank Syariah a. Pengertian Bank Syariah Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang pokok usahanya
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang, yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam (Muhamad, 2002:13).
Menurut (UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan) Bank Syariah adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b.
Menurut Muhamad (2001:06), Produk Operasional Bank Syariah, meliputi : 1)
Produk Penghimpunan Dana
a) Simpanan/tabungan Wadiah adalah dana yang tiap waktu dapat ditarik pemilik atau anggota dengan cara mengeluarkan semacam surat berharga atau pemindah bukuan dan perintah membayar lainnya. Tabungan wadiah dikenakan biaya administrasi, namun oleh karena dana dititipkan diperkenankan untuk diputar maka oleh bank syariah kepada penyimpan dana dapat diberikan bonus sesuai dengan jumlah dana yang ikut
Simpanan/tabungan Mudharabah adalah simpanan tabungan pemilik dana yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
c) Deposito Mudharabah adalah simpanan masyarakat di bank syariah yang pengambilannya sesuai waktu yang telah ditetapkan oleh bank syariah. Variasi deposito mudharabah ini diklasifikasikan kedalam deposito: 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan.
2) Produk Penyaluran Dana
Bank syariah bukan sekedar lembaga keuangan yang bersifat sosial.Namun, bank syariah juga sebagai lembaga bisnis dalam rangka memperbaiki perekonomian umat. Sejalan dengan itu, maka dana yang dikumpulkan dari masyarakat harus disalurkan dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan.
a) Pembiayaan
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapatdi persamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang di biayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebutsetelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (kasmir, 2008). mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain (muhamad, 2001:260).
b) Macam-macam pembiayaan
Pembiayaan dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu sebagai berikut (Sudarsono, 2003: 47): (1)
Berdasarkan Prinsip Jual Beli (a)
Ba’i al-Murabahah Ba’i al-Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak bank dan nasabah. Dalam murabahah, penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atas laba dalam jumlah tertentu. Pada perjanjian murabahah, bank membiayai pembelian barang yang dibutuhkan oleh nasabah dengan membeli barang itu dari pemasok, dan kemudian menjualnya kepada nasabah dengan harga yang ditambah keuntungan atau di-mark-up. Dengan kata lain, penjualan barang kepada nasabah dilakukan atas dasar cost-plus profit.
Ba’i as-salam Ba’i as-salam adalah akad pesanan barang yang disebutkan sifat-sifatnya, yang dalam pengertian itu pemesan barang menyerahkan uang seharga barang pesanan yang barang pesanan tersebut menjadi tanggungan penerima pesanan, dan akad tersebut mempergunakan salah satu dari dua lafat.
(c) Ba’i al-Istishna
Ba’i al-Istinhna adalah merupakan suatu jenis khusus dari ba’i as-salam.Biasanya jenis ini digunakan dalam bidang manufaktur. Produk ishtisna menyerupai produk salam, namun dalam pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali pembayaran. (2)
Berdasarkan Prinsip Sewa Al Ijarah berasal dari kata aljru yang berarti al
’iwadhu (ganti).Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Dalam konteks perbankan syari’ah ijarah adalah lease contract dimana suatu bank atau lembaga keuangan menyewakan peralatan kepada salah satu nasabahnya berdasarkan pembebanan biaya yang sudah ditentukan Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil (a)
Musyarakah Musyarakah adalah kerjasama antara kedua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing- masing pihak memberikan kontribusi dana dengan keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Musyarakah ada dua jenis, yaitu musyarakah pemilikan dan musyarakah akad (kontrak).Musyarakah pemilikan tercipta karena warisan wasiat atau kondisi lainnya yang berakibat pemilikan satu aset oleh dua orang atau lebih.Sedangkan musyarakah akad tercipta dengan kesepakatan dimana dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah dan berbagi keuntungan dan kerugian.
(b) Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
(1) Prinsip pembiayaan didasarkan pada rumusan 5C
(Muhamad, 2002:261) yaitu: (a)
Character, artinya sifat atau karakter nasabah
Capacity, artinya kemampuan nasabah untuk menjalankan usaha dan mengembal ikan pinjaman yang diambil. (c)
Capital, artinya besarnya modal yang diperluakn peminjam.
(d) Colateral, artinya jaminan yang telah dimiliki yang diberikan peminjam kepada bank.
(e) Condition, artinya keadaan usaha atau nasabah yang prospek atau tidak.
2. Murabahah a.
Pengertian Murabahah Murabahah merupakan salah satu konsep Islam dalam melakukan perjanjian jual beli. Konsep ini telah banyak digunakan oleh bank dan lembaga-lembaga keuangan islam untuk pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan perdagangan para nasabahnya.
Murabahah adalah satu bentuk perjanjian jual beli yang harus tunduk pada kaidah dan hukum umum jual beli yang berlaku dalam mu’amalah islam (Muhamad, 2001: 22).
b.
Landasan teori 1)
Al-Qur’an
“hai orang-orang yang beriman janganlah kamu makan harta
kamu”(QS. An-Nisa’: 29). “Dan Allah swt. Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”(QS. Al-Baqarah: 275).
2) Sunnah
“dari Abu Said al-Hudriyyi bahwa rasulullah saw. Bersabda: sesungguhnya jual beli itu harus dilalukan suka sama suka”(HR Al-Baihaqi, Ibnu Majah, dan Sahih menurut Ibn Hibban).
c.
Aspek Teknis 1)
Outright Purchase
a) Bank menunjuk nasabahnya sebagai agen pembelian barang dimaksud atas nama bank, dan bank membayar harga barang.
Pembayaran harga beli hanya sah bila dilengkapi invoice,
draft/bill, confirmed delivery order atau dokumen-dokumen
sejenis. Bank harus memastikan bahwa: 1. draft/bill tidak boleh kadaluarsa (biasanya tidak lebih dari 14 hari setelah tanggal tertulis).
2. pembiayaan ganda (double financing) harus dihindari.
b) Bank syariah selanjutnya menjual barang ke nasabahnya pada harga yang telah disepakati bersama, yaitu harga pembelian ditambah margin keuntungan, dan menerbitkan suatu murabahah note bernilai nominal sebesar harga jual untuk jangka waktu lain yangtelah disepakati bersama.
c) Pada saat murabahah note jatuh tempo, nasabah membayar bank dengan mendebit rekening korannya di bank bersangkutan.
2) Penjualan barang atau jasa
a) Bank syariah membiayaai biaya pembuatan barang, dan selanjutnya menjual barang tersebut kepada nasabahnya pada harga yang telah disepakati bersama, yaitu biaya ditambah marjin keuntungan bank.
b) Pembayaran dilakukan dengan jangka waktu yang telah disepakati bersama.
c) Nasabah melunasi pembayaran kepada bank pada saat jatuh tempo.
3) Pembiayaan kontrak murabahah
a) Nasabah menyiapkan rincian biaya dari kontrak yang telah diberikan kepadanya.
b) Bank syariah membeli kontrak dimaksud senilai biayanya, dan mencairkan dana pembiayaan sesuai dengan prestasi penyelesaian kontrak.
c) Bank dapat mengawasi atau menggunakan pihak ketiga, yaitu konsultan atau professional untuk mengawasi pekerjaan
Pada saat selesainya kontrak, bank syariah menjual kepada nasabahnya pada harga yang telah disepakati bersama, yaitu harga beli ditambah marjin keuntungan bank.
e) Hasil pembayaran kontrak dibayarkan kepada bank dan digunakan untuk melunasi kepada bank. Jika ada kelebihan, bank mengembalikan kepada nasabah.
4) Terms of Conditions
Semua permohonan untuk fasilitas murabahah harus memenuhi terms of conditions sebagai berikut: a)
Syarat pengajuan permohonan (1)
Individu (a)
Minimal berusia 21 tahun (b)
Berakal sehat (c)
Mempunyai integritas pribadi yang baik (2)
Perusahaan Badan hukum yang tidak bertentangan dengan syariah lebih disukai bila pemohon mempunyai rekening bank di bank syariah atau cabang-cabangnya.
b) Margin pembiayaan
Bank dapat menyediakan pembiayaan sampai dengan 100% berdasarkan biaya barang yang akan dibeli atau biaya kontrak yang didapat nasabah. Penetapan harga Harga jual kepada nasabah adalah harga beli ditambah marjin keuntungan bank. Marjin keuntungan akan ditentukan bank dari waktu ke waktu.
d) Jangka waktu pengembalian
Waktu pengembalian setiap pembayaran murabahah tudak kurang dari 30 hari, waktu kurang dari 1 bulan dianggap 1 bulan, atau jangka waktu lain yang telah disepakati bersama.
e) Cara pengembalian
Pada saat jatuh tempo, nasabah memberikan wewenang kepada bank untuk mendebit kewajibannya dari rekening banknya.
f) Agunan
Selain dari agungan barang yang mendapat pembiayaan, bank jika rasa perlu dapet meminta agungan atau garansi. Jenis dan nilainya akan ditentukan oleh bank pada saat menyetujui permohonan pembiayaan (Muhamad, 2001: 22).
Skema Baial-Murabahah Negosiasi
Akad Jual Beli
Bank ( Penjual) Nasabah
(Pembeli)Barang dari Suplier
Pembayaran (Sumber : Faqih, 2008 : 91) 3.
Margin
Menurut karim (2010: 280) Secara teknis yang dimaksud dengan marjin keuntungan adalah persentase tertentu yang ditetapakan pertahun perhitungan marjin keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari, perhitungan marjin keuntungan secara bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulanan.
Menurut muhamad (2001: 103) Suku bunga ikut diperhitungkan ketika mark-up dalam transaksi murabahah ditetapkan. Hal ini menjadi praktis dan sesuai dengan keadaan hidup.Inflasi diukur dan suku bunga serta inflasi saling diperbandingkan. Memperhatiakn mark-up dan keuntungan pada uang yang diinvestasikan dalam transaksi-transaksi yang mendasarinya, sebagaimana harus memenuhi pertimbangan-pertimbangan murabahah akan lebih rendah daripada suku bunga dominan untuk dana- dana semisal yang disalurkan. Alasannya adalah baha bank islam, karena kemampuannya untuk membeli barang secara borongan dapat memperoleh diskon-diskon dari para penyalur. Diskon-diskon ini kemudian dapat ditransfer kepada para nasabah murabahah dalam bentuk mark-up yang lebih rendah, yang akan menurunkan biaya pembiayaan nasabah.
Bagaimanapun juga, bentuk yang dipakai bank-bank islam dalam mempraktikkan murabahah, tidak hanya memberikan dukungan bagi pandangan tersebut. Mereka umumya membeli barang ketika masing- masing nasabah mengajukan permintaan pembelian, menunjukkan bahwa tiap-tiap pembelian adalah saling terpisah antara satu dengan yang lain. Jika bank Islam tidak memiliki suatu cabang dagang yang membeli barang secara borongan, harga barang lewat pembiayaan murabahah mungkin tak akanditekan lebih murah. Namun demikian, karena adanya kompetisi penyaluran biaya antara bank Islam dengan bank konvensional, kebutuhan untuk memberikan keuntungan yang kompetitif bagi para deposan dan pemegang saham bank Islam, dan dekatnya tingkat mark-up dan suku bunga, maka transfer semacam itu kepada nasabah murabahah, kalaupun ada, tidak akan mungkin besar. Dapat dikatakan bahwa, alih-alih lebih murah, biaya dalam pembiayaan murabahah dapat lebih mahal.Dalam pembiayaan berdasarkan bunga, banker cukup diberi data financial yang kertas kerja yang dihasilkan dari memproses permintaan pembiayaan murabahah, kontak dengan para penyalur, penanganan dokumen, pemantauan yang terus terhadap perkembangan penjualan barang-barang murabahah setelah diberikan kepada nasabah, semua ini memerlukan keterlibatan yang lebih dari personil bank, jika dibandingkan dengan pembiayaan berbasis bunga. Kenaikan biaya akan tercermin dalam harga total barang-barang murabahah.
Penentuan Margin Pembiayaan.
a.
Nisbah bagi hasil antara nasabah dan bank harus ditetapkan sebelum penandatanganan pembiayaan. Nisbah dapat ditentukan seperti 70:30, 60:40 atau berapa saja sesuai dengan kesepakatan bersama.
b.
Bank dalam menentukan berapa besar nisbah bagi hasil yang akan diterimanya hendaklah memperhitungkan besar biaya dana (keuntungan bagi hasil untuk deposan dan penabung) serta biaya operasional bank lainnya.
c.
Dalam menentukan jumlah jumlah keuntungan yang akan di bagikan seandainya perjanjian merupakan kerjasama murni dalam bentuk proyek maka hendaklah mempergunakan perhitungan keuntungan sebelum dikenakan pajak. Seandainya nasabah merupakan suatu PT maka kebijaksanaan perusahaan dalam pertimbangan (muhamad, 2002: 20) 4.
Minat
Minat terdiri dari: a.
Pelayanan Menurut Kotler (2002: 83) defenisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan konsumen itu sendiri.
b.
Kepuasan pelanggan Fredy Rangkuti (2003) menyatakan bahwa kepuasan konsumen didefinisikan sebagai respon konsumen terhadap ketidak sesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dengan kinerja aktual yang dirasakan setelah pemakaian.
5. UMKM(Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM telah diatur secara hukum melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.UMKM merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat membantu upaya mengurangi pengangguran.
a.
UMKM terdiri dari : 1)
Usaha Mikro: usaha produktif milik orang perorang atau badan usaha perorangan yang memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau hasil penjualan tahunan maksimal Rp. 300 juta rupiah.