PERAN QARYAH THAYIBAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 20132014 (STUDI KASUS ‘AISYIYAH DESA BERO CABANG TRUCUK KLATEN)

  

PERAN QARYAH THAYIBAH DALAM MENINGKATKAN

PENDIDIKAN MASYARAKAT 2013/2014 (STUDI KASUS

‘AISYIYAH DESA BERO CABANG TRUCUK KLATEN)

  

SKRIPSI

  Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu

  Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh:

  Intan Khoirunika NIM: G000100130

  NIRM: 10/X/02.2.2/T/4441

  

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

NOTA DINAS PEMBIMBING

  Surakarta, 14 April 2014 Kepada Yth. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta di Surakarta Assalamu’alaikum wr.wb.

  Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penulisan Skripsi yang berjudul:

  

PERAN QARYAH THAYIBAH DALAM MENINGKATKAN

PENDIDIKAN MASYARAKAT 2013/2014

(STUDI KASUS ‘AISYIYAH BERO CABANG TRUCUK KLATEN)

  yang ditulis oleh: Nama : Intan Khoirunika NIM/NIRM : G000100130 / 10/X/02.2.2/T/4441 Program Studi : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) saya berpendapat bahwa Skripsi tersebut sudah dapat diajukan untuk dimunaqasyahkan dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam.

  Wassalamu’alaikum wr.wb.

  Pembimbing I (Dr. Abdullah Aly, M.Ag)

  Pembimbing II (Drs. M. Yusron, M.Ag)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS AGAMA ISLAM

  Jl. A. Yani Trom ol Pos I, Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417, 719483, Fax 715448 Surakart a 57102

PENGESAHAN

  Skripsi berjudul : PERAN QARYAH THAYIBAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 2013/2014 (STUDI ‘AISYIYAH BERO CABANG TRUCUK KLATEN)

  Penyusun : Intan Khoirunika NIM : G000100130 NIRM : 10/X/02.2.2/T/4441 Fakultas : Agama Islam Program Studi : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Tanggal Ujian : 11 Juli 2014 Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  Surakarta, 12 Juli 2014 Dekan

  (Dr. M. Abdul Fattah Santoso, M.Ag.) Penguji I Penguji II

  (Dr. Abdullah Aly, M.Ag) (Drs. M Yusron, M.Ag) Penguji III

PERNYATAAN KEASLIAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: N a m a : Intan Khoirunika N I M : G000100130 N I R M : 10/X/02.2.2/T/4441 Fakultas : Agama Islam Program Studi : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian tertentu yang telah dirujuk sumbernya.

  Surakarta, 14 April 2014 Saya menyatakan,

  Intan Khoirunika NIM: G000100130

  NIRM: 10/X/02.2.2/T/4441

  

MOTTO

              

 

  

Artinya: “Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan

kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? hanyalah

orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran”

  (Q.S. Ar-Ra’d / 13:19)

  

         

            

  

  

Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,

menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman

kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,

di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang

yang fasik.” (Q.S. Ali Imran / 3:110)

  

PERSEMBAHAN

  Mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah

  irabbil’alamin skripsi ini penulis

  persembahkan kepada :  Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Moh.Hasim dan Ibu Suwarti, S.Pd.I yang selalu memberikan kasih sayangnya dan senantiasa mendoakan serta memberikan semangat kepada putri bungsunya.  Kedua kakakku dan kakak iparku tersayang mas Fauzi, mbak Ika, mas

  Pur, mbak Luluk serta ponakan-ponakanku Hafizh, Naila, Hasna, Zaidan, yang selalu menghiburku dikala penat.

   Teman-teman almamater IPA 3 SMA N 1 Cawas, walaupun kalian jauh selalu senantiasa memberikan semangat dan memberikan do’a.

   Sahabat-sahabatku tercinta Heni, Zha, Ria, Vina, Eka, Ririn, Anggit, dan Emi yang selalu memberikan semangat dan motivasinya.

   Keluarga kos Adiarahma Elis, Nina, Anis, Tika, Nada dan semuanya tidak disebutkan satu persatu, senantiasa memotivasi untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini.  Teman-Teman seperjuanganku di Tarbiyah angkatan 2010 Universitas

  Muhammadiyah Surakarta terimakasih motivasi dan semangat yang kalian berikan.

   Almamaterku Universitas Muhammadiyah Surakarta.

  

ABSTRAK

  Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting bagi kelangsungan hidupnya. Pentingnya pendidikan menjadikan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi bangsa dan negara. Pendidikan terdiri dari tiga macam, pendidikan formal, nonformal dan informal. Salah satunya pendidikan nonformal dan informal yang diadakan dalam kegiatan Qaryah Thayibah desa Bero. Qaryah Thayibah adalah salah satu program utama dari ‘Aisyiyah Cabang Trucuk Klaten yang memusatkan perhatiannya kepada pendidikan.

  Permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah apa bentuk peran Qaryah Thayibah dalam meningkatkan pendidikan masyarakat Bero Cabang ‘Aisyiyah Trucuk Klaten beserta faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi Qaryah Tahyibah dalam meningkatkan pendidikan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan bentuk peran Qaryah Thayibah dalam meningkatkan pendidikan masyarakat beserta faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi.

  Metode penelitian ini menggunakan metode penulisan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif.

  Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa bentuk peran pengurus Qayah Thayibah dalam meningkatkan pendidikan masyarakat desa Bero Cabang ‘Aisyiyah Trucuk Klaten berupa pendidikan masyarakat nonformal dan masyarakat informal. Dalam pendidikan masyarakat nonformal Qaryah Thayibah ada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dinamakan KB ‘Aisyiyah Bero, merupakan salah satu kegiatan untuk melayani kebutuhan anggota dan umat Islam. Adapun pendidikan masyarakat informal Qaryah Thayibah Bero mendirikan pengajian rutin setiap malam minggu dan malam rabu, pelatihan ketrampilan, kegiatan pertanian dan perikanan, serta kegiatan kesehatan yaitu Posyandu Lansia.

  Faktor pendukung dalam meningkatkan pendidikan masyarakat adalah aktifnya pengurus, adanya dana yang mencukupi, dan adanya minat dari penduduk desa Bero. Adapun faktor penghambat dalam meningkatkan pendidikan masyarakat ini adalah belum adanya sosialisasi konsep Qaryah Thayibah yang benar, belum adanya monitoring, dan minimnya tenaga penggerak kegiatan Qaryah Thayibah.

  

Kata Kunci: Qaryah Thayibah Bero Cabang ‘Aisyiyah Trucuk, Pendidikan

Masyarakat dan Anggota Qaryah Thayibah.

KATA PENGANTAR

  

  

َﻦْﯿِﻠَﺳْﺮُﻤْﻟاَو ِءﺎَﯿِﺒْﻧ َﺄْﻟا ِفَﺮْﺷَا ﻰَﻠَﻋ ُم ﺎَﻠﱠﺴﻟاَو ُة ﺎَﻠﱠﺼﻟاَو َﻦْﯿِﻤَﻟ ﺎَﻌْﻟا ﱢبَر ِﷲ ُﺪْﻤَﺤْﻟَا

. .

  

ُﺪْﻌَﺑﺎﱠﻣَا َﻦْﯿِﻌَﻤْﺟَا ِﮫِﺑﺎَﺤْﺻَا َو ِﮫِﻟَا ﻰَﻠَﻋَو

  Alhamdulllah, segala puji dan syukur tercurahkan hanya kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peran Qaryah Thayibah Dalam Meningkatkan Pendidikan Masyarakat (Studi ‘Aisyiyah Desa Bero Cabang Trucuk Klaten) dengan baik. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang dinantikan syafaatnya di hari akhir.

  Pendidikan tidak hanya bertumpu pada pendidikan formal yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta. Akan tetapi pendidikan juga bisa dilaksanakan didalam masyarakat atau yang disebut pendidikan masyarakat, yang banyak didirikan oleh organisasi-organisasi tertentu. Peran organisasi yang terjadi didalam masyarakat sangatlah penting untuk meningkatkan pendidikan masyarakat. Dengan peran yang dilakukan oleh organisasi ini pendidikan masyarakat nonformal dan informal bisa berkembang di masyarakat desa.

  Penyusunan skripsi ini, untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Studi Tarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati yang tulus dan penuh hormat, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Dr. M.A Fattah Santoso, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.

  2. Dr. Abdullah Aly, M.Ag, selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam membimbing dan mengarahkan penulis.

  3. Drs. M Yusron, M.Ag, selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

  4. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan pelayanan administrasi dengan baik

  5. Seluruh Staf Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan pelayanan administrasi dengan baik.

  6. Suwarti S.Pd.I, selaku Ketua Cabang ‘Aisyiyah Trucuk Klaten yang telah membantu penuis selama penelitian di Qaryah Thayibah desa Bero Trucuk Klaten.

  7. Hj. Nur Siswanti, selaku Ketua Umum Qaryah Thayibah desa Bero Trucuk Klaten yang telah memberi izin bagi penulis untuk mengadakan penelitian di Qaryah Thayibah desa Bero tersebut.

  Ucapan terima kasih penulis haturkan, semoga semua bantuan serta dukungan yang telah diberikan mendapatkan imbalah dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan didalamya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan kita, sehingga kita menjadi umat yang berilmu dan dimuiakan oleh Allah SWT.

  Amin Yaa Robbal ‘alamin.

  Surakarta, 14 April 2014 Penulis

  (Intan Khoirunika)

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................. iv HALAMAN MOTTO .............................................................................. v HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi HALAMAN ABSTRAK .......................................................................... vii KATA PENGANTAR ............................................................................. viii DAFTAR ISI ........................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................

  1 B. Rumusan Masalah..................................................................

  3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...............................................

  4 BAB II : LANDASAN TEORI ................................................................

  5 A. Tinjauan Pustaka ...................................................................

  5 B. Tinjauan Teoritik ...................................................................

  7 1. Peran Qaryah Thayibah ...................................................

  7 a. Teori Peran ..............................................................

  7 b. Sejarah Qaryah Thayibah .........................................

  9 c. Pengertian Qaryah Thayibah ....................................

  10 d. Program Kegiatan Qaryah Thayibah.........................

  11 2. Pendidikan Masyarakat ...................................................

  13 a. Pengertian dan Tujuan Pendidikan Masyarakat ........

  13 b. Macam-macam Pendidikan Masyarakat ...................

  15 1) Pendidikan Nonformal .......................................

  15 2) Pendidikan Informal ...........................................

  16 Bagan Landasan Teori ...........................................................

  18 BAB III : METODE PENELITIAN .........................................................

  19 A. Jenis Penelitian ....................................................................

  19 B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................

  19 C. Pengumpulan Data ..............................................................

  19 1. Metode Wawancara (interview) ....................................

  20 2. Metode Observasi .........................................................

  20 3. Metode Dokumentasi ....................................................

  20 D. Metode Analisis Data ..........................................................

  21 BAB IV : DESKRIPSI DATA .................................................................

  22 A. Gambaran Umum Qaryah Thayibah ....................................

  22

  2. Letak Geografis Qaryah Thayibah ................................

  23 3. Latar Belakang Masyarakat...........................................

  23 4. Susunan Kepengurusan Qaryah Thayibah .....................

  24 B. Program Kegiatan Qaryah Thayibah ....................................

  25 1. Kerohanian ...................................................................

  26 2. Pendidikan ....................................................................

  26 3. Ekonomi .......................................................................

  27 4. Sosial ............................................................................

  27 5. Kesehatan dan Lingkungan ...........................................

  28 C. Peran Qaryah Thayibah dalam Pendidikan Masyarakat ........

  28 1. Pendidikan Masyarakat Nonformal ...............................

  29 2. Pendidikan Masyarakat Informal ..................................

  30 a.

  30 Pengajian Rutin Qaryah Thayibah “Siti Aminah” ...

  b. Pelatihan Ketrampilan ............................................

  31 c. Pertanian dan Perikanan .........................................

  32 d. Kesehatan (Posyandu Lansia) ................................

  33 BAB V : ANALISIS DATA ....................................................................

  34 A. Peran Qaryah Thayibah dalam Meningkatkan Pendidikan Masyarakat ..........................................................................

  34 1. Pendidikan Masyarakat Nonformal ...............................

  34 2. Pendidikan Masyarakat Informal ..................................

  35 B. Faktor Pendukung dan Penghambat .....................................

  39 1. Faktor Pendukung .........................................................

  39 2. Faktor Penghambat .......................................................

  39 BAB VI : PENUTUP ...............................................................................

  41 A. Kesimpulan .........................................................................

  41 1. Peran Qaryah Thayibah ................................................

  41 2. Faktor Pendukung dan Penghambat ..............................

  42 B. Saran-Saran .........................................................................

  43 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

  44 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Papan Nama Qaryah Thayibah Desa Bero Gambar 2 Salah

  Satu Hasil Produksi Ketrampilan “Kripik Sirih” Gambar 3 Salah Satu Kegiatan Ketrampilan Gambar 4 Daftar Anggota Qaryah Thayibah Gambar 5 KB

  . „Aisyiyah Bero (PAUD)

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Pengajuan Judul Skripsi Lampiran 2 Surat Permohonan Pembimbing I Lampiran 3 Surat Permohonan Pembimbing II Lampiran 4 Berita Acara Konsultasi Pembimbing I Lampiran 5 Berita Acara Konsultasi Pembimbing II Lampiran 6 Surat Permohonan Riset Lampiran 7 Surat Keterangan PCA Trucuk Lampiran 8 Bagan Susunan Pengurus Qaryah Thayibah Lampiran 9 Program Kegiatan Qaryah Thayibah Desa Bero Lampiran 10 Dokumentasi Foto Penelitian Lampiran 11 Guide Wawancara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan bagi semua manusia yang sangat

  penting untuk kelangsungan hidupnya. Tanpa pendidikan, manusia sulit dari mana, untuk apa, dan hendak kemana manusia pergi. Pentingnya pendidikan menjadikan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi pembangunan bangsa dan negara. Ki Hajar Dewantara memandang, “pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan batin), pikiran (intelect), dan jasmani anak-

  1 anak selaras dengan alam dan masyarakat.

  Menilai kualitas sumber daya manusia suatu bangsa secara umum dapat dilihat dari mutu pendidikan bangsa tersebut. Pendidikan harus dipandang sebagai sebuah kebutuhan yang sama halnya dengan kebutuhan pokok manusia sehari-hari. Maka dari itu mutu pendidikan juga harus ditingkatkan.

  Pendidikan dibagi 3 macam, yaitu: Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan 1 Ki Hajar Dewantara dalam Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing (Bandung: yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Berbagai macam pendidikan tersebut juga bisa dilakukan dalam organisasi seperti „Aisyiyah.

  „Aisyiyah merupakan bagian horizontal dari Muhammadiyah yang membidangi kegiatan untuk kalangan putri atau kaum wanita Muhammadiyah. Organisasi ini diresmikan pada tanggal 27 Rajab 1335 H bertepatan tanggal 19 Mei 1917 M bersamaan dengan peringatan Isra

  ‟ Mi‟raj

2 Nabi Muhammad SAW. Organisasi ini untuk mencapai tujuannya,

  menyelenggarakan sejumlah kegiatan sebagai wujud pengamalan ajaran Islam. Sebagai organisasi wanita, „Aisyiyah memusatkan perhatian pada kegiatan kewanitaan untuk memantapkan peranan wanita sebagai istri, sebagai ibu dan sebagai anggota masyarakat. Sebagaimana yang dilakukan oleh Cabang „Aisyyah Trucuk Klaten.

  Program utama dari Cabang „Aisyiyah Trucuk adalah “Qaryah

  Thayyibah yang diadakan Majelis Tabligh di desa Bero Kecamatan Trucuk

  Klaten. Qaryah Thayyibah adalah desa binaan. Program Qaryah Thayyibah berperan sebagai basis terbentuknya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya di akar rumput. Sehingga penguatan Cabang dan Rant ing „Aisyiyah Trucuk, Klaten harus berbasis Qaryah Thayyibah agar benar-benar membumi.

  Cabang „Aisyiyah Trucuk Klaten dalam usahanya terhadap pendidikan di masyarakat banyak menghadapi hambatan di antaranya yaitu:

  1. Kurangnya minat masyarakat desa dalam program pengajian rutin yang kurang interaktif diadakan oleh „Aisyiyah.

  2. Kurang adanya partisipasi generasi muda dalam menjalankan program- program dari „Aisyiyah.

  „Aisyiyah juga memiliki tiga macam pendidikan yaitu Formal, Nonformal, dan Informal. Dalam Qaryah Thayyibah (desa binaan) ini juga mencakup 3 pendidkan tersebut. Adanya TK atau BA„Aisyiyah, PAUD, Pengajian, kursus, kajian, dll. Pendidikan dalam satu desa tersebut memiliki model pemberdayaan dengan cara yang berbeda.

  Peran dari gerakan Qaryah Thayyibah Cabang „Aisyiyah Trucuk telah dapat dirasakan oleh masyarakat khususnya pada masyarakat desa Bero,

  Trucuk, Klaten, manfaatnya telah terlihat dengan kegiatan Qaryah Thayyibah (desa binaan) yang telah dilakukan.

  Berdasarkan uraian di atas penulis berkeinginan untuk mengadakan penelitian Qaryah Thayyibah di desa Bero, Trucuk, Klaten yang di selenggarakan oleh Cabang

  „Aisyiyah Trucuk Klaten dengan judul Peran Qaryah Thayyibah Dalam Meningkatkan Pendidikan Masyarakat (Studi „Aisyiyah desa Bero Cabang Trucuk Klaten)”.

B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah merupakan pembatasan terhadap masalah agar penulisan tidak terlalu meluas, adapun masalahnya yaitu:

  1. Apa bentuk peran Qaryah Thayyibah dalam meningkatkan pendidikan masyarakat Bero Cabang „Aisyiyah Trucuk Klaten?

  2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat peran Qaryah Thayyibah dalam meningkatkan pendidikan masyarakat Bero Cabang „Aisyiyah Trucuk Klaten? C.

   Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan utama yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan:

a. Bentuk peran Qaryah Thayyibah dalam meningkatkan pendidikan masyarakat Bero Cabang „Aisyiyah Trucuk Klaten.

  b. Faktor pendukung dan penghambat peran Qaryah Thayyibah dalam meningkatkan pendidikan masyarakat B ero Cabang „Aisyiyah Trucuk Klaten.

  2. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis. Adapun manfaat yang diharapkan: a. Manfaat penelitian secara teoritis adalah dapat menambah wacana keilmuan dalam pendidikan, dan diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian yang sama.

  b. Manfaat penelitian secara praktis adalah dapat memberikan masukan bagi pengurus „Aisyiyah khususnya pengurus Qaryah Thayibah, dan sebagai rujukan bagi peneliti selanjutnya.

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka merupakan uaraian singkat tentang hasil-hasil

  penelitian yang dilakukan terdahulu tentang masalah sejenis sehingga diketahui secara jelas posisi dan kontribusi peneliti selain itu juga berupa buku yang telah diterbitkan, tinjauan pustaka ini berfungsi sebagai dasar otentik tentang keaslian penelitian.

  Adapun beberapa penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan judul skripsi ini dan penulis jadikan dasar diantaranya:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Fitrotul Ammah (UMS 2013) dengan judul

  “Peran Ranting „Aisyiyah MakamHaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Periode 2010-2015 dalam Meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat MakamHaji tahun 2012/2013”,

  menyimpulkan bahwa bentuk peran yang di lakukan Ranting ‘Aisyiyah MakamHaji berupa pendidikan Islam formal, non formal, dan pendidikan Islam Informal. Dalam pendidikan Islam formal Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji mendirikan amal usaha TK ABA Makamhaji 2 dan Free School Intan Permata. Pendidikan Isla m non formal Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji mendirikan amal usaha Play Group Intan Permata, TPAB Intan Permata, TPQ Intan Permata. Pendidikan Islam informal Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji mendirikan amal usaha pembinaan keluarga sakinah, pengajian setiap tanggal 9 dan pengajian di setiap masing- masing sub Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Jacky Rudianto (UMS 2010) dengan judul

  “Peran Muhammadiyah dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Masyarakat (Pendekatan Sosiologis di desa Playen Playen Gunung Kidul)”, menyimpulkan bahwa keberadaan Muhammadiyah di Desa

  Playen mempunyai peranan penting terhadap pelaksanaan pendidikan Islam, yaitu untuk berdakwah

  amar ma‟ruf nahi munkar dan mengajak

  masyarakat untuk kembali kepada ajaran Islam yaitu al-Q ur’an dan al- Hadits yang ditempuh melalui kegiatan dari masing-masing majelis yang ada di Muhammadiyah, seperti majelis tabligh, dikdasmen, ekonomi, wakaf, dan kaderisasi.

  3. Penelitian yang dilakukan Andriana Pertiwi (UMS 2013) dengan judul

  “Peran Takmir Masjid dalam Mningkatkan Pendidikan Nonformal di Masjid Al- Kautsar Gumpang Kartasura Sukoharjo”, menyimpulkan

  bahwa peran takmir masjid dalam meningkatkan pendidikan nonformal di masjid Al-Kautsar Gumpang sudah cukup baik, dengan adanya kegiatan pendidikan nonformal. Ini dapat terlihat dengan adanya pengajian-pengajian, kajian tahsin al-

  Qur’an, peringatan hari besar Islam dan Taman Pendidikan al- Qur’an (TPA).

  4. Penelitian yang dilakukan Syarifuddin (UMS 2012) dengan judul

  “Peranan Ranting „Aisyiyah dalam Pendidikan Islam Masyarakat di Karangasem”, menyimpulkan bahwa ranting ‘Aisyiyah Karangasem mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan pendidikan Islam, yaitu sebagai pemberi pedoman, penjaga dan sebagai pengontrol. Ketika peranan tersebut diwujudkan melalui tiga jalur pendidikan yaitu formal dan nonformal serta informal.

  Dari beberapa penelitian diatas, penulis menyimpulkan bahwa belum ada yang membahas tentang judul yang penulis gunakan, dan ini membuat penulis menjadikan Qaryah Thayyibah di Cabang ‘Aisyiyah Trucuk Klaten sebagai lokasi penelitian dan usaha pengurus Cabang serta pengurus Qaryah Thayibah sebagai objek penelitian ini merupakan penelitian asli.

B. Tinjauan Teoritik 1. Peran Qaryah Thayyibah

  a. Teori Peran Peran adalah deskripsi sosial tentang siapa kita dan kita siapa.

  Peran menjadi bermakna ketika dikaitkan dengan orang lain, komunitas sosial atau politik. Menurut Soekanto, Peranan (role) merupakan proses dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan

  1 karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya.

  Levinson dalam Soekanto, mengatakan peranan mencakup tiga 1 hal, antara lain:

  Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm.212-

  1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.

  2) Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

  3) Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang

  2 penting bagi struktur sosial masyarakat.

  Teori peran merupakan perspektif dalam sosiologi dan psikologi sosial yang menganggap sebagian besar kegiatan sehari-hari menjadi pemeran dalam kategori sosial (misalnya ibu, manajer, guru).

  Contoh teori peran yaitu, Didalam masyrakat, banyak individu yang mengalami konflik status dan konflik peran. Seperti yang saya amati disekitar tempat tinggal. Seorang perempuan yang telah berumah tangga, ia bekerja di sebuah Bank Swasta. Disamping statusnya sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga yang kewajibannya mengabdi pada suami dan menjalankan kegiatan yang berhubungan sebagai seorang ibu rumah tangga, seperti memasak, merawat anak dan suaminya. Ia juga sebagai seorang karyawati yang harus taat pada prosedur dan peraturan kerja di kantornya tersebut. Ia harus masuk sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan oleh kantornya bahwa jam masuk kantor adalah pukul 07.30 dan jam kerja berakhir pada pukul 16.30 WIB. Disisi lain ia harus menyelesaikan tugasnya di rumah mulai dari menyiapkan makan, bersih-bersih, merawat anak, dan lain sebagainya.

  b. Sejarah Qaryah Thayyibah Gerakan yang didirikan pertama kali oleh KHA Dahlan yaitu gerakan Al-

  Ma’un yang mengaktualisasikan al-Qur’an Surat Al-Ma’un tentang kepedulian terhadap ketidakberdayaan masyarakat meliputi nasib anak yatim, fakir miskin, orang yang melalaikan sholat, orang yang berbuat riya dan orang yang enggan menolong sesamanya.

  Gerakan yang dipelopori KHA Dahlan tersebut diikuti oleh para murid dan kadernya dengan mendirikan amal usaha serupa di wilayah-wilayah lain. Dalam hal pendidikan Kyaipun mempelopori pendidikan kaum

  3 perempuan.

  Dalam pelaksanaan program Qaryah Thayibah, semangat gerakan Al-Maun ini harus dikobarkan kembali, sehingga gerakan ‘Aisyiyah betul-betul menyentuh berbagai lapisan masyarakat dalam menuju desa yang aman, tentram, damai yang diridhoi Allah SWT.

  Program Qaryah Thayibah yang diangkat dalam Muktamar ke-42 di Yogyakarta, saat ini perlu diangkat kembali sebagai program prioritas ‘Aisyiyah.

  Setelah program keluarga sakinah tersosialisasi di seluruh Indonesia, untuk pengembangan program atas saran Almarhum Bapak 3 Kuntowijoyo dirintislah Program Qaryah Thayibah yang bertujuan

  PP ‘Aisyiyah, Tanfidz Keputusan Tanwir I „Aisyiyah (Yogyakarta: PP ‘Aisyiyah, 2007), untuk mensakinahkan keluarga di suatu desa. Sebagai pilot proyek Qaryah Thayibah, tahun 1990 ditunjuk Dusun Mertosanan Kelurahan Potorono Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul. Dalam Muktamar ‘Aisyiyah tahun 1995 di Banda Aceh, program Qaryah Thayibah mulai disosialisakan ke seluruh wilayah Indonesia dan sampai

  4 saat ini sudah ada 214 desa binaan Qaryah Thayibah.

  c. Pengertian Qaryah Thayyibah Qaryah Thayibah adalah suatu perkampungan atau desa di mana masyarakatnya menjalankan ajaran Islam secara kaffah baik dalam hablun minallah maupun hablun minannas dalam segala aspek kehidupannya yang meliputi bidang aqidah, akhlak, ibadah, dan

  5 mu’amalah duniawiyah.

  Qaryah Thayibah merupakan perkampungan yang ideal sebagaimana tergambar dalam al- Qur’an, yaitu masyarakat yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1) Berakidah kuat, meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar, yang harus dilaksanakan, dan diperjuangkan di tengah- tengah masyarakat. 2) Tidak mempercayai hal-hal yang berbau takhayul dan khurafat. 3) Beribadah sesuai dengan tuntunan agama Islam tidak bercampur 4 bid’ah.

  PP ‘Aisyiyah, Tanfidz Keputusan Tanwir I „Aisyiyah (Yogyakarta: PP ‘Aisyiyah, 2007), hlm.56

  4) Berakhlak sesuai dengan dienul Islam dalam bermasyarakat, bermusyawarah, bertolong-tolongan, sehingga tercermin suasana kerukunan yang menyejukkan hati. Tidak melakukan perbuatan keji dan munka, dengki dan permusuhan, serta perbuatan-perbuatan jahat lainnya. 5)

  Bermu’amalah duniawiyah sesuai dengan ajaran Islam dalam berbagai hal, antara lain: dalam perkawinan, pembagian warisan, perdagangan, hutang piutang, dan lain-lain. 6) Mengamalkan ajaran Islam dalam seluruh aspek kehidupan yang

  6 meliputi pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan, dan lingkungan.

  Model gerakan Qaryah Thayyibah dilakukan dengan model pemberdayaan masyarakat melalui suatu proses perubahan sosial yaitu mengubah keadaan dari masyarakat yang tidak sejahtera menjadi lebih sejahtera dan mandiri serta berkeadilan dengan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengembangan pendidikan, sosial-ekonomi, dan keagamaan.

  d. Program Kegiatan Qaryah Thayyibah Tujuan Qaryah Thayibah adalah program prioritas bagi

  ‘Aisyiyah untuk memberdayakan masyarakat sehingga setiap desa yang dimana warganya beragama Islam menjalankan ajaran Isam, baik dalam berhubungan dengan Allah maupun hubungan dengan sesama manusia

6 PP ‘Aisyiyah, Tanfidz Keputusan Tanwir I „Aisyiyah (Yogyakarta: PP ‘Aisyiyah, 2007),

  dalam segala aspek kehidupan sehingga terwujud masyarakat Islam

  7 yang maju dan bermartabat.

  Qaryah thayibah merupakan perkampungan yang ideal, sebagaimana yang tergambar dalam Al- Qur’an. Adapun kegiatan yang mencakup berbagai bidang dalam masyarakat. Bidang kegiatan merupakan kegiatan yang menjadi pengikat untu memulai Qaryah Thayibah. Adapun bidang-bidang kegiatan yang ada didalam Qaryah Thayibah meliputi: 1) Kerohanian 2) Ekonomi 3) Pendidikan 4) Sosial 5) Kesehatan dan lingkungan 6) Politik dan hukum 7) Komunikasi dan teknologi informasi 8) Bidang lainnya sesuai situasi dan kondisi setempat

  ‘Aisyiyah memiliki tiga macam pendidikan yaitu formal, nonformal, dan informal. Dalam Qaryah Thayyibah (desa binaan) ini juga mencakup 3 pendidi kan tersebut. Adanya TK atau BA‘Aisyiyah, PAUD, Pengajian, kursus, kajian, dan masih banyak lainnya. Pendidikan dalam satu desa tersebut memiliki model pemberdayaan 7 dengan cara yang berbeda.

  

PP ‘Aisyiyah, Panduan Teknis Pelaksanaan Program Qaryah Thayibah, Edisi Tanwir I

2. Pendidikan Masyarakat

  a. Pengertian dan Tujuan Pendidikan Masyarakat Pendidikan merupakan suatu proses belajar mengajar pola-pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat.

  Melalui pendidikan terbentuklah kepribadian seseorang. Kepribadian tersebut adalah gejala sosial, kelakuan yang terpengaruh oleh orang lain. Pendidikan di mulai dari lingkungan sosial yang menjadikan kepribadian individu terbentuk. Pendidikan masyarakat berorientasi kepada kehidupan sosial dan memberikan pendidikan individual.

  Menurut UU No. 20 tahun 2013 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

  8 diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan negara.

  Dan masyarakat secara umum adalah sekumpulan manusia yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan saling berinteraksi

  9 dengan sesama untuk mencapai tujuan.

  Jadi pendidikan masyarakat adalah suatu proses belajar- mengajar yang bertujuan untuk mangarahkan dan mengembangkan berbagai tujuan hidup masyarakat, kualitas hidup masyarakat ditentukan dalam pendidikannya. Pendidikan masyarakat itu mementingkan pengaruh seseorang di dalam masyarakat maupun 8 lingkungannya, masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan dan UU Sisdiknas(diunduh tanggal 21 Januari 2013), jam 15:30. tersedia berbagai sumber belajar. Pendidikan masyarakat merupakan suatu sarana pendidikan berupa pendidikan nonformal, dan informal, yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada

  10 seluruh anggota masyarakat.

  Tujuan pendidikan masyarakat merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Jadi pendidikan itu dimulai dengan adanya tujuan sebagai nilai dalam pendidikan. Suatu pendidikan hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha lembaga pendidikan untuk mencapai tujuannya. Yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita (tujuan) adalah lembaga yang menjalankan pendidikan tersebut, yaitu meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat.

  Menurut S. Nasution dalam Abdullah idi, mengatakan bahwa pada dasarnya setiap sekolah mendidik anak agar menjadi anggota

  11

  masyarakat yang berguna. Jadi tujuan pendidikan masyarakat adalah membentuk manusia yang berpengetahuan, menjadikan manusia yang berkepribadian, menjadikan manusia bertanggung jawab bagi kelangsungan hidupnya kedepan.

  Dengan adanya pendidikan masyarakat ini, seluruh masyarakat mempunyai kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan, dan bisa meningkatkan kualitas kehidupan dengan terwujudnya keluarga yang bahagia dan sejahtera. Dan adanya dukungan masyarakat tujuan ini

10 Ibid , hlm. 46.

  akan dicapai secara optimal. Adapun fungsi dan tugas dalam pendidikan masyarakat, yaitu: 1) Fungsi pendidikan masyarakat:

  a) Membina program kegiatan dan kurikulum latihan masyarakat

  b) Mengurus dan membina tenaga teknis pendidikan masyarakat

  c) Mengurus dan membina sarana pendidikan masyarakat 2) Tugas pendidikan masyarakat:

  a) Menyusun program kegiatan dan memberi petunjuk serta pengarahan kepada orang yang mengurus kegiatan tersebut b) Menyeleksi tenaga teknis dan menggunakan sarana sesuai dengan peraturan yang berlaku c) Membimbing dan mengendalikan kegiatan usaha dibidang

  12 pendidikan masyarakat.

  b. Macam-macam Pendidikan Masyarakat Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2013 Bab VI pasal

  13, jalur, jenjang dan jenis pendidikan dibagi atas Pendidikan Formal, pendidikan Nonformal dan pendidikan Informal. Yang termasuk pendidikan masyarakat ada 2 macam yaitu pendidikan nonformal dan pendidikan informal sebagai berikut: 1) Pendidikan nonformal

  Menurut pendapat Coombs, pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan teroganisasi dan sistematis, di luar sistem persekolahan yang dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai

  13 tujuan belajarnya.

  Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan al- Quran, lembaga kursus, lembaga pelatihan dan sejenisnya. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

  Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan nonformal ini berjangka pendek dibandingkan dengan pendidikan formal. 2) Pendidikan informal

  Pendidikan informal menurut Coombs adalah pendidikan yang proses pendidikan berlangsung seumur hidup, dalam proses pendidikan setiap orang memperoleh nilai, sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang berasal dari pengalaman hidup sehari-hari dan pengaruh sumber-sumber pendidikan dalam lingkungan hidup,

  diunduh pada tanggal 11 seperti keluarga, teman sepermainan, tetangga, pekerjaan,

  14

  perpustakaan, pasar, media massa dan lain-lain. Pendidikan informal ini merupakan pendidikan dalam keluarga yang pertama dan utama, karena pendidikan keluarga anak memulai belajar baik dan buruk, dalam perilaku maupun dalam agama itu sendiri.

  Ada 2 macam pendidikan dalam masyarakat, yaitu jenis pendidikan nonformal, dan jenis pendidikan informal. Pendidikan nonformal terdiri dari pendidikan usia dini (PAUD), lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar dan satuan pendidikan sejenis, sebagai jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Sedangkan pendidikan informal terdiri dari pendidikan keluarga dan lingkungan sekitar, tidak terorganisasi secara struktural. Pendidikan informal dapat berlangsung beberapa tempat yaitu pendidikan keluarga, di tempat kerja,dan pergaulan sehari-hari.

  BAGAN LANDASAN TEORI

  Teori Peran Sejarah Qaryah

  Thayibah Peran Qaryah

  Thayibah Pengertian Qaryah

  Thayibah Program Kegiatan

  Tinjauan Teoritik Qaryah Thayibah

  Pengertian dan Tujuan Pendidikan

  Masyarakat Pendidikan

  Masyarakat Macam-Macam

  Pendidikan Masyarakat

  18

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research)

  dengan pendekatan kualitatif. Yaitu penelitian yang bermaksud untuk

  1 memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian.

  Peneliti menggunakan metode penulisan kualitatif karena menginginkan informasi lebih mendalam tentang peran Qaryah Thayyibah dalam pendidikan masyarakat desa. Esensi dari penelitian kualitatif adalah memahami hingga inti fenomena yang diteliti, sehingga memahami atau

  2 understanding menjadi tujuan dari penelitian kualitatif.

  B. Subjek dan Objek Penelitian

  Subyek penelitian dalam penelitian ini meliputi Pimpinan Cabang, pengurus Qaryah Thayibah, Anggota Qaryah Thayibah dan semua pihak yang terkait. Sedangkan objek penelitian ini adalah Peran Qaryah Thayyibah dalam pendidikan masyarakat.

  C. Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:

  1 2 Moleong, Metodologi Pendidikan Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hlm.4.

  Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial (Jakarta: Salemba a. Metode Wawancara (Interview) Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

  3

  dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Menggunakan metode wawancara ini untuk memperoleh data-data sejarah berdirinya Qaryah Thayyibah, program kegiatan, dan faktor pendukung serta penghambat pelaksanaan Qaryah Thayyibah di desa Bero trucuk, dengan mewawancarai ketua Qaryah Thayibah, Penanggung jawab, dan anggotanya.

  b. Metode Observasi Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-

  4