P E N G A R U H U K U R A N PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN R E S I K O PERUSAHAAN T E R H A D A P A B N O R M A L R E T U R N PADA PERUSAHAAN P R O P E R T Y R E A L E S T A T E DI BURSA E F E K INDONESIA
I
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN
DAN R E S I K O P E R U S A H A A N T E R H A D A P A B N O R M A L R E T U R N
PADA P E R U S A H A A N P R O P E R T Y & R E A L E S T A T E
DI BURSA E F E K INDONESIA
NAMA
: LANINOPIANTI
NIM
: 2 1 2 « ] I 143
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S E K O N O M I DAN BISNIS
2015
PENGARUH UKURAN PERUSAHAANXCRTUMBUHAN PERUSAHAAN
DAN R E S I K O P E R U S A H A A N T E R H A D A P A B N O R M A L R E T U R N
PADA PERUSAHAAN P R O P E R T Y A R E A L E S T A T E
DI BURSA E F E K INDONESIA
SkrM
Uatak McBMaahi Sftlth S a l * tmy^ru^
Galar Ssrjaaa Ebonomi
Menperalch
NAMA ; L A N I N O P I A N T I
NIM
: 212011143
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S E K O N O M I DAN BISNIS
2015
PERNYATAAN BEBAS P L A G I A T
Saya yang berlanda tangan dibawah ini:
Nama
: Lani Nopianti
Nim
: 21 2011 143
Jurusan
; Manajemen
Menyatakan bahwa skripsi ini telah dilulis sendiri dengan sunguh-sunguh dan
tidak ada bagian yang merupakan penjiplakan karya orang lain. Apabila kemudian
hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar. maka saya sangup menerima
sanksi apapun sesuai peraturan berlaku.
Palembang, Januari 2015
iWTErtAr
snulis
_T.TMI'EL
*fa|EB3ADF 176625043
^ 0 0
feMSy RIBU RUPIAH
Lani Nopianti
Nim:212011143
I
Fakvltes Ekcnoni daa M m
UatvcnitM MvhaMmadlyah
PaleBibaag
TAWDA PENGESAHAN SKRIPSI
Pcaganih Ukoraa Perusahaan , Pertumbuhan
Ptrusakaau Dau Rcsiko Perusahaan terhadap
A b n o m a l Rctnru pada Pada Perusahaan
Property A Realestate di Bursa Efek Indonesia
Nama
Nim
Fakultas
Program Studi
Konsentrasi
:
:
:
:
:
Lani Nopianti
21 2011 143
Ekoooai
Mannjcmen
Menejemeo Keuangan
Diterima dan Disahkan
Pada tanggal.
PembfnilM
BclllWatI Kosimf S.E.A1.M
M D N : 0217036101
ttdi Manajemen
Hi.Maftnhah NMiTahmi:S.E.,M.SI
NIDN : 0210657001
M O T T O DAN P E R S E M B A H A N
"^e^tHfolah iapi HeAidupanmu, deakan -akan kanut akan
kidup telaman^a, dan kedkadakiak kepada Jukanaui
aeakan-akan kanut akan maU kau eack.*'
( MakammmdSaW
)
" Waiak iak 8iaa dikentuk drnpan carta madak dan diam,
kan^ dengan menpalanuujian dan pendertitaan, jiwa akan
dikuatkan, eiai akan dijermikan dan aukaea akan dinaik."
(SieUenXeiteri)
" Ctto-dCa
Uu Aeaunguknga diSangun kendaaaftkan pada
penjaemgan kau im,**
(
Xakmgi&um)
JCwtga kecd ini kupeeaemkakka uniuk :
>* Jeeuntak kedua eeang tuaku
t&tdnta
P ddik- adikku teeaagang
> Vjttuk kekaaikku gang, kelak
mendampingiku
^ Sakakat-dokakatku gang tertkaaik
^ Qimamatee. gang ku kanggakan
PRAKATA
Assalamu*alaikum
Wr.Wb
Alhamdulillah. dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT.
yang telah memberikan kesehatan, rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat
menyclesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga letap tercurahkan kepada
jungiungan kita Nabi besar Muhammad SAW dan keluarga, para sahabat serta
pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi in! banyak
kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan
berkat rahmat dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut
dapat diatasi. Oleh karena ilu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H.M. Idris, S.E.,M.Si Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Palembang.
2. Bapak Abid Djajuli,S.E.,M.M Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Palembang dan Seluruh Staf karyawan dan
karyawati FEB UMP.
3. Ibu Belliwati Kosim, S.E.,M.M Selaku Pembimbing Skripsi yang banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selcsai skripsi ini.
4. Ibu Hj.Maftuhah Nurrahmi, S.E.,M.Si Selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.
5. Ibu Hj. Diah Isnaini A, S.E.,M.Si Selaku Sekretaris Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.
6. Bapak Dr.H. Abdul Basyith,S.E.,M.Si yang telah banyak member bimbingan
dan saran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
7. Ibu Ervita Safitri, S.E.,M.Si dan Bapak Rosyadi.H.Drs.,M.M Selaku Penelaah I
dan Penelaah II yang telah banyak memberi bimbingan dan saran.
8. Orang tuaku ayahanda Latif, Ibunda Enni dan Adik-adikku Anggri dan Septi
yang telah banyak memberikan dukungan dan Do'a .
9. Kekasihku Muhammad Ares Kumiawan yang telah banyak memberi saran dan
motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini.
10.Sahabat-sahabat terbaikku angkatan 2011 ( Seli, Secyl,Vika dan Risti)
11. Teman-teman seperjuangan Paket CM. 11
Semoga Allah membalas budi baik kalian. Akhotul kalam dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyclesaikan skripsi ini.
Wassalamu 'alaikum Wr.
Palembang,
Penulis
Januari 2015
Lani Nopianti
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul
'
Halaman Pemyataan bebas plagiat
ii
Halaman Pengesahaan Skripsi
iii
Halaman Persembahan dan Motto
iv
Halaman Prakata
v
Halaman Daftar Isi
vil
Halaman Daftar Tabel
ix
Halaman Daftar Lampiran
x
Abstrak
xi
B A B . 1. PENDAHULUAN
A. Tatar Belakang
I
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Penelitian
6
D. Manfaat Penelitian
6
BAB.II. KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Sebeiumnya
7
B. Landasan Teori
10
1. Abnormal Retum
10
2. Return Saham
11
3. Retum Ekspektif
13
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Abnormal Retum
16
5. Ukuran Peusahaan
19
6. Pertumbuhan Perusahaan
21
vii
7. Resiko Perusahaan
25
C. Hipotesis
28
BAB.III.METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
29
B. Lokasi Penelitian
29
C. Opersaional Variabel
30
D. Populasi dan Sampel
31
1. Populasi
31
2. Sampel
3!
E. Data yang diperlukan
33
F. Metode Pengumpulan Data
33
G. Analisis Data dan Teknik Analisis
34
1. Analisis Data
34
2. Teknik Analisis
35
BAB.IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
41
1. Gambaran Umum
41
B. Hasi! Pembahasan
56
1. Analisis Keuangan
56
2. UjiKlasik
63
3. Analisis Statistik
64
4. Perbandingan Penelitian sebeiumnya dengan sekarang
70
BAB.V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
74
B. Saran
75
Daftar Pustaka
76
Lampiran
78
viii
DAFTAR T A B E L
Halaman
Tabel l l l . l
Opersional Variabel
30
Tabel III.2
Daftar Nama Perusahaan yang menjadi Sampel
32
Tabel IV. 1
Abnormal Retum Pada Perusahaan Property & Realestate
Periode 31 Desember 2011-2013
Tabel IV.2
Sambungan Abnormal Retum Pada Perusahaan property
& realestate periode 31 desember 2011 -2013
Tabel IV.3
59
Pertumbuhan Perusahaan pada Perusahaan Property &
Realestate periode 31 Desember 2011 -2013
Tabel IV.5
58
Ukuran perusahaan pada Perusahaan Property & realestate
Periode 31 Desember201l -2013
Tabel IV.4
57
61
Resiko Perusahaan pada Perusahaan Property & relestate
Periode 31 Desember 2011 -2013
63
Tabel IV.6
Hasil uji Regresi Linier Berganda
66
Tabel IV.7
Hasil Uji F ( secara simultan )
68
Tabel 1V.8
Hasil Uji t ( secara parsial)
70
Ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I
Abnormal return
85
Lampiran 2
Ukuran Perusahaan
89
Lampiran 3
Pertumbuhan Perusahaan
%
Lampiran 4
Rcsiko Perusahaan
100
Lampiran 5
Hasil uji Normalitas
101
Lampiran 6
Hasil Uji Hipotesis F ( Secara simultan )
102
Lampiran 7
Hasil Regresi Linier Berganda dan Uji Hipotesis t
103
X
ABSTRAK
Lani Nopianti/2120! 1143/2015 Pengaruh Ukuran Perusahaan. Pertumbuhan Perusahaan dan
Rcsiko Perusahaan terhadap Abnormal Return pada Perusahaan Property & realestate di Bursa
Efek Indonesia Periode 2011 - 2013.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Pertumbuhan Perusahaan dan Resiko Perusahaan terhadap Abnormal Retum pada Perusahaan
Property & realestate. l ujuan untuk mengetahui Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
Perusahaan dan Resiko Perusahaan secara simultan dan secara parsial terhadap Abnormal Retum.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Asosiatif. Data diperoleh dari situs resmi BEl
(www.idx.co.id). Alat analisis yang digunakan adalah uji Normalitas. Regresi Idnier Berganda,
sedangkan pengujian hipotesis uji L (secara simultan) dan uji t (secara parsial) dengan tingkat
signifikan 5%.
Hasil penelitian diperoleh Regresi linier berganda Y = -0,530 + 0,007X1 + 0,239X2 +
0.054X3 dan hasil pengujian hipotesis F (secara simultan) menunjukan bahwa tidak ada pengaruh
yang signifikan antara Ukuran Perusahaan. I'ertumbuhan Perusahaan dan Resiko Perusahaan
terhadap Abnormal Retum pada Perusahaan Property & realestate, sedangkan hasil pengujian
hipotesis uji t (secara parsial) menunjukan bahwa Ukuran Perushaaan tidak ada pengaruh
signifikan terhadap Abnonnal Retum. Pertumbuhan Perusahaan ada pengaruh signifikan terhadap
Abnormal Retum dan Rcsiko Perusahaan tidak ada pengaruh signifikan terhadap Abnormal
Retum.
Kata Kunci : Abnormal Return,
Perusahaan.
Ukuran Perusahaan,
xi
Pertumbuhan
Perusahaan
dan
Resiko
ABSTRACT
Lani Nopianti/212011143/2015/ The Influence of the Firm Size, the Firm Growth, and the Firm
Risk on the Abnormal Return on Company Property and realestate at Indonesia SUx;k Exchange
on periode 2011 to 2013.
The Problem o f this study was is there any influence of the firm size, the firm growth and the
firm risk on the abnormal return on Company Property and realestate at Indonesia Stock Exchange
on periode 2011 to 2013 . The objective o f this study was to find out whether or not there is
inllucncc o f the firm size, the firm growth, and the firm risk on the abnormal return.
The type o f this study that used was associative research. The data was obtained from the official
website of Indonesia Stock l^.xchange (www.idx.co.id). The techniques for analyzing the data were
using normality test, multiple linear regression, while F test (Simultaneously), and t lest ( Partially
) with the significance level 5 %.
Based on the result of this study , it showed that Y = -0.530 + 0,007X| + 0.239X2 + 0,054X3.
Based on the F test ( Simultaneously ), it showed that there was no significant influence o f the firm
size on the abnormal return, there was a significant influence o f the firm growth on the abnormal
return , and there was no significant influence the firm risk on the abnormal return. Based on the t
test ( Partially), it showed that there was no significant olThc firm size on the abnormal return,
there was significant influence o f the firm growth on the abnormal return, and there was no
significant o f the firm risk on the abnormal return.
ICcywords : Abnormal Return, Firm Size. Firm Growth, andfirm
xii
risk.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan bisnis property di Indonesia mengalami kenaikan yang
sangat tajam pada dekade terakhir ini .Banyak indikator yang dapat dilihat
didalam masyarakat dengan banyaknya pembangunan perumahan - perumahan
baru termasuk juga apartemen dengan harga yang relative lebih murah.
Disamping itu komponen penunjang kepemilikan rumahjuga semakin mudah
dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat . Maka tak mengherankan jika
kemudian bisnis property ini diminati sebagai bisnis yang menguntungkan bagi
investor.
Pertumbuhan sektor property & real estat yang ditandai dengan kenaikan
harga tanah dan bangunan yang lebih tinggi dari laju inflasi setiap tahunya
menyebabkan
semakin banyak
investor yang tertarik untuk meiakukan
investasi di sector ini . Property & real estat merupakan asset yang memiliki
nilai investasi yang tinggi dan dinilai cukup aman dan stabil. Harga property &
real estat (Khususnya rumah) mengalami kenaikan sekitar 10 % setiap tahunya.
Pertumbuhan positif yang ditandai meningkatnya permintaan , pasokan ,
hingga harga jual dan sewa . Pasar property tidak hanya diramaikan oleh kiprah
pengembang lokal , namun juga investor asing . Hal ini terindikasi dari
realisasi investasi penanam modal asing (PMA) yang mencapai 491,9 juta
dollar AS atau setara dengan
Rp. 5,7 triliun selama tiga kuartal . Selain itu ,
1
2
tercipta juga rekor transaksi besar berupa pembelian lahan maupun gedung di
pusat bisnis terpadu Jakarta maupun pembelian lahan diluar kota seperti
kawasan pinggiran Tanggerang Selatan .
Secara umum , sektor perkantoran memperlihatkan pertumbuhan paling
tinggi khususnya dari sisi harga sewa yang selama beberapa tahun terakhir bisa
mengalami kenaikan sebesar 20 persen hingga 40 persen pertahun . Hal ini
disebabkan oleh tingginya permintaan ruang perkantoran sehubungan dengan
ekspansi dan relokasi perusahaan di tengah terbatasnya pasokan kantor ,
khususnya disegmen grade A. Hendra (2013)
Tahun 2013 juga diwamai dengan kenaikan tarif B B M pada juni lalu yang
mempengaruhi harga material bangunan menjadi sekitar 10 persen lebih tinggi.
Pada gilirannya harga property pun mengalami penyesuaian. Isu BBM memang
sempat membuat pertumbuhan harga pada kuartal II tahun ini sedikit melemah,
namun pasar property tetap dapat melaju kembali dengan tingkat optimisme
tinggi. Hanya akselerasi tidak secepat terjadi pada tiga bulan pertama.
Kebijakan bank Indonesia mengenai Loan to Value (LTV) yang baru dan
turunya target kredit perbankan . Hal tersebut dapat menekan pertumbuhan
sector property . Hasil riset Bank Mandiri menyebutkan , kenaikan BI rate yang
mencapai 175 basis poin dari 5,75 persen pada awal 2013 menjadi 7,5 persen
pada November 2013, patut diwaspadai karena diperkirakan akan menurunkan
permintaan property. Terlebih pemberlakuan aturan LTV baru .
Sebelum pemberlakuan LTV baru pertumbuhan KPR dan KPA sangat
pesat bahkan mencapai 45
persen secara tahunan , hal ini tenggarai karena
3
penyaluran kredit KPR mulai terpengaruh dan memburuk dari 2,02 persen
menjadi 2,47 persen
pada juni 2013. Sebaliknya untuk KPA pertumbuhan
masih tetap kencang hingga 2013. Oleh karena itu , BI memperketat aturan
baru terkait sector property pada akhir September 2013 yaitu pengenaan L T V
yang lebih rendah pada pembelian rumah tapak, rumah susun dan apartemen
tipe 70 untuk pembelian kedua dikenakan L T V sebesar 60 persen dan untuk
pembelian ketiga dan seterusnya dikenakan LTV 50 persen.
Pada penetapan aturan LTV 2012 pertumbuhan menurun 44 persen pada
juni 2012 menjadi 18 persen pada juni 2013 . Pada tahun 2012, porsi yang
terkena dampak L T V mencapai 50 persen . Dengan porsi yang lebih besar
tersebut, penurunan KPR - KPA akan semakin tajam .
PT.Pudjiadi Prestige Tbk ( PUDP) membakukan pendapatan sebesar Rp
95,02
miliar
sepanjang
2013
, naik
1,59
persen dibandingkan tahun
sebeiumnya sebesar Rp . 93,53 miliar. Laba bersih perseroan meningkat 24,79
persen menjadi Rp. 26,38 miliar pada 2013 dibandingkan tahun sebeiumnya
senilai Rp.21,14 miliar. Direktur utama perusahaan ,Damian Pudjiadi melalui
laporan
keuangan
yang
dipublikasikan
senin(21/4/2013)
menyatakan
peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan sewa apartemen dari
Rp.16,43 miliar pada 2012 menjadi Rp. 17,52 miliar pada 2013. Pendapatan
hotel juga meningkat cukup signifikan dari Rp. 39,51 miliar pada 2012 menjadi
Rp. 48,77 miliar pada 2013 atau meningkat sebesar 23,44 persen.
Menurut Damian , sektor property di tanah air pada 2013 menunjukan tren
perlambatan . Perkembangan ekonomi Indonesia yang tidak terlepas dari
fluktasi yang terjadi dikawasan asia pasifik maupun ekonomi global turut
mempengaruhi perlambatan yang terjadi di pasar property Indonesia khususnya
Jakarta . Melemahnya nilai tukar dan naiknya suku bunga membuat pelaku
pasar
cenderung
meiakukan
aksi
menunda
rencana
ekspansi
atau
pcmbelian.f WH'w. investor, co. id)
Perusahaan Property & Realestate juga mengalami fluktasi pada faktor faktor spesifik seperti ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, resiko
perusahaan. Dari laporan kcuangan dan harga saham dan juga saham yang
beredar dari tahun 2011 sampai 2013, rata- rata ukuran perusahaan pada tahun
2011 yaitu sebesar 12,312( 1231,2%), tahun 2012 mengalami kenaikan
menjadi 12,488(1248,8%). dan tahun 2013 mengalami kenaikan lagi menjadi
13,000(1300%). Pertumbuhan perusahaan pada tahun 2011 yaitu sebesar
1,417( 141,7%), pada tahun 2012
mengalami kenaikan yaitu
menjadi
1,480(148%), dan pada tahun 2013 mengalami penurunan yaitu menjadi
1,397( 139,7%).
Resiko
2,623(262,3%),
pada
perusahaan
tahun
2012
pada
tahun
mengalami
2011
yaitu
penurunan
sebesar
menjadi
1,379(137,9%), dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan walaupun tidak
seperti tahun 2011 yaitu menjadi sebesar 1,692(169,2%).
Abnormal retum sekuritas yang mungkin terjadi di sekitas pengumuman
suatu peristiwa . Abnormal retum merupakan kelebihan dari retum yang
sesungguhnya terjadi terhadap retum normal. Retum normal merupakan retum
ekspektasi dan mempakan retum yang terjadi pada keadaan normal dimana
tidak terjadi suatu peristiwa . retum tidak normal adalah selisih antara return
5
sesungguhnya dan retum ekspektasi.(Jogiyanto,2013). Beberapa studi juga
ingin meiihat apakah variabel - variabel spesifik seperti ukuran perussahaan
.pertumbuhan pemsahaan dan resiko perusahaan dapat menjelaskan retum
yang terjadi.
Berdasarkan urain diatas , maka penulis tertarik memilih perusahaan
property & real estat sebagai objek untuk meiakukan penelitian yang judulnya
"Pengaruh
Ukuran
Pemsahaan,
Pertumbuhan
Pemsahaan,
dan
Resiko
Perusahaan Terhadap Abnormal Return pada Perusahaan Property & Realestate
di Bursa Efek Indonesia"
B. Rumusan masalah
Mengacu pada latar belakang masalah diatas maka diambilah beberpa
mmusan masalah dalam penelitian ini, yaitu :
1. Adakah Pengaruh
Resiko Perusahaan
Ukuran Perusahaan. Pertumbuhan
secara Simultan
terhadap
Pemsahaan dan
Abnormal Retum Pada
Pemsahaan Property & Real estate yang Go Publics di Bursa
Efek
Indonesia.
2. Adakah Pengaruh
Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
Resiko Perusahaan secara parsial
terhadap
Pemsahaan dan
Abnormal Retum Pada
Perusahaan Property & Real estate yang Go Publics di Bursa Efek
Indonesia.
6
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan , Pertumbuhan Perusahaan
dan Resiko Perusahaan secara Simultan terhadap Abnormal Retum Pada
Perusahaan
Property & Real estat Yang Go Publics di Bursa
Efek
Indonesia.
2. Untuk mengrtahui pengaruh Ukuran Perusahaan , Pertumbuhan Perusahaan
dan Resiko Perusahaan secara parsial terhadap
Perusahaan
Property
Abnormal Retum Pada
& Real estat Yang Go Publics di Bursa
Efek
Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
bermanfaat sebagai media untuk menerapkan dan mengaplikasikan teoriteori yang diperoleh selama kuliah dan juga untuk menambah pengalaman
di bidang penelitian.
2. Bagi Perusahaan
sebagai pertimbangan dan sumbangan penelitian bagi perusahaan dalam
merumuskan strategi perusahaan dan sebagai bahan perbandingan terhadap
langkah-langkah yang telah diambil.
3. Bagi Almamater
Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi bagi kajian mahasiswa
dalam melaksanakan penelitian - penelitian serupa maupun lanjutan dimasa
yang akan datang.
B A B II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Sebeiumnya
Penelitian
sebeiumnya
yang
pertama
adalah
analisis
pengaruh
ProfitabililasXikuiditas, Pertumbuhan penjualan, Pertumbuhan Perususahaan,
Ukuran Perusahaan terhadap kebijakan Hutang (Studi Kasus pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) yang dilakukan oleh
Zulfina Andina pada tahun 2013 . Penelitian ini dilakukan untuk menguji
pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan
Perusahaan,
Ukuran Perusahaan
terhadap
Penjualan,
kebijakan
Pertumbuhan
Hutang di dalam
Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah
data sekunder.
Teknik pengumpulan data adalah Dokumentasi. Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling
yaitu metode pengambilan sampel
berdasarkan khiteria tertentu. Sampel yang memenihi khiteria dalam penelitian
ini sebanyak 131 Perusahaan Manufaktur. Teknik analisis yang digunakan
adalah regresi berganda dengan dan uji hipotesis menggunakan uji t dan uji
hipotesis F statistic serta uji asumsi klasik yangmeliputi uji normalitas, uji
multikolinleritas, uji heteroskedesitisitas dan uji autokolerasi.
Dari hasil analisis menunjukan bahwa secara simultan Profltablitas
Likuiditas. Pertumbuhan Prnjualan, Pertumbuhan Perusahaan , dan Ukuran
Perusahaan berpengaruh
terhadap Kebijakan Hutang , secara parsial variabel
7
s
yang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan Hutang adalah Profitabilitas,
Likuiditas dan Ukuran Perusahaan sedangkan variabel pertumbuhan Penjualan
dan Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
hutang.
Analisis pengaruh hutang , profitabilitas, likuiditas dan pertumbuhan
terhadap Deviden ( studi empiris di bursa Efek Indonesia tahun 2006 - 2008).
Setting penelitian ini adalah Bursa efek Indonesia dengan tahun pengamatan
selama 3 tahun yaitu 2006 - 2008 Penelitian ini dilakukan oleh Regina Ariesta
Aljannah pada tahun 2010. Pemilihan sampel berdasarkan teknik Sampling
Purposive , Sampel penelitian sebesar 18 perusahaan , teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda
, yang dijalankan
dengan program Spss.
Hasil pengolahan data untuk menguji asumsi klasik memberikan
kesimpulan bahwa data telah terdistribusi secara normal . pengujian atas
asumsi lainnya juga
memberikan simpulan tidak adanya keterkaitan yang
signifikan antar variable independen / pengujian asumsi klasik terpenuhi .
selanjutnya
pengolahan
data
dengan
teknik
analisi
regresi
berganda
memberikan simpulan bahwa (1) hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan deviden (2) Profitabilitas berpengaruh
positif dan sugnifikan
terhadap kebijakan deviden (3) likuiditas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kebijan deviden (4) Pertumbuhan tidak berpengaruh
terhadap kebijakan deviden.
signifikan
9
analisis pengaruh cash ratio , Debt to tala asset, Asset growth, Firm Size
dan Retum on Asset terhadap Dividend payout ratio, Penelitian ini dilakukan
oleh RB Atok Risaptoko pada tahun 2007. Penelitian ini dilakukan untuk
menguji pengaruh variable cash ratio , Debt to total asset (DTA) Asset growth.
Size dan Retum on Asset (ROA), terhadap Dividend payout ratio (DPR) pada
perusahaan yang listed di BEJ periode 2002 - 2005.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling , Data di
peroleh berdasarkan publikasi Indonesia Capital market Directory ( ICMD
2006 ) . Di peroleh jumlah sampel sebanyak 41 perusahaan dari 330
perusahaan yang terdaftar di BEJ . Teknik analisis yang digunakan adalah
regresi berganda
dengan
persamaan kuadrad terkecil dan uji hipotesis
menggunakan uji t- statistic untuk menguji koefisien regresi Parsial serta uji
asumsi
klasik
yangmeliputi
uji
normalitas,
uji
multikolinieritas,
uji
heteroskedesitisitas dan uji autokolerasi.
Dari hasil analisis menunjukan bahwa Variabel cash ratio dan DTA
secara parsial signifikan terhadap DPR perusahaan di BEJ periode 2002 2005. Semeniara variable growth, size dan ROA menunjukan hasil yang tidak
signifikan terhadap DPR sedangkan secara bersama - sama cash ratio , DTA,
Asset growth, Size, dan ROA , terbukti signifikan berpengamh terhadap DPR
pemsahaan.
B. Landasan Teori
1. Abnormal Return
Menurut Jogiyanto (2013:609 ) Abnormal retum adalah selisi antara
tingkat keuntungan yang sebenamya dengan tingkat keuntungan yang
diharapkann. Abnormal retum sering digunakan sebagai dasar pengujian
efisiensi pasar. Pasar dikatakan efisien jika tidak satu pun pelaku pasar yang
menikmati abnormal retum dalam jangka waktu yang cukup lama. Akan
tetapi, abnormal return dapat digunakan untuk meiakukan penilaian kinerja
surat berharga pada dasamya ada beberapa model untuk menghitung
abnormal retum , di antaranya market model/single index model dan capital
asset pricing model. Kedua model tersebut sulit dilakukan karena harus
meiakukan estimasi untuk beta, tingkat bunga bebas risiko dan retum pasar.
Dalam keuangan
abnormal
retum merupakan
perbedaan antara
pengembalian yang diharapkan keamanan dan kembali actual. Abnormal
retum kadang - kadang dipicu oleh " peristiwa" Misalnya mencakup merger
,pengumuman deviden , pengumuman perusahaan produktif, meningkatkan
suku bunga , tuntutan hokum, dll semua yang dapat berkontribusi ke
abnormal
retum
. Kegiatan
di
bidang
keuangan
biasannya
dapat
diklasifikasikan sebagai kejadian atau informasi harga yang belum atau
sesudahnya ada di pasar keuangan.
Studi peristiwa menganalisis retum taknormal (abnormal retum) dari
sekuritas
yang mungkin terjadi disekitar
pengumuman
dari
suatu
11
peri St iwa. Abnonnal retum atau excess retum merupakan kelebihan dari
retum yang sesungguhnya terjadi terhadap retum normal. Retum normal
merupakan
return ekspektasi (retum yang diharapkan
oleh
investor).
Dengan demikian retum taknormal (abnormal retum) adalah selisi antara
retum sesungguhnya dengan ekpektasian , sebagai berikut:
ARi,t = R i , t - E [ R i , l ]
Keterangan :
RTNj t
= return tidak normal sekuritas ke-1 pada periode peristiwa ke-t.
Ri,i
= return realisasi yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke-t.
E[Rn]
= retum normal sekuritas ke-i untuk suatu periode peristiwa ke-t
2. Return Saham
Menurut Jogiyanto (2013 : 235) Retum merupakan retum hasil yang
diperoleh dari investasi.
Retum merupakan factor utama yang membuat
investor termotivasi untuk terus berinvestasi dan sekaligus sebagai imbalan
atas segala keberanian dalam berinvestasi dan menanggung resiko .
Retum saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan
saham investor atas investasi yang dilakukan , yang terdiri dari deviden dan
12
capital gain/loss. Hubungan antara retum dan resiko yang diharapakan
adalah hubungan yang searah atau linear . artinya semakin tinggi resiko
yang ditanggung semakin tinggi pula retum yang mungkin akan di peroleh
dari suatu asset, hal ini juga terjadi sebaliknya . Dalam karaktertstik suatu
investasi terdapat suatu asset tertentu di mana terdapat return yang tetap
(biasanya cenderung kecil) namun bebas resiko ,titik ini disebut titik risk
free.
Sumber - sumber Return dari investasi terdiri dari dua komponen
utama, yaitu yield
dan capital gain/ loss . Yield
merupakan komponen
Return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh suatu
investasi secara periodik . Dalam instrument saham kita mengenalnya
sebagai deviden yang hanya bempa angka nol dan positif. Retum dapat
berupa realized retum ( retum realisasi/sesungguhnya)
retum realisasi
adalah retum yang sudah terjadi dan retum ekspektasian yang belum terjadi
tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang.
Retum realisasi (realized retum) merupakan retum yang telah terjadi
Retum realisasian dihitung menggunakan data historis. Retum realisasi
penting karena digunakan sebagai salah
satu pengukur kinerja dari
perusahaan. Return realisasi atau retum histori ini juga berguna sebagai
dasar penentuan retum ekspektasi (expected retum) dan risiko dimasa
datang. Salah satu jenis pengukuran return realisasi yang sering digunakan
adalah retum total, yaitu retum keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu
periode tertentu.
13
Menghitung retum realisasi menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
Ri
= Return Saham
Pt
= Harga Saham pada saat t
Pt-i
= Harga Saham pada saat t-1
. Return ekspektasi
Retum ekspektasi (expected retum) adalah retum yang diharapkan
akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang . Berbeda dengan retum
realisasi yang sifatnya sudah terjadi, retum ekspektasi sifatnya belum
terjadi.
a. Berdasarkan nilai ekspektasi masa depan
Retum ekspektasi dapat dihitung dengan metode nilai ekspektasian
{expected value method) yaitu mengalihkan masing - masing hasil masa
depan (outcome) dengan probilitas kejadiannya dan menjumlah semua
produk perkalian tersebut . Secara matematika, return ekspektasian
metode nilai ekspektasian ( expected value method) ini dapat dirumuskan
sebagai berikut (Jogiyanto, 2013; 252-255)
14
EiRo=
>
m.pj)
Keterangan :
E(Ri): retum ekspektasian suatu aktiva atau sekuritas
ke - i
Ri
: Hasil masa depan ke - j untuk sekuritas ke - i
Pj
: Probabilitas hasil masa depan ke - j ( untuk sekuritas ke - i
Berdasarkan nilai - niiai historis
Menggunakan rata -rata retum historis tidak mempertimbangkan
pertumbuhan dari retum - retumnya dengan mmus sebagai berikut:
Keterangan :
E(Ri): Ekspected retum suatu sekuritas atau sekuritas ke i
YtPi- Total retum realisasi
N
: Jumlah periode pengamatan
Retum
Ekspektasi
merupakan
retum yang harus diestimasi.
Menurut Brown dan Waner (1985) dalam Jogiyanto mengestimasi
retum ekspektasian mengunakan model estimasi sebagai berikut:
a. Mean-adjusted Model
Model sesuai rata -rata (mean-adjusted model) ini menggap bahwa
retum ekpektasinya bemiiai konstan yang sama dengan rata - rata
realisasi sebeiumnya selama periode estimasi(estimation period), sebagai
beriku:
E[R,,J =
5 ^
Keterangan :
E[Ri,t]
Rij
T
= return norma! sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.
= return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.
= lamanya periode estimasi, yaitu dari t sampai t.
Periode estimasi (estimation period) umumnya merupakan periode
sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa (event period) disebut juga
dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa (event window).
(Jogiyanto 2013:610-611).
b. Market model
Perhitungan retum ekspektasian dengan model pasar (market
model) ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu :
1) Membentuk model ekspektasi dengan menggunakan dua data realisasi
selama periode estimasi dan
2) Menggunakan
model
ekspektasi
ini
untuk
mengestimasi
retumekspektasi di periode jendela . Model ekspektasi dapat dibentuk
16
menggunkan teknik regresi OLS (ordinary least Square) dengan
persamaan:
R,,,= ai+p-RMi+e,.j
Keterangan :
Rjj = retum realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.
a, = intercept untuk sekuritas ke-i
Bj = koefisien kemiringan yang merupakan beta dari sekuritas ke-i.
RMJ = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat
dihitung dengan rumus RMJ = (IHSGj - IHSGj.i)/ IHSGj.i
e
= kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
c) Market-adjusted Model
Model sesuai pasar ( marke-adjusted model) mengganggap bahwa
penduga yang terbaik untuk mengestimasi retum suatu sekuritas adalah
return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini,
maka
tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk
model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama
dengan retum indeks pasar. (Jogiyanto 2013 : 621)
4. Faktor - faktor yang mempengaruhi Abnormal Return
Menurut Jogiyanto (2013:644 - 647) Beberapa penelitian berusaha
untuk
menemukan
faktor-faktor
spesiflk-perusahaan
yang
dapat
17
menjelaskan terjadinya Abnormal Return tersebut Beberapa studi juga ingin
meiihat apakah variabel spesifik perusahaan yang lain , seperti ukuran
perusahaan,
pertumbuhan
perusahaan, dan
resiko
perusahaan
juga
menjelaskan besamya Abnormal Return yang terjadi.
Ukuran perusahaan mengambarkan besar kecilnya suatu perusahaan
yang dapat diukur dengan meiihat besar kecilnya penjualan, jumlah modal
atau total aktiva yang dimiliki sebuah perusahaan .dalam penelitian ini lebih
menggunakan total aktiva.
Firm size yang menunjukan Ukuran Perusahaan merupakan faktor penting
dalam pembentukan retum saham . faktor Firm size yang merupakan kafitalisasi
nilai dari ekuitas lebih konsisten dan lebih signifikan dibandingkan dengan beta
dalam mempengaruhi retum. Penelitian yang dilakukan oleh Larasati(2014)
menunjukan
bahwa
Ukuran
Perusahaan berarah
negative
dan tidak
signifikan terhadap Abnormal Retum pada perusahaan tekstil dan garmen
yang terdaffar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011.
Perusahaan yang tumbuh mempunyai kebijakan pembayaran deviden
yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang tidak tumbuh,
bahkan perusahaan yang tumbuh peningkatan devidennya dapat menjadi
berita
buruk
karena
diduga
perusahaan
telah
mengurangi
rencana
investasinya.(Fijrijati dan Hartono:2001).
Pertumbuhan perusahaan sering dipakai sebagai tolak ukur dalam
menilai suatu perusahaan . Dalam dunia bisnis, pengertian pertumbuhan
menunjukan semakin meningkatnya ukuran dan aktivitas perusahaan dalam
jangka panjang . Banyak cara untuk mengukur perumbuhan perusahaan ,
antara lain kenaikan penjualan dan kenaikan aktiva . Tetapi tolak ukur yang
melibatkan semua keputusan menejemen keuangan
Resiko Perusahaan adalah
perusahaan
Resiko
dan
resiko yang dapat diantisipasi oleh
Retum
merupakan
dua
hal yang saling
berhubungan. Para investor selalu berkeinginan untuk memaksimalkan
return yang diharapkan , dimana investor akan dihadapkan pada dua pilihan
investasi yang memiliki resiko yang sama dan akan memilih yang terendah
dari
pilihan investasi .Selain retum yang diharapkan investor selalu
mempertimbangkan
resiko
yang
menyertainya
sebelum
meiakukan
investasi saham ini dikarenakan retum yang diharapkan dan resiko
mempunyai hubungan positif. (Jogiyanto ,2013) Semakin besar resiko suatu
sekuritas, semakin besar pula retum yang dapat diharapkan dari investasi.
Resiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari
outcome yang diterima dengan diekspektasi. Van Home dan Wachowich
,Jr.(1992) dalam Jogiyanto. Mendeflnisikan resiko sebagai variabilitas
retum terhadap return yang diharapkan . Untuk menghitung resiko , meode
yang banyak adalah deviasi standar yang mengukur absolute penyimpangan
nilai - nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspektasinya.
19
5. Ukuran Perusahaan
Secara umum ukuran dapat diartikan sebagai satuan perbandingan
besar atau kecilnya suatu objek. Menurut Soemarso (2005) Perusahaan
adalah suatu organisasi yang diartikan oleh seseorang atau sekelompok
orang atau badan lain yang kegiatannya adalah meiakukan produksi dan
distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomi manusia. Jika dihubungkan
dengan perusahaan, maka ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai suatu
perbandingan besar atau kecilnya perusahaan adalah suatu indicator yang
dapat menunjukan kondisi atau karakteristik perusahaan dimana terdapat
beberapa parameter yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran suatu
perusahaan.
Menurut
Sujianto(2001)
didalam
eka.
Ukuran
perusahaan
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukan oleh total
aktivajumlah penjualan,rata-rata total penjualan asset dan rata - rata total
aktiva. Dalam penelitian ini , dengan mengacu pada penelitian yang
dilakukan oleh Saidi(2004) didalam eka. maka ukuran perusahaan diukur
melalui total asset yang diproksikan dengan nilai logaritma dari total asset
perusahaan. Semakin besar Ukuran suatu perusahaan , maka kecenderungan
menggunakan modal asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena
perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang
operasionalnya ,dan salah satu alternative pemenuhannya adalah dengan
modal asing apabila modal sendiri tidak mencukupi (Abdul Halim, 2005)
Menurut keputusan Bapepam no 9 tahun 1995 , ukuran perusahaan
dapat digolongkan atas kedua kelompok sebagai berikut:
a. Perusahaan menengah/kecil
Perusahaan menengah/ kecil merupakan badan hokum yang didirikan di
Indonesia yang :
1) Memiliki sejumlah kekayaan (total asset) tidak bisa lebih dari Rp.20
milyar.
2) Bukan merupaka afiliasi atau dikendalikan oleh suatu perusahaan
yang bukan perusahaan menengah / kecil.
3) Bukan merupakan Reksadana
4) Perusahaan menengah/ besar
Perusahaan menengah/ besar merupakan kegiatan ekonomi yang
mempunyai khiteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan usaha
kecil.
Menurut Jogiyanto (2013) alat ukur yang digunakan yaitu total aktiva
, karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar
total asset yang dimiliki perusahaan akan mengindikasikan semakin besar
ukuran perusahaan tersebut. Aset perusahaan yang besar akan memberikan
signal bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek. Hal ini disebabkan
karena aktiva merupakan tolak ukur besaran atau skala suatu perusahaan.
Menurut jogiyanto (2003) menyatakan Ukuran perusahaan sebagai
logaritma dari total asset diprediksi mempunyai hubungan negatif dengan
21
resiko, dia juga menghipotesiskan bahwa perusahaan
yang cenderung
berinvestasi ke proyek mempunyai varian rendah, untuk menghindari laba
ditahan.
Indikatomya :
Size = Log Total Aktiva
I. Pertumbuhan Perusahaan
Menurut Brigmigham dan Erhart (2005)didalam eka, Perusahaan
dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan bergantung pada luar
perusahaan dikarenakan dana dari dalam perusahaan tidak mencukupi untuk
mendukung tingkat pertumbuhan yang tinggi . Dengan demikian perusahaan
dengan pertumbuhan yang tinggi akan lebih banyak menggunakan utang
sebagai
sumber
pendanaannya
daripada
perusahaan
dengan
tingkat
pertumbuahan yang rendah . Pertumbuhan menurut Mardiyah (2001)
didalam eka. didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aktiva .
Bagi perusahaan , kesempatan untuk bertumbuh atau meiakukan investasi
akan meningkatkan kebutuhan akan dana . Ini berarti disamping dana
internal yang tersedia diperlukan juga tambahan dana yang berasal dari luar
perusahaan termasuk utang.
Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan menunjukan sampai seberapa
jauh
perussahaan
akan
menggunakan
hutang
sebagai
sumber
pembiayaannya. Dalam hubungannya dengan laverage, Perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang tinggi sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai
22
sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan antara pemegang
saham dengan menejemen perusahaan,
sebaliknya perusahaan
dengan
tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai
sumber
pembiayaan
karena
penggunaan
hutang akan
mengharuskan
perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur.
Menurut
Brigham
dan
Gapenski
(1996) didalam
Zulfina,
Pertumbuhan Perusahaan yang tinggi membutuhkan dana dari pihak
eksternal yang lebih besar. Perusahaan harus memilih sumber pendanaan
dengan biaya paling murah. Biaya emisi penjualan saham biasa akan
melebihi biaya hutang. Oleh karena itu mendorong perusahaan yang sedang
mengalami pertumbuhan tinggi untuk lebih mengandalkan pendanaan yang
bersumber pada hutang.
Perusahaan yang pertumbuhannya tinggi dengan
mempunyai kesempatan
yang besar memungkinkan untuk membayar
deviden yang rendah karena mempunyai kesempatan ProHtabel.
Menurut
Harahap
(2010)
Pengertian
laba
adalah
kelebihan
penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntasi dan laba merupakan
angka yang penting dalam laporan keuangan karena berbagai alasan antara
lain : laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak, pedoman dalam
menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan , dasar dalam
peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di masa yang
akan datang , dasar dalam perhitungan dan nilai efisiensi pasar menjalankan
perusahaan, serta sebagai dasar dalam penilaian presatasi atau kinerja
perusahaan .
23
Penyajian laba melalui laporan tersebut merupakan focus kinerja
perusahaan yang penting. Kinerja
perusahaan merupakan
hasil dari
serangkaian proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya . Adapun
salah
satu
parameter
penilaian
kinerja
perusahaan
tersebut
adalah
pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan
laba periode sekarang dengan laba periode sebeiumnya kemudian dibagi
dengan laba pada periode sebeiumnya .
Pertumbuhan
laba
di pengaruhi
oleh perubahan
— perubahan
komponen yang ada dalam laporan keuangan. Pertumbuhan laba yanga
disebabkan
oleh
perubahan
komponen
laporan
keuangan
misalanya
pertumbuhan , pertumbuhan harga pokok penjualan , perubahan beban
operasi , perubahan beban bunga, perubahan pajak penghasilan dan lain lain.
Indikatomya:
nilai pasar
Growths —;—•—•—
nilai buku
Menumt Jogiyanto ( 2013 : 154 ) Nilai buku per lembar saham
menunjukan aktiva bersih {net asset)
yang dimiliki oleh pemegang saham
dengan memiliki satu lembar saham . Karena aktiva bersih adalah sama
dengan total ekuitas pemegang saham , maka nilai buku per lembar saham
adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
Menurut Jogiyanto(20l3:i60) Nilai pasar berbcda dengan nilai buku .
Jika nilai buku merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh
perusahaan , maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar
bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nalai pasar ini
ditentukan oleh permintaaan dan penawaran saham bersangkutan dipasar
bursa.
Menurut Angkoso (2006) menyebutkan bahwa pertumbuhan laba
dipengaruhi oleh factor antara lain :
a. Besar perusahaan
Semakin besar perusahaan , maka ketepatan pertumbuhan laba yang
diharapkan semakin tinggi.
b. Umur perusahaan .
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam
meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah.
c. Tingkat laverage
Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi , maka manajer
cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan
pertumbuhan laba.
d. Tingkat penjualan
Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tingkat
penjualan di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan laba semakin
tinggi.
25
e. Perubahan laba masa lalu
Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak pasti laba yang
diperoleh di masa mendatang.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan perkembangan usaha
merupakan kriteria penilaian secara luas dan dianggap paling valid untuk
dipakai
sebagai
hasil
pelaksanaan
operasi
sebuah
perusahaan,
mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
1) Perkembangan usaha merupakan titik awal investasi atau penanaman
modal dari suatu usaha.Dapat dikatakan apabila semakin besar resiko
penanaman modal suatu usaha atau investasi,maka semakin besar
perkembangan usahanya untuk menuju keuntungan yang lebih, begitu
juga sebaliknya.
2) Perkembangan usaha memberikan gambaran tingkat keutungan yang
dihasilkan
menurut
jumlah
modal
yang
ditanamkan
atau
diinvestasikannya.
7. Resiko Perusahaan
Ada dua hal yang
akan ditemui dan harus diperhatikan dalam
berinvestasi yaitu risk dan return karena investor dihadapkan pada trade off
pada kedua hal tersebut. Para investor berkeinginan untuk memaksimalkan
return yang diharapkan ,dimana investor akan dihadapkan pada dua pilihan
26
investasi yang memiliki resiko sama dan akan memilih yang terendah dari
pilihan investasi.
Selain return yangdiharapkan
investor selalu mempertimbangkan
resiko yang menyertainya sebelum meiakukan investasi saham hal ini
dikarenakan retum yang diharapkan dan resiko mempunyai hubungan
positif (Jogiyanto : 2013) . semakin besar resiko suatu sekuritas , semakin
besar pula retum yang dapat diharapkan dari investasi yang dilakukan .
Resiko yang disebabkan oleh faktor luar perusahaan sering disebut sebagai
resiko sistematis atau resiko pasar. Resiko sistematis disebabkan oleh faktor
-
faktor yang mempengamhi
semua perusahaan secara bersamaan ,
misalnya kondisi perekonomian ,politik, dan kebijaksanaan pemerintah .
resiko sistematis ini selalu ada dan tidak dapat dihilangkan melalui
verifikasi.
Perusahaan yang mempunyai risiko tinggi karena hams membayar
biaya
bunga
yang
tinggi
atas
hutang
sedang disisi
lain
terdapat
ketidakpastian dalam pengembalian asset. Untuk menghindari kebangkrutan
perusahaan maka sebaiknya penggunaan hutang dikurangi. Stmktur asset
berhubungan dengan jumlah av-sc/yang dapat dijadikan agunan. Semakin
besar struktur asset terutama yang bcrs'XaX tangible awe/yang dimiliki
perusahaan semakin besar peluang perusahaan untuk menggunakan hutang..
Investor juga perlu mempertimbangkan tingkat resiko suatu investasi
sebagai dasar pembuatan
investasi.
Resiko merupakan
kemungkinan
perbedaan antara return aktual yang diterima dan return normal (ekspektasi).
27
Menurut Tandelilin (2001:48) Semakin besar kemungkinan perbedaannya.
berarti semakin besar resiko investasi tersebut.
Dalam konsep resiko dan return, retum dianggap mempunyai searah
dengan yang dihadapi oleh sebuah investasi. Makin tinggi resiko yang
ditanggung investor, makin tinggi pula return yang diharapkan oleh investor
dari
investasi
tersebut.
Apabila
investasi
tersebut
dianggap
tidak
mengandung resiko. maka investor mengharapkan tingkat keuntungan bebas
resiko. Investasi dalam saham dianggap investasi yang mengandung resiko.
Resiko tersebut
berasal dari adanya ketidakpastian retum yang akan
diterima oleh investor, sehingga
dari saham yang dimiliki
diharapkan akan diperoleh suatu
keuntungan
investor
yang lebih tinggi dari
keuntungan bebas resiko.
Oleh karena itu, seorang investor tidak boleh hanya memperhatikan
besamya retum dalam suatu asset, tetapi juga hams mempertimbangkan
resiko yang harus ditangguhkan karena adanya investasi tersebut. Apabila
investor mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi,
maka ia harus bersedia menanggung resiko yang lebih tinggi pula.
Indikatomya :
Total ekuitas
^ Total Utang
28
Menurut Jogiyanto (2013 : 308) bagian dari resiko yang dapat
dihilangkan dengan membentuk portofoiio yang dengan resiko yang dapat
di-diverisifikasi atau resiko perusahaan atau resiko spesifik atau resiko unik
atau resiko yang tidak sistematis . karena resiko ini unik untuk suatu
perusahann, yaitu hal yang buruk terjadi dapat diimbangi dengfan perbuatan
baik di perusahaan lain, maka resiko ini di-diversifikasi di dalam pertofolio.
C . Hipotesis
1. Ada
Pengaruh
signifikan
antara
Ukuran
Perusahaan
.Pertumbuhan
Perusahaan , dan Risiko Perusahaan secara Simultan Terhadap Abnormal
Retum pada Perusahaan Property & Real estate yang Go Public di Bursa
Efek Indonesia
2. Ada
Pengaruh
Perusahaan , dan
signifikan
antara
Ukuran
Perusahaan
.Pertumbuhan
Risiko Perusahaan secara parsial Terhadap Abnormal
Retum pada Perusahaan Property & Real estate yang Go Public di Bursa
Efek Indonesia.
BAB I I I
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:35) Rumusan masalah itu merupakan suatu
pertanyaan yang diharapkan akan dicari jawabanya melalui pengumpulan data.
Bentuk - bentuk rumusan masalah dikembangkan berdasarkan penelitian
menurut tingkat eksplanasi yaitu:
1. Komperatif yaitu penelitian yang bersifat membandingkan kcberadaan satu
variabel atau lebih pada dua atau lebih sempel yang berbeda . atau pada
waktu yang berbeda.
2. Dekriptif yaitu suatu penelitian yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap
kcberadaan
variable mandiri . baik hanya
pada satu
variable atau
lebih(variabel yang berdiri sendiri).
3. Asosiatif yaitu
suatu
rumusan
penelitian yang bersifat
menanyakan
hubungan antara dua variable atau lebih.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bentuk Hubungan kausal
yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat. Variabel yang dimaksud adalah
ukuran perusahaan .Pertumbuhan Perusahaan , dan resiko perusahaan yang
mempengaruhi Abnormal return.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Sektor Property & Realestate di Pojok Bursa
Efek Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Palembang yang berlokasi dijaian Ahmad Yani 13 Ulu Palembang.
29
30
C . Operasional Variabel
Tabel I I I . l
Operasional Variabel
No
Variabel
Definisi Variabel
Ukuran
Merupakan nilai yang
Perusahaan
menunjukan besar
(X,)
kecilnya perusahaan
Indikator
Size = Log Total Aktiva
Perubahan total asset
baik berupa
Pertumbuhan
peningkatan maupun
Perusahaan
penurunan yang
(X2)
dialami oleh
Growth
=
laverage
=
nilai
pasar
nilai
buku
perusahaan selama
satu periode
Resiko
Resiko yang dapat
Perusahaan
diantisipasi oleh
(X3)
perusahaan .
Total
total
ekuitas
utang
Selisi antara retum
Abnormal
sesungguhnya yang
Retum
RTNu = Ru terjadi dengan retum
(Y)
ekspektasian
Sumber: Gagasan Penu is berdasarkan teori ,2014
E[Ru]
31
D.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2012:80) Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Perusahaan Property &
Realestate yang terdaftar
di Bursa
Efek Indonesia dengan
periode
pengamatan mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia ada
44 Perusahaan Property & Realestate yang terdaftar .
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012 : 81) Sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel
dilakukan dengan
metode sampling Purposive
yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria dalam penentuan
sampel yaitu :
a. Laporan Keuangan lengkapdari tahun 20II-2013
b. Meiakukan Penawaran Umum dari tahun 2010-2013
c. Laporan Keuangan dalam bentuk rupiah
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan sesuai
dengan kriteria yang ditentukan yang terpilih menjadi sampel adalah 30
Perusahaan.
Tabel II1.2
Daftar Nama Perusahaan yang menjadi Sampel
Kode
Nama Emiten
Saham
1
Agung Podomoro Land Tbk
APLN
2
Alam sntera Realitv Tbk
ASRI
_J
Bekasi Asri Pemula Tbk
BAPA
4
BCIP
Bumi Citra Permai Tbk
5
SentuI City Tbk
BKSL
6
BSDE
Bumi Serpong Damai Tbk
7
COWL Cowell Development Tbk
Ciputra Development Tbk
8
CTRA
9
CTRP
Ciputra Profjerty Tbk
Ciputra Surya Tbk
10
CTRS
11
DART
Duta Anggada Reality Tbk
Initiland Development Tbk
12
DILD
Duta Pertiwi Tbk
13
DUTI
14
GMTD Gowa Makasar Tourims Develodment Tbk
Perdana Gapura Prima Tbk
15
GPRA
16
JRPT
Jaya Real Property Tbk
17
KPIG
Global Land And Development
Kawasan Industri Jababeka Tbk
KIJA
18
19
LAMI
Lamicitra Nusantara Tbk
LPKR
20
Loppo Karawaci Tbk
MDLN Moderland Reality Tbk
21
MKPI
Metropolita Kentjana Tbk
22
23
PLIN
Plaza Indonesia Reality Tbk
24
PUDP
Pudjiati Prestige Tbk
PWON Pakuwon Jati Tbk
25
26
RDTX
Roda Vivatex Tbk
27
RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
28
SCBD Dadanayasa Arthatama Tbk
29
SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk
SMRA Summarecon Agung Tbk
30
Sumber: www.Sahamok.co.id
No
£.Data yang diperlukan
Berdasarkan cara pengolahaannya, data dibedakan menjadi dua yaitu:
t. Data Primer
Data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan
seperti hasil da
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,PERTUMBUHAN PERUSAHAAN
DAN R E S I K O P E R U S A H A A N T E R H A D A P A B N O R M A L R E T U R N
PADA P E R U S A H A A N P R O P E R T Y & R E A L E S T A T E
DI BURSA E F E K INDONESIA
NAMA
: LANINOPIANTI
NIM
: 2 1 2 « ] I 143
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S E K O N O M I DAN BISNIS
2015
PENGARUH UKURAN PERUSAHAANXCRTUMBUHAN PERUSAHAAN
DAN R E S I K O P E R U S A H A A N T E R H A D A P A B N O R M A L R E T U R N
PADA PERUSAHAAN P R O P E R T Y A R E A L E S T A T E
DI BURSA E F E K INDONESIA
SkrM
Uatak McBMaahi Sftlth S a l * tmy^ru^
Galar Ssrjaaa Ebonomi
Menperalch
NAMA ; L A N I N O P I A N T I
NIM
: 212011143
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S E K O N O M I DAN BISNIS
2015
PERNYATAAN BEBAS P L A G I A T
Saya yang berlanda tangan dibawah ini:
Nama
: Lani Nopianti
Nim
: 21 2011 143
Jurusan
; Manajemen
Menyatakan bahwa skripsi ini telah dilulis sendiri dengan sunguh-sunguh dan
tidak ada bagian yang merupakan penjiplakan karya orang lain. Apabila kemudian
hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar. maka saya sangup menerima
sanksi apapun sesuai peraturan berlaku.
Palembang, Januari 2015
iWTErtAr
snulis
_T.TMI'EL
*fa|EB3ADF 176625043
^ 0 0
feMSy RIBU RUPIAH
Lani Nopianti
Nim:212011143
I
Fakvltes Ekcnoni daa M m
UatvcnitM MvhaMmadlyah
PaleBibaag
TAWDA PENGESAHAN SKRIPSI
Pcaganih Ukoraa Perusahaan , Pertumbuhan
Ptrusakaau Dau Rcsiko Perusahaan terhadap
A b n o m a l Rctnru pada Pada Perusahaan
Property A Realestate di Bursa Efek Indonesia
Nama
Nim
Fakultas
Program Studi
Konsentrasi
:
:
:
:
:
Lani Nopianti
21 2011 143
Ekoooai
Mannjcmen
Menejemeo Keuangan
Diterima dan Disahkan
Pada tanggal.
PembfnilM
BclllWatI Kosimf S.E.A1.M
M D N : 0217036101
ttdi Manajemen
Hi.Maftnhah NMiTahmi:S.E.,M.SI
NIDN : 0210657001
M O T T O DAN P E R S E M B A H A N
"^e^tHfolah iapi HeAidupanmu, deakan -akan kanut akan
kidup telaman^a, dan kedkadakiak kepada Jukanaui
aeakan-akan kanut akan maU kau eack.*'
( MakammmdSaW
)
" Waiak iak 8iaa dikentuk drnpan carta madak dan diam,
kan^ dengan menpalanuujian dan pendertitaan, jiwa akan
dikuatkan, eiai akan dijermikan dan aukaea akan dinaik."
(SieUenXeiteri)
" Ctto-dCa
Uu Aeaunguknga diSangun kendaaaftkan pada
penjaemgan kau im,**
(
Xakmgi&um)
JCwtga kecd ini kupeeaemkakka uniuk :
>* Jeeuntak kedua eeang tuaku
t&tdnta
P ddik- adikku teeaagang
> Vjttuk kekaaikku gang, kelak
mendampingiku
^ Sakakat-dokakatku gang tertkaaik
^ Qimamatee. gang ku kanggakan
PRAKATA
Assalamu*alaikum
Wr.Wb
Alhamdulillah. dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT.
yang telah memberikan kesehatan, rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat
menyclesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga letap tercurahkan kepada
jungiungan kita Nabi besar Muhammad SAW dan keluarga, para sahabat serta
pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi in! banyak
kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan
berkat rahmat dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut
dapat diatasi. Oleh karena ilu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H.M. Idris, S.E.,M.Si Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Palembang.
2. Bapak Abid Djajuli,S.E.,M.M Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Palembang dan Seluruh Staf karyawan dan
karyawati FEB UMP.
3. Ibu Belliwati Kosim, S.E.,M.M Selaku Pembimbing Skripsi yang banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selcsai skripsi ini.
4. Ibu Hj.Maftuhah Nurrahmi, S.E.,M.Si Selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.
5. Ibu Hj. Diah Isnaini A, S.E.,M.Si Selaku Sekretaris Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.
6. Bapak Dr.H. Abdul Basyith,S.E.,M.Si yang telah banyak member bimbingan
dan saran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
7. Ibu Ervita Safitri, S.E.,M.Si dan Bapak Rosyadi.H.Drs.,M.M Selaku Penelaah I
dan Penelaah II yang telah banyak memberi bimbingan dan saran.
8. Orang tuaku ayahanda Latif, Ibunda Enni dan Adik-adikku Anggri dan Septi
yang telah banyak memberikan dukungan dan Do'a .
9. Kekasihku Muhammad Ares Kumiawan yang telah banyak memberi saran dan
motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini.
10.Sahabat-sahabat terbaikku angkatan 2011 ( Seli, Secyl,Vika dan Risti)
11. Teman-teman seperjuangan Paket CM. 11
Semoga Allah membalas budi baik kalian. Akhotul kalam dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyclesaikan skripsi ini.
Wassalamu 'alaikum Wr.
Palembang,
Penulis
Januari 2015
Lani Nopianti
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul
'
Halaman Pemyataan bebas plagiat
ii
Halaman Pengesahaan Skripsi
iii
Halaman Persembahan dan Motto
iv
Halaman Prakata
v
Halaman Daftar Isi
vil
Halaman Daftar Tabel
ix
Halaman Daftar Lampiran
x
Abstrak
xi
B A B . 1. PENDAHULUAN
A. Tatar Belakang
I
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Penelitian
6
D. Manfaat Penelitian
6
BAB.II. KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Sebeiumnya
7
B. Landasan Teori
10
1. Abnormal Retum
10
2. Return Saham
11
3. Retum Ekspektif
13
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Abnormal Retum
16
5. Ukuran Peusahaan
19
6. Pertumbuhan Perusahaan
21
vii
7. Resiko Perusahaan
25
C. Hipotesis
28
BAB.III.METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
29
B. Lokasi Penelitian
29
C. Opersaional Variabel
30
D. Populasi dan Sampel
31
1. Populasi
31
2. Sampel
3!
E. Data yang diperlukan
33
F. Metode Pengumpulan Data
33
G. Analisis Data dan Teknik Analisis
34
1. Analisis Data
34
2. Teknik Analisis
35
BAB.IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
41
1. Gambaran Umum
41
B. Hasi! Pembahasan
56
1. Analisis Keuangan
56
2. UjiKlasik
63
3. Analisis Statistik
64
4. Perbandingan Penelitian sebeiumnya dengan sekarang
70
BAB.V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
74
B. Saran
75
Daftar Pustaka
76
Lampiran
78
viii
DAFTAR T A B E L
Halaman
Tabel l l l . l
Opersional Variabel
30
Tabel III.2
Daftar Nama Perusahaan yang menjadi Sampel
32
Tabel IV. 1
Abnormal Retum Pada Perusahaan Property & Realestate
Periode 31 Desember 2011-2013
Tabel IV.2
Sambungan Abnormal Retum Pada Perusahaan property
& realestate periode 31 desember 2011 -2013
Tabel IV.3
59
Pertumbuhan Perusahaan pada Perusahaan Property &
Realestate periode 31 Desember 2011 -2013
Tabel IV.5
58
Ukuran perusahaan pada Perusahaan Property & realestate
Periode 31 Desember201l -2013
Tabel IV.4
57
61
Resiko Perusahaan pada Perusahaan Property & relestate
Periode 31 Desember 2011 -2013
63
Tabel IV.6
Hasil uji Regresi Linier Berganda
66
Tabel IV.7
Hasil Uji F ( secara simultan )
68
Tabel 1V.8
Hasil Uji t ( secara parsial)
70
Ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I
Abnormal return
85
Lampiran 2
Ukuran Perusahaan
89
Lampiran 3
Pertumbuhan Perusahaan
%
Lampiran 4
Rcsiko Perusahaan
100
Lampiran 5
Hasil uji Normalitas
101
Lampiran 6
Hasil Uji Hipotesis F ( Secara simultan )
102
Lampiran 7
Hasil Regresi Linier Berganda dan Uji Hipotesis t
103
X
ABSTRAK
Lani Nopianti/2120! 1143/2015 Pengaruh Ukuran Perusahaan. Pertumbuhan Perusahaan dan
Rcsiko Perusahaan terhadap Abnormal Return pada Perusahaan Property & realestate di Bursa
Efek Indonesia Periode 2011 - 2013.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Pertumbuhan Perusahaan dan Resiko Perusahaan terhadap Abnormal Retum pada Perusahaan
Property & realestate. l ujuan untuk mengetahui Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
Perusahaan dan Resiko Perusahaan secara simultan dan secara parsial terhadap Abnormal Retum.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Asosiatif. Data diperoleh dari situs resmi BEl
(www.idx.co.id). Alat analisis yang digunakan adalah uji Normalitas. Regresi Idnier Berganda,
sedangkan pengujian hipotesis uji L (secara simultan) dan uji t (secara parsial) dengan tingkat
signifikan 5%.
Hasil penelitian diperoleh Regresi linier berganda Y = -0,530 + 0,007X1 + 0,239X2 +
0.054X3 dan hasil pengujian hipotesis F (secara simultan) menunjukan bahwa tidak ada pengaruh
yang signifikan antara Ukuran Perusahaan. I'ertumbuhan Perusahaan dan Resiko Perusahaan
terhadap Abnormal Retum pada Perusahaan Property & realestate, sedangkan hasil pengujian
hipotesis uji t (secara parsial) menunjukan bahwa Ukuran Perushaaan tidak ada pengaruh
signifikan terhadap Abnonnal Retum. Pertumbuhan Perusahaan ada pengaruh signifikan terhadap
Abnormal Retum dan Rcsiko Perusahaan tidak ada pengaruh signifikan terhadap Abnormal
Retum.
Kata Kunci : Abnormal Return,
Perusahaan.
Ukuran Perusahaan,
xi
Pertumbuhan
Perusahaan
dan
Resiko
ABSTRACT
Lani Nopianti/212011143/2015/ The Influence of the Firm Size, the Firm Growth, and the Firm
Risk on the Abnormal Return on Company Property and realestate at Indonesia SUx;k Exchange
on periode 2011 to 2013.
The Problem o f this study was is there any influence of the firm size, the firm growth and the
firm risk on the abnormal return on Company Property and realestate at Indonesia Stock Exchange
on periode 2011 to 2013 . The objective o f this study was to find out whether or not there is
inllucncc o f the firm size, the firm growth, and the firm risk on the abnormal return.
The type o f this study that used was associative research. The data was obtained from the official
website of Indonesia Stock l^.xchange (www.idx.co.id). The techniques for analyzing the data were
using normality test, multiple linear regression, while F test (Simultaneously), and t lest ( Partially
) with the significance level 5 %.
Based on the result of this study , it showed that Y = -0.530 + 0,007X| + 0.239X2 + 0,054X3.
Based on the F test ( Simultaneously ), it showed that there was no significant influence o f the firm
size on the abnormal return, there was a significant influence o f the firm growth on the abnormal
return , and there was no significant influence the firm risk on the abnormal return. Based on the t
test ( Partially), it showed that there was no significant olThc firm size on the abnormal return,
there was significant influence o f the firm growth on the abnormal return, and there was no
significant o f the firm risk on the abnormal return.
ICcywords : Abnormal Return, Firm Size. Firm Growth, andfirm
xii
risk.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan bisnis property di Indonesia mengalami kenaikan yang
sangat tajam pada dekade terakhir ini .Banyak indikator yang dapat dilihat
didalam masyarakat dengan banyaknya pembangunan perumahan - perumahan
baru termasuk juga apartemen dengan harga yang relative lebih murah.
Disamping itu komponen penunjang kepemilikan rumahjuga semakin mudah
dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat . Maka tak mengherankan jika
kemudian bisnis property ini diminati sebagai bisnis yang menguntungkan bagi
investor.
Pertumbuhan sektor property & real estat yang ditandai dengan kenaikan
harga tanah dan bangunan yang lebih tinggi dari laju inflasi setiap tahunya
menyebabkan
semakin banyak
investor yang tertarik untuk meiakukan
investasi di sector ini . Property & real estat merupakan asset yang memiliki
nilai investasi yang tinggi dan dinilai cukup aman dan stabil. Harga property &
real estat (Khususnya rumah) mengalami kenaikan sekitar 10 % setiap tahunya.
Pertumbuhan positif yang ditandai meningkatnya permintaan , pasokan ,
hingga harga jual dan sewa . Pasar property tidak hanya diramaikan oleh kiprah
pengembang lokal , namun juga investor asing . Hal ini terindikasi dari
realisasi investasi penanam modal asing (PMA) yang mencapai 491,9 juta
dollar AS atau setara dengan
Rp. 5,7 triliun selama tiga kuartal . Selain itu ,
1
2
tercipta juga rekor transaksi besar berupa pembelian lahan maupun gedung di
pusat bisnis terpadu Jakarta maupun pembelian lahan diluar kota seperti
kawasan pinggiran Tanggerang Selatan .
Secara umum , sektor perkantoran memperlihatkan pertumbuhan paling
tinggi khususnya dari sisi harga sewa yang selama beberapa tahun terakhir bisa
mengalami kenaikan sebesar 20 persen hingga 40 persen pertahun . Hal ini
disebabkan oleh tingginya permintaan ruang perkantoran sehubungan dengan
ekspansi dan relokasi perusahaan di tengah terbatasnya pasokan kantor ,
khususnya disegmen grade A. Hendra (2013)
Tahun 2013 juga diwamai dengan kenaikan tarif B B M pada juni lalu yang
mempengaruhi harga material bangunan menjadi sekitar 10 persen lebih tinggi.
Pada gilirannya harga property pun mengalami penyesuaian. Isu BBM memang
sempat membuat pertumbuhan harga pada kuartal II tahun ini sedikit melemah,
namun pasar property tetap dapat melaju kembali dengan tingkat optimisme
tinggi. Hanya akselerasi tidak secepat terjadi pada tiga bulan pertama.
Kebijakan bank Indonesia mengenai Loan to Value (LTV) yang baru dan
turunya target kredit perbankan . Hal tersebut dapat menekan pertumbuhan
sector property . Hasil riset Bank Mandiri menyebutkan , kenaikan BI rate yang
mencapai 175 basis poin dari 5,75 persen pada awal 2013 menjadi 7,5 persen
pada November 2013, patut diwaspadai karena diperkirakan akan menurunkan
permintaan property. Terlebih pemberlakuan aturan LTV baru .
Sebelum pemberlakuan LTV baru pertumbuhan KPR dan KPA sangat
pesat bahkan mencapai 45
persen secara tahunan , hal ini tenggarai karena
3
penyaluran kredit KPR mulai terpengaruh dan memburuk dari 2,02 persen
menjadi 2,47 persen
pada juni 2013. Sebaliknya untuk KPA pertumbuhan
masih tetap kencang hingga 2013. Oleh karena itu , BI memperketat aturan
baru terkait sector property pada akhir September 2013 yaitu pengenaan L T V
yang lebih rendah pada pembelian rumah tapak, rumah susun dan apartemen
tipe 70 untuk pembelian kedua dikenakan L T V sebesar 60 persen dan untuk
pembelian ketiga dan seterusnya dikenakan LTV 50 persen.
Pada penetapan aturan LTV 2012 pertumbuhan menurun 44 persen pada
juni 2012 menjadi 18 persen pada juni 2013 . Pada tahun 2012, porsi yang
terkena dampak L T V mencapai 50 persen . Dengan porsi yang lebih besar
tersebut, penurunan KPR - KPA akan semakin tajam .
PT.Pudjiadi Prestige Tbk ( PUDP) membakukan pendapatan sebesar Rp
95,02
miliar
sepanjang
2013
, naik
1,59
persen dibandingkan tahun
sebeiumnya sebesar Rp . 93,53 miliar. Laba bersih perseroan meningkat 24,79
persen menjadi Rp. 26,38 miliar pada 2013 dibandingkan tahun sebeiumnya
senilai Rp.21,14 miliar. Direktur utama perusahaan ,Damian Pudjiadi melalui
laporan
keuangan
yang
dipublikasikan
senin(21/4/2013)
menyatakan
peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan sewa apartemen dari
Rp.16,43 miliar pada 2012 menjadi Rp. 17,52 miliar pada 2013. Pendapatan
hotel juga meningkat cukup signifikan dari Rp. 39,51 miliar pada 2012 menjadi
Rp. 48,77 miliar pada 2013 atau meningkat sebesar 23,44 persen.
Menurut Damian , sektor property di tanah air pada 2013 menunjukan tren
perlambatan . Perkembangan ekonomi Indonesia yang tidak terlepas dari
fluktasi yang terjadi dikawasan asia pasifik maupun ekonomi global turut
mempengaruhi perlambatan yang terjadi di pasar property Indonesia khususnya
Jakarta . Melemahnya nilai tukar dan naiknya suku bunga membuat pelaku
pasar
cenderung
meiakukan
aksi
menunda
rencana
ekspansi
atau
pcmbelian.f WH'w. investor, co. id)
Perusahaan Property & Realestate juga mengalami fluktasi pada faktor faktor spesifik seperti ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, resiko
perusahaan. Dari laporan kcuangan dan harga saham dan juga saham yang
beredar dari tahun 2011 sampai 2013, rata- rata ukuran perusahaan pada tahun
2011 yaitu sebesar 12,312( 1231,2%), tahun 2012 mengalami kenaikan
menjadi 12,488(1248,8%). dan tahun 2013 mengalami kenaikan lagi menjadi
13,000(1300%). Pertumbuhan perusahaan pada tahun 2011 yaitu sebesar
1,417( 141,7%), pada tahun 2012
mengalami kenaikan yaitu
menjadi
1,480(148%), dan pada tahun 2013 mengalami penurunan yaitu menjadi
1,397( 139,7%).
Resiko
2,623(262,3%),
pada
perusahaan
tahun
2012
pada
tahun
mengalami
2011
yaitu
penurunan
sebesar
menjadi
1,379(137,9%), dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan walaupun tidak
seperti tahun 2011 yaitu menjadi sebesar 1,692(169,2%).
Abnormal retum sekuritas yang mungkin terjadi di sekitas pengumuman
suatu peristiwa . Abnormal retum merupakan kelebihan dari retum yang
sesungguhnya terjadi terhadap retum normal. Retum normal merupakan retum
ekspektasi dan mempakan retum yang terjadi pada keadaan normal dimana
tidak terjadi suatu peristiwa . retum tidak normal adalah selisih antara return
5
sesungguhnya dan retum ekspektasi.(Jogiyanto,2013). Beberapa studi juga
ingin meiihat apakah variabel - variabel spesifik seperti ukuran perussahaan
.pertumbuhan pemsahaan dan resiko perusahaan dapat menjelaskan retum
yang terjadi.
Berdasarkan urain diatas , maka penulis tertarik memilih perusahaan
property & real estat sebagai objek untuk meiakukan penelitian yang judulnya
"Pengaruh
Ukuran
Pemsahaan,
Pertumbuhan
Pemsahaan,
dan
Resiko
Perusahaan Terhadap Abnormal Return pada Perusahaan Property & Realestate
di Bursa Efek Indonesia"
B. Rumusan masalah
Mengacu pada latar belakang masalah diatas maka diambilah beberpa
mmusan masalah dalam penelitian ini, yaitu :
1. Adakah Pengaruh
Resiko Perusahaan
Ukuran Perusahaan. Pertumbuhan
secara Simultan
terhadap
Pemsahaan dan
Abnormal Retum Pada
Pemsahaan Property & Real estate yang Go Publics di Bursa
Efek
Indonesia.
2. Adakah Pengaruh
Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
Resiko Perusahaan secara parsial
terhadap
Pemsahaan dan
Abnormal Retum Pada
Perusahaan Property & Real estate yang Go Publics di Bursa Efek
Indonesia.
6
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan , Pertumbuhan Perusahaan
dan Resiko Perusahaan secara Simultan terhadap Abnormal Retum Pada
Perusahaan
Property & Real estat Yang Go Publics di Bursa
Efek
Indonesia.
2. Untuk mengrtahui pengaruh Ukuran Perusahaan , Pertumbuhan Perusahaan
dan Resiko Perusahaan secara parsial terhadap
Perusahaan
Property
Abnormal Retum Pada
& Real estat Yang Go Publics di Bursa
Efek
Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
bermanfaat sebagai media untuk menerapkan dan mengaplikasikan teoriteori yang diperoleh selama kuliah dan juga untuk menambah pengalaman
di bidang penelitian.
2. Bagi Perusahaan
sebagai pertimbangan dan sumbangan penelitian bagi perusahaan dalam
merumuskan strategi perusahaan dan sebagai bahan perbandingan terhadap
langkah-langkah yang telah diambil.
3. Bagi Almamater
Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi bagi kajian mahasiswa
dalam melaksanakan penelitian - penelitian serupa maupun lanjutan dimasa
yang akan datang.
B A B II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Sebeiumnya
Penelitian
sebeiumnya
yang
pertama
adalah
analisis
pengaruh
ProfitabililasXikuiditas, Pertumbuhan penjualan, Pertumbuhan Perususahaan,
Ukuran Perusahaan terhadap kebijakan Hutang (Studi Kasus pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) yang dilakukan oleh
Zulfina Andina pada tahun 2013 . Penelitian ini dilakukan untuk menguji
pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan
Perusahaan,
Ukuran Perusahaan
terhadap
Penjualan,
kebijakan
Pertumbuhan
Hutang di dalam
Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah
data sekunder.
Teknik pengumpulan data adalah Dokumentasi. Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling
yaitu metode pengambilan sampel
berdasarkan khiteria tertentu. Sampel yang memenihi khiteria dalam penelitian
ini sebanyak 131 Perusahaan Manufaktur. Teknik analisis yang digunakan
adalah regresi berganda dengan dan uji hipotesis menggunakan uji t dan uji
hipotesis F statistic serta uji asumsi klasik yangmeliputi uji normalitas, uji
multikolinleritas, uji heteroskedesitisitas dan uji autokolerasi.
Dari hasil analisis menunjukan bahwa secara simultan Profltablitas
Likuiditas. Pertumbuhan Prnjualan, Pertumbuhan Perusahaan , dan Ukuran
Perusahaan berpengaruh
terhadap Kebijakan Hutang , secara parsial variabel
7
s
yang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan Hutang adalah Profitabilitas,
Likuiditas dan Ukuran Perusahaan sedangkan variabel pertumbuhan Penjualan
dan Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
hutang.
Analisis pengaruh hutang , profitabilitas, likuiditas dan pertumbuhan
terhadap Deviden ( studi empiris di bursa Efek Indonesia tahun 2006 - 2008).
Setting penelitian ini adalah Bursa efek Indonesia dengan tahun pengamatan
selama 3 tahun yaitu 2006 - 2008 Penelitian ini dilakukan oleh Regina Ariesta
Aljannah pada tahun 2010. Pemilihan sampel berdasarkan teknik Sampling
Purposive , Sampel penelitian sebesar 18 perusahaan , teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda
, yang dijalankan
dengan program Spss.
Hasil pengolahan data untuk menguji asumsi klasik memberikan
kesimpulan bahwa data telah terdistribusi secara normal . pengujian atas
asumsi lainnya juga
memberikan simpulan tidak adanya keterkaitan yang
signifikan antar variable independen / pengujian asumsi klasik terpenuhi .
selanjutnya
pengolahan
data
dengan
teknik
analisi
regresi
berganda
memberikan simpulan bahwa (1) hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan deviden (2) Profitabilitas berpengaruh
positif dan sugnifikan
terhadap kebijakan deviden (3) likuiditas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kebijan deviden (4) Pertumbuhan tidak berpengaruh
terhadap kebijakan deviden.
signifikan
9
analisis pengaruh cash ratio , Debt to tala asset, Asset growth, Firm Size
dan Retum on Asset terhadap Dividend payout ratio, Penelitian ini dilakukan
oleh RB Atok Risaptoko pada tahun 2007. Penelitian ini dilakukan untuk
menguji pengaruh variable cash ratio , Debt to total asset (DTA) Asset growth.
Size dan Retum on Asset (ROA), terhadap Dividend payout ratio (DPR) pada
perusahaan yang listed di BEJ periode 2002 - 2005.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling , Data di
peroleh berdasarkan publikasi Indonesia Capital market Directory ( ICMD
2006 ) . Di peroleh jumlah sampel sebanyak 41 perusahaan dari 330
perusahaan yang terdaftar di BEJ . Teknik analisis yang digunakan adalah
regresi berganda
dengan
persamaan kuadrad terkecil dan uji hipotesis
menggunakan uji t- statistic untuk menguji koefisien regresi Parsial serta uji
asumsi
klasik
yangmeliputi
uji
normalitas,
uji
multikolinieritas,
uji
heteroskedesitisitas dan uji autokolerasi.
Dari hasil analisis menunjukan bahwa Variabel cash ratio dan DTA
secara parsial signifikan terhadap DPR perusahaan di BEJ periode 2002 2005. Semeniara variable growth, size dan ROA menunjukan hasil yang tidak
signifikan terhadap DPR sedangkan secara bersama - sama cash ratio , DTA,
Asset growth, Size, dan ROA , terbukti signifikan berpengamh terhadap DPR
pemsahaan.
B. Landasan Teori
1. Abnormal Return
Menurut Jogiyanto (2013:609 ) Abnormal retum adalah selisi antara
tingkat keuntungan yang sebenamya dengan tingkat keuntungan yang
diharapkann. Abnormal retum sering digunakan sebagai dasar pengujian
efisiensi pasar. Pasar dikatakan efisien jika tidak satu pun pelaku pasar yang
menikmati abnormal retum dalam jangka waktu yang cukup lama. Akan
tetapi, abnormal return dapat digunakan untuk meiakukan penilaian kinerja
surat berharga pada dasamya ada beberapa model untuk menghitung
abnormal retum , di antaranya market model/single index model dan capital
asset pricing model. Kedua model tersebut sulit dilakukan karena harus
meiakukan estimasi untuk beta, tingkat bunga bebas risiko dan retum pasar.
Dalam keuangan
abnormal
retum merupakan
perbedaan antara
pengembalian yang diharapkan keamanan dan kembali actual. Abnormal
retum kadang - kadang dipicu oleh " peristiwa" Misalnya mencakup merger
,pengumuman deviden , pengumuman perusahaan produktif, meningkatkan
suku bunga , tuntutan hokum, dll semua yang dapat berkontribusi ke
abnormal
retum
. Kegiatan
di
bidang
keuangan
biasannya
dapat
diklasifikasikan sebagai kejadian atau informasi harga yang belum atau
sesudahnya ada di pasar keuangan.
Studi peristiwa menganalisis retum taknormal (abnormal retum) dari
sekuritas
yang mungkin terjadi disekitar
pengumuman
dari
suatu
11
peri St iwa. Abnonnal retum atau excess retum merupakan kelebihan dari
retum yang sesungguhnya terjadi terhadap retum normal. Retum normal
merupakan
return ekspektasi (retum yang diharapkan
oleh
investor).
Dengan demikian retum taknormal (abnormal retum) adalah selisi antara
retum sesungguhnya dengan ekpektasian , sebagai berikut:
ARi,t = R i , t - E [ R i , l ]
Keterangan :
RTNj t
= return tidak normal sekuritas ke-1 pada periode peristiwa ke-t.
Ri,i
= return realisasi yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode
peristiwa ke-t.
E[Rn]
= retum normal sekuritas ke-i untuk suatu periode peristiwa ke-t
2. Return Saham
Menurut Jogiyanto (2013 : 235) Retum merupakan retum hasil yang
diperoleh dari investasi.
Retum merupakan factor utama yang membuat
investor termotivasi untuk terus berinvestasi dan sekaligus sebagai imbalan
atas segala keberanian dalam berinvestasi dan menanggung resiko .
Retum saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan
saham investor atas investasi yang dilakukan , yang terdiri dari deviden dan
12
capital gain/loss. Hubungan antara retum dan resiko yang diharapakan
adalah hubungan yang searah atau linear . artinya semakin tinggi resiko
yang ditanggung semakin tinggi pula retum yang mungkin akan di peroleh
dari suatu asset, hal ini juga terjadi sebaliknya . Dalam karaktertstik suatu
investasi terdapat suatu asset tertentu di mana terdapat return yang tetap
(biasanya cenderung kecil) namun bebas resiko ,titik ini disebut titik risk
free.
Sumber - sumber Return dari investasi terdiri dari dua komponen
utama, yaitu yield
dan capital gain/ loss . Yield
merupakan komponen
Return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh suatu
investasi secara periodik . Dalam instrument saham kita mengenalnya
sebagai deviden yang hanya bempa angka nol dan positif. Retum dapat
berupa realized retum ( retum realisasi/sesungguhnya)
retum realisasi
adalah retum yang sudah terjadi dan retum ekspektasian yang belum terjadi
tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang.
Retum realisasi (realized retum) merupakan retum yang telah terjadi
Retum realisasian dihitung menggunakan data historis. Retum realisasi
penting karena digunakan sebagai salah
satu pengukur kinerja dari
perusahaan. Return realisasi atau retum histori ini juga berguna sebagai
dasar penentuan retum ekspektasi (expected retum) dan risiko dimasa
datang. Salah satu jenis pengukuran return realisasi yang sering digunakan
adalah retum total, yaitu retum keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu
periode tertentu.
13
Menghitung retum realisasi menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
Ri
= Return Saham
Pt
= Harga Saham pada saat t
Pt-i
= Harga Saham pada saat t-1
. Return ekspektasi
Retum ekspektasi (expected retum) adalah retum yang diharapkan
akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang . Berbeda dengan retum
realisasi yang sifatnya sudah terjadi, retum ekspektasi sifatnya belum
terjadi.
a. Berdasarkan nilai ekspektasi masa depan
Retum ekspektasi dapat dihitung dengan metode nilai ekspektasian
{expected value method) yaitu mengalihkan masing - masing hasil masa
depan (outcome) dengan probilitas kejadiannya dan menjumlah semua
produk perkalian tersebut . Secara matematika, return ekspektasian
metode nilai ekspektasian ( expected value method) ini dapat dirumuskan
sebagai berikut (Jogiyanto, 2013; 252-255)
14
EiRo=
>
m.pj)
Keterangan :
E(Ri): retum ekspektasian suatu aktiva atau sekuritas
ke - i
Ri
: Hasil masa depan ke - j untuk sekuritas ke - i
Pj
: Probabilitas hasil masa depan ke - j ( untuk sekuritas ke - i
Berdasarkan nilai - niiai historis
Menggunakan rata -rata retum historis tidak mempertimbangkan
pertumbuhan dari retum - retumnya dengan mmus sebagai berikut:
Keterangan :
E(Ri): Ekspected retum suatu sekuritas atau sekuritas ke i
YtPi- Total retum realisasi
N
: Jumlah periode pengamatan
Retum
Ekspektasi
merupakan
retum yang harus diestimasi.
Menurut Brown dan Waner (1985) dalam Jogiyanto mengestimasi
retum ekspektasian mengunakan model estimasi sebagai berikut:
a. Mean-adjusted Model
Model sesuai rata -rata (mean-adjusted model) ini menggap bahwa
retum ekpektasinya bemiiai konstan yang sama dengan rata - rata
realisasi sebeiumnya selama periode estimasi(estimation period), sebagai
beriku:
E[R,,J =
5 ^
Keterangan :
E[Ri,t]
Rij
T
= return norma! sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.
= return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.
= lamanya periode estimasi, yaitu dari t sampai t.
Periode estimasi (estimation period) umumnya merupakan periode
sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa (event period) disebut juga
dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa (event window).
(Jogiyanto 2013:610-611).
b. Market model
Perhitungan retum ekspektasian dengan model pasar (market
model) ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu :
1) Membentuk model ekspektasi dengan menggunakan dua data realisasi
selama periode estimasi dan
2) Menggunakan
model
ekspektasi
ini
untuk
mengestimasi
retumekspektasi di periode jendela . Model ekspektasi dapat dibentuk
16
menggunkan teknik regresi OLS (ordinary least Square) dengan
persamaan:
R,,,= ai+p-RMi+e,.j
Keterangan :
Rjj = retum realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.
a, = intercept untuk sekuritas ke-i
Bj = koefisien kemiringan yang merupakan beta dari sekuritas ke-i.
RMJ = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat
dihitung dengan rumus RMJ = (IHSGj - IHSGj.i)/ IHSGj.i
e
= kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
c) Market-adjusted Model
Model sesuai pasar ( marke-adjusted model) mengganggap bahwa
penduga yang terbaik untuk mengestimasi retum suatu sekuritas adalah
return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini,
maka
tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk
model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama
dengan retum indeks pasar. (Jogiyanto 2013 : 621)
4. Faktor - faktor yang mempengaruhi Abnormal Return
Menurut Jogiyanto (2013:644 - 647) Beberapa penelitian berusaha
untuk
menemukan
faktor-faktor
spesiflk-perusahaan
yang
dapat
17
menjelaskan terjadinya Abnormal Return tersebut Beberapa studi juga ingin
meiihat apakah variabel spesifik perusahaan yang lain , seperti ukuran
perusahaan,
pertumbuhan
perusahaan, dan
resiko
perusahaan
juga
menjelaskan besamya Abnormal Return yang terjadi.
Ukuran perusahaan mengambarkan besar kecilnya suatu perusahaan
yang dapat diukur dengan meiihat besar kecilnya penjualan, jumlah modal
atau total aktiva yang dimiliki sebuah perusahaan .dalam penelitian ini lebih
menggunakan total aktiva.
Firm size yang menunjukan Ukuran Perusahaan merupakan faktor penting
dalam pembentukan retum saham . faktor Firm size yang merupakan kafitalisasi
nilai dari ekuitas lebih konsisten dan lebih signifikan dibandingkan dengan beta
dalam mempengaruhi retum. Penelitian yang dilakukan oleh Larasati(2014)
menunjukan
bahwa
Ukuran
Perusahaan berarah
negative
dan tidak
signifikan terhadap Abnormal Retum pada perusahaan tekstil dan garmen
yang terdaffar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011.
Perusahaan yang tumbuh mempunyai kebijakan pembayaran deviden
yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang tidak tumbuh,
bahkan perusahaan yang tumbuh peningkatan devidennya dapat menjadi
berita
buruk
karena
diduga
perusahaan
telah
mengurangi
rencana
investasinya.(Fijrijati dan Hartono:2001).
Pertumbuhan perusahaan sering dipakai sebagai tolak ukur dalam
menilai suatu perusahaan . Dalam dunia bisnis, pengertian pertumbuhan
menunjukan semakin meningkatnya ukuran dan aktivitas perusahaan dalam
jangka panjang . Banyak cara untuk mengukur perumbuhan perusahaan ,
antara lain kenaikan penjualan dan kenaikan aktiva . Tetapi tolak ukur yang
melibatkan semua keputusan menejemen keuangan
Resiko Perusahaan adalah
perusahaan
Resiko
dan
resiko yang dapat diantisipasi oleh
Retum
merupakan
dua
hal yang saling
berhubungan. Para investor selalu berkeinginan untuk memaksimalkan
return yang diharapkan , dimana investor akan dihadapkan pada dua pilihan
investasi yang memiliki resiko yang sama dan akan memilih yang terendah
dari
pilihan investasi .Selain retum yang diharapkan investor selalu
mempertimbangkan
resiko
yang
menyertainya
sebelum
meiakukan
investasi saham ini dikarenakan retum yang diharapkan dan resiko
mempunyai hubungan positif. (Jogiyanto ,2013) Semakin besar resiko suatu
sekuritas, semakin besar pula retum yang dapat diharapkan dari investasi.
Resiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari
outcome yang diterima dengan diekspektasi. Van Home dan Wachowich
,Jr.(1992) dalam Jogiyanto. Mendeflnisikan resiko sebagai variabilitas
retum terhadap return yang diharapkan . Untuk menghitung resiko , meode
yang banyak adalah deviasi standar yang mengukur absolute penyimpangan
nilai - nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspektasinya.
19
5. Ukuran Perusahaan
Secara umum ukuran dapat diartikan sebagai satuan perbandingan
besar atau kecilnya suatu objek. Menurut Soemarso (2005) Perusahaan
adalah suatu organisasi yang diartikan oleh seseorang atau sekelompok
orang atau badan lain yang kegiatannya adalah meiakukan produksi dan
distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomi manusia. Jika dihubungkan
dengan perusahaan, maka ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai suatu
perbandingan besar atau kecilnya perusahaan adalah suatu indicator yang
dapat menunjukan kondisi atau karakteristik perusahaan dimana terdapat
beberapa parameter yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran suatu
perusahaan.
Menurut
Sujianto(2001)
didalam
eka.
Ukuran
perusahaan
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukan oleh total
aktivajumlah penjualan,rata-rata total penjualan asset dan rata - rata total
aktiva. Dalam penelitian ini , dengan mengacu pada penelitian yang
dilakukan oleh Saidi(2004) didalam eka. maka ukuran perusahaan diukur
melalui total asset yang diproksikan dengan nilai logaritma dari total asset
perusahaan. Semakin besar Ukuran suatu perusahaan , maka kecenderungan
menggunakan modal asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena
perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang
operasionalnya ,dan salah satu alternative pemenuhannya adalah dengan
modal asing apabila modal sendiri tidak mencukupi (Abdul Halim, 2005)
Menurut keputusan Bapepam no 9 tahun 1995 , ukuran perusahaan
dapat digolongkan atas kedua kelompok sebagai berikut:
a. Perusahaan menengah/kecil
Perusahaan menengah/ kecil merupakan badan hokum yang didirikan di
Indonesia yang :
1) Memiliki sejumlah kekayaan (total asset) tidak bisa lebih dari Rp.20
milyar.
2) Bukan merupaka afiliasi atau dikendalikan oleh suatu perusahaan
yang bukan perusahaan menengah / kecil.
3) Bukan merupakan Reksadana
4) Perusahaan menengah/ besar
Perusahaan menengah/ besar merupakan kegiatan ekonomi yang
mempunyai khiteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan usaha
kecil.
Menurut Jogiyanto (2013) alat ukur yang digunakan yaitu total aktiva
, karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar
total asset yang dimiliki perusahaan akan mengindikasikan semakin besar
ukuran perusahaan tersebut. Aset perusahaan yang besar akan memberikan
signal bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek. Hal ini disebabkan
karena aktiva merupakan tolak ukur besaran atau skala suatu perusahaan.
Menurut jogiyanto (2003) menyatakan Ukuran perusahaan sebagai
logaritma dari total asset diprediksi mempunyai hubungan negatif dengan
21
resiko, dia juga menghipotesiskan bahwa perusahaan
yang cenderung
berinvestasi ke proyek mempunyai varian rendah, untuk menghindari laba
ditahan.
Indikatomya :
Size = Log Total Aktiva
I. Pertumbuhan Perusahaan
Menurut Brigmigham dan Erhart (2005)didalam eka, Perusahaan
dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan bergantung pada luar
perusahaan dikarenakan dana dari dalam perusahaan tidak mencukupi untuk
mendukung tingkat pertumbuhan yang tinggi . Dengan demikian perusahaan
dengan pertumbuhan yang tinggi akan lebih banyak menggunakan utang
sebagai
sumber
pendanaannya
daripada
perusahaan
dengan
tingkat
pertumbuahan yang rendah . Pertumbuhan menurut Mardiyah (2001)
didalam eka. didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aktiva .
Bagi perusahaan , kesempatan untuk bertumbuh atau meiakukan investasi
akan meningkatkan kebutuhan akan dana . Ini berarti disamping dana
internal yang tersedia diperlukan juga tambahan dana yang berasal dari luar
perusahaan termasuk utang.
Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan menunjukan sampai seberapa
jauh
perussahaan
akan
menggunakan
hutang
sebagai
sumber
pembiayaannya. Dalam hubungannya dengan laverage, Perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang tinggi sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai
22
sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan antara pemegang
saham dengan menejemen perusahaan,
sebaliknya perusahaan
dengan
tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai
sumber
pembiayaan
karena
penggunaan
hutang akan
mengharuskan
perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur.
Menurut
Brigham
dan
Gapenski
(1996) didalam
Zulfina,
Pertumbuhan Perusahaan yang tinggi membutuhkan dana dari pihak
eksternal yang lebih besar. Perusahaan harus memilih sumber pendanaan
dengan biaya paling murah. Biaya emisi penjualan saham biasa akan
melebihi biaya hutang. Oleh karena itu mendorong perusahaan yang sedang
mengalami pertumbuhan tinggi untuk lebih mengandalkan pendanaan yang
bersumber pada hutang.
Perusahaan yang pertumbuhannya tinggi dengan
mempunyai kesempatan
yang besar memungkinkan untuk membayar
deviden yang rendah karena mempunyai kesempatan ProHtabel.
Menurut
Harahap
(2010)
Pengertian
laba
adalah
kelebihan
penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntasi dan laba merupakan
angka yang penting dalam laporan keuangan karena berbagai alasan antara
lain : laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak, pedoman dalam
menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan , dasar dalam
peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di masa yang
akan datang , dasar dalam perhitungan dan nilai efisiensi pasar menjalankan
perusahaan, serta sebagai dasar dalam penilaian presatasi atau kinerja
perusahaan .
23
Penyajian laba melalui laporan tersebut merupakan focus kinerja
perusahaan yang penting. Kinerja
perusahaan merupakan
hasil dari
serangkaian proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya . Adapun
salah
satu
parameter
penilaian
kinerja
perusahaan
tersebut
adalah
pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan
laba periode sekarang dengan laba periode sebeiumnya kemudian dibagi
dengan laba pada periode sebeiumnya .
Pertumbuhan
laba
di pengaruhi
oleh perubahan
— perubahan
komponen yang ada dalam laporan keuangan. Pertumbuhan laba yanga
disebabkan
oleh
perubahan
komponen
laporan
keuangan
misalanya
pertumbuhan , pertumbuhan harga pokok penjualan , perubahan beban
operasi , perubahan beban bunga, perubahan pajak penghasilan dan lain lain.
Indikatomya:
nilai pasar
Growths —;—•—•—
nilai buku
Menumt Jogiyanto ( 2013 : 154 ) Nilai buku per lembar saham
menunjukan aktiva bersih {net asset)
yang dimiliki oleh pemegang saham
dengan memiliki satu lembar saham . Karena aktiva bersih adalah sama
dengan total ekuitas pemegang saham , maka nilai buku per lembar saham
adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
Menurut Jogiyanto(20l3:i60) Nilai pasar berbcda dengan nilai buku .
Jika nilai buku merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh
perusahaan , maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar
bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nalai pasar ini
ditentukan oleh permintaaan dan penawaran saham bersangkutan dipasar
bursa.
Menurut Angkoso (2006) menyebutkan bahwa pertumbuhan laba
dipengaruhi oleh factor antara lain :
a. Besar perusahaan
Semakin besar perusahaan , maka ketepatan pertumbuhan laba yang
diharapkan semakin tinggi.
b. Umur perusahaan .
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam
meningkatkan laba, sehingga ketepatannya masih rendah.
c. Tingkat laverage
Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi , maka manajer
cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan
pertumbuhan laba.
d. Tingkat penjualan
Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tingkat
penjualan di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan laba semakin
tinggi.
25
e. Perubahan laba masa lalu
Semakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak pasti laba yang
diperoleh di masa mendatang.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan perkembangan usaha
merupakan kriteria penilaian secara luas dan dianggap paling valid untuk
dipakai
sebagai
hasil
pelaksanaan
operasi
sebuah
perusahaan,
mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
1) Perkembangan usaha merupakan titik awal investasi atau penanaman
modal dari suatu usaha.Dapat dikatakan apabila semakin besar resiko
penanaman modal suatu usaha atau investasi,maka semakin besar
perkembangan usahanya untuk menuju keuntungan yang lebih, begitu
juga sebaliknya.
2) Perkembangan usaha memberikan gambaran tingkat keutungan yang
dihasilkan
menurut
jumlah
modal
yang
ditanamkan
atau
diinvestasikannya.
7. Resiko Perusahaan
Ada dua hal yang
akan ditemui dan harus diperhatikan dalam
berinvestasi yaitu risk dan return karena investor dihadapkan pada trade off
pada kedua hal tersebut. Para investor berkeinginan untuk memaksimalkan
return yang diharapkan ,dimana investor akan dihadapkan pada dua pilihan
26
investasi yang memiliki resiko sama dan akan memilih yang terendah dari
pilihan investasi.
Selain return yangdiharapkan
investor selalu mempertimbangkan
resiko yang menyertainya sebelum meiakukan investasi saham hal ini
dikarenakan retum yang diharapkan dan resiko mempunyai hubungan
positif (Jogiyanto : 2013) . semakin besar resiko suatu sekuritas , semakin
besar pula retum yang dapat diharapkan dari investasi yang dilakukan .
Resiko yang disebabkan oleh faktor luar perusahaan sering disebut sebagai
resiko sistematis atau resiko pasar. Resiko sistematis disebabkan oleh faktor
-
faktor yang mempengamhi
semua perusahaan secara bersamaan ,
misalnya kondisi perekonomian ,politik, dan kebijaksanaan pemerintah .
resiko sistematis ini selalu ada dan tidak dapat dihilangkan melalui
verifikasi.
Perusahaan yang mempunyai risiko tinggi karena hams membayar
biaya
bunga
yang
tinggi
atas
hutang
sedang disisi
lain
terdapat
ketidakpastian dalam pengembalian asset. Untuk menghindari kebangkrutan
perusahaan maka sebaiknya penggunaan hutang dikurangi. Stmktur asset
berhubungan dengan jumlah av-sc/yang dapat dijadikan agunan. Semakin
besar struktur asset terutama yang bcrs'XaX tangible awe/yang dimiliki
perusahaan semakin besar peluang perusahaan untuk menggunakan hutang..
Investor juga perlu mempertimbangkan tingkat resiko suatu investasi
sebagai dasar pembuatan
investasi.
Resiko merupakan
kemungkinan
perbedaan antara return aktual yang diterima dan return normal (ekspektasi).
27
Menurut Tandelilin (2001:48) Semakin besar kemungkinan perbedaannya.
berarti semakin besar resiko investasi tersebut.
Dalam konsep resiko dan return, retum dianggap mempunyai searah
dengan yang dihadapi oleh sebuah investasi. Makin tinggi resiko yang
ditanggung investor, makin tinggi pula return yang diharapkan oleh investor
dari
investasi
tersebut.
Apabila
investasi
tersebut
dianggap
tidak
mengandung resiko. maka investor mengharapkan tingkat keuntungan bebas
resiko. Investasi dalam saham dianggap investasi yang mengandung resiko.
Resiko tersebut
berasal dari adanya ketidakpastian retum yang akan
diterima oleh investor, sehingga
dari saham yang dimiliki
diharapkan akan diperoleh suatu
keuntungan
investor
yang lebih tinggi dari
keuntungan bebas resiko.
Oleh karena itu, seorang investor tidak boleh hanya memperhatikan
besamya retum dalam suatu asset, tetapi juga hams mempertimbangkan
resiko yang harus ditangguhkan karena adanya investasi tersebut. Apabila
investor mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi,
maka ia harus bersedia menanggung resiko yang lebih tinggi pula.
Indikatomya :
Total ekuitas
^ Total Utang
28
Menurut Jogiyanto (2013 : 308) bagian dari resiko yang dapat
dihilangkan dengan membentuk portofoiio yang dengan resiko yang dapat
di-diverisifikasi atau resiko perusahaan atau resiko spesifik atau resiko unik
atau resiko yang tidak sistematis . karena resiko ini unik untuk suatu
perusahann, yaitu hal yang buruk terjadi dapat diimbangi dengfan perbuatan
baik di perusahaan lain, maka resiko ini di-diversifikasi di dalam pertofolio.
C . Hipotesis
1. Ada
Pengaruh
signifikan
antara
Ukuran
Perusahaan
.Pertumbuhan
Perusahaan , dan Risiko Perusahaan secara Simultan Terhadap Abnormal
Retum pada Perusahaan Property & Real estate yang Go Public di Bursa
Efek Indonesia
2. Ada
Pengaruh
Perusahaan , dan
signifikan
antara
Ukuran
Perusahaan
.Pertumbuhan
Risiko Perusahaan secara parsial Terhadap Abnormal
Retum pada Perusahaan Property & Real estate yang Go Public di Bursa
Efek Indonesia.
BAB I I I
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:35) Rumusan masalah itu merupakan suatu
pertanyaan yang diharapkan akan dicari jawabanya melalui pengumpulan data.
Bentuk - bentuk rumusan masalah dikembangkan berdasarkan penelitian
menurut tingkat eksplanasi yaitu:
1. Komperatif yaitu penelitian yang bersifat membandingkan kcberadaan satu
variabel atau lebih pada dua atau lebih sempel yang berbeda . atau pada
waktu yang berbeda.
2. Dekriptif yaitu suatu penelitian yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap
kcberadaan
variable mandiri . baik hanya
pada satu
variable atau
lebih(variabel yang berdiri sendiri).
3. Asosiatif yaitu
suatu
rumusan
penelitian yang bersifat
menanyakan
hubungan antara dua variable atau lebih.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bentuk Hubungan kausal
yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat. Variabel yang dimaksud adalah
ukuran perusahaan .Pertumbuhan Perusahaan , dan resiko perusahaan yang
mempengaruhi Abnormal return.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Sektor Property & Realestate di Pojok Bursa
Efek Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Palembang yang berlokasi dijaian Ahmad Yani 13 Ulu Palembang.
29
30
C . Operasional Variabel
Tabel I I I . l
Operasional Variabel
No
Variabel
Definisi Variabel
Ukuran
Merupakan nilai yang
Perusahaan
menunjukan besar
(X,)
kecilnya perusahaan
Indikator
Size = Log Total Aktiva
Perubahan total asset
baik berupa
Pertumbuhan
peningkatan maupun
Perusahaan
penurunan yang
(X2)
dialami oleh
Growth
=
laverage
=
nilai
pasar
nilai
buku
perusahaan selama
satu periode
Resiko
Resiko yang dapat
Perusahaan
diantisipasi oleh
(X3)
perusahaan .
Total
total
ekuitas
utang
Selisi antara retum
Abnormal
sesungguhnya yang
Retum
RTNu = Ru terjadi dengan retum
(Y)
ekspektasian
Sumber: Gagasan Penu is berdasarkan teori ,2014
E[Ru]
31
D.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2012:80) Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Perusahaan Property &
Realestate yang terdaftar
di Bursa
Efek Indonesia dengan
periode
pengamatan mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia ada
44 Perusahaan Property & Realestate yang terdaftar .
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012 : 81) Sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel
dilakukan dengan
metode sampling Purposive
yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria dalam penentuan
sampel yaitu :
a. Laporan Keuangan lengkapdari tahun 20II-2013
b. Meiakukan Penawaran Umum dari tahun 2010-2013
c. Laporan Keuangan dalam bentuk rupiah
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan sesuai
dengan kriteria yang ditentukan yang terpilih menjadi sampel adalah 30
Perusahaan.
Tabel II1.2
Daftar Nama Perusahaan yang menjadi Sampel
Kode
Nama Emiten
Saham
1
Agung Podomoro Land Tbk
APLN
2
Alam sntera Realitv Tbk
ASRI
_J
Bekasi Asri Pemula Tbk
BAPA
4
BCIP
Bumi Citra Permai Tbk
5
SentuI City Tbk
BKSL
6
BSDE
Bumi Serpong Damai Tbk
7
COWL Cowell Development Tbk
Ciputra Development Tbk
8
CTRA
9
CTRP
Ciputra Profjerty Tbk
Ciputra Surya Tbk
10
CTRS
11
DART
Duta Anggada Reality Tbk
Initiland Development Tbk
12
DILD
Duta Pertiwi Tbk
13
DUTI
14
GMTD Gowa Makasar Tourims Develodment Tbk
Perdana Gapura Prima Tbk
15
GPRA
16
JRPT
Jaya Real Property Tbk
17
KPIG
Global Land And Development
Kawasan Industri Jababeka Tbk
KIJA
18
19
LAMI
Lamicitra Nusantara Tbk
LPKR
20
Loppo Karawaci Tbk
MDLN Moderland Reality Tbk
21
MKPI
Metropolita Kentjana Tbk
22
23
PLIN
Plaza Indonesia Reality Tbk
24
PUDP
Pudjiati Prestige Tbk
PWON Pakuwon Jati Tbk
25
26
RDTX
Roda Vivatex Tbk
27
RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
28
SCBD Dadanayasa Arthatama Tbk
29
SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk
SMRA Summarecon Agung Tbk
30
Sumber: www.Sahamok.co.id
No
£.Data yang diperlukan
Berdasarkan cara pengolahaannya, data dibedakan menjadi dua yaitu:
t. Data Primer
Data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan
seperti hasil da