Slide LSE 07 ETIKA TA 2015 2016

Etiket Multikultural (Internasional)
Mengapa dibutuhkan etiket multikultural?
Untuk kepentingan diri pribadi:
1. Berperilaku dengan tepat dalam menghadapi
berbagai situasi lintas budaya.
2. Memahami dan mencoba menghormati
keberagaman budaya.
3. Mempelajari apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan dalam lingkup bisnis, interaksi
sosial, agama dan hal lainnya yang mungkin
bisa membuat kita mempermalukan diri
dalam pergaulan internasional.

Etiket multikultural dalam menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA)
Apa itu Masyarakat Ekonomi Asean?
Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin Asean
sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan
Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang.
Ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta
bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi

asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan
dan meningkatkan kesejahteraan.
Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya
memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa
dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia
Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.

Bagaimana itu mempengaruhi Anda?

Masyarakat Ekonomi Asean tidak hanya
membuka arus perdagangan barang atau
jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja
profesional, seperti dokter, pengacara,
akuntan, dan lainnya
"Sehingga pada intinya, MEA akan lebih
membuka peluang tenaga kerja asing
untuk mengisi berbagai jabatan serta


Apakah tenaga kerja Indonesia bisa
bersaing dengan negara Asia
Tenggara lain?
Mahasiswa harus menyadari bahwa
sebelum memasuki dunia persaingan
besar-besaran sudah terjadi baik diantara
anak bangsa dan antar bangsa-bangsa di
ASEAN.

Apa keuntungan MEA bagi negara-negara Asia
Tenggara?
Riset terbaru dari Organisasi Perburuhan Dunia atau
ILO menyebutkan pembukaan pasar tenaga kerja
mendatangkan manfaat yang besar.
Selain dapat menciptakan jutaan lapangan kerja
baru, skema ini juga dapat meningkatkan
kesejahteraan 600 juta orang yang hidup di Asia
Tenggara.
Pada 2015 mendatang, ILO merinci bahwa
permintaan tenaga kerja profesional akan naik 41%

atau sekitar 14 juta.
Sementara permintaan akan tenaga kerja kelas
menengah akan naik 22% atau 38 juta, sementara
tenaga kerja level rendah meningkat 24% atau 12
juta.

Etiket multikultural dan masyarakat Sosio-kultural ASEAN
4. The primary goal of the ASCC is to contribute to
realising an ASEAN Community that is people-centred
and socially responsible with a view to achieving
enduring solidarity and unity among the nations and
peoples of ASEAN by forging a common identity and
building a caring and sharing society which is inclusive
and harmonious where the well-being, livelihood, and
welfare of the peoples are enhanced.
5. The ASCC will address the region’s aspiration to lift
the quality of life of its peoples through cooperative
activities that are people-oriented and environmentally
friendly geared towards the promotion of sustainable
development. The ASCC shall contribute to building a

strong foundation for greater understanding, good
neighbourliness, and a shared sense of responsibility.

The ASCC is characterised by a culture of regional resilience, adherence to agreed
principles, spirit of cooperation, collective responsibility, to promote human and
social development,
respect for fundamental freedoms, gender equality, the promotion and protection of
human rights
and the promotion of social justice.
7. The ASCC shall respect the different cultures, languages, and religions of the
peoples of
ASEAN emphasise their common values in the spirit of unity in diversity and adapt
them to present
realities, opportunities and challenges.
8. The ASCC will also focus on the social dimension of Narrowing the Development
Gap
(NDG) towards bridging the development gap among Member States.
9. Based on the above, the ASCC envisages the following characteristics: (a) Human
Development; (b) Social Welfare and Protection; (c) Social Justice and Rights; (d)
Ensuring

Environmental Sustainability (e) Building the ASEAN Identity; and (f ) Narrowing the
Development
Gap.