PROS Naniek SW Pengembangan model evaluasi pembelajaran IPS Abstract

PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI PEMBELAJARAN IPS
BERBASIS KARAKTER SISWA KELAS V SD

Oleh :
Naniek Sulistya Wardani, S.PD., M.Si

PROGRAM STUDI S1-PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
MEI 2012

1

PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI PEMBELAJARAN IPS
BERBASIS KARAKTER SISWA KELAS V SD
Oleh :
Naniek Sulistya Wardani, S.PD., M.Si
Universitas Kristen Satya Wacana
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya hubungan antara model

evaluasi pembelajaran IPS dan pengembangan karakter; serta menguji keefektifan penggunaan
model evaluasi pembelajaran IPS yang berbasis karakter
Penelitian ini meliputi penelitian model penerapan dan model pengembangan. Pada
model penerapan memakai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model
spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan
perbaikan dan observasi, serta refleksi. Untuk memantapkan hasil penerapan model, model
dilakukan sebanyak 2 kali siklus. Pada model pengembangan, analisis data menggunakan
pendekatan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan Structural Equation Modeling (SEM). CFA
digunakan untuk menganalisis kecocokan model pengukuran, SEM digunakan untuk
menganalisis kecocokan model struktural. Penghitungan analisis menggunakan software
LISREL 8.51. Kecocokan model pengukuran dan struktural didasarkan pada kriteria: r-value
>0,05, Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) < 0,08, dan Goodness of Fit Index
(GFI) > 0,90. Subyek penelitian siswa V SDN Karanglo Cilongok Banyumas sejumlah 50 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi dasar IPS berbasis karakter siswa
(mandiri, tanggung jawab, santun dan toleransi) adalah menghargai jasa dan peranan tokoh
perjuangan dalam mempersiapkan, memproklamasikan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. Model asesmen yang dikembangkan: Selected Response Assessment (tes obyektif);
Essay Assessment (paparan dalam diskusi kelompok); Performance Assessment (unjuk
kerja/wawancara) dan Personal Communication Assessment (diskusi). Penggunaan model
pembelajaran IPS berbasis karakter, ditunjukkan oleh validitas yang diperoleh dari LISREL

Estimates (Maximum Likelihood). Dari 4 indikator karakter pembelajaran IPS terbukti karakter
mandiri (X1 ) merupakan karakter dalam pembelajaran paling baik, untuk indikator asesmen
adalah X5 dan X8 (tes obyektif dan diskusi) merupakan asesmen yang paling reliabel.
Korelasi/hubungan antara model evaluasi pembelajaran IPS dan pengembangan karakter;
adalah 0.664 dengan SE 0.171 dan nilai t sebesar 3.882 (korelasinya signifikan karena nilai t
lebih besar dari 1.95). Analisis CFA menunjukkan nilai estimasi yang sama. Loading antara X1
(karakter mandiri) dan model evaluasi adalah sebesar 0.71. Hubungan antara variabel laten
karakter pembelajaran dan evaluasi adalah 0.66. Hubungan ini disebabkan variable laten tidak
memiliki unit pengukuran yang sama dengan salah satu indikatornya. Output path diagram tvalue, menunjukkan signifikansi hubungan antara indikator dengan variabel laten. Output path
diagram tersebut di atas, nampak bahwa seluruh indikator adalah signifikan, karena nilai t lebih
besar dari 1.96. Model konfirmatory fit yang ditunjukkan oleh output goodness of fit dengan
Degrees of Freedom = 24 Minimum Fit Function Chi-Square = 50.335 (P = 0.00628). Hal ini
mengindikasikan bahwa model fit dan sesuai dengan data. Begitu pula kecocokan model
pengukuran dan struktural didasarkan pada kriteria: P-vALUE >0,05, Root Mean Square Error
Of Approximation (RMSEA) < 0,08, dan Goodness Of Fit Index (GFI) > 0,90. Dari output Lisrel
nampak bahwa P-value didapat 0. 3398 > 0.05. RMSEA = 0.021< 0.08 DAN GFI SEBESAR
0.925>0.90. Dengan demikian model struktural fit dan sangat cocok untuk dipergunakan.
Kata Kunci: Model evaluasi, Pembelajaran IPS, dan Karakter Siswa

2