sma negeri i tanjungsari

LAPORAN
PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

MELAKSANAKAN TES KETERAMPILAN SISWA KELAS OLAHRAGA
SMA NEGERI I TANJUNGSARI

Oleh:
Drs. Subagyo Irianto, M. Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MELAKSANAKAN TES KETERAMPILAN SISWA KELAS OLAHRAGA
SMA NEGERI I TANJUNGSARI

A. Nama Kegiatan
Melaksanakan Tes Keterampilan Siswa Kelas Olahraga SMA Negeri I Tanjungsari
B. Latar Belakang Kegiatan
Untuk memperoleh bibit atlet yang berprestasi diperlukan adanya sistem
pemanduan bakat. Sistem pembibitan yang digunakan dalam konsep pembinaan

olahraga adalah sistem pembibitan yang mampu menjadi pondasi pembinaan
prestasi. Sistem pembibitan yang dilakukan secara terprogram menjamin
pencapaian prestasi yang berkelanjutan dan stabil.
Tahap pertama pada Sistem Pembibitan Olahraga adalah Pemanduan dan
Pengembangan Bakat. Pemanduan dan pengembangan bakat merupakan awal
penting untuk mendapatkan bibit atlet berbakat yang potensial dan memberikan
peluang yang besar untuk dikembangkan menjadi atlet berprestasi dikemudian hari.
Pada bab ini diuarikankan bagaimana sistem pemanduan dan pengembangan bakat
atlet yang digunakan dalam rangka pembibitan olahraga nasional.
Pemanduan bakat tidak semudah yang dibayangkan. Bahkan di beberapa
negara yang memiliki kemajuan di bidang olahraga, sistem pemanduan bakat masih
belum baku. Sebuah sistem pemanduan bakat masih sangat sulit dibuktikan
hasilnya dikemudian hari, walaupun ada beberapa negara yang telah berhasil
mengembangkan sistem pemanduan bakat dan menorehkan hasil prestasi olahraga
yang baik setelah sekian tahun menggunakan sistem tersebut.
Bakat adalah suatu potensi yang ditentukan berdasarkan faktor genetik yang
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang labil. Dengan demikian atlet berbakat
adalah atlet yang dilahirkan secara alami memiliki potensi pada keterampilan gerak
dan biomotor yang potensial dan siap dikembangkan dengan berbagai situasi
latihan untuk berprestasi tinggi dimasa depan. Adapun faktor penting yang perlu

dipertimbangkan dalam sistem pemanduan bakat, di antaranya adalah: (1)

antropometri, (2) kesehatan dan kebugaran, (3) lingkungan, (4) keterlatihan, (5)
kemampuan dalam kompetisi, dan (6) penilaian ahli (pelatih).
Faktor antropometri, kesehatan, dan kebugaran jasmani adalah faktor utama
dari potensi anak. Antropometrik sangat dipengaruhi oleh keturunan yang memiliki
tingkat prediksi yang besar terhadap bakat anak yang diwarisi dari orangtuanya.
Faktor ini juga erat hubungannya dengan kesehatan dan kebugaran. Manusia
memiliki kebugaran dinamis yang dibentuk melalui perlakuan latihan dan gisi, dan
kebugaran mekanis yang merupakan bawaan dari lahir dengan ciri tertentu,
misalnya: memiliki jenis otot cepat yang dominan, memiliki tipe kardiorespiratori
yang baik, dan sebagainya.
Faktor keterlatihan merupakan faktor yang sering tidak dilihat pada saat
pemanduan bakat. Faktor ini akan diketahui setelah atlet yang diidentifikasi
berbakat dibina dalam proses pengembangan bakat. Atlet yang dipandang memiliki
potensi yang baik tetapi tidak dapat dikembangkan melalui latihan-latihan yang
tepat belum bisa dikatakan atlet berbakat. Jadi atlet berbakat adalah atlet yang
potensial dan memiliki keterlatihan yang baik (trainable).
Faktor lain yang mempengaruhi potensi anak adalah lingkungan, seperti
kondisi keluarga, teman, pendidikan, kondisi ekonomi keluarga, dan kultur budaya

di masyarakat dimana ia tinggal. Faktor ini akan sangat mempengaruhi minat anak
terhadap cabang olahraga yang diidentifikasi sebagai potensinya. Anak dapat
teridentifikasi berbakat pada cabang olahraga tertentu, namun tidak didukung oleh
lingkungan yang baik dan tidak berminat pada cabang olahraga tersebut, maka
potensi tersebut akan sia-sia.
Atlet dapat dikatakan memiliki kemampuan fisik dan minat yang baik
terhadap olahraga, tetapi belum dapat dikatakan berbakat bila tidak memiliki
kemampuan berkompetisi yang baik. Kemampuan ini menjadi penentu apakah
potensi atlet dapat berfungsi secara optimal untuk mencapai prestasi yang
diharapkan. Prestasi dapat dilihat pada saat atlet berkompetisi, jadi kemampuan
kompetisi bisa jadi merupakan salah satu factor yang sangat penting.
Pencapaian prestasi yang berkelanjutan adalah terciptanya sistem peralihan
yang baik antara satu generasi atlet berprestasi ke generasi selanjutnya. Dengan

demikian tidak terjadi kesenjangan antara satu generasi atlet berprestasi ke generasi
penggantinya (pelapisnya) sehingga prestasi tinggi dapat dicapai secara berantai
dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Untuk itu, pembinaan harus dilakukan
sejak usia dini yang dilakukan secara kontinyu, progresif, dan berkelanjutan.
Terkait dengan hal tersebut,
untuk


SMA Negeri I Tanjungsari

merasa

tertantang

melakukan pembinaan prestasi olahraga dengan cara membuat Kelas

Khusus Olahraga yang ditangani secara profesional.
Keberhasilan meraih prestasi puncak dalam sebuah pertandingan tidak hanya
ditentukan oleh kemampuan fisik, melainkan sangat dipengaruhi kondisi psikologis
dari atlet. Untuk itu, kondisi psikologis atlet harus selalu dipantau selama proses
latihan berlangsung. Dengan demikian selain tingkat kesehatan dan kemampuan
kondisi fisik, maka kondisi psikologis atlet perlu untuk diberikan stimulan dalam
bentuk tes yang dilakukan dengan menggunakan angket maupun wawancara.
Dengan demikian calon siswa yang akan dibina di SMA Negeri I Tanjungsari
merupakan atlet yang memiliki potensi untuk dapat meraih prestasi ditingkat
nasional.
Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY merupakan salah satu wadah untuk

mengembangkan dan meningkatkan prestasi atlet di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk itu, peran serta Fakultas Ilmu Keolahragaan secara langsung diperlukan
untuk membantu meningkatkan motivasi dan kepercayaan masyarakat olahraga
terhadap pentingnya kemampuan kondisi fisik dan psikologis untuk meraih prestasi
olahraga. Salah satu bentuk nyata kepedulian Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta terhadap masyarakat olahraga prestasi adalah
dengan cara ikut aktif membantu instansi terkait dalam melakukan tes dan
pengukuran terhadap kesehatan, kemampuan fisik, dan psikologis atlet yang
dipersiapkan untuk dibina dan mengikuti kejuaraan.
C. Dasar Kegiatan
Mengacu Surat Penugasan/Ijin Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta Nomor: 1311/ H.34.16/TU/2010 tentang 11 Dosen
FIK yang ditugaskan untuk melaksanakan tes keterampilan Siswa Kelas Olahraga
SMA Negeri I Tanjungsari. Adapun dosen yang ditugaskan sebagai testor pada

kegiatan tersebut adalah sebagai bertikut:
1.

2.


3.

4.

5.

6.

Nama

: Drs. Sumaryanto M.Kes

NIP

: 19650301 199001 1 001

Unit Kerja

: FIK-UNY


Sebagai Testor

: Multi Stage

Nama

: Rumpis Agus Sudarko, MS

NIP

: 19600824 198601 1 001

Unit Kerja

: FIK-UNY

Sebagai Testor

: Multi Stage


Nama

: Endang Rini Sukamti, MS

NIP

: 19600407 198601 2 001

Unit Kerja

: FIK-UNY

Sebagai Testor

: Multi Stage

Nama

: Fauzi, M.Si


NIP

: 19631228 199002 1 002

Unit Kerja

: FIK-UNY

Sebagai Testor

: Multi Stage

Nama

: Dr. Siswantoyo, M.Kes

NIP

: 19720310 199903 1 002


Unit Kerja

: FIK-UNY

Sebagai Testor

: Kelincahan

Nama

: SB. Pranatahadi, M.Kes

NIP

: 19591103 198502 1 001

Unit Kerja

: FIK-UNY


Sebagai Testor

: Bolavoli

7.

8.

9.

Nama

: Drs. Subagyo Irianto, M.Pd.

NIP

: 19621010 198812 1 001

Unit Kerja

: FIK-UNY

Sebagai Testor

: Sepakbola

Nama

: Cukup Pahalawidi, S.Pd.

NIP

: 19770728 200604 1 001

Unit Kerja

: FIK-UNY

Sebagai Testor

: Atletik

Nama

: Tri Hadi Karyono, S.Pd.

NIP

: 19740709 200501 1 002

Unit Kerja

: FIK-UNY

Sebagai Testor

: Bulutangkis

10. Nama

: R. Sunardianta, M.Kes.

NIP

: 19581101 198603 1002

Unit Kerja

: FIK-UNY

Sebagai Testor

: Tenis Meja

11. Nama

: Awan Hariono, M.Or.

NIP

: 19720713 200212 1 001

Unit Kerja

: FIK-UNY

Sebagai Testor

: Kelentukan

D. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan dan
kemampuan kondisi fisik calon siswa Kelas Olahraga SMA Negeri I Tanjungsari,
serta menambah wawasan dan tukar pengalaman tata cara melakukan tes dan
pengukuran untuk olahraga prestasi. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk
mensosialisasikan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Universitas Negeri Yogyakarta

pada umumnya mengenai peran serta dan manfaat Perguruan Tinggi bagi
masyarakat.

E. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan ini adalah melaksanakan tes dan pengukuran tingkat
kesehatan dan fisik calon siswa Kelas Olahraga SMA Negeri I Tanjungsari. Untuk
tes kesehatan di tangani dokter yang memeiliki kompetensi dibidang olahraga,
adapun untuk tes fisik ditangani oleh tenaga profesional dari Fakultas Ilmu
Keolahragaan UNY.

F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan tes kesehatan dan fisik calon siswa Kelas Olahraga SMA N I
Tanjungsari dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 15 Juli 2010 di SMA N I
Tanjungsari,

Gunungkidul.

Pemilihan

tempat

pelaksanaan

tes

telah

dipertimbangkan sebelumnya setelah diadakan observasi dan dinyatakan
memenuhi kriteria untuk pelaksanaan tes dan pengukuran.

G. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan tes dan pengukuran mengacu pada kriteria yang telah
ditentukan oleh Dinas Pendidikan. Oleh karena Dinas Pendidikan memiliki
standar komitmen yang telah disampaikan kepada calon siswa Kelas Olahraga
tentang target dari setiap penerapan program latihan dan kurikulum. Adapun
penerapan tes dan pengukuran dilakukan dengan menggunakan sistem battery
test, yaitu diawali dengan tes kesehatan, psikologi, kelincahan, power, kelentukan,
tes kecabangan, dan diakhiri dengan tes multi stage.

H. Hasil Kegiatan
Hasil tes dan pengukuran tingkat kesehatan dan kemampuan fisik diperoleh
calon siswa Kelas Olahraga SMA Negeri I Tanjungsari yang memiliki kualitas
yang dapat dikembangkan untuk menjadi atlet yang berpotensi untuk meraih
ptestasi di tingkat daerah maupun nasional.