Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kompetensi Guru SD Negeri Gugus Kendalisada Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan T2 942012026 BAB V
BAB V
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Penelitian
ini
dilakukan
guna
menjawab
permasalahan kompetensi guru SD Negeri Gugus
Kendalisada Kecamatan petungkriyono Kabupaten
Pekalongan. Menjawab rumusan masalah yang
pertama kekurangan yang ada pada guru dalam
mengembangkan
kompetensi.
Hasil
penelitian
menunjukkan guru masih memiliki kekurangan
dalam keempat kompetensi.
1. Kompetensi Pedagogik. Guru belum maksimal
dalam
mengembangkan
kurikulum,
potensi
peserta didik, dan masih ada yang belum
membuat administrasi.
2. Kompetensi Kepribadian. Masih ada guru yang
belum
memberi
tauladan,
belum
bangga
menjadi guru, dan kurang pengendalian emosi.
3. Kompetensi Sosial. Masih ada guru yang belum
berbaur dengan masyarakat, canggung dengan
pimpinan dan kurang komunikatif.
4. Kompetensi Profesional. Masih ada guru yang
enggan
belajar,
kurang
dalam
kebiasaan
menulis, kurang maksimal dalam mengikuti
kegiatan-kegiatan pengembangan diri.
Menjawab
permasalahan
kedua
tentang
kendala yang dihadapi guru dalam pengembangan
kompetensi guru.
65
1. Kompetensi
mendukung
Pedagogik.
Orang
pendidikan
tua
kurang
anaknya,
kendala
alam, dan kesulitan akses sarana umum.
2. Kompetensi
masyarakat
Kepribadian.
yang
Ada
kurang
baik
kebiasaan
dan
tidak
meneladani prilaku yang baik dari guru.
3. Kompetensi Sosial. Hubungan sekolah dengan
masyarakat
masih
terbatas.
Kebiasaan
masyarakat yang kurang sopan, baik dari segi
bahasa
maupun
perilaku,
kurang
peduli
dengan orang lain.
4. Kompetensi
Profesional.
Kondisi
geografis,
sarana dan prasarana terbatas seperti akses
internet dan jalan.
Menjawab
pemecahan
permasalahan
masalah
ketiga
dalam
tentang
pengembangan
kompetensi, hasil penelitian ini menunjukkan:
1. Kompetensi Pedagogik. Kegiatan KKG, diskusi,
sosialisasi, penataran, pembinaan khusus, dan
pengembangan diri lainnya.
2. Kompetensi Kepribadian. Menjadikan sekolah
sebagai pusat pembentukan kepribadian dan
tauladan.
Menjalin
hubungan
kekeluargaan
sesama guru.
3. Kompetensi Sosial. Meningkatkan jalinan kerja
sama dengan masyarakat dan lembaga di
sekitar secara fleksibel. Menghormati norma
dan aturan yang berlaku di masyarakat.
4. Kompetensi
untuk
Profesional.
mengikuti
Memberi
kegiatan
fasilitas
pengembangan
profesional guru antara lain; KKG, penataran,
66
diklat, seminar, sosialisasi dan lomba-lomba.
Guru
belajar
mandiri
baik
lewat
internet
maupun kuliah.
5.2 Implikasi
5.2.1 Implikasi Teori
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat
menyangkut
kinerja
guru
meliputi
empat
kompetensi berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
5.2.2 Implikasi Terapan
Implikasi terapan dalam penelitian ini dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Sebagai bagian yang menentukan keberhasilan
pendidikan
dalam
tugas
mendidik
dan
mengajar. Guru dituntut lebih profesional yaitu
guru
yang
berkompeten
yang
memiliki
kemampuan dalam menunjukkan kemampuan
maksimal
sesuai dengan jenjang spesialisasi
pendidikan yang dimiliki. Akhirnya
mampu
melaksanakan fungsi, posisi dan peranannya di
dunia pendidikan secara optimal.
2. Bagi Kepala Sekolah
67
Sebagai manajer di sekolah, Kepala Sekolah
perlu
meningkatkan
pemahaman
terhadap
kompetensi guru, kekurangan, kendala dan
pemecahan masalah.
3. Bagi Pengawas SD
Pengawas
dapat
meningkatkan
kompetensi
guru-guru di SD Negeri Gugus Kendalisada,
sebagai daerah binaannya berkaitan dengan
peningkatan kompetensi guru di gugus sekolah.
4. Bagi Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kab.
Pekalongan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Pekalongan
atau
Pekalongan,
Pemerintah
untuk
lebih
Kabupaten
meningkatkan
kompetensi guru di daerah pegunungan melalui
program-program tertentu.
5. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan dapat menjalin kerja
sama
dengan
mendapatkan
guru
maupun
manfaat
sekolah
dari
dan
hubungan
tersebut.
6. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini masih membuka peluang
untuk
mengadakan
penelitian
yang
lebih
mendalam dalam aspek kompetensi guru di
Kecamatan
Petungkriyono
Kabupaten
Pekalongan. Bagi peneliti mendatang perlu
68
meneliti kompetensi yang berkaitan dengan
penilaian kinerja guru di daerah terpencil atau
pelosok seperti di Kecamatan Petungkriyono
Kabupaten Pekalongan ini.
69
70
71
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Penelitian
ini
dilakukan
guna
menjawab
permasalahan kompetensi guru SD Negeri Gugus
Kendalisada Kecamatan petungkriyono Kabupaten
Pekalongan. Menjawab rumusan masalah yang
pertama kekurangan yang ada pada guru dalam
mengembangkan
kompetensi.
Hasil
penelitian
menunjukkan guru masih memiliki kekurangan
dalam keempat kompetensi.
1. Kompetensi Pedagogik. Guru belum maksimal
dalam
mengembangkan
kurikulum,
potensi
peserta didik, dan masih ada yang belum
membuat administrasi.
2. Kompetensi Kepribadian. Masih ada guru yang
belum
memberi
tauladan,
belum
bangga
menjadi guru, dan kurang pengendalian emosi.
3. Kompetensi Sosial. Masih ada guru yang belum
berbaur dengan masyarakat, canggung dengan
pimpinan dan kurang komunikatif.
4. Kompetensi Profesional. Masih ada guru yang
enggan
belajar,
kurang
dalam
kebiasaan
menulis, kurang maksimal dalam mengikuti
kegiatan-kegiatan pengembangan diri.
Menjawab
permasalahan
kedua
tentang
kendala yang dihadapi guru dalam pengembangan
kompetensi guru.
65
1. Kompetensi
mendukung
Pedagogik.
Orang
pendidikan
tua
kurang
anaknya,
kendala
alam, dan kesulitan akses sarana umum.
2. Kompetensi
masyarakat
Kepribadian.
yang
Ada
kurang
baik
kebiasaan
dan
tidak
meneladani prilaku yang baik dari guru.
3. Kompetensi Sosial. Hubungan sekolah dengan
masyarakat
masih
terbatas.
Kebiasaan
masyarakat yang kurang sopan, baik dari segi
bahasa
maupun
perilaku,
kurang
peduli
dengan orang lain.
4. Kompetensi
Profesional.
Kondisi
geografis,
sarana dan prasarana terbatas seperti akses
internet dan jalan.
Menjawab
pemecahan
permasalahan
masalah
ketiga
dalam
tentang
pengembangan
kompetensi, hasil penelitian ini menunjukkan:
1. Kompetensi Pedagogik. Kegiatan KKG, diskusi,
sosialisasi, penataran, pembinaan khusus, dan
pengembangan diri lainnya.
2. Kompetensi Kepribadian. Menjadikan sekolah
sebagai pusat pembentukan kepribadian dan
tauladan.
Menjalin
hubungan
kekeluargaan
sesama guru.
3. Kompetensi Sosial. Meningkatkan jalinan kerja
sama dengan masyarakat dan lembaga di
sekitar secara fleksibel. Menghormati norma
dan aturan yang berlaku di masyarakat.
4. Kompetensi
untuk
Profesional.
mengikuti
Memberi
kegiatan
fasilitas
pengembangan
profesional guru antara lain; KKG, penataran,
66
diklat, seminar, sosialisasi dan lomba-lomba.
Guru
belajar
mandiri
baik
lewat
internet
maupun kuliah.
5.2 Implikasi
5.2.1 Implikasi Teori
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat
menyangkut
kinerja
guru
meliputi
empat
kompetensi berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
5.2.2 Implikasi Terapan
Implikasi terapan dalam penelitian ini dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Sebagai bagian yang menentukan keberhasilan
pendidikan
dalam
tugas
mendidik
dan
mengajar. Guru dituntut lebih profesional yaitu
guru
yang
berkompeten
yang
memiliki
kemampuan dalam menunjukkan kemampuan
maksimal
sesuai dengan jenjang spesialisasi
pendidikan yang dimiliki. Akhirnya
mampu
melaksanakan fungsi, posisi dan peranannya di
dunia pendidikan secara optimal.
2. Bagi Kepala Sekolah
67
Sebagai manajer di sekolah, Kepala Sekolah
perlu
meningkatkan
pemahaman
terhadap
kompetensi guru, kekurangan, kendala dan
pemecahan masalah.
3. Bagi Pengawas SD
Pengawas
dapat
meningkatkan
kompetensi
guru-guru di SD Negeri Gugus Kendalisada,
sebagai daerah binaannya berkaitan dengan
peningkatan kompetensi guru di gugus sekolah.
4. Bagi Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kab.
Pekalongan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Pekalongan
atau
Pekalongan,
Pemerintah
untuk
lebih
Kabupaten
meningkatkan
kompetensi guru di daerah pegunungan melalui
program-program tertentu.
5. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan dapat menjalin kerja
sama
dengan
mendapatkan
guru
maupun
manfaat
sekolah
dari
dan
hubungan
tersebut.
6. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini masih membuka peluang
untuk
mengadakan
penelitian
yang
lebih
mendalam dalam aspek kompetensi guru di
Kecamatan
Petungkriyono
Kabupaten
Pekalongan. Bagi peneliti mendatang perlu
68
meneliti kompetensi yang berkaitan dengan
penilaian kinerja guru di daerah terpencil atau
pelosok seperti di Kecamatan Petungkriyono
Kabupaten Pekalongan ini.
69
70
71