Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Balita Gizi Kurang di Wilayah Kerja Puskesmas Jetak T1 462010032 BAB IV
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian
4.1 Gambaran Responden dan Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Jetak dengan total responden orang tua
dan balita dengan gizi kurang sebanyak 62. Responden
tersebar didalam 5 wilayah kerja Puskesmas jetak yaitu
Desa Jetak, Desa Samirono, Desa Tajuk, Desa Sumogawe,
dan Desa Polobogo di dapatkan data demografi responden
dan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
4.1.1 Data Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah
Balita Penderita Gizi Kurang Tiap Desa
Gambar 4.1
Diagram Batang Sebaran Jumlah Gizi Kurang
%
100
50
24 , 2 %
32 ,3 %
27 ,4 %
4,8 %
0
11,3 %
50
Dari data diatas dapat dilihat sebesar 24,2 %
penderita gizi kurang berada di Desa Jetak, 27,4 %
berada di Desa Tajuk, sebesar 4,8 % berada di Desa
Samirono, sebesar 32,3 % berada di Desa Sumogawe,
dan sebesar 11,3 % berada di Desa Polobogo.
4.1.2
Data Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
Gambar 4.2
Diagram Batang Tingkat Pendidikan
%
100
90
80
64, 5 %
70
60
50
40
22, 6%
30
20
11, 3 %
10
1, 6 %
0
SD
SMP
SMA
Perguruan
Tinggi
Dari data diatas terlihat bahwa tingkat pendidikan ibu
dengan balita gizi kurang dengan tingkatan SD sebesar
51
11,3%, SMP/Sederajat sebesar 64,5%, SMA / SMK sebesar
22,6%, dan Perguruan tinggi sebesar 1,6%.
4.1.3
Data Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan
Gambar 4.3
Diagram Batang Jenis Pekerjaan Responden
%
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
35,8 %
32, 5 %
24,5%
8,2 %
Pedagang
Petani
Buruh
Karyawan
Gambar diatas menunjukan bahwa sebesar 24,5%
pekerjaan orang tua adalah buruh, 35,8 adalah karyawan, 8,2
% adalah pedagang, dan 32,5 % adalah petani.
52
4.1.4 Data Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat
Pendapatan
Gambar 4.4
Diagram Batang Pendapatan Responden
%
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
74,2 %
22,6 %
3,2 %
Dari data diatas dapat dilihat sebesar 74,2 % orang
tua memiliki pendapatan sebesar Rp. 500.000 - 900.000,
Rp.1.000.000 - 1400.000 sebesar 22,6 %, dan 3,2 %
sebesar Rp.1.500.000 - 2.000.000.
53
Statistik Deskriptif Tingkat Pendapatan
N
VAR00001
Minimum
62
Valid N (listwise)
Maximum
5.00E5
2.00E6
Mean
Std. Deviation
9.5565E5
2.42613E5
62
Dari hasil perhitungan diatas didapatkan hasil nilai
minimum pendapatan responden adalah Rp.500.0000 dan
tertinggi Rp.2.000.000 dengan mean 9.5565E5 atau nilai
rata – rata penghasilan responden sebesar Rp. 955.650.
4.1.5
Data distribusi
kelamin balita
frekuensi
berdasarkan
jenis
Gambar 4.5
Diagram Batang Jenis Kelamin Balita Gizi Kurang
%
100
64, 5 %
80
60
35,5 %
40
20
0
laki-laki
perempuan
54
Dari data diatas dapat dilihat bahwa sebesar 64,5%
balita dengan gizi kurang adalah perempuan dan 35,5%
adalah laki – laki.
4.1.6 Data Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kelengkapan
Imunisasi
Gambar 4.6
Diagram Batang Kelengkapan Imunisasi
%
100
90
69,3 %
80
70
60
50
31, 7%
40
30
20
10
0
0
0
sangat
kurang
kurang
lengkap
sangat
lengkap
Dari data diatas dapat dilihat bahwa kelengkapan
imunisasi untuk ketegori sangat kurang sebesar 0%,
kurang sebesar 0%, lengkap sebesar 69,3% , sangat
lengkap sebesar 31,7%
55
4.1.7
Data
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan
Pemberian ASI Eksklusif .
Gambar 4.7
Diagram Batang Pemberian ASI ekslusif
%
83,8 %
100
80
60
40
16,2 %
20
0
eksklusif
Tidak ekslusif
Dari gambar diatas menunjukan bahwa 83,8% balita
tidak mendapatkan ASI eklusif dan hanya 16,2% yang
mendapatkan ASI ekslusif.
56
Gambar 4.8
Pemberian Makanan Pendamping
%
100
80
60
38,7 %
35,5 %
40
25,8 %
20
0
SS
S
TS
Dari diagram diatas menunjukan bahwa 38,7 %
responden sangat setuju, 35,5 % setuju dan 25,8 % tidak
setuju dengan diberikannya makanan tambahan/pendamping
ASI.
4.1.8 Data Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berat Bayi
Saat Lahir
Gambar 4.9
Diagram Batang Berat Bayi Saat Lahir
%
91,9 %
100
80
60
40
20
0
0
8,1 %
0
sangat
sangat
rendah
sangat
rendah
rendah
normal
57
Dari diagram diatas menunjukan bahwa bayi lahir
dengan berat badan sangat sangat rendah dan sangat
rendah sebesar 0%, dengan berat lahir rendah sebesar
8,1% dan dengan berat lahir normal sebesar 91,9%.
4.1.9 Data Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu
Gambar 4.10
Diagram Batang Tingkat Pengetahuan Ibu
%
100
90
75,8 %
80
70
60
50
40
24,2%
30
20
10
0
0
0
sangat
rendah
Dari
rendah
diagram
diatas
tinggi
sangat
tinggi
menunjukan
bahwa
responden dengan pengetahuan sangat rendah sejumlah
0%, rendah sebesar 75,8%, tinggi sebesar 24,2%, sangat
tinggi sebesar 0%.
58
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1 . Gambaran Responden
Responden merupakan balita, artinya responden
memiliki rentang usia antara 0 tahun hingga 5 tahun (Gibney,
2005).
Sesuai
dengan
tahapan
usianya,
untuk
pertumbuhannya responden dikatakan menderita gizi kurang
karena berat badannya jika dikonsultasikan dengan tabel Zscore adalah
- 3 s/d
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian
4.1 Gambaran Responden dan Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Jetak dengan total responden orang tua
dan balita dengan gizi kurang sebanyak 62. Responden
tersebar didalam 5 wilayah kerja Puskesmas jetak yaitu
Desa Jetak, Desa Samirono, Desa Tajuk, Desa Sumogawe,
dan Desa Polobogo di dapatkan data demografi responden
dan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
4.1.1 Data Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah
Balita Penderita Gizi Kurang Tiap Desa
Gambar 4.1
Diagram Batang Sebaran Jumlah Gizi Kurang
%
100
50
24 , 2 %
32 ,3 %
27 ,4 %
4,8 %
0
11,3 %
50
Dari data diatas dapat dilihat sebesar 24,2 %
penderita gizi kurang berada di Desa Jetak, 27,4 %
berada di Desa Tajuk, sebesar 4,8 % berada di Desa
Samirono, sebesar 32,3 % berada di Desa Sumogawe,
dan sebesar 11,3 % berada di Desa Polobogo.
4.1.2
Data Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
Gambar 4.2
Diagram Batang Tingkat Pendidikan
%
100
90
80
64, 5 %
70
60
50
40
22, 6%
30
20
11, 3 %
10
1, 6 %
0
SD
SMP
SMA
Perguruan
Tinggi
Dari data diatas terlihat bahwa tingkat pendidikan ibu
dengan balita gizi kurang dengan tingkatan SD sebesar
51
11,3%, SMP/Sederajat sebesar 64,5%, SMA / SMK sebesar
22,6%, dan Perguruan tinggi sebesar 1,6%.
4.1.3
Data Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan
Gambar 4.3
Diagram Batang Jenis Pekerjaan Responden
%
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
35,8 %
32, 5 %
24,5%
8,2 %
Pedagang
Petani
Buruh
Karyawan
Gambar diatas menunjukan bahwa sebesar 24,5%
pekerjaan orang tua adalah buruh, 35,8 adalah karyawan, 8,2
% adalah pedagang, dan 32,5 % adalah petani.
52
4.1.4 Data Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat
Pendapatan
Gambar 4.4
Diagram Batang Pendapatan Responden
%
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
74,2 %
22,6 %
3,2 %
Dari data diatas dapat dilihat sebesar 74,2 % orang
tua memiliki pendapatan sebesar Rp. 500.000 - 900.000,
Rp.1.000.000 - 1400.000 sebesar 22,6 %, dan 3,2 %
sebesar Rp.1.500.000 - 2.000.000.
53
Statistik Deskriptif Tingkat Pendapatan
N
VAR00001
Minimum
62
Valid N (listwise)
Maximum
5.00E5
2.00E6
Mean
Std. Deviation
9.5565E5
2.42613E5
62
Dari hasil perhitungan diatas didapatkan hasil nilai
minimum pendapatan responden adalah Rp.500.0000 dan
tertinggi Rp.2.000.000 dengan mean 9.5565E5 atau nilai
rata – rata penghasilan responden sebesar Rp. 955.650.
4.1.5
Data distribusi
kelamin balita
frekuensi
berdasarkan
jenis
Gambar 4.5
Diagram Batang Jenis Kelamin Balita Gizi Kurang
%
100
64, 5 %
80
60
35,5 %
40
20
0
laki-laki
perempuan
54
Dari data diatas dapat dilihat bahwa sebesar 64,5%
balita dengan gizi kurang adalah perempuan dan 35,5%
adalah laki – laki.
4.1.6 Data Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kelengkapan
Imunisasi
Gambar 4.6
Diagram Batang Kelengkapan Imunisasi
%
100
90
69,3 %
80
70
60
50
31, 7%
40
30
20
10
0
0
0
sangat
kurang
kurang
lengkap
sangat
lengkap
Dari data diatas dapat dilihat bahwa kelengkapan
imunisasi untuk ketegori sangat kurang sebesar 0%,
kurang sebesar 0%, lengkap sebesar 69,3% , sangat
lengkap sebesar 31,7%
55
4.1.7
Data
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan
Pemberian ASI Eksklusif .
Gambar 4.7
Diagram Batang Pemberian ASI ekslusif
%
83,8 %
100
80
60
40
16,2 %
20
0
eksklusif
Tidak ekslusif
Dari gambar diatas menunjukan bahwa 83,8% balita
tidak mendapatkan ASI eklusif dan hanya 16,2% yang
mendapatkan ASI ekslusif.
56
Gambar 4.8
Pemberian Makanan Pendamping
%
100
80
60
38,7 %
35,5 %
40
25,8 %
20
0
SS
S
TS
Dari diagram diatas menunjukan bahwa 38,7 %
responden sangat setuju, 35,5 % setuju dan 25,8 % tidak
setuju dengan diberikannya makanan tambahan/pendamping
ASI.
4.1.8 Data Distribusi Frekuensi Berdasarkan Berat Bayi
Saat Lahir
Gambar 4.9
Diagram Batang Berat Bayi Saat Lahir
%
91,9 %
100
80
60
40
20
0
0
8,1 %
0
sangat
sangat
rendah
sangat
rendah
rendah
normal
57
Dari diagram diatas menunjukan bahwa bayi lahir
dengan berat badan sangat sangat rendah dan sangat
rendah sebesar 0%, dengan berat lahir rendah sebesar
8,1% dan dengan berat lahir normal sebesar 91,9%.
4.1.9 Data Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu
Gambar 4.10
Diagram Batang Tingkat Pengetahuan Ibu
%
100
90
75,8 %
80
70
60
50
40
24,2%
30
20
10
0
0
0
sangat
rendah
Dari
rendah
diagram
diatas
tinggi
sangat
tinggi
menunjukan
bahwa
responden dengan pengetahuan sangat rendah sejumlah
0%, rendah sebesar 75,8%, tinggi sebesar 24,2%, sangat
tinggi sebesar 0%.
58
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1 . Gambaran Responden
Responden merupakan balita, artinya responden
memiliki rentang usia antara 0 tahun hingga 5 tahun (Gibney,
2005).
Sesuai
dengan
tahapan
usianya,
untuk
pertumbuhannya responden dikatakan menderita gizi kurang
karena berat badannya jika dikonsultasikan dengan tabel Zscore adalah
- 3 s/d