PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DAGING SAPI GLONGGONGAN DI PASAR TRADISIONAL DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DAGING SAPI
GLONGGONGAN DI PASAR TRADISIONAL DIKAITKAN UNDANGUNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN
KONSUMEN
Rian Agung Pramono
110113080084
ABSTRAK
Sistem penggemukan sapi yang dilakukan sebelum diproduksi ternyata
mendatangkan keuntungan bagi para produsen karena nilai jual sapi
didasarkan pada bobot atau beratnya. Kesempatan tersebut dimanfaatkan
oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yaitu dengan melakukan
pengglonggongan terhadap sapi yang akan diproduksi demi mendapatkan
keuntungan yang relatif besar dalam waktu yang singkat. Daging sapi
glonggongan ini menimbulkan permasalahan karena selain merugikan
konsumen secara materi juga dapat membahayakan kesehatan apabila
dikonsumsi. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui serta
menganalisis tanggung jawab pelaku usaha serta pemerintah berdasarkan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
Penelitian ini menggunakan metode penulisan yaitu spesifikasi
penelitian dengan desktiptif analitis, metode pendekatannya yaitu dengan
yuridis normatif kemudian dilakukan penelitian kepustakaan dan penelitian
lapangan atau wawancara serta tehnik yang yang digunakan yaitu adalah

studi kepustakaan dan metode analisis data.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pertama, tindakan
pengglonggongan telah memenuhi unsur-unsur perbuatan melawan hukum
(onrechtmatige daad) dan dalam hal ini tanggung jawab dibebankan kepada
pelaku usaha karena didasarkan pada unsur kesalahan (liability based on
fault atau fault liability) selain itu timbulnya kerugian yang diderita oleh
konsumen terhadap daging sapi glonggongan. Pasal 19 UUPK, konsumen
dapat menuntut ganti kerugian yaitu berupa pengembalian sejumlah uang
atau penggantian produk atau jasa, perawatan kesehatan, atau pemberian
santunan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kedua, berdasarkan Pasal 29 dan 30 UUPK, pemerintah bertanggung jawab
terhadap penyelenggaraan pembinaan pendidikan konsumen serta
melakukan pengawasan terhadap produk yang dapat merugikan Konsumen.
berupa pengembalian sejumlah uang atau penggantian produk atau jasa,
perawatan kesehatan, atau pemberian santunan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Fenomena beredarnya daging sapi
glonggongan dan produk-produk yang membahayakan konsumen yang
membuktikan bahwa pemerintah belum serius dalam menangani
permasalahan konsumen. Pendidikan konsumen akan suatu produk masih
relatif rendah sehinga sering kali hak-hak konsumen dilanggar dan

terabaikan.

iv

LAW PROTECTION AGAINTS CONSUMER OF GLONGGONGAN BEEF AT
MARKET TRADITIONALLY ATTRIBUTED WITH UNDANG-UNDANG NOMOR 8
TAHUN 1999 ON CONSUMERS PROTECTION
Rian Agung Pramono
110113080084
ABSTRACT
Cattle fattening system conducted by the trade before produced apparently
brought profit to producer because market value cow based on weight or its weight.
The opportunity be used by unscrupulous irresponsible namely by do
pengglonggongan against cow to be produced by get a relatively large in a short
time. Glonggongan beef and that raises problem besides to customers in matter can
also endangers the health when consumed. The research purposes is to know and
analyzing responsibility business players and the government based on UndangUndang Nomor 8 Tahun 1999 on consumer protection.
This research uses the method of writing the specification of research with
desktiptif analytic method in this approach method is by juridical normative then
conducted research library and field research or interviews as well as the techniques

used, is the study of librarianship and the method of data analysis.
Based on the research results can be noted that the first act of
pengglonggongan have meet the elements of the tort (onrechtmatige daad) and in
this case the responsibility charged to businessmen because it is based on the
element of fault (liability based on fault or fault liability) in addition the incidence of
losses suffered by consumers against glonggongan beef. Pasal 19 UUPK,
consumers can sue for losses that a refund of an amount of money or replacement
products or services, health care, or the provision of compensation in accordance
with the legislation in force. Secondly, under Pasal 29 and Pasal 30 UUPK, the
Government is responsible for organizing the construction of the education of
consumers as well as to conduct surveillance against products that can harm
consumers. A refund of an amount of money or replacement products or services,
health care, or the provision of compensation according to the provisions of the
legislation.

v