MANFAAT RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

MANFAAT RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI
KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:
NUR AMALLAH ARDHINITA
B 200 050 049

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Masalah keuangan yang dihadapi suatu perusahaan, apabila dibiarkan
berlarut-larut dapat mengakibatkan terjadinya kebangkrutan. Beberapa
perusahaan yang mengalami masalah keuangan mencoba mengatasi masalah
tersebut dengan melakukan pinjaman dan penggabungan usaha, atau
sebaliknya ada yang menutup usahanya. Oleh karena itu, analisis dan prediksi
atas kondisi keuangan suatu perusahaan adalah sangat penting. Financial
distress adalah suatu konsep luas yang terdiri dari beberapa situasi dimana

suatu perusahaan menghadapi masalah kesulitan keuangan. Istilah umum
untuk menggambarkan situasi tersebut adalah kebangkrutan, kegagalan,
ketidakmampuan

melunasi

hutang,

dan

default.


Insolvency

dalam

kebangkrutan menunjukkan kekayaan bersih negatif. Ketidakmampuan
melunasi utang menunjukkan kinerja negatif dan menunjukkan adanya
masalah likuiditas. Default berarti suatu perusahaan melanggar perjanjian
dengan kreditur dan dapat menyebabkan tindakan hukum (Sari dan Wuryan,
2005:460).
Menurut Platt dan Platt (2002) dalam Sari dan Wuryan (2005:460)
financial distress adalah tahap penurunan kondisi keuangan yang dialami oleh

suatu perusahaan, yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun
likuidasi. Kondisi ini pada umumnya ditandai antara lain dengan adanya

1

2


penundaan pengiriman, kualitas produk yang menurun, dan penundaan
pembayaran tagihan dari bank. Apabila kondisi financial distress ini
diketahui, diharapkan dapat dilakukan tindakan untuk memperbaiki situasi
tersebut sehingga perusahaan tidak akan masuk pada tahap kesulitan yang
lebih berat seperti kebangkrutan ataupun likuidasi.
Kebangkrutan suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui
laporan keuangan. Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan
merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan
perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat
berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat, data keuangan
harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara melakukan analisis dalam
bentuk rasio – rasio keuangan. Foster (1986) dalam Almilia dan Kristijadi
(2003:183) menyatakan empat hal yang mendorong analisis laporan keuangan
dengan model rasio keuangan yaitu :
1. Untuk mengendalikan pengaruh perbedaan besaran antar perusahaan atau
antar waktu
2.

Untuk membuat data menjadi lebih memenuhi asumsi alat statistik yang

digunakan

3. Untuk menginvestigasi teori yang terkait dengan rasio keuangan
4. Untuk mengkaji hubungan empirik antara rasio keuangan dan estimasi
atau prediksi variabel tertentu (seperti kebangkrutan/financial distress)

3

Untuk membuktikan laporan keuangan bermanfaat maka dilakukan
penelitian mengenai manfaat laporan keuangan. Salah satu bentuk penelitian
yang menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu penelitian – penelitian yang
berkaitan dengan manfaat laporan keuangan untuk tujuan memprediksikan
kinerja perusahaan seperti kebangkrutan dan financial distress. Financial
distress terjadi sebelum kebangkrutan. Model financial distress perlu untuk

dikembangkan, karena dengan mengetahui kondisi financial distress
perusahaan sejak dini diharapkan dapat dilakukan tindakan – tindakan untuk
mengantispasi yang mengarah kepada kebangkrutan (Almilia dan Kristijadi,
2003:2).
Dalam


penelitian sebelumnya, Almilia

dan

Kristijadi

(2003)

melakukan penelitian untuk memprediksi kondisi financial distress pada
perusahaan manufaktur dengan menggunakan rasio keuangan perusahaan
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Platt dan Platt (2002). Penelitian
dilakukan terhadap 24 perusahaan yang mengalami financial distress dan 37
perusahaan yang tidak mengalami financial distress. Penelitian tersebut
menggunakan data laporan keuangan perusahaan tahun 1998-2001, dengan
menggunakan regresi logit dan berusaha untuk menentukan rasio keuangan
yang paling dominan untuk memprediki adanya financial distress. Dalam
penelitian ini ditunjukkan bahwa variabel rasio keuangan yang paling
dominan dalam menentukan financial distress suatu perusahaan adalah: rasio
profit margin yaitu laba bersih dibagi dengan penjualan (NI/S), rasio financial

leverage yaitu hutang lancar dibagi dengan total aktiva (CL/TA), rasio

4

likuiditas yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar (CA/CL), rasio
pertumbuhan yaitu rasio pertumbuhan laba bersih dibagi dengan total aktiva
(GROWTH NI/TA).
Almilia (2006) melakukan penelitian lagi terhadap prediksi financial
distress dengan menggunakan laporan keuangan seluruh perusahaan

manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Jakarta periode 1998-2002. Penelitian
ini menggunakan analisis multinominal logit, dengan menggunakan rasio
keuangan yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi sesuai penelitian
yang dilakukan oleh Platt dan Platt (2002) dan Almilia dan Kristijadi (2003),
serta laporan arus kas, sesuai penelitian yang dilakukan oleh Nur Fadjrih
(1999).
Dengan mempertimbangkan penelitian yang dilakukan Almilia dan
Kristijadi (2003) dan Almilia (2006), penulis tertarik melakukan penelitian
tentang financial distress. Akan tetapi, yang membedakan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya yaitu dalam penelitian ini tidak seluruh rasio

keuangan dimasukkan dalam model, tetapi variabel rasio-rasio keuangan
dipilih berdasarkan tingkat signifikansinya. Rasio-rasio yang dipilih yaitu
current ratio, return on assets, total assets turnover, total debt to total assets,
equity to total assets, current liabilities to total assets dan debt to equity.

Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahun 2003-2007. Oleh
karena itu, penelitian ini ingin menguji kembali rasio keuangan keuangan apa
saja yang dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress.

5

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perlu dilakukan penelitian
untuk memprediksikan kemungkinan terjadinya kebangkrutan sebuah
perusahaan, dalam penelitian yang mengangkat judul “MANFAAT RASIO
KEUANGAN
DISTRESS

UNTUK
PADA


MEMPREDIKSI
PERUSAHAAN

KONDISI

FINANCIAL

MANUFAKTUR

YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.

B. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang, maka rumusan masalah yang akan
dikemukakan dalam penelitian ini adalah : “apakah rasio keuangan (current
ratio, return on assets, total assets turnover, total debt to total assets, equity to
total asset, current liabilities to total assets

dan debt to equity) dapat


digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI?”

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka tujuan penelitian
adalah untuk memperoleh bukti empiris bahwa rasio keuangan (current ratio,
return on assets, total assets turnover, total debt to total assets, equity to total
assets, current liabilities to total assets dan debt to equity) dapat digunakan

untuk memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI.

6

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Memberikan informasi bagi pihak internal dan eksternal perusahaan
mengenai rasio keuangan yang dapat digunakan dalam memprediksikan
financial distress.


2. Menambah wawasan dan bahan referensi bagi para akademisi, dosen dan
mahasiswa dalam melakukan penelitian berikutnya.

E. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan skripsi.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian
yang dilakukan yaitu laporan keuangan, analisis rasio keuangan,
pengertian kebangkrutan, faktor-faktor penyebab kebangkrutan,
perdiksi kebangkrutan, prediksi financial distress, tinjauan terhadap
penelitian-penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya,
kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

7


BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang jenis penelitian, populasi, sampel
dan teknik pengambilan sampel, data dan sumber data, metode
pengumpulan data, definisi operasional variabel, dan metode analisis
data.
BAB IV:ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang hasil analisis data dan pembahasannya.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab penutup ini berisi simpulan dari serangkaian pembahasan
skripsi, keterbatasan atau kendala-kendala dalam penelitian serta
saran-saran yang perlu disampaikan bagi penelitian selanjutnya.