Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buana giri - Kecamatan Bebandem - Kabupaten Kuana giri.

(1)

LAPORAN PENDAM

PER

DES KEC KAB PR

LEMBAG KE

MPINGAN KELUARGA KKN PPM

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA : BHUANA GIRI

KECAMATAN : BEBANDEM KABUPATEN : KARANGASEM

ROVINSI : BALI

Disusun Oleh:

I Nyoman Sastra Adi Putra

Nim: 1314521029

AGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN EPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kegiatan KKN PPM UNUD Periode XIII di Desa Bhuana Giri ini dapat berjalan dengan lancar. Adapun KKN PPM ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan dan pembelajaran kepada masyarakat di Desa Bhuana Giri serta pendampingan keluarga.

Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu:

1. I Gede Putu Agus Suryawan, ST, MT, selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi dorongan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program pendampingan keluarga ini dengan baik.

2. Bapak I Wayan Mudu selaku Kepala Desa Bhuana Giri yang membantu penulis dalam memberikan informasi terkait Keluarga Dampingan.

3. Bapak I Wayan Mara, selaku keluarga dampingan yang telah bekerjasama dengan baik dan terbuka, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

4. Teman-teman KKN PPM UNUD Periode XIII di Desa Bhuana Giri yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.

Akhirnya, penulis berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.

Bhuana Giri, 28 Agustus 2016


(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI...2

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ...1

1.1 Profil Keluarga Dampingan...1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ...2

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ...4

2.1 Permasalahan Keluarga ...4

2.2 Masalah Prioritas ...5

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ...6

3.1 Program ...6

3.2 Jadwal Kegiatan ...7

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA...11

4.1 Pelaksanaan ...11

4.2 Permasalahan ...11

4.3 Penyelesaian dan Kendala ...11

4.4 Dampak ...13

BAB V PENUTUP...14

5.1 Simpulan...14

5.2 Rekomendasi ...14


(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM Universitas Udayana terdapat salah satu program yaitu program pendampingan keluarga atau biasa disebut KK dampingan. Program KK dampingan merupakan salah satu program pokok non tema KKN PPM Universitas Udayana yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa KKN PPM.Disini mahasiswa diharapkan mampu memberdayakan keluarga dampingan melalui penerapan ilmu dan teknologi yang bertujan untuk membangun keluarga yang sejahtera.

Pada program KK dampingan kali ini penulis mendapat KK dampingan di Dusun Kemoning. Tahap pertama yang dilakukan yaitu mencari data keluarga yang akan didampingi ke kepala DusunKemoning. Kepala Dusun kemudian mengarahkan penulis untuk mendampingi salah satu keluarga yang dikepalai oleh Bapak yang bernama I Wayan Mara.

I Wayan Maramerupakan salah satu penduduk asli Dusun Kemoning yang tergolong keluarga kurang mampu atau masuk ke dalam KK miskin.Status dariBapak I Wayan Mara adalah sudah menikah dengan memiliki satu istri dan dua anak.Saat ini Bapak I Wayan Marabekerja sebagai petani dan buruh panggilan untuk memetik kelapa di Dusun Kemoning. Berikut profil lengkapkeluarga Bapak I Wayan Mara.

No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. I Wayan Mara Sudah Menikah

40 tahun

Tamat SD Petani dan Buruh metik kelapa

Kepala Keluarga

2 Ni Komang Suriani

Sudah Menikah

38 tahun

Tamat SD Petani dan buruh

Istri

3 I Putu Astika Belum Menikah

13 tahun

Masih

sekolah di SD kelas 6


(6)

4 Ni Kadek Sutini

Belum Menikah

9 tahun

Msih

Sekolah di SD kelas 4

Pelajar Anak

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bapak I Wayan Mara,beliau tidak memiliki sumber penghasilan yang tetap. Beliau hanya mengandalkan hasil dari berkebun dan menjadi buruh pemetik buah kelapa dan penghasilan dari istrinya yang di buruh angkut. Jika digabungkan penghasilan keduanya rata-rata mendapat Rp. 50.000/hari atau Rp.1.500.000/bulan.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga 1.2.2.1 Kebutuhan sehari-hari

Untuk kebutuhan sehari-hari, pengeluaran Keluarga Bapak I Wayan Mara tidak dapat ditentukan jumlahnya secara nyata namun hanya dapat diperkirakan. Hal tersebut sangat bergantung dari rejeki dari penghasilan keluarga seharinya.Keluarga Bapak Wayan Mara termasuk keluarga yang berkecukupan , dalam artian untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya cukup. Berikut merupakan perkiraan rata-rata rincian pengeluaran kebutuhan sehari-hari selama sebulan menurut Bapak I Wayan Mara.

a. Pengeluaranperbulan:

Uang beras : Rp. 500.000

Lauk : Rp. 300.000

Uang membeli kopi : Rp. 30.000

Listrik : Rp. 20.000

Total : Rp.830.000

1.2.2.2 Pendidikan

Keluarga Bapak I Wayan Mara Memiliki tanggungan pendidikan yaitu dua orang anak, yang saat ini duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 6 dan 4 . Walaupun tidak ada biaya yang keluarkan untuk dibayarkan ke sekolah namun


(7)

pengeluaran datang dari uang saku dan biaya pakaian anak beliau. Adapun biaya yang dikeluarkan untuk uang saku siswa adalah Rp.5.000/anak sehingga biaya yang dikeluarkan dalam sebualan adalah Rp.260.000. Untuk biaya pakaian anaknya biasanya dana yang digunakan dari uang beasiswa yang diterima kalaupun tidak dapat mempergunakan uang pribadi sebesar Rp.250.000/anak.

1.2.2.3 Kesehatan

Keluarga Bapak I Wayan Mara saat ini sudah memiliki Jaminan kesehatan berupa KIS (Kartu Indonesia Sehat). Menurut keterangan beliau sebagai kepala keluarga mengatakan bahwa saat ini keluarga beliau tidak ada yang mengalami gangguan kesehatan.

1.2.2.4 Sosial budaya

Untuk biaya sosial, Keluarga Bapak I Wayan Mara tidak menganggarkan secara khusus keperluan-keperluan sosial, seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki upacara suka (nikahan, 3 bulanan, potong gigi, dll) maupun duka (sakit, kematian, ngaben,dll). Biaya juga dikeluarkan untuk kegiatan upacara di Pura. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan upacara agama tersebut lumayan banyak dan tidak dapat diperkirakan. Kegiatan upacara agama tersebut


(8)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Mengidentifikasi sebuah masalah diperlukan beberapa cara dalam identifikasinya. Khususnya dalam mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Mara digunakan sebuah cara atau sistem pendekatan wawancara kekeluarga atau bertatap muka langsung. Dalam hal ini wawancara kekeluargaan yang dimaksud yaitu penulis melakukan beberapa kali kunjungan hingga mendapatkan informasi terkait data-data yang diperlukan. Penulis melakukan kunjungan sebanyak 25 kali dalam waktu 1 bulan 1 minggu. Selama melakukan kunjungan lapangan ke keluarga dampingan, penulis melakukan pendekatan wawancara kekeluargaan dengan cara berbincang-bincang dengan keluarga dampingan terkait keseharian keluarga dampingan, program KKN, pekerjaan, kesehatan, dan kondisi keluarga dampingan. Melalui pendekatan tersebut penulis mendapatkan beberapa permasalahan yang sedang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Mara. Permasalahan yang sedang dikeluhkan oleh Keluaraga Bapak I Wayan mara saat ini adalah permasalahan ekonomi.

2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga Dampingan

Permasalahan yang paling mendasar yang dialami oleh keluarga Bapak I Wayan Maraadalah permasalahan ekonomi. Keluarga Bapak I Wayan Mara hidup serba berkecukupan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan kebutuhan untuk sosial dan budaya adat yang ada di desanya.Bapak I Wayan Mara sangat sulit untuk bisa menyisihkan hasil kerjanya untuk masa depan atau untuk di tabungkan karena uang yang telah didapat tidak cukup untuk hal tersebut.

2.1.2 Masalah Kesehatan

Dalam bidang kesehatan Keluarga Bapak I Wayan Marasudah memiliki kartu jaminan kesehatan berupa Kartu Indonesia Sehat sehingga jika ada permasalahan dalam kesehatan masih bias dapat ditangani. Untuk saat ini kondisi kesehatan keluarga Bapak I Wayan Mara masih sehat dan baik.


(9)

2.1.3 Masalah Tempat Tinggal

Tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia untuk berlindung dan berteduh setiap harinya sehingga kondisi tempat tinggal mempengaruhi kondisi daripada keluarga tersebut, terutama akan berdampak pada kesehatan. Tempat tinggal yang kurang baik dan kurang nyaman akan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi penghuni, karena kurangnya faktor kebersihan tempat tinggal. Selain itu kondisi rumah yang kurang layak huni juga sangat mempengaruhi kondisi personal.

Keluarga Bapak I Wayan Maratinggal bersama satu istri dan dua anaknya diatas tanah seluas 1 hektar yang terdiri dari 3 KK. Tanah yang ditempati oleh Bapak Mara merupakan tanah milik Desa. Bapak Mara harus membayar 25 kg beras setiap tahunnya. Kondisi rumah yang ditinggali memang terlihat kurang baik yang merupakan hasil dari program bedah rumah yang disumbangkan dari pemerintah. Untuk kondisi dapur masih menggunakan dinding anyaman bambu dan atap dari daun kelapa dan terdapat toilet di sisi baratnya. Dari segi penataan rumah sudah rapi walaupun rumah yang ditempati kurang layak hunidan tingkat kebersihan sudah baik.

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan uraian pada permasalahan keluarga tersebut, masalah priotitas dari Keluarga Bapak I Wayan Mara diuraikan sebagai berikut :

Masalah ekonomi sebab Bapak I Wayan Mara dan istrinya hanya tamatan sekolah dasar sehingga untuk memperoleh pekerjaan yang layak sangat susah.


(10)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Sesuai dengan indentifikasi permasalahan dan diproritaskanlahpermasalahan yang dianggap penting maka solusi atau pemecahan permasalahan yang dapat dijadikan sebagai alternatif pemecahan masalah pada keluarga dampingan Bapak I Wayan Mara berupa program-program sebagai berikut :

3.1.1 Permasalahan Ekonomi

Untuk permasalahan ekonomi keluarga I Wayan Mara diberikan solusi untuk memanfaatkan lahan-lahan yang terdapat di pekarangan rumah maupun lahan hak guna pakai yang dimiliki. Maka lahan-lahan yang tadinya kurang menghasilkan menjadi lebih produktif dan memberi hasil yang positif. Ternak yang dimiliki juga dapat dimanfaatkan,sapi dan ayam yang dimiliki oleh Bapak I Wayan Mara sering di jadikan sumber penghasilan pada saat ada upacara keagamaan yang ada di Bali dan juga sapi dapat diperjual belikan. Namun Sering kali terdapat kendala dimana ayam-ayam sering mati mendadak pada saat musim-musim tertentu. Maka dari hasil ternak dan bertani tersebut dapat dijadikan sebagai biaya tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

3.1.2 Permasalahan Kesehatan

Untuk saat ini keluarga Bapak I Wayan Mara tidak ada yang mengalami gangguan kesehatan, semua anggota keluarga dapat dikatakan baik dalam menjaga kesehatannya. Namun untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan atau dapat datang sewaktu-waktu seperti gangguan kesehatan, beliau sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat dimana kartu tersebut dapat digunakan untuk berobat saat terjadi gangguan pada kesehatan keluarganya secara gratis tanpa dipungut biaya.

3.1.3 Permasalahan Kebersihan Lingkungan

Untuk permasalahan kebersihan lingkungan di rumah keluarga Bapak I Wayan Mara dapat dikatakan baik. Di pekarangan rumah beliau yang berupa tanah terlihat sangat bersih dan asri. Keluarga Bapak I Wayan Mara sudah mengerti akan kebersihan lingkungannya. Namun mungkin karena keterbatasan


(11)

biaya, rumah beliau yang merupakan hasil dari sumbangan bedah rumah pemerintah hanya sebatas rumah beralaskan lamtai semen dan dinding masih berupa batako. Sehingga rumah beliau terlihat sedikit kumuh, namun kenyataannya keluarga beliau sudah merawat dengan membersihkannnya setiap hari sehingga kesehatannya tidak terganggu.

Upaya yang dapat dilakukan mahasiswa disini adalah dengan memberitahu dampak lingkungan yang kurang bersih bagi kesehatan keluarga. Sehingga harus lebih dipupuk untuk lebih menjaga kebersihan lingkungan, terutama lingkungan sekitar rumah. Dianjurkan juga untuk merawat tempat-tempat yang merupakan tempat yang sering digunakan oleh anggota keluarga seperti kamar tidur, dapur dan toilet.

3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan KK Dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak I Wayan Mara. Dalam waktu sebulan dilakukan kunjungan sebanyak 17 kali. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

No Hari, Tanggal

Waktu

(Wita) Masalah Pemecahan Masalah JKEM

1. Minggu, 24 Juli 2016 14.00-17.00 -Meninjau kediaman KK Dampingan bersama kelian banjar dinas

3

2.

Selasa, 26 Juli 2016 14.00-18.00 -Pengenalan KK Dampingan dan menjelaskan tujuan kedatangan 4 3.

Rabu, 27 Juli 2016

15.00-18.00

Belum diketahui profil KK dampingan

Mengetahui profil KK

Dampingan 3

4.

Kamis, 28 Juli 2016

15.00-18.00

Belum diketahui masalah

perekonomian KK

Berbincang mengenai kondisi KK


(12)

dampingan Dampingan dari berbagai aspek 3 5. Minggu, 31 Juli 2016 09.00-14.00 -Berbincang bincang sambil membersihkan tanaman salak 5 6. Jumat, 5 Agustus 2016

17.00-20.00 Belum diketahui masalah kesehatan KK dampingan Berbincang mengenai kondisi KK Dampingan dari berbagai aspek 3 7. Minggu, 7 Agustus 2016 09.00- 13.00 -Berbincang-bincang mengenai adat setempat dan

pengeluaran untuk adat

4

8.

Senin, 8 Agustus 2016

16.00-20.00 Belum data yang cukupmendapat mengenai

lingkungan rumah KK dampingan

Mengetahui lebih dalam masalah yang dihadapi KK Dampingan 4 9. Rabu, 10 Agustus 2016 10.00-14.00 -Memberikan saran untuk permasalahan ekonomi yang dihadapi keluarga dampingan 4 10. Minggu, 14 Agustus 2016 09.00-12.00 -Membantu untuk meberikan pakan ternak dan berkebun

3 11. Selasa, 16 Agustus 2016 13.00-16.00 -Membantu merapikan tanaman yang ada


(13)

12. Kamis, 18 Agustus 2016 09.00-16.00 -Berbincang dan membantu membersihkan pekarangan rumah 7 13. Jumat, 19 Agustus 2016 16.00-17.00 -Membawakan oleh-oleh jajan bali sambil

berbincang-bincang 1 14. Sabtu, 20 Agustus 2016 13.00-18.00 -Membantu memberikan sapi makanan dan sambil berbincang-bincang 5 15. Minggu, 21 Agustus 2016 09.00-14.00 -Berbincang bincang dan membantu memperbaiki kandang sapi 5 16. Senin, 22 Agustus 2016 13.00-17.00

Ayam sewaktu-waktu mati

Berbincang-bincang dan member saran untuk pendidikan anak keluarga dampingan 4 17. Selasa, 23 Agustus 2016

09.00-14.00 Kurangnya tanaman peneduh disekitar pekarangan Membantu membersihkan halaman sambil berbincang-bincang 5 18. Rabu, 24 Agustus 2016 09.00-15.00 -Memberikan motivasi kepada keluarga dampingan untuk semangat hidup dan menjaga kesehatan


(14)

19.

Kamis, 25 Agustus 2016

09.00-15.00

-Membersihkan rumah keluarga dampingan dan sambil berbincang-bincang

6

20.

Jumat, 26 Agustus 2016

09.00-16.00

Masalah kotoran sapi yang menumpuk

Menjenguk sekaligus menemani untuk sarapan serta membantu

membersihkan rumah dan membantu memberi ternak sapi makanan

7

21.

Sabtu, 27 Agustus 2016

09.00-16.00

-Perpisahan dan

memberikan kenang kenangan berupa sembako


(15)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

Adapun rincian pelaksanaan kegiatan KK dampingan yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

4.1 Pelaksanaan

Program pendampingan keluarga ini dilakukan sebanyak 15 kali kunjungan dalam kurun waktu satu bulandengan total 92 JKEM dan dilakukan sesuai dengan program yang telah dijabarkan sebelumnya. Adapun kegiatan kegiatan yang dilakukan antara lain dengan memberikan masukan atau saran mengenai perilaku dan pola hidup, menyarankan untuk membuat pupuk organic dari kotoran ternak yang dapat dipergunakan dilahan berkebunnya, agar kotoran ternak sapi dapat dipergunakan dan tidak menimbulkan penyakit bagi lingkungan karena telalu banyaknya kotoran yang tertimbun.

4.2 Permasalahan

Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Bapak sesuai dengan hasil pengamatan penulis yaitu :

a. Lahan dari Bapak Mara merupakan lahan milik desa, dengan luas 1 hektar yang terdiri dari 3 KK lainnya termasuk keluarga Bapak Mara.

b. Adanya masalah pada ternak ayam yang sewaktu-waktu sering mengalami kematian.

c. Masalah harga hasil panen salak yang mendadak turun drastic ketika musim salak tiba sehingga mengurangi penghasilan dari Bapak Mara.

4.3 Penyelesaian Masalah dan Kendala

Adapun penyelesaian masalah dan kendala yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan adalah:

4.3.1 Masalah Ekonomi

Untuk menangani masalah ekonomi yang diakibatkan oleh menurunnya pendapatan hasil panen salak saat terjadi musim salak, penulis menyarankan untuk mengelola salak menjadi produk yang dapat bertahan lebih lama, seperti manisan


(16)

salak. Pembuatan manisan salak tidaklah membutuhkan modal yang tinggi, dan pengolahan yang sulit. Sebab pengolahan salak hanya membutuhkan peralatan dapur biasa seperti panic, dan pisau, serta membutuhkan bahan berupa gula dan air. Pengolahan salak sebagai manisan dapat menambah harga produk salak lebih tinggi dibandingkan dijual dengan harga perkilogram. Selain itu, produk manisan salak dapat lebih lama bertahan dibandingkan dengan salak yang belum diolah.

Selain itu, untuk permasalahan ternak ayam yang sewaktu-waktu mati biasanya diakibatkan oleh adanya virus unggas. Sehingga harus dibutuhkan suatu penanganan lebih khusus dan mendalam selain membersihkan kandang ayam, penulis juga menyarankan untuk melaporkannya ke kepala dusun untuk dilakukan pemeriksaan dari dinas peternakan dan perikanan untuk mengecek kembali ungags-unggas yang ada di wilayah bhuana giri agar tidak terserang pada ungags lainnya. Penyemprotan pada ungags dan kandang ungags juga sangat dibutuhkan agar lebih bersih dan terhindar dari virus H5N1 (Flu burung).

Kendala yang dihadapi dalam penyelesaian masalah yaitu masih sulitnya merubah pola pikir KK dampingan dalam pencoba hal baru seperti menggunakan pupuk organic dalam menangani permasalahn hama gayas.

4.3.2 Masalah Kesehatan

Untuk masalah kesehatan keluarga Bapak Mara, penulis menyarankan untuk memeriksakan secara rutin kesehatannya dirumah sakit atau puskesmas terdekat, agar tidak menimbulkan hal-hal yang terlanjur parah. Mengingat banyaknya terjadi kematian pada unggas dan pola hidup keluarga Bapak Mara yang sering merokok dan minum, minuman keras membutuhkan perhatian lebih intensif dalam penanganan kesehatan. Kendala yang dihadapi dalam penyelesaian masalah yaitu masih kurang sadarnya KK dampingan akan pentingnya kesehatan.

4.3.3 Masalah Kebersihan

Untuk masalah kebersihan, pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang dapat disarankan adalah menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu menjaga lingkungan rumahnya. Selain itu, untuk mengatasi permasalahan kotoran sapi yang ada dipekarangan rumah Bapak Mara, penulis menyarankan untuk melakukan pembuatan pupuk kandang organic sehingga dapat dimanfaatkan


(17)

untuk merabuk tanaman salak. Kendala yang dihadapi dalam hal ini, masih sulitnya KK dampingan untuk mencoba membuat pupuk kandang organic.

4.3.4 Program Pokok KKN PPM Keluarga Dampingan

Pada pelaksanaan KKN PPM Keluarga Dampingan ini, salah satu program pokok yang wajib dilakukan adalah pemberian dan penanaman bibit tanaman hutan. Tanaman yang diberikan mahasiswa kepada keluarga dampingan adalah pohon intaran, dan majegau sebanyak 2 pohon. Mahasiswa berharap melalui program ini dapat membantu untuk menambah kebutuhan dan atau pemasukan tambahan dari hasil yang nantinya akan diperoleh setelah kayunya dapat dijual sebagai bahan baku mebel.

4.4 Dampak

Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah keluarga dampingan menjadi termotivasi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan untuk memperbaiki taraf hidup mereka ke arah yang lebih

baik.Selain itu, dengan adanya bantuan bahan pangan pokok seperti beras, kopi, telur, minyak, buku, pakaian dapat sedikit membantu kehidupan mereka.


(18)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga I Wayan Mara selama 1 bulan 1 minggu maka didapatkan kesimpulan bahwa permasalahan yang dihadapi I Wayan Mara yaitu terkait perekonomian dan kebersihan. Dalam permasalahan perekonomian, keluarga Bapak Mara sering mengalami ternak ayam yang tiba-tiba mati. Selain itu, untuk menangani masalah kebersihan dengan cara membuat pupuk organik dari kotoran ternak yang dapat dimanfaatkan sebagai rabuk kebun salak yang dimilikinya.

5.2 Rekomendasi

Program kerja yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat banyak baik terutama bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan yang dijadwalkan. Demi kelancaran pendampingan keluarga kedepannya, saran atau rekomendasi yang dapat dianjurkan : (1) Bagi Bapak Mara diharapkan untuk lebih memperhatikan masalah kesehatan unggas. (2) Masalah kebersihan diharapkan dapat tetap menjaga kebersihan dan mengupayakan untuk selalu mengolah kotoran sapi sebagai pupuk kandang agar tidak membuat pekarangan kotor, serta pupuk kandang yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai rabuk di lahan salaknya.


(19)

LAMPIRAN

Gambar 1.Ramah Tamah dengan KK Dampingan

Gambar 2.Membantu Bapak Mara Mencari Kayu Bakar dan Menggemburkan Tanah di Tegalan


(20)

(1)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

Adapun rincian pelaksanaan kegiatan KK dampingan yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

4.1 Pelaksanaan

Program pendampingan keluarga ini dilakukan sebanyak 15 kali kunjungan dalam kurun waktu satu bulandengan total 92 JKEM dan dilakukan sesuai dengan program yang telah dijabarkan sebelumnya. Adapun kegiatan kegiatan yang dilakukan antara lain dengan memberikan masukan atau saran mengenai perilaku dan pola hidup, menyarankan untuk membuat pupuk organic dari kotoran ternak yang dapat dipergunakan dilahan berkebunnya, agar kotoran ternak sapi dapat dipergunakan dan tidak menimbulkan penyakit bagi lingkungan karena telalu banyaknya kotoran yang tertimbun.

4.2 Permasalahan

Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga Bapak sesuai dengan hasil pengamatan penulis yaitu :

a. Lahan dari Bapak Mara merupakan lahan milik desa, dengan luas 1 hektar yang terdiri dari 3 KK lainnya termasuk keluarga Bapak Mara.

b. Adanya masalah pada ternak ayam yang sewaktu-waktu sering mengalami kematian.

c. Masalah harga hasil panen salak yang mendadak turun drastic ketika musim salak tiba sehingga mengurangi penghasilan dari Bapak Mara.

4.3 Penyelesaian Masalah dan Kendala

Adapun penyelesaian masalah dan kendala yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan adalah:

4.3.1 Masalah Ekonomi

Untuk menangani masalah ekonomi yang diakibatkan oleh menurunnya pendapatan hasil panen salak saat terjadi musim salak, penulis menyarankan untuk mengelola salak menjadi produk yang dapat bertahan lebih lama, seperti manisan


(2)

salak. Pembuatan manisan salak tidaklah membutuhkan modal yang tinggi, dan pengolahan yang sulit. Sebab pengolahan salak hanya membutuhkan peralatan dapur biasa seperti panic, dan pisau, serta membutuhkan bahan berupa gula dan air. Pengolahan salak sebagai manisan dapat menambah harga produk salak lebih tinggi dibandingkan dijual dengan harga perkilogram. Selain itu, produk manisan salak dapat lebih lama bertahan dibandingkan dengan salak yang belum diolah.

Selain itu, untuk permasalahan ternak ayam yang sewaktu-waktu mati biasanya diakibatkan oleh adanya virus unggas. Sehingga harus dibutuhkan suatu penanganan lebih khusus dan mendalam selain membersihkan kandang ayam, penulis juga menyarankan untuk melaporkannya ke kepala dusun untuk dilakukan pemeriksaan dari dinas peternakan dan perikanan untuk mengecek kembali ungags-unggas yang ada di wilayah bhuana giri agar tidak terserang pada ungags lainnya. Penyemprotan pada ungags dan kandang ungags juga sangat dibutuhkan agar lebih bersih dan terhindar dari virus H5N1 (Flu burung).

Kendala yang dihadapi dalam penyelesaian masalah yaitu masih sulitnya merubah pola pikir KK dampingan dalam pencoba hal baru seperti menggunakan pupuk organic dalam menangani permasalahn hama gayas.

4.3.2 Masalah Kesehatan

Untuk masalah kesehatan keluarga Bapak Mara, penulis menyarankan untuk memeriksakan secara rutin kesehatannya dirumah sakit atau puskesmas terdekat, agar tidak menimbulkan hal-hal yang terlanjur parah. Mengingat banyaknya terjadi kematian pada unggas dan pola hidup keluarga Bapak Mara yang sering merokok dan minum, minuman keras membutuhkan perhatian lebih intensif dalam penanganan kesehatan. Kendala yang dihadapi dalam penyelesaian masalah yaitu masih kurang sadarnya KK dampingan akan pentingnya kesehatan.

4.3.3 Masalah Kebersihan

Untuk masalah kebersihan, pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang dapat disarankan adalah menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu menjaga lingkungan rumahnya. Selain itu, untuk mengatasi permasalahan kotoran sapi yang ada dipekarangan rumah Bapak Mara, penulis menyarankan untuk melakukan pembuatan pupuk kandang organic sehingga dapat dimanfaatkan


(3)

untuk merabuk tanaman salak. Kendala yang dihadapi dalam hal ini, masih sulitnya KK dampingan untuk mencoba membuat pupuk kandang organic.

4.3.4 Program Pokok KKN PPM Keluarga Dampingan

Pada pelaksanaan KKN PPM Keluarga Dampingan ini, salah satu program pokok yang wajib dilakukan adalah pemberian dan penanaman bibit tanaman hutan. Tanaman yang diberikan mahasiswa kepada keluarga dampingan adalah pohon intaran, dan majegau sebanyak 2 pohon. Mahasiswa berharap melalui program ini dapat membantu untuk menambah kebutuhan dan atau pemasukan tambahan dari hasil yang nantinya akan diperoleh setelah kayunya dapat dijual sebagai bahan baku mebel.

4.4 Dampak

Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah keluarga dampingan menjadi termotivasi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan untuk memperbaiki taraf hidup mereka ke arah yang lebih

baik.Selain itu, dengan adanya bantuan bahan pangan pokok seperti beras, kopi, telur, minyak, buku, pakaian dapat sedikit membantu kehidupan mereka.


(4)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga I Wayan Mara selama 1 bulan 1 minggu maka didapatkan kesimpulan bahwa permasalahan yang dihadapi I Wayan Mara yaitu terkait perekonomian dan kebersihan. Dalam permasalahan perekonomian, keluarga Bapak Mara sering mengalami ternak ayam yang tiba-tiba mati. Selain itu, untuk menangani masalah kebersihan dengan cara membuat pupuk organik dari kotoran ternak yang dapat dimanfaatkan sebagai rabuk kebun salak yang dimilikinya.

5.2 Rekomendasi

Program kerja yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat banyak baik terutama bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan yang dijadwalkan. Demi kelancaran pendampingan keluarga kedepannya, saran atau rekomendasi yang dapat dianjurkan : (1) Bagi Bapak Mara diharapkan untuk lebih memperhatikan masalah kesehatan unggas. (2) Masalah kebersihan diharapkan dapat tetap menjaga kebersihan dan mengupayakan untuk selalu mengolah kotoran sapi sebagai pupuk kandang agar tidak membuat pekarangan kotor, serta pupuk kandang yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai rabuk di lahan salaknya.


(5)

LAMPIRAN

Gambar 1.Ramah Tamah dengan KK Dampingan

Gambar 2.Membantu Bapak Mara Mencari Kayu Bakar dan Menggemburkan Tanah di Tegalan


(6)