PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN BAHASA Penerapan Metode Balajar Tuntas ( Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambire

(1)

1

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SD NEGERI SAMBIREJO 4

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Naskah Publikasi

RINI ASTUTI A 510080116

Penguji :

1. Drs. Suw arno, S.H.,M .Pd

2. Drs. Saring M arsudi, S.H., M .Pd 3. Dra. Risminaw ati, M .Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

PENERAPAN METODE B MENINGKATKAN H

INDONESIA T

Telah di

Da

1. Drs. Suwarno, SH.,M.P 2. Drs. Saring Marsudi, S 3. Dra. Risminawati, M.P

Uni Fakul

2

PENGESAHAN

E BALAJAR TUNTAS ( MASTERY LEARN

HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN SIA KELAS IV SD NEGERI SAMBIREJO 4

TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

Disusun oleh : RINI ASTUTI A510080116

ah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal, 31 Juli 2012

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji

M.Pd (

, SH,, M.Pd (

, M.Pd (

Surakarta, 31 Juli 2012

Universitas Muhammadiyah Surakarta akultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Drs. H. Sofyan Anif, M.Si. NIK. 547

RNING) DALAM AN BAHASA JO 4

) ) )


(3)

3

PENERAPAN METODE BALAJAR TUNTAS ( MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN BAHASA

INDONESIA KELAS IV SD NEGERI SAMBIREJO 4 TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012

Oleh :

Rini Astuti, A 510 080 116, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 79 halaman.

ABTRAKS

Penelitian Tindakan Kelas dengan rumusan masalah “Apakah metode pembelajaran

Mastery Learning dapat meningkatkan keterampilan mengarang pada siswa kelas IV SD Negeri Sambirejo 4 Kecamatan Sambirejo Kota Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan keterampilan mengarang pada siswa kelas IV dengan menggunakan metode pembelajaran Mastery Learning.

Dalam penelitian tindakan kelas ini subjek penerima tindakan adalah siswa kelas IV SD Negeri Sambirejo 4 yang berjumlah 26 siswa, subjek pelaku tindakan yaitu peneliti dan guru. Tehnik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, tes. Tehnik analisis data yang digunakan dengan menggunakan tehnik diskriptif kualitatif yang meliputi tahap reduksi data, penyajian data, verifikasi data.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal 53,84% mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 76,92% dan siklus II sebesar 100%. Dengan demikian dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Mastery Learning dapat meningkatkan keterampilan mengarang sederhana siswa kelas IV SD Negeri Sambirejo 4 tahun pelajaran 2011/2012.


(4)

1

PENDAHULUAN

Pendidikan di Sekolah tidak bisa lepas dari proses kegiatan pembelajaran yang meliputi aktivitas yang menyangkut pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan pemberian materi pelajaran agar siswa memperoleh kecakapan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan. Proses pelaksanaan pemberian materi yang baik akan memudahkan siswa untuk memahami materi yang sedang diajarkan, sehingga tujuan pembelajaran akan mudah dicapai.

Guru sebagai tenaga profesional harus memiliki sejumlah kemampuan, seperti: mengaplikasikan berbagai teori belajar di bidang pengajaran; kemampuan memilih dari menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien; kemampuan melibatkan siswa berpartisipasi aktif dan kemampuan menciptakan suasana belajar yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Dalam proses pembelajaran guru memegang peran yang sangat penting. Artinya, guru memegang tugas dan tanggung jawab merencanakan serta melaksanakan pengajaran di sekolah. Guru harus dapat memberikan rangsangan untuk menimbulkan proses berpikir siswa. Guru harus mampu menyediakan fasilitas agar terjadi interaksi antara siswa dan siswa, serta antara siswa dan konsep-konsep yang dipelajarinya sehingga proses berpikir terbina.

Pengetahuan dan keterampilan tentang bahasa harus dikemas secara menyeluruh dalam empat aspek belajar bahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek tersebut menyatu pada proses belajar bahasa, dengan tujuan untuk mencapai kompetensi tertentu. Menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Menulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan dan terus menerus.


(5)

2

Pembelajaran keterampilan menulis pada jenjang sekolah dasar merupakan landasan untuk persiapan menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Siswa Sekolah Dasar diharapkan dapat menyerap aspek-aspek dasar dari keterampilan menulis guna menjadi bekal ke jenjang lebih tinggi. Dengan kata lain, pembelajaran keterampilan menulis di Sekolah Dasar berfungsi sebagai landasan untuk latihan keterampilan menulis menuju jenjang pendidikan selanjutnya. Melalui latihan menulis secara bertahap diharapkan dapat membangun keterampilan menulis siswa agar lebih meningkat lagi.

Tujuan yang diharapkan dari kegiatan menulis adalah agar siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat, dan pengetahuan secara tertulis serta memiliki kegemaran menulis. Melalui keterampilan menulis yang dimiliki, siswa dapat mengembangkan kreativitas dan dapat mempergunakan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi, namun tidak semua orang mampu menulis dengan baik, termasuk para siswa di sekolah dasar.

Salah satu kompetensi dasar yang harus diajarkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV Sekolah Dasar adalah mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dalam karangan sederhana. Pada pelaksanaan pembelajarannya, ternyata materi tersebut termasuk materi dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil survey awal, pada saat materi tersebut disampaikan pada siswa kelas IV SD Negeri Sambirejo 4, terdapat beberapa masalah yang muncul dalam pembelajaran, yaitu: 1) Dari 26 siswa, maka sebanyak 14 siswa (53,84%) belum mampu mencapai batas tuntas minimal daya serap atau belum mampu memperoleh nilai 65, 2). Pada saat mengikuti pelajaran banyak siswa yang kurang aktif, dan 3) Dalam pelaksanaan pembelajaran selama ini guru selalu menggunakan metode ceramah konvensional.

Berdasarkan hasil survey di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran menulis yaitu membuat karangan termasuk belum berhasil. Untuk itu, perlu dilakukan


(6)

3

perbaikan pembelajaran melalui penggunaan model atau metode pembelajaran yang tepat. Adapun model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis atau membuat karangan adalah dengan model belajar tuntas atau Mastery Learning. Pembelajaran tuntas (Mastery Learning) dalam proses pembelajaran dimaksudkan adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu. Pola pembelajaran menggunakan prinsip ketuntasan secara individual. Dalam hal pemberian kebebasan belajar, serta untuk mengurangi kegagalan peserta didik dalam belajar, strategi belajar tuntas menganut pendekatan individual, dalam arti meskipun kegiatan belajar ditujukan kepada sekelompok peserta didik (klasikal), tetapi mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan perorangan peserta didik sedemikiah rupa, sehingga dengan penerapan pembelajaran tuntas memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing peserta didik secara optimal. Dasar pemikiran dari belajar tuntas dengan pendekatan individual ialah adanya pengakuan terhadap perbedaan individual masing-masing peserta didik.

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sambirejo 4 terletak di desa Pondok, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, dengan pertimbangan utama peneliti menemukan adanya masalah pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya mengarang pada kelas tersebut, belum pernah dilakukan penelitian sejenis dan tempat tinggal peneliti dekat sekolah tersebut sehingga dapat meminimalisir kendala dalam penelitian.


(7)

4

Waktu peneltian dilaksanakan pada semester genap tahun 2011/ 2012. Yakni penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Juni 2012

C. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana dalam penelitian tindakan kelas ini akan di laksanakan dalam dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan, dan setiap pertemuan menggunakan model pembelajaran Mastery Learning.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas 4 SD Negeri Sambirejo 4 dengan jumlah siswa 26 terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Alasan pemilihannya karena hasil belajar siswa dalam mengrang sederhana masih tergolong rendah.

E. Prosedur Penelitian

Dalam melaksanakan tindakan, prosedur dan langkah-langkah yang digunakan mengikuti model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Aqib (2006: 23) yang berupa model spiral. Dengan berpedoman pada hal tersebut, maka rancangan penelitian tindakan kelas ini, meliputi : (1) Perencanaan (planning), (2) Pelaksanaan tindakan (acting), (3) Pengamatan (observing), serta (4) Refleksi (reflecting).

F. Sumber Data

Sumber data kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa dan tingkah laku, tempat atau lokasi, dokumen dan arsip, serta berbagai benda lain. Data pokok diperoleh dari sumber data utama adalah para siswa sebagai subyek penelitian, adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:


(8)

5

1. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran menagarang dengan model pembelajaran Mastery Learning.

2. Hasil belajar siswa berupa nilai tes produk menulis karangan setelah guru menggunakan model pembelajaran Mastery Learning.

3. Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu dan dapat secara baik dimanfaatkan sebagai sumber data dalam penelitian, maka peneliti menggunakan dokumen dan arsip sebagai sumber data tertulis untuk memberikan informasi yang jelas.

G. Sumber Data

Sumber data kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa dan tingkah laku, tempat atau lokasi, dokumen dan arsip, serta berbagai benda lain. Data pokok diperoleh dari sumber data utama adalah para siswa sebagai subyek penelitian, adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:

i. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran menagarang dengan model pembelajaran Mastery Learning.

ii. Hasil belajar siswa berupa nilai tes produk menulis karangan setelah guru menggunakan model pembelajaran Mastery Learning.

iii. Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu dan dapat secara baik dimanfaatkan sebagai sumber data dalam penelitian, maka peneliti menggunakan dokumen dan arsip sebagai sumber data tertulis untuk memberikan informasi yang jelas.

H. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam PTK seperti pada umumnya suatu penelitian adalah dengan menggunakan instrumen. Instrumen memegang peranan yang sangat strategis dan penting dalam menentukan kualitas suatu penelitian, karena validitas atau kesahihan data


(9)

6

yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh mutu atau validitas instrumen yang digunakan. Pengambilan data di lakukan dengan observasi, dokumentasi, dan tes.

I. Validitas Data

Teknik validitas data adalah untuk mengetahui keabsahan data yang diterima. Setiap informasi yang akan dipakai sebagai data penelitian harus diuji dan diperiksa dulu validitasnya, sehingga data tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Teknik pengujian ini diproses dengan trianggulasi data.

Peneliti menggunakan 2 jenis trianggulasi yaitu trianggulasi sumber dan trianggulasi waktu. Trianggulasi sumber merupakan teknik pengumpulan data yang sejenis dari berbagai sumber data yang berbeda maksudnya data tersebut dilakukan recek kebenarannya dari sumber lain yang dianggap paham dengan data. Trianggulasi waktu artinya data tersebut dicek pada respondent pertama pada waktu yang berbeda (Rubino R. & Saring M. : 2008:60).

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah teknik analisis kualitatif yang salah satu modelnya adalah teknik analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles Huberman (1984) dalam Kunandar (2011:102). Analisis interaktif terdiri dari 3 komponen yaitu reduksi data, beberan (display) data, dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah langkah pertama dalam proses analisis yang merupakan proses seleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas, dan mengubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan. Pada tahap ini peneliti menyeleksi dan merangkum data yang diperoleh berdasarkan fokus kategori maupun pokok permasalahan tertentu yang telah ditetapkan dan dirumuskan. Selain itu data juga disusun sesuai dengan kebutuhan sehingga setelah dilakukan reduksi data, semua


(10)

7

data yang relevan sudah tersusun dan terorganisir sesuai dengan kebutuhan untuk tahap selanjutnya.

2. Penyajian Data

Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Dengan cara menampilkan data dan membuat hubungan antara variabel peneliti mengerti apa yang terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan penelitian.

3. Penarikan Kesimpulan

Dari hasil reduksi dan penyajian data, peneliti dapat memahami secara mendalam hasil data yang diperoleh dan berdasarkan dari data itulah peneliti akan mengambil kesimpulan penelitian dengan menjawab permasalahan – permasalahan yang diajukan dengan data dan bukti – bukti empiris yang telah terkumpul.

Setelah dibuat kesimpulan, data perlu untuk diverifikasi agar hasil penelitian menjadi mantap dan benar – benar dapat dipertanggung jawabkan. Verifikasi sendiri merupakan aktivitas pengulangan dalam rangka pemantapan dan penelusuran data kembali secara tepat.

K. Indikator keberhasilan Penelitian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar mengarang melalui metode Mastery Learning pada siswa kelas IV SD Negeri Sambirejo 4 tahun pelajaran 2011/2012. Indikator keberhasilan siswa memenuhi ketuntasan minimal 65, sebesar 85%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah


(11)

8 Nomor Identitas Sekolah : 100200

Nama Sekolah : SD Negeri Sambirejo 4

Status Sekolah `` : Negeri

Alamat Sekolah : Pondok, Sambirejo, Sragen

Kelurahan/Desa : Sambirejo

Kecamatan : Sambirejo

Kota : Sragen

Provinsi : JawaTengah

Kode Pos : 57293

Telepon : 08121513602

Jenjang Akreditasi : C

Tahun Didirikan : 1976

Tahun Beroperasi : 1976

B. Visi dan Misi Sekolah 1. Visi Sekolah :

Unggul dalam prestasi dan budi pekerti yang luhur 2. Misi Sekolah :

a. Melaksanakan prose belajar mengajar secara aktif, kreatif dan menyenangkan.

b. Mengembangkan potensi anak sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan.


(12)

9 C. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Kurikulum dan metode pembelajaran yang bagus tidak akan dapat direalisasikan dengan maksimal jika tidak di dukung dengan media serta sarana prasarana yang memadai.

D. Kondisi Awal

Langkah awal yang dilakukan adalah mengetahui kondisi awal keadaan kelas IV yaitu dengan melakukan wawancara kepada guru tentang pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV. Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran mengarang, siswa terlihat kurang semangat dan sebagian besar siswa terlihat bingung ketika diminta untuk mengarang.

Untuk meningkatkan keterampilan mengarang siswa, maka perlu dikembangkan metode yang tepat sehingga dapat meningkatkan keterampilan mengarang sederhana siswa kelas IV SD Negeri Sambirejo 4. Adapun metode yang dipilih adalah metode Mastery Learning.

E. Perencanaan Tindakan Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari paparan siklus I dan siklus II dilaksanakan dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama 2 jam pelajaran (70 menit). Tiap siklus meliputi empat kegiatan antara lain : 1). Tahap perencanaan, 2). Pelaksanaan tindakan, 3). Observasi, 4). Analisis dan refleksi. Jika indikator tidak tercapai, maka siklus ( tahap- tahap tersebut) dilakukan lagi dengan perbaikan lagi dengan intervensi sesuai hasil refleksi, sehingga terjadi pencapaian indikator yang signifikan.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian didapatkan berdasarkan analisis data hasil penelitian dan merupakan kerja kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas dan


(13)

10

kepala sekolah yang terlibat dalam proses penelitian ini. Hasil diskusi dan dialog pada kerja kolaborasi memberikan dorongan pada guru kelas untuk melakukan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan mengarang sederhana.

Dalam rangka meningkatkan keterampilan mengarang siswa, guru selalu melakukan pembenahan pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran. Sebelum diadakan penelitian, pembelajaran masih konvensional, guru menjelaskan materi dengan ceramah dan siswa mendengarkan tanpa andanya inovasi dalam pembelajaran. Tindakan yang dilakukan oleh guru kelas dalam meningkatkan keterampilan mengarang adalah dengan metode Mastery Learning. Tujuannya adalah membantu siswa untuk lebih mudah menuangkan hasil gagasan dan fikiran mereka kedalam sebuah karangan yang utuh dan padu. Peningkatan keterampilan mengarang siswa yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas memenuhi KKM > 65 adalah sebagai berikut: Pada pra siklus siswa yang memenuhi KKM adalah 14 oang dari 20 siswa (53,84) dan mengalami peningkatan pada siklus I, siswa yang memenuhi KKM menjadi 20 siswa dari 26 siswa (76,92%) dan Pada siklus II, siswa yang memenuhi KKM adalah 26 siswa dari 26 siswa (100%).

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00%

pra siklus siklus I siklus II

P R O S E N T A S E


(14)

11

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: “Penerapan metode Belajar Tuntas (Mastery Learning) dapat meningkatkan hasil menulis karangan siswa kelas IV SD Negeri Sambirejo 4 tahun pelajaran 2011/2012”.

Peningkatan keterampilan mengarang siswa yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas memenuhi KKM > 65 adalah sebagai berikut: 1. Pada siklus I, siswa yang memenuhi KKM adalah 14 siswa dari 26 siswa

(76,92%).

2. Pada siklus II, siswa yang memenuhi KKM adalah 26 siswa dari 26 siswa (100%).

B. Implikasi

Kesimpulan diatas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat dan bervariasi dari seorang guru akan memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan. Penerapan metode Mastery Learning

merupakan salah satu metode yang memiliki manfaat dalam pembelajaran mengarang untuk membantu siswa dalam menemukan ide – ide cerita yang dikembangkan dengan kreatif. Dengan metode pembelajaran Mastery Learning yang diterapkan dalam dua siklus dapat meningkatkan keterampilan mengarang siswa.

C. Saran

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah hendaknya lebih meningkatkan pengawasan kepada guru kelas dalam menentukan strategi pembelajaran terutama dalam memilih metode


(15)

12

pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi ajar agar proses pembelajaran efisien dan efektif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

2. Bagi Guru

a. Sebagai bahan masukan guru untuk memilih pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran menulis. Salah satunya dengan menerapkan metode Mastery Learning dalam pembelajaran mengarang, karena dengan metode tersebut dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa.

b. Guru perlu memperbanyak latihan menulis bagi siswa. Hal ini akan dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berbahasa terutama keterampilan mengarang.

3. Bagi Siswa

Disarankan aktif mengikuti kegiatan pembelajaran dan selalu berlatih menulis dalam pembelajaran ketrampilan mengarang dengan memperhatikan kosa kata dan pengembangan bahasa sesuai ejaan yang telah disempurnakan sehingga termotivasi untuk menulis.

4. Bagi Peneliti Berikutnya

Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa, hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan dengan metode yang lebih variatif, sehingga keterampilan menulis karangan siswa dapat ditingkatkan melalui berbagai metode inovatif. Hal ini dilakukan agar pembelajaran menulis di sekolah menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan siswa memiliki keterampilan menulis dengan baik.


(16)

13

DAFTAR PUSTAKA

(http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2251772-pengertian-modelpembelajaran /#ixzz1rUkFhLyk, diakses tanggal 2 April 2012 jam 19.00 WIB)

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Arsyad, Ashar. 2003. Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Artati, Budi. 2008. Mengenal Janis Karangan. Jakarta : Permata Equator Media. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Badudu.1992. Mahir Berbahasa Indonesia 1 Petunjuk Guru Bahasa Indonesia SekolahMenengah Tingkat PertamaKelas 1.Klaten: CV Sahabat.

Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana

Cahyani, IsahdanIyos A.R. 2006. PendidikanBahasaIndonesia. Bandung: UPI Press.

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta

Gie, The Liang. 1955. Pengantar Dunia Karang-Mengarang. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

Heuken Adolf. 2008. Tehnik Mengarang. Yogyakarta : Kanisius.

Indra Munawar. 2009. Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi).

http://indramunawar.blogspot.com. Diakses senin, 17 oktober 2011 jam 15.23.

kipedia. org/wiki/ Mastery_ learning: 2008 diaksestanggal 4 April 2012 jam 18.40 WIB) Kunandar.2011. LangkahMudahPenelitianTindakanKelasSebagaiPengembanganProfesi

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Oemar Hamalik. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Poerwadarminta, W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka. Rubiyanto, Rubino. 2009. MetodePenelitianPendidikan. Surakarta: PGSD FKIP UMS. Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan Belajar, Pedoman bagi Pendidik dan

Calon Pendidik. Surakarta: Fairus Media.

Tarigan, Henry Guntur. 1993. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Umar, Husein. 1999. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Jakarta


(1)

8 Nomor Identitas Sekolah : 100200

Nama Sekolah : SD Negeri Sambirejo 4

Status Sekolah `` : Negeri

Alamat Sekolah : Pondok, Sambirejo, Sragen

Kelurahan/Desa : Sambirejo

Kecamatan : Sambirejo

Kota : Sragen

Provinsi : JawaTengah

Kode Pos : 57293

Telepon : 08121513602

Jenjang Akreditasi : C

Tahun Didirikan : 1976

Tahun Beroperasi : 1976

B. Visi dan Misi Sekolah 1. Visi Sekolah :

Unggul dalam prestasi dan budi pekerti yang luhur 2. Misi Sekolah :

a. Melaksanakan prose belajar mengajar secara aktif, kreatif dan menyenangkan.

b. Mengembangkan potensi anak sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan.


(2)

9 C. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Kurikulum dan metode pembelajaran yang bagus tidak akan dapat direalisasikan dengan maksimal jika tidak di dukung dengan media serta sarana prasarana yang memadai.

D. Kondisi Awal

Langkah awal yang dilakukan adalah mengetahui kondisi awal keadaan kelas IV yaitu dengan melakukan wawancara kepada guru tentang pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV. Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran mengarang, siswa terlihat kurang semangat dan sebagian besar siswa terlihat bingung ketika diminta untuk mengarang.

Untuk meningkatkan keterampilan mengarang siswa, maka perlu dikembangkan metode yang tepat sehingga dapat meningkatkan keterampilan mengarang sederhana siswa kelas IV SD Negeri Sambirejo 4. Adapun metode yang dipilih adalah metode Mastery Learning.

E. Perencanaan Tindakan Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari paparan siklus I dan siklus II dilaksanakan dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama 2 jam pelajaran (70 menit). Tiap siklus meliputi empat kegiatan antara lain : 1). Tahap perencanaan, 2). Pelaksanaan tindakan, 3). Observasi, 4). Analisis dan refleksi. Jika indikator tidak tercapai, maka siklus ( tahap- tahap tersebut) dilakukan lagi dengan perbaikan lagi dengan intervensi sesuai hasil refleksi, sehingga terjadi pencapaian indikator yang signifikan.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian didapatkan berdasarkan analisis data hasil penelitian dan merupakan kerja kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas dan


(3)

10

kepala sekolah yang terlibat dalam proses penelitian ini. Hasil diskusi dan dialog pada kerja kolaborasi memberikan dorongan pada guru kelas untuk melakukan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan mengarang sederhana.

Dalam rangka meningkatkan keterampilan mengarang siswa, guru selalu melakukan pembenahan pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran. Sebelum diadakan penelitian, pembelajaran masih konvensional, guru menjelaskan materi dengan ceramah dan siswa mendengarkan tanpa andanya inovasi dalam pembelajaran. Tindakan yang dilakukan oleh guru kelas dalam meningkatkan keterampilan mengarang adalah dengan metode Mastery Learning. Tujuannya adalah membantu siswa untuk lebih mudah menuangkan hasil gagasan dan fikiran mereka kedalam sebuah karangan yang utuh dan padu. Peningkatan keterampilan mengarang siswa yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas memenuhi KKM > 65 adalah sebagai berikut: Pada pra siklus siswa yang memenuhi KKM adalah 14 oang dari 20 siswa (53,84) dan mengalami peningkatan pada siklus I, siswa yang memenuhi KKM menjadi 20 siswa dari 26 siswa (76,92%) dan Pada siklus II, siswa yang memenuhi KKM adalah 26 siswa dari 26 siswa (100%).

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00%

pra siklus siklus I siklus II

P R O S E N T A S E


(4)

11 PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: “Penerapan metode Belajar Tuntas (Mastery Learning) dapat meningkatkan hasil menulis karangan siswa kelas IV SD Negeri Sambirejo 4 tahun pelajaran 2011/2012”.

Peningkatan keterampilan mengarang siswa yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas memenuhi KKM > 65 adalah sebagai berikut: 1. Pada siklus I, siswa yang memenuhi KKM adalah 14 siswa dari 26 siswa

(76,92%).

2. Pada siklus II, siswa yang memenuhi KKM adalah 26 siswa dari 26 siswa (100%).

B. Implikasi

Kesimpulan diatas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat dan bervariasi dari seorang guru akan memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan. Penerapan metode Mastery Learning merupakan salah satu metode yang memiliki manfaat dalam pembelajaran mengarang untuk membantu siswa dalam menemukan ide – ide cerita yang dikembangkan dengan kreatif. Dengan metode pembelajaran Mastery Learning yang diterapkan dalam dua siklus dapat meningkatkan keterampilan mengarang siswa.

C. Saran

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah hendaknya lebih meningkatkan pengawasan kepada guru kelas dalam menentukan strategi pembelajaran terutama dalam memilih metode


(5)

12

pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi ajar agar proses pembelajaran efisien dan efektif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

2. Bagi Guru

a. Sebagai bahan masukan guru untuk memilih pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran menulis. Salah satunya dengan menerapkan metode Mastery Learning dalam pembelajaran mengarang, karena dengan metode tersebut dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa.

b. Guru perlu memperbanyak latihan menulis bagi siswa. Hal ini akan dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berbahasa terutama keterampilan mengarang.

3. Bagi Siswa

Disarankan aktif mengikuti kegiatan pembelajaran dan selalu berlatih menulis dalam pembelajaran ketrampilan mengarang dengan memperhatikan kosa kata dan pengembangan bahasa sesuai ejaan yang telah disempurnakan sehingga termotivasi untuk menulis.

4. Bagi Peneliti Berikutnya

Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa, hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan dengan metode yang lebih variatif, sehingga keterampilan menulis karangan siswa dapat ditingkatkan melalui berbagai metode inovatif. Hal ini dilakukan agar pembelajaran menulis di sekolah menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan siswa memiliki keterampilan menulis dengan baik.


(6)

13

DAFTAR PUSTAKA

(http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2251772-pengertian-modelpembelajaran /#ixzz1rUkFhLyk, diakses tanggal 2 April 2012 jam 19.00 WIB)

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Arsyad, Ashar. 2003. Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Artati, Budi. 2008. Mengenal Janis Karangan. Jakarta : Permata Equator Media. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Badudu.1992. Mahir Berbahasa Indonesia 1 Petunjuk Guru Bahasa Indonesia SekolahMenengah Tingkat PertamaKelas 1.Klaten: CV Sahabat.

Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana

Cahyani, IsahdanIyos A.R. 2006. PendidikanBahasaIndonesia. Bandung: UPI Press.

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta

Gie, The Liang. 1955. Pengantar Dunia Karang-Mengarang. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

Heuken Adolf. 2008. Tehnik Mengarang. Yogyakarta : Kanisius.

Indra Munawar. 2009. Hasil Belajar (Pengertian dan Definisi).

http://indramunawar.blogspot.com. Diakses senin, 17 oktober 2011 jam 15.23. kipedia. org/wiki/ Mastery_ learning: 2008 diaksestanggal 4 April 2012 jam 18.40 WIB) Kunandar.2011. LangkahMudahPenelitianTindakanKelasSebagaiPengembanganProfesi

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Oemar Hamalik. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Poerwadarminta, W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka. Rubiyanto, Rubino. 2009. MetodePenelitianPendidikan. Surakarta: PGSD FKIP UMS. Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan Belajar, Pedoman bagi Pendidik dan

Calon Pendidik. Surakarta: Fairus Media.

Tarigan, Henry Guntur. 1993. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Umar, Husein. 1999. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Jakarta


Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan strategi mastery learning terhadap hasil belajar IPS siswa Mts Al-Khairiyah tegal parung jakarta selatan tahun ajaran 2014/2015

1 14 146

Penerapan strategi belajar tuntas (mastery learning) untuk pencapaian standar kompetensi dalam pelajaran ekonomi di SMA IT YAPIRA Medang Kabupaten Bogor

0 6 157

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA Penerapan Metode Belajar Tuntas (Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Pajang III Laweyan Surakarta.

0 1 15

PENDAHULUAN Penerapan Metode Belajar Tuntas (Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Pajang III Laweyan Surakarta.

0 1 4

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA Penerapan Metode Belajar Tuntas (Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Pajang III Laweyan Surakarta.

0 1 16

PENERAPAN METODE “MENGARANG BERANTING” UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DAN HASIL BELAJAR Penerapan metode “mengarang beranting” untuk Peningkatan keterampilan menulis dan hasil belajar Menulis karangan bahasa indonesia siswa kelas v sdit Muhammadi

0 2 18

PENERAPAN METODE “MENGARANG BERANTING” UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DAN HASIL BELAJAR Penerapan metode “mengarang beranting” untuk Peningkatan keterampilan menulis dan hasil belajar Menulis karangan bahasa indonesia siswa kelas v sdit Muhammadi

0 1 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI POKOK MENULIS KARANGAN NARASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI POKOK MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KIDUL BETENG SURAK

0 0 15

PENERAPAN METODE BALAJAR TUNTAS ( MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN Penerapan Metode Balajar Tuntas ( Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambirejo 4 Ta

0 0 16

PENDAHULUAN Penerapan Metode Balajar Tuntas ( Mastery Learning) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Sambirejo 4 Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

0 0 6