PENGARUH MODAL KERJA DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PENDAPATAN.

(1)

TERHADAP PENDAPATAN

(Studi Kasus pada Pengusaha Home Industry Makanan Produk Unggulan Kabupaten Purwakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi

Oleh

Trie Herawati Januar 1106161

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

PENGARUH MODAL KERJA DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PENDAPATAN (Studi Kasus pada Pengusaha Home Industry

Makanan Produk Unggulan Kabupaten Purwakarta)

Oleh

Trie Herawati Januar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Trie Herawati Januar 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

PENGARUH MODAL KERJA DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP PENDAPATAN (STUDI KASUS PADA PENGUSAHA HOME

INDUSTRY MAKANAN PRODUK UNGGULAN KABUPATEN PURWAKARTA)

Bandung, Oktober 2015 Skripsi ini disetujui oleh:

Pembimbing

Prof. Dr. H. Disman, MS NIP.19590209 198412 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

Dr. Hj. Neti Budiwati, M.Si NIP : 19630221 198703 2 001


(4)

. Oleh

Trie Herawati Januar 1106161

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu pendapatan para pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta yang terus menerus mengalami penurunan dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh Modal Kerja dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Pendapatan Pengusaha home industry Makanan.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian yaitu para pengusaha home industry makanan di kabupaten purwakarta. Sampel 150 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatori yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara modal kerja terhadap pendapatan dan perilaku kewirausahaan terhadap pendapatan, dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik analisisnya menggunakan regresi linier berganda, sedangkan dalam analisis data menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa secara parsial variabel modal kerja dan perilaku kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Artinya semakin tinggi modal kerja dan perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha maka akan semakin tinggi pula pendapatan yang dimiliki pengusaha.


(5)

Trie Herawati Januar , 2015

By

Trie Herawati Januar 1106161

The main isue proposed in this study is about the entrepreneurs’ revenue which has reduction for the last three months. The aim of this research is to know the effect of capital asset and behavior of entrepreneurs to revenue home indutry food of Entrepreneurs.

The subject of this research is home indutry food of Entrepreneurs Featured Products in districts Purwakarta. This subject of this study is 150 entrepreneurs of home industry food. Then, the method used in this study is explanatory survey distributing questionnaire as the tool to gather the date. Besides, is also uses simple linear regression as the technique in collecting the data supporting by SPPS 16.00 for Windows.

Based on the research results obtained that partoally the capital asset and behavior of entrepreneurs variable shave a positive and significant effect on the entrepreneurs’ revenue. This means that the capital asset and entrepreneurial behavior of entrepreneurs who owned the higher the income owned by Entrepreneurs.

Keywords: Capital Assets, Enterpreneurial Behavior, Revenue


(6)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

UCAPAN TERIMA KASIH...Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL...Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ...Error! Bookmark not defined. BAB IPENDAHULUAN ...Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ...Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ...Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ...Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Pendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.1 Jenis-jenis Pendapatan... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan ... Error!

Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ... Error!

Bookmark not defined.5

2.1.2.1 Pengertian Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) ... Error! Bookmark not defined.5 2.1.2.2 Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 16 2.1.3 Struktur Pasar ... Error! Bookmark not defined.7 2.1.4 Konsep Modal Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.1 Macam- macam Modal... Error! Bookmark not defined.2


(7)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu not defined.

2.1.5 Konsep Perilaku Kewirausahaan.. Error! Bookmark not defined.5 2.1.5.1 Konsep Perilaku ... Error! Bookmark not defined.5 2.1.5.2 Konsep Kewirausahaan ... Error! Bookmark not defined.7 2.1.5.3 Karakteristik Perilaku KewirausahaanError! Bookmark not

defined.8

2.1.5.4 Unsur-unsur Perilaku Kewirausahaan ... 30 2.1.5.5 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Pendapatan.. 35 2.2 Kajian Empiris... Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN ...Error! Bookmark not defined.3

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.3 3.2 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.3 3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.3 3.4 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.5 3.5 Sumber dan Jenis Data ... Error! Bookmark not defined.7 3.6 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.7 3.7 Pengujian Instrumen, Skala Pengukuran dan Penguji Instrument Penelitian

... Error! Bookmark not defined.8 3.7.1 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.8 3.7.2 Skala Pengukuran ... Error! Bookmark not defined.8 3.7.3. Penguji Instrumen ... 49


(8)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

3.9 Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined.4 3.9.1 Uji t ( Uji Hipotesis Parsial) ... Error! Bookmark not defined.4 3.9.2 Uji F ( Uji Hipotesis Simultan)... Error! Bookmark not defined.5 3.9.3 Koefisien Determinasi (R2) ... Error! Bookmark not defined.6 3.10 Pengujian Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined.7 3.10.1 Uji Multikolinearitas... Error! Bookmark not defined. 3.10.2 Uji Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined. 3.10.3 Uji Autokorelasi... Error! Bookmark not defined.0

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not defined.2

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.2 4.2 Gambaran Umum Responden ... Error! Bookmark not defined.2

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark

not defined.

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...Error! Bookmark not

defined.

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .... Error!

Bookmark not defined.5

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penga laman Usaha ... Error!

Bookmark not defined.6

4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja .. Error!

Bookmark not defined.7

4.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Menekuni Usaha Error!

Bookmark not defined.8


(9)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4.1 Hasil Uji t (Parsial) ... Error! Bookmark not defined.6 4.4.2 Hasil Uji F (Simultan) ... Error! Bookmark not defined.7 4.4.3 Hasil Uji R2 ... 88 4.5 Uji Asumsi Klasik... 88 4.6 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.2 4.7 Implikasi Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.6

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 98

5.1 Kesimpulan... 98 5.2 Saran ... 98


(10)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi maupun pembangunan disuatu Negara. Dari perspektif dunia, diakui bahwa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran yang sangat vital di dalam pertumbuhan pembangunan ekonomi tidak hanya di Negara-negara sedang berkembang, tetapi juga di Negara maju. Bukti bahwa UMKM dapat berperan pada pertumbuhan ekonomi di Negara berkembang menurut Tulus Tambunan (2002:19) Negara-negara sebutan Newly Industrializing Countries (NICs) seperti korea selatan, singapura dan Taiwan adalah contoh dari Negara yang memiliki laju pertumbuhan PDB yang tinggi karena kinerja UMKM mereka yang sangat efisien, produktif dan memiliki tingkat daya saing global yang tinggi. Begitupun UMKM di Negara berkembang seperti di Indonesia, UMKM sangat penting tidak hanya karena kelompok usaha tersebut menyerap paling banyak tenaga kerja dibandingkan usaha besar (UB) tetapi juga di banyak negara karena kontribusinya terhadap pembentukan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) lebih besar.

UMKM pula dapat bertahan dari krisis ekonomi dunia. Pada saat krisis moneter melanda, dimana dalam kondisi tersebut banyak perusahaan besar yang gulung tikar karena ketidakmampuan menahan krisis. Dari ketidakmampuan itu akibatnya terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada karyawan tersebut yang membuat angka pengangguran bertambah. Akibat dari PHK tersebut banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya sementara kebutuhan akan hidupnya semakin menghimpit. Dengan kondisi tersebut para pengusaha kecil menengah justru dapat bertahan menghadapi badai krisis yang tidak bisa dihadapi usaha-usaha berskala besar. Kemampuannya yang dapat bertahan dimasa krisis ekonomi


(11)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

merupakan bukti bahwa sektor UMKM ini merupakan bagian dari industri yang kuat.

Menurut Mudradjad Kuncoro dalam Harian Bisnis Indonesia pada tanggal 21 Oktober 2008 mengemukakan bahwa UMKM terbukti tahan terhadap krisis dan mampu survive karena, pertama, tidak memiliki utang luar negeri. Kedua, tidak banyak utang ke perbankan karena mereka dianggap unbankable. Ketiga, menggunakan input lokal. Keempat, berorientasi ekspor. Selama 1997-2006, jumlah perusahaan berskala UMKM mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha di Indonesia.

UMKM sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan perdesaan, serta masalah urbanisasi. Para ahli ekonomi sudah lama menyadari bahwa sektor industri kecil sebagai salah satu karakteristik keberhasilan dan pertumbuhan ekonomi.

Tabel 1.1

Data Perkembangan UMKM di Indonesia tahun 2010-2013 Tahun Usaha besar Usaha menengah Usaha kecil Usaha mikro

2008 4.650 39.717 522.124 50.847.771

2009 4.676 41.336 546.643 52.176.771

2010 5.150 42.008 568.397 53.504.969

2011 4.952 44.280 602.195 54.559.969

2012 4.968 48.997 629.418 55.856.176

2013 5.066 52.106 654.222 57.189.393

Sumber : http://www.depkop.go.id

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah UMKM terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yakni dari tahun 2008-2013. Pada tahun 2008 jumlah UMKM sebanyak 51.409.612 unit sedangkan usaha besar hanya 4.650 unit dan sampai pada tahun 2013 jumlah UMKM sebanyak 57.900.787 unit sedangkan usaha besar hanya mencapai 5.066 unit. Hal ini menandakan bahwa dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UMKM selalu


(12)

Trie Herawati Januar , 2015

digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan yang penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik disektor tradisional maupun modern.

Perekonomian Indonesia tahun 2014, UMKM dihadapkan pada melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar berimbas pada para pelaku usaha kecil menengah (UMKM) di Jawa Barat. Wakil Ketua Kadin Jabar bidang Kemitraan dan UMKM, Iwan Gunawan, mengatakan,melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar memang sangat mempengaruhi para pelaku UMKM. Apalagi harga dolar telah tembus di posisi Rp 12.000, itu akan sangat membebani para pelaku UMKM.1

Tabel 1.2

Perkembangan Jumlah Usaha Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) di Jawa Barat Tahun 2008-2012

Tahun Usaha Kecil Usaha Menengah Usaha Besar

2008 9.832 7.095 1.523

2009 106.752 7.496 1.536

2010 106.592 7.408 1.566

2011 116.062 8.181 3.728

2012 115.749 8.235 1.853

Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Barat

Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bahwa jumlah UMKM dari tahun 2008-2012 terus mengalami peningkatan sedangkan jumlah usaha besar cenderung berfluktuatif, hanya pada tahun 2011 usaha besar mengalami peningkatan sebesar 3.728. Jumlah UMKM dari tahun 2008 sampai tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 91,5% sedangkan usaha besar dari tahun 2008

1

http://www.dprd-bandungkota.go.id/beranda/berita-umum/432-nilai-tukar-rupiah-melemah-berdampak-pada-UMKM-di-jabar.html Minggu, 16 Juni 2013, 16:19 WIB


(13)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

samapi tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 17,80%. Hal ini menandakan bahwa dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UMKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan yang penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik disektor tradisional maupun modern.

UMKM memiliki peranan yang cukup penting bagi PDRB. Menurut paparan dinas provinsi Jawa Barat UMKM pada tahun 2010 memiliki peranan sebesar 53,75% bagi PDRB. Pada tahun 2011 meningkat sebesar 54,20% sedangkan pada tahun 2012 UMKM berperan sebesar 54,55% bagi PDRB provinsi Jawa Barat. Terlihat bahwa UMKM dari tahun ke tahun memiliki peranan yang tidak bisa dipandang sebelah mata bagi PDRB karna selalu mengalami peningkatan. Untuk usaha besar pada tahun 2010 memiliki peranan sebesar 46,25%. Pada tahun 2011 sebesar 45,80% dan pada tahun 2012 sebesar 45,45% bagi PDRB Provinsi Jawa Barat, yang berarti dari tahun ke tahun usaha besar peranannya terhadap PDRB semakin menurun.

Provinsi Jawa Barat terdiri dari 17 kabupaten dan 9 Kota. Salah satu Jumlah UMKM terbanyak salah satunya adalah Kabupaten Purwakarta. Menurut Kasi Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Purwakarta, Lukman Nul Hakim, setiap tahunnya meningkat sekitar lima persen. Terutama, di wilayah pedesaan banyak berjamuran industri makanan skala kecil. Sedangkan, di perkotaan pertumbuhannya kecil. Sebab, masyarakat perkotaan lebih memilih jadi buruh pabrik ketimbang pengusaha kecil. Kendalanya adalah Industri kecil ini kalah bersaing dengan industri yang modalnya besar.2

Tabel 1.3

Jumlah UMKM, Nilai Total Usaha dan Tenaga Kerja Kab. Purwakarta Periode 2010-2014

2

http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/13/06/16/moh9d0-industri-kecil-yang-kantongi-pirt-masih-minim. Minggu, 16 Juni 2013, 16:19 WIB


(14)

Trie Herawati Januar , 2015

NO JENIS TAHUN

2010 2011 2012 2013

1 UMKM (Unit) 839 1.075 1.267 1.442

2 Nilai Total Usaha (Rp 00,00) 50.876.690.000 54.973.000.000 57.496.000.000 285.000.000.000

3 Tenaga Kerja (orang) 3.213 3.195 3.095 3.445

Sumber : Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwak arta

Berdasarkan Tabel 1.3 diatas menunjukkan bahwa Jumlah UMKM di Kab. Purwakarta menunjukkan peningkatan dari tahun 2010-2013 sebesar 41,82%. Sedangkan dalam Nilai total Usahanya menunjukan peningkatan sebesar 80,15% sementara dari jumlah tenaga kerja terjadi penurunan sebesar 6,7% ini dikarenakan masyarakat lebih memilih menjadi pegawai buruh pabrik dari pada berwirausaha.

Tabel produk unggulan umkm

Tabel 1.4

Produk Unggulan UMKM Kabupaten Purwakarta Tahun 2013 Nama Produk Jumlah Unit

Usaha

Tenaga Kerja (Orang)


(15)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Sumber : Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta 2013

Dari tabel 1.4 menunjukan bahwa ada 3 jenis produk unggulan kabupaten purwakarta, yaitu simping, emping melinjo dan tape singkong. Ketiganya adalah usaha home industry yang ada di Kabupaten Purwakarta dan menjadi salah satu makanan khas Indonesia. Pada tahun 2013 simping, emping melinjo dan tape singkong dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 540 orang. Meskipun sedikit tapi kurang lebih usaha simping ini dapat menyerap tenaga kerja yang dapat menunjang kesejahteraan masyarakat sekitar.

Simping 71 134

Emping Melindo 23 54

Tape Singkong 145 352

Topi 186 295

Keramik 286 954

Genteng Press 295 1.098

Wayang Golek 34 53

Batu Templek 31 61

Bata Merah 45 34

Batu Belah/Split 25 76

Aneka Kue Kering 95 121

Meubel 49 84

Batako 35 94

Percetakan 21 35


(16)

Trie Herawati Januar , 2015

Tabel 1.5

Pendapatan Pengusaha Home Industry Makanan Tahun 2014

Sumber : Data hasil pra penelitian, diolah

Berdasarkan tabel 1.5, dapat dilihat bahwa dalam periode Juni-Desember 2014 pendapatan pengusaha simping cenderung berfluktuatif. Pada bulan Agustus hampir semua pengusaha mengalami peningkatan pendapatan sebesar 59,00% dari bulan juni, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel perkembangan pendapatan pengusaha rajut binongjati periode juli-desember 2014:

Tabel 1.6

Perkembangan Pendapatan Pengusaha home industry makanan Di Kabupaten Purwakarta Periode Juli-Desember 2014

(Rupiah)

Bulan Rata-rata pendapatan Presentase (%)

Juni 2.885.500 -

Juli 6.838.000 57,80

Agustus 7.038.000 2,84

September 5.610.000 -25,45

Oktober 4.158.800 -34,89

November 2.432.700 -70,95

Desember 1.127.300 -115,7

Sumber: Data hasil pra penelitian, diolah

Adanya penurunan pendapatan, menunjukkan bahwa perkembangan usaha sedang tidak baik. Jika penurunan pendapatan terus saja dibiarkan maka akan menimbulkan kelesuan pada usahanya karena tidak berkembang dan akhirnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat itu sendiri (Kurniawati dan

PENGUSAHA PENDAPATAN PENGUSAHA HOME INDUSTRY 2014

JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

MA'ANI Rp3,412,500 Rp7,800,000 Rp9,750,000 Rp6,500,000 Rp5,213,000 Rp2,619,500 Rp1,319,500

CAHAYA

KAUM Rp5,285,000 Rp10,850,000 Rp10,500,000 Rp7,000,000 Rp6,377,000 Rp3,871,000 Rp2,415,000

SARI RAOS Rp1,950,000 Rp5,040,000 Rp5,040,000 Rp4,800,000 Rp3,150,000 Rp1,866,000 Rp648,000

TEH INA Rp2,310,000 Rp5,700,000 Rp5,100,000 Rp4,950,000 Rp3,354,000 Rp1,872,000 Rp936,000

ANANDA Rp1,470,000 Rp4,800,000 Rp4,800,000 Rp4,800,000 Rp2,700,000 Rp1,890,000 Rp318,000


(17)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Sasetyowati (2012). Kesejahteraan masyarakat yang menurun akan menyebabkan banyak pengusaha yang tutup dan beralih profesi serta tenaga kerja dan kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Purwakarta akan menurun.

Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan pengusaha diantaranya adalah modal, perilaku kewirausahaan dan persaingan (Kurniawati dan Sasetyowati (2012). Dalam hal modal pengusaha home industry makanan mengalami kekurangan modal karena banyak aliran modal luar baik dari perbankan maupun BUMN yang menyalurkannya. Mayoritas Pengusaha lebih berfokus pada ketersediaan modal dan kurang menanamkan jiwa kewirausahaan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk generasi berikutnya. Keuntungan atau pendapatan bisa tercipta dari penemuan yang dapat dilakukan para wirausaha. Penemuan dari wirausaha dapat menciptakan keuntungan melalui penemuan cara-cara baru dalam memberi pelayanan terbaik kepada pelanggan (Schumpeter dalam Suryana, 2006:168). Penemuan dengan cara-cara baru disini adalah adanya inovasi. Inovasi merupakan salah satu ciri dan perilaku kewirausahaan. Orang yang memiliki perilaku kewirausahaan ditandai dengan melakukan inovasi. Jadi secara langsung perilaku kewirausahaan dapat menciptakan pendapatan atau mempengaruhi pendapatan.

Hasil wawancara pada saat pra penelitian dengan pengusaha home industry bahwa penurunan pendapatan terjadi diantaranya karena kurangnya dana yang lebih untuk menambah persediaan barang dagangannya. Sehingga ketersediaan barang pun kurang, maka peluang untuk mendapatkan pendapatan yang lebih besar pun hilang. Para pedagang rata-rata membiayain usahanya dari modal sendiri atau keluarga. Jarang yang meminjam pada bank untuk modal usahanya dikarenakan prosedur yang kurang dimengerti oleh para pengusaha home industry makanan. Keterbatasan modal itulah yang merupakan masalah umum yang dihadapi oleh para pengusaha home industry makanan.

Selanjutnya yang membuat pendapatan pengusaha home industry makanan menurun adalah kurangnya pengalaman yang dimiliki oleh pedagang serta para


(18)

Trie Herawati Januar , 2015

pengusaha kurang bisa dalam membaca peluang yang dapat meningkatkan pendapatan.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa menurunnya pendapatan pengusaha home industry makanan produk unggulan di Kabupaten Purwakarta karena kurangnya modal yang dimiliki dan perilaku kewirausahaan yang masih rendah. Oleh karena itu melihat dari permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pendapatan pengusaha home industry makanan produk unggulan Kabupaten Purwakarta. Adapun judul penelitiannya yaitu “Pengaruh Modal Kerja dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Pendapatan” (Studi Kasus Pada home industry makanan produk unggulan di Kabupaten Purwakarta).

1.2Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan yaitu pada modal kerja dan perilaku kewirausahaan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana gambaran modal kerja, perilaku kewirausahaan dan pendapatan pengusaha home industry makanan produk unggulan Kabupaten Purwakarta ? 2. Bagaimana pengaruh modal kerja terhadap pendapatan pengusaha home

industry makanan produk unggulan Kabupaten Purwakarta?

3. Bagaimana pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap pendapatan pengusaha home industry makanan produk unggulan Kabupaten Purwakarta ?

1.3Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Mengetahui gambaran modal kerja, perilaku kewirausahaan dan pendapatan pengusaha home industry makanan produk unggulan Kabupaten Purwakarta.


(19)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

2. Mengetahui pengaruh modal kerja terhadap pendapatan pengusaha home industry makanan produk unggulan Kabupaten Purwakarta.

3. Mengetahui pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap pendapatan pengusaha home industry makanan produk unggulan Kabupaten Purwakarta.

1.4Manfaat Penelitian

1) Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya tentang ekonomi mikro dalam memberikan gambaran dan infromasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pengusaha kecil.

2) Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran serta informasi mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta. Selain itu, juga dapat memberikan masukan kepada para pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta


(20)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Objek penelitian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Dimana Pendapatan (Y) merupakan variabel terikat sedangkan Modal Kerja (X1) dan Perilaku Kewirausahaan (X2) merupakan variabel bebas. Adapun

yang menjadi subjek penelitiannya adalah pengusaha Home Industry makanan produk unggulan Kabupaten Purwakarta.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah-langkah kerja atau prosedur penelitian yang akan dilakukan pada saat mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau langkah-langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah. Jadi metode penelitian adalah cara sistematis untuk menyusun ilmu pengetahuan. (Suryana, 2010: 10).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatory yaitu suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian hipotesis.

Adapun pengertian penelitian survey menurut Masri Singarimbun (2005: 3) adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Tujuan dari penelitian eksplanatory adalah untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti.


(21)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

3.3.1 Populasi

Menurut Sudjana (2005 : 6) Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2002:72). Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan karakteristik objek penelitian yang ingin dipelajari dan dapat ditarik kesimpulan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha home industry makanan yang termasuk kedalam produk unggulan yang ada di kabupaten Purwakarta yang berjumlah 239 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel menurut Sudjana (2005 : 6) adalah sebagian yang diambil dari populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan rumus dari Taro Yamane yang dikutip oleh Riduwan (2010:65). Adapun rumus pengambilan sampel tersebut adalah sebagai berikut :

Dimana:

n : ukuran sampel keseluruhan N : ukuran populasi sampel

d : tingkat presisi yang diharapkan maka:


(22)

Trie Herawati Januar , 2015 responden

Berdasarkan perhitungan tersebut maka sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 149,69 pengusaha home industry, dan peneliti memutuskan bahwa sampel yang akan diambil yaitu sebanyak 150 pengusaha home industry.

3.4 Operasional Variabel

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Konsep Teoritis Variabel Definisi Operasional Sumber Data

Dependent

Pendapatan adalah total penerimaan (TR) yang

diterima oleh

perusahaan dari hasil penjualannya (Case and Fair, 2007: 205)

Pendapatan (Y)

Jumlah pendapatan (PxQ) yang diterima oleh pengusaha home industry makanan dalam 3 bulan terakhir yang dinyatakan dalam rupiah.

Jawaban responden mengenai pendapatan bersih bulanan yang diterima, diukur melalui:

- Harga penjualan per pack - Banyaknya output yang

diproduksi (per pack) - Pendapatan keseluruhan

yang diperoleh Independent

Modal Kerja adalah barang yang diproduksi oleh sistem ekonomi yang digunakan sebagai input untuk

Modal Kerja(X1)

Besarnya modal sendiri dan modal luar/pinjaman/asing yang digunakan dalam usaha.

Jawaban responden mengenai modal bulanan selama produksi, yaitu : - Modal sendiri


(23)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN memproduksi barang

dan jasa di masa depan serta tidak hanya terbatas pada uang atau asset keuangan tetapi juga barang-barang fisik (Case and Fair, 2007)

Perilaku

kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda memalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang (Drucker Suryana, 2006:2)

Perilaku Kewirausahaan

(X2)

Aktivitas atau tindakan pengusaha yang

menunjukan jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan meliputi :

1. Inovasi, dengan indikator :

- Menciptakan barang dari ide yang dimiliki - Menemukan dan

menerapkan pengetahuan dan teknologi baru - Selalu mewujdukan

peluang yang ada dengan menciptakan produk baru

2. Keberanian menghadapi resiko, dengan indikator: - Menyukai tantangan - Bersedia mengalami kegagalan/kerugian dalam menicptakan produk baru - Memperhitungkan

kerugian yang mungkin diterima - Selalu mencari

peluang yang ada 3. Kemampuan Manajerial,

Jawaban responden mengenai perilaku kewirausahaan yang diukur dengan :

1. Tindakan inovatif

-kemampuan menciptakan barang atau produk dengan ide yang dimiliki

2. Keberanian mengambil resiko

-telah memperhitungan resiko yang diambil

-selalu memandang masalah adalah tantangan

-percaya pada kemampuan sendiri dan optimis untuk sukses

3. Kemampuan Manajerial -Membuat perencanaan

mengenai kegiatan usaha yang saya jalani -Membuat targe-target

harian, bulanan atau mingguan

-Menetapkan pembagian kerja untuk karyawan berdasarkan keahlian dan keterampilan -Mengecek standar


(24)

Trie Herawati Januar , 2015

dengan indikator : - Kemampuan

implementasi fungsi manajemen

4. Kepemimpinan, dengan indikator :

- Bersedia menerima kritik dan saran - Mampu

berkomunikasi dengan baik terhadap

karyawan

- Mampu memotivasi karyawan

- Bersedia menerima ide-ide baru dari karyawan

kualitas karyawan untuk menjaga kualitas

makanan

-Mengevaluasi hasil kerja minimal sekali dalam satu bulan apakah memenuhi target atau tidak

4. Kemampuan memimpin perusahaan

-Berkomunikasi dengan baik dengan karyawan

-Menerima saran, ide dan kritik dari karyawan

3.5 Sumber dan Jenis Data

Sumber Data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2010: 172). Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang dihimpun langsung oleh peneliti. Data ini diperoleh dari pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui tangan kedua. Data ini diperoleh dari laporan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat (DISPERINDAG), Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta, artikel, jurnsl dan sumber lainnya.


(25)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan dalam analisis anggapan dasar dan hipotesis karena teknik-teknik tersebut dapat menentukan lancer tidaknya suatu proses penelitian. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Angket atau kuesioner, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pernyataan maupun pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarluaskan untuk mendapatkan keterangan sumber data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012: 199). Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 268), sebelum menyusun angket harus melalui beberapa prosedur yaitu:

1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner

2. Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner 3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih

spesifik dan tunggal.

4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.

2. Wawancara, yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

3. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.

4. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mencatat hal-hal yang sudah ada. Studi ini digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.


(26)

Trie Herawati Januar , 2015

3.7 Pengujian Instrumen, Skala Pengukuran dan Penguji Instrument Penelitian

3.7.1 Instrumen Penelitian

Penyusunan instrument penelitian merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang sangat penting dalam penelitian, karena data yang digunakan untuk menjawab masalah tersebut diperoleh melalui instrument.berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk memperoleh data tentang variabel-variabel yang akan diteliti maka instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner.

3.7.2 Skala Pengukuran

Dalam penelitian ini, skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert. Skala likert sering disebut juga sebagai summated rattings scale method yaitu teknik atau metode penskalaan berbasis pendekatan respon dimana item-item pernyataannya disusun dalam lima kategori jawaban berjenjang (Kusnendi, 2005 :63). Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial, dengan menggunakan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi. Dimensi tersebut akan dijabarkan menjadi sub variabel kemudian dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Indikator yang terukur tersebut kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk membuat instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. (Riduwan: 2002).

Setiap jawaban dari pertanyaan ataupun pernyataan yang diajukan kemudian diberikan skor seperti :

a) Sangat setuju/ sangat puas/ sangat sering/ sangat baik diberi skor 5 b) Setuju/ puas/ sering/ baik diberi skor 4

c) Ragu-ragu/ kadang-kadang 3


(27)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN e) Sangat tidak setuju/ tidak pernah diberi skor 1

3.7.3. Penguji Instrumen

Sebagaimana dirancang dalam operasionalisasi variabel, data-data yang terkumpul dari hasil kuisioner dianalisis kebenarannya melalui uji validitas dan reliabilitas. Agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur tersebut harus valid dan reliable. Untuk itulah terhadap kuisioneryang diberikan kepada responden dilakukan 2 macam tes validitas dan tes reliabilitas.

1. Tes Validitas

Validitas menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 211), adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut :

  

 

 

2

2 2

2

Y Y

N X X

N

Y X XY

N rXY

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 213)

Dengan menggunakan taraf signifikan

= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden dimana :


(28)

Trie Herawati Januar , 2015 r hitung r 0,05 = tidak valid.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (Suharsimi Arikunto, 2010: 75) yaitu sebagai berikut :

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 – 0,799 : tinggi Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid). Penafsiran harga koefisien korelasi ada dua cara yaitu:

1. Dengan melihat harga r dan diinterpretasikan misalnya korelasi tinggi, cukup, dan sebagainya.

2. Dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik r product moment sehingga dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika harga r lebih kecil dari harga kritik dalam tabel, maka korelasi tersebut tidak signifikan. Begitu juga arti sebaliknya.

Suatu instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Pengujian ini dilakukan dengan menentukan item valid atau tidak valid menggunakan tingkat signifikan koefisien korelasi dimana item dikatakan valid jika r hitung > r tabel. Uji validitas instrument dalam penelitian ini adalah :

1. Pendapatan (Y)

Pendapatan Pengusaha selama 3 bulan yang diujikan pada 150 responden 2. Modal Kerja (X1)

Modal Kerja pengusaha selama 3 bulan yang diujikan pada 150 responden 3. Perilaku Kewirausahaan ( X2)


(29)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Perilaku kewirausahaan yang terdiri dari 4 dimensi dan 20 item yang diujikan pada 150 responden

Berdasarkan perhitungan didapat bahwa semua item soal valid sebagaimana yang ditunjukan pada Tabel 3.2 berikut ini :

Tabel 3.2

Rekapitulasi Validitas Variabel Perilaku Kewirausahaan (X1) No

Item

Perilaku Kewirausahaan

Ket. Dimensi rtabe l rhitung

1

Inovasi

0,16 0,48 Valid

2 0,16 0,56 Valid

3 0,16 0,48 Valid

4 0,16 0,35 Valid

5 0,16 0,50 Valid

6

Keberanian Mengambil Risiko

0,16 0,40 Valid

7 0,16 0,51 Valid

8 0,16 0,73 Valid

9 0,16 0,75 Valid

10 0,16 0,73 Valid

11 0,16 0,71 Valid

12 0,16 0,71 Valid

13

Kemampuan Manajerial

0,16 0,66 Valid

14 0,16 0,65 Valid

15 0,16 0,66 Valid

16 0,16 0,71 Valid

17 18 19 20 Kepemimpianan 0,16 0,16 0,16 0,16 0,72 0,67 0,71 0,64 Valid Valid Valid Valid Sumber : Lampiran 10

Dari Tabel 3.2 menunjukan bahwa seluruh hasil r hitung > dari r tabel untuk α

= 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh item pertanyaan untuk variabel ini dinyatakan valid. Jadi seluruh data dalam penelitian ini layak untuk dijadikan instrument penelitian.


(30)

Trie Herawati Januar , 2015

2. Uji Reabilitas

Reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (2010: 221) menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:

             

2

2 11 1 1 t b k k r  

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 239)

11

r : reliabilitas instrument

k : banyaknya butir pertanyaan

2 i

: jumlah varians butir 2

t

 : varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada

= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.

Selanjutnya, untuk melihat signifikansi reliabilitasnya dilakukan dengan mendistribusikan rumus student t, yaitu:

thit =

Dengan kriteria : Jika thitung> ttabel, maka instrument penelitian reliabel dan


(31)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 221), reabilitas menunjuk pada suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dipercaya juga. Pengujian ini dilakukan dengan menentukan item valid atau tidak valid menggunakan tingkat signifikansi koefisien korelasi dimana item dikatakan valid jika r hitung > r tabel. Uji validitas ditunjukkan oleh tabel berikut ini:

Tabel 3.3

Uji Reabilitas Variabel Perilaku Kewirausahaan

∑Var Item 15.44

Var Total 118.16

Reabilitas 0.87

r tabel 0.16

Pada tabel 3.3 di atas, menunjukkan bahwa instrumen penelitian pada variabel-variabel penelitian memiliki r hitung lebih besar dari pada r tabel untuk α = 0,05 dan derajat bebas (df) yaitu 0,16. Dengan kata lain semua item masing-masing variabel penelitian ini reliabel atau instrumen dapat dipercaya.

3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.8.1 MSI (Methods of Succesive Interval)

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple linear regression method), tujuannya untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat mempengaruhi perilaku kewirausahaan. Alat bantu analisis yang digunakan yaitu program komputer SPSS 16.

Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji maka diperlukan pembuktian melalui pengolahan data yang telah terkumpul. Jenis data yang


(32)

Trie Herawati Januar , 2015

dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data ordinal. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

b) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

c) Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

d) Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.

e) Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal.

f) Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut: SV= (Density of Lower Limit) – (Density at Upper Limit)

(Area Bellow Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit) g) Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:

Y = SV + (1+ |SV min|) Dimana nilai k = 1 + |SV min|

Model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat serta untuk menguji kebenaran dari hipotesis akan digunakan model persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = a0 + β1X1 + β2X2 + e


(33)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN Y = Pendapatan

a = Konstanta β = Koefisien regresi

X2 = Perilaku Kewirausahaan

e = error

3.9Pengujian Hipotesis

3.10.1 Uji t ( Uji Hipotesis Parsial)

Uji t dilakukan guna mengetahui tingkat signifikasi secara statistik dari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kriteria pengujian hipotesis yang digunakan adalah dengan menggunakan α = 0,05 dan derajat bebas (df)= n-k-1.

1) Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:

Ho : βi≤ 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh X terhadap Y.

Hi : βi > 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh X terhadap Y.

2) Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai-nilai t kritis dari tabel distribusi t pada α dan degree of fredom tertentu. Adapun nilai t hitung dapat dicari dengan formula sebagai berikut :

(Yana Rohmana, 2010:74) Dimana merupakan nilai dari hipotesis nul.

Atau, secara sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(Yana Rohmana, 2010:74)

3) Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya (t tabel) dengan α = 0,05. Keputusannya menerima atau menolak H0, sebagai berikut :

 Jika t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima H1, artinya


(34)

Trie Herawati Januar , 2015

 Jika t hitung < nilai t kritisnya maka H0 diterima atau menolak H1,

artinya variabel itu tidak signifikan. Kaidah keputusan:

Tolak Ho jika t hit> t tabel, dan terima Ho jika t hit< t tabel. 3.10.2 Uji F ( Uji Hipotesis Simultan)

Uji F atau pengujian koefiien regresi secara simultan dilakukan untuk mengetahui pengaruh bersama secara keseluruhan terhadap variabel terikat dengan derajat bebas v1 = k dan v2 = n-k-1. Untuk mengetahui pengaruh secara

simultan digunakan rumus :

Maka kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

Uji hipotesis dapat diketahui dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel

sebagai berikut : a) Hipotesis

H0 : tidak terdapat pengaruh , , terhadap Y

H1 : terdapat pengaruh , , terhadap Y

b) Ketentuan

Jika Fhitung ≥ Ftabel(n-k-1), maka pengaruh bersama antara variabel bebas secara

keseluruhan terhadap variabel terikat adalah signifikan. (H0 ditolak, H1

diterima)


(35)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Menurut Gujarati (2001: 98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) adalah angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variabel total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya. Untuk menguji hal ini digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut :

R2 = ESS

TSS = ∑ ̂ – ̅

∑ ̅ (Agus Widarjono, 2005: 39)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/ dekat atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh atau tidak erat atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.


(36)

Trie Herawati Januar , 2015

3.10 Pengujian Asumsi Klasik

Dalam menggunakan model regresi berganda dengan metode OLS maka data harus bebas dari uji asumsi klasik yang terdiri dari multikolinieritas, heteroskesdasitas dan autokorelasi.

3.10.1 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel bebas antara satu variabel dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel-variabel yang nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol. Ada beberapa cara untuk medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam model regresi OLS (Gujarati, 2001:166), yaitu:

1) Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R2 tinggi

(biasanya berkisar 0,7 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas. 2) Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi, perlu

dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.

3) Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap Xi

terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2 dan F. Jika nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan tertentu,

maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.

4) Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu variabel independen lainnya.


(37)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Dalam penelitian ini, cara mendeteksi ada atau tidaknya multikoliniearitas dengan perhitungan nilai TOL & VIF

Apabila terjadi Multikolinearitas menurut Yana Rohmana (2010:149-154) disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1) Tanpa ada perbaikan

2) Dengan perbaikan:

a. Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori). b. Menghilangkan salah satu variabel independen.

c. Menggabungkan data Cross-Section dan data Time Series. d. Transformasi variabel.

e. Penambahan Data.

3.10.2 Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik adalah bahwa varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variable-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan δ2

. inilah yang disebut sebagai asumsi heterokedastisitas (Gujarati, 2001:177). Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan atau varian yang sama. Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Keadaan heteroskedastis tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :

1. Sifat variabel yang di ikutsertakan kedalam model.

2. Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar.


(38)

Trie Herawati Januar , 2015

Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas (Agus Widarjono, 2005:147-161), yaitu sebagai berikut : 1) Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :

a. Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

2) Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai taksiran

variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).

3) Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran absolut variabel pengganggu terhadap variabel Xi dalam beberapa bentuk,

diantaranya: 1 i 2 1 i 1 i 2 1

i X atau û X

û      

4) Uji korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test.) Koefisien korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :

 

         1 n n d 6 -1 rs 2 2 1

Dimana :

d1 = perbedaan setiap pasangan rank

n = jumlah pasangan rank

5) Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas. Ini dilakukan dengan membandingkan χ2hitung dan χ2tabel,


(39)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN apabila χ2

hitung> χ2tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi

heterokedasitas diterima, dan sebaliknya apabila χ2

hitung < χ2tabel maka

hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas ditolak. Dalam metode White selain menggunakan nilai χ2

hitung, untuk memutuskan apakah

data terkena heteroskedasitas, dapat digunakan nilai probabilitas Chi Squares yang merupakan nilai probabilitas uji White. Jika probabilitas Chi Squares <α, berarti Ho ditolakjika probabilitas Chi Squares >α, berarti Ho diterima.

Dalam mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas penulis menggunakan grafik dengan bantuan SPSS 16.

3.10.3 Uji Autokorelasi

Secara harfiah, autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan residual yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu dengan residual yang lain (Agus Widarjono, 2005:177). Akibat adanya autokorelasi adalah:

1. Varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasi.

2. Model regresi yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan untuk menduga nilai variabel terikat dari nilai variabel bebas tertentu.

3. Varian dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi (tidak efisien), sehingga koesisien estimasi yang diperoleh kurang akurat.

4. Uji t tidak berlaku lagi, jika uji t tetap digunakan maka kesimpulan yang diperoleh salah.

Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model regresi diuji melalui beberapa cara di bawah ini:


(40)

Trie Herawati Januar , 2015

1) Graphical method, metode grafik yang memperlihatkan hubungan residual dengan trend waktu.

2) Runs test, uji loncatan atau uji Geary (geary test).

3) Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi

4) Uji dDurbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson hitung dengan Durbin-Watson tabel.

5) Nilai Durbin-Watson menunjukkan ada tidaknya autokorelasi baik positif maupun negatif, jika digambarkan akan terlihat seperti pada gambar

6)

Gambar 3.1

Statistika d Durbin- Watson

Keterangan: dL = Durbin Tabel Lower

dU= Durbin Tabel Up

H0 = Tidak ada autkorelasi positif

H*0= Tidak ada autkorelasi negatif

Dalam penelitian ini, cara untuk mendeteksi adanya autokorelasi menggunakan uji Uji Durbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson hitung dengan Durbin-Watson tabel.

Menolak H0

Bukti autokorelasi

positif

Menolak H0*Bukti

autokorelasi negatif

Daerah keragu-raguan

Daerah

keragu-raguan Menerima H0 atau H*0

atau kedua-duanya

d

0 dL du 2 4-du 4-dL 4


(41)

Trie Herawati Januar , 2015


(42)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari hasil pembahasan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan yang terdapat variabel modal kerja dan perilaku kewirausahaan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Gambaran mengenai pendapatan pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta sebagian besar berada dalam kategori sangat rendah, modal kerja pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta sebagian besar dalam kategori sangat rendah sementara perilaku kewirausahaan pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta berada dalam kategori sedang yaitu diantara berada pada skor 6000-12000.

2. Modal Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Artinya semakin tinggi modal kerja yang dimiliki pengusaha maka pendapatan usaha akan semakin besar. Modal kerja pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta sebagian besar berada dalam kategori sangat rendah.

3. Perilaku kwirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Artinya semakin tinggi perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha maka pendapatan usaha akan semakin besar. Perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta rata-rata berada dalam kategori sangat tinggi atau sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator dari perilaku kewirausahaan berupa inovasi, keberanian menghadapi risiko, kemampuan manajerial dan kepemimpinan.


(43)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan, saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Para pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta untuk meningkatkan modal kerja agar pendapatan yang diterimapun bisa meningkat.

2. Perlaku kewirausahaan berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta. Oleh karena itu perilaku kewirausahaan pengusaha harus terus ditingkatkan meliputi aspek inovasi, keberanian dalam mengambil risiko, kemampuan manajerial dan kepemimpinan. Selain itu para pengusaha perlu meningkatkan kemampuannya dalam bidang pengetahuan dan keterampilan serta wawasan dengan cara mempelajari buku-buku, internet, atau menghadiri seminar kewirausahaan sehingga dapat memperkaya pengetahuan pengusaha dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatannya.

3. Bagi pemerintah perlunya kebijakan yang lebih berpihak kepada usaha kecil terkait dengan kemudahan memperoleh modal dan kredit usaha 4. Selain faktor-faktor yang diteliti, faktor lainnya yang dapat mempengaruhi

pendapatan perlu diperhatikan oleh para pengusaha seperti daya saing, pengalaman usaha, sarana prmosi, lokasi dsb. Juga dapat meneliti variabel yang terdapat pada skripsi ini merupakan sesuatu yang besar yang dapat dikembangkan lebih luas lagi.


(44)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

____________. 2014. Purwakarta Dalam Angka. Purwakarta : Badan Pusat Statistik.

Ahman, E. R. (2009). Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Laboratorium Prodi Pendidikan Ekonomi UPI Bandung.

Alma, B. (2007). Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Andreas. (2011). Manajemen Industri. Bandung: Ramadhan Citra Grafika.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: Rineka Cipta.

Budiwati, N. S. (2010). Manajemen Keuangan Koperasi Konsep dan Aplikasi. Bandung : Laboratorium Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia. Case and Fair.(2002). Prinsip-Prinsip Ekonomi Mikro. Edisi Bahasa Indonesia.

Jakarta: Prenhallindo

Case, Fair. (2007). Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jakarta: Erlangga Damodar, Gujarati. (2001). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Gaspersz, Vincent. (2001). Ekonomi Manajerial : Pembuatan Keputusan Bisnis. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

Hasibuan, M.S.P (2005). Manajemen: Dasar, Pengertian Dan Masalah. (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Henry Faizal Noor (2007). Ekonomi Manajerial, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Joesron, Tati Suhartati. 2002. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Salemba Empat. Kusnendi. (2005). Komputasi Statistik Analisis Jalur Melalui Aplikasi Program

SPSS. Program Pendidikan Ekonomi dan Koperasi UPI; Bandung

Lipsey, RG & steiner PO.(2003). pengantar Mikro Ekonomi : Edisi kesepuluh terjemahan A. Jaka Wasana & Kibrandoko. Jakarta: Binarupa Aksara. Mankiw, N. Gregory. 2006. Makroekonomi Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga Meredith G, GMiftah, Toha. (2003). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan


(45)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Riyanto, Bambang. (1991). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada; Yogyakarta

Rohmana,Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi Eviews. Bandung: Laboratorium Ekonomi dan Koperasi.

S, Munawir. (2004). Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke-4. Yogyakarta: Liberty. Sudjana. (2005). Metode Statistika Edisi Enam. Bandung: Tarsito.

Sugiono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung; Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta

Sukirno, Sadorno.(2002). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Samuelson, P.A. & W.D. Nordhaus. (1993) Mikro Ekonomi. Erlangga ; Jakarta Samuelson, Paul A. (1997). Mikro Ekonomi. Jakarta :Erlangga.

Samuelson, Paul A. (2001). Mikro Ekonomi. Jakarta :Erlangga

Suryana. (2006). Kewirausahaan, Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Suryana. (2010). Metodologi Penelitian. Universitas Pendidikan Indonesia.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (2005). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES

Swastha, Basu dan Irawan. (2000). Bisnis Pengantar Bisnis Modern (Edisi II, get VHI). Yogyakarta: Liberty.

Tambunan, Tulus. (2002). Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.

Wasis. (1992). Pengantar Ekonomi Perusahaan. Penerbit Alumni; Bandung

Widarjono, Agus. (2005). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: EKONISIA FE UII.


(46)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Kuncoro, Mudrajad.(2008). Online. Harian Bisnis Indonesia.. Diakses pada tanggal 20 Maret 2015, pukul 16.10 WIB.

Gunawa, Iwan.(2013) “Nilai tukar rupiah melemah berdampak pada UMKM di

Jabar” (online). Tersedia: http://www.dprd-bandungkota.go.id/beranda/

berita-umum/432-nilai-tukar-rupiah-melemah-berdampak-pada-UMKM-di-jabar.html. Diakses pada tanggal 20 Maret 2015, pukul 17.00 WIB.

Nul, Lukman Hakim. (2013). “industry kecil yang kantongi pirt masih minim”. (online). Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/13/06/16/moh9d0-industri-kecil-yang-kantongi-pirt-masih-minim..

Diakses pada tanggal 20 Maret 2015, pukul 18.00 WIB.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM).2008. [Online] Tersedia di :

http://infoukm.wordpress.com/2008/08/11/kinerja-ukm-di-indonesia/ [09/12/2013

http://www.depkop.go.id

Jurnal Dan Skripsi pada tanggal

Sasetyowati dan Kurniawati.(2012). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Sembako (Studi Kasus Pada Pedagang Sembako di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran).Jurnal Upi Volume 7 No.2 Desember 2012.

Aprilianti, Santika.(2007). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan, Persaingan dan Lokasi Usaha Terhadap Pendapatan Para Pengusaha Pakaian Jadi di Plaza Parahyangan Kota Bandung. Skripsi pada FPEB UPI tidak diterbitkan. Widya.2011.Strategi Meningkatkan Kualitas Produk Untuk Menang Dalam

Kompetisi. Vol 10 No.3. April 2011.

Dila, Fila Sari. (2011). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Persaingan Terhadap Pendapatan Pedagang Di Daerah Wisata Pantai Pangandaran (Studi Kasus Pada Pedagang Di Sepanjang Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis). Skripsi Upi tidak dipublikasikan.

Mirah, Yeni Dwi Nursanti. (2009). Pengaruh Kredit Permodalan, Perilaku Kewirausahaan Dan Pengalaman Usaha Terhadap Pendapatn Usaha Kecil. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Koperasi. 4, (1), 53-64.


(47)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN


(1)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari hasil pembahasan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan yang terdapat variabel modal kerja dan perilaku kewirausahaan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Gambaran mengenai pendapatan pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta sebagian besar berada dalam kategori sangat rendah, modal kerja pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta sebagian besar dalam kategori sangat rendah sementara perilaku kewirausahaan pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta berada dalam kategori sedang yaitu diantara berada pada skor 6000-12000.

2. Modal Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Artinya semakin tinggi modal kerja yang dimiliki pengusaha maka pendapatan usaha akan semakin besar. Modal kerja pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta sebagian besar berada dalam kategori sangat rendah.

3. Perilaku kwirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Artinya semakin tinggi perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha maka pendapatan usaha akan semakin besar. Perilaku kewirausahaan yang dimiliki pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta rata-rata berada dalam kategori sangat tinggi atau sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator dari perilaku kewirausahaan berupa inovasi, keberanian menghadapi risiko, kemampuan manajerial dan kepemimpinan.


(2)

99

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan, saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut :

1. Para pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta untuk meningkatkan modal kerja agar pendapatan yang diterimapun bisa meningkat.

2. Perlaku kewirausahaan berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha home industry makanan produk unggulan kabupaten purwakarta. Oleh karena itu perilaku kewirausahaan pengusaha harus terus ditingkatkan meliputi aspek inovasi, keberanian dalam mengambil risiko, kemampuan manajerial dan kepemimpinan. Selain itu para pengusaha perlu meningkatkan kemampuannya dalam bidang pengetahuan dan keterampilan serta wawasan dengan cara mempelajari buku-buku, internet, atau menghadiri seminar kewirausahaan sehingga dapat memperkaya pengetahuan pengusaha dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatannya.

3. Bagi pemerintah perlunya kebijakan yang lebih berpihak kepada usaha kecil terkait dengan kemudahan memperoleh modal dan kredit usaha 4. Selain faktor-faktor yang diteliti, faktor lainnya yang dapat mempengaruhi

pendapatan perlu diperhatikan oleh para pengusaha seperti daya saing, pengalaman usaha, sarana prmosi, lokasi dsb. Juga dapat meneliti variabel yang terdapat pada skripsi ini merupakan sesuatu yang besar yang dapat dikembangkan lebih luas lagi.


(3)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

____________. 2014. Purwakarta Dalam Angka. Purwakarta : Badan Pusat Statistik.

Ahman, E. R. (2009). Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Laboratorium Prodi Pendidikan Ekonomi UPI Bandung.

Alma, B. (2007). Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Andreas. (2011). Manajemen Industri. Bandung: Ramadhan Citra Grafika.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: Rineka Cipta.

Budiwati, N. S. (2010). Manajemen Keuangan Koperasi Konsep dan Aplikasi. Bandung : Laboratorium Koperasi Universitas Pendidikan Indonesia. Case and Fair.(2002). Prinsip-Prinsip Ekonomi Mikro. Edisi Bahasa Indonesia.

Jakarta: Prenhallindo

Case, Fair. (2007). Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jakarta: Erlangga Damodar, Gujarati. (2001). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Gaspersz, Vincent. (2001). Ekonomi Manajerial : Pembuatan Keputusan Bisnis. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

Hasibuan, M.S.P (2005). Manajemen: Dasar, Pengertian Dan Masalah. (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Henry Faizal Noor (2007). Ekonomi Manajerial, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Joesron, Tati Suhartati. 2002. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Salemba Empat. Kusnendi. (2005). Komputasi Statistik Analisis Jalur Melalui Aplikasi Program

SPSS. Program Pendidikan Ekonomi dan Koperasi UPI; Bandung

Lipsey, RG & steiner PO.(2003). pengantar Mikro Ekonomi : Edisi kesepuluh terjemahan A. Jaka Wasana & Kibrandoko. Jakarta: Binarupa Aksara. Mankiw, N. Gregory. 2006. Makroekonomi Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga Meredith G, GMiftah, Toha. (2003). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan


(4)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan. (2002). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Riyanto, Bambang. (1991). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada; Yogyakarta

Rohmana,Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi Eviews. Bandung: Laboratorium Ekonomi dan Koperasi.

S, Munawir. (2004). Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke-4. Yogyakarta: Liberty. Sudjana. (2005). Metode Statistika Edisi Enam. Bandung: Tarsito.

Sugiono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung; Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta

Sukirno, Sadorno.(2002). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Samuelson, P.A. & W.D. Nordhaus. (1993) Mikro Ekonomi. Erlangga ; Jakarta Samuelson, Paul A. (1997). Mikro Ekonomi. Jakarta :Erlangga.

Samuelson, Paul A. (2001). Mikro Ekonomi. Jakarta :Erlangga

Suryana. (2006). Kewirausahaan, Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Suryana. (2010). Metodologi Penelitian. Universitas Pendidikan Indonesia.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (2005). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES

Swastha, Basu dan Irawan. (2000). Bisnis Pengantar Bisnis Modern (Edisi II, get VHI). Yogyakarta: Liberty.

Tambunan, Tulus. (2002). Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.

Wasis. (1992). Pengantar Ekonomi Perusahaan. Penerbit Alumni; Bandung

Widarjono, Agus. (2005). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: EKONISIA FE UII.


(5)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Artikel

Kuncoro, Mudrajad.(2008). Online. Harian Bisnis Indonesia.. Diakses pada tanggal 20 Maret 2015, pukul 16.10 WIB.

Gunawa, Iwan.(2013) “Nilai tukar rupiah melemah berdampak pada UMKM di

Jabar” (online). Tersedia: http://www.dprd-bandungkota.go.id/beranda/

berita-umum/432-nilai-tukar-rupiah-melemah-berdampak-pada-UMKM-di-jabar.html. Diakses pada tanggal 20 Maret 2015, pukul 17.00 WIB.

Nul, Lukman Hakim. (2013). “industry kecil yang kantongi pirt masih minim”. (online). Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/13/06/16/moh9d0-industri-kecil-yang-kantongi-pirt-masih-minim..

Diakses pada tanggal 20 Maret 2015, pukul 18.00 WIB.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM).2008. [Online] Tersedia di : http://infoukm.wordpress.com/2008/08/11/kinerja-ukm-di-indonesia/

[09/12/2013 http://www.depkop.go.id

Jurnal Dan Skripsi pada tanggal

Sasetyowati dan Kurniawati.(2012). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Sembako (Studi Kasus Pada Pedagang Sembako di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran).Jurnal Upi Volume 7 No.2 Desember 2012.

Aprilianti, Santika.(2007). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan, Persaingan dan Lokasi Usaha Terhadap Pendapatan Para Pengusaha Pakaian Jadi di Plaza Parahyangan Kota Bandung. Skripsi pada FPEB UPI tidak diterbitkan. Widya.2011.Strategi Meningkatkan Kualitas Produk Untuk Menang Dalam

Kompetisi. Vol 10 No.3. April 2011.

Dila, Fila Sari. (2011). Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Dan Persaingan Terhadap Pendapatan Pedagang Di Daerah Wisata Pantai Pangandaran (Studi Kasus Pada Pedagang Di Sepanjang Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis). Skripsi Upi tidak dipublikasikan.

Mirah, Yeni Dwi Nursanti. (2009). Pengaruh Kredit Permodalan, Perilaku Kewirausahaan Dan Pengalaman Usaha Terhadap Pendapatn Usaha Kecil. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Koperasi. 4, (1), 53-64.


(6)

Trie Herawati Januar , 2015

PENGARUH MOD AL KERJA D AN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHAD AP PEND APATAN