Jumlah Spora dan Genus Endomikoriza pada Tanah Monokultur Jeruk Siam (Citrus nobilis Tan.) dan Tumpangsari dengan Tanaman Sayuran di Desa Sekaan Kecamatan Kintamani.

JUMLAH SPORA DAN GENUS ENDOMIKHORIZA
PADA TANAH MONOKULTUR JERUK SIAM
(Citrus nobilis Tan.) DAN TUMPANGSARI
DENGAN TANAMAN SAYURAN DI DESA SEKAAN
KECAMATAN KINTAMANI

SKRIPSI

Oleh
Charles Alexander Yawan

KONSENTRASI ILMU TANAH DAN LINGKUNGAN
JURUSAN/PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

JUMLAH SPORA DAN GENUS ENDOMIKHORIZA
PADA TANAH MONOKULTUR JERUK SIAM
(Citrus nobilis Tan.) DAN TUMPANGSARI

DENGAN TANAMAN SAYURAN DI DESA SEKAAN
KECAMATAN KINTAMANI

Charles Alexander Yawan
NIM. 1205105075

Menyetujui,

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Ir. Anak Agung Istri Kesumadewi, M. Si.

Ir. I Wayan Dana Atmaja, MP.

NIP. 19681223 199303 2 001

NIP. 19580303 198601 1 001


Mengesahkan,
Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Udayana

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS.
NIP.19630515 198803 1 001

Tanggal Lulus : 11 Agustus 2016
vii

ABSTRAK
Charles Alexander Yawan. NIM 1205105075. Jumlah Spora dan Genus
Endomikhoriza pada Tanah Monokultur Jeruk Siam (Citrusnobilis Tan.)
dan Tumpangsari dengan Tanaman Sayuran di Desa Sekaan Kecamatan
Kintamani. Dibimbing oleh : Dr. Ir. A. A. Istri Kesumadewi, M.Si. dan Ir. I
Wayan Dana Atmaja, MP.

Mikoriza merupakan jamur yang menguntungkan karena membantu
menyediakan unsur hara, meningkatkan daya tahan terhadap kekeringan dan
melindungi tanaman dari patogen akar. Sebuah penelitian lapangan mengenai

endomikoriza dilakukan di kebun jeruk siam di Desa Sekaan Kecamatan
Kintamani Kabupaten Bangli dengan pola tanam monokultur jeruk dan
tumpangsari jeruk dengan tanaman sayuran mentimun (cucumis sativus L.), tomat
(Solanum lycopersicum), petsai (Brassica rapa subsp. Pekinensis), dan kubis
(Brassica oleracea var. capitata). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1)
jumlah spora endomikorhiza (MVA), 2) jumlah spora jamur mikoriza vasikular
arbuskular (MVA) berdasarkan ukurannya yaitu ≥ 250 µm, 106-249 µm, dan 45105 µm, dan 3) jenis genus mikoriza pada tanah kebun jeruk siam dengan pola
tanam monokultur dan tumpangsari. Tiga ulangan titik sampel tanah ditentukan
secara purposif pada masing-masing pola tanam dan dianalisis dilaboratorium
untuk mengetahui jumlah dan jenis genus endomikoriza serta analisis sifat kimia
tanah yakni P-tersedia, pH, dan C-organik tanah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola tanam monokultur memiliki
jumlah spora nyata lebih tinggi (347 spora) dibandingkan tumpangsari (178-224
spora). Jumlah spora terbanyak didominasi oleh spora genus Glomus. Jumlah
spora berukuran terkecil 45-105 µm (60,80%) diikuti spora 106-249 µm (33,82%)
dan spora ≥ 250 µm ditemukan dalam jumlah sedikit (5,39%). Terdapat dua jenis
genus pada kedua pola tanam tersebut yaitu Acaulospora (3 morfotipe) dan
Glomus (11 morfotipe). Sifat tanah yang berhubungan erat dengan jumlah spora
adalah pH tanah (r2=0,66**).
Kata Kunci : endomikoriza, monokultur, tumpangsari, sayuran.


ABSTRACT
Charles Alexander Yawan. NIM 1205105075. The amount of spores and
genus of endomikoriza in monoculture crops of Tangerine (Citrus nobilis
Tan.) and intercropping with vegetables in Sekaan districts Kintamani.
Guided by: Dr. Ir. A. A Istri Kesumadewi, M.Si and Ir. I Wayan Dana
Atmaja, MP.

Mycorrhizal is beneficial fungi because able to supply nutrients, increase
plants resistance to drought and protects plant from root pathogens. A field
research was conducted in orange orchard located in Sekaan Village, Kintamani
Districts, Bangli District. The orange plants cultivated under different cropping
pattern namely monoculture and intercropping with the following vegetables i.e.
cucumbers (Cucumis sativus L), tomatoes (Solanum lycopersicum), mustard
greens (Brassica rapa subsp. Pekinenshis), and cabbage (Brassica oleracea var.
capitata). The research was aimed to measure: 1) the total spore number of
vesicular arbuscular endomicorrhyza (VAM), 2) the total VAM spore number
with the following spore size: ≥ 250 µm, 106 – 249 µm and 45 – 105 µm, and 3)
the number of VAM genus present in the studied soils differing in cropping
pattern. Three replications of soil samples were taken purposively and being

analyzed in laboratory in order to find out the total spore number and genus types
of VAM and the content of soil available-P, pH, soil organic-C.
The result of this research proved that monoculture system had significant
higher number of VAM spores (347 spores) compared with intercropping (178 –
224 spores). The highest number of VAM spores was belongs to Glomus. Most
VAM spore were considered to be small size ranging on 45 – 105 µm (60,80%)
followed by 106 – 249 µm spores (33,82%) and the least were ≥ 250 µm spores.
There were two MVA genus present in soil of both cropping patterns which
grouped to Acaulospora (3 morphotypes) and Glomus (11 morphotypes). The soil
properties that closely related to the VAM spores number was the soil’s pH (
=0.66**).
Keywords: Endomicorrhyza, monoculture, intercropping, vegetables.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan yang Maha Esa karena
atas rahmat Tuhan penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul
“Jumlah Spora dan Jenis Genus Endomikoriza pada Tanah Monokultur Jeruk
Siam (Citrus nobilis Tan.) dan Tumpangsari dengan Tanaman Sayuran di Desa
Sekaan Kecamatan Kintamani”. Penelitian mengenai mikoriza pada daerah
perkebunan jeruk siam terdorong oleh keinginan agar mikoriza dapat

dimanfaatkan sebagai pupuk hayati yang ramah terhadap lingkungan.
Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan Skripsi ini tidak terlepas
dari bimbingan, perhatian, bantuan, dan arahan berbagai pihak yang telah
meluangkan waktunya. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Udayana Denpasar Bali.
2. Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, MS. selaku Ketua Jurusan/Program Studi
Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Udayana. sekaligus sebagai
Pembimbing Akademik atas saran, motivasi, dan dukungan kepada penulis.
3. Dr. Ir. A. A. Istri Kusumadewi, M.Si. dan Ir. I Wayan Dana Atmaja, MP.
selaku Pembimbing yang telah banyak memberi bimbingan, arahan, nasehat
serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Ir. A. A. Ngurah Grde Suwastika, MP., Dr. Ir. Ni Luh Kartini, MS., Ir. I
Nengah Soniari, MP., dan Ir. I Nyoman Dibia, M.Si. Selaku tim penguji yang
telah bersedia memberi masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Keluarga khususnya orang tua, Yohan Yawan dan Norce Ohee yang senantiasa
memberikan doa, dukungan, dan telah mengorbankan banyak materi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
6. Keluarga besar Yawan, Ohee, Akwan, dan Tanamal atas doa dan dukungannya.

7. Teman baikku Ilmu Tanah dan Lingkungan Agro 12 ( Reza Adelia, Juwita
Marbun, Jeremia Hutauruk, Irnawati Purba, Domiliska Sirait, Edowardo
Toban, Agus Frenca, I Wayan Bunada, Sherlita Paripurnani, Beti Wabiser,
Wiyoga Ariputra, Ayu Padma, Ari Nirmalayanti, Rini Ratna Dewi, dan Ni

Wayan Mayasari) yang setia menemani, membantu dan memberikan semangat
selama penelitian hingga penulisan skripsi ini.
8. Keluarga besar HIMAGROTEK serta pihak-pihak yang tidak mungkin
disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Kepala laboratorium pakan dan ternak fakultas peternakan, bapak Udin atas
atas kerjasamanya dalam peminjaman laboratorium.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini, masih terdapat kesalahan
dan kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kamampuan dan
pengalaman penulis. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, terutama bagi yang memerlukan informasi berkaitan dengan
penelitian ini.

Denpasar,


2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM .......................................................................................

i

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ..............................................

ii

ABSTRACT ..................................................................................................

iii

ABSTRAK ....................................................................................................


iv

RINGKASAN ...............................................................................................

v

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................

vii

TIM PENGUJI ..............................................................................................

viii

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................

ix

KATA PENGANTAR .................................................................................


x

DAFTAR ISI .................................................................................................

xii

DAFTAR TABEL .........................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
I.

II.

PENDAHULUAN ...........................................................................


1

1.1 Latar Belakang ............................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................

6

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................

6

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................

7

TINJAUAN PUSTAKA .................................................................

8

2.1 Mikoriza ......................................................................................

8

2.1.1 Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) ...........................

10

2.1.2 Klasifikasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) .........

11

2.1.3 Peran Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) .................

17

2.2 Sistem Monokultur .....................................................................

22

2.3 Sistem Tumpangsari ....................................................................

23

2.4 Tanaman Jeruk Siam ...................................................................

25

III.

IV.

2.5 Tanaman Mentimun ....................................................................

25

2.6 Tanaman Tomat ..........................................................................

26

2.7 Tanaman Petsai ...........................................................................

27

2.8 Tanaman Kubis ...........................................................................

28

METODE PENELITIAN ..................................................................

30

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .....................................................

30

3.2 Alat dan Bahan ............................................................................

30

3.2.1 Alat Penelitian ....................................................................

30

3.2.2 Bahan Penelitian.................................................................

31

3.3 Deskripsi Daerah Penelitian ........................................................

31

3.4 Pelaksanaan Penelitian ................................................................

33

3.4.1Pengambilan Sampel .........................................................

33

3.4.2 Isolasi Spora Vesikular Arbuskular ..................................

34

3.4.3 Identifikasi Spora Mikoriza Vesikular Arbuskular ...........

35

3.5 Analis Data .................................................................................

35

HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................

36

4.1 Hasil ............................................................................................

36

4.1.1Populasi Spora MVA ..........................................................

36

4.1.2 Gambar Genus Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) ...

39

4.1.3 Gambar Infeksi Mikoriza Vesikular Arbuskular pada
Jaringan Akar Tanaman .....................................................

42

4.2 Pembahasan .................................................................................

44

4.2.1 Isolasi Spora Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) .......

46

4.2.2 Populasi Spora Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) ...

48

4.2.3 Identifikasi Spora Fungi Mikoriza Vesikular Arbuskular
(MVA) ..............................................................................

51

4.2.4 Kolonisasi MVA pada Akar Tanaman ...............................

52

V.

KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................

56

5.1 Kesimpulan .................................................................................

56

5.2 Saran ............................................................................................

56

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

57

LAMPIRAN

62

............................................................................................

DAFTAR TABEL
Nomor

Teks

Halaman

2.1 Klasifikasi Fungi Mikoriza Arbuskular ..................................................

15

2.2 Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jeruk, Mentimun, Tomat,
Petsai, Dan Kubis Berdasarkan pada Sifat Fisik Tanah ..........................
3.1 Dosis Pemupukan pada Masing-masing Jenis Pola Tanam Jeruk Siam...

29
32

4.1 Signifikansi Pengaruh Pola Tanam Terhadap Variabel yang
Diamati…..... ...........................................................................................

36

4.2 Populasi Spora pada Tanah Budidaya Jeruk Secara Monokultur dan
Tumpangsari dengan Sayuran ................................................................

37

4.3 Pengaruh Pola Tanam Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah ...............

39

4.4 Karakteristik Morfologis Mikoriza Vesicular Arbuskular pada
Tanaman Monokultur dan Tumpangsari Jeruk Siam ..............................

39

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Teks

Halaman

2.1 Perbedaan Kolonisasi Antara Ektomikoriza dan Endomikoriza .............

9

2.2 Kolonisasi Mikoriza Vesikula Arbuskular pada Jaringan Akar
Tanaman

............................................................................................

10

2.3 Karakteristik MVA..................................................................................

12

2.4 Acaulospora ............................................................................................

13

2.5 Entrophospora .........................................................................................

13

2.6 Gigaspora

............................................................................................

14

2.7 Glomus

............................................................................................

14

2.8 Scutellospora ...........................................................................................

15

2.9 Ilustrasi Pertukaran Nutrisi Antara Mikoriza dan Tanaman ...................

18

4.1 Infeksi Mikoriza Vesicular Arbuskular (MVA) pada Jaringan Akar
Tanaman

............................................................................................

43

4.2 Rata-Rata Jumlah Spora MVA pada Jenis Pola Tanam Monokultur
dan Tumpangsari ....................................................................................

48

4.3 Presentasi Kelimpahan Populasi MVA ...................................................

48

4.4 Ukuran Spora MVA pada Masing-Masing Jenis Pola Tanam Monokultur
Jeruk Dengan Sistem Tumpangsari ........................................................

51

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Teks

Halaman

1. Tabel Sidik Ragam Total Populasi MVA .........................................

61

2. Tabel Sidik Ragam Populasi Spora Ukuran ≥ 250 µm .....................

61

3. Tabel Sidik Ragam Populasi Spora Ukuran 106-249 µm .................

62

4. Tabel Sidik Ragam Populasi Spora Ukuran 45-105 µm ...................

62

5. Tabel Sidik Ragam pH ......................................................................

63

6. Tabel Sidik Ragam C-organik ...........................................................

63

7. Tabel Sidik Ragam P-tersedia ...........................................................

64

8. Korelasi ............................................................................................

65

9. Lampiran Protokol Penelitian ...........................................................

66

10. Lampiran Perhitungan Excel ……………………………………….

69