Pengembangan Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) dan Kacang Gude (Cajanus cajan) sebagai Minuman Fungsional: Efek Hipoglikemik dan Status Antioksidan.

Pengembangan Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) dan Kacang Gude (Cajanus cajan)
sebagai Minuman Fungsional: Efek Hipoglikemik dan Status Antioksidan
Setyaningrum Ariviani, Sri Handajani, Dian R. A., E. Listyaningsih, S.
Data dari WHO menyebutkan jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat yaitu 8,4
juta (2000), 12,9 juta (2003), 14 juta (2006) dan diperkirakan terus meningkat mencapai 20,9
juta orang pada tahun 2025 menempati urutan ketiga terbesar dunia. Hasil riset kesehatan
dasar tahun 2007 menyatakan bahwa diabetes merupakan penyebab kematian urutan kedua
pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan (14.75%), dan urutan keenam di daerah
pedesaan (5,8%). Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti ini sebelumnya menunjukkan
bahwa minuman fungsional kacang tunggak dan kacang gude memperlihatkan kapasitas sebagai
antioksidan, rendah lemak dan kaya serat pangan larut. Minuman fungsional ini juga terbukti
mampu menurunkan kadar glukosa dan meningkatkan status antioksidan plasma tikus diabetes
maupun tikus diabeteshiperkolesterolemia serta memperlihatkan efek hipokolesterolemik pada
tikus diabeteshiperkolesterolemia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas
konsumsi minuman fungsional kacang tunggak dan kacang gude dalam menurunkan kadar gula
darah dan meningkatkan status antioksidan penderita diabetes tipe 2.
Kegiatan penelitian ini secara garis besar meliputi: (1) pembuatan minuman fungsional kacang
tunggak dan kacang gude, (2) pemberian diet minuman fungsional pada relawan penderita
diabetes selama satu bulan, (3) analisis kadar glukosa plasma (puasa dan postprandial) dan
status antioksidan relawan pada awal (minggu ke- 0 ), minggu ke-2 dan ke-4 (akhir). Diet
minuman fungsional diberikan sebanyak 30 gram/hari. Analisis gula darah menggunakan

metode enzimatic colorimetric test “GOD-PAP” (Barham & Trinder,1972. Analisis status
antioksidan dengan pengukuran MDA menggunakan metode TBARS C18 (Wuryastuti et al.,
1996)
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa konsumsi minuman fungsional kacang tunggak maupun
kacang gude memberikan efek hipoglikemik dan peningkatan status antioksidan penderta
diabetes tipe 2. Efek hipoglikemik ini ditunjukkan dengan penurunan kadar glukosa plasma
darah puasa maupun post pandrial (PP). Kecepatan penurunan kadar glukosa plasma darah
puasa dan PP berturut-turut -5.03 dan -21.13 mg .dl-1.minggu-1 (kacang tunggak); -11.19 dan
-19.83 mg .dl-1.minggu-1 (kacang gude). Peningkatan status antioksidan terlihat dari penurunan
kadar MDA plasma darah penderita diabetes tipe 2 dengan kecepatan penurunan -0.231
mmol.l-1.minggu-1 untuk diet kacang tungak dan - 0.266 mmol.l-1.minggu-1 untuk diet kacang
gude
Kata kunci: kacang tunggak, kacang gude, minuman fungsional, diabetes tipe 2, efek
hipoglikemik, status antioksidan