PENGARUH PEMBERIAN ASAM LEMAK TRANS TERHADAP PROFIL LIPID DAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA AORTA TIKUS JANTAN STRAIN WISTAR.
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ANDALAS
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
TESIS, AGUSTUS 2012
AFRIYANA SIREGAR
PENGARUH PEMBERIAN ASAM LEMAK TRANS TERHADAP PROFIL
LIPID DAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA AORTA TIKUS JANTAN
STRAIN WISTAR
99 halaman + 11 gambar + 7 tabel + 12 lampiran
ABSTRAK
Penelitian epidemiologis telah menunujukkan bahwa asam lemak trans
merupakan faktor resiko yang penting pada penyakit jantung koroner, Konsumsi
asam lemak trans menimbulkan pengaruh negatif karena menaikkan kadar
kolesterol total, LDL, TG dan menurunkan HDL (Wardlaw, 2002).Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian asam lemak trans
terhadap perubahan profil lipid darah (kolesterol total, LDL, trigliserida dan HDL)
dan ketebalan tunika intima aorta pada tikus jantan strain wistar.
Penelitian ini merupakan penelitian percobaan (experimental research).
Dengan menggunakan metode true experimental design – postest only control
group design. Dengan jumlah sampel 25 ekor tikus yang dibagi menjadi 5
kelompok, 1 kelompok kontrol negatif, 2 kelompok kontrol positif dan 2
kelompok perlakuan. Masing- masing kelompok perlakuan diberikan minyak
jagung penggorengan berulang 3 kali dan minyak kelapa sawit penggorengan
berulang 3 kali. Diet diberikan secara oral sebanyak 1 ml/100 gr BB tikus. Analisa
data menggunakan uji Anova One Way yang dilanjutkan dengan uji Bonferroni.
Rata-rata kolesterol tertinggi pada kelompok perlakuan 1 yaitu 80,47
mg/dl ± 6,87 (P=0,0005), rata-rata LDL tertinggi yaitu 61,26 mg/dl ± 7,16 (P=
0,0005) pada kelompok perlakuan 1, rata-rata Trigliserida tertinggi pada
kelompok perlakuan 1 yaitu 86,04 mg/dl ± 6,20 (P=0,012) dan rata-rata HDL
terendah pada kelompok 1 yaitu 2,01 mg/dl ± 2,18 (P=0,789). Sedangkan rata-rata
ketebalan tunika intima aorta tertinggi pada kelompok perlakuan 1 yaitu 70,11µm
± 16,63(P=0,329).
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pemberian asam lemak trans
terhadap peningkatan profil lipid (kolesterol total, LDL dan trigliserida), tetapi
tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar HDL dan ketebalan
tunika intima aorta. Perlu ditinjau kembali jumlah sampel yang digunakan dan
pewarnaan histologi jaringan aorta yang digunakan pada penelitian selanjutnya.
Kata kunci: Asam lemak trans, Profil Lipid, Tunika Intima Aorta
ii
POST-GRADUATE PROGRAM ANDALAS UNIVERSITY
STUDY PROGRAM BIOMEDICINE
THESIS, AUGUST 2012
AFRIYANA SIREGAR
THE EFFECT OF TRANS FATTY ACIDS ON LIPID PROFILE AND THE
THICKNESS OF AORTIC TUNICA INTIMA IN MALE WISTAR RATS
99 pages + 11 pictures + 7 table + 12 appendix
ABSTRACT
Epidemiological studies have shown that trans fatty acids is an important
risk factor in coronary heart disease, consumption of trans fatty acids cause a
negative effect due to increasing levels of total cholesterol, LDL, TG and lower
HDL (Wardlaw, 2002). The aim of this study was to determine the effect of trans
fatty acid on blood lipid profile (total cholesterol, LDL, triglycerides and HDL)
and the thickness of the tunica intima of the aorta in male wistar rats.
This study is an experimental research with true experimental - posttest
only control group design. Sample of 25 rats were divided into 5 groups, one
group of negative controls, two positive control groups and two treatment groups.
Each treatment group gave 3 times repeated frying corn oil and palm oil. Diet is
administered orally as much as 1 ml/100 gr BB rats. Analysis of data using One
Way ANOVA test followed by test of Multiple Comparisons Bonferroni.
The average cholesterol was highest in the treatment group 1 was 80.47
mg/dl ± 6.87 (P = 0.0005), LDL 61.26 mg/dl ± 7.16 (P = 0.0005) in the treatment
group 1, triglycerides in the treated group 1 was 86.04 mg/dl ± 6.20 (P = 0.012)
and the lowest average HDL in group 1 was 2.01 mg/dl ± 2.18 ( P = 0.789). While
the highest average thickness of the aortic intima was in the treatment group 1 is
70.11µm ± 16.63 (P = 0.329).
The results showed there was effects of trans fatty acids for increased the
lipid profile (total cholesterol, LDL and triglycerides), but no significant effect on
HDL cholesterol and reduction the thickness of the tunica intima aorta. Need to be
revised the number of samples and the used of histological staining of aortic tissue
in subsequent studies.
Key words: Trans Fatty Acids, Lipid Profile, Aortic Intima
ii
PENGARUH PEMBERIAN ASAM LEMAK TRANS TERHADAP PROFIL
LIPID DAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA AORTA TIKUS JANTAN
STRAIN WISTAR
Afriyana Siregar*, Fadil Oenzil**, Aswiyanti Asri***
*Poltekkes Bengkulu Jurusan Gizi, Jl.Indragiri 3 Padang Harapan Bengkulu, [email protected]
**Bagian Biokimia FK Unand
***Bagian Patologi Anatomi FK Unand
ABSTRACT
Epidemiological studies have shown that trans fatty acids is an important risk
factor in coronary heart disease, consumption of trans fatty acids cause a negative effect
due to increasing levels of total cholesterol, LDL, TG and lower HDL (Wardlaw, 2002).
The aim of this study was to determine the effect of trans fatty acid on blood lipid
profile (total cholesterol, LDL, triglycerides and HDL) and the thickness of the tunica
intima of the aorta in male wistar rats.
This study is an experimental research with true experimental - posttest only
control group design. Sample of 25 rats were divided into 5 groups, one group of
negative controls, two positive control groups and two treatment groups. Each treatment
group gave 3 times repeated frying corn oil and palm oil. Diet is administered orally as
much as 1 ml/100 gr BB rats. Analysis of data using One Way ANOVA test followed
by test of Multiple Comparisons Bonferroni.
The average cholesterol was highest in the treatment group 1 was 80.47 mg/dl ±
6.87 (P = 0.0005), LDL 61.26 mg/dl ± 7.16 (P = 0.0005) in the treatment group 1,
triglycerides in the treated group 1 was 86.04 mg/dl ± 6.20 (P = 0.012) and the lowest
average HDL in group 1 was 2.01 mg/dl ± 2.18 ( P = 0.789). While the highest average
1
thickness of the aortic intima was in the treatment group 1 is 70.11µm ± 16.63 (P =
0.329).
The results showed there was effects of trans fatty acids for increased the lipid
profile (total cholesterol, LDL and triglycerides), but no significant effect on HDL
cholesterol and reduction the thickness of the tunica intima aorta. Need to be revised the
number of samples and the used of histological staining of aortic tissue in subsequent
studies.
Key words: Trans Fatty Acids, Lipid Profile, Aortic Intima
PENDAHULUAN
Asam lemak trans terbentuk ketika
Hasil penelitian selama dekade terakhir
asam
dengan
ini menunjukkan bahwa keberadaan
bengkok)
TFA di dalam makanan menimbulkan
(perubahan
bentuk
dampak negatif terhadap kesehatan
isomer)
menjadi
yakni sebagai pemicu penyakit jantung
lemak
konfigurasi
tidak
cis
terisomerisasi
struktur
jenuh
(struktur
kimia/
konfigurasi trans (struktur lebih linier),
koroner
yang lebih menyerupai asam lemak
diabaikan. Bahkan menurut hasil-hasil
jenuh dibandingkan asam lemak tidak
penelitian dua tahun terakhir bahwa
jenuh
bahwa
pengaruh TFA lebih buruk daripada
gabungan antara asam lemak jenuh dan
efek negatif asam lemak jenuh dan
asam
sehingga
lemak
diyakini
trans
berpengaruh
(PJK)
yang
tidak
boleh
kolesterol (Silalahi, 2002).
fisiologis yang lebih besar (Mayes,
Berdasarkan penelitian epidemiologis telah
2003)
menunujukkan bahwa asam lemak trans
merupakan faktor resiko yang penting pada
2
penyakit jantung koroner. Konsumsi asam
mendadak
atau
lemak trans menimbulkan pengaruh negatif
sedangkan
penyumbatan
karena menaikkan kadar LDL, sama seperti
darah
pengaruh asam lemak jenuh. Akan tetapi,
disamping menaikkan LDL, asam lemak
otak
gagal
jantung,
pembuluh
berakibat
stroke,
penyumbatan pembuluh darah perifer
juga tak kalah pentingnya karena bisa
trans juga menurunkan HDL sedangkan
berakhir dengan amputasi atau tromboasam lemak jenuh tidak mempengaruhi
emboli yang fatal (PERKI, 2012).
kadar HDL. Asam lemak trans cenderung
menaikkan lipoprotein aterogenik yakni low
density
lipoprotein
(LDL)
(Wardlaw,
Asupan asam lemak trans di Indonesia
belum pernah diteliti, tetapi dengan
2002).
makanan yang dikonsumsi terutama
Penyakit jantung, otak dan pembuluh
bahan makanan yang digoreng, asupan
darah
(kardioserebrovaskular)
asam lemak trans tinggi. Preferensi
memegang peran yang semakin penting
konsumen terhadap makanan gorengan
dalam
kesehatan
di Indonesia termasuk tinggi, sementara
Penyakit
kekhawatiran tentang adanya pengaruh
berbagai
masyarakat
masalah
Indonesia.
yang
metabolik dari lemak trans khususnya
paling sering menimbulkan mortalitas
yang berhubungan dengan indikator
dan morbiditas didasari oleh proses
penyakit jantung dan pembuluh darah
aterosklerosis
telah bermunculan. Berdasarkan hal
kardioserebrovaskular
yang
(PKSV)
menimbulkan
penyempitan dan penyumbatan total
tersebut
pembuluh
mengenai pengaruh asam lemak trans
darah.
pembuluh
darah
kibatkan
serangan
Penyumbatan
koroner
jantung
perlu
dilakukan
penelitian
menga-
dari minyak goreng dan sumber lainnya
(infark
terhadap
miokard) yang bisa diikuti kematian
profil
lipid
darah
dan
penebalan tunika intima aorta yang
3
merupakan
indikator
terjadinya
histopatologi
jaringan
dilakukan di
aterogenesis.
Laboratorium Patologi Anatomi FK
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Universitas Andalas. Adapun populasi
mengetahui pengaruh pemberian asam
pada penelitian ini adalah tikus putih
lemak trans terhadap perubahan profil
jenis Rattus novergicus Strain Wistar
lipid darah (kolesterol total, LDL,
yang
trigliserida dan HDL) dan ketebalan
(Laboratorium Penelitian dan Pengujian
tunika intima aorta pada tikus jantan
Terpadu) unit IV UGM, Jogyakarta.
strain wistar.
Dengan jumlah sampel 25 ekor tikus
Penelitian ini merupakan penelitian
yang di-bagi menjadi 5 kelompok, 1
research),
kelompok kontrol negatif, 2 kelompok
percobaan
dengan
(experimental
menggunakan
metode
true
kontrol
diperoleh
positif
dan
dari
2
LPPT
kelompok
experimental design – postest only
perlakuan. Masing- masing kelompok
control
Penelitian
perlakuan di-berikan minyak jagung
Laboratorium
penggorengan berulang 3 kali (per-
Farmakologi Fakultas Farmasi Uni-
lakuan 1) dan minyak kelapa sawit
versitas Andalas untuk persiapan dan
penggorengan
pengkondisian bahan dan sampel serta
(perlakuan 2). Diet diberikan secara oral
dilanjutkan ke tahap intervensi dan
sebanyak 1 ml/100 gr BB tikus selama 8
perlakuan. Pemeriksaan kimia darah
minggu. Asam lemak trans pada minyak
(profil
di
sawit dan minyak jagung sebelumnya
Fakultas
dianalisa di Balai Besar Pengembangan
Kedokteran (FK) Universitas Andalas.
dan Penelitian Pertanian Laboratorium
Sedangkan
pasca Panen, Bogor.
group
dilaksanakan
lipid
Laboratorium
design.
di
darah)
dilakukan
Biokimia
untuk
pemeriksaan
berulang
3
kali
4
Tabel 1. Rata-Rata Kadar Kolesterol Total (mg/dl) Pada Berbagai Kelompok
Sampel
Kelompok
Kolesterol (mg/dl)
Rata-rata ± SD
62,24
± 3,72
61,78
± 8,26
64,93
± 1,91
80,47
± 6,87
73,54
± 2,99
Kontrol negatif
Kontrol positif 1
Kontrol positif 2
Perlakuan 1
Perlakuan 2
p
0,0005
HASIL PENELITIAN
yang
jagung penggorengan berulang) dan
digunakan tikus jantan strain wistar,
perlakuan 2 (diet standar dan minyak
sebanyak 25 ekor, kelompok penelitian
kelapa sawit penggorengan berulang),
dibagi menjadi 5 kelompok, antara lain :
masing-masing kelompok sebanyak 5
kelompok kontrol negatif (diet standar),
ekor, dengan umur tikus
kontrol positif 1 (diet standar dan
Karakteristik penelitian ini antara lain:
minyak jagung murni), kontrol positif 2
jumlah, jenis kelamin, umur dan berat
(diet standar dan minyak sawit murni),
badan yang telah memenuhi kriteria
perlakuan 1(diet standar dan minyak
inklusi yang sudah ditetapkan.
Pada
penelitian
ini
sampel
± 2 bulan.
Tabel 2. Rata-Rata Kadar Low Density Lipoprotein Cholesterol (LDL-C) (mg/dl)
Pada Berbagai Kelompok Sampel
Kelompok
Kontrol negatif
Kontrol positif 1
Kontrol positif 2
Perlakuan 1
Perlakuan 2
LDL (mg/dl)
Rata-rata ± SD
45,64
± 3,96
41,89
± 8,01
46,38
± 1,37
61,26
± 7,16
54,59
± 2,89
p
0,0005
5
Pengaruh Pemberian Asam Lemak
tunika intima aorta berdistribusi normal
Trans Terhadap Profil Lipid Tikus
setelah
Jantan Strain Wistar
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov
Data profil lipid (total kolesterol, LDL,
sehingga dapat
trigliserida dan HDL) serta ketebalan
selanjutnya yaitu Anova One Way.
diuji
normalitasnya
dengan
dilanjutkan ke uji
Tabel 3. Rata-Rata Kadar Trigliserida (TG) (mg/dl) Pada Berbagai Kelompok
Sampel
Kelompok
Trigliserida (mg/dl)
Rata-rata ± SD
68,95
± 3,26
81,52
± 10,37
77,79
± 6,79
86,04
± 6,20
83,45
± 7,53
Kontrol negatif
Kontrol positif 1
Kontrol positif 2
Perlakuan 1
Perlakuan 2
p
0,012
Pengaruh Pemberian Asam Lemak
gambar hasil histologi yang diperiksa
Trans Terhadap Ketebalan Tunika
dengan
Intima
microscope.
Aorta
Pada
Berbagai
teaching
menggunakan
Kelompok Sampel
Secara
keseluruhan
Berikut rata-rata ketebalan tunika intima
perbedaan yang bermakna antara jenis
aorta tikus jantan strain wistar dari
kelompok
berbagai kelompok disertai dengan
intima aorta (p > 0,05). Meskipun
dengan
tidak
rata-rata
terdapat
tunika
Tabel 4. Ketebalan Tunika Intima Aorta(µm) Pada Berbagai Kelompok Sampel
Kelompok
Kontrol negatif
Kontrol positif 1
Kontrol positif 2
Perlakuan 1
Perlakuan 2
Tunika Intima Aorta (µm)
Rata-rata ± SD
53,65
± 10,73
59,03
± 17,48
59,77
± 12,42
70,11
± 16,63
68,43
± 10,60
p
0,329
6
jaringan belum jelas terdapat plak
tikus jantan strain wistar terlihat paling
fibrosis, akan tetapi rata-rata hasil
tebal pada kelompok perlakuan 1
histologi ketebalan tunika intima aorta
dengan tebal tunika intima 70,11 µm.
Tunika intima
Gambar 1. Aorta tikus kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan 1.
PEMBAHASAN
kali pada suhu > 200°C. Setiap 100
Pengaruh Pemberian Asam Lemak
gram minyak jagung dengan pemanasan
Trans Terhadap Profil Lipid
3 kali mengandung 0,41mg asam lemak
Hasil uji statistik kadar kolesterol total
trans
menunjukkan adanya perbedaan rata-
minyak kelapa sawit dengan pemanasan
rata yang signifikan pemberian asam
3 kali mengandung 0,29 mg asam lemak
lemak trans terhadap kadar kolesterol
trans (hasil analisis asam lemak trans
total
dengan GCMS.
tikus
jantan
strain
wistar.
sedangkan
setiap
100
gram
Berdasarkan uji lanjut perbedaan yang
Oluba et al, melakukan penelitian pada
sangat
pada
21 tikus jantan strain wistar albino yang
kelompok perlakuan 1 yang diberi
diberi minyak sawit murni dan minyak
minyak jagung yang telah dipanaskan 3
kedelai yang terhidrogenasi sebagian
kali pada suhu > 200°C dengan
selama 6 minggu menunjukkan hasil
kelompok perlakuan 2 yang diberi
asam lemak trans meningkatkan kadar
minyak sawit yang telah dipanaskan 3
LDL dan kolesterol total, mengurangi
signifikan
terletak
7
konsentrasi HDL, dan meningkatkan
prediktor yang kuat dari risiko CHD
rasio kolesterol total: HDL, suatu
(Mozaffarian et al., 2006).
prediktor kuat risiko penyakit jantung
Asam
koroner (Oluba,O.M et al., 2008).
meningkatkan
Efek utama dari asam lemak trans pada
dibandingkan dengan lemak lain dan
tingkat
telah
mengurangi ukuran partikel kolesterol
dievaluasi dalam uji diet terkontrol.
LDL yang masing-masing dapat lebih
Efek pada lipid serum dari lemak jenuh
lanjut meningkatkan risiko penyakit
atau
jantung koroner (Mensink et al., 2003).
lipid
lemak
dalam
tak
darah
jenuh
cis
yang
lemak
trans
menunjukkan
kadar
trigliserida
digantikan dengan lemak trans telah
Pada hasil uji statistik kadar HDL tidak
dirangkum dari meta-analisis dari 12
signifikan yang menunjukkan secara
percobaan acak terkontrol konsumsi
statistik tidak ada perbedaan rata-rata
asam lemak trans. Data ini berasal dari
pemberian asam lemak trans terhadap
524 subyek dalam kelompok 39 studi
penurunan kadar HDL tikus kelompok
terpisah dan menetapkan efek lemak
perlakuan, walaupun rata-rata kadar
jenuh dan tak jenuh cis pada serum
HDL terendah terdapat pada tikus
level
kelompok
lipid.
Sebagaimana
jika
perlakuan
1
dan
yang
dibandingkan dengan konsumsi dalam
tertinggi berada pada kelompok kontrol
jumlah kalori yang sama dari lemak
positif 1. Pada penelitian ini, peneliti
jenuh atau tak jenuh cis, konsumsi asam
menghitung
lemak trans mening-katkan kadar LDL,
menggunakan rumus Friedwall, yang
mengurangi HDL, dan meningkatkan
didapat
rasio kolesterol total terhadap HDL,
dikurangi LDL dan TG yang sudah
dianalisis
kadar
dari
data
secara
HDL
dengan
kolesterol
enzimatik,
total
dapat
8
memberikan
perbe-daan
hasil
pembentukan sel busa lipid. Tunika
dibandingkan dengan kadar HDL yang
intima terlihat sebagai lapisan tipis sel-
dianalisa dari serum. Hal ini menjadi
sel endotel dengan tidak ada formasi sel
evaluasi bahwa untuk menganalisis
busa. lamina elastis internal yang utuh
kadar HDL menggunakan metode enzi-
dan
matik
mendukung migrasi otot halus seperti
menggunakan
reagen
HDL
berkesinambungan
tidak
memberikan hasil yang lebih nyata dan
yang terlihat dalam aterosklerosis.
akurat.
Pembentukan sel busa tidak tampak
Pengaruh Pemberian Asam Lemak
jelas dapat dikarenakan dalam proses
Trans Terhadap Ketebalan Tunika
pemeriksaan yang dilakukan. Lipid jelas
Intima Aorta (µm)
terlihat dengan pewarna (dyes) yang
Hasil statistik menunjukkan tidak ada
mudah larut dalam lipid daripada dalam
perbedaan rata-rata pemberian asam
medium yang pewarnanya dilarutkan.
lemak trans terhadap ketebalan tunika
Pada proses ini, irisan beku dicelup ke
intima
rata-rata
dalam larutan alkohol yang dijenuhkan
ketebalan tunika intima aorta tertinggi
dengan pewarna yang sesuai. Pewarna
terdapat pada kelompok perlakuan 1
itu akan berpindah dari alkohol ke
dan terendah pada kelompok kontrol
dalam tetes lipid sel. Pewarna yang
negatif.
tunika
paling banyak dipakai untuk ini adalah
intima aorta yang paling tebal yaitu
sudan black, dapat memberi warna
pada perlakuan 1 (70,11 µm). Pada
merah dan hitam pada lipid (Junqueira,
kelompok perlakuan belum terlihat
1998). Sama halnya dengan penelitian
plak,
ini yang secara statistik menunjukkan
aorta,
walaupun
Rata-rata
ketebalan
penebalan
menunjukkan
bahwa
jelas
tidak
yang
ada
hasil
yang
tidak
signifikan,
pada
9
penelitian efek pemanasan berulang
sirkulasi biomarker disfungsi endotel
minyak sawit pada profil lipid dan
dan merusak dilatasi arteri-tergantung
histologi
nitrat
aorta pada
Ovariectomi,
tikus
temuan
dengan
histologis
oksida.
mempengaruhi
Lemak
trans
metabolisme
juga
asam
menunjukkan bah-wa tidak jelas efek
lemak adiposit, sehingga mengurangi
merugikan
menggunakan
penyerapan
trigliserida,
minyak sawit berulang kali dipanaskan.
esterifikasi
kolesterol
Meskipun
profil
disintesis, dan meningkatkan produksi
yang
asam lemak bebas (Mozaffarian, 2006).
terlihat
plasma
menunjukkan
beberapa
lipid
hasil
mengurangi
yang
baru
kurang baik, perubahan ini tidak cukup
KESIMPULAN
signifikan
Asam lemak trans berpengaruh terhadap
untuk
diwujudkan
pada
jaringan aorta. Durasi singkat perlakuan
peningkatan
dan jenis hewan yang digunakan dalam
kadar LDL, trigliserida pada tikus
penelitian ini dapat berkontribusi pada
jantan
temuan negatif dan tikus dikenal cukup
cendrung menurunkan kadar HDL, dan
tahan aterosklerosis (Jaarin, 2006).
cendrung
Asam lemak trans memodulasi respons
tunika
monosit dan makrofag pada manusia,
statistik tidak bermakna menurunkan
meningkatkan produksi oleh monosit
kadar HDL dan peningkatan ketebalan
TNF-α dan interleukin-6 dan mungkin
tunika intima aorta pada tikus jantan
juga
strain wistar.
kadar
monosit
chemoattractant.
protein
Lemak trans juga
mempengaruhi fungsi vaskular. Lemak
trans
telah
terbukti
meningkatkan
kadar
strain
kolesterol
wistar,
akan
meningkatkan
intima
aorta.
total,
tetapi
ketebalan
setelah
diuji
DAFTAR PUSTAKA
1. Jaarin K, M Norhayati, G. Norzana,
U. Nor Aini, S. Ima-Nirwana. 2006.
10
Effects of Heated Vegetable Oils on
England Journal of Medicine. 354:
Serum
1601–1613.
Lipids
and
Aorta
of
Pakistan
6. Oluba OM, Adeyemi, O, Ojieh, G.C,
Journal of Nutrition 5 (1): 19-29.
Aboluwoye, C.O, Eidangbe, G.O.
ISSN 1680-5194.
2008. Comparative effect of soybean
Ovariectomized
Rats.
2. Junqueira CL, et al. 1998. Histologi
Dasar. Jakarta. EGC.
oil and palm oil on serum Lipids and
some serum enzymes in cholesterol-
3. Mayes PA. 2003. Biosintesis Asam
Lemak, in Muray RK, Granner DK,
Rodwell vw, editors.
Biokimia.
Jakarta.
fed rats,
European
Journal
Of
Scientific Research, Vol.23 No.4.
7. Perhimpunan
Dokter
Spesialis
Kardiovaskular Indonesia (PERKI)
4. Mensink RP, Zock PL, Kester AD,
dan Perhimpunan Dokter Spesialis
Katan MB. 2003. Effects of dietary
Saraf
fatty acids and carbohydrates on the
Strategi
ratio
HDL
Kesehatan
cholesterol and on serum lipids and
Pembuluh
apolipoproteins: a meta-analysis of
(Kardioserebrovaskular) di Indonesia
60 controlled trials. Am J Clin
2012 – 2021.
of
serum
total
to
Nutr.77:1146 –1155.
Indonesia
Nasional
Jantung,
(PERDOSSI),
Pelayanan
Otak
dan
Darah
8. Silalahi J, Tampubolon DR. 2002.
5. Mozaffarian D, Katan MB, Ascherio
Asam Lemak Trans Dalam Makanan
A, Stampfer MJ, Willett WC. 2006.
Dan
Trans
Kesehatan. Jurnal Teknologi Dan
Fatty
Acids
and
Cardiovascular Disease. The New
Pengaruhnya
Terhadap
Industri Pangan. vol XIII no.2.
11
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
TESIS, AGUSTUS 2012
AFRIYANA SIREGAR
PENGARUH PEMBERIAN ASAM LEMAK TRANS TERHADAP PROFIL
LIPID DAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA AORTA TIKUS JANTAN
STRAIN WISTAR
99 halaman + 11 gambar + 7 tabel + 12 lampiran
ABSTRAK
Penelitian epidemiologis telah menunujukkan bahwa asam lemak trans
merupakan faktor resiko yang penting pada penyakit jantung koroner, Konsumsi
asam lemak trans menimbulkan pengaruh negatif karena menaikkan kadar
kolesterol total, LDL, TG dan menurunkan HDL (Wardlaw, 2002).Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian asam lemak trans
terhadap perubahan profil lipid darah (kolesterol total, LDL, trigliserida dan HDL)
dan ketebalan tunika intima aorta pada tikus jantan strain wistar.
Penelitian ini merupakan penelitian percobaan (experimental research).
Dengan menggunakan metode true experimental design – postest only control
group design. Dengan jumlah sampel 25 ekor tikus yang dibagi menjadi 5
kelompok, 1 kelompok kontrol negatif, 2 kelompok kontrol positif dan 2
kelompok perlakuan. Masing- masing kelompok perlakuan diberikan minyak
jagung penggorengan berulang 3 kali dan minyak kelapa sawit penggorengan
berulang 3 kali. Diet diberikan secara oral sebanyak 1 ml/100 gr BB tikus. Analisa
data menggunakan uji Anova One Way yang dilanjutkan dengan uji Bonferroni.
Rata-rata kolesterol tertinggi pada kelompok perlakuan 1 yaitu 80,47
mg/dl ± 6,87 (P=0,0005), rata-rata LDL tertinggi yaitu 61,26 mg/dl ± 7,16 (P=
0,0005) pada kelompok perlakuan 1, rata-rata Trigliserida tertinggi pada
kelompok perlakuan 1 yaitu 86,04 mg/dl ± 6,20 (P=0,012) dan rata-rata HDL
terendah pada kelompok 1 yaitu 2,01 mg/dl ± 2,18 (P=0,789). Sedangkan rata-rata
ketebalan tunika intima aorta tertinggi pada kelompok perlakuan 1 yaitu 70,11µm
± 16,63(P=0,329).
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pemberian asam lemak trans
terhadap peningkatan profil lipid (kolesterol total, LDL dan trigliserida), tetapi
tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar HDL dan ketebalan
tunika intima aorta. Perlu ditinjau kembali jumlah sampel yang digunakan dan
pewarnaan histologi jaringan aorta yang digunakan pada penelitian selanjutnya.
Kata kunci: Asam lemak trans, Profil Lipid, Tunika Intima Aorta
ii
POST-GRADUATE PROGRAM ANDALAS UNIVERSITY
STUDY PROGRAM BIOMEDICINE
THESIS, AUGUST 2012
AFRIYANA SIREGAR
THE EFFECT OF TRANS FATTY ACIDS ON LIPID PROFILE AND THE
THICKNESS OF AORTIC TUNICA INTIMA IN MALE WISTAR RATS
99 pages + 11 pictures + 7 table + 12 appendix
ABSTRACT
Epidemiological studies have shown that trans fatty acids is an important
risk factor in coronary heart disease, consumption of trans fatty acids cause a
negative effect due to increasing levels of total cholesterol, LDL, TG and lower
HDL (Wardlaw, 2002). The aim of this study was to determine the effect of trans
fatty acid on blood lipid profile (total cholesterol, LDL, triglycerides and HDL)
and the thickness of the tunica intima of the aorta in male wistar rats.
This study is an experimental research with true experimental - posttest
only control group design. Sample of 25 rats were divided into 5 groups, one
group of negative controls, two positive control groups and two treatment groups.
Each treatment group gave 3 times repeated frying corn oil and palm oil. Diet is
administered orally as much as 1 ml/100 gr BB rats. Analysis of data using One
Way ANOVA test followed by test of Multiple Comparisons Bonferroni.
The average cholesterol was highest in the treatment group 1 was 80.47
mg/dl ± 6.87 (P = 0.0005), LDL 61.26 mg/dl ± 7.16 (P = 0.0005) in the treatment
group 1, triglycerides in the treated group 1 was 86.04 mg/dl ± 6.20 (P = 0.012)
and the lowest average HDL in group 1 was 2.01 mg/dl ± 2.18 ( P = 0.789). While
the highest average thickness of the aortic intima was in the treatment group 1 is
70.11µm ± 16.63 (P = 0.329).
The results showed there was effects of trans fatty acids for increased the
lipid profile (total cholesterol, LDL and triglycerides), but no significant effect on
HDL cholesterol and reduction the thickness of the tunica intima aorta. Need to be
revised the number of samples and the used of histological staining of aortic tissue
in subsequent studies.
Key words: Trans Fatty Acids, Lipid Profile, Aortic Intima
ii
PENGARUH PEMBERIAN ASAM LEMAK TRANS TERHADAP PROFIL
LIPID DAN KETEBALAN TUNIKA INTIMA AORTA TIKUS JANTAN
STRAIN WISTAR
Afriyana Siregar*, Fadil Oenzil**, Aswiyanti Asri***
*Poltekkes Bengkulu Jurusan Gizi, Jl.Indragiri 3 Padang Harapan Bengkulu, [email protected]
**Bagian Biokimia FK Unand
***Bagian Patologi Anatomi FK Unand
ABSTRACT
Epidemiological studies have shown that trans fatty acids is an important risk
factor in coronary heart disease, consumption of trans fatty acids cause a negative effect
due to increasing levels of total cholesterol, LDL, TG and lower HDL (Wardlaw, 2002).
The aim of this study was to determine the effect of trans fatty acid on blood lipid
profile (total cholesterol, LDL, triglycerides and HDL) and the thickness of the tunica
intima of the aorta in male wistar rats.
This study is an experimental research with true experimental - posttest only
control group design. Sample of 25 rats were divided into 5 groups, one group of
negative controls, two positive control groups and two treatment groups. Each treatment
group gave 3 times repeated frying corn oil and palm oil. Diet is administered orally as
much as 1 ml/100 gr BB rats. Analysis of data using One Way ANOVA test followed
by test of Multiple Comparisons Bonferroni.
The average cholesterol was highest in the treatment group 1 was 80.47 mg/dl ±
6.87 (P = 0.0005), LDL 61.26 mg/dl ± 7.16 (P = 0.0005) in the treatment group 1,
triglycerides in the treated group 1 was 86.04 mg/dl ± 6.20 (P = 0.012) and the lowest
average HDL in group 1 was 2.01 mg/dl ± 2.18 ( P = 0.789). While the highest average
1
thickness of the aortic intima was in the treatment group 1 is 70.11µm ± 16.63 (P =
0.329).
The results showed there was effects of trans fatty acids for increased the lipid
profile (total cholesterol, LDL and triglycerides), but no significant effect on HDL
cholesterol and reduction the thickness of the tunica intima aorta. Need to be revised the
number of samples and the used of histological staining of aortic tissue in subsequent
studies.
Key words: Trans Fatty Acids, Lipid Profile, Aortic Intima
PENDAHULUAN
Asam lemak trans terbentuk ketika
Hasil penelitian selama dekade terakhir
asam
dengan
ini menunjukkan bahwa keberadaan
bengkok)
TFA di dalam makanan menimbulkan
(perubahan
bentuk
dampak negatif terhadap kesehatan
isomer)
menjadi
yakni sebagai pemicu penyakit jantung
lemak
konfigurasi
tidak
cis
terisomerisasi
struktur
jenuh
(struktur
kimia/
konfigurasi trans (struktur lebih linier),
koroner
yang lebih menyerupai asam lemak
diabaikan. Bahkan menurut hasil-hasil
jenuh dibandingkan asam lemak tidak
penelitian dua tahun terakhir bahwa
jenuh
bahwa
pengaruh TFA lebih buruk daripada
gabungan antara asam lemak jenuh dan
efek negatif asam lemak jenuh dan
asam
sehingga
lemak
diyakini
trans
berpengaruh
(PJK)
yang
tidak
boleh
kolesterol (Silalahi, 2002).
fisiologis yang lebih besar (Mayes,
Berdasarkan penelitian epidemiologis telah
2003)
menunujukkan bahwa asam lemak trans
merupakan faktor resiko yang penting pada
2
penyakit jantung koroner. Konsumsi asam
mendadak
atau
lemak trans menimbulkan pengaruh negatif
sedangkan
penyumbatan
karena menaikkan kadar LDL, sama seperti
darah
pengaruh asam lemak jenuh. Akan tetapi,
disamping menaikkan LDL, asam lemak
otak
gagal
jantung,
pembuluh
berakibat
stroke,
penyumbatan pembuluh darah perifer
juga tak kalah pentingnya karena bisa
trans juga menurunkan HDL sedangkan
berakhir dengan amputasi atau tromboasam lemak jenuh tidak mempengaruhi
emboli yang fatal (PERKI, 2012).
kadar HDL. Asam lemak trans cenderung
menaikkan lipoprotein aterogenik yakni low
density
lipoprotein
(LDL)
(Wardlaw,
Asupan asam lemak trans di Indonesia
belum pernah diteliti, tetapi dengan
2002).
makanan yang dikonsumsi terutama
Penyakit jantung, otak dan pembuluh
bahan makanan yang digoreng, asupan
darah
(kardioserebrovaskular)
asam lemak trans tinggi. Preferensi
memegang peran yang semakin penting
konsumen terhadap makanan gorengan
dalam
kesehatan
di Indonesia termasuk tinggi, sementara
Penyakit
kekhawatiran tentang adanya pengaruh
berbagai
masyarakat
masalah
Indonesia.
yang
metabolik dari lemak trans khususnya
paling sering menimbulkan mortalitas
yang berhubungan dengan indikator
dan morbiditas didasari oleh proses
penyakit jantung dan pembuluh darah
aterosklerosis
telah bermunculan. Berdasarkan hal
kardioserebrovaskular
yang
(PKSV)
menimbulkan
penyempitan dan penyumbatan total
tersebut
pembuluh
mengenai pengaruh asam lemak trans
darah.
pembuluh
darah
kibatkan
serangan
Penyumbatan
koroner
jantung
perlu
dilakukan
penelitian
menga-
dari minyak goreng dan sumber lainnya
(infark
terhadap
miokard) yang bisa diikuti kematian
profil
lipid
darah
dan
penebalan tunika intima aorta yang
3
merupakan
indikator
terjadinya
histopatologi
jaringan
dilakukan di
aterogenesis.
Laboratorium Patologi Anatomi FK
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Universitas Andalas. Adapun populasi
mengetahui pengaruh pemberian asam
pada penelitian ini adalah tikus putih
lemak trans terhadap perubahan profil
jenis Rattus novergicus Strain Wistar
lipid darah (kolesterol total, LDL,
yang
trigliserida dan HDL) dan ketebalan
(Laboratorium Penelitian dan Pengujian
tunika intima aorta pada tikus jantan
Terpadu) unit IV UGM, Jogyakarta.
strain wistar.
Dengan jumlah sampel 25 ekor tikus
Penelitian ini merupakan penelitian
yang di-bagi menjadi 5 kelompok, 1
research),
kelompok kontrol negatif, 2 kelompok
percobaan
dengan
(experimental
menggunakan
metode
true
kontrol
diperoleh
positif
dan
dari
2
LPPT
kelompok
experimental design – postest only
perlakuan. Masing- masing kelompok
control
Penelitian
perlakuan di-berikan minyak jagung
Laboratorium
penggorengan berulang 3 kali (per-
Farmakologi Fakultas Farmasi Uni-
lakuan 1) dan minyak kelapa sawit
versitas Andalas untuk persiapan dan
penggorengan
pengkondisian bahan dan sampel serta
(perlakuan 2). Diet diberikan secara oral
dilanjutkan ke tahap intervensi dan
sebanyak 1 ml/100 gr BB tikus selama 8
perlakuan. Pemeriksaan kimia darah
minggu. Asam lemak trans pada minyak
(profil
di
sawit dan minyak jagung sebelumnya
Fakultas
dianalisa di Balai Besar Pengembangan
Kedokteran (FK) Universitas Andalas.
dan Penelitian Pertanian Laboratorium
Sedangkan
pasca Panen, Bogor.
group
dilaksanakan
lipid
Laboratorium
design.
di
darah)
dilakukan
Biokimia
untuk
pemeriksaan
berulang
3
kali
4
Tabel 1. Rata-Rata Kadar Kolesterol Total (mg/dl) Pada Berbagai Kelompok
Sampel
Kelompok
Kolesterol (mg/dl)
Rata-rata ± SD
62,24
± 3,72
61,78
± 8,26
64,93
± 1,91
80,47
± 6,87
73,54
± 2,99
Kontrol negatif
Kontrol positif 1
Kontrol positif 2
Perlakuan 1
Perlakuan 2
p
0,0005
HASIL PENELITIAN
yang
jagung penggorengan berulang) dan
digunakan tikus jantan strain wistar,
perlakuan 2 (diet standar dan minyak
sebanyak 25 ekor, kelompok penelitian
kelapa sawit penggorengan berulang),
dibagi menjadi 5 kelompok, antara lain :
masing-masing kelompok sebanyak 5
kelompok kontrol negatif (diet standar),
ekor, dengan umur tikus
kontrol positif 1 (diet standar dan
Karakteristik penelitian ini antara lain:
minyak jagung murni), kontrol positif 2
jumlah, jenis kelamin, umur dan berat
(diet standar dan minyak sawit murni),
badan yang telah memenuhi kriteria
perlakuan 1(diet standar dan minyak
inklusi yang sudah ditetapkan.
Pada
penelitian
ini
sampel
± 2 bulan.
Tabel 2. Rata-Rata Kadar Low Density Lipoprotein Cholesterol (LDL-C) (mg/dl)
Pada Berbagai Kelompok Sampel
Kelompok
Kontrol negatif
Kontrol positif 1
Kontrol positif 2
Perlakuan 1
Perlakuan 2
LDL (mg/dl)
Rata-rata ± SD
45,64
± 3,96
41,89
± 8,01
46,38
± 1,37
61,26
± 7,16
54,59
± 2,89
p
0,0005
5
Pengaruh Pemberian Asam Lemak
tunika intima aorta berdistribusi normal
Trans Terhadap Profil Lipid Tikus
setelah
Jantan Strain Wistar
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov
Data profil lipid (total kolesterol, LDL,
sehingga dapat
trigliserida dan HDL) serta ketebalan
selanjutnya yaitu Anova One Way.
diuji
normalitasnya
dengan
dilanjutkan ke uji
Tabel 3. Rata-Rata Kadar Trigliserida (TG) (mg/dl) Pada Berbagai Kelompok
Sampel
Kelompok
Trigliserida (mg/dl)
Rata-rata ± SD
68,95
± 3,26
81,52
± 10,37
77,79
± 6,79
86,04
± 6,20
83,45
± 7,53
Kontrol negatif
Kontrol positif 1
Kontrol positif 2
Perlakuan 1
Perlakuan 2
p
0,012
Pengaruh Pemberian Asam Lemak
gambar hasil histologi yang diperiksa
Trans Terhadap Ketebalan Tunika
dengan
Intima
microscope.
Aorta
Pada
Berbagai
teaching
menggunakan
Kelompok Sampel
Secara
keseluruhan
Berikut rata-rata ketebalan tunika intima
perbedaan yang bermakna antara jenis
aorta tikus jantan strain wistar dari
kelompok
berbagai kelompok disertai dengan
intima aorta (p > 0,05). Meskipun
dengan
tidak
rata-rata
terdapat
tunika
Tabel 4. Ketebalan Tunika Intima Aorta(µm) Pada Berbagai Kelompok Sampel
Kelompok
Kontrol negatif
Kontrol positif 1
Kontrol positif 2
Perlakuan 1
Perlakuan 2
Tunika Intima Aorta (µm)
Rata-rata ± SD
53,65
± 10,73
59,03
± 17,48
59,77
± 12,42
70,11
± 16,63
68,43
± 10,60
p
0,329
6
jaringan belum jelas terdapat plak
tikus jantan strain wistar terlihat paling
fibrosis, akan tetapi rata-rata hasil
tebal pada kelompok perlakuan 1
histologi ketebalan tunika intima aorta
dengan tebal tunika intima 70,11 µm.
Tunika intima
Gambar 1. Aorta tikus kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan 1.
PEMBAHASAN
kali pada suhu > 200°C. Setiap 100
Pengaruh Pemberian Asam Lemak
gram minyak jagung dengan pemanasan
Trans Terhadap Profil Lipid
3 kali mengandung 0,41mg asam lemak
Hasil uji statistik kadar kolesterol total
trans
menunjukkan adanya perbedaan rata-
minyak kelapa sawit dengan pemanasan
rata yang signifikan pemberian asam
3 kali mengandung 0,29 mg asam lemak
lemak trans terhadap kadar kolesterol
trans (hasil analisis asam lemak trans
total
dengan GCMS.
tikus
jantan
strain
wistar.
sedangkan
setiap
100
gram
Berdasarkan uji lanjut perbedaan yang
Oluba et al, melakukan penelitian pada
sangat
pada
21 tikus jantan strain wistar albino yang
kelompok perlakuan 1 yang diberi
diberi minyak sawit murni dan minyak
minyak jagung yang telah dipanaskan 3
kedelai yang terhidrogenasi sebagian
kali pada suhu > 200°C dengan
selama 6 minggu menunjukkan hasil
kelompok perlakuan 2 yang diberi
asam lemak trans meningkatkan kadar
minyak sawit yang telah dipanaskan 3
LDL dan kolesterol total, mengurangi
signifikan
terletak
7
konsentrasi HDL, dan meningkatkan
prediktor yang kuat dari risiko CHD
rasio kolesterol total: HDL, suatu
(Mozaffarian et al., 2006).
prediktor kuat risiko penyakit jantung
Asam
koroner (Oluba,O.M et al., 2008).
meningkatkan
Efek utama dari asam lemak trans pada
dibandingkan dengan lemak lain dan
tingkat
telah
mengurangi ukuran partikel kolesterol
dievaluasi dalam uji diet terkontrol.
LDL yang masing-masing dapat lebih
Efek pada lipid serum dari lemak jenuh
lanjut meningkatkan risiko penyakit
atau
jantung koroner (Mensink et al., 2003).
lipid
lemak
dalam
tak
darah
jenuh
cis
yang
lemak
trans
menunjukkan
kadar
trigliserida
digantikan dengan lemak trans telah
Pada hasil uji statistik kadar HDL tidak
dirangkum dari meta-analisis dari 12
signifikan yang menunjukkan secara
percobaan acak terkontrol konsumsi
statistik tidak ada perbedaan rata-rata
asam lemak trans. Data ini berasal dari
pemberian asam lemak trans terhadap
524 subyek dalam kelompok 39 studi
penurunan kadar HDL tikus kelompok
terpisah dan menetapkan efek lemak
perlakuan, walaupun rata-rata kadar
jenuh dan tak jenuh cis pada serum
HDL terendah terdapat pada tikus
level
kelompok
lipid.
Sebagaimana
jika
perlakuan
1
dan
yang
dibandingkan dengan konsumsi dalam
tertinggi berada pada kelompok kontrol
jumlah kalori yang sama dari lemak
positif 1. Pada penelitian ini, peneliti
jenuh atau tak jenuh cis, konsumsi asam
menghitung
lemak trans mening-katkan kadar LDL,
menggunakan rumus Friedwall, yang
mengurangi HDL, dan meningkatkan
didapat
rasio kolesterol total terhadap HDL,
dikurangi LDL dan TG yang sudah
dianalisis
kadar
dari
data
secara
HDL
dengan
kolesterol
enzimatik,
total
dapat
8
memberikan
perbe-daan
hasil
pembentukan sel busa lipid. Tunika
dibandingkan dengan kadar HDL yang
intima terlihat sebagai lapisan tipis sel-
dianalisa dari serum. Hal ini menjadi
sel endotel dengan tidak ada formasi sel
evaluasi bahwa untuk menganalisis
busa. lamina elastis internal yang utuh
kadar HDL menggunakan metode enzi-
dan
matik
mendukung migrasi otot halus seperti
menggunakan
reagen
HDL
berkesinambungan
tidak
memberikan hasil yang lebih nyata dan
yang terlihat dalam aterosklerosis.
akurat.
Pembentukan sel busa tidak tampak
Pengaruh Pemberian Asam Lemak
jelas dapat dikarenakan dalam proses
Trans Terhadap Ketebalan Tunika
pemeriksaan yang dilakukan. Lipid jelas
Intima Aorta (µm)
terlihat dengan pewarna (dyes) yang
Hasil statistik menunjukkan tidak ada
mudah larut dalam lipid daripada dalam
perbedaan rata-rata pemberian asam
medium yang pewarnanya dilarutkan.
lemak trans terhadap ketebalan tunika
Pada proses ini, irisan beku dicelup ke
intima
rata-rata
dalam larutan alkohol yang dijenuhkan
ketebalan tunika intima aorta tertinggi
dengan pewarna yang sesuai. Pewarna
terdapat pada kelompok perlakuan 1
itu akan berpindah dari alkohol ke
dan terendah pada kelompok kontrol
dalam tetes lipid sel. Pewarna yang
negatif.
tunika
paling banyak dipakai untuk ini adalah
intima aorta yang paling tebal yaitu
sudan black, dapat memberi warna
pada perlakuan 1 (70,11 µm). Pada
merah dan hitam pada lipid (Junqueira,
kelompok perlakuan belum terlihat
1998). Sama halnya dengan penelitian
plak,
ini yang secara statistik menunjukkan
aorta,
walaupun
Rata-rata
ketebalan
penebalan
menunjukkan
bahwa
jelas
tidak
yang
ada
hasil
yang
tidak
signifikan,
pada
9
penelitian efek pemanasan berulang
sirkulasi biomarker disfungsi endotel
minyak sawit pada profil lipid dan
dan merusak dilatasi arteri-tergantung
histologi
nitrat
aorta pada
Ovariectomi,
tikus
temuan
dengan
histologis
oksida.
mempengaruhi
Lemak
trans
metabolisme
juga
asam
menunjukkan bah-wa tidak jelas efek
lemak adiposit, sehingga mengurangi
merugikan
menggunakan
penyerapan
trigliserida,
minyak sawit berulang kali dipanaskan.
esterifikasi
kolesterol
Meskipun
profil
disintesis, dan meningkatkan produksi
yang
asam lemak bebas (Mozaffarian, 2006).
terlihat
plasma
menunjukkan
beberapa
lipid
hasil
mengurangi
yang
baru
kurang baik, perubahan ini tidak cukup
KESIMPULAN
signifikan
Asam lemak trans berpengaruh terhadap
untuk
diwujudkan
pada
jaringan aorta. Durasi singkat perlakuan
peningkatan
dan jenis hewan yang digunakan dalam
kadar LDL, trigliserida pada tikus
penelitian ini dapat berkontribusi pada
jantan
temuan negatif dan tikus dikenal cukup
cendrung menurunkan kadar HDL, dan
tahan aterosklerosis (Jaarin, 2006).
cendrung
Asam lemak trans memodulasi respons
tunika
monosit dan makrofag pada manusia,
statistik tidak bermakna menurunkan
meningkatkan produksi oleh monosit
kadar HDL dan peningkatan ketebalan
TNF-α dan interleukin-6 dan mungkin
tunika intima aorta pada tikus jantan
juga
strain wistar.
kadar
monosit
chemoattractant.
protein
Lemak trans juga
mempengaruhi fungsi vaskular. Lemak
trans
telah
terbukti
meningkatkan
kadar
strain
kolesterol
wistar,
akan
meningkatkan
intima
aorta.
total,
tetapi
ketebalan
setelah
diuji
DAFTAR PUSTAKA
1. Jaarin K, M Norhayati, G. Norzana,
U. Nor Aini, S. Ima-Nirwana. 2006.
10
Effects of Heated Vegetable Oils on
England Journal of Medicine. 354:
Serum
1601–1613.
Lipids
and
Aorta
of
Pakistan
6. Oluba OM, Adeyemi, O, Ojieh, G.C,
Journal of Nutrition 5 (1): 19-29.
Aboluwoye, C.O, Eidangbe, G.O.
ISSN 1680-5194.
2008. Comparative effect of soybean
Ovariectomized
Rats.
2. Junqueira CL, et al. 1998. Histologi
Dasar. Jakarta. EGC.
oil and palm oil on serum Lipids and
some serum enzymes in cholesterol-
3. Mayes PA. 2003. Biosintesis Asam
Lemak, in Muray RK, Granner DK,
Rodwell vw, editors.
Biokimia.
Jakarta.
fed rats,
European
Journal
Of
Scientific Research, Vol.23 No.4.
7. Perhimpunan
Dokter
Spesialis
Kardiovaskular Indonesia (PERKI)
4. Mensink RP, Zock PL, Kester AD,
dan Perhimpunan Dokter Spesialis
Katan MB. 2003. Effects of dietary
Saraf
fatty acids and carbohydrates on the
Strategi
ratio
HDL
Kesehatan
cholesterol and on serum lipids and
Pembuluh
apolipoproteins: a meta-analysis of
(Kardioserebrovaskular) di Indonesia
60 controlled trials. Am J Clin
2012 – 2021.
of
serum
total
to
Nutr.77:1146 –1155.
Indonesia
Nasional
Jantung,
(PERDOSSI),
Pelayanan
Otak
dan
Darah
8. Silalahi J, Tampubolon DR. 2002.
5. Mozaffarian D, Katan MB, Ascherio
Asam Lemak Trans Dalam Makanan
A, Stampfer MJ, Willett WC. 2006.
Dan
Trans
Kesehatan. Jurnal Teknologi Dan
Fatty
Acids
and
Cardiovascular Disease. The New
Pengaruhnya
Terhadap
Industri Pangan. vol XIII no.2.
11