PENILAIAN KINERJA MENGAJAR GURU DI LINGKUNAN SEKOLAH LABORATORIUM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu i
ABSTRAK
Penilaian Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia
Penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi kinerja mengajar guru berdasarkan jenjang sekolah, tingkat keterlaksanaan komponen kemampuan mengajar dan gambaran secara umum kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia. Penilitian didasarkan pada minimnya informasi mengenai kinerja mengajar guru di lingkungan sekolah tersebut.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Responden yang menjadi sumber data adalah guru SD Laboratorium UPI, SMP Laboratorium UPI Cibiru, SMP Laboratorium UPI Bumi Siliwangi, dan SMA Laboratorium UPI yang berjumlah 115 guru. Teknik pengumpuan data dilakukan secara tidak langsung yakni dengan menggunakan angket sebagai instrumen utama dalam memperoleh data.
Hasil penelitian menunjukkan kinerja mengajar guru berdasarkan jenjang sekolah di SD Laboratrorium UPI, SMP Laboratorium UPI Cibiru, SMP Laboratorium UPI Bumi Siliwangi, dan SMA Laboratorium UPI dapat diidentifikasi baik. Tingkat keterlaksanaan komponen kemampuan mengajar guru, yang termasuk dalam kategori sangat baik meliputi: 1) Merumuskan tujuan mengajar, 2) Menyusun bahan belajar/materi pelajaran, 3) Merumuskan kegiatan mengajar, 4) Pemilihan strategi/metode mengajar, 5) Merumuskan evaluasi belajar, 6) Memberikan apersepsi, 7) Penguasaan bahan mengajar, dan 8) Sasaran evaluasi. Sedangkan dalam kategori baik meliputi : 1) Pemilihan media mengajar, 2) Menarik perhatian peserta didik, 3) Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, 4) Sikap guru dalam mengajar, 5) Kegiatan mengajar, 6) Kemampuan menggunakan media pembelajaran, 7) Evaluasi mengajar, 8) Menutup pelajaran, 9) Melakukan tindak lanjut (follow up), 10) Evaluasi formatif, 11) Evaluasi sumatif, 12) Model evaluasi, dan 13) Tindak lanjut evaluasi (follow up). Sementara dalam memberikan motivasi awal termasuk dalam kategori cukup. Secara umum kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia sudahberjalan dengan baik.
(2)
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim
Alhamdulillahirobbil ‘alamiin. Segala puji hanya untuk Allah SWT Tuhan Seluruh Alam. Dengan rahmat dan ridho-Nya, akhirnya penulis meneyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Kepada Nabi Muhammad, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepadanya sampai hari akhir kelak, amien.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang dan untuk memperoleh gelar sarjana di Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Isi yang terkandung dalam skripsi ini berkenaan dengan Penilaian Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi penulisan maupun hasil penelitian dikarenakan keterbatasan dari penulis sendiri. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran yang membangun dan dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan.
Harapan penulis dengan adanya skripsi ini, semoga dapat memberikan kontribusi keilmuan kepada Jurusan Administrasi Pendidikan khususnya, dan kepada sivitas akademik UPI pada umumnya.
Bandung, April 2012
(3)
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iii
UCAPAN PENGHARGAAN DAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah! Segala puji hanya untuk Allah SWT, tanpa ridho-Nya penulis tidak mungkin bisa menyelesaikan skripsi dengan baik.
Pada kesempatan ini, izinkan penulis untuk mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
1. Mathur nuwun sanget kagem Nabi Muhammad SAW, suri tauladan bagi penulis dalam menjalankan hidup, semoga sholawat dan salam senantiasa tercurah untukmu, amin.
2. Teruntuk pemberi inspirasi bagi penulis: Syeikh Imam Al-Ghazali, Syeik Abu Thalib Al-Makki, Syeik Abu Hasan As-sadzili, Syeik Ibu Abbas Al-Mursiyi, Syeik Ibnu Athaillah As-Sakandari, Syeikh Muhammad Nur Syamsi, dan segenap aulia illah, ghofarollohulanaa walahum.
3. Ibu, Bapak, dan Maz Fikri tercinta. Mathur nuwun atas segala doa dan dukunganya, semoga Alloh SWT memberi ke-istiqomah-an hati kepada kita semua, amin.
4. Keluarga besar Thoriqoh Sadziliyyah Bumi Arasy, mathur nuwun atas keikhlasan doa yang diberikan kepada penulis selama ini.
5. Ibu Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd, selaku Pembimbing I dan Bapak Dr. Asep Suryana, M.Pd selaku Pemimbing II yang telah membimbing penulis sampai selesainya skripsi ini.
6. Bapak Dr. Endang Herawan, M.Pd selaku Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan, yang telah memberi kelancaran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Dr. Nugraha Suharto, M.Pd, Dr. Dedi Achmad Kurniady, M.Pd, Drs. Sururi, M.Pd, dan Bapak Suryadi, M.Pd yang telah memberi banyak masukan dan pengalaman yang berharga kepada penulis serta Bapak Ahmad selaku staf tata usaha Jurusan Administrasi Pendidikan yang telah membantu kelancaran dan kemudahan penulis dalam menyelesaikan skirpsi ini.
(4)
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iv
8. Segenap staf BPS Labchool UPI, Prof. Asyari Djohar, M.Pd, Bu Nita dan Ibu Rini, dan Pak Burhan terima kasih banyak atas bantuannya kepada penulis. 9. Teruntuk sahabat terbaiku: Om Ben, Uje, Eris, Mbah BEM, Si Mul, Mario,
Mz Moko, Mz Soni, Iki, Ririn, Desus, Iyes, Mba’yu Tea, Mba’yu Delina, Gina Abi, Engkong, Ika Safitri, Chaswati, Teh Irna, Vera, Ade Indah, Wiwit, Pita, Erna, Uzi dan Orin. “Semoga Alloh SWT menyayangi kalian semua”. 10. Untuk teman-teman seperjuangan Adpend 2007, 2008,2009, 2010 dan 2011
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, “Teruslah berkarya, doaku selalu ada untuk kalian semua..semangat!
(5)
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN PENGHARGAAN DAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Metode Penelitian ... 7
F. Anggapan Dasar ... 7
G. Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Manajemen Sumber Dayan Manusia ... 9
B. Konsep Penilaian Kinerja ... 10
1. Penilaian Kinerja ... 10
2. Metode Penilaian Kinerja ... 12
3. Manfaat Penilaian Kinerja ... 13
4. Tujuan Penilaian Kinerja ... 14
C. Konsep Mengajar Guru ... 16
(6)
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vi
2. Kemampuan Mengajar Guru ... 18
a. Merencanakan Kegiatan Mengajar ... 18
b. Melaksanakan Kegiatan Mengajar ... 28
c. Evaluasi Pembelajaran ... 39
D. Kerangkan Pikir Penelitian ... 36
E. Asumsi Penelitian ... 38
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional ... 39
B. Metode Penelitian ... 40
C. Lokasi dan Populasi Penelitian ... 43
D. Teknik Pengumpulan Data ... 44
E. Teknik Pengolahan Data ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data ... 51
1. Seleksi Data ... 52
2. Klasifikasi Data ... 52
B. Deskripsi Hasil Pengolahan Data Penelitian ... 53
1. Persebaran Kemampuan Kinerja Mengajar Guru Berdasarkan Jenjang Sekolah (SD, SMP, dan SMA) di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia ... 54
a. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru di SD Laboratorium UPI ... 53
b. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru di SMP Laboratorium UPI Cibiru ... 58
c. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru di SMP Laboratorium UPI Bumi Siliwangi ... 60
(7)
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vii
d. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru di SMA
Laboratorium UPI ... 62 2. Tingkat Pelaksanaan Komponen Kemampuan Mengajar
Guru di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas
Pendidikan Indonesia ... 64 3. Gambaran Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan
Sekolah Laboratorium UPI ……. ... 66 C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67
1. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru Berdasarkan Jenjang Sekolah (SD, SMP, dan SMA) di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan
Indonesia ... 67 a. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru di SD
Laboratorium UPI ... 68 b. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru di SMP
Laboratorium UPI Cibiru ... 70 c. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru di SMP
Laboratorium UPI Bumi Siliwangi ... 72 d. Persebaran Kemampuan Mengajar Guru di SMA
Laboratorium UPI ... 74 2. Tingkat Pelaksanaan Komponen Mengajar Guru
di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas
Pendidikan Indonesia ... 76 3. Gambaran Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan
Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan
Indonesia ……… ... 97
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ... 100 B. Rekomendasi ... 101
(8)
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu viii
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
(9)
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasional Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan Sekolah
Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia ... 36
Tabel 3.2 Sebaran Populasi Penelitian ... 44
Tabel 3.3 Skala Lima Penelitian ... 46
Tabel 3.4 Uji Validitas ... 47
Tabel 3.5 Hasil Penyebaran Instrumen ... 49
Tabel 3.6 Tabel Konsultasi Penelitian ... 50
Tabel 4.1 Seleksi Data Penilaian Kinerja Mengajar di Lingkungan Sekolah Laboratorium UPI ... 52
Tabel 4.2 Skala Lima Penelitian ... 53
Tabel 4.3 Tabel Konsultasi Penelitian ... 53
Tabel 4.4 Kemampuan Merencanakan Kegiatan Mengajar di SD Laboratorium UPI ... 55
Tabel 4.5 Kemampuan Melaksanakan Kegiatan Mengajar di SD Laboratorium UPI ... 56
Tabel 4.6 Kemampuan Evaluasi Kegiatan Mengajar di SD Laboratorium UPI ... 57
Tabel 4.7 Kemampuan Merencanakan Kegiatan Mengajar di SMP Laboratorium UPI Cibiru ... 58
Tabel 4.8 Kemampuan Melaksanakan Kegiatan Mengajar di SMP Laboratorium UPI Cibiru ... 59
Tabel 4.9 Kemampuan Evaluasi Kegiatan Mengajar di SMP Laboratorium UPI Cibiru ... 60
Tabel 4.10 Kemampuan Merencanakan Kegiatan Mengajar di SMP Laboratorium UPI Bumsil ... 60
Tabel 4.12 Kemampuan Melaksanakan Kegiatan Mengajar di SMP Laboratorium UPI Bumsil ... 61
Tabel 4.13 Kemampuan Evaluasi Kegiatan Mengajar di SMP Laboratorium UPI Bumsil ... 62
Tabel 4.14 Kemampuan Merencanakan Kegiatan Mengajar di SMA Laboratorium ... 63
Tabel 4.15 Kemampuan Melaksanakan Kegiatan Mengajar di SMALaboratorium UPI ... 63
Tabel 4.16 Kemampuan Evaluasi Kegiatan Mengajar di SMA Laboratorium UPI ... 64
Tabel 4.17 Komponen Kemampuan Evaluasi Kegiatan Mengajar di SMA Laboratorium UPI ... 65
Tabel 4.18 Gambaran Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia ... 67
(10)
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu x
DAFTAR GAMBAR
(11)
1
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sekolah sebagai sistem terbuka tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur yang saling bersinergi terhadap pencapain tujuan pendidikan. Salah satu faktor utama yang memiliki peran penting adalah guru. Guru memiliki tanggung jawab besar melalui proses pembelajaran di kelas. Guru merupakan faktor utama dalam membangun karakter manusia seutuhnya, dan juga sebagai penentu kualitas peserta didik. Kulitas peserta didik sebagai output pendidikan tergantung pada kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga profesional.
Guru dalam kajian sosial merupakan pihak pertama yang melakukan proses interakasi dengan peserta didik, berbicara, bertatap muka, dan terlibat langsung dalam aktivitas-aktivitas yang dilakukan peserta didik. Guru juga menjadi orang pertama yang menangani probelematika belajar peserta didik. Ia mengerti dan memahami apa saja yang menjadi kebutuhan dan keinginan, dan bagaimana cara mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didiknya untuk selanjutnya dapat dioptimalkan melaui kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Tanggung jawab tersebut secara tegas dituangkan dalam dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang menyebutkan bahwa:
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
(12)
2
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Masih dalam undang-undang yang sama, dalam Pasal 20 dinyatakan bahwa “Salah satu tugas keprofesionalan yang wajib diselenggarakan guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran”.
Tugas profesi guru diatas sering kita sebut sebagai dengan mengajar. Sedangkan hasil dari kegiatan mengajar yang dilakukan guru disebut dengan kinerja mengajar. Kinerja mengajar merujuk pada dua kata, yakni “kinerja” dan “mengajar”. Anwar Prabu Mangkunegara (2006:67), kinerja merupakan “Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang sesuai dengan tanggungjawab yang diembannya”. Sedangkan mengajar adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Usman dalam Suryosubroto, 2009:16). Mengutip dari Buku Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam terbitan Depag RI (1990:1) dalam Suryosubroto (2009:16) disebutkan bahwa :
Mengajar sebagai proses dapat mengandung dua pengertian, yaitu rentetan tahapan atau fase dalam mempelajari sesuatu dan dapat pula berarti sebagai rentetan kegiatan perencanaan oleh guru, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut.
Dari kedua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja mengajar merupakan penampilan kerja yang ditunjukkan guru dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya sebagai tenaga pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan evaluasi mengajar di sekolah.
(13)
3
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Guru sebagai sebuah profesi secara tegas diatur dalam undang-undang yang di dalamnya memuat tugas dan tanggungjawab guru, hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan, serta kaidah-kaidah yang harus dijalankan dengan baik. Hal tersebut menandakan betapa pentingnya profesi ini. Sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan, guru sudah seharunya mendapat perhatian lebih dibandingkan profesi lainnya, karena guru berkotribusi besar terhadap tercapainya tujuan pendidikan secara nasional. Dalam pelaksanaan tugasnya sebagai seorang pendidik, apa yang dilakukan guru di kelas sebisa mungkin dapat dipantau keberhasilannya secara kontinu oleh pengelola sekolahagar kegiatan mengajar yang guru lakukan dapat diarahkan pada pencapaian tujuan yang diharapkan. Kesulitan, kelemahan, kelebihan guru dalam melaksanakan tugas di kelas (mengajar) harus dapat terdeteksi dengan baik khususnya oleh kepala sekolah. Kelamahan, kelebihan, serta kesulitan yang dihadapi guru dalam mengajar merupakan informasi yang sangat berharga bagi sekolah dan perlu ditangani secara cepat dan tepat agar kualitas guru tetap terjaga dengan baik.
Salah satu cara yang dapat digunakan oleh pengelola sekolah untuk memperoleh informasi tersebut adalah dengan melakukan penilaian kinerja mengajar guru. Hasil penilaian kinerja mengajar guru dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam menyusun program perbaikan dan pengembangan terhadap kekurangan dan kelebihan guru dalam mengajar. Bagi sekolah, penilaian kinerja mengajar guru adalah jembatan untuk lebih meningkatkan efektivitas pembelajaran yang berkualitas.
(14)
4
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan diperoleh informasi bahwa penilaian kinerja terhadap guru pada umumnya masih bersifat general (umum). Artinya, penilaian yang selama ini dilakukan belum secara khusus dapat menggambarkan dan menginformaskan akan kondisi kinerja mengajar guru di sekolah tersebut dikarekanpenilaian yang dilakukan tidak menyetuh pada aspek kinerja mengajar. Penilaian yang selama ini dilakukan terbtas pada aspek : kerjasama, kedisiplinan, kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, dan prestasi kerja. Kondisi ini menjadi minimnya informasi yang diperoleh pengelola sekolah kaitannya dengan apa yang ditunjukkan guru dalam kegiatan pembelajaran.
Merujuk pada hasil studi pendahuluan tersebut, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Penilaian Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia”. Dengan harapan, hasil dari penelitian ini dapat memberikangambaran atau informasi mengenai kinerja mengajar guru di sekolah tersebut, sehingga dapat menjadi masukan bagi pengelola sekolah dalam menyusun kebijakan dan program peningkatan kualitas guru di sekolah tersebut.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Penilaian kinerja dalam kajian manajemen sumber daya manusia penting untuk dilakukan, terlebih pada lembaga pendidikan seperti sekolah sebagai sebuah organisasi terbuka dimana kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang berkualitas. Kualitas sekolah tercermin dari out put proses
(15)
5
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pendidikan melalui kegiatna belajar mengajar. Kaitanya dengan hal ini, mutu pembelajaran memiliki kaitan erat dengan kemampuan guru dalam pelaksanaan tugasnya, mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan evaluasi kegiatan pembelajaran. Kemampuan guru harus dapat diidentifikasi dengan baik oleh pengelola sekolah. kelemahan dan kelebihan yang ia miliki merupakan acuan dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. maka dari itu, perlu adanya penilaian kinerja mengajar guru yang bertujuan untuk memperoleh/mendapatkan informasi yang jelas sebagai bahan masukan program perbaikan.
Dari identifikasi diatas, dapat ditarik ruang lingkup pada penelitian yang memfokuskan pada penilaian kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia. Ruang lingkup permasalahan yang ingin diteliti meliputi:
1. Bagaimana persebaran kemampuan mengajar guru berdasarkan jenjang sekolah (SD, SMP, dan SMA) di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia?
2. Bagaimana tingkat pelaksanaan komponen mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia?
3. Bagaimana gambaran umum kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam melaksakan penelitiannya. Suharsimi Arikunto (1989:41) menyatakan bahwa “Tujuan
(16)
6
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
penelitian yaitu rumusan kalimat yang menunjukan adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian yang dilakukan selesai”.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universtias Pendidikan Indonesia.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian yang dilaksanakan di lingkungan Sekolah Labotarorium Universitas Pendidikan Indonesia adalah untuk:
a. Memperoleh informasi yang jelas mengenai persebaran kemampuan mengajar berdasarkan jenjang SD, SMP, dan SMA di Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia
b. Memperoleh informasi yang jelas mengenai tingkat pelaksanaan komponen mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia.
c. Memperoleh informasi umum mengenai kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi bagi pengelola Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia akan gambaran kinerja mengajar guru di lingkungan sekolah tersebut.
(17)
7
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Memberikan bahan masukan bagi pengelola sekolahdalam penyusunan kebijakandan program peningkatan kualitasguru.
3. Sebagai informasi awal akan kondisi kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia dan selanjutnya dapat ditindaklanjuti dengan bentuk penilaianlainnya.
E. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Sedangkan pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian secara eksak.
F. Angapan Dasar
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penilaian kinerja merupakan kegiatan sistematis untuk mengukur rasio hasil kerja pegawai dengan standar yang telah ditetapkan sebagai ukuran/standar capaian (Hasibuan (1995:97).
2. Mengajar merupakan tugas guru dalam mendidik, membimbing, dan mengarahkan peserta didik serta mengembangkan potensi, dan bakat yang dimiliki secara optimal sehingga diperlukan perencanaan yang matang, pelaksanaan kegiatan mengajar yang baik, serta evaluasi mengajar efektif(Majid, 2009:123)
(18)
8
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Penilaian kinerja mengajar guru merupakan kegiatan yang sistematis untuk memperoleh informasi mengenai penampilan kerja yang ditunjukkan guru dalam merencanakan, melaksanakan, melakukan kegiatan evaluasi pembelajaran di sekolah.
G. Struktur Organisasi Skripsi
Secara garis besar, penelitian ini terbagi ke dalam lima bab dengan fokus pembahasan masing-masing bab adalah sebagai berikut :
Bab I : Menyajikan pendahuluan yang memuat latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, anggapan dasar,serta struktur ogranisasi skripsi.
Bab II : Menyajikan kajian teoritik yang memuat landasan teori mengenai konsep penilaian kinerja mengajar guru, kerangka pikir penelitian serta asumsi penelitian.
Bab III : Menyajikan metode dan pendekatan penelitian yang digunakan, definisi operasional, lokasi dan populasi penelitian, serta teknik pengolahan data yang digunakan.
Bab IV : Menyajikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Bab V : Menyajikan kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan serta saran dari peneliti kepada beberapa pihak yang terkait/berkepentingan.
(19)
51
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Penilaian kinerja mengajar gurupada penelitian ini didefinisikan sebagai bentuk kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi mengenai penampilan yang guru tunjukkan dalam merencanakan kegiatan mengajar, melaksanakan, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia.
Adapun komponen penilaian kinerja mengajar guru dalam penelitian ini, dioperasionalkan seperti pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Operasional Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia
Variabel Indikator Sub Indikator
Penilaian Kinerja Mengajar Guru di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia Merencakan kegiatan mengajar
Merumuskan tujuan mengajar
Menyusun bahan belajar ajar/materi
pelajaran
Merumuskan kegiatan mengajar
Pemilihan strategi/metode mengajar
Pemilihan media mengajar
Merumuskan evaluasi
Melaksanakan kegiatan mengajar
Menarik perhatian peserta didik
Memberikan motivasi awal
Memberikan apersepsi
Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
Sikap guru dalam mengajar
Penguasaan bahan mengajar
Kegiatan mengajar
Penggunaan media mengajar
Evaluasi mengajar
Menutup pelajaran
(20)
52
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Variabel Indikator Sub Indikator
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi formatif
Evaluasi sumatif
Sasaran evaluasi
Model evaluasi
Tindak lanjut evaluasi (follow up)
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan pendekatan yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data dan informasi mengenai berbagai hal tentang permasalahan yang diteliti. Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah peneliti memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penelitian serta situasi penelitian yang dilakukan (Surakhmad, 1994:131).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan peneliti untuk menganalisis peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat penelitian berlangsung.
1. Metode Deskriptif
Metode deskripsi merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah atau menjawab permasalahan yang sedang terjadi pada masa sekarang. Inti dari metode deskriptif adalah menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi pada saat sekarang. Seperti yang dikemukakan oleh Yousda (1993:21)bahwa:
(21)
53
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penelitian menggunakan metode deskriptif dilakukan jika penelitiingin menjawab persoalan-persoalan tentang fenomena yang ada tau berlaku sekarang. Ini mencangkup baik studi tentang fenomena sebagaimana adanya maupun pengkajian hubungan-hubungan antara berbagai variabel dalam fenomena yang diteliti. Pola penelitian yang sering dilakukan dalam penelitian deskriptif ini adalah survey, case study, causal comparative, corelation, dan developmental.
Ciri-ciri metode deskriptif seperti yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1994:140) adalah sebagai berikut:
a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah yang aktual.
b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian dilakukan analisis.
Penjelasan lebih lanjut mengenai metode ini seperti yang diberikan Moh. Ali (1982:120).Dalam penjelasannya, ia menyatakan bahwa :
Pendekatan deskriptif memuat langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis atau pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utamanya adalah untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan objektif dalam suatu deskripsi.
Melalui metode deskriptif ini, peneliti berharap dapat memperoleh informasi mengenai kinerja mengajar guru di Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kuantitaif. Pendekatan ini digunakan sebagai dasar penelitian, pengumpulan data, dan pengolahan data. Pendekatan kuantitatif merupakan metode pemecahan masalah yang terencana dan cermat, dengan desain yang terstruktur, pengumpulan data secara sistematis terkontrol, dan tertuju pada
(22)
54
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
penyusunan teori yang disimpulkan secara induktif dalam kerangka pembuktian secara empiris.
Suharsimi Arikunto (2002:11), mengemukakan ciri-ciri penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:
a. Penelitian kuantitatif menghendaki adanya perekayasaan sesuatu yang aka diteliti, dengan terencana memberikan suatu perlakuan tertentu, untuk mengetahui akibat-akibatnya.
b. Penelitian kuantitatif merupakan eksperimental atau percobaan yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan terkontrol dengan ketat, baik dalam bentuk desain fungsional maupun desain faktoral
c. Penelitian kuantitatif lebih tertuju pada penelitian tentang hasil dari pada proses
d. Penelitian kuantitatif cenderung merupakan prosedur pengumpulan data melalui observasi untuk pembuktian hipotesis yang dideduksi dari dalil atau teori
e. Penelitian kuantitatif terutama tujuan bertujuan menghasilkan penemuan-penemuan, baik dalam bentuk teori baru atau perbaikan teori lama
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan dasar bagi peneliti untuk mengembangkan, mengarahkan, dan memperkuat hasil analisis sesuai kajian teori yang relevan.Surakhmad (1985:61) yang menyatakan bahwa:
Penyelidikan bibilografis tidak dapat diabaikan sebab disinilah penyelidik berusaha menemukan keterangan mengenai segala sesuatu yang relevan dalam masalahnya, yakni teori yang dipakainya, pendapat para ahli mengenai aspek-aspek itu, penyelidikan yang sedang berjalan atau masalah-masalah yang disarankan oleh para ahli.
Dengan adanya studi kepustakaan, peneliti berusaha untuk menemukan keterangan mengenai segala sesuatu yang dapat menunjang terhadap penelitian yang dilakukan melalui sumber-sumber tertulis.
(23)
55
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. Lokasi dan Populasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia yang meliputi: SD Laboratorium UPI, SMP Laboratorium UPI Bumi Siliwangi, dan SMA Laboratorium yang beralamat di kampus UPI Jl. Senjaya Guru Nomor 3, serta SMP Laboratorium UPI Cibiru yang beralamat Jl. Raya Cibiru Km. 15.
Pemilihan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia sebagai lokasi penelitian dikarenakan sekolah tersebut termasuk ke dalam sekolah favorit di Kota Bandungyang memiliki citra baik dimata masyarakat .
2. Responden Penelitian
Populasi menurut Sugiyono dalam Akdon (2005:96) adalah
“Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi pada penelitian adalah guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia yang terdiri dari guru SD Laboratorium UPI, SMP Laboratorium UPI Cibiru, SMP Laboratorium Bumi Siliwangi, dan SMA Laboratorium UPI. Sebaran populasi penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
(24)
56
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.2
Sebaran Populasi Penelitian
No Nama Sekolah Jumlah Guru
1. SD Laboratorium UPI 33
2. SMP Laboratorium UPI Bumsil 21
3. SMP Laboratorium UPICibiru 19
4. SMA Laboratorium UPI 42
TOTAL 115
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Kegiatan pengumpulan data merupakan prosedur sistematis. Seperti yang dikemukakan oleh Akdon dan Sahlan (2005:130), bahwa “Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data”. Dalam penelitian, penentuan teknik pengumpulan data merupakan faktor
penting agar dapat menjawab permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini betupa teknik komunikasi tidak langsung, yaitu dengan menggunakan media lain sebagai alat komunikasi dalam bentuk angkeyt.
1. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket sebagai alat dalam memperoleh data.
(25)
57
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menurut Akdon dan Sahlan (2005:131), angket adalah “Daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”.
Angket yang digunakan pada penelitian ini adalah angket tertutup, dimana responden hanya memilih jawaban yang sesuai dengan karakteristiknya. Hal ini merujuk pada pendapat yang dikemukakan oleh Akdon dan Sahlan (2005:132), yakni:
Angket tertutup (angket terstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silan (x) atau tanda checklist ().
Alasan peneliti menggunakan angket sebagai media pengumgulan data data karena mempermudah responden dalam menjawab pertanyaan yang diajukan, serta mempermudah peneliti dalam mengolah, menganalisis, dan melakukan tabulasi data.
2. Penyusunan Media Pengumpulan Data
Dalam menyusunmedia pengumpul data (angket), langkah-langkah yang dilakukan peneliti meliputi:
a. Menetapkan jenis variabel yang menjadi fokus penelitian b. Menentukan indikator dari variabel penelitian
c. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian
d. Membuat daftar pernyataan dan alternatif jawaban
e. Menetapkan kriteria penilaian untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunakan skala lima merujuk pada skala likert,yakni dengan memberikan alternatif lima jawaban kepada responden dimana setiap
(26)
58
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
jawaban sudah diberi bobot skoroleh peneliti sesuai kebutuhan penelitian. Skala lima yang ditetapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Skala Lima Penelitian
Alternatif Jawaban Bobot Skor
Sangat memenuhi kriteria 5
Memenuhi kriteria 4
Cukup memenuhi kriteria 3
Kurang memenuhi kriteria 2
Tidak memenuhi kriteria 1
3. Prosedur Pelaksanaan Pengumpulan Data
Prosedur adalah segala sesuatu yang menyangkut tata cara pengumpulan data yang terdiri dari serangkaian kegiatan dalam upaya pelaksanaan pengumpulan data penelitian.
Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dalam tiga tahap, yakni:
a. Tahap Persiapan
1) Melakukan studi pendahuluan, yaitu kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian.
2) Melakukan kajian secara teoritis/studi kepustakaan yang relevan sesuai dengan temuan peneliti pada studi pendahuluan.
3) Menyusun kelengkapan administrasi penelitian yang meliputi penyusunan proposal, pengajuan dosen pembimbing dan perizinan.
(27)
59
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Uji Coba Instrumen
1) Uji Validitas Instrumen
Validitas instrumen dimaksudkan untuk menguji sejauhmana instrumen dapat mengukur kevalidan data yang diperoleh dilapangan. Dengan adanya uji validitas, maka dapat diketahui tingkat validitas suatu instrumen yang disusun untuk mengumpulkan data. Suharsimi Arikunto (1998:160), mengemukakan:
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah.
Untuk mengetahui apakah pertanyaan/pernyataan pada instrumen valid atau tidak valid adalah dengan cara membandingkan nilai Corrected Item Total Correlation dengan nilai r tabel (product moment) untuk n-2 dan signifikansi α yang telah ditentukan. Jika korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya diatas nilai tabel r product moment maka item pertanyaan tersebut dikatakan memiliki
validitas konstruksi yang baik. Nilai r tabel adalah sebesar 0,441.
Tabel 3.4 Uji Validitas Nomor
Pertanyaan
Hasil Perhitungan
Hasil
Thitung Ttabel
1 0,632 0,441 Valid 2 0,669 0,441 Valid 3 0,677 0,441 Valid 4 0,747 0,441 Valid 5 0,965 0,441 Valid 6 0,566 0,441 Valid 7 0,671 0,441 Valid 8 0,747 0,441 Valid 9 0,965 0,441 Valid 10 0,566 0,441 Valid
(28)
60
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Nomor
Pertanyaan
Hasil Perhitungan
Hasil
Thitung Ttabel
11 0,747 0,441 Valid 12 0,697 0,441 Valid 13 0,566 0,441 Valid 14 0,912 0,441 Valid 15 0,483 0,441 Valid 16 0,921 0,441 Valid 17 0,747 0,441 Valid 18 0,792 0,441 Valid 19 0,645 0,441 Valid 20 0,566 0,441 Valid 21 0,872 0,441 Valid 22 0,508 0,441 Valid
Tabel diatas menunjukkan bahwa secara keseluruhan item-item pertanyaan dalam angket penelitian memiliki validitas yang baik. 2) Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitasinstrumen bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan dan kehandalan suatu instrumen penelitian. Pada penelitian ini,uji reliabilitas instrumen dilakuikan dengan metode reabilitas internal dan menggunakan program IBM SPSS Statistic 20,dimana jumlah responden (n) dan signifikansi alpha (α) sebesar 5% dengan uji t tabel. Setelah dilakukan perhitungan, maka dapat diperoleh data sebagai berikut :
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,822 22
Diketahui bahwa t tabel sebesar 0,441. Maka, dapat disimpulkan bahwa uji validitas instrument dapat dikatakan reliabel dikarenakan hasil t hitung lebih besar dari t tabel.
(29)
61
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3) Tahap Pengumpulan Data
Setelah melaksanakan uji coba angket dan diketahui bahwa instrumen valid dan reliabel, tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data penelitian dengan menyebarkan angket penelitian kepada guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia. Hasil penyebaran angket penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.5
Hasil Penyebaran Instrumen
No. Nama Sekolah Jumlah
Responden
Instrument Kembali
1. SD Laboratorium UPI 33 29
2. SMP Laboratorium UPI Bumi
Siliwangi 21 21
3. SMP Laboratorium UPI
Cibiru 19 13
4. SMA Laboratorium UPI 42 27
Jumlah 115 90
E. Teknik Pengolahan Data 1. Seleksi Data
Seleksi data merupakan tahap awal untuk mengetahui sejauhmana data yang telah terkumpul memenuhi syarat untuk dapat diolah lebih lanjut. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap ini berupa: a. Melakukan pemeriksaan terhadap angket yang terkumpul, apakah
kembali seluruhnya atau tidak.
b. Melakukan pemeriksaan terhadap angket,apakah semua pertanyaan dijawab sesuai dengan petunjuk yang diberikan atau tidak.
(30)
62
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Melakukan pemeriksan apakah angket yang terkumpul dapat diolah atau tidak.
2. Klasifikasi Data Penelitian
Tahap selanjutnya adalah melakukan klasifikasi data penelitian. Setiap alternatif jawaban yang dipilih responden diberi skor yang telah ditetapkan peneliti. Skor yang sudah dijumlahkan kemudian dicari nilai rata-ratanya dan selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel konsultasi penelitian.
Tabel 3.6
Tabel Konsultasi Penelitian
Interval Skor Kategori
Kinerja Mengajar
4,1 – 5,0 Sangat Baik
3,1 – 4,0 Baik
2,1 – 3,0 Cukup
1,1 – 2,0 Sedang
0,1 – 1,0 Kurang
3. Mengukur Kecenderungan Umum Skor Responden
Kecenderungan umum skor responden terhadap variabel penelitian dapat dicari dengan Program IBM SPSS Statistic 20. Adapun pengolahan data meliputi :
a. Pemberian bobot untuk setiap alternatif jawaban yang dipilih
b. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom.
c. Menentukan kriteria pengelompokan untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban.
(31)
104
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan dan saran sesuai hasil penelitian yang telah dilakukan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan hasil penelitian yang dipaparkan dalam Bab IV, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut :
1. Guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia berdasarkan jenjang dilihat dari kemampuan mengajar dapat diidentifikasi sebagai berikut
a. Guru di SD Laboratorium UPI, berdasarkan kemampuan merencanakan kegiatan mengajar dapat diidentifikasi ke dalam kategori sangat baik. Sedangkan kemapuan dalam melaksanakan kegiatan mengajar dan evaluasi, guru di sekolah tersebut termasuk dalam kategori baik.
b. Guru di SMP Laboratorium UPI Cibiru, berdasarkan kemampuan merencanakan kegiatan mengajar, melaksanakan dan evaluasi, guru di sekolah dapat diidentifikasi dalam kategori baik.
c. Guru di SMP Laboratorium UPI, berdasarkan kemampuan merencanakan kegiatan mengajar, melaksanakan dan evaluasi, guru di sekolah tersebut dapat diidentifikasi dalam kategori baik.
d. Guru di SMA Laboratorium UPI, berdasarkan kemampuan merencanakan kegiatan mengajar dan evaluasi dapat diidentifikasi ke dalam kategori sangat baik. Sedangkan kemapuan dalam melaksanakan
(32)
105
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kegiatan mengajar, guru di sekolah tersebut termasuk dalam kategori baik.
2. Guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia berdasarkan tingkat keterlaksanaan komponen mengajar dapat didentifikasi :
a. Sangat baik, meliputi: merumuskan tujuan mengajar, menyusun bahan belajar/materi pelajaran, merumuskan kegiatan mengajar, pemilihan strategi/metode mengajar, merumuskan evaluasi belajar, memberikan apersepsi, penguasaan bahan mengajar, dan sasaran evaluasi.
b. Baik, meliputi : pemilihan media mengajar, menarik perhatian peserta didik, memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, sikap guru dalam mengajar, kegiatan mengajar, kemampuan menggunakan media pembelajaran, evaluasi mengajar, menutup pelajaran, melakukan tindak lanjut (follow up), evaluasi formatif, evaluasi sumatif, model evaluasi, dan tindak lanjut evaluasi (follow up).
c. Cukup, meliputi: menarik perhatian peserta didik.
3. Kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia dapat diidentifikasi dalam kategori baik.
B. Rekomendasi
Kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia dapat diidentifikasi dalam kategori baik, hal ini memiliki kontribusi terhadap kualitas pembelajarandi sekolah tersebut. Namun demikian, bukan suatu kekeliruan bilamana peneliti memberikan saran yang bermanfaat
(33)
106
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
bagi sekolah dan peneliti selanjutnya. Adapun rekomendasi yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut :
a. Bagi pengelola Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia (BAKORBANG), penilaian kinerja guru sebaiknya dilakukan secara sistematis dan kontinu dalam bentuk penilaian kinerja guru lainya seperti: penilaian kolega (employee comparison), studi dokumen, critical incident, penilaian atasan (assessment center) maupuan penilaian sejenisnya. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar, sesuai dengan hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada lembaga untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap guru dalam bentuk PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan berpedoman pada kebutuhan (kelemahan dan kelebihan) guru dalam mengajar.
2. Bagi kepala sekolah di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia :
a. Kepala Sekolah SD Laboratorium UPI, tetap mempertahankan kemampuan merencanakan dan melaksanakan kegiatan mengajar guru yang sudah berjalan dengan baik, dan melaksanakan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan kegiatan evaluasi. b. SMP Laboratorium UPI Cibiru, lebih meningkatkan kemampuan
merencanakan, melaksanakan dan evaluasi yang guru lakukan.
c. Kepala Sekolah SMP Laboratorium Bumi Siliwangi, perlu melakukan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memilih media mengajar yang akan digunakan dalam kegiatan mengajar.
(34)
107
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
d. Kepala Sekolah SMA Laboratorium UPI, perlu melaksanakan pembinaan terhadap guru, khususnya kemampuan dalam memberikan motivasi awal kepada peserta didik.
3. Bagi Guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia agar lebih meningkatkan pemahaman secara teoritis dan praktis kemampuan mengajar, dan sesegera mungkin untuk melakukan perbaikan terhadap kemampuan-kemampuan yang belum memenuhi kriteria minimal serta dapat mempertahankan dan meningkatkan kemampuan yang sudah dijalankan dengan baik.
4. Bagi dunia pendidikan, khususnya Jurusan Administrasi Pendidikan hendaknya dapat dijadikan masukan dalam penyusunan kurikulum mata kuliah yang berkenaan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia.
5. Bagi Peneliti selanjutnya, instrumen penilaian kinerja mengajar sebaiknya disusun dan dikaji secara komprehensif agar dapat diperoleh data yang tepat dan akurat.
(35)
104
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
A.A Anwar Prabu Mangkunegara. (2008). Manajemen Sumner Daya Manusia perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Abdul Majid. (2005). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi. Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
_________(2007). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi. Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
_________(2009). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi. Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
_________(2011). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi. Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Akdon dan Hadi, Sahlan. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Adiminstrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Dharma, S. (2005). Manajemen Kinerja.Yogyakarta : Pustaka Belajar
Hariandja, Marihot T.E. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo
Hasibuan, S.P. M. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Handoko, Hani T. (1988). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE
Hatimah, I. (2000). Strategi dan Metode pembelajaran. Bandung : PT. Andira Ilyas.(1999). Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian. Depok : Badan
Penerbit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Mangkunegara, A.P. (2006). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama
(36)
105
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Mulyasa, E (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
________ (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT. Remaja. Rosdakarya
________ (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyadi. (2001). Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja
Keuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Moh, Ali. (1987). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru ________ (1985). Penelitian Pendidikan dan Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa
Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistilk Kualitatif. Bandung: Tarsito Maleong
Omar Hamalik, Omar. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses
Reece I, and Walker. (1997). Teaching Learning and Technique A Practical Guide. Great Britanian:Business Education Publisher
Sagala, Sudjarwo. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Soemanto, Wasty. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Sudirman, dkk. (1991). Ilmu Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metoda,.
Teknik. Bandung: Tarsito
Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Usman, Moh. Uzer. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja. Rosdakarya
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan dan saran sesuai hasil penelitian yang telah dilakukan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan hasil penelitian yang dipaparkan dalam Bab IV, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut :
1. Guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia berdasarkan jenjang dilihat dari kemampuan mengajar dapat diidentifikasi sebagai berikut
a. Guru di SD Laboratorium UPI, berdasarkan kemampuan merencanakan kegiatan mengajar dapat diidentifikasi ke dalam kategori sangat baik. Sedangkan kemapuan dalam melaksanakan kegiatan mengajar dan evaluasi, guru di sekolah tersebut termasuk dalam kategori baik.
b. Guru di SMP Laboratorium UPI Cibiru, berdasarkan kemampuan merencanakan kegiatan mengajar, melaksanakan dan evaluasi, guru di sekolah dapat diidentifikasi dalam kategori baik.
c. Guru di SMP Laboratorium UPI, berdasarkan kemampuan merencanakan kegiatan mengajar, melaksanakan dan evaluasi, guru di sekolah tersebut dapat diidentifikasi dalam kategori baik.
d. Guru di SMA Laboratorium UPI, berdasarkan kemampuan merencanakan kegiatan mengajar dan evaluasi dapat diidentifikasi ke dalam kategori sangat baik. Sedangkan kemapuan dalam melaksanakan
(2)
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan
kegiatan mengajar, guru di sekolah tersebut termasuk dalam kategori baik.
2. Guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia berdasarkan tingkat keterlaksanaan komponen mengajar dapat didentifikasi :
a. Sangat baik, meliputi: merumuskan tujuan mengajar, menyusun bahan belajar/materi pelajaran, merumuskan kegiatan mengajar, pemilihan strategi/metode mengajar, merumuskan evaluasi belajar, memberikan apersepsi, penguasaan bahan mengajar, dan sasaran evaluasi.
b. Baik, meliputi : pemilihan media mengajar, menarik perhatian peserta didik, memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan, sikap guru dalam mengajar, kegiatan mengajar, kemampuan menggunakan media pembelajaran, evaluasi mengajar, menutup pelajaran, melakukan tindak lanjut (follow up), evaluasi formatif, evaluasi sumatif, model evaluasi, dan tindak lanjut evaluasi (follow up).
c. Cukup, meliputi: menarik perhatian peserta didik.
3. Kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia dapat diidentifikasi dalam kategori baik.
B. Rekomendasi
Kinerja mengajar guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia dapat diidentifikasi dalam kategori baik, hal ini memiliki kontribusi terhadap kualitas pembelajarandi sekolah tersebut. Namun demikian, bukan suatu kekeliruan bilamana peneliti memberikan saran yang bermanfaat
(3)
bagi sekolah dan peneliti selanjutnya. Adapun rekomendasi yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut :
a. Bagi pengelola Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia (BAKORBANG), penilaian kinerja guru sebaiknya dilakukan secara sistematis dan kontinu dalam bentuk penilaian kinerja guru lainya seperti: penilaian kolega (employee comparison), studi dokumen, critical incident, penilaian atasan (assessment center) maupuan penilaian sejenisnya. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar, sesuai dengan hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada lembaga untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap guru dalam bentuk PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan berpedoman pada kebutuhan (kelemahan dan kelebihan) guru dalam mengajar.
2. Bagi kepala sekolah di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia :
a. Kepala Sekolah SD Laboratorium UPI, tetap mempertahankan kemampuan merencanakan dan melaksanakan kegiatan mengajar guru yang sudah berjalan dengan baik, dan melaksanakan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan kegiatan evaluasi. b. SMP Laboratorium UPI Cibiru, lebih meningkatkan kemampuan
merencanakan, melaksanakan dan evaluasi yang guru lakukan.
c. Kepala Sekolah SMP Laboratorium Bumi Siliwangi, perlu melakukan pembinaan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memilih media mengajar yang akan digunakan dalam kegiatan mengajar.
(4)
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan
d. Kepala Sekolah SMA Laboratorium UPI, perlu melaksanakan pembinaan terhadap guru, khususnya kemampuan dalam memberikan motivasi awal kepada peserta didik.
3. Bagi Guru di lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia agar lebih meningkatkan pemahaman secara teoritis dan praktis kemampuan mengajar, dan sesegera mungkin untuk melakukan perbaikan terhadap kemampuan-kemampuan yang belum memenuhi kriteria minimal serta dapat mempertahankan dan meningkatkan kemampuan yang sudah dijalankan dengan baik.
4. Bagi dunia pendidikan, khususnya Jurusan Administrasi Pendidikan hendaknya dapat dijadikan masukan dalam penyusunan kurikulum mata kuliah yang berkenaan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia.
5. Bagi Peneliti selanjutnya, instrumen penilaian kinerja mengajar sebaiknya disusun dan dikaji secara komprehensif agar dapat diperoleh data yang tepat dan akurat.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
A.A Anwar Prabu Mangkunegara. (2008). Manajemen Sumner Daya Manusia
perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Abdul Majid. (2005). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi. Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
_________(2007). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi. Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
_________(2009). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi. Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
_________(2011). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi. Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Akdon dan Hadi, Sahlan. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian
Untuk Adiminstrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Dharma, S. (2005). Manajemen Kinerja.Yogyakarta : Pustaka Belajar
Hariandja, Marihot T.E. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo
Hasibuan, S.P. M. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Handoko, Hani T. (1988). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE
Hatimah, I. (2000). Strategi dan Metode pembelajaran. Bandung : PT. Andira Ilyas.(1999). Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian. Depok : Badan
Penerbit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Mangkunegara, A.P. (2006). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama
(6)
Muflih Ma’mun , 2012
Penilaian Kinerja Mengajar Guru
Di Lingkungan Sekolah Laboratorium – Percontohan
Mulyasa, E (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
________ (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT. Remaja. Rosdakarya
________ (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyadi. (2001). Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja
Keuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Moh, Ali. (1987). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru ________ (1985). Penelitian Pendidikan dan Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa
Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistilk Kualitatif. Bandung: Tarsito Maleong
Omar Hamalik, Omar. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses
Reece I, and Walker. (1997). Teaching Learning and Technique A Practical
Guide. Great Britanian:Business Education Publisher
Sagala, Sudjarwo. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Soemanto, Wasty. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Sudirman, dkk. (1991). Ilmu Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metoda,.
Teknik. Bandung: Tarsito
Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Usman, Moh. Uzer. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja. Rosdakarya