Perbandingan Distribusi Indeks Plak pada Perokok dan Non Perokok dalam Kelompok Usia Dewasa Muda di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas "X".

(1)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Merokok merupakan kebiasaan yang memiliki daya perusak cukup besar terhadap kesehatan dan merupakan salah satu penyebab timbulnya kondisi patologis di rongga mulut. Perokok memiliki peluang yang lebih tinggi untuk menderita penyakit periodontal seperti peningkatan kedalaman sulkus gingiva, kehilangan tulang alveolar serta kehilangan gigi. Rokok mengandung tar yang dapat mengendap pada permukaan gigi sehingga menyebakan permukaan gigi menjadi kasar dan mudah dilekati plak. Berdasarkan data WHO terdapat 65 juta perokok di Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan merokok terhadap distribusi indeks plak pada perokok dan non perokok. Disain penelitian yang digunakan adalah case control. Sampel yang diteliti adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, diperoleh sebanyak 62 subjek penelitian untuk kedua kelompok.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks plak pada perokok lebih tinggi dibandingkan dengan non perokok, dengan indeks plak rata-rata 51,419% pada perokok dan 30,935% pada non perokok. Analisis data menggunakan uji beda

independent T test sehingga diketahui terdapat pengaruh yang signifikan (p <

0,005) antara kelompok perokok dan non perokok terhadap distribusi indeks plak. Berdasarkan penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pada kelompok perokok dan kelompok non perokok terdapat pengaruh kebiasaan merokok terhadap distribusi indeks plak.


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Smoking is a habit that leads to large destructive health condition and caused one of pathological conditions in oral cavity. Smokers have a higher tendency of suffering from periodontal disease such as depth of gingival sulcus increases, alveolar bone loss and tooth loss. This can be caused by tar that contained in cigarettes that will accumulates on tooth surface so it becomes rough and easily adhered by plaque. Based on WHO, Indonesia has 65 million smokers.

This research aimed to find the correlation between smoking habit toward plaque index in smokers and non smokers. This research were using case control template. The studied sample is the student body of Faculty of Dentistry Maranatha Christian University who fulfilled the inclusion and exclusion criteria with total number of 62 research subjects for both groups.

The results showed that the plaque index of smokers were higher than non smokers, the average plaque index of smokers were 51,419% and 30,935% in non smokers. Data Analysis of this study were using independent T test thus known it has a significant effect (p <0.005) between the smokers and non smokers over the distribution of plaque index

By this research, it can be concludes that there is an influence of smoking habits in smokers and non smokers.


(3)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN REVISI ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Manfaat Akademis ... 5

1.4.2 Manfaat Praktisi ... 5

1.5 Kerangka Pemikiran ... 5


(4)

Universitas Kristen Maranatha xii

1.7 Metodologi Penelitian ... 8

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

1.4.1 Lokasi ... 8

1.4.2 Waktu ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak Gigi ... 9

2.1.1 Komposisi Plak Gigi ... 10

2.1.2 Klasifikasi Plak Gigi ... 11

2.1.3 Mekanisme Pembentukan Plak Gigi ... 12

2.1.3.1 Pembentukan Pelikel Pada Permukaan Gigi ... 12

2.1.3.2 Perlekatan Awal dan Penambahan Bakteri ... 12

2.1.3.3 Kolonisasi dan Pematangan Plak ... 13

2.1.4 Kontrol Plak ... 14

2.1.5 Indeks Plak ... 15

2.2 Rokok ... 15

2.2.1 Sejarah Rokok ... 16

2.2.2 Tipe Rokok ... 17

2.2.3 Kandungan dalam Rokok ... 18

2.2.4 Klasifikasi Rokok ... 20


(5)

Universitas Kristen Maranatha xiii

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan ... 24

3.1.1 Alat ... 24

3.1.2 Bahan ... 24

3.2 Subjek Penelitian ... 24

3.2.1 Kriteria Inklusi ... 25

3.2.2 Kriteria Eksklusi ... 25

3.3 Metode Penelitian ... 25

3.3.1 Disain Penelitian ... 26

3.3.2 Variabel Penelitian ... 26

3.3.3 Definisi Operasional Variabel ... 26

3.4 Prosedur Kerja ... 27

3.4.1 Persiapan Subjek Penelitian... 28

3.4.2 Pelaksanaan Penelitian ... 29

3.5 Metode Analisis ... 29

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 31

4.2 Pembahasan ... 37

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 41


(6)

Universitas Kristen Maranatha xiv

5.2 Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42

LAMPIRAN ... 46


(7)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Indeks Plak Pada Kelompok Perokok ... 32 Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Indeks Plak Pada Kelompok Non

Perokok... 33 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian ... 34 Tabel 4.4 Tabulasi Silang Jenis Kelamin Terhadap Kelompok Perokok

dan Non Perokok ... 34 Tabel 4.5 Persentase Frekuensi Menyikat Gigi Pada Kelompok

Perokok... 35 Tabel 4.6 Persentase Frekuensi Menyikat Gigi Pada Kelompok Non

Perokok... 35 Tabel 4.7 Persentase Frekuensi Konsumsi Rokok ... 35 Tabel 4.8 Persentase Cara Menghisap Rokok ... 36 Tabel 4.9 Analisis Perbandingan Distribusi Indeks Plak Pada Perokok


(8)

xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran ... 7 Gambar 3.1 Pemeriksaan Indeks Plak dengan metode O’Leary Index ... 28


(9)

xvii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kode Etik Penelitian ... 46

Lampiran 2 Informed Consent ... 47

Lampiran 3 Lembar Angket ... 48

Lampiran 4 Alat dan Bahan ... 50

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian ... 52

Lampiran 6 Hasil Penelitian ... 54


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Merokok merupakan kebiasaan yang memiliki daya merusak cukup besar terhadap kesehatan dan mempunyai faktor risiko terjadinya beberapa jenis penyakit, baik lokal seperti gingivitis dan periodontitis yang dapat disebabkan oleh plak dan kalkulus maupun sistemik seperti gangguan pada paru-paru dan jantung. Merokok merupakan salah satu penyebab timbulnya kondisi patologis di rongga mulut. Gigi dan jaringan lunak rongga mulut, merupakan bagian yang dapat mengalami kerusakan akibat merokok. Penyakit periodontal, karies, resesi gingiva, kehilangan gigi, lesi pra kanker, kanker rongga mulut, serta kegagalan implan, adalah kasus-kasus yang dapat timbul akibat kebiasaan merokok. Berbagai penelitian terdahulu membuktikan adanya pengaruh merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut.1,2

Menurut World Health Organization (WHO) diperkirakan terdapat 300 juta perokok di negara maju, sedangkan di negara berkembang mendekati tiga kali lipat yaitu sebanyak 800 juta. WHO melaporkan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari lima negara dengan perokok terbanyak di dunia. Statistik bulan Juni 2012 menyebutkan bahwa jumlah perokok di ASEAN mencapai 127 juta orang dan Indonesia merupakan penyumbang perokok terbesar, yaitu 65 juta orang atau sekitar 51,11%. Asap rokok mengandung lebih dari 4800 jenis senyawa kimia dimana 69 diantaranya diketahui bersifat karsinogenik dan adiktif


(11)

Universitas Kristen Maranatha 2

yang bila digunakan dapat membahayakan kesehatan bagi individu dan masyarakat. 3,4,5

Masa dewasa muda adalah masa awal seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap pola-pola kehidupan dan harapan-harapan sosial baru. Usia rata-rata seseorang pertama kali merokok umumnya berkisar dibawah usia 18 tahun. Pada usia tersebut, individu mencari jati dirinya sehingga dia berperilaku untuk “mencoba-coba” sebelum ia menentukan mana yang sesuai, cocok dan memberi kepuasaan permanen. Ketika ia sudah menemukan gaya hidup yang diyakini dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, ia akan mengembangkan pola-pola perilaku, sikap, dan nilai-nilai yang cenderung akan menjadi kekhasannya selama masa hidupnya.6

Plak merupakan salah satu penyebab utama terjadinya penyakit periodontal dengan adanya kebiasaan merokok memiliki peluang lebih besar untuk terjadinya penyakit tersebut yang ditandai dengan adanya peningkatan kedalaman sulkus gingiva, gingivitis, kehilangan tulang alveolar serta kehilangan gigi. Akumulasi biofilm pada margin gingiva akan bertambah buruk dengan adanya kondisi kebersihan gigi dan mulut yang kurang baik dan dapat menyebabkan terjadinya gingivitis.1, 7

Perokok memiliki tingkat kebersihan rongga mulut yang lebih buruk dibandingkan dengan non perokok. Tingkat efektivitas menyikat gigi pada perokok lebih rendah, dan konsentrasi kalsium pada plak gigi perokok secara signifikan lebih tinggi dibandingkan pada non perokok, sehingga secara langsung mempengaruhi tingkat pembentukan plak dan kalkulus serta penurunan status


(12)

Universitas Kristen Maranatha 3

kebersihan rongga mulut. Pada perokok terdapat persentase hampir dua kali lipat terhadap perlekatan plak pada margin gingiva dibandingkan dengan non perokok, hal ini disebabkan karena adanya endapan tar dari asap rokok. Merokok juga menyebabkan penurunan potensi oksidasi-reduksi (Eh), sehingga menyebabkan peningkatan bakteri plak anaerob. Pada penelitian sebelumnya, jumlah Eh pada gingiva menurun secara signifikan setelah merokok satu batang.8

World Health Organization (WHO) menyatakan dalam The World Oral Health Report bahwa di Indonesia kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut

berakibat pada meningkatnya prevalensi edentulousness yang mencapai 24% dengan rata-rata umur di atas 65 tahun dan penduduk Indonesia yang mendertia gangguan kesehatan gigi dan mulut masih mencapai 90%.9

Kebiasaan merokok bagi kehidupan manusia merupakan kegiatan ‘fenomenal’.

Artinya, meskipun sudah diketahui akibat negatif dari merokok tetapi jumlah perokok bukan semakin menurun tetapi semakin meningkat dan “usia awal merokok” cenderung semakin bertambah muda. Hal ini ditunjukkan dari data hasil Survei Sosial Ekonomi dan Riskesdas 2013 bawa rata-rata prevalensi perilaku merokok di Indonesia pada masa dewasa muda (rentang usia 20 – 39 tahun) mengalami peningkatan dari 28,7% pada tahun 1995 meningkat menjadi 34,2% pada tahun 2007 dan meningkat menjadi 36,3% pada tahun 2013.Semakin muda “usia awal perokok”, semakin tinggi juga tingkat adiksi yang akan dialami perokok tersebut sehingga dapat merugikan kesehatan, khususnya dalam segi estetik dan fungsional terutama pada perokok berusia dewasa muda yang masih menjalani tahap inisiasi kehidupan dan masih dalam tahap awal usia


(13)

Universitas Kristen Maranatha 4

produktifnya.6, 10, 11, 12

Pada penelitian ini telah dilakukan uji pendahuluan terlebih dahulu untuk mengetahui banyaknya perokok dan jenis rokok yang digunakan. Pada umumnya subjek penelitian ini mengonsumsi rokok filter yaitu rokok yang bahan bakunya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu dan mengandung 14 – 15 mg tar dan 5 mg nikotin dan juga terdapat gabus sebagai filter di pangkalnya yang berfungsi sebagai penyaring tar yang akan terhirup masuk ke rongga mulut saat rokok dihisap.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui perbandingan distribusi indeks plak pada perokok dan non perokok dalam kelompok usia dewasa muda.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini apakah terdapat perbedaan distribusi indeks plak pada perokok dan non perokok dalam kelompok usia dewasa muda.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan distribusi indeks plak pada perokok dan non perokok dalam kelompok usia dewasa muda.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 5

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara akademis maupun praktis.

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memberikan informasi mengenai perbandingan distribusi indeks plak terhadap kebiasaan merokok dan dapat digunakan sebagai landasan penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan wacana dan pengetahuan yang berguna untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut pada seseorang yang memiliki kebiasaan merokok agar dapat meminimalisir angka kerusakan gigi dan mulut yang diinisiasi dengan pembentukan plak.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Plak gigi dapat didefinisikan sebagai deposit lunak yang membentuk biofilm yang melekat pada permukaan gigi atau permukaan keras lainnya pada rongga mulut, termasuk restorasi lepasan dan restorasi cekat.1,13

Merokok adalah membakar tembakau kemudian dihisap asapnya baik secara langsung maupun menggunakan pipa, merokok juga dapat memberikan pengaruh langsung terhadap jaringan periodontal. Efek lokal merokok terhadap gigi dan


(15)

Universitas Kristen Maranatha 6

rongga mulut antara lain menyebabkan terjadinya gingivitis, penyakit periodontal, karies akar, kehilangan tulang alveolar, kehilangan gigi, serta berhubungan dengan munculnya lesi-lesi khas pada jaringan lunak rongga mulut. Kondisi patologis dalam rongga mulut yang juga sering ditemukan pada perokok adalah halitosis, penurunan fungsi pengecapan, pewarnaan pada gigi atau restorasi, serta penyakit periodontal yang dapat disebabkan oleh akumulasi plak dan kalkulus, terbentuknya poket periodontal, inflamasi gingiva, resesi gingiva, serta kehilangan tulang alveolar.1

Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke rongga mulut sebagai uap yang kemudian dengan adanya perubahan suhu menjadi dingin dan menyebabkan uap tersebut menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, halitosis, dan radang paru-paru. Tar adalah kumpulan dari beragam bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogenik. Tar, nikotin, dan karbon monoksida merupakan tiga macam bahan kimia yang paling berbahaya dalam asap rokok. Kerusakan jaringan periodontal akibat merokok diawali dengan terjadinya akumulasi plak pada gigi dan gingiva. Tar yang terkandung dalam asap rokok mengendap pada permukaan gigi dan menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar, sehingga mudah dilekati plak. Bahan kimia lain yang terkandung dalam asap rokok juga mempengaruhi terjadinya pembentukan bakteri anaerob yang dapat mempengaruhi mikroflora oral dan menurunkan kapasitas antioksidatif dari saliva sehingga mempengaruhi terjadinya formasi dan mineralisasi plak. Efek merokok yang timbul dipengaruhi oleh banyaknya jumlah rokok yang dihisap, lama merokok, jenis rokok yang dihisap, bahkan


(16)

Universitas Kristen Maranatha 7

berhubungan dengan dalamnya hisapan yang dilakukan. Hal ini berarti dengan semakin banyaknya asap rokok yang dihisap, semakin dalam seseorang menghisap asap rokok, lamanya kebiasaan merokok dan semakin tinggi kadar tar yang dihisap seseorang, maka akan semakin tinggi efek perusakan yang diterima orang tersebut, sehingga perokok memiliki indeks plak yang lebih tinggi dibandingkan dengan non perokok dan terdapat kecenderungan peningkatan akumulasi plak seiring dengan meningkatnya konsumsi jumlah rokok. Dengan demikian, dapat dilakukan pemeriksaan indeks plak untuk mengetahui pengaruh kebiasaan merokok terhadap distribusi indeks plak pada perokok. 1, 13, 14, 15


(17)

Universitas Kristen Maranatha 8

1.5.2 Hipotesis

Dari uraian diatas, maka dapat ditarik hipotesis terdapat perbedaan distribusi indeks plak pada perokok dan non perokok dalam kelompok usia dewasa muda.

1.6Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian secara case control.

Data penelitian ini didapat dengan memberikan kuesioner kepada sampel yang bertujuan sebagai pertanyaan penyaring dan kemudian dilakukan pemeriksaan indeks plak pada sampel untuk mengetahui nilai indeks plak pada setiap sampel.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian 1.7.1 Lokasi

Penelitian dilakukan di Gedung Graha Widya Maranatha Lantai 11 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha.

1.7.2 Waktu


(18)

41 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Terdapat perbedaan distribusi indeks plak pada kelompok perokok dan kelompok non perokok. Perbandingan tersebut cukup signifikan ditunjukan dalam hasil indeks plak pada kelompok perokok yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non perokok.

5.2 Saran

1. Melakukan penelitian lebih lanjut dengan waktu selama 8 – 21 hari untuk menilai laju peningkatan indeks plak dan enam bulan untuk pemeriksaan gingivitis.

2. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan populasi yang lebih besar dan lebih spesifik dari segi usia dan jenis kelamin untuk menilai terjadinya peningkatan indeks plak.

3. Melakukan penelitian lebih lanjut dengan berbagai spesifikasi jenis rokok lain yang digunakan untuk membandingkan peningkatan indeks plak yang terjadi.


(19)

42 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

1. Andina Rizkia Putri Kusuma. Pengaruh merokok terhadap kesehatan gigi

dan rongga mulut. Jurnal Majalah Ilmiah Sultan Agung. [serial online] 2011

[cited 5 Desember 2015]. Available from URL:

http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/majalah%20ilmiahsultanagung/article/vi ewFile/39/33

2. Mullally BH. The influence of tobacco smoking on the onset of periodontitis

in young persons. Tobacco Induced Diseases. [serial online] 2004; 2(2) [cited

5 Desember 2015]. Available from URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2669465/

3. I Putu Krisna Parama Arta. Perbedaan ph saliva pada perokok putih dan

perokok kretek sesaat setelah merokok [Skripsi]. Denpasar. Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Mahasarawati; 2014.

4. Britton J, Jarvis M, McNeil A, Bates C, Cuthbertson L, Godfrey C.

Penanganan adiksi nikotin. America Journal of Respiratory and Critical Care

Medicine. [serial online] 2001; [cited 10 Desember 2015]. Available from URL: http://www.klikpdpi.com/jurnal-warta/rokok/rokok-kes-04.html

5. Rizki Mulyana Djokja, B. S. Lampus, Christy Mintjelungan. Gambaran

perokok dan angka kejadian lesi mukosa mulut di desa monsongan kecamatan banggai tengah. Jurnal e-GiGi (eG). [serial online] 2013 [cited 20

Desember 2015]. Available from URL:

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/view/1928/2167

6. Dian Komasari, Avin Fadilla Helmi. Faktor-faktor penyebab perilaku

merokok pada remaja. Jurnal Psikologi. [serial online] 2000 [cited 24

Desember 2015]. Available from URL:

http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/perilakumerokok_avin.pdf

7. Moravej-Salehi Elahe, Moravej-Salehi Elham, Hajifattahi Farnaz. Passive

smoking: oral and dental effects. Iranian Journal Of Public Health. [serial

online] 2015 [cited 9 Maret 2016]. Available from URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4441979/


(20)

Universitas Kristen Maranatha 43

8. Shah Aasim Farooq, Batra Manu, Baba Irfan Ashraf, Saima Syed, Yousuf Asif. Periodontal disease and smoking: an overview. Clinical Cancer Investigation Journal. [serial online] 2016 [cited 9 Maret 2016]. Available from URL:

http://www.ccij-online.org/article.asp?issn=2278-0513;year=2016;volume=5;issue=2;spage=99;epage=102;aulast=Shah

9. Yohanes I Gede K.K., Karel Pandelaki, Ni Wayan Mariati. Hubungan

pengetahuan kebersihan gigi dan mulut dengan status kebersihan gigi dan mulut pada siswa SMA negeri 9 manado. Jurnal e-Gigi (eG). [serial online]

2013: 1 (2) [cited 10 Januari 2016]. Available from URL:

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/view/2620/2173

10. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2013. [serial online] 2013. [cited 14 Februari 2016]. Available from URL: http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%2 02013.pdf

11. Jufri Sufriyanto. Pigmentasi mukosa bibir pada perokok & penyebabnya. Repository Hasanuddin University. [serial online] 2012 [cited 15 Januari 2015]. Available from URL:

http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/2614

12. Shintia Puspa Dewi, Salmah Lilik, Nugraha Arif Karyanta. Perbedaan

perilaku merokok ditinjau dari tingkat stres pada wanita dewasa awal di yogyakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa. [serial online] 2013: 2 (2)

[cited 4 Januari 2016]. Available from URL:

http://candrajiwa.psikologi.fk.uns.ac.id/index.php/candrajiwa/article/view/54/ 45

13. Newman MG, Takei HH, Carranza FA. 2006. Clinical periodontology. 9th ed. St. Louis, Missouri: Saunders Elsevier; 2006: 97-105.

14. Priska M. Poana, Ni Wayan Mariati, P. S. Anindita. Gambaran status gingiva

pada perokok di desa Buku kecamatan Belang kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal e-GiGi (eG). [serial online] 2015: 3 (1) [cited 16 Januari

2016]; 224. Available from URL:

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/view/8078/7638

15. Mai Xiaodan, Wactawski-Wende Jean, Hovey Kathleen M., LaMonte Michael J., Chen Chaoru, Tezal Mine, et al. Associations between smoking


(21)

Universitas Kristen Maranatha 44

American Dental Association. [serial online] 2013: 3 [cited 9 Maret 2016]; 258. Available from URL: http://jada.ada.org/article/S0002-8177(14)60368-8/pdf

16. Bustan, M.N. Epidemiologi penyakit tidak menular. Jakarta: Rineka Cipta; 2000.

17. Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 81 Tahun 1999 tanggal 5 Oktober 1999. Available from URL:

http://www.kemendag.go.id/files/regulasi/1999/10/pp8199.pdf

18. Health Statistics and Information Systems. World Health Organization (WHO). Available from URL:

http://www.who.int/healthinfo/survey/ageingdefnolder/en/

19. Nyvad Bente, kilian mogens. Microbiology of the early colonization of

human enamel and root surfaces in vivo. Department of Oral Anatomy,

Dental Pathology and Operative Dentistry, Royal Dental College. [serial online] 2007: 5 [cited 10 Maret 2016]. Available from URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3477852

20. Bathla Shalu. Tips and tricks in periodontology. New Delhi: Jaypee Brothers; 2009.

21. Newman, MG. Carranza’s clinical periodontology. 10th ed. St. Louis: Saunders Elsevier; 2006.

22. Menon Lakshmy, Ramamurthy Jaiganesh. New vistas in plaque control. Journal of Dental and Medical Sciences. [serial online] 2014: 13 [cited 20 Maret 2016]. Available from URL: http://www.iosrjournals.org/iosr-jdms/papers/Vol13-issue3/Version-5/O013356468.pdf

23. Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR. Carranza’s clinical

periodontology. 12th ed. St. Louis: Saunders Elsevier; 2015.

24. M Sitepoe. Kekhususan rokok di Indonesia. Jakarta: PT. Grasindo; 2000.

25. Nurhayati Fawzani, Atik Triratnawati. Terapi berhenti merokok (studi kasus

3 perokok berat). Makara, Kesehatan. [serial online] 2005: 15-22 [cited 20


(22)

Universitas Kristen Maranatha 45

http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/2/9db55794d670a217130d47c4099 dd5e158a5bfbd.pdf

26. Dr. Ronald Hutapea SKM, Ph. D. Why rokok?. Jakarta: Bee Media Indonesia; 2013.

27. ASH Briefing. Tobacco and oral health. [serial online] 2012. [cited 15 Mei 2016]. Available from URL: http://ash.org.uk/files/documents/ASH_598.pdf

28. Warnakulasuriya S, Dietrich T, Bornstein MM, Peidró EC, Preshaw PM, Walter C, Wenström JL, et al. Oral health risks of tobacco use and effects of

cessation. International Dental Journal. [serial online] 2010: 60 [cited 18 Mei

2016]. Available from URL:

http://www.tobaccooralhealth.net/events/workshop2008/pdf/Oral%20health% 20risks%20of%20tobacco%20use%20and%20effects%20of%20cessation.pdf

29. Mai X, Wactawski-Wende J, Hovey KM, LaMonte MJ, Chen C, Tezal M, et al. Associations between smoking and tooth loss according to reason for

tooth loss. J Am Dent Assoc. [serial online] 2013: 144 (3) [cited 25 Mei

2016]. Available from URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3842224/

30. Eddy Kasim. Merokok sebagai faktor risiko terjadinya penyakit periodontal. Jurnal Kedokteran Trisakti. [serial online] 2001 [cited 1 Juni 2016]. Available from URL:

http://www.univmed.org/wp-content/uploads/2011/02/Vol.20_no.1_2.pdf

31. Patil SP, Patil PB, Kashetty MV. Effectiveness of different tooth brushing

techniques on the removal of dental plaque in 6 – 8 year old children of gulbraga. J Int Soc Prev Community Dent. [serial online] 2014 [cited 5 Juni

2016]. Available from URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4170543/

32. Poyato-Ferrera M, Segura-Egea JJ, Bullon-Fernandez P. Comparison of

modifed Bass technique with normal toothbrushing practices for efficacy in supragingival plaque removal. Journal of Dental Hygiene. [serial online] 2003 [cited 5 Juni 2015]. Available from URL:

https://www.researchgate.net/profile/Pedro_Bullon/publication/7321779_Co mparison_of_modified_Bass_technique_with_normal_toothbrushing_practic es_for_efficacy_in_supragingival_plaque_removal/links/00b49528112a3072 57000000.pdf?origin=publication_detail


(1)

Universitas Kristen Maranatha 8

1.5.2 Hipotesis

Dari uraian diatas, maka dapat ditarik hipotesis terdapat perbedaan distribusi indeks plak pada perokok dan non perokok dalam kelompok usia dewasa muda.

1.6Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian secara case control.

Data penelitian ini didapat dengan memberikan kuesioner kepada sampel yang bertujuan sebagai pertanyaan penyaring dan kemudian dilakukan pemeriksaan indeks plak pada sampel untuk mengetahui nilai indeks plak pada setiap sampel.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian 1.7.1 Lokasi

Penelitian dilakukan di Gedung Graha Widya Maranatha Lantai 11 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha.

1.7.2 Waktu


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Terdapat perbedaan distribusi indeks plak pada kelompok perokok dan kelompok non perokok. Perbandingan tersebut cukup signifikan ditunjukan dalam hasil indeks plak pada kelompok perokok yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non perokok.

5.2 Saran

1. Melakukan penelitian lebih lanjut dengan waktu selama 8 – 21 hari untuk menilai laju peningkatan indeks plak dan enam bulan untuk pemeriksaan gingivitis.

2. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan populasi yang lebih besar dan lebih spesifik dari segi usia dan jenis kelamin untuk menilai terjadinya peningkatan indeks plak.

3. Melakukan penelitian lebih lanjut dengan berbagai spesifikasi jenis rokok lain yang digunakan untuk membandingkan peningkatan indeks plak yang terjadi.


(3)

42 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

1. Andina Rizkia Putri Kusuma. Pengaruh merokok terhadap kesehatan gigi dan rongga mulut. Jurnal Majalah Ilmiah Sultan Agung. [serial online] 2011 [cited 5 Desember 2015]. Available from URL:

http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/majalah%20ilmiahsultanagung/article/vi ewFile/39/33

2. Mullally BH. The influence of tobacco smoking on the onset of periodontitis in young persons. Tobacco Induced Diseases. [serial online] 2004; 2(2) [cited 5 Desember 2015]. Available from URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2669465/

3. I Putu Krisna Parama Arta. Perbedaan ph saliva pada perokok putih dan perokok kretek sesaat setelah merokok [Skripsi]. Denpasar. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasarawati; 2014.

4. Britton J, Jarvis M, McNeil A, Bates C, Cuthbertson L, Godfrey C. Penanganan adiksi nikotin. America Journal of Respiratory and Critical Care Medicine. [serial online] 2001; [cited 10 Desember 2015]. Available from URL: http://www.klikpdpi.com/jurnal-warta/rokok/rokok-kes-04.html

5. Rizki Mulyana Djokja, B. S. Lampus, Christy Mintjelungan. Gambaran perokok dan angka kejadian lesi mukosa mulut di desa monsongan kecamatan banggai tengah. Jurnal e-GiGi (eG). [serial online] 2013 [cited 20 Desember 2015]. Available from URL:

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/view/1928/2167

6. Dian Komasari, Avin Fadilla Helmi. Faktor-faktor penyebab perilaku merokok pada remaja. Jurnal Psikologi. [serial online] 2000 [cited 24 Desember 2015]. Available from URL:

http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/perilakumerokok_avin.pdf

7. Moravej-Salehi Elahe, Moravej-Salehi Elham, Hajifattahi Farnaz. Passive smoking: oral and dental effects. Iranian Journal Of Public Health. [serial online] 2015 [cited 9 Maret 2016]. Available from URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4441979/


(4)

43

8. Shah Aasim Farooq, Batra Manu, Baba Irfan Ashraf, Saima Syed, Yousuf Asif. Periodontal disease and smoking: an overview. Clinical Cancer Investigation Journal. [serial online] 2016 [cited 9 Maret 2016]. Available from URL:

http://www.ccij-online.org/article.asp?issn=2278-0513;year=2016;volume=5;issue=2;spage=99;epage=102;aulast=Shah

9. Yohanes I Gede K.K., Karel Pandelaki, Ni Wayan Mariati. Hubungan pengetahuan kebersihan gigi dan mulut dengan status kebersihan gigi dan mulut pada siswa SMA negeri 9 manado. Jurnal e-Gigi (eG). [serial online] 2013: 1 (2) [cited 10 Januari 2016]. Available from URL:

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/view/2620/2173

10. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2013. [serial online] 2013. [cited 14 Februari 2016]. Available from URL: http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%2 02013.pdf

11. Jufri Sufriyanto. Pigmentasi mukosa bibir pada perokok & penyebabnya. Repository Hasanuddin University. [serial online] 2012 [cited 15 Januari 2015]. Available from URL:

http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/2614

12. Shintia Puspa Dewi, Salmah Lilik, Nugraha Arif Karyanta. Perbedaan perilaku merokok ditinjau dari tingkat stres pada wanita dewasa awal di yogyakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa. [serial online] 2013: 2 (2) [cited 4 Januari 2016]. Available from URL:

http://candrajiwa.psikologi.fk.uns.ac.id/index.php/candrajiwa/article/view/54/ 45

13. Newman MG, Takei HH, Carranza FA. 2006. Clinical periodontology. 9th ed. St. Louis, Missouri: Saunders Elsevier; 2006: 97-105.

14. Priska M. Poana, Ni Wayan Mariati, P. S. Anindita. Gambaran status gingiva pada perokok di desa Buku kecamatan Belang kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal e-GiGi (eG). [serial online] 2015: 3 (1) [cited 16 Januari 2016]; 224. Available from URL:

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/view/8078/7638

15. Mai Xiaodan, Wactawski-Wende Jean, Hovey Kathleen M., LaMonte Michael J., Chen Chaoru, Tezal Mine, et al. Associations between smoking and tooth loss according to the reason for tooth loss. The Journal of The


(5)

Universitas Kristen Maranatha 44

American Dental Association. [serial online] 2013: 3 [cited 9 Maret 2016]; 258. Available from URL: http://jada.ada.org/article/S0002-8177(14)60368-8/pdf

16. Bustan, M.N. Epidemiologi penyakit tidak menular. Jakarta: Rineka Cipta; 2000.

17. Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 81 Tahun 1999 tanggal 5 Oktober 1999. Available from URL:

http://www.kemendag.go.id/files/regulasi/1999/10/pp8199.pdf

18. Health Statistics and Information Systems. World Health Organization (WHO). Available from URL:

http://www.who.int/healthinfo/survey/ageingdefnolder/en/

19. Nyvad Bente, kilian mogens. Microbiology of the early colonization of human enamel and root surfaces in vivo. Department of Oral Anatomy, Dental Pathology and Operative Dentistry, Royal Dental College. [serial online] 2007: 5 [cited 10 Maret 2016]. Available from URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3477852

20. Bathla Shalu. Tips and tricks in periodontology. New Delhi: Jaypee Brothers; 2009.

21. Newman, MG. Carranza’s clinical periodontology. 10th ed. St. Louis: Saunders Elsevier; 2006.

22. Menon Lakshmy, Ramamurthy Jaiganesh. New vistas in plaque control. Journal of Dental and Medical Sciences. [serial online] 2014: 13 [cited 20 Maret 2016]. Available from URL: http://www.iosrjournals.org/iosr-jdms/papers/Vol13-issue3/Version-5/O013356468.pdf

23. Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR. Carranza’s clinical periodontology. 12th ed. St. Louis: Saunders Elsevier; 2015.

24. M Sitepoe. Kekhususan rokok di Indonesia. Jakarta: PT. Grasindo; 2000.

25. Nurhayati Fawzani, Atik Triratnawati. Terapi berhenti merokok (studi kasus 3 perokok berat). Makara, Kesehatan. [serial online] 2005: 15-22 [cited 20 Maret 2016]. Available from URL:


(6)

45

http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/2/9db55794d670a217130d47c4099 dd5e158a5bfbd.pdf

26. Dr. Ronald Hutapea SKM, Ph. D. Why rokok?. Jakarta: Bee Media Indonesia; 2013.

27. ASH Briefing. Tobacco and oral health. [serial online] 2012. [cited 15 Mei 2016]. Available from URL: http://ash.org.uk/files/documents/ASH_598.pdf

28. Warnakulasuriya S, Dietrich T, Bornstein MM, Peidró EC, Preshaw PM, Walter C, Wenström JL, et al. Oral health risks of tobacco use and effects of cessation. International Dental Journal. [serial online] 2010: 60 [cited 18 Mei 2016]. Available from URL:

http://www.tobaccooralhealth.net/events/workshop2008/pdf/Oral%20health% 20risks%20of%20tobacco%20use%20and%20effects%20of%20cessation.pdf

29. Mai X, Wactawski-Wende J, Hovey KM, LaMonte MJ, Chen C, Tezal M, et al. Associations between smoking and tooth loss according to reason for tooth loss. J Am Dent Assoc. [serial online] 2013: 144 (3) [cited 25 Mei 2016]. Available from URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3842224/

30. Eddy Kasim. Merokok sebagai faktor risiko terjadinya penyakit periodontal. Jurnal Kedokteran Trisakti. [serial online] 2001 [cited 1 Juni 2016]. Available from URL:

http://www.univmed.org/wp-content/uploads/2011/02/Vol.20_no.1_2.pdf

31. Patil SP, Patil PB, Kashetty MV. Effectiveness of different tooth brushing techniques on the removal of dental plaque in 6 – 8 year old children of gulbraga. J Int Soc Prev Community Dent. [serial online] 2014 [cited 5 Juni 2016]. Available from URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4170543/

32. Poyato-Ferrera M, Segura-Egea JJ, Bullon-Fernandez P. Comparison of modifed Bass technique with normal toothbrushing practices for efficacy in supragingival plaque removal. Journal of Dental Hygiene. [serial online] 2003 [cited 5 Juni 2015]. Available from URL:

https://www.researchgate.net/profile/Pedro_Bullon/publication/7321779_Co mparison_of_modified_Bass_technique_with_normal_toothbrushing_practic es_for_efficacy_in_supragingival_plaque_removal/links/00b49528112a3072 57000000.pdf?origin=publication_detail