PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TK DI TAMAN KANAK-KANAK SANTO AGUSTINUS BANDUNG:Studi deskriptif Kualitatif di Taman-Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

(1)

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

No. Daftar : 03/PGPAUD/I/2013

(Studi Deskriptif Kualitatif di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Kota Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

Theresia Sutarti

0703390

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TK DI TAMAN

KANAK-KANAK SANTO AGUSTINUS BANDUNG


(2)

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TK DI TAMAN

KANAK-KANAK SANTO AGUSTINUS BANDUNG

(Studi Deskriptif Kualitatif Pada Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Tahun Ajaran 2012/2013 )

Oleh Theresia Sutarti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan

© Theresia Sutarti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

THERESIA SUTARTI

0703390

PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TK DI TAMAN KANAK-KANAK SANTO AGUSTINUS BANDUNG

(Studi Deskriptif Kualitatif Pada Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Tahun ajaran 2012/2013 )

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I

Ali Nugraha, M.Pd NIP : 196805241998021001

Pembimbing II

Dr. Nining Sriningsih, M.Pd

NIP : 19791211 200604 2 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Ocih Setiasih.M.Pd NIP: 19600707 198601 2 001


(4)

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TK DI TAMAN KANAK-KANAK SANTO AGUSTINUS BANDUNG

(Studi Deskriptif Kualitatif Pada Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Tahun ajaran 2012/2013 )

Oleh Theresia Sutarti

0703390

Disetujui dan disahkan oleh :

Penguji I Penguji II

Dra.Masitoh, M.Pd Dr. Aan Listiana,M.Pd NIP.1948 06 26 1980 11 2011 NIP.1972 08 03 2001 12 2001

Penguji III Penguji IV

Rita Mariyana.M.Pd I Gusti Komang Aryaprastya.A,M.Hum NIP : 1978 03 08 2001 12 2001 NIP : 1977 03 12 2008 12 1001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd NIP : 1960 07 07 1986 01 2001


(5)

Theresia Sutarti,2013


(6)

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

ABSTRAK

PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TK

DI TAMAN KANAK-KANAK SANTO AGUSTINUS BANDUNG (Studi deskriptif Kualitatif di Taman-Kanak-Kanak Santo Agustinus

Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Theresia Sutarti

(0703390)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pengakuan masyarakat terhadap profesi guru yakni diantaranya rendahnya tingkat kompetensi pedagogik mereka. Penguasaan guru terhadap materi dan metode pengajaran masih berada di bawah standar. Oleh karenanya seorang guru harus profesional. Sementara kompetensi pedagogik sendiri harus selalu diikuti dengan konsekuensi yang sangat tinggi, yaitu melaksanakan tugas secara profesional sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Selain kompetensi pedagogik, personal, dan kompetensi sosial, yang selalu harus melekat pada keseharian guru, satu kompetensi tertinggi yang mengarah pada keistimewaan guru adalah kompetensi profesi. Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah yang dirumuskan adalah bagaimana profil kompetensi pedagogik guru TK di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung, sedangkan tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran profil kompetensi pedagogik guru TK di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Tehnik pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah guru-guru TK Santo Agustinus yang terdiri dari 5 orang guru dan semua anak TK Santo Agustinus Bandung. Hasil penelitian ini adalah deskripsi narasi profil kompetensi pedagogik guru TK Santo Agustinus Bandung, dengan tujuan untuk meningkatkan pembinaan kompetensi pedagogik guru TK dengan metode mengikuti berbagai pelatihan, seminar, workshop, atau bentuk lain yang serupa. Pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan baik secara berkala, maupun rutin. Evaluasi pelatihan ini dilakukan dengan memberikan angket isian kepada guru yang telah mengikuti pelatihan. Kendala umum yang terjadi dalam pembinaan kompetensi pedagogik guru adalah sulitnya merubah paradigma berpikir guru dalam menerima perubahan kurikulum, dan upaya untuk mengatasi kendala tersebut dengan mengadakan pelatihan rutin bagi guru, dan mengadakan studi banding ke sekolah-sekolah yang menggunakan model pembelajaran serupa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis memiliki beberapa rekomendasi, untuk peneliti selanjutnya jika akan mengadakan penelitian, dapat meneliti tentang profil kompetensi guru TK yang meliputi kompetensi profesional, sosial, dan kepribadian.


(7)

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

KATA-KATA MUTIARA ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan dan Identifikasi Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Penjelasan Istilah ... 10

E. Manfaat ... 11

F. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II KAJIAN TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TK ... 13

A. Gambaran Umum Tentang Kompetensi ... 13


(8)

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

2. Macam-macam Kompetensi ... 25

3. Kompetensi Guru TK ... 31

B. Gambaran Umum tentang Pedagogik ... 33

1. Pengertian Pedagogik ... 33

2. Ruang lingkup Kompetensi Pedagogik ... 38

3. Indikator Kompetensi Pedagogik ... 39

C. Kompetensi Pedagogik... 40

1. Pemahaman Wawasan dan Landasan Kependidikan ... 40

2. Pemahaman Terhadap Peserta Didik ... 40

D. Upaya Pembinaan Kompetensi Guru... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 43

A. Metode Penelitian... 43

B. Subyek Penelitian/Populasi ... 47

C. Definisi Operasional... 49

D. Tahap-tahap Pelakasanaan Penelitian ... 50

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 51

F. Pengembangan Instrumen ... 54

G. Teknik Analisis Data ... 55

H. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Hasil Penelitian ... 59 1. Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK. Santo Agustinus


(9)

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

dalam melaksanakan tugas keguruan ... 59

a. Perencanaan Program Pembelajaran... 59

1) Perencanaan Tujuan ... 60

2) Perencanaan Materi ... 61

3) Perencanaan Metode ... 68

4) PerencanaanMedia ... 69

5) Perencanaan Evaluasi ... 69

b. Pelaksanaan Proses Belajar mengajar ... 71

c. Evaluasi Proses Belajar mengajar ... 78

2. Upaya pembinaan kompetensi Pedagogik guru TK.Santo Agustinus Bandung ... 75

a. Upaya Pada Proses Perencanaan ... 75

b. Upaya Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru TK Santo Agustinus Bandung ... 76

c. Upaya Evaluasi Pelaksanaan Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru TK. Santo Agustinus Bandung…… ...76

3. Kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru TK Santo Agustinus ... 83

a. Kendala-kendala pada Proses Perencanaan ... 83

b. Kendala-kendala pada Proses pelaksanaan ... 84

c. Kendala-kendala pada Proses Evaluasi ... 84


(10)

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

1. Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK.Santo Agustinus dalam

melaksnakan Tugas Keguruan ... 85

a. Perencanaan Pembelajaran ... 85

b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 88

c. Evaluasi Pembelajaran ... 89

1) Cara Penilaian ... 89

2) Teknik Penilaian ... 90

2. Upaya Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru TK Santo Agustinus Bandung ... 91

3. Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru TK Santo Agustinus ... 93

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Rekomendasi ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 98

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 101 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(11)

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kompetensi Pedagogik

Guru Taman kanak-kanak ... 48

Tabel 4.1 Tema Semester I Tahun Ajaran 2012-2013 ... 64

Tabel 4.2 Batasan Materi semester I Tema Its’Me ... 66

Tabel 4.3 Tema Semester II ... 67

Tabel 4.4 Rencana Kegiatan Harian TK.St.Agustinus ... 72

Tabel 4.5 Jenis Ekstrakurikuler ... 77

Tabel 4.6 Contoh Penilaian Harian ... 78

Tabel 4.7 Contoh Rangkuman Penilaian ... 79


(12)

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Format Observasi Pembelajaran di TK.Santo Agustinus

Bandung ... 100

Lampiran 2 Tema TK dan PG Besar Semester I Tahun Ajaran 2012- 2013 ... 102

Lampiran 3 Tema TK dan PG Besar Semester II Tahun Ajaran 2012- 2013 ... 103

Lampiran 4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung ... 105

Lampiran 5 Pedoman wawancara Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung ... 107

Lampiran 6 Pedoman Studi Dokumentasi Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung ... 112

Lampiran 7 Rencana Kegiatan Mingguan ... 113

Lampiran 8 Rencana Kegiatan Harian ... 117

Lampiran 9 Catatan Lapangan ... 124

Lampiran 10 Form Evaluasi Peserta Pelatihan I ... 134

Lampiran 11 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan TK Santo Agustinus ... 136


(13)

1

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Profesi guru pada saat ini masih banyak dibicarakan orang, atau masih saja dipertanyakan orang, baik di kalangan para pakar pendidikan maupun di media massa baik harian, maupun mingguan memuat berita tentang guru yang menyangkut kepentingan umum sampai kepada hal-hal yang sifatnya sangat pribadi, sedangkan dari pihak guru sendiri nyaris tak mampu membela diri. Sikap dan perilaku masyarakat tersebut memang bukan alasan, karena dengan adanya sikap demikian menunjukkan bahwa guru seyogyanya menjadi panutan bagi masyarakat sekitarnya. Rendahnya pengakuan masyarakat terhadap profesi guru disebabkan oleh beberapa faktor berikut 1) adanya pandangan sebagian masyarakat, bahwa siapapun dapat menjadi guru asalkan ia berpengetahuan, 2) kekurangan guru di daerah terpencil, memberikan peluang untuk mengangkat seseorang yang tidak mempunyai keahlian untuk menjadi guru, 3) Banyak guru yang belum menghargai profesinya. Perasaan rendah diri karena menjadi guru, menyalahgunakan profesi untuk kepuasan dan kepentingan pribadinya, sehingga wibawa guru semakin merosot (Nana Sudjana, 1988).

Faktor yang mengakibatkan rendahnya pengakuan masyarakat terhadap profesi guru yakni kelemahan yang terdapat pada diri guru itu sendiri, diantaranya rendahnya tingkat kompetensi professionalisme mereka. Penguasaan guru terhadap materi dan metode pengajaran masih berada di bawah standar (Syah,


(14)

2

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

1988). Oleh karenanya seorang guru harus profesional. Menyandang gelar profesional merupakan kebanggaan tersendiri bagi para guru. Sementara profesional sendiri harus selalu diikuti dengan konsekuensi yang sangat tinggi, yaitu melaksanakan tugas secara profesional sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Selain kompetensi personal dan kompetensi sosial yang selalu harus melekat pada keseharian guru, satu kompetensi tertinggi yang mengarah pada keistimewaan guru adalah kompetensi profesi. Dalam hubungannya dengan tenaga profesional kependidikan, tentunya kompetensi menunjuk pada performance atau perbuatan yang bersifat rasional sesuai dengan alur profesinya dan memenuhi spesifikasi tertentu didalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan.

Berbicara tentang profesionalisme guru, tidak lepas dari keahlian khusus yang dimiliki seorang guru, yang diperoleh baik melalui pendidikan profesional (Soedijarto, 1997: 87), pelatihan atau pengalaman-pengalaman studi banding yang pernah didapatkan. Keahlian yang dimiliki ini bukan sekedar menjadi milik pribadi, namun untuk dikembangkan dan dipraktekkan dalam memberi layanan kepada siswa. Untuk menjaga kualitas dan mutu serta profesionalisme, guru harus selalu menjadi orang yang selalu ingin belajar untuk meningkatkan diri. Pendidikan guru bukan akhir persiapan menjadi guru (Paul Suparno, 2002:106). Dalam memberikan layanan, seorang guru yang profesional senantiasa menyesuaikan tingkat kebutuhan pembelajaran dan disampaikan secara proporsional pula. Profesionalisme guru senantiasa berpandangan melakukan sesuatu tindakan yang benar dan baik (do the right thing and do it right). Sebagai konsekuensinya ia akan selalu mencari metode, strategi dan sistematis dalam


(15)

3

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

proses pembelajarannya, sehingga terciptalah situasi pembelajaran yang kondusif, menyenangkan dan berbobot.

Kompetensi merupakan suatu keahlian, namun secara spesifik kompetensi diartikan sebagai kemampuan profesional guru, sedangkan profesi keguruan mempunyai makna suatu pekerjaan yang wajib memiliki penguasaan pengetahuan dan kemampuan dalam peranannya sebagai guru. Sebagai seorang yang profesional, guru harus memiliki gagasan-gagasan baru untuk selalu mengembangkan kreativitas, memiliki ide cemerlang yang selalu mengiringi daya ciptanya dalam berkarya, menghabiskan waktu untuk menyelesaikan tugas profesional dan tugas administrasinya, bertanggung jawab penuh terhadap tugas yang diembannya, dengan penuh keikhlasan mengemban amanah dan tak pernah putus asa.

Banyak aspek yang perlu dipersiapkan untuk menuju kesana. Kemampuan dalam membuat perencanaan pengajaran merupakan fondasi yang harus dipersiapkan dengan baik, kemampuan guru dalam mengajar dan menguasai kelas, mengelola interaksi dengan baik dan melengkapi semua perlengkapan/ administrasi penunjang kegiatan belajar, serta melaksanakan bimbingan. Tugas bimbingan yang menjadi tanggung jawab guru ini meliputi turut serta aktif melaksanakan program bimbingan, memberi informasi, memberi layanan instruksional, berpartisipasi dalam pemecahan masalah, meneliti kesulitan dan kemajuan siswa, menilai kemajuan belajar, menjalin hubungan dengan orang tua siswa, mengidentifikasi, menyalurkan dan membina bakat siswa (Soetjipto, 2000: 103-104).


(16)

4

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka profesi guru selalu ditingkatkan dengan pelatihan-pelatihan guru dalam jabatan, pendidikan lanjutan, adanya organisasi profesi, sehingga akan terjadi peranan berantai dari organisasi profesional keguruan yang meliputi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diharapkan dapat memberikan dampak peningkatan mutu dan kualifikasi guru.

Perkembangan anak mulai lahir sampai lima atau enam tahun berlangsung sangat cepat dan pada masa ini perkembangan anak mulai terbentuk dan cenderung menetap, sehingga menentukan tahap perkembangan anak selanjutnya. Pendapat Hurlock (1978:30) yang mengatakan bahwa perkembangan awal anak masa kanak-kanak lebih kritis dibandingkan dengan perkembangan berikutnya, hal ini disebabkan perkembangan anak berlangsung secara berkesinambungan, artinya perkembangan suatu tahap akan berpengaruh terhadap perkembangan tahap berikutnya, dan pola kepribadian anak berkembang menjadi relatif tetap. Slavin (1994: 73) juga mengatakan hal yang sama, bahwa anak usia antara 3 dan 6 tahun terjadi perkembangan yang cepat pada semua aspek perkembangan. Usia anak belajar di TK antara 4-6 tahun. Karena saat tersebut merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan anak selanjutnya.

Peran dan tanggung jawab guru TK dalam proses pendidikan sangat besar. Guru dituntut dapat memberikan pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan anak sehingga dapat mengoptimalkan perkembangannya. Agar kegiatan belajar yang diberikan di TK sesuai dengan tingkat perkembangan anak, beberapa negara bagian Amerika Serikat, antara lain: Alabama, Arkansas, Florida, Lousiana,


(17)

5

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

Tennesse, dan Utah, melaksanakan penilaian tentang kesiapan belajar terhadap anak saat masuk TK. Bahkan di negara bagian Alabama untuk masuk TK Negeri dilakukan penilaan terhadap kemampuan membaca awal anak. Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar untuk menyusun kegiatan belajar dan didokumentasikan di tingkat lokal dan di tingkat negara bagian (Saluja, Scott-Little, dan Clifford, 2000: 8). Hal ini menunjukkan bahwa mereka sangat memperhatikan kesesuaian kegiatan belajar yang diberikan dengan tingkat perkembangan anak. Tulisan ini akan menguraikan kompetensi yang perlu dikuasai oleh seorang guru TK agar mampu melaksanakan atau memandu kegiatan belajar di TK untuk mengoptimalkan perkembangan anak khususnya kompetensi pedagogik.

Program kegiatan belajar di TK mengandung dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan, yaitu: belajar dan mendidik. Belajar mengacu pada apa yang dilakukan anak, sedang mendidik (mengajar) mengacu pada apa yang dilakukan guru dalam kegiatan tersebut. Dalam hal ini perbedaan mendidik dan mengajar tidak dipermasalahkan, karena dalam pelaksanaan program kegiatan belajar di TK kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan.

Kegiatan belajar di TK dipandang sebagai suatu proses, maka ada 4 hal yang terkait didalamnya yaitu: (1) tujuan, (2) bahan, (3) metode dan media, (4) penilaian.

Tujuan, yaitu: kemampuan yang ingin dicapai oleh anak dalam kegiatan belajar tersebut. Tujuan disini mengacu kemampuan-kemampuan yang tercantum pada Garis-Garis Besar PKBTK. Bahan, yaitu: materi atau kegiatan yang dapat


(18)

6

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

mengantarkan anak mencapai kemampuan yang diinginkan. Bahan dikembangkan oleh guru berdasarkan tema yang ada dan disesuaikan dengan kemampuan yang ingin dicapai. Metode dan media, yaitu metode mengajar yang digunakan guru dalam melaksanakan program kegiatan belajar dan media/alat yang diperlukan agar kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan optimal. Penilaian, yaitu usaha guru untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan program dan keberhasilan anak mencapai kemampuan yang diharapkan. Penilaian keterlaksanaan program terutama digunakan guru untuk memperbaiki Rencana Kegiatan Harian atau Rencana Kegiatan Mingguan sehingga pelaksanaan program berikutnya menjadi lebih baik. Penilaian keberhasilan anak menguasai kemampuan yang diharapkan digunakan sebagai bahan guru untuk menyusun laporan kepada orangtua anak dan memantau perkembangan anak sehingga hasil kegiatan belajar di TK lebih optimal.

Keempat hal tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi pelaksanaan kegiatan belajar di TK. Interaksi guru dan anak pada pelaksanaan program kegiatan belajar didasarkan pada keempat unsur di atas. Anak dibimbing dan diarahkan guru agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal melalui bahan, kegiatan, metode, dan alat yang telah direncanakan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Kemudian setelah kegiatan berjalan guru melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan program kegiatan yang telah direncakan dan tingkat ketercapaian kemampuan yang diinginkan oleh anak.


(19)

7

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

Untuk mendukung keterlaksanaan tugas yang harus diemban guru PAUD, termasuk guru TK, perlu ada sejumlah kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru PAUD. Sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Guru dan Dosen, kompetensi yang harus dimiliki guru PAUD mencakup 4 hal, yaitu: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

Masing-masing kompetensi tersebut mempunyai sub kompetensi, dan indikator esensial. Subkompetensi merupakan rincian dari kompetensi, sedangkan indikator esensial merupakan pertanda atau ciri-ciri minimal yang menunjukkan bahwa seorang guru PAUD sudah menguasai sub kompetensi yang telah ditetapkan.

Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus merupakan satu unit TK yang berada di bawah naungan Yayasan Salib Suci – Bandung yang dipandang berhasil dalam membina kompetensi profesional guru-gurunya. Keberhasilan ini terlihat dalam data keadaan siswa 2 tahun terakhir yang mengalami kemajuan pesat. Hal ini dapat diartikan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap sekolah ini mengalami peningkatan.

Setelah dilakukan penelitian singkat dengan cara penelitian terhadap kinerja guru melalui wawancara dan supervisi kelas, dapat diambil kesimpulan bahwa, kemajuan dan peningkatan kepercayaan masyarakat ini dipengaruhi oleh profesionalisme guru yang merupakan tonggak utama keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.


(20)

8

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

Upaya pendampingan terhadap pengembangan guru baik dalam hal kompetensi pribadi maupun kompetensi sosial, di TK St. Agustinus diberlakukan sistem evaluasi kerja guru yang dilakukan secara intens oleh Kepala Sekolah selaku motor penggerak keberhasilan sekolah yaitu setiap akhir bulan. Hasil penilaian kemudian disampaikan kepada yang bersangkutan dengan teknik dua arah yaitu antara Kepala sekolah dan guru yang bersangkutan. Selain melakukan evaluasi pekerjaan guru, supervisi kelas sebagai alat evaluasi konkret pun dilakukan untuk mengukur sejauhmana seorang guru telah memiliki kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Kedua cara ini ditempuh semata-mata sebagai upaya kepala sekolah untuk menjaga dan meningkatkan profesionalisme guru yang berdampak pada profesionalisme pelayanan sekolah.

Kualifikasi Guru di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung beragam, antara lain Kepala Sekolah adalah sarjana pendidikan Jurusan PGPAUD, satu guru lulusan sarjana Psikologi, dua guru lulusan LPGTK (saat ini sedang kuliah PG-PAUD), satu guru dari PGSD, satu guru Sastra Inggris, dan satu guru lulusan sarjana Matematika – IPA. Kepiawaian Kepala Sekolah dalam mengatasi kendala seperti beragamnya kualifikasi guru, serta datangnya guru baru dengan basic pendidikan yang berbeda dengan pekerjaan yang diemban sangat diperlukan, sehingga kendala/masalah yang muncul bisa dijadikan tantangan dan sekaligus peluang untuk memajukan sekolah.

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang profil kompetensi pedagogik guru TK di Taman Kanak-Kanak Santo


(21)

9

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

Agustinus Bandung sebagai masukan untuk perbaikan pembinaan kompetensi pedagogik guru di Yayasan Salib Suci.

B. Perumusan dan Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan membatasi permasalahan-permasalahan dalam penelitian ini. Pokok permasalahan-permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “profil kompetensi pedagogik guru TK di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung”.

Dari pokok permasalahan tersebut, dijabarkan ke dalam rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana profil kompetensi pedagogik guru TK di TK Santo Agustinus Bandung, dalam kemampuan dasar melaksanakan tugas keguruannya di dalam (a) perencanaan, (b) pelaksanaan dan (c) evaluasi pembelajaran? 2. Bagaimana upaya-upaya pembinaan kompetensi pedagogik guru TK di TK

Santo Agustinus Bandung?

3. Bagaimana kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pembinaan kompetensi profesional guru TK di TK Santo Agustinus Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai profil kompetensi pedagogik guru TK di TK Santo Agustinus


(22)

10

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

Bandung, Sedangkan tujuan secara khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh gambaran tentang profil kompetensi pedagogik guru TK di TK Santo Agustinus Bandung, dalam kemampuan dasar melaksanakan

tugas keguruannya didalam (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, dan (c) evaluasi pembelajaran.

2. Untuk memperoleh gambaran tentang upaya-upaya pembinaan kompetensi pedagogik guru TK di TK Santo Agustinus Bandung.

3. Untuk memperoleh gambaran tentang kendala-kendala yang dihadapi dalam pembinaan kompetensi pedagogik guru TK di TK Santo Agustinus Bandung.

D. Penjelasan Istilah

Beberapa penjelasan istilah terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi menurut Munsyi dalam Hamzah B. Uno (2007: 61), adalah kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan. Kompetensi menunjuk pada performance dan perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu dalam melaksankan tugas kependidikan. Dikatakan rasional karena mempunyai arah dan tujuan, sedangkan performance perilaku nyata dalam arti tidak hanya diamati tetapi juga meliputi perihal yang tidak tampak.

2. Menurut Hamzah B. Uno (2007: 15), guru merupakan suatu profesi yang berarti profesi tersebut memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak


(23)

11

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar pendidikan. Profesi guru tersebut tidak lain adalah sebagai pendidik ataupun pengajar. Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme, yaitu guru yang profesional adalah guru yang kompeten atau berkemampuan sehingga kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan atau kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya.

3. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

E. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan khasanah keilmuan/kajian literatur ilmiah mengenai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) khususnya Kompetensi Pedagogik Guru TK.

2. Bagi dunia pendidikan umumnya hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan sebagai masukan bagi peningkatan mutu pendidikan.

3. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kepala sekolah dan guru dalam meningkatkan profesionalismenya.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada praktisi pendidikan mengenai profil kompetensi pedagogik guru sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kajian dan sumber analisis lebih lanjut dalam memperbaiki konsep sesuai kebutuhan yang diinginkan oleh sekolah.


(24)

12

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

5. Menambah wawasan bagi penulis tentang profil kompetensi pedagogik guru TK.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 Bab. Bab pertama yaitu Pendahuluan membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dari penelitian, penjelasan istilah, dan sistematika penulisan. Bab kedua membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan profil kompetensi pedagogik guru TK, bab ketiga adalah metode penelitian, pada bagian ini diuraikan metode penelitian penelitian yang digunakan mulai Subyek penelitian/populasi maupun metode penelitian nya. Bab empat membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Kemudian di bagian terakhir, yaitu bab kelima membahas mengenai simpulan penelitian dan rekomendasi.


(25)

44

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sanjana (Yustiani, 2009: 50-51) menjelaskan bahwa “pengertian deskriptif tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan, menguji hipotesa dan sebagainya. Penelitian deskriptif hanya mencoba menggambarkan apa adanya”. Sesuai dengan yang diungkapkan Arikunto (Yustiani, 2009: 50-51) bahwa “metode deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis tertentu, tetapi menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau suatu keadaan”.

Pengertian tersebut diperjelas kembali oleh Zuariah (Pujarama, 2009: 58) mengungkapkan bahwa “penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi tertentu. Penelitian deskriptif cenderung tidak mencari atau menjelaskan saling hubungan dan menguji hipotesis”. Dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan menggunakn metode deskriptif adalah penelitian yang hanya menjelaskan keadaan yang sebenarnya tanpa harus menjelaskan hubungan atau hipotesis.

Lebih lanjut dapat diuraikan pula bahwa metode penelitian deskriptif menurut Winarno Surakhmad (1985:19) sebagai berikut: ”Penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang karena banyak sekali ragam


(26)

45

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

penyelidikan yang menuturkan, menganalisis dan mengklasifikasikan penyelidikan dengan teknik”.

Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi melalui analisis dan interprestasi tentang arti kata, meskipun bentuk bentuk metode ini banyak namun ada sifat sifat tertentu yang pada umumnya terdapat dalam metode deskriptif, sehingga dapat dipandang dengan ciri, yakni bahwa metode ini:

a. Merumuskan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah masalah yang aktual.

b. Data yang dikumpulkan sebelumnya disusun, dilanjutkan kemudian dianalisis. Melalui penerapan metode penelitian deskriptif ini yang meneliti keadaan masalah penelitian yang sedang berlangsung atas objek penelitian, sehingga diharapkan dapat diperoleh informasi yang tepat, gambaran yang lengkap dan faktual mengenai profil kompetensi pedagogik guru TK di taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bodgan dan Taylor (Basrowi dan Suwandi, 2008: 21) mendefinisikan “metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”, sedangkan Creswell (Satori dan Komariah, 2010:24) mengungkapkan bahwa:

Penelitian kualitatif adalah suatu proses inquiry tentang pemahaman berdasar pada tradisi-tradisi metodelogis terpisah, jelas pemeriksaan bahwa menjelajah suatu masalah sosial atau manusia. Peneliti membangun suatu


(27)

46

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

kompleks, gambaran holistis, meneliti kata-kata, laporan-laporan, memperinci, pandangan-pandangan dari penutur asli, dan melakukan studi di suatu pengaturan yang alami.

Untuk memperjelas apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif Meleong (Satori & Komariah, 2010: 23-24) menyatakan bahwa “Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada”, dan Nasution (Sugiyono, 2009:180) menyatakan bahwa “pada hakekatnya penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya”.

Motode kualitatif memberikan perhatian kepada data alamiah yang berada dalam hubungan konteks keberadaanya. Landasan berpikir metode kualitatif adalah paradigma positivisme Max Weber, Immanuel kant, dan Wilhlem Dilthey (Ratna, 2004: 47-49). Objek sosial bukan gejala sosial sebagai bentuk substantif melainkan makna-makna yang terkandung di balik tindakan yang justru mendorong timbulnya gejala sosial tersebut. Dalam hubungan inilah metode kualitatif dianggap persis sama dengan metode pemahaman atau verstehen. Penelitian kualitatif mempertahankan nilai-nilai. Dalam ilmu sosial, sumber datanya adalah masyarakat sedangkan data penelitiannya adalah tindakan-tindakan. Dalam ilmu sastra, sumber datanya adalah karya sedangkan data penelitiannya teks.


(28)

47

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

Sejalan dengan uraian di atas, Ratna menguraikan ciri-ciri terpenting metode kualitatif . Ciri-ciri yang dimaksud adalah: 1) memberikan perhatian utama pada makna dan pesan, sesuai dengan hakikat objek, yaitu sebagai studi kultural; 2) lebih mengutamakan proses dibandingkan dengan hasil penelitiansehingga makna selalu berubah; 3) tidak ada jarak antara subjek peneliti dengan objek penelitian, subjek peneliti sebagai instrumen utama sehingga terjadi interaksi langsung diantaranya; 4) desain dan kerangka penelitian bersifat sementara sebab penelitian bersifat terbuka; 5) penelitian bersifat alamiah, terjadi dalam konteks sosial budayanya masing-masing.

Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian di atas bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala sosial baik secara individu maupun kelompok, dilakukan dengan menggunakan latar yang alami, meneliti data-data tertulis dan menghasilkan data-data secara deskriptif dari objek yang dapat diteliti.

B. Subyek penelitian/Populasi

Subjek dari penelitian adalah Guru Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus berjumlah 6 orang, yang berlokasi di jalan Ahmad Yani no 723 Bandung.


(29)

48

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

Tabel 3.1

Data Guru –Guru TK. Santo agustinus

No U

rut GURU-NAMA

GURU / TGL LAHIR Ijazah dan Tahunny a Jabatan S eluruhnya ya ng bis a dihi tung untuk pensiun Mul ai beke rja di S ekolah ini

Tanggal dan No SK Terakhir

1 2 8 9 10 11 12

1

Carolina Atit Setiawati

D2

PGTK Kepala

TK 13,7

23-6-2010

1/7/2010

4/2/1978 1999 939/YSS/KBY/VI/2010

2

Tamba, Riris H D S., S.Psi

S1 Psikolog

i Guru

TK.A1 4,4

1 Juli 2012

18 Juni 2012 11

September 1976

2003 754/YSS/DIR/VI/2012

3

Fransiska Wiwin Winiarsih

LPGTK Guru

TK B1 6,11

1 Okt 2005

28 Maret 2010

24 Juni 1979 2005 425/YSS/KPY/2010-03

4

Melania Nopia Susanti

LPGTK Guru

TK A2 6,4

1 Juli 2006

9/30/2008

21-Sep-77 1999 74/Tetap/IX/2008

5

Elis Elisabet PGSD

Guru

TK B2 2,11

1 Januari

2010

7 Agustus 2010

25-Sep-89 2009 1460/YSS/SDM/VIII/20

10 6 Yasinta Sukaryadi, S.S Sastra

Inggris Guru

PG 10,7

11 Juli 2011

925/YSS/SDM/VII/2011 9 Desember

1967 8 Juli 2011

7

Steffie Dhirotsaka, S.Pd

S1

MatIPA Guru

PG 0,5

1 Juli 2012

26 Juni 2010 10 Desember

1987 2010

1019/YSS/SDM/VI/201 2


(30)

49

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung 8 G. Renata SPGTK Guru 36,6

16-7-1990

28 sept 2007

2/8/1955 1975 6234/Kep.Peg/7250

9

Karsih SD

Pesuru

h 35,7

4/1/197 7

31 Des 2007 1 Januari

1955 1967 93/BKL/I/09

10 Asep Danny SMP Pesuru

h 10,1

1 Feb 2010

1 Februari 2010

15 Mei 1979 102/YSS/SDM/2010-02

Saat ini terdapat 115 siswa yang bersekolah di TK Santo Agustinus yang terbagi ke dalam 4 rombongan belajar dengan komposisi sebagai berikut:

C. Definisi Operasional

1. Kompetensi adalah kemampuan, kecakapan, keadaan berwenang, atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum.

2. Kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak.

3. Pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak kearah tujuan tertentu, yaitu supaya kelak ia mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya.

No Nama Kelas Jumlah siswa Jumlah guru kelas

1 Kelas B1 25 orang 1 orang

2 Kelas B2 23 orang 1 orang

3 Kelas TK A1 21 orang 1 orang

4 Kelas TK A2 23 orang 1 orang


(31)

50

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

4. Kompetensi pedagogik adalah ialah kemampuan dalam pengolahan pembelajaran peserta didik yang meliputi; a) pemahaman wawasan atau landaskan kependidikan, b) pemahaman terhadap peserta didik, c) pengembangan kurikulum/silabus, d) perancangan pembelajaran, e) pemanfaatan teknologi pembelajaran, f) evaluasi proses dan hasil belajar, g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Berdasarkan kajian teori yang dibahas pada bab II, maka secara konseptual dan operasional dari variabel profil kompetensi pedagogik ini dapat disajikan sebagai berikut: Kompetensi Pedagogik (X) adalah kompetensi yang harus dimiliki guru antara lain kemampuan-kemampuan sebagai berikut:1) Mengaktualisasikan landasan mengajar, 2) Menguasai ilmu mengajar (didaktik metodik), 3) Mengenal siswa, 4) Menguasai teori motivasi, 5) Mengenali lingkungan masyarakat, 6) Menguasai penyusunan kurikulum, 7) Menguasai teknik penyusunan RPP, 8) Menguasai pengetahuan evaluasi pembelajaran, dll.

D. Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah penelitian deskriptif dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini penulis menyusun proposal penelitian ,kemudian menentukan metode penelitian yang akan digunakan, menyusun pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi untuk memperoleh data.


(32)

51

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

2. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan saat penelitian berlangsung sampai dengan selesai, mulai dengan mengumpulkan data, menggunakan instrument penelitian yang telah ditentukan.

3. Tahap pengolahan data

Pada tahap ini data yang telah terkumpul diolah sesuai dengan metode penelitian yaitu deskriptif kualitatif.

4. Tahap pelaporan

Tahap ini dilakukan pengolahan seluruh data, penulis menyusun hasil pengolahan data, menulis, menggandakan, dan menyerahkan laporan.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Dalam Penelitian ini Instrumen yang digunakan terdiri dari 3 macam yaitu: lembar observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang digunakan oleh peneliti dalam menggali data yang diperlukan dalam penelitian. Menurut Nazir (1988: 211) mendefiniskan bahwa pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan

.

Upaya untuk memperoleh data yang sesuai sifat dan jenis data yang diperlukan dalam penelitian, penulis menggunakan teknik sebagai berikut:


(33)

52

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

1. Observasi

Menurut Nasution (2003: 59) observasi adalah berupa deskripsi yang faktual cermat dan terinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusia dan situasi sosial, serta dimana kegiatan kegiatan itu terjadi.

Menurut Kartono (1980: 142) pengertian observasi diberi batasan sebagai berikut: “studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan”. Patton (1990: 201 dalam Poerwandari, 1998: 63) menegaskan observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian, apalagi penelitian dengan pendekatan kualitatif, agar memberikan data yang akurat dan bermanfaat.

Dalam penelitian ini, observasi/pengamatan dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung.

Adapun instrumen yang digunakan berupa Lembar observasi yang merupakan suatu alat pengumpul data yang berguna untuk memperoleh data perilaku aktifitas siswa dan guru.

Aspek-aspek yang diamati dalam penelitian ini yaitu (a) Perencanaan Pembelajaran, (b). Pelaksanaan pembelajaran, (c). Evaluasi pembelajaran di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan


(34)

53

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. (Lexy J, 2006:186).

Wawancara adalah sebagai alat untuk memperoleh data obyektif guna mendukung hasil observasi, Menurut Nasution (2003:73) wawancara bertujuan untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, sebagaimana pandangannya tentang dunia, yaitu hal hal yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui profil kompetensi guru TK di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan di tanyakan.

Untuk memudahkan wawancara tersebut, peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan sebelum terjun ke lapangan. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang bagaimana kompetensi professional guru TK di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

3. Studi Dokumentasi

Menurut Robert C. Bogdan yang dikutip Sugiyono (2005;8) studi dokumetasi adalah sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, gambar (foto) dan karya-karya yang semuanya itu memberikan informasi bagi proses penelitian.


(35)

54

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

F. Pengembangan Instrumen

Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini dikembangkan dari rumusan masalah dan tujuan dilakukannya penelitian tentang profil kompetensi pedagogikl guru TK di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung. Kisi-kisi instrumen yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian “Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK

di TK Santo Agustinus Bandung”

No Tujuan Aspek Sub Aspek Teknik Sumber

Data

1. Untuk memperoleh gambaran tentang profil kompetensi pedagogik guru dalam kemampuan dasar melaksanakan tugas keguruan Merencanakan Program belajar mengajar Perencanaan tema, dan sub tema Program semester RKM, RKH Observasi Wawanca ra Studi doku-mentasi Guru Melaksanakan

proses belajar

mengajar Tujuan,Bahan/Ma teri,Metode, Media, Penilaian Melaksanakan penilaian

proses belajar

mengajar

Alat Teknik 2 Untuk

memperoleh gambaran tentang upaya-upaya pembinaan kompetensi pedagogik guru TK Merencanakan program belajar mengajar. Tujuan, Bahan/Materi, Metode, Media, Penilaian Wawanca ra Studi dokumen tasi Kepala Sekolah Melaksanakan

proses belajar

mengajar. Tujuan, Bahan/Materi, Metode, Media, Penilaian Melaksanakan penilaian

proses belajar

mengajar

Alat Teknik


(36)

55

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung 3. Untuk

memperoleh gambaran tentang kendala-kendala yang dihadapi dalam pembinaan kompetensi pedagogik guru Merencanaka Program Belajar Mengajar. Tujuan, Bahan/Materi, Metode, Media, Penilaian. Observasi Wawanca ra Guru dan Kepala Sekolah Melaksanakan

proses belajar

mengajar. Tujuan, Bahan/Materi, Metode, Media, Penilaian. Melaksanakan penilaian

proses belajar

mengajar

Alat Teknik

G. Teknik Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap ini data yang telah diperoleh dan dianalisis untuk menjawab rumusan masalah. Adapun inti instrumen penelitian yang menjadi alat mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

a. Lembar observasi

Lembar observasi diisi oleh observer untuk mengamati dan menilai proses pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya hasil observasi tersebut dapat dijadikan masukan untuk perbaikan pembelajaran dalam kegiatan berikutnya. Lembar observasi ini juga dapat dijadikan data untuk penelitian. Data hasil observasi terdiri dari data guru, penilaian dan hasil belajar siswa.


(37)

56

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

b. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti pada objek penelitian untuk memperoleh gambaran nyata pelaksanaan kegiatan, Untuk memperoleh data pelaksanaan kegiatan mengajar guru dalam pembelajaran di TK Santo Agustinus Bandung.

c. Dokumentasi

Kegiatan penelitian ini didokumentasikan sehingga dapat di jadikan data tambahan untuk mendukung dalam pelaporan hasil dari penelitian.

2. Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini, berupa data kualitatif. Data kualitatif di peroleh dari hasil wawancara, observasi, dan catatan lapangan yang dilakukan setelah melaksanakan pembelajaran. Data kualitatif diolah dengan cara deskriptif berupa uraian atau pembahasan. Pengolahan data kualitatif dimaksudkan agar dalam pelaksanaan penelitian dapat mencermati proses serta akibat dari kompetensi gurunya, sehingga dari data kualitatif ini diperoleh informasi yang tepat terhadap dampak dari tindakan itu.

H. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data 1. Persiapan Penelitian

1) Observasi Lapangan

Hal pertama yang dilakukan oleh penulis adalah melakukan identifikasi untuk mencari permasalahan yang akan dijadikan suatu usulan yang sifatnya hanya sementara, karena bisa saja berubah sewaktu waktu melihat keadaan kondisi lapangan


(38)

57

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

untuk mengadakan penelitian di lokasi yang akan diteliti, sesuai dengan kondisi lapangan orientasi dan tinjauan umum terhadap lapangan penelitian.

Kemudian, penulis menyusun proposal penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing, Setelah disetujui oleh pembimbing maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data data dan sumber sumber yang akan dijadikan acuan untuk penelitian.

Tahap selanjutnya adalah mempersiapkan perangkat pengumpulan data, yang akan memudahkan dalam penelitian, berupa teknik wawancara untuk masing masing responden, hal ini juga atas petunjuk serta arahan dari dosen pembimbing.

2) Mengurus Perijinan

Sebelum melaksanakan penelitian ke lapangan, penulis mempersiapkan perijinan, adapun perijinan yang penulis tempuh adalah:

a. Mengajukan surat permohonan ijin observasi atau pra penelitian kepada Kepala Sekolah TK.Santo Agustinus Bandung.

b. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian ke Kepala Sekolah TK.Santo Agustinus Bandung.

2. Melaksanaan Penelitian

Setelah disetujui semua persyaratan, maka langkah selanjutnya adalah mulai melaksanakan penelitian dengan observasi dengan menggunakan wawancara kepada guru dan kepala sekolah, kemudian melakukan pengamatan serta studi dokumentasi untuk memperoleh data data yang diperlukan.


(39)

58

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

Penelitian dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung pada bulan Oktober 2012, dari data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut, dipakai sebagai bahan dalam penyusunan skripsi.


(40)

95

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai profil kompetensi pedagogik guru TK di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Profil kompetensi pedagogik guru TK di TK Santo Agustinus dalam melaksanakan tugas keguruan di dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, secara keseluruhan sudah cukup baik dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa setelah ada pembenahan dari model pembelajaran, maupun kualitas guru jelas terlihat keseriusan masyarakat dalam mempercayakan putra-putrinya di TK Santo Agustinus.

2. Upaya pembinaan kompetensi pedagogik guru TK di TK Santo Agustinus Bandung sudah cukup baik, sudah terencana dan terprogram secara berkesinambungan dan konsisten namun belum dapat terealisasi semua karena kadang waktu pelaksanaan yang bersamaan dengan program sekolah yang sudah disepakati bersama.

3. Kendala-kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru TK di TK Santo Agustinus Bandung secara keseluruhan tidak ditemukan kendala yang berarti hanya dalam merubah paradigma berpikir guru yang dari pertama kali mengajar menggunakan model pembelajaran yang lama (model


(41)

96

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

pembelajaran kelompok, dan klasikal), memerlukan waktu yang tidak sebentar, untuk menerima model pembelajaran yang baru. Namun semua kendala dapat diatasi dengan baik dengan kebersamaan dan komunikasi yang baik antara guru dan kepala sekolah.

B. Rekomendasi

Adapun beberapa rekomendasi yang penulis ajukan dalam profil kompetensi pedagogik guru TK di Taman Kanak-Kana .Santo Agustinus Bandung adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru PAUD

Pembinaan Kompetensi pedagogik guru PG/TK merupakan hal yang sangat penting untuk dijadikan prioritas utama untuk meningkatkan kinerjanya karena perlu dipahami bersama bahwa kita mendidik dan membimbing anak-anak usia dini yang merupakan usia emas dalam kehidupan anak sehingga stimulus yang kita berikan tidak boleh salah, untuk hal tersebut mari kita membuka diri untuk selalu mau menerima perubahan dalam hal mendidik anak sehingga kita dapat turut serta mencerdaskan bangsa secara profesional.

2. Bagi Kepala Sekolah TK/PAUD

Berkaitan dengan pentingnya kompetensi pedagogik guru TK, kiranya Kepala Sekolah selaku ketua lembaga pendidikan TK/PAUD dapat melihat kebermaknaan pelatihan-pelatihan kompetensi pedagogik guru TK, sehingga selalu mengikutkan guru-guru binaannya untuk mengikuti berbagai pelatihan


(42)

97

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

yang diselenggarakan dan mau terjun langsung jadi pembina yang profesional di sekolah/lembaganya masing-masing.

3. Bagi Penyelenggara Pendidikan

Peran guru TK yang mempunyai kompetensi pedagogik sangat dinantikan oleh peserta didik dan masyarakat luas, untuk hal tersebut bagi pengelola/penyelenggara pendidikan sebaiknya mengagendakan secara khusus pelatihan-pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogik guru TK, dan mengawal kegiatan tersebut sampai terealisasikan dengan baik.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini sangat penting untuk ditindaklanjuti dengan penelitian-penelitian yang lain mengingat kompetensi guru TK selain Kompetensi pedagogik, ada tiga kompetensi lagi yang harus dikuasai oleh seorang guru TK yaitu Kompetensi profesional, sosial, dan kepribadian.


(43)

98

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

DAFTAR PUSTAKA

Ace Suryadi dan Wiana Mulyana. 1993. Kerangka Konseptual Mutu Pendidikan dan Pembinaan Kemampuan Profesional Guru. Jakarta: Cardimas Metropole, h. 21.15

Aidin Adlan. 2000. Hubungan Sikap Guru terhadap Matematika dan Motivasi Berprestasi dengan Kinerja. Matahari No.1. h. 32.

Baharuddin Harahap. 1983. Supervisi Pendidikan yang Dilaksanakan oleh Guru, Kepala Sekolah, Penilik dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Damai Jaya, h. 32.20

Beaty Jeanice, 1994. Kompetensi guru TK

Djam’an, Satori, dkk, 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hamalik Oemar, 2009. Pendidikan Guru berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bandung: Bumi Aksara

http://www.damandiri.or.id/file/sugenguhamkabab2.pdf Ibid., h. 10.12

J.J. Hasibuan. 1986. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya, h. 41-42. Kurikulum TK.Santo Agustinus Bandung, tidak diterbitkan.

Mariana Rita, 2007. Kompetnsi Profesional Guru TK. Bandung: Tim PLPG PAUD UPI.

Muhibbin Syah. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya, h. 230.

Mulyasa E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosda.

Mulyasa, E, 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cetakan keempat.

Nana Sudjana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru, h. 17.

Oteng Sutisna. 1985. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa, h. 212.


(44)

99

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

R. Ibrahim. 2002. Kurikulum Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIB UPI, h. 89.

Saudagar, Fachruddin, dk, 2009. Pengembangan Profesionalitas Guru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Sri Yutmini. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: FKIP UNS, h. 13. Suryadi dan Mulyana, op. cit., h. 22.18

Syah, op. cit., h. 225-226.1

T. Raka Joni. 1984. Pedoman Umum Alat Penilaian Kemampuan Guru. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud, h. 12.19

Usman Uzer, 2010 Menjadi Guru Profesional, Jakarta : Remaja Rosda Karya Wirawan, op. cit., h. 22

Wirawan. 2002. Profesi dan Standar Evaluasi. Jakarta: Yayasan Bangun Indonesia & UHAMKA Press, h. 9.11

Yamin Martinis, 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI


(1)

Penelitian dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung pada bulan Oktober 2012, dari data yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut, dipakai sebagai bahan dalam penyusunan skripsi.


(2)

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai profil kompetensi pedagogik guru TK di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Profil kompetensi pedagogik guru TK di TK Santo Agustinus dalam melaksanakan tugas keguruan di dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, secara keseluruhan sudah cukup baik dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa setelah ada pembenahan dari model pembelajaran, maupun kualitas guru jelas terlihat keseriusan masyarakat dalam mempercayakan putra-putrinya di TK Santo Agustinus.

2. Upaya pembinaan kompetensi pedagogik guru TK di TK Santo Agustinus Bandung sudah cukup baik, sudah terencana dan terprogram secara berkesinambungan dan konsisten namun belum dapat terealisasi semua karena kadang waktu pelaksanaan yang bersamaan dengan program sekolah yang sudah disepakati bersama.

3. Kendala-kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru TK di TK Santo Agustinus Bandung secara keseluruhan tidak ditemukan kendala yang berarti hanya dalam merubah paradigma berpikir guru yang dari pertama kali mengajar menggunakan model pembelajaran yang lama (model


(3)

pembelajaran kelompok, dan klasikal), memerlukan waktu yang tidak sebentar, untuk menerima model pembelajaran yang baru. Namun semua kendala dapat diatasi dengan baik dengan kebersamaan dan komunikasi yang baik antara guru dan kepala sekolah.

B. Rekomendasi

Adapun beberapa rekomendasi yang penulis ajukan dalam profil kompetensi pedagogik guru TK di Taman Kanak-Kana .Santo Agustinus Bandung adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru PAUD

Pembinaan Kompetensi pedagogik guru PG/TK merupakan hal yang sangat penting untuk dijadikan prioritas utama untuk meningkatkan kinerjanya karena perlu dipahami bersama bahwa kita mendidik dan membimbing anak-anak usia dini yang merupakan usia emas dalam kehidupan anak sehingga stimulus yang kita berikan tidak boleh salah, untuk hal tersebut mari kita membuka diri untuk selalu mau menerima perubahan dalam hal mendidik anak sehingga kita dapat turut serta mencerdaskan bangsa secara profesional.

2. Bagi Kepala Sekolah TK/PAUD

Berkaitan dengan pentingnya kompetensi pedagogik guru TK, kiranya Kepala Sekolah selaku ketua lembaga pendidikan TK/PAUD dapat melihat kebermaknaan pelatihan-pelatihan kompetensi pedagogik guru TK, sehingga selalu mengikutkan guru-guru binaannya untuk mengikuti berbagai pelatihan


(4)

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

yang diselenggarakan dan mau terjun langsung jadi pembina yang profesional di sekolah/lembaganya masing-masing.

3. Bagi Penyelenggara Pendidikan

Peran guru TK yang mempunyai kompetensi pedagogik sangat dinantikan oleh peserta didik dan masyarakat luas, untuk hal tersebut bagi pengelola/penyelenggara pendidikan sebaiknya mengagendakan secara khusus pelatihan-pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogik guru TK, dan mengawal kegiatan tersebut sampai terealisasikan dengan baik.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini sangat penting untuk ditindaklanjuti dengan penelitian-penelitian yang lain mengingat kompetensi guru TK selain Kompetensi pedagogik, ada tiga kompetensi lagi yang harus dikuasai oleh seorang guru TK yaitu Kompetensi profesional, sosial, dan kepribadian.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ace Suryadi dan Wiana Mulyana. 1993. Kerangka Konseptual Mutu Pendidikan dan Pembinaan Kemampuan Profesional Guru. Jakarta: Cardimas Metropole, h. 21.15

Aidin Adlan. 2000. Hubungan Sikap Guru terhadap Matematika dan Motivasi Berprestasi dengan Kinerja. Matahari No.1. h. 32.

Baharuddin Harahap. 1983. Supervisi Pendidikan yang Dilaksanakan oleh Guru, Kepala Sekolah, Penilik dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Damai Jaya, h. 32.20

Beaty Jeanice, 1994. Kompetensi guru TK

Djam’an, Satori, dkk, 2007.Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hamalik Oemar, 2009. Pendidikan Guru berdasarkan Pendekatan Kompetensi.

Bandung: Bumi Aksara

http://www.damandiri.or.id/file/sugenguhamkabab2.pdf Ibid., h. 10.12

J.J. Hasibuan. 1986. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya, h. 41-42. Kurikulum TK.Santo Agustinus Bandung, tidak diterbitkan.

Mariana Rita, 2007. Kompetnsi Profesional Guru TK. Bandung: Tim PLPG PAUD UPI.

Muhibbin Syah. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya, h. 230.

Mulyasa E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosda.

Mulyasa, E, 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cetakan keempat.

Nana Sudjana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru, h. 17.

Oteng Sutisna. 1985. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa, h. 212.


(6)

Theresia Sutarti,2013

Profil Kompetensi Pedagogik Guru TK Di Taman Kanak-Kanak Santo Agustinus Bandung

R. Ibrahim. 2002. Kurikulum Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIB UPI, h. 89.

Saudagar, Fachruddin, dk, 2009. Pengembangan Profesionalitas Guru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Sri Yutmini. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: FKIP UNS, h. 13. Suryadi dan Mulyana, op. cit., h. 22.18

Syah, op. cit., h. 225-226.1

T. Raka Joni. 1984. Pedoman Umum Alat Penilaian Kemampuan Guru. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud, h. 12.19

Usman Uzer, 2010 Menjadi Guru Profesional, Jakarta : Remaja Rosda Karya Wirawan, op. cit., h. 22

Wirawan. 2002. Profesi dan Standar Evaluasi. Jakarta: Yayasan Bangun Indonesia & UHAMKA Press, h. 9.11

Yamin Martinis, 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI