PENGARUH PERMAINAN MANIPULATIF DENGAN MANIK – MANIK TERHADAP KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA PADA ANAK USIA 4-5 Pengaruh Permainan Manipulatif Dengan Manik – Manik Terhadap Kecerdasan Logika Matematika Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Lakshmi 12 Surakarta Tah
PENGARUH PERMAINAN MANIPULATIF DENGAN MANIK – MANIK
TERHADAP KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA PADA ANAK USIA 4-5
TAHUN DI TK LAKSHMI 12 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh :
IKE MUSTIKA SARI
A520 090 040
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
PENGARUH PERMAINAN MANIPULATIF DENGAN MANIK-MANIK
TERHADAP KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA PADA ANAK USIA 4-5
TAHUN DI TK LAKSHMI 12 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Ike Mustika Sari, A520090040, Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013,
47 halaman.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permaianan manipulatif dengan
manik-manik terhadap kecerdasan logika matematika pada anak usia 4-5 tahun di TK
Lakshmi 12 Surakarta. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen dengan bentuk one
group pre test post test design. Subyek dari penelitian ini adalah anak di kelompok A
TK Lakshmi 12 Surakarta yang berjumlah 18 anak. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi dengan jenis observasi non partisipant. Teknik analisis data
yang digunakan penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis uji hipotesis yang
menghitungnya dengan menggunakan program spss 16.0. Analisis data menunjukkan
bahwa nilai rata-rata pada skor observasi awal adalah sebesar 23,01 (mean= 23,06,
SD= 2.859) sedangkan nilai rata-rata skor observasi akhir adalah sebesar 28,67
(mean= 28.67, SD= 2.058) jadi terdapat perbedaan skor rata-rata yaitu sebesar 6,46.
Perbedaan ini signifikan secara statistik dapat dilihat pada nilai thitung = -12,243 ≤ ttabel= 1.895 dengan probabilitas 0.000. Probabilitas 0.000< α= 0,05 maka Ho ditolak
yang artinya terdapat pengaruh permainan manipulative dengan manik-manik
terhadap kecerdasan logika matematika anak usia 4-5 tahun sehingga hipotesis
penelitian telah terbukti bahwa adanya pengaruh permainan manipulatif dengan
manik-manik terhadap perkembangan Kecerdasan logika matematika anak di TK
Lakhmi 12 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.
Kata kunci : Permainan manipulatif, Logika matematika
PENDAHULUAN
Taman Kanak-Kanak adalah tempat bermain sambil belajar, tempat dimana
anak mulai mengenal berbagai macam kegiatan yang berhubungan dengan
pendidikan. Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan,
mengasah ketrampilan anak dan membentuk kepribadian anak guna menyesuaikan
diri dengan lingkungan serta perkembangan selanjutnya. Kegiatan bermain
merupakan salah satu proses belajar yang diterapkan di Taman Kanak-Kanak
(Yulianto, 2012). Melalui bermain anak akan dapat memuaskan tuntutan dan
kebutuhan perkembangan dimensi motorik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, nilai
dan sikap hidup. Dalam dimensi kognitif atau kecerdasan logika matematika
kemampuan perkembangan yang didapat dari bermain adalah anak bisa memecahkan
berbagai masalah kegiatan seperti mengenal angka, bentuk, ukuran, dan dapat
membedakan jenis–jenis angka.
Pada anak usia dini khususnya 4-5 tahun kemampuan Logika-Matematika
dapat terlihat melalui ciri–ciri diantaranya : suka bereksplorasi untuk memenuhi rasa
ingin tahunya, sering bertanya tentang berbagai fenomena melakukan uji coba,
mengklasifikasikan berbagai benda berdasarkan warna, ukuran dan jenis serta gemar
berhitung. Kemampuan Logika-Matematika anak dapat dilihat dan diasah dengan
mengembangkan kemampuan kognitif anak. Perkembangan kognitif meliputi
kemampuan seseorang untuk mengingat dan merasakan, serta membuat alasan dan
berimajinasi. Mengembangkan kecerdasan logika-matematika pada anak usia Taman
Kanak–kanak bisa dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu cara yang dapat
digunakan adalah melalui metode pemecahan masalah, yang tentunya dikemas dalam
bentuk permainan yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak pada usia TK.
Permainan berhitung atau logika matematika di TK tidak hanya terkait
dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental sosial dan emosional,
karena itu dalam pelaksanaannya, harus dilakukan secara menarik, bervariasi dan
menyenangkan. Oleh karena itu pendidik harus dapat memfasilitasinya melalui kegiatan
yang memberi kesempatan bagi siswa untuk mengenal dan mengeksplorasi benda–benda
dilingkungan sekitarnya. Pendidik juga perlu memfasilitasinya dengan petunjuk–
petunjuk yang sederhana dan khusus, dan perlu membuat rancangan pengelolahan
kegiatan secara sistimatis, efektif dan efisien.
Hurlock sebagaimana dikutip Depdiknas (2007: 5) mengatakan bahwa lima
tahun pertama dalam kehidupan anak–anak merupakan peletak dasar bagi
perkembangan selanjutnya. Anak yang mengalami masa bahagia berarti terpenuhinya
segala kebutuhan psikis maupun fisik diawal perkembangannya diramalkan akan dapat
melaksanakan tugas–tugas perkembangan selanjutnya. Sejalan dengan beberapa teori
yang dikemukakan diatas, permainan berhitung atau logika matematika pada anak usia
TK seyogyanya dilakukan melalui tiga tahapan penguasaan berhitung dijalur
matematika yaitu : penguasaan konsep, masa transisi dan lambang. Manik–manik
adalah salah satu media kreatif yang dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar
mengajar untuk melatih otot–otot jari (motorik halus) dan melatih daya cipta anak.
Pengertian manik–manik menurut kamus Bahasa Indonesia adalah butir–butir kecil
yang berwarna–warni (dari merjan dan sebagainya) yang diberi lubang dan dirangkai
dengan benang.
Dalam bermain manik–manik, pada awalnya anak memerlukan bimbingan
guru. Dimulai dengan memberi contoh kepada anak, maka anak melihat guru, anak pun mulai
mencontoh dan melatih kesabarannya dalam bermain. Dengan berlatih terus menerus, anak
akan semakin terampil berhitung menggunakan benda ini, dan secara tidak langsung
kemampuan logika matematika pada anak akan terus meningkat.
Berdasarkan pengalaman penulis dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di
TK Lakshmi 12 Surakarta pada tahun pelajaran 2012/2013, ditemukan adanya beberapa
permasalahan kurang memuaskannya hasil belajar siswa antara lain kemampuan logika
matematika atau kemampuan berhitung pada anak masih sangat rendah, hal ini
disebabkan karena penguasaan guru dalam penyampaian materi konsep bilangan pada
anak masih belum optimal.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas diperlukan alat atau media untuk
pembelajaran yang berpengaruh untuk menunjang kemampuan logika matematika pada
anak yang dapat mempermudah anak dalam pembelajaran logika matematika atau
belajar berhitung. Oleh karena itu untuk dapat mencapai hasil yang optimal dibutuhkan
beberapa persyaratan dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, salah
satunya adalah penggunaan alat peraga. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
akan membantu kelancaran, efektifitas dan efisiensi pencapainan tujuan. Berdasarkan
uraian diatas maka penelitian ini ditulis untuk mengetahui Pengaruh Permainan
Manipulatif Dengan Menggunakan Manik – Manik Terhadap Kecerdasan Logika
Matematika Pada Anak Usia 4-5 tahun di TK Lakshmi 12 Surakarta Tahun Pelajaran
2012/2013.
METODE PENELITIAN
Sekolah yang digunakan peneliti sebagai tempat penelitian adalah TK
Lakshmi 12 Surakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni. Penelitian ini
menggunakan Pre-Eksperimen Design yaitu dengan One-Group Pretest-Posttest
Design sebagai desain penelitian. Sugiyono (2011:110) mengemukakan One-Group
Pretest-Posttest Design adalah desain penelitian yang lebih akurat dibandingkan
dengan One-Shot Case Study, dikarenakan pada One-Group Pretest-Posttest Design
adanya pretest. Dengan hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
Arikunto (2006:82), mengelompokkan penelitian kedalam penelitian
eksperimen dan non eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang
dilakukan dengan mengadakan manipulasi serta adanya kontrol. Penelitian ini
bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat serta berupa besar hubungan
sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada
beberapa kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.
Sedangkan penelitian non eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengamati suatu kegiatan yang dilakukan tanpa memanipulasi data. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sebesar apa peran kegiatan atau metode yang digunakan.
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:99) variable penelitian yaitu obyek
penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variable penelitian
merupakan gejala yang menunjukkan variasi baik dalam jenis maupun tingkatannya.
Sebagai dasar dalam penyusunan instrument penelitian, maka variable dijadikan arah
atau gambaran isi untuk memudahkan dalam penyusunan instrument, sehingga tidak
menyimpang dari materi pokok penelitian.
Dalam penelitian eksperimen ini ada dua variabel yaitu:
1. Variable bebas/ independent
Variable terikat dlam penelitian ini yaitu permainan manipulative dengan manikmanik.
2. Variable terikat/ dependent
Yang termasuk variable bebas dalam penelitian ini yaitu logika matematika.
Dalam penelitian ini permainan manipulative dengan manik-manik sebagai
variable independent dan logika matematika sebagai variable dependent.
Pengumpulan data yaitu cara yang tepat digunakan untuk mencari atau
mengumpulkan data yang akan diteliti. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah kecerdasan logika matematika. Sumber data diperoleh melalui sumber primer,
yaitu permainan berhitung manipulatif dengan manik–manik dan sumber sekunder,
yaitu dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi dan
metode catatan lapangan. Dalam pelaksanaan penelitian biasanya terdapat beberapa
hal diluar pedoman observasi yang disusun, sehingga peneliti menggunakan catatan
selama dilapangan sebagai salah satu cara pengumpulan data.
Peneliti menggunakan metode observasi yang efektif yaitu dengan
menggunakan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen pengamatan.
Metode observasi dalam Sugiyono (2011:204) menjelaskan bahwa, dari segi proses
pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Observasi Berperanserta (Partisipant Observation)
Dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari kelompok yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
2. Observasi Non Partisipant
Dalam observasi non participant ini, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai
pengamat independen. Secara instrumentasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Observasi terstuktur, yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis,
tentang apa yang diamati kapan dan dimana tempatnya. Dalam melakukan
penelitian, peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji validitas
dan realibilitasnya.
b. Observasi tidak terstruktur, yaitu observasi yang tidak dipersiapkan secara
sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Dalam melakukan pengamatan,
peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa
rambu-rambu pengamatan.
Pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data terstruktur, hal
ini karena observasi telah dirancang secara sistematis, serta peneliti akan
menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian ini akan
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang
akurat, maka setiap instrumen harus memiliki skala.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik pretest dan posttest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk menganalisis pengaruh permainan
manipulatif dengan manik-manik terhadap kecerdasan logika matematika anak.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk membuat kategori kecerdasan logika
matematika menjadi data ordinal. Pengkategorian dibedakan menjadi tiga tingkatan
yaitu kategori tinggi, kategori sedang, dan kategori rendah. Dengan melihat jumlah
kategori, nilai maksimal dan nilai minimal yang telah ditentukan batas standar ideal
kategori. Batas standar ideal kategori menggunakan kuartil data. Menurut
Herrhyanto.dkk (2007:53-54) kuartil data adalah ukuran perempatan artinya akan
membagi empat sama banyak data.
Kategori
kategori rendah
kategori sedang
kategori tinggi
sangat rendah
-------------------, --------------------,
k1
----------------------, -----------------k2
Kategori sangat rendah
: x
TERHADAP KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA PADA ANAK USIA 4-5
TAHUN DI TK LAKSHMI 12 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh :
IKE MUSTIKA SARI
A520 090 040
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
PENGARUH PERMAINAN MANIPULATIF DENGAN MANIK-MANIK
TERHADAP KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA PADA ANAK USIA 4-5
TAHUN DI TK LAKSHMI 12 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Ike Mustika Sari, A520090040, Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013,
47 halaman.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permaianan manipulatif dengan
manik-manik terhadap kecerdasan logika matematika pada anak usia 4-5 tahun di TK
Lakshmi 12 Surakarta. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen dengan bentuk one
group pre test post test design. Subyek dari penelitian ini adalah anak di kelompok A
TK Lakshmi 12 Surakarta yang berjumlah 18 anak. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi dengan jenis observasi non partisipant. Teknik analisis data
yang digunakan penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis uji hipotesis yang
menghitungnya dengan menggunakan program spss 16.0. Analisis data menunjukkan
bahwa nilai rata-rata pada skor observasi awal adalah sebesar 23,01 (mean= 23,06,
SD= 2.859) sedangkan nilai rata-rata skor observasi akhir adalah sebesar 28,67
(mean= 28.67, SD= 2.058) jadi terdapat perbedaan skor rata-rata yaitu sebesar 6,46.
Perbedaan ini signifikan secara statistik dapat dilihat pada nilai thitung = -12,243 ≤ ttabel= 1.895 dengan probabilitas 0.000. Probabilitas 0.000< α= 0,05 maka Ho ditolak
yang artinya terdapat pengaruh permainan manipulative dengan manik-manik
terhadap kecerdasan logika matematika anak usia 4-5 tahun sehingga hipotesis
penelitian telah terbukti bahwa adanya pengaruh permainan manipulatif dengan
manik-manik terhadap perkembangan Kecerdasan logika matematika anak di TK
Lakhmi 12 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.
Kata kunci : Permainan manipulatif, Logika matematika
PENDAHULUAN
Taman Kanak-Kanak adalah tempat bermain sambil belajar, tempat dimana
anak mulai mengenal berbagai macam kegiatan yang berhubungan dengan
pendidikan. Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan,
mengasah ketrampilan anak dan membentuk kepribadian anak guna menyesuaikan
diri dengan lingkungan serta perkembangan selanjutnya. Kegiatan bermain
merupakan salah satu proses belajar yang diterapkan di Taman Kanak-Kanak
(Yulianto, 2012). Melalui bermain anak akan dapat memuaskan tuntutan dan
kebutuhan perkembangan dimensi motorik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, nilai
dan sikap hidup. Dalam dimensi kognitif atau kecerdasan logika matematika
kemampuan perkembangan yang didapat dari bermain adalah anak bisa memecahkan
berbagai masalah kegiatan seperti mengenal angka, bentuk, ukuran, dan dapat
membedakan jenis–jenis angka.
Pada anak usia dini khususnya 4-5 tahun kemampuan Logika-Matematika
dapat terlihat melalui ciri–ciri diantaranya : suka bereksplorasi untuk memenuhi rasa
ingin tahunya, sering bertanya tentang berbagai fenomena melakukan uji coba,
mengklasifikasikan berbagai benda berdasarkan warna, ukuran dan jenis serta gemar
berhitung. Kemampuan Logika-Matematika anak dapat dilihat dan diasah dengan
mengembangkan kemampuan kognitif anak. Perkembangan kognitif meliputi
kemampuan seseorang untuk mengingat dan merasakan, serta membuat alasan dan
berimajinasi. Mengembangkan kecerdasan logika-matematika pada anak usia Taman
Kanak–kanak bisa dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu cara yang dapat
digunakan adalah melalui metode pemecahan masalah, yang tentunya dikemas dalam
bentuk permainan yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak pada usia TK.
Permainan berhitung atau logika matematika di TK tidak hanya terkait
dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental sosial dan emosional,
karena itu dalam pelaksanaannya, harus dilakukan secara menarik, bervariasi dan
menyenangkan. Oleh karena itu pendidik harus dapat memfasilitasinya melalui kegiatan
yang memberi kesempatan bagi siswa untuk mengenal dan mengeksplorasi benda–benda
dilingkungan sekitarnya. Pendidik juga perlu memfasilitasinya dengan petunjuk–
petunjuk yang sederhana dan khusus, dan perlu membuat rancangan pengelolahan
kegiatan secara sistimatis, efektif dan efisien.
Hurlock sebagaimana dikutip Depdiknas (2007: 5) mengatakan bahwa lima
tahun pertama dalam kehidupan anak–anak merupakan peletak dasar bagi
perkembangan selanjutnya. Anak yang mengalami masa bahagia berarti terpenuhinya
segala kebutuhan psikis maupun fisik diawal perkembangannya diramalkan akan dapat
melaksanakan tugas–tugas perkembangan selanjutnya. Sejalan dengan beberapa teori
yang dikemukakan diatas, permainan berhitung atau logika matematika pada anak usia
TK seyogyanya dilakukan melalui tiga tahapan penguasaan berhitung dijalur
matematika yaitu : penguasaan konsep, masa transisi dan lambang. Manik–manik
adalah salah satu media kreatif yang dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar
mengajar untuk melatih otot–otot jari (motorik halus) dan melatih daya cipta anak.
Pengertian manik–manik menurut kamus Bahasa Indonesia adalah butir–butir kecil
yang berwarna–warni (dari merjan dan sebagainya) yang diberi lubang dan dirangkai
dengan benang.
Dalam bermain manik–manik, pada awalnya anak memerlukan bimbingan
guru. Dimulai dengan memberi contoh kepada anak, maka anak melihat guru, anak pun mulai
mencontoh dan melatih kesabarannya dalam bermain. Dengan berlatih terus menerus, anak
akan semakin terampil berhitung menggunakan benda ini, dan secara tidak langsung
kemampuan logika matematika pada anak akan terus meningkat.
Berdasarkan pengalaman penulis dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di
TK Lakshmi 12 Surakarta pada tahun pelajaran 2012/2013, ditemukan adanya beberapa
permasalahan kurang memuaskannya hasil belajar siswa antara lain kemampuan logika
matematika atau kemampuan berhitung pada anak masih sangat rendah, hal ini
disebabkan karena penguasaan guru dalam penyampaian materi konsep bilangan pada
anak masih belum optimal.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas diperlukan alat atau media untuk
pembelajaran yang berpengaruh untuk menunjang kemampuan logika matematika pada
anak yang dapat mempermudah anak dalam pembelajaran logika matematika atau
belajar berhitung. Oleh karena itu untuk dapat mencapai hasil yang optimal dibutuhkan
beberapa persyaratan dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, salah
satunya adalah penggunaan alat peraga. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
akan membantu kelancaran, efektifitas dan efisiensi pencapainan tujuan. Berdasarkan
uraian diatas maka penelitian ini ditulis untuk mengetahui Pengaruh Permainan
Manipulatif Dengan Menggunakan Manik – Manik Terhadap Kecerdasan Logika
Matematika Pada Anak Usia 4-5 tahun di TK Lakshmi 12 Surakarta Tahun Pelajaran
2012/2013.
METODE PENELITIAN
Sekolah yang digunakan peneliti sebagai tempat penelitian adalah TK
Lakshmi 12 Surakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni. Penelitian ini
menggunakan Pre-Eksperimen Design yaitu dengan One-Group Pretest-Posttest
Design sebagai desain penelitian. Sugiyono (2011:110) mengemukakan One-Group
Pretest-Posttest Design adalah desain penelitian yang lebih akurat dibandingkan
dengan One-Shot Case Study, dikarenakan pada One-Group Pretest-Posttest Design
adanya pretest. Dengan hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat
dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
Arikunto (2006:82), mengelompokkan penelitian kedalam penelitian
eksperimen dan non eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang
dilakukan dengan mengadakan manipulasi serta adanya kontrol. Penelitian ini
bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat serta berupa besar hubungan
sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada
beberapa kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.
Sedangkan penelitian non eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengamati suatu kegiatan yang dilakukan tanpa memanipulasi data. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sebesar apa peran kegiatan atau metode yang digunakan.
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:99) variable penelitian yaitu obyek
penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variable penelitian
merupakan gejala yang menunjukkan variasi baik dalam jenis maupun tingkatannya.
Sebagai dasar dalam penyusunan instrument penelitian, maka variable dijadikan arah
atau gambaran isi untuk memudahkan dalam penyusunan instrument, sehingga tidak
menyimpang dari materi pokok penelitian.
Dalam penelitian eksperimen ini ada dua variabel yaitu:
1. Variable bebas/ independent
Variable terikat dlam penelitian ini yaitu permainan manipulative dengan manikmanik.
2. Variable terikat/ dependent
Yang termasuk variable bebas dalam penelitian ini yaitu logika matematika.
Dalam penelitian ini permainan manipulative dengan manik-manik sebagai
variable independent dan logika matematika sebagai variable dependent.
Pengumpulan data yaitu cara yang tepat digunakan untuk mencari atau
mengumpulkan data yang akan diteliti. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah kecerdasan logika matematika. Sumber data diperoleh melalui sumber primer,
yaitu permainan berhitung manipulatif dengan manik–manik dan sumber sekunder,
yaitu dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi dan
metode catatan lapangan. Dalam pelaksanaan penelitian biasanya terdapat beberapa
hal diluar pedoman observasi yang disusun, sehingga peneliti menggunakan catatan
selama dilapangan sebagai salah satu cara pengumpulan data.
Peneliti menggunakan metode observasi yang efektif yaitu dengan
menggunakan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen pengamatan.
Metode observasi dalam Sugiyono (2011:204) menjelaskan bahwa, dari segi proses
pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Observasi Berperanserta (Partisipant Observation)
Dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari kelompok yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
2. Observasi Non Partisipant
Dalam observasi non participant ini, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai
pengamat independen. Secara instrumentasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Observasi terstuktur, yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis,
tentang apa yang diamati kapan dan dimana tempatnya. Dalam melakukan
penelitian, peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji validitas
dan realibilitasnya.
b. Observasi tidak terstruktur, yaitu observasi yang tidak dipersiapkan secara
sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Dalam melakukan pengamatan,
peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa
rambu-rambu pengamatan.
Pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data terstruktur, hal
ini karena observasi telah dirancang secara sistematis, serta peneliti akan
menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian ini akan
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang
akurat, maka setiap instrumen harus memiliki skala.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik pretest dan posttest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk menganalisis pengaruh permainan
manipulatif dengan manik-manik terhadap kecerdasan logika matematika anak.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk membuat kategori kecerdasan logika
matematika menjadi data ordinal. Pengkategorian dibedakan menjadi tiga tingkatan
yaitu kategori tinggi, kategori sedang, dan kategori rendah. Dengan melihat jumlah
kategori, nilai maksimal dan nilai minimal yang telah ditentukan batas standar ideal
kategori. Batas standar ideal kategori menggunakan kuartil data. Menurut
Herrhyanto.dkk (2007:53-54) kuartil data adalah ukuran perempatan artinya akan
membagi empat sama banyak data.
Kategori
kategori rendah
kategori sedang
kategori tinggi
sangat rendah
-------------------, --------------------,
k1
----------------------, -----------------k2
Kategori sangat rendah
: x