PENI Peningkatan Komunikasi Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dengan Strategi Think Pair Share (PTK Kelas VII H Semester Ganjil MTs Negeri Ngemplak Boyolali Tahun 2013/2014).

(1)

PENI

(PT

INGKATA

MAS

TK Kelas VI

F

AN KOM

SALAH M

II H Semeste

N Un G D PROGRAM FAKULTA UNIVERS

UNIKASI

MATEMAT

THINK P

er Ganjil MT

NASKAH P ntuk Memen Guna Menca Pendid DIAN ASIH A

M STUDI P S KEGURU ITAS MUH

I DAN KE

TIKA DEN

PAIR SHA

Ts Negeri Ng

PUBLIKASI nuhi Sebagian apai Derajat dikan Matem Oleh: KUSUMAW A410100110 PENDIDIKA UAN DAN I HAMMADIY

2014

EMAMPU

NGAN ST

ARE

gemplak Bo

I SKRIPSI n Persyarata Sarjana S-1 matika WARDANI AN MATEM ILMU PEND YAH SURA

UAN PEME

TRATEGI

oyolali Tahu an I MATIKA DIDIKAN AKARTA

ECAHAN

I

un 2013/2014

N

4)


(2)

Y N N T r N N P J N D F Jl. A. Yani T

Yang bertan Nama NIP Telah memb ringkasan Te Nama NIM Program Stu Judul Skrips Naskah artik Demikian pe UNIV FAKULTA Tromol Pos 1 P Surat nda tangan di

: D

: baca dan me

esis dari mah

: D

: A

udi : F si : P P S V kel tersebut, ersetujuan di VERSITAS M S KEGURU abelan, Kartas t Persetujua

ibawah ini p Drs.Ariyanto 131409786 ncermati na hasiswa: DIAN ASIH A410100110 FKIP/ MAT PENINGKA PEMECAHA STRATEGI VII H MTs N

layak dan da ibuat, semog

MUHAMM UAN DAN I ura Telp (0271 an Artikel P pembimbing o,M.Si skah artikel H KUSUMA 0 TEMATIKA ATAN KOM AN MASAL THINK PAI Negeri Ngem apat disetuju ga dapat dipe Surak

MADIYAH S ILMU PEND 1) 717417 Fax: Publikasi Ilm

Skripsi/Tug

publikasi ilm AWARDANI

MUNIKASI D LAH MATE IR SHARE (P mplak Boyol

ui untuk dipu ergunakan se karta, Pem Drs. A SURAKART DIDIKAN : 715448 Surak miah gas Akhir :

miah, yang m I

DAN KEMA EMATIKA D

PTK Pada S lali Tahun 20

ublikasikan. eperlunya. Feb mbimbing Ariyanto,M.S TA karta 57102 merupakan AMPUAN DENGAN iswa Kelas 013/2014) bruari 2014 Si


(3)

ABSTRAK

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN

STRATEGI THINK PAIR SHARE

(PTK Kelas VII H Semester Ganjil MTs Negeri Ngemplak Boyolali Tahun 2013/2014)

OLEH:

Dian Asih Kusumawardani1, Drs. Ariyanto,M.Pd.2

1Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, UMS, dhian.ardha@yahoo.co.id 2

Dosen Pendidikan Matematika,FKIP,UMS

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII H MTs Negeri Ngemplak Boyolali dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran Think Pair Share. Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas. Subyek dalam penelitian ini adalah guru sebagai subyek pemberi tindakan, kepala sekolah sebagai subyek pembantu dalam perencanaan dan pengumpulan data penelitian, serta siswa kelas VII H yang berjumlah 32 siswa sebagai subyek penerima tindakan. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, catatan lapangan,wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode alur, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk menjamin keabsahan data digunakan tekhnik triangulasi.Data hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah pada siswa. Adanya peningkatan komunikasi siswa dapat dilihat dari 1) menyatakan ide melalui berbicara dari (12,5%) menjadi (71,875%), 2) menuliskan ide matematika dari (9,375%) menjadi (68,75%), 3) menggambarkan ide matematika dari (9,375%) menjadi (65,625%), 4) menjelaskan konsep matematika dari (15,625%) menjadi (62,5%). Sedangkan kemampuan pemecahan masalah siswa meliputi 1) kemampuan memahami masalah sebelum tindakan (15,625%) dan sesudah tindakan menjadi (75%) , 2) kemampuan merencanakan penyelesaian sebelum tindakan dari (12,5%) menjadi (68,75%), 3) kemampuan melaksanakan perencanaan penyelesaian sebelum dilakukan tindakan (9,375%) dan sesudah tindakan menjadi(62,5%).


(4)

PENDAHULUAN

Komunikasi matematika sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya komunikasi yang baik maka tidak akan menghasilkan pembelajaran yang bermakna. Menurut Beni S. Ambarjaya(2012:116) komunikasi merupakan suatu proses yang melibatkan dua orang atau lebih dan didalamnya terjadi pertukaran informasi dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan adanya komunikasi yang baik, maka tujuan pembelajaran juga akan tercapai dengan baik.

Dalam komunikasi matematika, siswa diajak untuk aktif dalam penyampain ide- ide matematika. Siswa dapat mendiskusikan dan menyalurkan ide/pendapat siswa baik secara lisan maupun tertulis sehingga akan diperoleh pengetahuan baru. siswa dilibatkan secara aktif dalam mengerjakan matematika, memikirkan ide-ide mereka, menulis, atau berbicara dengan dan mendengarkan siswa lain, dalam berbagi ide, maka saat itu sedang terjadi transformasi informasi matematika dari komunikator kepada komunikan, atau sedang terjadi komunikasi matematika.Guru tidak dapat mengetahui tingkat kesulitan yang dihadapi masing-masing siswa jika siswa hanya bersikap pasif dalam proses pembelajaran.

Kemampuan pemecahan masalah menurut Slameto(2010:12) mengatakan bahwa pemecahan masalah sistematis adalah petunjuk untuk melakukan tindakan yang berfungsi untuk membantu seseorang dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Pemecahan masalah menurut Polya (Erman Suherman(2003:99) terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu memahami masalah,


(5)

merencanakan pemecahannya,menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana dan memeriksa kembali hasil yang diperoleh

Berdasarkan hasil observasi di MTs Negeri Ngemplak Boyolali kelas VII H yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan belum sesuai dengan harapan peneliti.Hasil tes awal yang menunjukkan bahwa rendahnya kemampuan komunikasi matematika siswa meliputi siswa yang mampu menyatakan ide melalui berbicara (12,5%), siswa yang mampu menuliskan ide matematika (9,375%), siswa yang mampu menggambarkan ide (9,375%), siswa yang mampu menjelaskan konsep-konsep (15,625%). Sedangkan kemampuan pemecahan masalah siswa meliputi kemampuan siswa dalam memahami masalah (15,625%) , kemampuan siswa dalam merencanakan penyelesaian (12,5%), kemampuan siswa dalam melaksanakan perencanaan penyelesaian (9,375%).

Berdasarkan pengamatan faktor penyebab dari permasalahan siswa kelas VII H MTs Negeri Ngemplak Boyolali yaitu: 1) Guru kurang menerapkan strategi yang bervariasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa merasa bosan dan enggan memperhatikan,2) pembelajaran masih konvensional dan berpusat pada guru, 3) anggapan siswa bahwa matematika merupakan pelajaran yang menakutkan.

Rendahnya komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa disebabkan kurang bervariasinya guru dalam menerapkan metode pembelajaran. Untuk itu guru matematika harus mampu memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat. Sehingga siswa mampu untuk berkomunikasi


(6)

secara aktif dan siswa mampu dalam memahami pelajaran matematika.Salah satu strategi pembelajaran yang menarik dan mampu meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah siswa yaitu melalui strategi Think Pair Share. Strategi Think Pair Phare merupakan strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpartisipasi dan bekerja sama dengan orang lain. Penggunaan strategi Think Pair Share ini melatih peserta didik untuk dapat mengutarakan atau menyampaikan pendapat dan melatih peserta didik dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi.

Menurut Isjoni (2009: 112) strategi Think Pair Share memiliki beberapa kelebihan, diantaranya (1) Memberi kesempatan siswa bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain, (2) Mengoptimalkan partisipasi siswa, (3) memberikan kesempatan lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain.Berdasarkan keunggulan diatas diharapkan penggunaan strategi Think Pair Share dapat meningkatkan komunikasi dan pemecahan masalah matematika siswa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan 

secara kolaborasi antara guru matematika dan peneliti. Menurut Sutama (2010: 18) karakteristik PTK yaitu a) mengkaji permasalahan situasional kontekstual, b) adanya tindakan, c) adanya evaluasi terhadap tindakan, d) pengkajian terhadap tindakan, e) adanya kerjasama, dan f) adanya refleksi. Proses PTK meliputi dialog awal, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring, refleksi, evaluasi, dan penyimpulan, secara siklus dilakukan dua putaran. PTK selalu


(7)

dicirikan pada perbaikan secara terus menerus sampai memperoleh sasaran yang diinginkan oleh peneliti. Penelitian dilakukan secara bertahap dalam menyelesaikan masalah.

PTK ini berpedoman pada hasil observasi awal yang telah dirumuskan sebagai permasalahan. Pada tahap perencanaan peneliti melibatkan guru mata pelajaran matematika dengan memadukan hasil observasi yang dipakai sebagai data awal kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menerapakan strategi pembelajaran Think Pair Share dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 18 November sampai 28 November dengan subyek siswa kelas VII H berjumlah 32 siswa, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Peneliti dan guru matematika dilibatkan secara langsung sejak dialog awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi.

Pengambilan data pada penititian ini dengan menggunakan: 1) metode observasi dengan mengamati secara langsung kegiatan guru dan siswa di dalam kelas secara cermat dan teliti, 2) wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai fakta, keyakinan, perasaan, niat dll, 3) catatan lapangan yang berisi tentang tindak mengajar berkaitan dengan peristiwa penting saat guru melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan, catatan yang berkaitan dengan sikap siswa kelas VII H MTs Ngemplak Boyolali saat menerima tindakan, penarikan makna yaitu mengenai kesimpulan dari proses pembelajaran melalui penerapan strategi pembelajaran Think Pair Share, 4) ) tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam


(8)

suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan, , 5) Dokumentasi dapat berupa RPP dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi Think Pair Share,buku pribadi,buku presensi, dan lain-lain Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data sekolah, nama siswa,dan foto proses tindakan penelitian.

Teknik analisis data menurut Sutama (2010:44) yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri atas: 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pembelajaran yang dilaksanakan dari siklus I sampai berakhirnya siklus II, telah diambil kesepakatan bersama antara peneliti dan guru matematika kelas VII H Mts Negeri Ngemplak Boyolali bahwa pembelajaran dengan menerapkan strategi Think Pair Share dapat meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika.

Tabel 1. Data Peningkatan Komunikasi Matematika Siswa

Indikator Komunikasi Matematika Sebelum Tindakan

Setelah Tindakan

Putaran I Putaran II a. Kemampuan siswa menyatakan ide

melalui berbicara.

4 siswa (12,5%)

12 siswa (37,5%)

23 siswa (71,875%) b. Kemampuan siswa menuliskan ide. 3 siswa

(9,375%)

11 siswa (34,375%)

22 siswa (68,75%) c. Kemampuan siswa dalam

menggambarkan ide.

3 siswa (9,375%)

10 siswa (31,25%)

21 siswa (65,625%) d. Kemampuan siswa dalam

menjelaskan konsep matematika

5 siswa (15,625%)

14 siswa (43,75%)

20 siswa (62,5%.).


(9)

Table 2. Data Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Indikator Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematika

Sebelum Tindakan

Setelah Tindakan Putaran I Putaran II a. Kemampuan siswa dalam memahami

masalah. 5 siswa (15,625%) 15 siswa (46,875%) 24 siswa (75%) b. Kemampuan siswa dalam merencanaan

penyelesaian 4 siswa (12,5%) 12 siswa (37,5%) 22 siswa (68,75%) c. Kemampuan siswa dalam melaksanakan

perencanaan. 3 siswa (9,375%) 10 siswa (31,25%). 20 siswa (62.5%)

Adapun grafik yang menggambarkan peningkatan keaktifan siswa belajar matematika dari sebelum tindakan sampai tindakan kelas putaran II dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Grafik Peningkatan Komunikasi Matematika Siswa

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00%

Pra Tindakan Putaran I Putaran II

Kemampuan menyatakan 

ide

Kemampuan menuliskan 

ide

Kemampuan dalam 

menggambarkan ide

Kemampuan menjelaskan 

konsep

Grafik Peningkatan Komunikasi

Matematika Siswa

Present

a


(10)

Gambar 2.

Grafik Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Grafik tersebut diatas menunjukkan adanya peningkatan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan strategi pembelajaran Think Pair Share pada kegiatan belajar mengajar mulai dari sebelum adanya tindakan sampai putaran II. Presentase tiap-tiap indikator mengalami peningkatan. Untuk Kemampuan siswa menyatakan ide melalui berbicara sebelum dilakukan tindakan ada 4 siswa(12,5%), kemudian pada siklus I meningkat menjadi 12 siswa (37,5%) dan setelah dilakukan tindakan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 23 siswa(71,875%). Indikator kemampuan siswa dalam menuliskan ide selalu mengalami peningkatan yaitu sebelum dilakukan tindakan terdapat 3 siswa(9,375%), kemudian pada siklus I meningkat menjadi 11 siswa (34,375%), dan pada siklus II meningkat menjadi 22 siswa

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00%

Pra Tindakan Putaran I Putaran II

Kemampuan memahami 

masalah

Kemampuan 

merencanakan 

penyelesaian

Kemampuan 

melaksanakan 

perencanaan

Peningkatan Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematika


(11)

(68,75%). Indikator kemampuan siswa dalam menggambarkan ide sebelum diadakan tindakan sebanyak 3 siswa (9,375%), pada tindakan kelas siklus I meningkat menjadi 10 siswa (31,25%), dan pada tindakan kelas siklus II meningkat menjadi 21 siswa (65,625%). Indikator kemampun siswa dalam menjelaskan konsep-konsep matematika sebelum dilakukan tindakan sebanyak 5 siswa (15,625%), setelah dilakukan tindakan siklus I meningkat menjadi 14 siswa (43,75%), dan pada siklus II meningkat menjadi 20 siswa (62,5%).

Sedangkan untuk kemampuan pemecahan masalah , indikator kemampuan siswa dalam memahami masalah sebelum dilakukan tindakan sebanyak 5 siswa (15,625%), pada siklus I meningkat menjadi 15 siswa (46,875%), dan setelah dilaksanakan tidakan kelas siklus II meningkat menjadi 24 siswa (75%). Ind ikator kemampuan siswa dalam merencanaan penyelesaian selalu mengalami peningkatan yaitu sebelum diberikan tindakan terdapat 4 siswa (12,5%), di putaran I meningkat menjadi 10 siswa(37,5%) dan putararan II meningkat menjadi 22 siswa (68,75%). Indikator Kemampuan siswa dalam melaksanakan suatu perencanaan selalu mengalami peningkatan yaitu sebelum diberikan tindakan terdapat 3 siswa (9.375%), pada siklus I meningkat menjadi 10 siswa (31,25%), dan pada siklus II meningkat menjadi 20 siswa (62,5%).

Pada siklus I kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru. Suasana kelas juga belum kondusif. Masih banyak siswa yang gaduh sendiri. Hal ini dikarenakan baik guru dan siswa belum terbiasa menerapkan strategi Think Pair Share. Komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika juga masih rendah. Masih banyak siswa yang belum berani mengemukakan gagasannya dan


(12)

masih banyak siswa yang menyontek jawaban teman lain saat diberikan tugas oleh guru. Perbaikan yang perlu dilakukan di putaran I antara lain guru memberikan pengarahan yang lebih jelas mengenai strategi pembelajaran Think Pair Share agar penerapan strategi pembelajaran Think Pair Share lebih maksimal, penguasaan kelas agar suasana kelas lebih kondusif, dan lbih menumbuhkan rasa percaya diri siswa.

Pada tindakan kelas siklus ke II pemanfaatan strategi pembelajaran Think Pair Share lebih maksimal, siswa mulai tertarik dan menyukai belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share. Siswa sudah mulai terbiasa dengan penerapan strategi Think Pair Share saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Siswa dapat mengikuti pelajaran dengan tenang. Sehingga suasana kelas lebih kondusif. Selama diskusi , siswa juga mampu bekerja sama dengan baik bersama pasangannya.Komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sudah terlihat adanya peningkatan.

Setelah dilakukan penelitian dengan menerapkan strategi pembelajaran Think Pair Share yang diterapkan pada siswa kelas VII H MTs Negeri Ngemplak mampu meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika.


(13)

KESIMPULAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti, guru matematika kelas VII H MTs Negeri Ngemplak dengan menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perbaikan tindak mengajar yang dilakukan oleh guru matematika setelah dikenakan tindakan yaitu, guru bertindak sebagai fasilitator dan pembelajaran tidak berpusat pada guru. Siswa dituntut untuk aktif dan mengembangkan kemampuannya sendiri.. Guru memberikan motivasi dan dorongan agar siswa lebih termotivasi mengikuti pembelajaran.

2. Kegiatan pembelajaran menggunakan strategi think pair share dalam kegiatan pembelajaran matematika akan menambah variasi model pembelajaran yang diterapkan di sekolah sehingga membuat siswa lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran. Selain itu strategi ini dapat membuat siswa lebih aktif serta mandiri dalam mengikuti proses pembelajaran matematika.

3. Adanya peningkatan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika setelah dikenakan tindakan. Hal ini dapat diperoleh dari masing-masing indikator yang diamati dalam penelitian ini. Adapun indikator yang diamati dari aspek komunikasi meliputi: 1) kemampuan siswa dalam menyampaikan ide melalui berbicara, 2) kemampuan siswa dalam menuliskan ide, 3) kemampuan siswa dalam menggambarkan ide, 4) kemampuan siswa dalam menjelaskan konsep-konsep matematika. Sedangkan indikator dari kemampuan pemecahan masalah yaitu meliputi: 1) kemampuan siswa dalam


(14)

memahami masalah, 2) kemampuan siswa dalam membuat perencanaan, 3) kemampuan siswa dalam melaksanakan perencanaan

Berdasarkan hasil penelitian dengan mengunakan strategi pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika diajukan saran sebagai berikut:

1. Terhadap kepala sekolah

Setelah diadakan penelitian ini, hendaknya kepala sekolah dapat menerima setiap kritik dan saran dari guru untuk kebijakan pembelajaran serta dapat mendukung dan berperan aktif dalam pencapaian tujuan pembelajaran dengan menggunakan strategi Think Pair Share dalam meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika.

2. Terhadap Guru Matematika

Guru diharapkan dapat menggunakan strategi pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dan tidak membuat siswa jenuh mengikuti proses pembelajaran. Sehingga akan didapatkan hasil pembelajaran yang lebih baik.Guru disarankan dapat menerapkan strategi pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan komunikasi dan kemampun peemecahan masalah matematika


(15)

3. Terhadap Siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, siswa hendaknya lebih menyiapkan diri untuk menerima pelajaran yang akan diterangkan oeh guru. Apabila ada materi yang belum dipahami segera untuk ditanyakan kepada guru atau teman. Sehingga siswa mendapat materi pembelajaran lebih maksimal.

4. Terhadap peneliti berikutnya

Kepada peneliti selanjutnya hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut lagi.Apabila peneliti masih banyak melakukan kesalahan dalam penelitian, maka peneliti selanjutnya dapat memperbaiki model pembelajaran dengan model pembelajaran yang berbeda agar lebih bervariasi sehingga siswa juga tidak bosan mengikuti pembelajaran di kelas. Tetapi apabila penelitian ini sudah benar semoga dapat menjadi manfaat dan referensi yang dapat digunakan untuk peneliti selanjutnya.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarjaya,Beni S.2012.Psikologi Pendidikan dan Pengajaran .Yogyakarta:CAPS

Slameto.2010.Belajar dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya.Jakarta:Rhineka Cipta.

Suherman,Erman,dkk.2003.Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.

Isjoni.2009.Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik.Yogyakarta:Pustaka Pelajar


(1)

(68,75%). Indikator kemampuan siswa dalam menggambarkan ide sebelum diadakan tindakan sebanyak 3 siswa (9,375%), pada tindakan kelas siklus I meningkat menjadi 10 siswa (31,25%), dan pada tindakan kelas siklus II meningkat menjadi 21 siswa (65,625%). Indikator kemampun siswa dalam menjelaskan konsep-konsep matematika sebelum dilakukan tindakan sebanyak 5 siswa (15,625%), setelah dilakukan tindakan siklus I meningkat menjadi 14 siswa (43,75%), dan pada siklus II meningkat menjadi 20 siswa (62,5%).

Sedangkan untuk kemampuan pemecahan masalah , indikator kemampuan siswa dalam memahami masalah sebelum dilakukan tindakan sebanyak 5 siswa (15,625%), pada siklus I meningkat menjadi 15 siswa (46,875%), dan setelah dilaksanakan tidakan kelas siklus II meningkat menjadi 24 siswa (75%). Ind ikator kemampuan siswa dalam merencanaan penyelesaian selalu mengalami peningkatan yaitu sebelum diberikan tindakan terdapat 4 siswa (12,5%), di putaran I meningkat menjadi 10 siswa(37,5%) dan putararan II meningkat menjadi 22 siswa (68,75%). Indikator Kemampuan siswa dalam melaksanakan suatu perencanaan selalu mengalami peningkatan yaitu sebelum diberikan tindakan terdapat 3 siswa (9.375%), pada siklus I meningkat menjadi 10 siswa (31,25%), dan pada siklus II meningkat menjadi 20 siswa (62,5%).


(2)

masih banyak siswa yang menyontek jawaban teman lain saat diberikan tugas oleh guru. Perbaikan yang perlu dilakukan di putaran I antara lain guru memberikan pengarahan yang lebih jelas mengenai strategi pembelajaran Think

Pair Share agar penerapan strategi pembelajaran Think Pair Share lebih

maksimal, penguasaan kelas agar suasana kelas lebih kondusif, dan lbih menumbuhkan rasa percaya diri siswa.

Pada tindakan kelas siklus ke II pemanfaatan strategi pembelajaran Think

Pair Share lebih maksimal, siswa mulai tertarik dan menyukai belajar dengan

menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share. Siswa sudah mulai terbiasa dengan penerapan strategi Think Pair Share saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Siswa dapat mengikuti pelajaran dengan tenang. Sehingga suasana kelas lebih kondusif. Selama diskusi , siswa juga mampu bekerja sama dengan baik bersama pasangannya.Komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sudah terlihat adanya peningkatan.

Setelah dilakukan penelitian dengan menerapkan strategi pembelajaran

Think Pair Share yang diterapkan pada siswa kelas VII H MTs Negeri Ngemplak

mampu meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika.


(3)

KESIMPULAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti, guru matematika kelas VII H MTs Negeri Ngemplak dengan menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perbaikan tindak mengajar yang dilakukan oleh guru matematika setelah dikenakan tindakan yaitu, guru bertindak sebagai fasilitator dan pembelajaran tidak berpusat pada guru. Siswa dituntut untuk aktif dan mengembangkan kemampuannya sendiri.. Guru memberikan motivasi dan dorongan agar siswa lebih termotivasi mengikuti pembelajaran.

2. Kegiatan pembelajaran menggunakan strategi think pair share dalam kegiatan pembelajaran matematika akan menambah variasi model pembelajaran yang diterapkan di sekolah sehingga membuat siswa lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran. Selain itu strategi ini dapat membuat siswa lebih aktif serta mandiri dalam mengikuti proses pembelajaran matematika.

3. Adanya peningkatan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika setelah dikenakan tindakan. Hal ini dapat diperoleh dari masing-masing indikator yang diamati dalam penelitian ini. Adapun indikator yang diamati dari aspek komunikasi meliputi: 1) kemampuan siswa dalam


(4)

memahami masalah, 2) kemampuan siswa dalam membuat perencanaan, 3) kemampuan siswa dalam melaksanakan perencanaan

Berdasarkan hasil penelitian dengan mengunakan strategi pembelajaran

Think Pair Share untuk meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan

masalah matematika diajukan saran sebagai berikut: 1. Terhadap kepala sekolah

Setelah diadakan penelitian ini, hendaknya kepala sekolah dapat menerima setiap kritik dan saran dari guru untuk kebijakan pembelajaran serta dapat mendukung dan berperan aktif dalam pencapaian tujuan pembelajaran dengan menggunakan strategi Think Pair Share dalam meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemecahan masalah matematika.

2. Terhadap Guru Matematika

Guru diharapkan dapat menggunakan strategi pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dan tidak membuat siswa jenuh mengikuti proses pembelajaran. Sehingga akan didapatkan hasil pembelajaran yang lebih baik.Guru disarankan dapat menerapkan strategi pembelajaran Think Pair

Share untuk meningkatkan komunikasi dan kemampun peemecahan


(5)

3. Terhadap Siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, siswa hendaknya lebih menyiapkan diri untuk menerima pelajaran yang akan diterangkan oeh guru. Apabila ada materi yang belum dipahami segera untuk ditanyakan kepada guru atau teman. Sehingga siswa mendapat materi pembelajaran lebih maksimal.

4. Terhadap peneliti berikutnya

Kepada peneliti selanjutnya hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut lagi.Apabila peneliti masih banyak melakukan kesalahan dalam penelitian, maka peneliti selanjutnya dapat memperbaiki model pembelajaran dengan model pembelajaran yang berbeda agar lebih bervariasi sehingga siswa juga tidak bosan mengikuti pembelajaran di kelas. Tetapi apabila penelitian ini sudah benar semoga dapat menjadi manfaat dan referensi yang dapat digunakan untuk peneliti selanjutnya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarjaya,Beni S.2012.Psikologi Pendidikan dan Pengajaran .Yogyakarta:CAPS

Slameto.2010.Belajar dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya.Jakarta:Rhineka Cipta.

Suherman,Erman,dkk.2003.Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.

Isjoni.2009.Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Antar Peserta Didik.Yogyakarta:Pustaka Pelajar


Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

0 7 7

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Taksonomi SOLO pada Sub Pokok Bahasan Balok Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 7 Jember;

31 207 241

Upaya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dengan Model Experiential Learning (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 9 Kota Tangerang Selatan)

1 8 271

Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa (Studi pada Kelas VII MTs Matlaul Anwar Padangcermin Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 12 51

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Motivasi Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Think Pair Share Siswa Kelas 4 SD Negeri 1 Potronayan Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Motivasi Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Think Pair Share Siswa Kelas 4 SD Negeri 1 Potronayan Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Motivasi Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Think Pair Share Siswa Kelas 4 SD Negeri 1 Potronayan Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Motivasi Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Think Pair Share Siswa Kelas 4 SD Negeri 1 Potronayan Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 63

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII pada Materi Bilangan melalui Model Treffinger Berbantuan Masalah Open- Ended

0 0 11

Peningkatan Kemampuan Menyunting Karangan dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas IX.6 di SMP Negeri 13 Pekanbaru

0 0 13