HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN CV. AR RAHMAN Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Semangat Kerja Pada Karyawan Cv. Ar Rahman.

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN CV. AR RAHMAN

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
sebagai persyaratan memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh:
ZAENAB RACHMA YUSI ISNAYNI
F 100 090 115

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN CV. AR RAHMAN

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Derajat Sarjana S-1

Diajukan oleh:
ZAENAB RACHMA YUSI ISNAYNI
F 100 090 115

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ii

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN CV AR RAHMAN

Yang diajukan oleh:
ZAENAB RACHMA YUSI ISNAYNI
F 100 090 115

Telah disetujui untuk dipertahankan

di depan Dewan Penguji

Telah disetujui oleh:

Pembimbing Skripsi

tanggal

Drs. M. Amir, M.Si

iii

2014

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN CV AR RAHMAN

Yang diajukan oleh:
ZAENAB RACHMA YUSI ISNAYNI
F 100 090 115


Telah dipertahankan di depan dewan penguji
pada tanggal, 13 Desember 2014
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Penguji Utama
……………..

Drs. M. Amir, M.Si
Penguji Pendamping I

……………..

Yudhi Satria Restu, SE, S.Psi, M.Si
Penguji Pendamping II

……………..

Achmad Dwityanto , S.Psi, M.Si


Surakarta, 13 Desember 2014
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Psikologi
Dekan,

(Taufik, M.Si. Ph.D)

iv

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL
DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN CV. AR RAHMAN

ZAENAB RACHMA YUSI ISNAYNI
Drs. M. Amir, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk menumbuhkan
keunggulan daya saing global bagi produk-produk maupun layanan-layanan yang
dihasilkan baik untuk pasar domestik maupun pasar internasional.. Karyawan yang memiliki
semangat dan gairah kerja yang tinggi maka pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan.

Kepemimpinan transformasional yang tinggi perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, agar
dapat menciptakan lingkungan kerja yang baik dan akan meningkatkan semangat karyawan
dalam bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara gaya
kepemimpinan transformasional dengan semangat kerja pada karyawan CV. Ar Rahman.
Hipotesis yang diajukan yaitu adanya hubungan positif antara gaya kepemimpinan
transformasional dengan semangat kerja pada karyawan CV. Ar Rahman.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan CV. Ar Rahman yang berjumlah 70
karyawan.Penelitian ini meneliti semua subjek yang ada dalam populasi, dengan alasan
bahwa subjek yang diteliti terbatas sehingga apabila penelitian menggunakan sampel
dikhawatirkan sampel tersebut tidak representatis atau tidak mewakili populasi, oleh karena
itu peneliti ini menggunakan studi populasi.Alat ukur yang digunakan untuk mengungkap
variabel-variabel penelitian ada 2 macam alat ukur, yaitu : (1) skala semangat kerja, dan (2)
skala gaya kepemimpinan transformasional. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan
analisis korelasi product moment.
Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis korelasi product moment diperoleh nilai
koefisien korelasi (r) sebesar 0,655 dengan p = 0,000 (p ≤ 0,01) artinya ada hubungan positif
yang signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan semangat kerja. Hasil
menunjukkan hipotesis diterima. Sumbangan efektif variabel gaya kepemimpinan
transformasional terhadap semangat kerja sebesar 42.9% yang ditunjukkan oleh koefisien
determinan (r²) = 0,429025. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa gaya

kepemimpinan transformasional juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar
semangat kerja yaitu sebesar 57.1%. Rerata empirik variabel gaya kepemimpinan
transformasional sebesar 84.03 dan rerata hipotetik sebesar 75 yang berarti gaya
kepemimpinan transformasional subjek tergolong tinggi. Rerata empirik semangat kerja
sebesar 71.29 dan rerata hipotetik sebesar 62.5 yang berarti semangat kerja subjek tergolong
tinggi pula.
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan Transformasional, Semangat Kerja

v

perhatian dari manajemen (Tohardi,

PENDAHULUAN
Permasalahan
oleh

beberapa

yang


dihadapi

organisasi

2002) antara lain, semangat kerja yang

adalah

tinggi,

membuat

pekerjaan yang

masalah pengelolaan pengembangan

ditugaskan

sumber daya manusia.Sumber daya


diselesaikan dengan waktu yang lebih

manusia memegang peranan penting

singkat,

dapat

bagi tercapainya tujuan organisasi.

absensi

(bolos)

Karyawan yang memiliki semangat

membuat

karyawan


dan gairah kerja yang tinggi maka

(senang) bekerja, tiga hal ini akan

pekerjaan

akan

diselesaikan,

kepadanya

mengurangi
karena
merasa

dapat

angka
malas,

betah

lebih

cepat

memperkecil kemungkinan karyawan

kerusakan

dapat

untuk pindah kerja ke tempat lain.

dikurangi, absensi dapat diperkecil,

Karyawan yang bekerja sesuai

keluhan dan peringatan dapat dihindari


dengan

dan pemogokan dapat ditiadakan. Jadi

kepadanya, merasa nyaman dan cocok

semangat dan gairah kerja yang tinggi

dengan pekerjaan yang telah diberikan

dikalangan

akan

kepadanya maka akan meningkatkan

menyebabkan kesenangan karyawan

semangat karyawan. Sebuah organisasi

dalam melaksanakan tugas. Semangat

harus menyadari bahwa manusia pada

kerja karyawan merupakan komponen

dasarnya memiliki berbagai macam

penting dalam menentukan kemajuan

kebutuhan yang semakin lama semakin

perusahaan

bertambah,

karyawan

atau

organisasi,

ada

tugas

yang

untuk

dilimpahkan

itu

seorang

beberapa alasan mengapa semangat

pemimpin

kerja

kesejahteraan pegawainya baik berupa

karyawan

perlu

mendapat

1

harus

memperhatikan

material maupun imaterial, hal ini akan

komunikasi

meningkatkan

diharapkan terjalin hubungan antara

semangat

kerja

pegawai.

atasan

Contohnya yang terjadi di SPBU

organisasi

dengan

seimbang,

yang

bawahan

sehingga

apa

baik

yang
yang

44.502.05 atau yang lebih dikenal

dikomunikasikan

dengan nama SPBU Pandanaran yang

dipikirkan, dan akhirnya dilaksanakan

terletak

dikota

Semarang

bahwa

dengan penuh semangat.

tingkat

kinerja

belum

optimal

dapat

dimengerti,

Carlaw, Deming & Friedman

dikarenakan dalam praktek dilapangan

(2003)

pihak

menjadi cirri-ciri semangat kerja yang

SPBU

kurang

memberikan

menyatakan

bahwa

yang

komunikasi yang harmonis diantara

tinggi adalah sebagai berikut :

pimpinan

a. Tersenyum dan tertawa. Senyum

dengan

bawahan,

serta

kurangnya motivasi yang diberikan

dan

yang menyebabkan semangat kerja

kebahagiaan

pegawai

bekerja. Walaupun individu tidak

rendah

dan

berakibat

tawa

mencerminkan
individu

dalam

menurunnya kinerja pegawai (Fahmi,

memperlihatkan

2009).

tawanya, tetapi di dalam dirinya

Yulianta (2001) mengungkapkan

individu

merasa

senyum

tenang

dan

dan

bahwa semangat kerja pegawai dapat

nyaman bekerja serta menikmati

tumbuh

tugas yang dilaksanakannya.

apabila

terjalin

suatu

hubungan yang harmonis antara atasan
dengan
itu,dengan

bawahan.
adanya

Oleh

b. Memiliki inisiatif. Individu yang

sebab

memiliki semangat kerja yang

pelaksanaan

tinggi akan memiliki kemauan diri

2

untuk bekerja tanpa pengawasan

lain untuk mempermudah atau

dan tanpa perintah dari atasan.

mempertahankan kualitas kerja.

c. Berfikir kreatif dan luas. Individu

h. Berinteraksi

dengan

atasan.

mempunyai ide-ide baru, dan tidak

Individu berinteraksi dengan atasan

mempunyai

hambatan

untuk

dengan nyaman tanpa ada rasa

menyalurkan

ide-idenya

dalam

takut dan tertekan.

menyelesaikan tugas.
d. Menyenangi

sedang

menjadi salah satu pusat perhatian.

dilakukan. Individu lebih fokus

Perkembangan teknologi di bidang

terhadap

daripada

perusahaan,

memeperlihatkan gangguan selama

pelaksanaan

pemimpin

melakukan pekerjaan.

diharapkan

dapat

e. Tertarik
Individu

apa

Pada suatu organisasi, pemimpin

yang

pekerjaan

dengan

pekerjaannya.

menaruh

minat

semangat

pada

khususnya

perusahaan

meningkatkan

kerja

mempersiapkan

dalam

dan

supaya

karyawan

yang

pekerjaan karena sesuai keahlian

profesional

dan keinginan.

adalah perilaku dan strategi, sebagai

f. Bertanggung

jawab.

bersungguh-sungguh

Individu

hasil

dalam

Gaya

kombinasi

kepemimpinan

dari

falsafah,

ketrampilan, sifat, sikap, yang sering

melakukan pekerjaan.

diterapkan seorang pemimpin ketika ia

g. Memilki kemauan bekerjasama.

mencoba

mempengaruhi

kinerja

Individu memilki kesediaan untuk

bawahannya

bekerja sama dengan individu yang

Bass (2013) Seorang pemimpin dapat
dikatakan

3

(Tampubolon,

sebagai

2007).

pemimpin

transformasional
hubungannya

diukur
dengan

dalam

menimbulkan

pengaruh

hormat

dan

kepercayaan, dan meningkatkan

pemimpin terhadap bawahan. Upaya

optimisme.

pemimpin

karismatik membuat anak buah

transformasional

dalam

Pemimpin

mempengaruhi bawahan dapat melalui

bersemangat,

tiga

mendorong

terinspirasi.

bawahan lebih sadar akan pentingnya

b. Inspirasional

cara,

yaitu

(1)

terangsang

yang

dan

(Inspirational

hasil suatu pekerjaan, (2) mendorong

Leadirship)

bawahan untuk lebih mementingkan

memberikan inspirasi atau menjadi

organisasi

daripada

sumber

individual,

(3)

kepentingan

Pemimpin

inspirasi

bagi

dapat

anak

mengaktifkan

buahnya

kebutuhan-kebutuhan bawahan pada

Dimensi

tingkat yang lebih tinggi.

kapasitas seorang pemimpin untuk

Menurut

Veithzal

Rivai,

bertindak

inspirasi

sebagai

mencakup

model

atau

Bachtiar, Rafli (2013) terdapat empat

panutan

karakteristik

Tindakan itu dapat juga berupa

kepemimpinan

transformasional yakni:
a. Karisma

bagi

pengikutnya.

cara mengkomunikasikan visi dan

(charisma)

Pemimpin

penggunaan

simbol-simbol

tersebut memiliki karisma yang

sehingga anak buah dapat bekerja

diakui oleh pengikutnya

dan berusaha secara fokus.

Karisma ditandai dengan kekuatan

c. Perhatian

visi dan penghayatan akan misi,

(individualized

memunculkan

Perilakunya

kebanggaan,

4

Individual
consideration)
dan

perhatiannya

terhadap anak buah yang sifatnya

Stimulus

individual

merangsang

Perhatian individual dapat berupa

permasalahan,

aktivitas

cara berpikirnya selama ini dan

pembimbingan

mentoring,

yang

dan

intelektual

ini

kesadaran

akan

merangsang

merupakan

kesadaran

akan

imajinasi.

Oleh

proses pemberian feedback yang

karena itu, stimulus intelektual ini

berkelanjutan dan pengkaitan misi

meningkatkan penghargaan anak

organisasi

dengan

buah

individual

bawahan.

kebutuhan

terhadap

keyakinan

dan

Dengan

nilai-nilai sang pemimpin. Adanya

demikian bawahan akan merasa

stimulus intelektual dapat dilihat

pentingnya berusaha dan bekerja

dari kemampuan bawahan dalam

semaksimal mungkin karena itu

hal konseptualisasi, pemahaman

terkait

komprehensif,

langsung

dengan

analisis

permasalahan, serta pemecahan

kebutuhannya sendiri.

masalah yang mereka lakukan.

d. Stimulus Intelektual (intelektual
stimulation)

dan

dapat

Berdasarkan uraian yang telah

menstimulasi pemikiran atau ide-

disampaikan, maka rumusan masalah

ide dari bawahannya

pada penelitian ini adalah “apakah

Dimensi

Pemimpin

stimulus

ditandai

oleh

terdapat

intelektual

hubungan

kepemimpinan

kemampuan

antara

gaya

transformasional

pemimpin untuk mencetuskan ide-

dengan semangat kerja karyawan?”

ide

yang

merangsang

dari rumusan masalah tersebut peneliti

pemikiran

dan

memberikan

tertarik untuk mengadakan penelitian

tantangan

untuk

pemecahan

berjudul “Hubungan antara gaya

segar

permasalahan
dengan

yang

cara-cara

berbeda

kepemimpinan

yang lazim.

transformasional

dengan semangat kerja karyawan”

5

agar

TUJUAN PENELITIAN
1. Hubungan

antara

kepemimpinan
dengan

gaya

kerja

b. Bagi

pada

semangat

kerja

pada

menerapkan

dalam

pekerjaan

juga akan membuat bangga dan

transformasional

pada akhinya semangat kerja
juga tinggi.

gaya

kepemimpinan

transformasional

terhadap

METODE

semangat kerja pada karyawan.

Subjek

yang

diambil

dalam

penelitian adalah karyawan CV. Ar

MANFAAT

Rahman

1. Manfaat Teoritis
masukan

ilmuwan

dalam

bagi

psikologi

psikologi

khususnya

70

dengan alasan bahwa subjek yang
diteliti

terbatas

penelitian

industri.

sehingga

menggunakan

apabila
sampel

dikhawatirkan sampel tersebut tidak

2. Manfaat Praktis

representatis

a. Bagi perusahaan yakni untuk
merangsang

berjumlah

subjek yang ada dalam populasi,

usaha
ilmu-ilmu

yang

orang.Penelitian ini meneliti semua

para

mengembangkan

lebih

produktivitas

gaya

pada karyawan

Sebagai

lebih

dai diri sendiri bahwa dengan
berprestasi

kepemimpinan

4. Peranan

agar

agar ada semangat kerja namun

karyawan
3. Kekuatan

karyawan

meningkatkan

karyawan.
2. Tingkat

semangat

terhadap pekerjaannya.

transformasional

semangat

mempunyai

atau

tidak

mewakili

populasi, oleh karena itu peneliti ini

karyawan

6

menggunakan studi populasi.Metode

transformasional maka semakin tinggi

pengumpulan data menggunakan skala

pula semangat kerja karyawan, begitu

gaya kepemimpinan transformasional

juga

dan skala semangat kerja. Teknik

kepemimpinan

transformasional

analisis data menggunakan korelasi

semakin

pula

product moment dari pearson.

kerjanya.Sumbangan efektif variabel

HASIL DAN PEMBAHASAN

gaya kepemimpinan transformasional

Berdasarkan

hasil

analisis diperoleh

sebaliknya

rendah

semakin

buruk

semangat

terhadap semangat kerja sebesar 42.9%

perhitungan

yang

nilai koefisien

ditunjukkan

oleh

koefisien

korelasi (r) sebesar 0,655 dengan p =

determinan (r²) = 0,429025. Hasil

0,000 (p ≤ 0,01) artinya ada hubungan

penelitian

positif yang signifikan antara gaya

bahwa

kepemimpinan

transformasional

dengan

semangat

transformasional

gaya

mengungkapkan
kepemimpinan
juga

dapat

Hasil

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di

menunjukkan hipotesis diterima.Hal

luar semangat kerja yaitu sebesar

ini seperti yang dikemukakan oleh

57.1%. Rerata empirik variabel gaya

(Imran and Haque (dalam Komang

kepemimpinan

&Made Surya 2013)Kepemimpinan

sebesar 84.03 dan rerata hipotetik

transformasional perlu dimiliki oleh

sebesar

seorang

kepemimpinan

pemimpin,

kerja.

tersebut

agar

dapat

75

transformasional

yang

berarti

gaya

transformasional

meningkatkan upaya bawahan untuk

subjek tergolong tinggi. Rerata empirik

mencapai

yang

semangat kerja sebesar 71.29 dan

optimal.Semakin baik kepemimpinan

rerata hipotetik sebesar 62.5 yang

hasil

kerja

7

berarti

semangat

kerja

subjek

fenomena

tergolong tinggi pula.

secara

lebih

objektif

berkaitan dengan semangat kerja.

Hasil penelitianmenunjukkan ada
hubungan

positif

yang

sangat

signifikan antara gaya kepemimpinan
transformasional

dengan

semangat

kerja. Generalisasi dari hasil-hasil

KESIMPULAN DAN SARAN

penelitian ini terbatas pada populasi
dimana

penelitian

sehingga

ini

penerapan

lingkup

yang

lebih

KESIMPULAN

dilakukan,

pada
luas

Berdasarkan hasil analisis data

ruang

dan pembahasan, maka dapat diambil

dengan

kesimpulan sebagai berikut :

karakteristik yang berbeda kiranya

1. Ada hubungan positif yang sangat

perlu dilakukan penelitian lagi.Alat

signifikan

ukur

kepemimpinan

yang

digunakan

pengumpulan

data

hanya

dalam

antara

gaya

transformasional

skala

dengan semangat kerja karyawan.

sehingga belum mampu mengungkap

Hal ini dapat dilihat dari hasil

secara

perhitungan

mendalam

karakteristik

Oleh karena itu peneliti lain lebih

korelasi

memperhatikan hal tersebut serta dapat

observasi,

dengan

mengungkapkan

lebih

agar

r sebesar

= 0,655 dan

signifikansi (p) = 0,000; (p

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN. SKRIPSI, FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2 13 2

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA Hubungan Antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan Kepuasan Kerja.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ETOS KERJA PADA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ETOS KERJA PADA KARYAWAN NON MEDIS RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 4 14

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ETOS KERJA PADA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ETOS KERJA PADA KARYAWAN NON MEDIS RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN CV. AR RAHMAN Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Semangat Kerja Pada Karyawan Cv. Ar Rahman.

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Semangat Kerja Pada Karyawan Cv. Ar Rahman.

0 1 9

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN STRES KERJA PADA ANGGOTA Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Stres Kerja Pada Anggota Polisi Di Polresta Surakarta.

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan Pt. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN.

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Skripsi

0 0 158