PENGARUH FIRM SIZE, TANGIBILITY OF ASSET, DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN CONSUMERGOOD DI BURSA EFEK INDONESIA.

PENGARUH FIRM SIZE, TANGIBILITY OF ASSET, DAN PROFITABILITY
TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN CONSUMERGOOD DI
BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Untuk Menyusun Skripsi S-1 J urusan Akuntansi

Diajukan Oleh :
RESTI PRADITIANI
0813010105 / FE / EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL”VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PENGARUH FIRM SIZE, TANGIBILITY OF ASSET, DAN PROFITABILITY
TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN CONSUMERGOOD DI
BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
RESTI PRADITIANI
0813010105 / FE / EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL”VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH FIRM SIZE, TANGIBILITY OF ASSET, DAN PROFITABILITY

TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN CONSUMERGOOD DI
BURSA EFEK INDONESIA

yang diajukan

Resti Praditiani
0813010105/FE/AK

Disetujui untuk Ujian Lisan oleh:

Pembimbing Utama

Dr. Sri Trisnaningsih, SE, Msi

Tanggal :………………

NIP. 196509291992032001

Mengetahui
Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi


Drs. Rahman Amrullah Suwaidi, MSi
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul “PENGARUH
FIRM SIZE, TANGIBILITY OF ASSET, DAN PROFITABILITY TERHADAP
STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN CONSUMERGOOD DI BURSA
EFEK INDONESIA.
Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat penyelesaian Studi
Pendidikan Strata Satu, Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberi bimbingan, petunjuk serta bantuan baik spirituil maupun
materiil, khususnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur. SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. Rahman A.Suwaidi, Msi Selaku Wakil Dekan I Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, Msi. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan Selaku

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan skripsi sehingga
peneliti bisa merampungkan tugas skripsinya.
5. Para Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis
selama menjadi mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa
Timur.
6. Kepada Ayahanda(Alm) dan Ibunda serta Adikku tercinta yang telah
memberikan dukungan baik moril ataupun material.

7. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi
terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah disusun dalam skripsi ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu peneliti sangat berharap saran dan kritik
membangun dari pembaca dan pihak lain.
Akhir kata, Peneliti berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Wassalamualaikum Wr.Wb.
Surabaya, April 2012

Peneliti

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN UJ IAN SKRIPSI ...................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. x
ABSTRAKSI ............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................ 8
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 9
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 9
BAB II KAJ IAN PUSTAKA .................................................................... 10
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ...................................................... 10
2.2. Landasan Teori ....................................................................... 14
2.2.1. Modal ......................................................................... 14
2.2.1.1.

Pemgertian Modal........................................ 14

2.2.1.2


Sumber penawaran Modal.............................

15

2.2.1.3

Biaya Penggunaan Modal ..............................

17

2.2.1.4

Pemenuhan Kebutuhan Modal .......................

18

2.2.2. Struktur Modal ............................................................ 20

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2.1. Pengertian Struktur Modal .............................. 20
2.2.2.2. Struktur Modal yang Optimal ........................ 21
2.2.2.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
struktur Modal … ......................................... 22
2.2.3. Laporan Keuangan ...................................................... 24
2.2.3.1. Pengertian laporan Keuangan ………………..

24

2.2.3.2. Tujuan laporan keuangan ……………………. 24
2.2.4. Rasio keuangan ............................................................. 25
2.2.4.1. Pengertian Rasio keuangan ............................ 25
2.2.6.2. Macam–Macam rasio keuangan ...... ..........

25

2.2.6.3. Pengertian Profesi Akuntan Publik ................. 27
2.2.6.4. Pengertian Profesi Non Akuntan Publik ......... 28

2.2.5. Analisa laporan keuangan ........................................... 26
2.2.5.1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan .........

30

2.2.5.2. Tujuan Analisa Laporan Keuangan ............... . 27
2.2.6. Pengaruh Firm Size terhadap struktur modal ................. 27
2.2.7 Pengaruh Tangibility of Assets terhadap

struktur

Modal............... ............................................................... 28
2.2.8. Pengaruh

profitability

Terhadap

Struktur


Modal................................................................. ............... 29
2.3. Kerangka Pemikiran ............................................................... 31
2.4. Hipotesis ................................................................................. 31

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODE PENELITIAN ............................................... 32
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ....................... 32
3.2. Teknik Penentuan Sampel ....................................................... 34
3.2.1. Populasi ...................................................................... 34
3.2.2. Sampel ........................................................................ 35
3.3. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 36
3.3.1. Jenis Data .................................................................... 36
3.3.2. Sumber Data ............................................................... 36
3.3.3. Pengumpulan Data ...................................................... 37
3.4. Teknik pengujian Normalitas .................................................. 37
3.4.1. Uji Outlier ................................................................... 38
3.5. Analisis regresi linier Berganda ............................................... 51

3.5.1. Uji Asumsi Klasik ........................................................ 39
3.5.2. Persamaan linier Berganda ........................................... 41
3.6

koefisien determinasi ............................................................... 42
3.6.1. Teknik Analisis Data .................................................... 54
3.6.2. Uji Hipotesis ................................................................. 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………….... 46
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ..................................................... 46
4.1.1. Sejarah singkat Bursa Efek Indonesia .......................... 57
4.1.2. Visi dan Misi Penggabungan Bursa Efek Indonesia ....... . 48
4.1.3. Tujian Penggabungan ................................................... 49
4.1.4. Manfaat Penggabungan ............................................... 49
4.1.5. Gambaran Umum Perusahaan Sampel ........................... 50
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................... 67
4.2.1. Variabel Struktur Modal(Y) ......................................... 69
4.2.2. Variabel Firm Size (X1) ............................................... 69
4.2.3. Variabel tangibility Of Assets (X2) .............................. 70
4.2.4. Variabel profitability (X3) .. .......................................... 72
4.3. Uji Normalitas dan Outlier ....................................................... 74
4.4. Analisis regresi Linier Berganda ............................................. 76
4.4.1. Uji Asumsi Klasik ........................................................ 76
4.4.2. Persamaan linier Berganda ............................................ 79
4.5 Koefisien determinasi ................................................................. 81
4.6 Uji hipotesis................................................................................. 82
4.6.1 Uji F ................................................................................ 82
4.6.2 Uji t ................................................................................. 83
4.7 Pembahasan Hasil penelitian ....................................................... 84
4.7.1 implikasi penelitian .......................................................... 85
4.7.2 Perbedaan penelitian sekarang dan terdahulu ................... 87
4.7.3 Keterbatasan penelitian ................................................... 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 89
5.1.

Kesimpulan ............................................................................ 89

5.2.

Saran ...................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1

Rekapitulasi Data Perusahaan consumergood di BEI ........... 5

Tabel 2.1

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ..................... 66

Tabel 4.2

Data Struktur modal Pada Perusahaan Consumergood(X1) ... 67

Tabel 4.3

Data firm size pada perusahaan Consumergood(X2) ............... 69

Tabel 4.4

Data Profitability Pada Perusahaan Consumergood (X3) ...... 72

Tabel 4.5.

Hasil Uji Normalitas (1) ....................................................... 74

Tabel 4.6.

Hasil Outlier ........................................................................ 75

Tabel 4.7.

Hasil Uji Normalitas (2) ...................................................... 76

Tabel 4.8.

Uji Durbin Waston ...................................................................... 77

Tabel 4.10

Nilai VIF ............................................................................. 78

Tabel 4.11

Korelasi Rank Spearman ...................................................... 79

Tabel 4.12

Persamaan regresi Linier Berganda ...................................... 79

Tabel 4.13.

Hasil Uji F ........................................................................... 82

Tabel 4.14.

Hasil Uji t ............................................................................ 82

Tabel 4.15

Perbedaan dengan penelitian terdahulu……………………… 85

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

79

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1

Skema Kerangka Pikiran ...................................................... 31

Gambar 3.1

Distribusi daerah keputusan Autokorelasi ............................ 77

DAFTAR LAMPIRAN

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Lampiran 1

Kuisioner

Lampiran 2

Rekapitulasi Jawaban Responden Variabek Nilai Intrinsik
Pekerjaan (X1)

Lampiran 3

Rekapitulasi

Jawaban

Jawaban

Responden

Variabel

Variabel

Persepsi

Penghargaan Finansial (X2)
Lampiran 4

Rekapitulasi

Jawaban

Responden

Mahasiswa Akuntansi Tentang Akuntan Publik (X3)
Lampiran 5

Rekapitulasi

Jawaban

Responden

untuk

Pertanyaan

Pemilihan Karir sebagai Akuntan Publik (Y)
Lampiran 6

Hasil Pengujian Validitas Variabel Nilai Intrinsik Pekerjaan
(X1) dan Variabel Penghargaan Finansial (X2)

Lampiran 7

Hasil Pengujian Validitas Variabel Persepsi Mahasiswa
Akuntansi Tentang Akuntan Publik (X3) dan Pemilihan Karir
sebagai Akuntan Publik (Y)

Lampiran 8

Hasil Pengujian Reliabilitas dan Normalitas

Lampiran 9

Hasil Pengujian Multikolinieritas

Lampiran 10 Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda, Uji F, Uji t

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH FIRM SIZE, TANGIBILITY OF ASSETS, DAN PROFITABILITY
TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN CONSUMERGOOD DI
BURSA EFEK INDONESIA
Oleh:
RESTI PRADITIANI
Abstr ak
Terjadinya krisis ekonomi yang melanda indonesia tahun 1997 dampaknya masih
terasa sampai saat ini. Perusahaan tidak hanya dituntut untuk menghasilkan produk yang
bermutu dan memuaskan konsumen tetapi juga harus mampu mengelola keuangannya dengan
baik. Salah satu masalah dalam kebijaksanaan keuangan dalam perusahaan adalah masalah
struktur modal. Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap perusahaan,
karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi
keuangan perusahaan. Obyek penelitian adalah perusahaan consumer good yang terdaftar di
Bursa efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari indonesia capital
market directory yang go public periode 2008 sampai 2010 dengan variabel bebas yaitu,
Firm size (X1), Tangibility of Asset (X2), Profitabilitas (X3), dan Struktur Modal (Y) sebagai
variabel terikat. Populasi penelitian adalah perusahaan consumergood yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia sejumlah 35 perusahaan dengan menggunakan purposive sampling, maka
jumlah sampel sebanyak 15 perusahaan. Model analisis yang digunakan adalah uji regresi
linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa Variabel yang secara
parsial berpengaruh terhadap struktur modal (Y) adalah firm size (X1), sedangkan variabel
yang secara parsial tidak berpengaruh terhadap struktur modal (Y) adalah Tangibility of
Assets (X2) dan Profitability (X3).
Key words: Firm Size, Tangibility of Asset, Profitability, and Struktur Modal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Menghadapi situasi dan kondisi perekonomian dewasa ini, setiap
perusahaan harus mampu melakukan pengelolaan terhadap kegiatan usahanya,
baik kegiatan pemasaran, produksi, sumber daya manusia maupun keuangan,
agar perusahaan dapat tetap bertahan atau bahkan dapat meningkatkan
kegiatan usahanya. Dalam pengelolaan dibidang keuangan, salah satu unsur
yang perlu mendapat perhatian adalah sejauh mana perusahaan mampu
memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi atau
mengembangkan usahanya untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut. (Sjafi’i
dan fajar ,2010:70)
Pemenuhan dana tersebut dapat berasal dari sumber intern perusahaan
ataupun sumber ekstern perusahaan. Namun pada umumnya perusahaan
cenderung untuk menggunakan modal sendiri sebagai modal permanen
sedangkan modal asing hanya digunakan sebagai pelengkap saja apabila dana
yang dibutuhkan kurang mencukupi. (Sjafi’i dan Fajar,2010:70)
Terjadinya krisis ekonomi yang melanda indonesia tahun 1997 yang
dampaknya masih terasa sampai saat ini, telah mengakibatkan para investor
baik dari dalam maupun dari luar negeri lebih berhati-hati dalam

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

menginvestasikan dananya Di Bursa Efek Indonesia. Para investor tentunya
akan memilih perusahaan yang mampu menghasilkan tingkat pengembalian
modal yang tinggi serta dapat terus mempertahankan dan meningkatkan
tingkat pertumbuhannya. Seiring dengan hal tersebut, akan dimulainya
persaingan bebas antar Negara, menuntut setiap perusahaan untuk mempunyai
keunggulan kompetitif dari perusahaan lainnya. Perusahaan tidak hanya
dituntut untuk menghasilkan produk yang bermutu dan memuaskan konsumen
tetapi juga harus mampu mengelola keuangannya dengan baik, artinya
kebijakan dalam pengelolaan keuangan harus dapat menjamin kelangsungan
usaha perusahaan. (Margareta dan Ramadan,2010:119)
Salah satu masalah dalam kebijaksanaan keuangan dalam perusahaan
adalah masalah struktur modal. Masalah struktur modal merupakan masalah
penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan
mempunyai efek langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Suatu
perusahaan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik, dimana
mempunyai hutang yang sangat besar dan akan memberikan beban yang berat
pada perusahaan yang bersangkutan (Riyanto, 2010:296)
Perusahaan yang memiliki hutang yang sangat besar dikarenakan bagi
banyak perusahaan, sumber pendanaan yang hanya berupa modal sendiri
seringkali dirasa kurang. Hutang, karena sifatnya tidak permanen dan lebih
murah untuk diadakan, seringkali menjadi bagian penting dalam struktur
modal perusahaan. (Seftianne dan Ratih,2011:40)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Jika diperhatikan lebih lanjut mengenai pola pembiayaan (financing)
diketahui bahwa perusahaan yang berada pada negara-negara yang sedang
berkembang, lebih mudah untuk memasuki dan mendapatkan pembiayaan
eksternal, oleh karena itu perusahaan Di Indonesia cenderung untuk memilih
menggunakan pembiayaan eksternal (debt financing) dibandingkan dengan
menggunakan pembiayaan internal, oleh sebab itu diperlukan adanya
kebijaksanaan yang utama bagi perusahaan dalam hal financial adalah
menentukan pilihan antara pembiayaan dari dalam perusahaan (equity
financing) dan pembiayaan dari luar perusahaan (debt financing). (Sjafi’i dan
fajar ,2010:71)
Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan modal atau
dananya mengutamakan pemenuhan modal atau dana yang berasal dari
sumber intern, maka hal ini mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap
pihak luar. Tetapi dengan semakin meningkatnya kebutuhan dana atau modal
karena pertumbuhan perusahaan, sedang dana dari sumber intern sedang
digunakan semua, maka tidak ada jalan lain selain menggunakan modal yang
berasal dari sumber ekstern., baik mengeluarkan saham baru ataupun hutang.
Apabila perusahaan menggunakan modal dari hutang maka ketergantungan
perusahaan terhadap pihak luar sangat besar, sedangkan apabila menggunakan
sumber modal dari mengeluarkan saham baru, maka akan membutuhkan biaya
yang sangat mahal.(Sjafi’I dan Fajar,2010:70)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Sebelum perusahaan memilih diantara keduanya, terlebih dahulu
perusahaan akan mempertimbangkan mengenai beberapa faktor yang
mempengaruhi struktur modalnya. Ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi stuktur modal pada suatu perusahaan adalah
Menurut (Sjafi’i dan Fajar,2010:71) menyatakan bahwa adapun faktorfaktor yang mempengaruhi struktur modal, yaitu besarnya jumlah modal yang
dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen, lokasi distribusi
keuntungan.
Menurut Riyanto (2010:296) faktor-faktor yang mempengaruhi
struktur modal adalah tingkat bunga, stabilitas dari “earning”, susunan dari
aktiva, kadar resiko dari aktiva, besarnya jumlah modal yang dibutuhkan,
keadaan pasar modal, sifat manajemen, besarnya suatu perusahaan.
Menurut (Utami 2009) secara umum faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap keputusan struktur modal adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva,
leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian,
sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal
perusahaan, dan fleksibilitas keuangan.
Dari beberapa faktor tersebut peneliti mencoba untuk lebih
memfokuskan pada masalah keuangan. Sehingga yang digunakan pada
penelitian kali ini terdiri dari tiga faktor yang berpengaruh terhadap struktur
modal. Adapun faktor-faktor tersebut adalah Firm Size, Tangibility of Assets,
dan Profitabilitas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Penelitian ini mengambil sample Perusahaan Consumergood yang Go
Publik Di Bursa Efek Indonesia, karena saham Perusahaan Consumergood
saham yang paling tahan krisis ekonomi dibanding sektor lain dalam kondisi
krisis atau tidak, sebagian besar produk Perusahaan Consumergood tetap akan
dibutuhkan karena memegang peranan yang penting dalam kebutuhan
masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari sehingga kecil kemungkinan untuk
rugi.
Di bawah ini adalah rekapitulasi data Perusahaan Consumergood yang
Go Public Di Bursa Efek Indonesia, yang menunjukkan besarnya struktur
modal pada periode 2008-2010 :
Tabel 1.1.

Rekapitulasi Data Perusahaan Consumergood yang Go
Publik Di Bursa Efek Indonesia

Perusahaan
PT. Ultra
Jaya Milk
Tbk.
PT Mayora
Indah Tbk.
PT. Mandom
Indonesia
Tbk..
PT. Unilever
Indonesia
Tbk.
PT. Multi
Bintang
Indonesia
Tbk.

Tahun
2008
2009
2010
2008
2009
2010
2008
2009
2010
2008
2009
2010
2008
2009
2010

Firm
Size
6,24 %
6,24%
6,30%
6,47%
6,51%
6,64%
5,94%
5,60%
6,02%
6,81%
6,87%
6,94%
5,97%
6,00%
6,06%

Tangibility of
Assets
0,45%
0,47%
0,47%
0,37%
0,40%
0,345
0,42%
0,40%
0,37%
0,40%
0,40%
0,48%
0,43%
0,42%
0,47%

Profitability
0,22%
0,04%
0,06%
0,05%
0,08%
0,07%
0,09%
0,09%
0,09%
0,15%
0,17%
0,17%
0,17%
0,21%
0,25%

Struktur
Modal
0,53%
0,45%
0,54%
1,32%
1,03%
1,18%
0,12%
0,13%
0,10%
1,10%
1,02%
1,15%
1,73%
8,44%
1,41%

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

PT. Tiga Pilar
Sejahtera
Food Tbk.
PT. Fast Food
Indonesia
Tbk.
PT. Indofood
Sukses
Makmur Tbk
PT. Tempo
Scan Pasific
Tbk
PT. Kalbe
Farma Tbk.
PT. Merck
Tbk.
PT. Kimia
Farma Tbk
PT. HM
Sampoerna
Tbk.
PT. Gudang
Garam Tbk.
PT.
Kedawung
Setia
Industrial Tbk

2008
2009
2010
2008
2009
2010
2008
2009
2010
2008
2009
2010
2008
2009
2010
2008
2009
2010
2008
2009
2010
2008
2009
2010
2008
2009
2010
2008
2009
2010

6,01%
6,20%
6,29%
6,00%
6,02%
6,09%
7,60%
7,61%
7,67%
6,48%
6,51%
6,56%
6,76%
6,81%
6,85%
5,575
6,64%
5,64%
6,16%
6,20%
6,22%
7,20%
7,25%
7,31%
7,38%
7,44%
7,49%
5,69%
5,74%
5,75%

0,55%
0,35%
0,32%
0,21%
0,18%
0,18%
0,24%
0,27%
0,24%
0,22%
0,22%
0,22%
0,23%
0,22%
0,23%
0,15%
0,15%
0,15%
0,28%
0,27%
0,25%
0,27%
0,24%
0,20%
0,27%
0,26%
0,24%
0,39%
0,33%
0,32%

0,06%
0,07%
0,11%
0,06%
0,07%
0,09%
0,03%
0,06%
0,08%
0,09%
0,08%
0,10%
0,09%
0,10%
0,13%
0,15%
0,20%
0,15%
0,02%
0,02%
0,04%
0,11%
0,13%
0,15%
0,06%
0,10%
0,11%
0,01%
0,01%
0,02%

4,60%
1,46%
2,34%
0,63%
0,63%
0,54%
3,08%
2,45%
1,34%
0,29%
0,34%
0,36%
0,38%
0,39%
0,23%
0,15%
0,23%
0,20%
0,53%
0,57%
0,49%
1,00%
0,69%
1,01%
0,55%
0,48%
0,44%
1,13%
1,31%
1,18%

Sumber : Indonesia Capital Market Dir ectory 2008-2010.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Dari data diatas dapat diketahui bahwa adanya ketidakstabilan struktur
modal pada Perusahaan Consumergood yang Go Publik Di Bursa Efek
Indonesia. Pada Perusahaan Consumergood tersebut dapat diketahui bahwa
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. Mempunyai struktur modal yang terbesar
dari Perusahaan Consumergood lainnya yaitu sebesar 8,44 % pada tahun 2009
dan struktur modal terkecil terjadi pada PT. Mandom Indonesia yaitu sebesar
0,10%pada tahun 2010
Besar kecilnya struktur modal dipengaruhi oleh hutang dan modal
sendiri, besarnya struktur modal yang telah diketahui diatas dikarenakan
perusahaan lebih mengutamakan hutang dari pada modal sendiri, sedangkan
kecilnya struktur modal suatu perusahaan disebabkan perusahaan cenderung
lebih memilih menggunakan modal sendiri untuk pemenuhan kebutuhan dana
dari pada menggunakan hutang.
Perusahaan yang mempunyai asset besar dapat dijadikan sebagai
jaminan lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman dari pada perusahaan yang
mempunyai tangible of assets yang lebih kecil, oleh sebab itu perusahaan
memanfaatkan keuntungan tersebut dengan menerbitkan hutang lebih banyak
daripada modal. Perusahaan yang menghasilkan keuntungan lebih besar akan
mempunyai struktur modal yang rendah daripada perusahaan yang kurang
menghasilkan keuntungan, karena perusahaan yang menghasilkan keuntungan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

yang lebih besar mampu mendanai investasinya dengan laba ditahan (retain
earning), dan perusahaan yang memilki ukuran perusahaan (firm size) yang
lebih besar akan lebih banyak menggunakan hutang daripada perusahaan
kecil, karena perusahaan yang lebih besar akan lebih mudah memperoleh
pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil.
Atas dasar tersebut, peneliti ingin menganalisis seberapa besar
pengaruh ukuran perusahaan dalam masalah pendanaan, dan tangibility of
assets mempengaruhi struktur modal, serta profitability berpengaruh pada
struktur modal. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik
mengadakan

penelitian

dengan

judul

PENGARUH

FIRM

SIZE,

TANGIBILITY OF ASSETS, DAN PROFITABILITY, TERHADAP STRUKTUR
MODAL. PADA PERUSAHAAN CONSUMERGOOD DI BURSA EFEK
INDONESIA.

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasar pada latar belakang masalah yang disampaikan, maka
rumusan masalah yang diajukan yaitu apakah terdapat pengaruh firm size,
tangibility of assets, dan profitability terhadap struktur modal pada
Perusahaan Consumergood Di Bursa Efek Indonesia?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh firm size, tangibility of assets, dan profitability
terhadap struktur modal

pada Perusahaan Consumergood di Bursa Efek

Indonesia.
1.4.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut :
1.

Bagi para investor dan calon investor,
Hasil penelitian ini merupakan informasi yang dapat dijadikan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi

2. Bagi perusahaan,
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar
pemikiran dalam pengambilan keputusan bagi dimasa yang akan datang
serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan maupun bahan
informasi dalam mengatasi suatu permasalahan yang ada
3. Bagi para analisis pasar modal
Penelitian ini akan menambah referensi dalam menganalisis
perusahaan
4. Penggunaan kinerja keuangan
Dapat memperkaya konsep bidang ilmu manajemen keuangan dan
merupakan dasar pelaksanaan kegiatan penelitian bidang yang sama
dimasa datang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang struktur modal telah banyak dilakukan
diantaranya penelitian yang dilakukan oleh:
a. Sjafi’i dan Fajar (2010)
Judul:
Pengaruh Size, Tangibility, Profitability Terhadap Struktur
Modal Pada Perusahaan Consumergood Di Indonesia
Rumusan Masalah :
Apakah Size, Tangibility, dan Profitability berpengaruh
terhadap struktur modal.
Hasil Penelitian :
Dari faktor size tidak berpengaruh signifikan terhadap variable
struktur modal. Hal ini disebabkan tidak semua perusahaan yang
mempunyai total aktiva besar akan lebih banyak menggunakan hutang,
dikarenakan total aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut sudah
mencukupi untuk melakukan pendanaan yang diperlukan oleh
perusahaan untuk membiayai pertumbuhan penjualan. Jadi dapat
disimpulkan size mempunyai hubungan positif terhadap struktur
modal.

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Dari faktor tangibility mempunyai pengaruh yang tidak
signifikan terhadap struktur modal, sehingga perusahaan yang sebagian
besar aktivanya berupa piutang dan persediaan barang yang nilainya
sangat tergantung pada penbiayaan utang jangka panjang dan lebih
tergantung pada pembiayaan jangka pendek. Tetapi sebaliknya jika
ativa tetap tersebut dapat dijual maka dapat menambah aktiva lancar
perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengurangi proporsi jumlah
hutang yang digunakan. Jadi dapat disimpulkan antara tangibility
dengan struktur modal menunjukkan hubungan yang positif.
Dari faktor profitability mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap struktur modal, sehingga profitability dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk mengambil utang. Jadi dapat disimpulkan
profitability mempunyai hubungan terhadap struktur modal.
b. Utami (2009)
Judul :
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur
Rumusan masalah :
Apakah ukuran perusahaan, resiko bisnis, tingkat pertumbuhan,
struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan
manufaktur di BEI?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Hasil penelitian :
1.

Ukuran perusahaan, resiko bisnis, tingkat pertumbuhan, struktur
aktiva, dan profitability, secara bersama-sama berpengaruh
terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur di BEI.

2. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhdap struktur modal pada
perusahaan manufaktur di BEI.
3. Risiko bisnis tidak berpengaruh terhadap struktur modal pada
perusahaan manufaktur di BEI.
4. Tingkat pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap struktur modal
pada perusahaan manufaktur di BEI.
5. Struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal pada
perusahaan manufaktur di BEI.
6. Profitability berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan
manufaktur di BEI.
c. Irwanto (2011)
Judul:
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengruhi Struktur Modal
Pada Perusahaan Textil Di Bursa Efek Indonesia.
Rumusan masalah:
Apakah terdapat pengaruh rasio profitabilitay, pertumbuhan
penjualan, dan struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan
dalam kelompok textile di BEI?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

Hasil penelitian:
1. Rasio profitability tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
struktur modal dalam kelompok textile di BEI.
2. Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal dalam kelompok textile di BEI.
3. Struktur aktiva tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
struktur modal dalam kelompok textile di BEI.
Di bawah ini adalah tabel ringkasan persamaan dan perbedaan dari
penelitian terdahulu :
Tabel 2.1
Nama dan
Tahun
Sjafi’i dan
Fajar
(2010)

Persamaan dan Per bedaan Penelitian Terdahulu
Judul
Pengaruh Size,Tangibility,
Profitability Terhadap Struktur
Modal Pada Perusahaan
consumergood di Indonesia

Endang Sri Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Struktur Modal
Utami
Perusahaan Manufaktur
(2009)

Irwanto
(2011)

Resti
Praditiani
(2012)

Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengruhi Struktur Modal
Pada Perusahaan Textil Di Bursa
Efek Indonesia.

Variabel
X1 = Size
X2 =Tangibility
X3= Profitability

X1=Ukuran perusahaan
X2=Resiko bisnis
X3=Tingkat Pertumbuhan
X4=Struktur aktiva
X1= Profitability
X2=Pertumbuhan penjualan
X3=Struktur aktiva

Pengaruh Firm Size, Tangibility X1= Firm Size
of Assets, dan Profitability X2=Tangibility of Assets
Terhadap Struktur Modal Pada X3=Profitability
Perusahaan Cobsumergood Di
Bursa Efek Indonesia

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2.

Landasan Teor i

2.2.1

Modal

2.2.1.1. Penger tian Modal
Dengan berkembangnya teknologi dan makin jauhnya spesialisasi
dalam perusahaan serta juga makin banyaknya perusahaan yang menjadi
besar, maka faktor produksi modal mempunyai arti yang lebih menonjol
lagi.
Sebenarnya masalah modal dalam perusahaan merupakan
persoalan yang tak akan berakhir, mengingat bahwa masalah modal itu
mengacu begitu banyak dan berbagai rupa aspek (Riyanto 2010:17)
Beberapa pengertian modal adalah sebagai berikut:
a. Menurut Riyanto (2001:19)
Menyimpulkan pendapat para ahli tentang modal yaitu modal
yang tercatat di sebelah debit dari neraca disebut modal “konkrit
(modal aktif), dan yang dicatat di sebelah kredit disebut modal
abstrak (modal pasif). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
modal

aktif

tertera

disebelah

debet

dalam

neraca,

yang

menggambarkan bentuk-bentuk dimana seluruh dana yang diperoleh
perusahaan ditanamkan, sedangkan yang lainnya adalah modal pasif
yang tertera disebelah kredit dari neraca yang menggambarkan
sumber-sumber dari mana diperoleh.
b. Menurut Faiz (UPN,2007;13)
Modal

adalah

faktor

utama

yang

menunjang

untuk

memajukan dan mengembangkan perusahaan serta meningkatkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

hasil produksi. kebutuhan dana atau mengembangkan perusahaan
dapat dipenuhi dengan menambahkan modal sendiri atau dengan
modal asing dan dapat juga kombinasi antara kedua sumber tersebut.
Dari sumber manapun modal tersebut diperoleh harus diperhitungkan
pula biaya yang akan timbul untuk mendapatkan modal tersebut.
Berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa modal
adalah keseluruhan harta atau dana yang ada dalam perusahaan yang
digunakan untuk menjalankan operasional perusahaan.

2.2.1.2. Sumber -Sumber Penawar an Modal
Menurut Riyanto (2010;209), Sumber-sumber penawaran modal
ditinjau dari asalnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Sumber Intern
Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal dana
yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di perusahaan yaitu keuntungan
yang ditahan (retained net profit) dan penyusutan (depreciation)
1. Laba Ditahan
Suatu Perusahaan dapat memperoleh modal sendiri melalui
dua cara yaitu menahan sebagian laba dan menerbitkan saham
biasa baru. Biaya laba ditahan adalah sama dengan kas atau tingkat
keuntungan

yang

disyaratkan

investor

pada saham

biasa

perusahaan yang bersangkutan.( Atmaja,2003:118)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2. Depresiasi
Sumber intern selain berasal dari laba atau cadangan juga
berasal dari depresiasi. Besarnya depresiasi setiap tahunnya adalah
tergantung kepada metode depresiasi yang digunakan oleh
perusahaan yang bersangkutan. Sementara sebelum depresiasi
tersebut digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang akan
diganti, dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan meskipun
waktunya terbatas sampai saat penggantian tersebut. Selama waktu
itu depresiasi merupakan sumber penawaran modal di dalam
perusahaan itu sendiri.(Riyanto,2010;211)
b. Sumber Ekstern
Dana yang berasal dari sumber ekstern adalah dana yang
berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambil bagian
di dalam perusahaan.
Dana yang berasal dari pemilik, peserta atau pengambil
bagian di dalam perusahaan adalah merupakan dana yang akan tetap
ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan, dan dana ini dalam
perusahaan tersebut akan menjadi modal sendiri (Riyanto,2010:214)
Ditinjau dari jenisnya, maka sumber penawaran modal
perusahaan dapat dibagi menjadi 2 yaitu : (Riyanto,2010:227)
1. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar
perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan
hutang yang pada saatnya harus dibayar kembali. Modal asing
digolongkan menjadi 3 yaitu : hutang jangka Pendek, hutang
Jangka menengah, Hutang jangka Panjang.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal
dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan
untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Modal sendiri selain
berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari dalam
perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk
sendiri di dalam perusahaan, yang terdiri dari

modal saham,

cadangan, dan laba ditahan.(Riyanto,2010:240)

2.2.1.3 Biaya Penggunaan Modal
Pemenuhan kebutuhan dana diperlukan dalam struktur modal
yang optimum dengan biaya pemenuhan modal yang minimal, sehingga
didapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Konsep “cost of capital” (biaya pemenuhan dana) merupakan
konsep yang sangat penting dalam pembalanjaan perusahaan. Konsep ini
dimaksudkan untuk dapat menentukan besarnya biaya yang secara riil
harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari suatu
sumber. (Riyanto,2010:245)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Demikian pula apabila perusahaan memenuhi kebutuhan dana
dengan mengeluarkan saham preferen, dalam jumlah hasil penjualan
saham preferen lebih kecil daripada harga nominalnya, besarnya biaya
penggunaan modal dari saham preferen atau biaya saham (cost preferred
stock) adalah lebih besar dari tingkat deviden yang telah ditetapkan
sebelumnya.(Riyanto,2010:245)
Apabila perusahaan menggunakan dana yang berasal dari laba
ditahan (retain earning) haruslah disadari bahwa itupun ada biayanya,
yaitu sebesar “rate of return” (“tingkat pendapatan investasi” yang
diharapkan

dapat

menginvestasikan

diterima
sendiri

oleh

atau

para

“rate

of

investor
return”

kalau

mereka

diterima

dari

saham.(Riyanto,2010:245)
Dengan demikian konsep cost of capital tersebut dimaksudkan
untuk dapat menetukan besarnya biaya riil dari penggunaan modal dari
masing-masing sumber dana, untuk kemudian menentukan biaya modal
rata-rata (average cost of capital ) dari keseluruhan dana yang digunakan
dalam perusahaan yang ini merupakan tingkat biaya penggunaan modal
perusahaan. (Riyanto,2010:246)

2.2.1.4 Pemenuhan Kebutuhan Modal
Pemenuhan kebutuhan dana pada dasarnya dapat dibedakan
antara cara pemenuhan kebutuhan dana secara sendiri-sendiri sesuai
dengan kebutuhan masing-masing aktiva yang akan dibiayai dan cara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

pemenuhan kebutuhan dana secara keseluruhan dengan memandang
semua

kebutuhan sebagai

satu

kesatuan atau

satu

kelompok.

(Riyanto,2010:187)
Sistem pembelanjaan partial adalah sistem pemenuhan kebutuhan
dana yang mendasarkan pada perputaran dan waktu terkaitnya dana pada
masing-masing aktiva secara individual, dengan demikian ini berarti
bahwa jumlah dana yang digunakan oleh perusahaan terdiri dari
beberapa macam dana atau kredit yang berbeda –beda baik dalam
jumlah, lama waktunya maupun dalam saat kapan kredit tersebut dibayar
kembali.
Sistem pembelanjaan total adalah sistem pemenuhan kebutuhan
dana yang mendasarkan pada peputaran dana yang ditanamkan dalam
kelompok aktiva sebagai suatu kesatuan, dalam hal yang demikian akan
nampak bahwa ada sebagian dana lainnya yang bersifat variabel, yang
berubah-ubah jumlahnya dari waktu ke waktu (Riyanto,2010:188)
Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa modal permanen
adalah sejumlah dan yang minimal harus tersedia selam perusahaan
melaksanakan operasinya dalam suatu periode, dan modal variabel
adalah sejumlah dana yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.2

Str uktur Modal

2.2.2.1 Penger tian Str uktur Modal
Menurut Riyanto (2010:22) struktur modal adalah pembelanjaan
permanen dimana mencerminkan pertimbangan antara hutang jangka
panjang dengan modal sendiri.
Struktur modal ini dibedakan dengan structur finansiil (struktur
keuangan). Structur finansiil tercermin pada keseluruhan pasiva dalam
neraca, sedangkan struktur modal hanya tercermin pada hutang jangka
panjang dan unsur-unsur modal sendiri, dimana kedua golongan tersebut
merupakan dana permanen atau dana jangka panjang, dengan demikian
maka struktur modal hanya merupakan sebagian saja dari structur
finansiil.
Menurut Sartono (2001:225) struktur modal adalah perimbangan
jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka
panjang, saham prefern, dan saham biasa. Sementara itu struktur
keuangan adalah perimbangan antara total hutang dengan modal sendiri.
Menurut Margaretha dan Ramadhan), struktur modal suatu
perusahaan merupakan gabungan modal sendiri dan hutang perusahaan.
Modal sendiri berasal dari common stock, paid in capital, retain earning,
dan dikurangi treasury stock.
Menurut Kieso and Weygandt (2002:227) hutang jangka panjang
terdiri dari tiga jenis, yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

1. Kewajiban yang berasal dari suatu pembiayaan khusus, seperti
penerbitan obligasi, kewajiban lease jangka panjang dan wesel bayar
jangka panjang.
2. Kewajiban yang berasal dari operasi normal perusahaan, seperti
kewajiban

pensiun

dan

kewajiban

pajak

penghasilan

yang

ditangguhkan.
3. Kewajiban yang tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya satu
kejadian atau lebih dimasa depan untuk mengkorfirmasi jumlah yang
harus dibayar, atau harus dibayar, atau tanggal pembayaran, seperti
jaminan jasa atau produk dan kontijensi lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa komponen yang masuk dalam struktur
modal adalah hutang jangka panjang, modal saham biasa, modal saham
preferen, surplus modal dan akumulasi laba ditahan.

2.2.2.2 Str uktur modal yang optimal
Berkembangnya perusahaan akan semakin besar dana yang
dibutuhkan perusahaan tersebut. Apabila kebutuhan dana sudah demikian
meningkatnya karena pertumbuhan perusahaan, dan dana dari sumber
intern sudah digunakan semua, maka tidak ada lagi pilihan lain selain
menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan, baik dari utang
(debt financing) maupun dengan mengeluarkan saham baru (eksternal
equity

financing)

dalam

memenuhi

kebutuhan

akan

dananya

(Riyanto,2010:293)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Kalau dalam pemenuhan kebutuhan dana dari sumber ekstern
tersebut perusahaan lebih mengutamakan pada hutang saja maka
ketergantungan perusahaan pada pihak luar akan makin besar dan resiko
financiilnya pun semakin besar.
Menurut Houston J and Brigham E (2006:24), struktur modal
yang optimal adalah struktur yang memaksimalkan harga dari saham
perusahaan, dan hal ini biasanya meminta rasio utang yang lebih rendah
daripada rasio yang memaksimalkan EPS yang diharapkan.

2.2.2.3 Faktor -faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal, dimana
beberapa penulis memberikan pendapat yang berbeda:
Menurut Riyanto (2001:297), struktur modal suatu perusahaan
dipengaruhi oleh banyak faktor dimana faktor-faktor yang utama yaitu:
1. Tingkat bunga
2. Stabilitas dari Earning
3. Susunan dari Aktiva
4. Kadar resiko dari Aktiva
5. Besarnya jumlah Modal yang dibutuhkan
6. Keadaan Pasar Modal
7. Sifat Manajemen
8. Besarnya suatu perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Houston J and Brigham E(2006:7), menyebutkan faktor-faktor
yang perlu dipertimbangan ketika membuat keputusan – keputusan
struktur modal:
1. Resiko bisnis
2. Posisi perpajakan
3. Fleksibilitas keuangan
4. Konservatisme dari keagresifan manajemen
Menurut Sartono (2001:248), ad beberapa faktor penting dalam
menentukan struktur modal :
1. Tingkat penjualan
2. Struktur Asset
3. Tingkat pertumbuhan perusahaan
4. Profitabilitas
5. Variable laba dan perlindungan pajak
6. Skala perusahaan
7. Kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro.
Beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal yang tersebut
diatas, dipilih tiga faktor yaitu firm size,tangibility of asset,dan
profitability.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2.2.3. Laporan Keuangan
2.2.3.1.Penger tian Laporan Keuangan
Menurut Baridwan (2001:17), laporan keuangan merupakan
suatu ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku
yang bersangkutan.
Menurut Harahap (2009:105), laporan keuangan menggambarkan
kondisi keuangan dan hasil usaha suatuperusahaan pada saat tertentu
atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim
dikenal yaitu, laporan laba dan rugi, laporan perubahan posisi keuangan,
neraca, laporan arus kas.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:1), laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan posisi keuangan yang dapat disajikandalam berbagai cara,
misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan dan
laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian intergral
dari laporan keuangan.
2.2.3.2. Tujuan Laporan Keungan
Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan maksud untuk
memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan perubahan posisi
keuangan pada suatu periode sebagai hasil dari kegiatan usaha yang telah
dilaksanakan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi (SAK 2009:3)
2.2.4. Rasio Keuangan
2.2.4.1. Penger tian Rasio Keuangan
Menurut Kasmir (2010: 93), rasio keuangan merupakan kegiatan
membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan
cara membagi suatu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat
dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan
keuangan atau antar komponen yang ada dalam laporan keuangan.
Menurut Harahap (2009:297), rasio keuangan adalah angka yang
diperoleh dari hasil perbandingan dari pos laporan keuangan dengan pos
lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Teknik
ini sangat lazim digunakan para analis keuangan. Rasio keuangan sangat
penting dalam melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan.

2.2.4.2.Macam-Macam Rasio Keuangan
Macam-macam rasio keuangan banyak sekali karena dapat dibuat
menurut kebutuhan penganalisa laporan keuangan. Menurut Riyanto
(2010:331), apabila dilihat dari sumbernya dari mana rasio itu dibuat maka
rasio-rasio dapat digolongkan dalam empat golongan, yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk
mengukur likuiditas perusahaan (current ratio, Acid test ratio)
2. Rasio Leverage
Rasio leverage adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk
mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang. (Debt to total asset ratio, net worth to debt ratio)
3. Rasio-rasio Aktivitas
Rasio-rasio aktivitas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk
mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam
mengerjakan sumber-sumber dananya (inventory turn over,
laverage collection period)
4. Rasi