FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEPOSITO BERJANGKA PADA BANK UMUM DI INDONESIA.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEPOSITO
BERJ ANGKA PADA BANK UMUM DI INDONESIA
SKRIPSI

Diajukan Oleh :

Agis Puji Kharisma
0911010040/ FE/ IE

Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Dengan rahmat Allah SWT, segala bimbingannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul ‘ Faktor – faktor yang mempengaruhi Deposito
Berjangka Pada Bank Umum di Indonesia’
Dengan segala kerendahan hati penulis mengajukan skripsi ini untuk memperoleh
gelar sarjana ekonomi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan di fakultas Ekonomi
Universitas Pembanguinan nasional ‘Veteran’ di Surabaya.
Penulis menyadari bahwa kurangnya semprna skripsi ini, oleh sebab itu segala
saran dan petunjuk yang bersifat membangun, penulis harapkan demi kesempurnaan
skripsi ini. Harapan penulis dapat bermanfaat bagi kita semua.
Atas segala bantuan saya berikan kepada penulis, maka dalam kesempatan ini
mengucapkan terimah kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs.Ec. Suwarno,ME selaku Dosen Pembimbing, dan memberikan
banyak waktu untuk memberikan bimbingan dan petunjuk.
2. Ir. Teguh Soedarto M.Pd Selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional ‘
Veteran’ di Surabaya.
3. Bapak Dr Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional ‘Veteran’ di Surabaya.
4. Ibu Dra.Ec.Niniek maningsih,MP Selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Studi
Pembangunan di Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional

‘Veteran’ di Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Orang tua kami yang selalu memberi kasih sayang serta motivasi untuk
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan ibu Dosen jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan yang selalu
memberikan solusi dan saran tentang skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca dan
penulis khususnya.

Surabaya, 19 September 2013

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................

i

Daftar Isi......................................................................................................

iii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...............................................................

1

1.2. Perumusan Masalah .........................................................

4


1.3. Tujuan Penelitian .............................................................

4

1.4. Manfaat Penelitian ...........................................................

5

TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil - Hasil Penelitian terdahulu ....................................

6

2.2. Landasan Teori ................................................................

9

2.2.1. Pengertian Bank ............................................................


9

2.2.2. Jenis dan Macam Bank .................................................

10

2.2.3. Tugas dan Fungsi Bank .................................................

14

2.2.4. Sumber Dana Bank ......................................................

15

2.2.5. Pengertian Deposito Berjangka .....................................

18

2.2.6. Jenis-jenis Deposito .....................................................


20

2.2.7. Fungsi dan peranan Deposito .......................................

21

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.8 Tingkat suku bunga, tingkat inflasi,jumlah penduduk,

BAB III

jumlah uang beredar........................................................

24

2.3. Kerangka Pikir .................................................................

41


2.4. Hipotesis..........................................................................

42

METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi oprasional dan Pengukuran variabel ...................

43

3.1.1. Variabel Dependent (Y)................................................. .

43

3.1.2. Variabel Indenpendent (X)............................................

43

3.2. Teknik Pengumpulan Data ...............................................


45

3.3. Teknik Analisis ................................................................

45

3.4. Uji Hipotesis ....................................................................

46

3.5. Pendekatan Regresi Linier Berganda dengan asumsi Blue
.......................................................................................
BAB III

51

METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Dekripsi objek penelitian .................................................

55


4.1.1. kondisi perbankan di indonesia............... .......................

55

4.1.2. Deskripsi penelitian ......................................................

57

4.2. Data Penelitian ................................................................

57

4.3. Hasil Analisis asumsi regresi klasik .................................

64

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


BAB IV

4.3.1.Analisis dan pengujian Hipotesis ...................................

69

4.3.2. Pembahasan ......................................................................

77

Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan dan saran ......................................................

81

5.2. Saran ...............................................................................

82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
Lampiran A Data penelitian ..........................................................................

A1

Lampiran B Hasil model Summarryb............... ..............................................

B1

Lampiran C hasil Model Anovab dan coefficients .........................................

C1

Lampran D hasil analisa model corelations....................................................

D1

Lampiran E Tabel Durbin watson ..................................................................

E1

Lampran F Tabel nilai F ................................................................................

F1

Lampiran G tabel nilai t.................................................................................

G1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEPOSITI BERJ ANGKA
PADA BANK UMUM DI INDONESIA
ABSTRAKSI
Sektor perbankan merupakan sektor yang pokok dalam perekonomian suatu
negara dimana fungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana
kepada masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Deposito berjangka
( time deposit ) merupakan satu tempat bagi nasabah untuk melakukan investasi dalam
bentuk surat-surat berharga yang akan diberi bunga depositonya,bunga yang diberikan
merupakan bunga yang tertinggi dibandingkan dengan simpanan giro atau tabungan.
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan dari
tingkat suku bunga, tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan jumlah uang beredar terhadap
penghimpunan dana deposito pada Bank Umum di Indonesia periode 1993 – 2011. Data
yang diperoleh dianalisis dengan metode kuantitatif perhitungan, berdasarkan teori-teori
yang sudah ada.Analisis regresi linier berganda merupakan suatu metode yang
digunakan dalam menganalisis hubungan yang mempunyai pengaruh antara variabel
bebas dengan variabel tidak bebas. Analisis regresi linier berganda ini menggunakan
metode OLS (Ordinary Least Square) dengan bantuan SPSS Versi 13
Dengan melihat hasil perhitungan metode regresi linier berganda peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa selama hasil pengujjian hipotesis menyatakan bahwa
tingkat suku bunga (X1), Tingkat Inflasi (X2), Jumlah Penduduk (X3), dan jumlah uang
beredar (X4) mempunyai pengaruh secara simultan dan singnifikan positif terhadap
pertumbuhan simpana pada dana deposito pada Bank Umum di Indonesia (Y) terbukti
kebenarannya karena keempat variabel tersebut mampu menjelaskan variabel dependent
sehinggamodel regresi yang digunakan untuk teknik analisis dalam penelitian ini cocok
dengan tingkat signifikan sebesar 5%. Hasil pengujian hipotesis secara parsial untuk
variabel tingkat suku bunga, tingkat inflasi, jumlah penduduk dan jumlah uang beredar
diperoleh hasil uji t yang menjelaskan bahwa variabel tingkat suku bunga,jumlah beredar
dibank umum di indonesia secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap
simpanan depositoBank umum di indonesia, sedangkan tingkat inflasi dan jumlah
penduduk secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap simpanan deposito. Hal
ini sesuai dengan teoriyang menjelaskan konstribusi bagi bank dalam meningkatkan
deposito jumlah simpanan deposito.

Kata kunci :

Depositoberjangka pada Bank Umum di Indonesia pada tahun 1993
sampai dengan 2011.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor perbankan merupakan sektor yang pokok dalam perekonomian suatu
negara dimana fungsinya sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
dana kepada masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak,disamping
itu masih banyak fungsi-fungsi lain bank yang berhubungan erat dengan masalah
financial suatu negara perlu diperkokoh dan diawasi kinerja dari bank itu sendiri agar
dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan apa yang ditetapkan.
Deposito berjangka ( time deposit ) merupakan satu tempat bagi nasabah
untuk melakukan investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang akan diberi bunga
atas depositonya, bunga yang diberikan merupakan bunga yang tertinggi
dibandingkan dengan simpanan giro atau tabungan. Keuntungan bagi bank dengan
menghimpun dana lewat deposito adalah bank dapat leluasa menggunakan kembali
dan tersebut untuk penyaluran kredit. ( Kasmir, 2000;93 )
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 10 Tahun 1998 tentang
pengertian Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara nasabah penyimpan dengan
bank. ( Kasmir,2000 : 36 )

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Perkembangan Simpanan Berjangka Deposito Berjangka pada bank umum
di indonesia dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini dapat
dilihat pada tahun 1993 sampai 2011, Simpanan Deposito Berjangka terbesar pada
tahun 2011 sebesar 1072665 miliar , sedangkan simpanan deposito terendah pada
tahun 2001 sebesar 126920 miliar.
Dalam

rangka

meningkatkan

pendapatan

negara

dengan

tujuan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pembangunan dibidang perekonomian
sangat

penting.

Dalam

hal

ini

kedudukan

Bank

sebagai

lembaga

keuangan,penghimpun dana dan penyalur dana masyarakat harus dapat membantu
tujuan negara tersebut. ( Anonim , 2004 : 85 )
Dalam prinsip ilmu manajemen modern, suatu badan usaha yang dianggap
sukses dalam persaingan perekonomian dan perdagangan,adalah badan usaha yang
dapat secara optimal memanfaatkan dan mendapatkan dana permodalan dari sumber
yang lain. ( Muchdarsyah Sinungan 2006 : 84-91)
Dapat dilihat jelas bahwa citra perusahaan,khususnya bank tidak pernah
lepas dari kualitas sebuah pelayanan bank tersebut dan juga produk-produk yang
dapat menarik perhatian serta tanggapan publik atau nasabah,baik tanggapan atau
opini publik tersebut bersifat negatif,sehingga dapat Dengan makin banyaknya bankbank yang ada di Indonesia,maka hal ini dapat menimbulkan persaingan di antara
bank-bank tersebut. Sejalan dengan pertumbuhan dunia bisnis perbankan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

semakin penuh tantangan dan persaingan ini,maka tentu saja manajemen bank-bank
tersebut harus

membuat sebuah

terobosan-terobosan

baru sehingga dapat

mempertahankan eksistensinya terutama dalam bidang ekonomi dan perbankan .
Terobosan – terobosan tersebut sebaik-baiknya dapat meningkatkan jumlah nasabah
yang ada, dengan demikian bank tersebut dapat memperoleh keuntungan yang
optimal.
Untuk memperoleh nasabah yang optimal, sebuah bank tentu saja memiliki
strategi yang bervariasi dan berbeda-beda, misalnya saja dengan memperkenalkan
dan mempromosikan produk-produk (serta keunggulan masing-masing produk) yang
ada pada bank tersebut kepada publik, memperbaiki atau mengoptimalkan kinerja dan
pelayanan para pegawai atau bank tersebut ataupun memberikan hadiah-hadiah untuk
untuk merangsang masyarakat agar menanamkan uangnya di bank. Bank yang baik
adalah bank yang dapat memberikan kepuasan kepada para nasabahnya,dan
mengoptimalkan pelayanan kepada nasabahnya ,dan juga mengoptimalakan produkproduk unggulan milik bank tersebut,dengan cara mempromosikan produk-produk
unggulan mereka, sehingga bank itu dapat mendapatkan keuntungan yang di inginkan
dan dapat menimbulkan citra yang buruk bagi bank tersebut ,ataupun tanggapan atau
opini yang baik atau bersifat positif bagi bank atau sebuah perusahaan tersebut,
sehingga bank tersebut akan mendapatkan citra yang baik dimata publiknya.
Uraian diatas menggambarkan bahwa pentingnya peranan perbankan dalam
pembangunan. Kita tidak dapat melepaskan diri dari sumber dana bank itu sendiri

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

yang diperoleh dari penabung yang berbentuk deposito,tabungan dan lain-lain.
Sehingga pemenrintah melalui bank sentral mengusahakan agar dana yang diterima
dapat memberikan manfaat yang merata sehingga sumber dana yang produktif bagi
pembangunan.
1.2. Permasalahan
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada pengaruh secara parsial dan simultan dari beberapa variabel
tingkat suku bunga(x1),jumlah uang yang beredar(x2),jumlah penduduk
(x3)dan inflasi (x4),berpengaruh terhadap penyerapan deposito berjangka
(y),perbankan di Indonesia pada tahun 2001 - 2011.
2. Manakah diantara variabel tingkat suku bunga(x1),jumlah uang yang
beredar(x2),jumlah penduduk (x3) dan inflasi (x4), yang paling dominan
atau berpengaruh terhadap penyerapan deposito berjangka (y),perbankan di
Indonesia pada tahun 2001 - 2011.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui beberapa faktor yang berpengaruhi terhadap deposito
perbankan pada bank umum di Indonesia baik secara simultan maupun
parsial.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

2. Mengetahui peranan perkembangan deposito sebagai salah satu sumber
dana perbankan dan beberapa faktor yang paling dominan mempengaruhi .
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menambah pengetahuan dan menguji kemampuan dalam hal
penguasaan materi terutama yang berkaitan dengan yang mempengaruhi
Deposito berjangka .
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan
dengan tabungan masyarakat,khususnya simpanan deposito.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan bagi lembaga
keuangan,dalam hal di dunia perbankan di Indonesia.
4. Dapat bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi UPN Veteran Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Di Indonesia telah terdapat beberapa peneliti yang mempelajari tentang
deposito berjangka, yakni penelitian yang berhubungan dengan memprediksi
tentang kondisi yang mempengaruhi deposito berjangka. Dan beberapa
peneliti tersebut antara lain :
I. Almilia ( 2006 : 65 )
Menurut Almilia (2006) melakukan penelitian yang berjudul “Faktor –
Faktor Yang Menpengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka
Pada Bank Umum Di Indonesia”.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari
perpustakaan Bank Indonesia.Data yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah nilai tingkat suku bunga deposito seluruh bank di Indonesia,
perkembangan

likuiditas

perekonomian,

timgkat

inflasi,

tingkat

pertumbuhan ekonomi, serta kerja perbankan yang diukur dari indikator
CAR ( Capital Adequacy Ratio), ROA (Return On Equity), LDR (Loans
to Deposit Ratio) Untuk Bank Umum secara keseluruhan. Data Observasi
ini diambil dari Laporan Tahunan Bank Indonesia, SEKI (Statistik
Ekonomi dan Keuangan Indonesia) dan

Data perbankan Indonesia

dengan data time series 1999 hingga 2003 yang dihitung secara triwulan.

6
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Dari penelitian, dapat diketahui pula variable yang digunakan peneliti
yaitu, yaitu :
a. Perkembangan likuiditas perekonomian (X1) adalah diukur dari
perkembangan jumlah uang yang beredar setiap triwulan dan
dinyatakan dalam persen.
b. Tingkat Inflasi (X2) adalah laju inflasi indonesia per tahun
berdasarkan presentase perubahan indeks harga konsumen (IHK) dari
tahun ke tahun yang dilaporkan secara triwulan dalam laporan
tahunan bank indonesia dan dinyatakan dalam persen
c. Tingkat pertumbuhan ekonomi (X3) yaitu GDP rill / pertumbuhan
ekonomi dari tahun ketahun dan dinyatakan dalam persen.
d. CAR (Capital Adequacy Ratio) (X4) adalah Rasio kinerja bank untuk
mengukur kecukupan modal bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung risiko.
e. ROA (Return on Assets) (X5) adalah Rasio yang digunakan untuk
mengukur

kemampuan

manajemen

bank

dalam

memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan.
f. LDR (Loan to Deposit Ratio) (X6) adalah Rasio antara jumlah kredit
yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank.
II. Saputri ( 2009 : 78 )
Menurut Saputri (2009) melakukan penelitian berjudul “Faktor –
Faktor Yang Menpengaruhi Deposito Berjangka Pada Bank Umum Di
Indonesia”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Dalam penelitian ini penulis menguji apakah jumlah DPK Bank
Umum pada periode tertentu dan Suku bunga SBI pada periode tertentu
berpengaruh pada jumlah DPK pada Bank Umum di Indonesia.
Dari penelitian, dapat diketahui pula variable yang digunakan peneliti
yaitu, yaitu :
A.

Dana Pihak Ketiga (X1) yaitu dana masyarakat yang dihimpun oleh
bank berupa tabungan, giro, dan deposito. Pada bank Umum
periode januari 2012 – april 2005.

B.

Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (X2) yaitu Tingkat suku
bunga yang berlaku pada setiap penjualan sertifikat bank indonesia
(SBI) ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang.

C.

Jumlah Dana Sertifikat Bank Indonesia (SBI) (Y) adalah Surat
berharga yang dikeluarkan Bank Indonesia sebagai pengakuan
utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) dengan sistem diskonto
atau bunga.

III. Astuti ( 1995 : 57 )
Melakukan penelitian dengan judul “Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Deposito Berjangka Pada Bank Umum Di Indonesia”.
Dalam penelitian ini menggunakan laporan Tahunan Bank Indonesia,
SEKI (Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia) yang diperoleh dari
perpustakaan Bank Indonesia.
Dari penelitian, dapat diketahui pula variable yang digunakan peneliti,
yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

A.

Inflasi (X1) adalah kecenderungan harga-harga umum untuk
meningkat dibanding periode sebelumnya.

B.

Suku Bunga (X2) adalah harga yang harus dibayar selama
meminjam pada periode waktu tertentu

C.

Pendapatan Perkapita (X3) adalah penghasilan masyarakat pada
periode waktu tertentu.

D.

Nilai Simpanan Deposito (Y) adalah dana yang dihimpun dari
masyarakat terdiri dari deposito 1 bulan,3 bulan,6 bulan,12 bulan
dan seterusnya.

2.2 Landasan Teori
Landasan teori ini mengemukakan teori-teori pendukung yang mendukung
penulisan. Sesuai dengan judul dan permasalahan yang terdapat pada
penelitian ini, maka landasan teori yang akan dikemukakan antara lain :
2.2.1 Pengertian Umum Bank
Bank memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Jasajasanya merupakan sentral bagi efektifnya system perekonomian. Dapat dikatakan
bahwa pada dasarnya bank itu melaksanakan tugas distribusi, karena ia bertindak
sebagai perantara peminjam dan pemberi pinjaman.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Pengertian bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998
tentang perbankan :
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak”.
Sedangkan menurut B.N. Ajuha yang diterjemahkan oleh Malayu S.P
Hasibuan (2002 : 2), menyatakan bahwa :
“Bank menyalurkan modal dari mereka yang tidak dapat menggunakan secara
menguntungkan kepada mereka yang membuatnya lebih produktif untuk
keuntungan masyarakat. Bank juga berarti saluran untuk menginvestasikan
tabungan secara aman dan dengan tingkat bunga yang menarik”.
Dari dua pengertian diatas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank
merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas
perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai
bank tidak terlepas dari masalah keuangan. Bank mengumpulkan dana dari
masyarakat yang kemudian menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman kredit
untuk membantu masyarakat agar lebih produktif.
Dana yang dihimpun oleh bank adalah simpanan masyarakat berupa
tabungan, giro maupun deposito dan disalurkan kepada masyarakat terutama

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

dalam bentuk kredit yang ditunjukan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bank adalah
yang menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit
untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2.2.2 J enis dan Macam Bank
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan No. 14 tahun 1967
(Anonim,1993 :420), menurut fungsinya dibedakan :
a.

Bank Sentral yaitu Bank Indonesia sebagai mana dimaksud dalam
undang-undang Dasar 1945 dan yang didirikan berdasarkan UndangUndang No. 1968.

b.

Bank Umum yaitu bank yang menerima simpanan dari nasabah dalam
bentuk giro dan deposito serta memberikan kredit jangka pendek.

c.

Bank Tabungan yaitu bank yang menghimpun dananya dalam bentuk
tabungan serta dalam usahanya terutama dengan menabungkan dana
dalam kertas berharga.

d.

Bank Pembangunan yaitu bank yang menyimpan simpanan dalam bentuk
deposito,mengeluarkan surat berharga jangka menengah dan panjang
dalam bidang pembangunan.

e.

Bank Desa yaitu bank yang menyimpan simpanan dalam bentuk uang
dan hasil pertanian serta memberikan kredit dalam jangka pendek baik
dalam bentuk uang maupun hasil pertanian (Anonim,1993 : 15)
Jenis bank dilihat dari segi pemilikannya adalah sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

a.

Bank-bank milik negara yaitu bank-bank yang dimiliki oleh negara, yang
terdiri dari :
1. Bank Sentral atau Bank Indonesia
2. Bank-Bank Umum milik negara yang terdiri dari :

b.



Bank Negara Indonesia 1946



Bank Dagang Negara



Bank Bumi Daya



Bank Rakyat Indonesia



Bank Export Import Indonesia

Bank milik pemerintah daerah yaitu bank-bank pembangunan daerah
yang terdapat pada setiap daerah tingkat 1

c.

Bank-bank milik swasta yaitu bank-bank yang dimiliki oleh pihak swasta
yang terdiri dari.
a. Bank-bank milik swasta nasional yaitu bank-bank yang seluruh
sahamnya dimiliki warga negara Indonesia dan badan-badan
hukum yang peserta dan pempinannya terdiri atas warga negara
Indonesia. Bank-bank milik swasta nasional dapat berbentuk :


Bank Umum Nasional



Bank Tabungan Swasta



Bank Pembangunan Swasta

b. Bank-bank Swasta Asing yaitu seluruh sahamnya dimiliki oleh
warga negara asing dan atau badan hukum yang peserta dan
pimpinannya terdiri atas warga negara asing. Bank ini terdiri atas :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13



Bank Umum Asing



Bank Tabungan Asing



Bank Pembangunan Asing

c. Bank Campuran yaitu bank yang didirikan bersama oleh satuatau
lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan
oleh warga negara Indonesia,dan atau badan hukum Indonesia yang
dimiliki sepenuhnya oleh warga negara,denganatau lebih bank yang
berkedudukan bank di luar negeri.
d.

Bank Koperasi yaitu bank yang modalnya berasaldari perkumpulan –
perkumpulan koperasi Bank ini dapat berbentuk.
• Bank Umum Koperasi
• Bank Tabungan koperasi
• Bank pembangunan Koperasi
(Suyatno,dkk,1993 : 15).
Sedangkan menurut Jenis Bank Di Indonesia menurut undangundang No.10 tahun 1998 Tentang perbankan pasal 5 ayat 1, Bank
menurut jenisnya terdiri dari :

A. Bank umum ( pasal 1 ayat 2 )
Bank umum adalah Bank yang dapat memberikan jasa lalu lintas
pembayaran.
Adapun larangan bagi Bank umum ( pasal 10)
1. Melakukan penyartaan modal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2. Melakukan usaha perasuransian
3. Melakukan kegiatan lain diluar usaha lain diluar kegiatan usaha
sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 dan 7
B. BPR
Bank perkreditan rakyat adalah Bank yang menerima simpanan hanya
dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang
di persamakan dengan itu pada pasal 4 bank perkreditan rakyat dilarang :
a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas
pembayaran.
b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
c. Melakukan penyertaan modal.
d. Melakukan usaha perasuransian.
e. Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha yang dimaksud dalam
pasal 13.
2.2.3 Tugas dan Fungsi Bank
Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur
dana masyarakat. Dana yang dihimpun dari masyarakat kepada bank
dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan
atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Sedangkan dana-dana
yang disalurkan oleh bank adalah dalam bentuk pemberian kredit.
Sistem moneter disektor perbankan menunjukan bahwa bank
merupakan lembaga keuangan yang tertua di dunia dalam fungsinya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

sebagai financial intermediteary fungsi pokok perbankan apabila dilihat
dari sudut peranan ekonominya meliputi empat faktor menurut Ruddy Tri
Santoso (1996 : 2), yaitu :
1. Menerima simpanan dalam bentuk tabungan ( Saving Discount ),
deposito berjangka (

Curren Account ) serta mengkonversikannya

menjadi rek koran yang fleksibel untuk dapat dipergunakan oleh
masyarakat.
2. Melaksanakan transaksi pembayaran melalui printah pembayaran (
Standing Instructions ) atau bentuk lainnya.
Memberikan uang ( money maker ) melalui pemberian kredit yang di
manisprestasikan dengan penciptaan uang giral.
Munawir (2004 : 5) menyatakan bahwa laporan keuangan dalah
dua daftar yang digunakan oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu
perusahaan, kedua daftar itu adalah daftar neraca / daftar posisi keuangan
dan daftar pendapatan / daftar laba rugi. Pada waktu akhir-akhir ini sudah
menjadi kebiasaan bagi perseoran-perseoran untuk menambah daftra
ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang
ditahan ).
2.2.4 Sumber Dana Bank
Sebagai lembaga keuangan, Bank memiliki usaha pokok berupa
menghimpun dana yang sementara tidak dipergunakan untuk kemudian
menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat untuk jangka waktu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

tertentu. Dalam prinsip ilmu manajemen modern, suatu badan usaha yang
dianggap sukses dalam konstelasi perekomian dan perdagangan, adalah badan
usaha yang dapat secara optimal memanfaatkan dana permodalan dari sumber
yang lain.
Menurut Muchdarsyah Sinungan, (1999 : 84-91), dana-dana Bank yang
dipergunakan sebagai operasional, yaitu dari :
A. Dana dari modal sendiri (Dana Pihak 1)
Dana dari modal sendiri adalah dana yang berasal dari para pemegang saham
Bank, yakni pemilik Bank.
Dana sendiri ini terdiri dari beberapa bagian (pos) yaitu :
1. Modal yang disetor Yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif oleh
para pemegang saham pada saat bank berdiri.
2. Cadangan-cadangan Yaitu sebagaian dari laba bank yang disisihkan dalam
bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang digunakan untuk menutup
timbulnya resiko di kemudian hari.
3. Laba yang ditahan yaitu saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang
diputuskan untuk tidak dibagikan (keuntungan yang tidak dibagikan).
B. Dana pinjaman dari pihak luar ( Dana pihak ke II Dana )
a. Kredit Likuidasi Bank Indonesia (KLBI)
Yaitu kredit yang diberikan bank indonesia kepada bank-bank yang
mengalami kesulitan likuiditas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

b. Call Money
Yaitu pinjaman antar bank yang bersifat jangka pendek dengan bunga
yang relatif tinggi dengan masa pengambilan tidak lebih dari 1 (satu) bulan
atau hanya dalam beberapa hari saja.
c. Pinjaman dari bank-bank Luar Negeri
Yaitu pinjaman yang diperoleh bank dari pihak luar negeri, biasanya
berbentuk jangkah menengah dan jangka panjang
d. Fasilitas diskonto
Yaitu penyediaan dana jangka pendek oleh bank indonesia dengan cara
pembeliann promise atas dasar diskonto.Fasilitas diskonto dari bank
sentralini hanya dapat dimanfaatkan sebagai pinjaman yang merupakan
upaya terakhir (Lender of Last Resort)
e. Surat berharga pasar uang
Surat-surat berharga jangka pendek yang dapat diperjual belikan secara
diskonto dengan Bank Indonesia maupun dengan lembaga keuangan yang
ditunjuk oleh Bank Indonesia.
C. Dana dari masyarakat (Dana pihak ke III)
Dana-Dana masyarakat yang disimpan dalam Bank adalah merupakan sumber
dana terbesar yang paling diandalkan Bank dan terdiri dari tiga jenis yaitu :
1. Giro (Demand Deposit) Yaitu simpanan pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan alat perintah pembayaran
berupa cek atau dengan pemindah bukuan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2. Deposito (Time Deposit) Yaitu simpanan dari pihak ketiga kepada bank
yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan.
3. Tabungan (Saving) Yaitu simpanan pihak ketiga yang penarikannya
menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati.
Pengertian sumber dana bank menurut Kasmir, (2000 : 50), menyatakan
bahwa :
“Sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai
operasinya.”
Sedangkan menurut Muchdarsyah Sinungan dalam (1999 : 45),
mengatakan bahwa :
“Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang
dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan.”
Dari pengertian di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa sumber dana
bank merupakan faktor yang paling utama bagi bank dalam melakukan
aktivitasnya sehari-hari berupa penghimpunan dana.
2.2.5 Pengertian Deposito Berjangka
Menurut Lukman Dendawijaya (2001 : 57), mengatakan bahwa :
“Deposito adalah simpanan dari pihak ke tiga kepada bank yang penarikannya
hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian.”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Adapun pengertian deposito menurut Undang-Undang Perbankan No. 10
tahun 1998 pasal 1 :
“Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.”
Sedangkan menurut Y. Sri Susilo Sigit Triandaru, A. Totok Budi Santoso
(2000 : 15) berpendapat bahwa :
“Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu sesuai dengan tanggal yang diperjanjiakan antara deposan
dengan pihak bank.”
Dari pengertian deposito di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa
deposito merupakan simpanan pihak ketiga yang penarikannya dilakukan didalam
jangka waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yaitu pihak nasabah
dan pihak bank. Dari pengertian diatas dapat diambil unsur-unsur sebagai berikut :
1. Pihak ketiga
2. Pihak bank
3. Jangka waktu
4. Perjanjian mengenai ketentuan umum Deposito
Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1, 3, 6, 12, 18
sampai dengan 24 bulan. Tarif bunga diberikan dengan sangat menarik sesuai
dengan perkembangan pasar dan bunga dibayarkan pada setiap bulan sesuai
dengan tanggal jatuh temponya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.6 J enis-jenis Deposito
Adapun jenis-jenis deposito menurut (Sinkay,1983 : 104)pada umumnya
adalah sebagai berikut :
1. Deposito Berjangka adalah Simpanan yang penarikannya dilakukan pada
waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang
bersangkutan.
2. Sertifikat Deposito adalah Simpanan berjangka atas pembawa atau atas
unjuk yang dengan izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh bank sebagai
bukti simpanan yang dapat diperjual belikan atau dipindahtangankan
kepada pihak ketiga atau pihak lain. Pencairan Sertifikat Deposito dapat
dilakukan dimuka baik tunai maupun non tunai.
Dari penjelasan sertifikat deposito diatas, maka dapat disimpulkan
ketentuan umum sertifikat deposito bank sebagai berikut :
a) Sertifikat deposito bank merupakan bukti penerimaan sejumlah
uang yang dikeluarkan oleh bank.
b) Terikat pada jangka waktu tertentu.
c) Diberikan imbalan yang biasanya dibayar dimuka pada saat
membeli sertifikat.
d) Bank yang mengeluarkan sertifikat deposito mempertanggungkan
seluruh harta kekayaannya.
e) Dikeluarkan atas unjuk.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

f) Dapat diperjualbelikan dan dapat dipindahtangankan hanya dengan
cara penyerahan.
g) Pengeluaran sertifikat deposito tunduk kepada Undang-undang
yang berlaku di Indonesia.
h) Bebas dari pajak atas bunga, deviden dan royalti.
3. Deposito On Call adalah Deposito yang ditarik (diambil) oleh nasabahnya
sebelum jatuh tempo, sehingga nasabah harus memberitahu kepada pihak
bank terlebih dahulu. Di Indonesia deposito ini jarang sekali digunakan,
hanya pada bank-bank tertentu saja.
4. Automatic Roll Over Deposit
Deposito ini adalah simpanan deposito yang telah habis jangka waktunya
(jatuh tempo) maka uang deposito secara otomatis diperhitungkan
bunganya, begitu jangka waktu deposito habis waktunya.
2.2.7 Fungsi dan Peranan Deposito Berjangka Dalam Meningkatkan
Sumber Dana Bank
Secara mikro,bagi bank deposito merupakan sumber likuiditas.Bila
perlu likuiditas bank dapat melakukan suku bunga untuk menarik dana
deposito berjangka. Dana deposito digunakan juga sebentuk pinjaman.
Secara makro, sebagai alat stabilisasi moneter oleh otoritas moneter
dengan menaikkan tingkat suku bunga sehingga terjadi kontraksi dimana
inflasi menurun (tingkat bunga>dari inflasi).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

a.

Fungsi deposito berjangka
1. Adanya peningkatan deposito berjangka rupiah pada prinsipnya
merupakan kepercayaan masyarakat pada mata uang rupiah.
Masyarakat percaya bahwa nilai mata rupiah relatif stabil.
2. Deposito berjangka pada hakekatnya adalah sebagai alat
pengaman kekayaan.Deposito memberikan rasa aman pihak-pihak
yang memiliki kekayaan dalam bentuk uang.
3. Bila deposito meningkat, hal ini menunjukkan bahwa dunia
perbankan dapat berjalan sebagai mana mestinya. Dalam
hubungan

ini

dinilai

perbankan

dapat

bertindak

dalam

mempertemukanpihak-pihak yang membutuhkan dana dengan
pihak-pihak yang berlebihan dana, sehingga dana tertentu dapat
dimanfaatkan secara produktif.
4. Deposito yang semakinmeningkat menunjukkan kemampuan
perekonomian yang semakin kuat.
b. Peranan Deposito Berjangka
Agar masyarakat yang telah menyimpan uangnyadalam bentuk
deposito berjangka di bank mendapat keuntungan,maka pihak bank
harus memberikan timbal baliknya yaitu dengan memberikan tingkat
suku bunga yang menarik. Berdasarkan hal tersebut maka deposan
mendapat dana dari sejumlah bunga yang dibayarkan oleh bank,
dipihak lain bank dapat melaksanakan fungsi pokoknya yaitu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

menyalurkan

dana yang berhasil dihimpun tersebut kepada

masyarakat yang membutuhkan.
Sebagai salah satu sumber dana yang sangat menunjang setiap
kegiatan

usahanya

dan

untuk

mendapat

keuntungan

yang

optimal,maka dana yang berhasil dihimpun tersebut harus dikelola
dengan benar dan tepat agar pemanfaatan dana tersebut tidak sia-sia
Pengelolahan dana bagi suatu bank merupakan proses yang
meliputi kebijaksanaan di bidang permodalan, pengalokasian dananya,
serta usaha-usaha penumpukan dana yang secara keseluruhan
merupakan koordinasi dari fungsi-fungsi bank, sedemikian rupa
dengan tujuan mendapatkan keuntungan optimal sesuai dengan batas –
batas yang telah ditetapkan oleh peraturan Bank Indonesia. Adapun
tujuan pengeloaan dana bank antara lain untuk memperoleh
pendapatan yang maksimal, likuiditasnya, pengalokasian untuk
cadangan-cadangan, memelihara dana pihak ketiga dan memenuhi
kebutuhan masyarakat akan pinjam atau pemberian kredit. Karena
dengan adanya pemberian kredit pada masyarakat akan lebih
menggunakan kredit untuk keperluan usahanya (Sinkay, 1993 :105).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2.2.8 Tingkat Suku Bunga, Tingkat Inflasi, J umlah Penduduk, J umlah
Uang Beredar
A. Tingkat Suku Bunga
Tingkat bunga adalah harga dari penggunaan uang atau dana untuk
jangka waktu tertentu atau bisa juga bisa dipandang sebagai sewa atas
penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu (Boediono,1990).
Seperti harga-harga lainnya apabila jumlah yang ditawarkan lebih
kecil dari pada yang diminta, maka tingkat harga cenderung naik. Demikian
pula sebaliknya, barang yang dipertukarkan dalam hal ini adalah kredit atau
pemakaian uang untuk suatu periode tertentu. Tingkat bunga berkaitan
sekali dengan kurun waktu didalam kegiatan – kegiatan ekonomi.
Pengertian tingkat bunga sebagaiharga yang bisa juga dinyatakan sebagai
harga yang harus dibayar apabila terjadi penukaran anatara satu rupiah
sekarang dan satu rupiah yang akan datang (Boediono,1990:76)
Arti suku bunga yang lain menurut teori ekonomi klasik adalah harga
yang terjadi dipasar dan investasi. Pengertian tingkat bunga sebagai harga
ini bisa dinyatakan sebagai harga yang harus dibayarkan apabila terjadi
penukaran antara nilai sekarang dengan nilai uang yang akan datang.
Hutang-piutang timbul karena terjadi penukaran semacam ini (Nasution)
Tingkat bunga sebagai indikator moneter,merupakan variabel yang
memberikan informasi apakah sasaran kebijakan moneter telah mencapai
sasaran seperti yang di inginkan. Hal ini merupakan alat bagi pemenrintah
untuk mecapai sasaran kebijaksanaan berupa stabilitas ekonomi makro.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Tingkat bunga juga mempunyaio sifat melindungi bank atau lembaga
keuangan lainnya dari depresiasi nilai mata uang. Pemerintah mempunyai
peranan yang besar dalam menetapkan tinggi rendahnya tingkat bunga
meskipun tidak mutlak. Penjelasan diatas memberikan masukan bahwa
tingkat bunga merupakan suatu alat yang penting untuk mengendalikan
berbagai

masalah dalam

bidang

perbankan

yang

akhirnya untuk

kemakmuran masayarakat (Anonim,1996 :38)
a. Klasik (Loanable Funds Theory)
Tingkat bunga dalam teori klasik, yang beranjak dari ekonomi mikro
merupakan balas jasa modal. Semakin langka modal,semakin tinggi tingkat
suku bunga. Sebaliknya semakin banyak modal, semakin rendah tingkat
suku bunga. Menurut teori klasik,tabungan adalah fungsi dari tingkat bunga
Pada tingkat yang lebih tinggi masyarakat akan terdorong untuk
mengorbankan atau mengurangi pengeluaran konsumsi guna menanmbah
tabungan. Tingkat bunga menentukan persamaan antara tabungan agregat
dan investasi agregat. Jika suatu waktu terdapat dana yang besumber dari
permintaan investasi pada tingkat bunga yang berlaku, maka tingkat bunga
akan turun dan demikian pula sebaliknya. Dalam sistim klasik, tabungan dan
investasidianggap sebagai elasitas tingkat bunga,dimana tabungan adalah
suatu increasing function dan investasi dianggap sebagai decresing fuction
dari pada tingkat bunga (Nasution, 1991 : 133).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Gambar 2.1
Tingkat Suku Bunga
Y(%)

SY1

Y2

Y1

R1

R2

X1

X2
Simpanan berjangka

Sumber : Boediono, 1982 : 57
Sumbu Y adalah tingkat suku bunga dan sumbu X adalah investasi
dan tabungan dilukiskan oleh garis SY1 yang menunjukkan jumlah tabungan
yang tersedia untuk investasi dipasar modal pada berbagai permintaan
bunga. Garis ID1 dan ID2 adalah rencana-rencana permintaan

investasi

dengan tingkat bunga. Posisi dari kedua rencana itu akan menimbulkan
suatu keseimbangan tingkat bunga . Tingkat bunga memainkan peranan
penting dalam menentukan keseimbangan pasar modal antara peminjam dan
pemberi pinjaman dari dana investasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

Jika rencana permintaan agregat investasi bergeser kebawah sebelah
kiri yang diperlihatkan oleh ID2 keseimbangan tingkat suku bunga menurun
dari R1 menjadi R2.
Teori klasik pada intinya mengatakan bahwa perbedaan antara tingkat
suku bunga pertahun untuk kelompok dana,katakan satu bulan dengan
tingkat bunga untuk kelompok dana katakan dua bulan timbul karena orang
mengharapkan atau memperkirakan akan ada perubahan tingkat bunga
diwaktu mendatang,yaitu selama bulan kedua.
Kurva hasil bisa mempunyai slope positif,negatif atau nol (yaitu kurva
mendatar),dan ini semua tergantung pada apa yang diharapkan atau
diperkirakan oleh pasar mengenai perkembangan tingkat bunga dimasa akan
mendatang. Apabila mereka umunya berpendapat bahwa tingkat bunga akan
meningkat diwaktu mendatang, maka kurva hasil akan mempunyai slope
positif. Apabila tingkat bunga yang sekarang berlaku diperkirakan akan
tetap, maka kurva hasil akan berbentuk mendatar (horisontal), seperti
terlihat pada gambar kurva hasil 2.2
Kurva Hasil
Tingkat
Bunga pertahun

Kurva Hasil

jangka waktu pinjaman
Sumber : Boediono, 1990 : 94

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

Tingkat bunga yang akan ditawarkan perbankan kepada masyarakat
khususnya deposan akan berpengaruh terhadap besarnya tingkat bunga
simpanan deposito ditentukan oleh pemenrintah tetapi sejak 1 Juni 1983
pemenrintah memberikan kebebasan kepada perbankan untuk menentukan
sendiri besarnya tingkat bunga simpanan deposito berdasrkan mekanisme
pasar sehingga dengan adanya kebijaksanann tersebut perbankan dapat
menentukan

besarnya tingkat bunga yang dapat menarik uang untuk

menyimpan sebagian uangnya pada bank yang diinginkan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tingkat suku bunga dalam penyimpanan deposito
berjangka adalah tingkat balas jasa yang diperoleh masyarakat penyimpanan
dana di bank karena penyimpan sejumlah dana dimilikinya.
b. Keynes (Liquidity Preference)
Dalam teori Keynes ini bunga ditentukan

oleh interaksi antar

permintaan dan penawaran bunga. Keynes membedakan permintaan akan
uang menurut motivasi masyarakat untuk menahanya. Keynes membagi tiga
motivasi menahan uang. Motivasi pertama adalah untuk melayani keperluan
transaksi, motivasi kedua untuk keperluan berjaga-jaga ini dapat distukan
dengan permintaan akan uang untuk keperluan transaksi. Motivasi ketiga
adalah menekankan fungsi uang sebagai alat penyimpan kekayaan
masyarakat.
Bentuk yang sederhana dari permintaan uang dari teori keynes adalah:
Md = [ kQ + ϕ ( r )] P
(Boediono, 1982 : 67).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

Dimana : Md/P = Permintaan total akan uang dalam arti riil.
kQ = Permintaan akan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga,uang
dinyatakan sebagai suatu proporsi (k) dari pendapatan
nasional riil atau tingkat output.
ϕ (r)= Permintaan uang untuk motif spekulasi yang dinyatakan
sebagai fungsi dari tingkat bunga yang berlaku (r).
Teori

Keynes

disebut

LiquidityPreference,

karena

teori

ini

mengatakan bahwa kurva hasil selalu mempunyai slope positif, artinya
tingkat bunga pertahun untuk deposito lebih lama dan lebih tinggi dari pada
tingkat bunga pertahun untuk simpanan yang berjangka lebih pendek.
Apabila masyarakat mempunyai tingkat bunga yang misalnya 80% setahun
untuk deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan di bank, maka menurut teori ini
masyarakat akan memilih menempatkan uang mereka uang deposito 1
bulan. Hal ini masyarakat merasa lebih liquid dengan deposito 1 bulan dari
pada deposito 3 bulan atau 6 bulan.
B. Tingkat Inflasi
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus
menerus. Ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu
naik dengan presentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut
tidak bersamaan. Yang penting terdapat kenaikan harga umum barang
secara terus-menerus selama periode tertentu. Kenaikan yang terjadi hanya
sekali saja meskipun dengan presentase yang cuku besar bukanlah
merupakan inflasi. (Nopirin,1987 : 27)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

30

Inflasi dibagi kedalam tiga kategori :
a.

Inflasi mer ayap (creeping inflation)
Ditandai dengan laju inflasi yang rendah kurang dari 10% per tahun.
Kenaikan harga berjalan secara lambat, dengan presentase yang kecil serta
dengan jangka relatif lama.

b. Inflasi menengah (galloping inflation)
Ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan kadang kala berjalan
dalam waktu relatif pendek serta mempunyai sifat akselarasi,artinya hargaharga minggu/bulan ini lebih tinggi dari minggu/bulan lau dan seterusnya.
Efeknya lebih besar dari pada creeping inflation
c.

Inflasi tinggi (hyper inflation)
Merupakan inflasi yang paling banyak akibat harga-harga naik 5 atau enam
kali inflasi yang masyarakat tidak lagi berkeinginan menyimpan uang . Nilai
uang merosot dengan tajam sehingga ingin ditukarkan dengan barang.
Perputaran uang makin cepat, harga naik akselerasi. Biasanya keadaan ini
timbul apabila pemenrintah mengalami defisit anggaran belanja misalnya
ditimbulkannya adanya perang yang dibelanjai atau ditutup dengan
mencetak uang.
Sebab awal dari inflasi. Atas dasar ini ada dua macam inflasi :

a.

Demand pull inflation
Inflasi ini bermula ditimbulkan karena permintaan total atau agregate
demand,sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja
penuh atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh. Dalam keadaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

31

hampir penuh,kenaikan permintaan total disamping menaikkan harga dapat
juga menaikan hasil produksi output. Apabila kesempatan kerja penuh atau
full employment

telah tercapai,penambahan permintaan selanjutnya

hanyalah akan menaikan harga saja serimg disebut inflasi murni.
Secara grafis, demand pull inflation digambarkan dengan setiap
kenaikan permintaan agregat dari AD1 ke AD2 akan menyebabkan kenaikan
harga dari P1 ke P2 dan seterusnya.
Gambar Demand Pull Inflation
P
P2 ---------------------------- AD3
P2 ------------------- AD2
P1 ----------- AD1
Y

b. Cost-push inflation
Biasanya ditandai oleh kenaikan harga serta turunya produksi.
Jadi,inflasi yang dibarengi dengan resesi hal ini timbul karena biasanya
dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total agregate supply
sebagai akibat kenaikan biaya produksi.
Inflasi berasal dari dalam negeri timbul karena def