Panduan Teknis Penyelenggaraan UTK SD

(1)

PANDUAN

PENYELENGGARAAN UJIAN TINGKAT KOMPETENSI (UTK)

DI SEKOLAH DASAR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR


(2)

KATA PENGANTAR

Salah satu kegiatan penilaian pada Kurikulum 2013 adalah Ujian Tingkat Kompetensi (UTK). UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan Ujian Tingkat Kompetensi adalah sejumlah kompetensi dasar yang merepresentasikan kompetensi inti pada tingkat kompetensi tersebut. Sasaran UTK di sekolah dasar adalah tingkat 1 (akhir kelas II) dan tingkat 2 (akhir kelas IV).

Pada saat ini di sekolah dasar berlaku 2 kurikulum, yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tahun 2006 dan kurikulum 2013 sekolah dasar. Pelaksanaan UTK diberlakukan untuk sekolah-sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013. Hasil dari penyelenggaraan UTK diharapkan dapat digunakan untuk perbaikan proses dan hasil pembelajaran di sekolah (fungsi diagnosis), pemetaan mutu pembelajaran di sekolah, dan mengetahui capaian kompetensi.

Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Dasar dan Menengah menyusun Panduan Penyelenggaraan Ujian Tingkat Kompetensi di Sekolah Dasar. Panduan ini dapat digunakan sebagai acuan bagi penyelenggaraan UTK mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat satuan pendidikan.

Jakarta, 23 Juni 2015 Direktur,


(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

A. PENDAHULUAN 1

B. DASAR 2

C. PENGERTIAN 2

D. TUJUAN 2

E. SASARAN 3

F. ORGANISASI DAN MEKANISME PENYELENGGARAAN UJIAN TINGKAT

KOMPETENSI 3

G. CONTOH 8


(4)

(5)

A.

Pendahuluan

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 35 ayat (1) dinyatakan bahwa, “Standar Nasional Pendidikan mencakup Standar Isi, Proses, Kompetensi Lulusan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sarana dan Prasarana, Pengelolaan, Pembiayaan, dan Penilaian pendidikan”. Standar Nasional Pendidikan merupakan dasar untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan.

Standar Penilaian berorientasi pada tingkat penguasaan kompetensi yang ditargetkan dalam Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Dalam Peraturan Pemerintah (PP) 19 Pasal 1 butir 5 dinyatakan bahwa, “Standar Isi (SI) adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi”.

Berdasarkan PP 19 Pasal 63 ayat (1) penilaian pada jenjang pendidikan dasar dan menengah untuk kelompok matapelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), terdiri atas: (a) penilaian hasil belajar oleh pendidik, (b) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan (c) penilaian oleh pemerintah. Permendikbud nomor 66 Tahun 2013 disebutkan penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi (UTK), ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah

Ujian Tingkat Kompetensi (UTK) merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut. Sasaran UTK di sekolah dasar adalah tingkat 1 (akhir kelas II) dan tingkat 2 (akhir kelas IV), untuk kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.


(6)

B. DASAR

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kompetensi Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 81.A Tahun 2013 tentang

Implementasi Kurikulum 2013 Lampiran iv Pedoman Umum Pembelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum Tahun 2013.

C. PENGERTIAN

Evaluasi hasil belajar siswa selama belajar, dapat (dan bisa ) dijadikan sebagai alat ukur keberhasilan siswa dan guru dalam melaksanakan pembelajaran di satuan pendidikan disebut ujian tingkat kompetensi sekolah dasar, kegiatan merupakan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan, pada tingkat 1 (akhir kelas II ) dan tingkat 2 (akhir kelas IV) dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh pemerintah kabupaten/kota.


(7)

Tujuan penyelenggaraan Ujian Tingkat Kompetensi (UTK) di sekolah dasar sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh informasi pencapaian tingkat kompetensi siswa pada tingkat 1 (akhir kelas II) dan tingkat 2 (akhir kelas IV)

2. Untuk memperoleh peta mutu sekolah dasar

3. Mendiagnosa perkembangan proses dan hasil pembelajaran

4. Mengukur capaian kompetensi agar dapat dilakukan evaluasi hasil belajar

E. SASARAN

Sasaran pengguna panduan ini adalah : 1. Dinas Pendidikan Provinsi

2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

3. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan

4. Gugus sekolah

5. Satuan pendidikan

F. ORGANISASI DAN MEKANISME PENYELENGGARAAN UJIAN TINGKAT KOMPETENSI ( UTK )

Dalam rangka penyelenggaraan UTK di Sekolah Dasar, organisasi dan mekanisme penyelenggaraan dari Tingkat Pusat sampai dengan tingkat sekolah sebagai berikut :

1. Organisasi Penyelenggaraan

6. Penyelenggaraan UTK Sekolah Dasar terdiri atas Penyelenggara UTK Tingkat Pusat, Penyelenggara UTK Tingkat Provinsi, Penyelenggara UTK Tingkat Kabupaten/Kota, dan Penyelenggara UTK Tingkat Kecamatan (UPTD), Penyelenggara Tingkat Gugus Sekolah, dan Penyelenggara UTK Tingkat Satuan pendidikan

1) Penyelenggara UTK Tingkat Pusat

Penyelenggara UTK Tingkat Pusat, terdiri dari Direktorat Pembinaan SD, Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang)

2) Penyelenggara UTK Tingkat Provinsi

Penyelenggara UTK Tingkat Provinsi adalah Dinas Pendidikan Provinsi, melalui bidang yang membina sekolah dasar


(8)

Penyelenggara UTK Tingkat Kabupaten/kota adalah Dinas Pendidikan Kabupaten/kota melalui bidang yang membina sekolah dasar

4) Penyelenggara UTK Tingkat Kecamatan

Penyelenggara UTK Tingkat Kecamatan adalah Kepala UPTD atau Kepala Seksi yang membina SD di Kecamatan, dan Pengawas SD

5) Penyelenggara UTK Tingkat Gugus Sekolah

Penyelenggara UTK Tingkat Gugus Sekolah (adalah Ketua Gugus) melalui Kegiatan KKKS dan KKG di gugus sekolah.

6) Penyelenggara UTK Tingkat Satuan Pendidikan (Sekolah )

Penyelenggara UTK Tingkat Satuan Pendidikan (Sekolah) adalah Kepala Sekolah sesuai dengan prinsip MBS melalui kegiatan manajemen Kurikulum dan pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

2. Tugas dan Tanggung jawab Penyelenggara UTK

Tugas dan Tanggung jawab Penyelenggara UTK dari Tingkat Pusat sampai dengan Tingkat Satuan Pendidikan (Sekolah) sebagai berikut :

1) Penyelenggara UTK Tingkat Pusat

Tugas dan tanggung jawab Penyelenggara UTK Tingkat Pusat adalah sebagai berikut :

a. Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Balitbang bertugas menyusun panduan teknis pelaksanaan UTK

b. Direktorat Pembinaan SD:

 Menyiapkan bahan Bimbingan Teknis UTK,

 Melakukan bimbingan teknis kepada Tim Pembina Tingkat Provinsi  Membentuk Tim Pembina Tingkat Nasional (TPN)

 Melaksanakan Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan UTK di sekolah

2) Penyelenggara UTK Tingkat Provinsi

Tugas dan tanggungjawab penyelenggara UTK Tingkat Provinsi adalah sebagai berikut :


(9)

 Melakukan bimbingan teknis kepada Tim Pengembang Tingkat Kabupaten/kota (TPK)

 Melaksanakan Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan UTK di sekolah

3) Penyelenggara UTK Tingkat Kabupaten/Kota

Tugas dan tanggungjawab penyelenggara UTK Tingkat Kabupaten/kota adalah sebagai berikut :

 Membentuk Tim Pengembang Tingkat Kabupaten/kota (TPK)

 Menjabarkan panduan pelaksanaan UTK yang disusun oleh pusat dalam bentuk petunjuk teknis

 Menyusun kisi-kisi UTK

 Melakukan bimbingan teknis kepada Tim Pengembang Tingkat Kecamatan

 Melaksanakan Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan UTK di Satuan Pendidikan sekolah

4) Penyelenggara UTK Tingkat Kecamatan

Tugas dan Tanggung Jawab Penyelenggara UTK Tingkat Kecamatan adalah sebagai berikut :

 Melakukan koordinasi penyelenggaraan UTK di Satuan Pendidikan sekolah melalui pengawas SD

 Melaksanakan Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan UTK di Satuan Pendidikan sekolah

5) Penyelenggara UTK Tingkat Gugus Sekolah

Tugas dan tanggungjawab penyelenggara UTK Tingkat Gugus Sekolah adalah sebagai berikut.

 Melakukan koordinasi pelaksanaan UTK di tingkat gugus  Menyusun soal UTK sesuai kisi-kisi dan tingkat kompetensinya


(10)

6) Penyelenggara UTK Tingkat Satuan Pendidikan

Tugas dan tanggung jawab penyelenggara UTK Tingkat Satuan Pendidikan adalah sebagai berikut :

 Menyiapkan pelaksanaan UTK di Satuan Pendidikan berdasarkan panduan dan petunjuk teknis penyelenggaraan UTK dari Dinas Pendidikan Kabupaten/kota;

 Membentuk panitia penyelenggara UTK di tingkat Satuan Pendidikan;  Menyusun soal UTK sesuai dengan kisi-kisi dan tingkat kompetensi

melalui kegiatan gugus.

 Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan UTK kepada guru, peserta UTK, orang tua, dan komite sekolah;

 Melaksanakan UTK  Pengumpulan hasil UTK

 Mengolah dan menganalisis hasil UTK  Melaporkan hasil UTK

 Memberikan tindak lanjut

3. Mekanisme Penyelenggara UTK di sekolah

UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut. UTK dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat 1) dan kelas IV (tingkat 2) dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh pemerintah kabupaten/kota. Untuk melaksanakan UTK tersebut, mekanisme diatur sebagai berikut :

1) Penyelenggara UTK Tingkat Pusat

 Menyiapkan bahan Bimbingan Teknis UTK,

 Melakukan bimbingan teknis kepada Tim Pembina Tingkat Provinsi  Membentuk Tim Pembina Tingkat Nasional (TPN)

 Melaksanakan Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan UTK di sekolah 2) Penyelenggara UTK Tingkat Provinsi

 Membentuk Tim Pembina Tingkat Provinsi (TPP)

 Melakukan bimbingan teknis kepada Tim Pengembang Tingkat Kabupaten/kota (TPK)


(11)

3) Penyelenggara UTK Tingkat Kabupaten/Kota

 Membentuk Tim Pengembang Tingkat Kabupaten/kota (TPK)

 Menjabarkan panduan pelaksanaan UTK yang disusun oleh pusat dalam bentuk petunjuk teknis

 Menyusun kisi-kisi UTK

 Melakukan bimbingan teknis kepada Tim Pengembang Tingkat Kecamatan

 Melaksanakan Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan UTK di sekolah 4) Penyelenggara UTK Tingkat Kecamatan

 Melakukan koordinasi penyelenggaraan UTK di sekolah melalui pengawas SD

 Melaksanakan Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan UTK di sekolah.

5) Penyelenggara UTK Tingkat Gugus Sekolah

 Menyusun soal UTK sesuai kisi-kisi dan tingkat kompetensinya. 6) Penyelenggara UTK Tingkat Sekolah

 Menyiapkan pelaksanaan UTK di sekolah berdasarkan panduan dan petunjuk teknis penyelenggaraan UTK dari Dinas Pendidikan Kabupaten/kota;

 Membentuk panitia penyelenggara UTK di tingkat sekolah;

 Menyusun soal UTK sesuai dengan kisi-kisi dan tingkat kompetensi melalui kegiatan gugus.

 Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan UTK kepada guru, peserta UTK, orang tua, dan komite sekolah;

 Melaksanakan UTK  Pengumpulan hasil UTK

 Mengolah dan menganalisis hasil UTK  Melaporkan hasil UTK

 Memberikan tindak lanjut

7) Hasil pelaksanaan UTK di sekolah diolah, dianalisis, dan dilaporkann sebagai dasar untuk:

(a) Perbaikan proses dan hasil pembelajaran di sekolah (fungsi diagnosis) (b) Pemetaan mutu pembelajaran di sekolah

(c) Mengetahui capaian kompetensi agar dapat dilakukan evaluasi.

G. CONTOH PENYUSUNAN BAHAN UJIAN TINGKAT KOMPETENSI


(12)

a. Bahan UTK terdiri dari bahan pokok yaitu: kisi-kisi, perangkat soal, lembar jawaban, kunci jawaban, pedoman penilaian, dan bahan pendukung meliputi berita acara, daftar hadir, fakta integritas, analisis hasil UTK dan format pelaporan

b. Penyusunan soal UTK dilakukan oleh guru kelas

II atau kelas IV yang menguasai materi mata pelajaran yang diujikan.

c. Tes didesain berdasarkan materi-materi yang esensial dari kompetensi dasar yang representatif dan valid pada tingkat kelas yang diuji.

d. Banyak soal (dalam) tes disesuaikan dengan banyak materi dan waktu tes yang tersedia

e. Bentuk soal dapat berupa (tes tertulis) ( Pilihan Ganda, Isian , Uraian) disesuaikan indikator soal yang dibuat

f. UTK untuk SD dilaksanakan pada kelas 2 dan kelas 4 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika

g. Penentuan lama tes untuk kelas 2 antara 45 menit sampai 60 menit,


(13)

2. Penyusunan kisi - kisi soal

a. Kisi-kisi adalah petunjuk atau langkah aturan yang harus diikuti dalam menulis soal. Kisi-kisi disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku dalam pembelajaran di sekolah.

b. Penentuan KD mengacu pada KD yang representatif dan materi esensial (Urgen harus dikuasai, kontinuitas materi lanjutan, relevansi/ berhubungan materi lain, keterpakaian tinggi).

c. Penyusunan indikator soal dengan kategori materi pemahaman, aplikasi, penalaran yang sesuai.

d. Bentuk soal dapat berbentuk pilihan ganda, isian, dan/atau uraian. Materi soal bersifat kontektual (masalah sehari - hari yang ada di masyarakat). e. Komponen kisi-kisi sebagai berikut:

 KD yang representatif

 Materi yang esensial (urgen, kontinuitas, relevansi, keterpakaian)  Kategori (pemahaman, aplikasi, penalaran)

 Bentuk soal ( pilihan ganda, isian, uraian)

 Indikator (deskripsi tentang soal yang akan ditulis)

 Nomor soal (urutan dari nomor - nomor soal yang akan ditulis) Contoh Format kisi – kisi :

Jenjang Sekolah : SD

Kelas : 2 (Dua)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Bentuk soal (Tes) : (pilihan ganda, isian) Kurikulum yang digunakan : Kurikulum 2013

Waktu : 60 Menit


(14)

Kompetensi Dasar Materi/kelas Kategori Kognitif Bentuk Soal Indikator No. Soal 3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan panca indra, wujud dan sifat benda, serta

peristiwa siang dan malam

dengan bantuan guru atau teman dalam

bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman Tentang pancaindra (kelas I) Pemahaman Aplikasi Pemahaman Isian Isian PG

Peserta didik dapat menulis nama dari

gambar yang

disajikan ( gambar mata, atau telinga, dll )

Peserta didik dapat menjawab

pertanyaan dari teks bacaan sederhana

Peserta didik dapat menentukan fungsi mata berdasarkan

teks bacaan

sederhana

dst

dst dst dst dst dst 30


(15)

Mata

Format contoh tes UTK Kelas 2:

TES UJI TINGKAT KOMPETENSI BAHASA INDONESIA

Nama Siswa : Kelas : Nama sekolah :

Tanggal :

……… Petunjuk Umum:

 (Tes terdiri dari soal 20 PG, 10 Isian)  Jumlah soal 30 butir 20 PG, 10 Isian

 Jawablah semua soal, bila ada kesulitan guru membantu siswa memahami soal  Waktu mengerjakan tes 60 menit

 Kerjakan soal pada buku tes.

---Teks bacaan untuk soal no 1 - 3

Mata adalah salah satu panca indra kita

Mata saya ada dua

Mata untuk melihat


(16)

1. Gambar ini adalah….

2. Mata kamu supaya sehat, maka harus di….

3. Mata gunanyauntuk (digunakan untuk apa ?)…. A. Meraba

B. Melihat C. Membaca 4. dst

5. … 6. …

30. …

(Catatan : contoh Model perangkat tes ini hanya sebagian dan hanya untuk inspirasi penulis soal membuat tes UTK)


(17)

3. Lembar Jawaban Soal UTK

Lembar jawaban adalah lembar jawaban yang digunakan siswa untuk menjawab soal soal yang terpisah dari lembar soal. Apabila siswa menjawab pada lembar soal, tidak perlu dibuat lembar jawaban soal.

Contoh lembar Jawaban soal

LEMBAR JAWABAN SOAL UTK

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS : 2 ( Dua)

================================================================== Nama Siswa : ….

Tanggal : ….

(---)

No Jawaban

1 2 3


(18)

4. Contoh format Kunci Jawaban dan Pedoman penyekoran

Kunci jawaban dan Pedoman Penyekoran

Tes UTK : Bahasa Indonesia Kelas : 2 ( Sekolah Dasar) Tanggal : ….

---No. Kunci Jawaban Skor

1 Mata 2 bila jawaban benar

1 bila jawaban hampir benar (misalnya : nata, ata, ) 0 bila menjawab salah

2 Rawat 2 bila jawaban benar

1 bila jawaban benar lainnya (misalnya : jaga, ) 0 bila menjawab salah

3 B. melihat 1

30


(19)

5. Pedoman Penilaian

Contoh Pedoman Penilaian Tes UTK Bahasa Indonesia Kelas 2

Pada tes Bahasa Indonesia. Seperti contoh tersebut misalnya jumlah soal 30, yang terdiri dari 20 PG dan 10 isian dengan (serta) jumlah skor maksimal 40.

Nilai =

Misal:

Anita dapat menjawab dengan memperoleh skor 32. Nilai Anita = = 80

Artinya Anita untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia telah mencapai tingkat kompetensi (di atas batas kriteria ketuntasan).

6. Analisis Hasil UTK

Analisis hasil UTK dimaksudkan untuk melihat tingkat pencapaian kompetensi yang digunakan sebagai dasar untuk pemetaan mutu pendidikan dan tindak lanjut pembinaan.

Contoh analisis hasil UTK:

Sekolah “ MUSTIKA INDAH’ hasil UTK Bahasa Indonesia kelas 2 sebagai berikut:

• Jumlah murid 30

• Ada 24 murid nilai antara 40 sampai 60 • Ada 2 murid nilai di atas 90

• Ada 3 murid nilai antara 70 sampai 80 • Ada 1 murid nilai kurang dari 40

• Rata rata nilai kurang dari 55

Berdasarkan data tersebut, analisis hasil UTK sekolah “MUSTIKA INDAH” adalah:

- Nilai Bhs Indonesia kelas 2, tidak mencapai kompetensi bila syarat pencapaian ≥ 70

- Perlu dicari penyebab mengapa tidak mencapai nilai kompetensi di sekolah “MUSTIKA INDAH” tersebut


(20)

- Perlu penanganan khusus bagi siswa yang nilainya sangat rendah, dicari penyebabnya

- Bagi murid yang nilai ≥ 90 perlu diberi perlakuan tindak lanjut yang positif untuk murid tersebut yang berimbas pada murid lainnya maupun pemberian penghargaan untuk memotivasi kemajuan.

H. PENUTUP

Panduan ini digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan Ujian Tingkat Kompetensi (UTK) di Sekolah Dasar. Kerjasama dari semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan UTK ini sebagai kunci keberhasilan peningkatan mutu pendidikan. Hal-hal yang belum tercantum dalam panduan ini akan dilengkapi melalui kegiatan bimbingan teknik baik di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota,UPTD Kecamatan dan Satuan Pendidikan (tingkat sekolah).


(1)

Mata

Format contoh tes UTK Kelas 2:

TES UJI TINGKAT KOMPETENSI BAHASA INDONESIA

Nama Siswa : Kelas : Nama sekolah :

Tanggal :

……… Petunjuk Umum:

 (Tes terdiri dari soal 20 PG, 10 Isian)

 Jumlah soal 30 butir 20 PG, 10 Isian

 Jawablah semua soal, bila ada kesulitan guru membantu siswa memahami soal

 Waktu mengerjakan tes 60 menit

 Kerjakan soal pada buku tes.

---Teks bacaan untuk soal no 1 - 3

Mata adalah salah satu panca indra kita

Mata saya ada dua

Mata untuk melihat


(2)

1. Gambar ini adalah….

2. Mata kamu supaya sehat, maka harus di….

3. Mata gunanyauntuk (digunakan untuk apa ?)…. A. Meraba

B. Melihat C. Membaca

4. dst 5. … 6. …

30. …

(Catatan : contoh Model perangkat tes ini hanya sebagian dan hanya untuk inspirasi penulis soal membuat tes UTK)


(3)

3. Lembar Jawaban Soal UTK

Lembar jawaban adalah lembar jawaban yang digunakan siswa untuk menjawab soal soal yang terpisah dari lembar soal. Apabila siswa menjawab pada lembar soal, tidak perlu dibuat lembar jawaban soal.

Contoh lembar Jawaban soal

LEMBAR JAWABAN SOAL UTK

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia

KELAS : 2 ( Dua)

==================================================================

Nama Siswa : …. Tanggal : ….

(---)

No Jawaban

1 2 3


(4)

4. Contoh format Kunci Jawaban dan Pedoman penyekoran

Kunci jawaban dan Pedoman Penyekoran

Tes UTK : Bahasa Indonesia Kelas : 2 ( Sekolah Dasar) Tanggal : ….

---No. Kunci Jawaban Skor

1 Mata 2 bila jawaban benar

1 bila jawaban hampir benar (misalnya : nata, ata, ) 0 bila menjawab salah

2 Rawat 2 bila jawaban benar

1 bila jawaban benar lainnya (misalnya : jaga, ) 0 bila menjawab salah

3 B. melihat 1 30


(5)

5. Pedoman Penilaian

Contoh Pedoman Penilaian Tes UTK Bahasa Indonesia Kelas 2

Pada tes Bahasa Indonesia. Seperti contoh tersebut misalnya jumlah soal 30, yang terdiri dari 20 PG dan 10 isian dengan (serta) jumlah skor maksimal 40.

Nilai =

Misal:

Anita dapat menjawab dengan memperoleh skor 32. Nilai Anita = = 80

Artinya Anita untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia telah mencapai tingkat kompetensi (di atas batas kriteria ketuntasan).

6. Analisis Hasil UTK

Analisis hasil UTK dimaksudkan untuk melihat tingkat pencapaian kompetensi yang digunakan sebagai dasar untuk pemetaan mutu pendidikan dan tindak lanjut pembinaan.

Contoh analisis hasil UTK:

Sekolah “ MUSTIKA INDAH’ hasil UTK Bahasa Indonesia kelas 2 sebagai berikut:

• Jumlah murid 30

• Ada 24 murid nilai antara 40 sampai 60 • Ada 2 murid nilai di atas 90

• Ada 3 murid nilai antara 70 sampai 80 • Ada 1 murid nilai kurang dari 40


(6)

- Perlu penanganan khusus bagi siswa yang nilainya sangat rendah, dicari penyebabnya

- Bagi murid yang nilai ≥ 90 perlu diberi perlakuan tindak lanjut yang positif untuk murid tersebut yang berimbas pada murid lainnya maupun pemberian penghargaan untuk memotivasi kemajuan.

H. PENUTUP

Panduan ini digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan Ujian Tingkat Kompetensi (UTK) di Sekolah Dasar. Kerjasama dari semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan UTK ini sebagai kunci keberhasilan peningkatan mutu pendidikan. Hal-hal yang belum tercantum dalam panduan ini akan dilengkapi melalui kegiatan bimbingan teknik baik di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota,UPTD Kecamatan dan Satuan Pendidikan (tingkat sekolah).