MG Harmonisasi KBLI HS Ekraf 2016
BADAN PUSAT STATISTIK
BUKU 2
Badan Ekonomi Kreatif Indonesia
LAPORAN PENYUSUNAN KEGIATAN
LAPORAN ANALISIS HARMONISASI
KBLI 2015-HS 2012 UNTUK 16 (ENAM BELAS)
SUBSEKTOR EKRAF
LAPORAN ANALISIS HARMONISASI
KBLI 2015 – HS 2012
Untuk 16 (enam belas) SUBSEKTOR EKRAF
Ukuran Buku
: 18,2 x 25,7 cm
Jumlah Halaman
: x + 996
Naskah:
Tim Penyusun
Gambar Kulit:
David Irianto
Diterbitkan oleh:
Badan Pusat Statistik
Dicetak oleh :
C.V. Nario Sari
Laporan ini hanya untuk penggunaan internal Badan Pusat Statistik dan Badan Ekonomi
Kreatif, tidak dipublikasikan untuk umum.
TIM PENYUSUN
Pengarah:
Dr. Dedi Walujadi, S.E., M.A.
Penanggung Jawab:
Dr. Heru Margono, M.Sc.
Editor:
Ir. Lien Suharni, M.M.
Dwi Haryanto, S.Si, S.E, M.E.
Yudhi Agustar Sanjaya, S.S.T, M.Stat
Penulis:
Arifin Rosiadi, S.Si
Shafa Rosea Surbakti, S.S.T, M.Si.
Iin Husjakarsih, S.S.T
Tri Listianingrum, S.S.T
Wiling Alih Maha Ratri, S.S.T, S.E., M.Si
Ratih Putri Pertiwi, S.S.T
Irien Kamaratih Arsiani, S.S.T
RR. Nefriana, S.S.T
Segala puji
syukur
kami
panjatkan
ke hadirat
Tuhan Yang
Maha
Kuasa,
yang
telah melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga “Buku Laporan Analisis
Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 untuk 16 (enam belas) Subsektor Ekraf” dapat
diselesaikan dengan baik. Buku Laporan ini merupakan salah satu output dari
Kerjasama Swakelola antara Badan Pusat statistik (BPS) dengan Badan Ekonomi
Kreatif (Bekraf).
Buku Laporan
Harmonisasi
KBLI
2015
– HS
untuk 16 (enam
Analisis
2012
belas) Subsektor Ekonomi Kreatif menyajikan gambaran tentang harmonisasi kode
agar
KBLI
2015 dengan
kode HS 2012,
dapat
diidentifikasi
kode-kode
barang
yang
akan dan
telah diekspor
oleh subsektor
Ekonomi
Kreatif.
Dengan demikian Buku Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012
untuk
16 (enam belas) Subsektor Ekraf ini diharapkan dapat dijadikan dasar dalam
merumuskan berbagai kebijakan ekspor di bidang ekonomi kreatif.
Akhirnya,
ucapan syukur
dan terimakasih
kami
sampaikan
kepada
semua
pihak, terutama Tim BPS dan Tim Bekraf yang telah bekerja keras dan bekerjasama
untuk menyelesaikan Laporan ini dan telah bersinergi secara solid dalam
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan Kerjasama BPS-Bekraf Tahun 2016 ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.
2016
Jakarta, Oktober
Sekretaris
Utama
Badan Pusat Statistik Republik
Indonesia,
Dr. Dedi Walujadi, S.E, MA.
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN ....................................................................................................v
KATA PENGANTAR ..............................................................................................vii
DAFTAR ISI......................................................................................................... ix
A. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
B. SEKILAS TENTANG EKONOMI KREATIF .......................................................... 2
C. HARMONISASI KBLI 2015 – HS 2012 ............................................................. 3
1. Tujuan Harmonisasi ..................................................................................... 3
2. Mekanisme Harmonisasi .............................................................................. 4
3. Penyusunan KBLI 2015 Ekonomi Kreatif..................................................... 5
4. Penyusunan Komoditas Ekonomi Kreatif .................................................... 7
4.1. Korespondensi KBKI Tahun 2015 ......................................................... 7
4.2. Harmonized System (HS) Tahun 2012 ................................................. 8
5. Sinkronisasi ................................................................................................. 8
D. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 9
E. DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... 10
KBLI 2015 SUBSEKTOR 1 - ARSITEKTUR .......................................................... 11
KBLI 2015 SUBSEKTOR 2 - DESAIN INTERIOR ................................................. 17
KBLI 2015 SUBSEKTOR 3 - DESAIN KOMUNIKASI VISUAL .............................. 25
KBLI 2015 SUBSEKTOR 4 - DESAIN PRODUK ................................................... 33
KBLI 2015 SUBSEKTOR 5 - FILM, ANIMASI, DAN VIDEO ................................. 43
KBLI 2015 SUBSEKTOR 6 - FOTOGRAFI ............................................................ 59
KBLI 2015 SUBSEKTOR 7 - KRIYA .................................................................... 73
KBLI 2015 SUBSEKTOR 8 - KULINER .............................................................. 131
KBLI 2015 SUBSEKTOR 9 - MUSIK .................................................................. 153
KBLI 2015 SUBSEKTOR 10 - FASHION ............................................................ 177
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
ix
KBLI 2015 SUBSEKTOR 11 - APLIKASI DAN GAME DEVELOPER ..................... 201
KBLI 2015 SUBSEKTOR 12 - PENERBITAN ...................................................... 225
KBLI 2015 SUBSEKTOR 13 - PERIKLANAN ...................................................... 251
KBLI 2015 SUBSEKTOR 14 - TV DAN RADIO ................................................... 259
KBLI 2015 SUBSEKTOR 15 - SENI PERTUNJUKAN .......................................... 271
KBLI 2015 SUBSEKTOR 16 - SENI RUPA ......................................................... 285
LAMPIRAN 1. Tabel Korespondensi HS 2012 – KBKI 2015 ............................. 309
LAMPIRAN 2. Tabel Korespondensi KBLI 2015 – KBKI 2015 .......................... 481
LAMPIRAN 3. Tabel Korespondensi HS 2012 – KBLI 2015 .............................. 651
LAMPIRAN 4. Tabel Korespondensi KBLI 2015 – HS 2012 – KBKI 2015 ......... 751
LAMPIRAN 5. Tabel Konversi KBLI 2015 – KBLI 2009 .................................... 941
LAMPIRAN 6. Tabel KBLI Bidang EKRAF Tahun 2014 ..................................... 983
x
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
A. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai suatu negara yang mempunyai populasi penduduk yang besar,
juga memiliki potensi lain yang sangat mendukung yaitu sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya budaya. Dengan peningkatan jumlah penduduk tersebut,
tentunya akan menjadi perhatian dari banyak pihak .
Pertambahan jumlah penduduk merupakan masalah pembangunan yang utama
dan sulit untuk diatasi. Untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi suatu negara
maka harus diupayakan berbagai usaha dalam menekan laju pertumbuhan penduduk
yang demikian cepat karena jumlah penduduk yang besar dapat memicu serta
menimbulkan masalah sosial dan masalah kependudukan yang lain seperti tuntutan akan
pemenuhan kebutuhan pangan, pelayanan dasar, serta penyediaan lapangan kerja.
Usaha lain yang tidak kalah penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi
adalah dengan menempatkan penduduk sebagai titik sentral pembangunan sehingga
keberhasilan pembangunan bukan diukur dari keberhasilan suatu lembaga, instansi
ataupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pelayanan melainkan karena
partisipasi penduduknya secara luas. Upaya ini perlu dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan.
Pemerintah diharapkan dapat menjadi pendukung, pendamping bahkan
menyediakan pelayanan; akan tetapi tujuan utamanya adalah melakukan perberdayaan
masyarakat, dalam hal ini adalah penduduk; agar makin mampu dan mandiri dalam
mengembangkan diri serta meningkatkan partisipasinya. Sehingga pada akhirnya akan
memberikan hasil akhir yang luar biasa dan dapat mendorong percepatan pertumbuhan
ekonomi rakyat banyak.
Hal yang melandasi pemikiran bahwa penduduk merupakan faktor yang sangat
strategis dalam pembangunan nasional antara lain adalah penduduk merupakan pusat
dari kebijakan dan program pembangunan yang dilakukan. Penduduk merupakan subyek
pembangunan yang harus dibina dan dikembangkan sehingga mampu menjadi penggerak
pembangunan. Pembangunan juga harus dikembangkan dengan memperhitungkan
kemampuan penduduk agar dapat berpartisipasi aktif dalam dinamika pembangunan
tersebut. Dengan demikian, pembangunan dapat dikatakan berhasil jika mampu
meningkatkan kesejahteraan penduduknya dalam arti yang luas.
Begitu pula jumlah penduduk yang besar, jika tidak diimbangi dengan
peningkatan kualitas yang memadai maka akan menjadi beban bagi pembangunan. Ada
satu hal yang belakangan ini sering didengungkan dan diyakini mampu membantu
membangkitkan dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara dalam sektor
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
1
riil dengan skala nasional, yaitu ekonomi kreatif. Kegiatan dari ekonomi kreatif bertujuan
agar negara ini dapat memiliki daya saing dengan negara lain khususnya dalam era
perdagangan bebas saat ini.
Bila kita tinjau beberapa abad yang lalu, perekonomian dunia masih menganut
sistem perekonomian tradisional dimana saat itu masih mengandalkan sektor pertanian
sebagai penggerak utama roda perekonomian. Pada saat itu, faktor produksi utama
adalah sumber daya manusia dan sumber daya alam. Terjadinya revolusi industri juga
membawa paradigma baru bahwa sumber produksi barang modal berupa mesin-mesin
industri, sangat berperan dalam meningkatkan perekonomian karena dapat berproduksi
dalam skala yang lebih besar dan lebih efisien.
Era selanjutnya dimana kemajuan teknologi informasi seperti penemuan internet;
membuat koneksi antarnegara tidaklah sulit dan dunia menjadi terintegrasi. Tidak
menutup kemungkinan, dimasa depan kemampuan sumber daya manusia dalam
berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan sesuatu; akan menjadi hal penting dalam
pengembangan kegiatan ekonomi karena merupakan sumber daya yang tiada habisnya
dalam menciptakan nilai tambah dan meningkatkan perekonomian suatu negara.
Dengan kata lain, bila strategi pembangunan masih bertumpu pada sumber daya
alam yang ada dan tanpa melihat potensi sumber daya manusianya maka pembangunan
ekonomi akan menjadi sangat rentan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.
B. SEKILAS TENTANG EKONOMI KREATIF
Berbagai bukti empiris menunjukkan bahwa kemajuan suatu bangsa sebagian
besar ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dan bukan oleh melimpahnya
sumber daya alam. Negara-negara maju saat ini pada umumnya tidak mempunyai sumber
daya alam yang memadai tetapi mempunyai sumber daya manusia yang tangguh.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia harus mampu
bersaing dengan negara lain dalam menghadapi era perdagangan bebas dan global.
Perdagangan global merupakan satu hal yang tidak dapat dielakkan dari kemajuan
teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi dapat membuat batas wilayah sangat tidak
terlihat. Keadaan teknologi yang maju dengan pesat, mengharuskan kita untuk mampu
meningkatkan daya saing pada tingkat global. Dalam konteks globalisasi maka daya saing
merupakan kunci utama agar bisa bersaing dan bertahan. Peningkatan daya saing
tersebut akan membutuhkan daya kreatifitas dan inovasi dari para pelakunya (orang
kreatif) dalam usaha meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Esensi dari kreatifitas adalah ide atau gagasan, dalam hal ini adalah hasil karya
orisinil dan diproteksi oleh Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Dapat dibayangkan
bahwa hanya dengan modal gagasan, seseorang yang kreatif dapat memperoleh
penghasilan yang relatif tinggi. Adanya penemuan ide atau gagasan, telah menjadikan
ekonomi tetap tumbuh secara dinamis.
2
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
Konsep ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru
yang mengintensifkan informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan pada ide dan
ketersediaan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama
dalam kegiatan ekonomi. Industri kreatif merupakan bagian dari ekonomi kreatif sehingga
dapat dirumuskan sebagai kegiatan ekonomi yang mencakup industri dengan kreatifitas
sumber daya manusia sebagai aset utamanya untuk menciptakan nilai tambah ekonomi.
Dengan demikian, negara yang berlimpah ketersediaan orang kreatifnya, tidak
memiliki batasan pertumbuhan sebagaimana perekonomian tradisional terutama yang
berbasis sumber daya yang tidak dapat diperbarui. Maka perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi kreatif secara bersama perlu diintegrasikan dalam sistem
perekonomian Indonesia secara utuh sehingga Indonesia memiliki ketahanan ekonomi
sekaligus ketahanan budaya.
C. HARMONISASI KBLI 2015 – HS 2012
1. Tujuan Harmonisasi
Sebagaimana diketahui, dalam mempelajari fenomena ekonomi dibutuhkan suatu
klasifikasi yang sistematis tentang kegiatan ekonomi. Tujuan utama dari klasifikasi ini
adalah menyediakan suatu sistem pengklasifikasian aktivitas ekonomi yang dapat
digunakan untuk mempelajari satuan-satuan ekonomi.
Disamping itu, dari suatu aktivitas atau kegiatan ekonomi tersebut, akan dihasilkan suatu
produk atau komoditas baik berupa komoditas barang maupun jasa.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyusun beberapa klasifikasi sesuai dengan
kebutuhan pengguna data yang didasarkan pada rujukan internasional agar tersedia
keterbandingan datanya. Adapun klasifikasi yang nantinya akan digunakan dalam
pengidentifikasian kegiatan ekonomi kreatif adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI) dan Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia (KBKI), yang keduanya
diterbitkan pada tahun 2015.
Kedua jenis klasifikasi ini akan digunakan karena pada hasil akhir nanti ingin
diketahui seberapa besar peranan dan kontribusi produk domestik bruto dari aktivitas
ekonomi kreatif. Disamping itu, juga ingin diketahui peranan dan produktivitas ekspor dan
penyerapan tenaga kerja dari masing-masing subsektor ekonomi kreatif.
Oleh karena itu, diperlukan keterlibatan beberapa subject matter di BPS dalam
merumuskan suatu acuan untuk kemudian dijadikan keputusan yang harus disepakati
bersama agar diperoleh data yang seragam.
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
3
Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan harmonisasi ini
adalah :
1. Menyiapkan kerangka kerja yang lebih lengkap dan komprehensif sekaligus
untuk pengembangan lebih lanjut.
2. Menyelaraskan kode komoditas barang dan jasa dari berbagai klasifikasi
dalam menunjang kebutuhan analisis data dan kebutuhan lainnya.
3. Melakukan pengidentifikasian dan pemetaan terhadap komodiats barang dan
jasa yang diusulkan oleh subject matter.
4. Mengevaluasi kembali komoditas yang sudah tercantum.
5. Menyusun dan menyiapkan data hasil penyelarasan.
Selanjutnya data yang telah diselaraskan tersebut akan di-share kepada masingmasing subject matter untuk dilakukan pengolahan selanjutnya sesuai dengan target yang
ingin dicapai.
2. Mekanisme Harmonisasi
Kegiatan harmonisasi merupakan kegiatan yang sangat mendasar untuk segera
dilakukan mengingat output dari kegiatan ini akan digunakan dalam pengolahan
selanjutnya agar diperoleh secepatnya hasil analisis terhadap aktivitas ekonomi kreatif.
Kegiatan ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan inputasi penyusunan KBLI aktivitas ekonomi kreatif.
Pada tahapan ini dilakukan inventarisasi data yang sudah ada yaitu KBLI Bidang
Ekonomi Kreatif Tahun 2014 hasil kerjasama dengan Kementerian Pariwisata Dan
Ekonomi Kreatif.
2. Studi literatur aktivitas ekonomi kreatif.
Yang dilakukan pada tahapan ini adalah dengan mempelajari berbagai referensi yang
berkaitan dengan aktivitas ekonomi kreatif.
3.
Focus Group Discussion.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 18 Juli 2016
dan 2 Agustus 2016, bertempat di Kantor BPS pada jam 16.00 hingga 19.00.
FGD dilakukan secara internal dan intensif dengan mengundang tim subject matter
BPS seperti tim dari Subdirektorat Neraca Jasa, Subdirektorat Statistik Ekspor, dan
Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan.
4. Kegiatan pengolahan dan kompilasi data.
Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat menentukan sehingga data hasil
kompilasi tersebut akan di-share ke masing-masing subject matter untuk dilakukan
pengolahan selanjutnya.
5. Penyusunan laporan harmonisasi.
Dengan adanya tahapan kegiatan ini diharapkan terjadinya kesepakatan dalam
menghasilkan satu data yang terintegrasi.
4
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
3. Penyusunan KBLI 2015 Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif merupakan bagian integral dari pengetahuan yang bersifat
inovasi, pemanfaatan teknologi secara kreatif, dan budaya. Demikian luasnya lingkup
kegiatan yang menjadi bagian dari aktivitas ekonomi kreatif, sehingga dirasa perlu untuk
mengidentifikasi kegiatan dan aktivitas yang menjadi bagian dari 16 subsektor ekonomi
kreatif, berdasarkan KBLI 2015 yang merupakan klasifikasi baku aktivitas ekonomi yang
terdapat di Indonesia.
Identifikasi awal dalam penentuan KBLI ekonomi kreatif didasarkan pada kegiatan
sebelumnya di tahun 2014 ketika Badan Ekonomi Kreatif masih bergabung dengan
Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif. Saat itu cakupan penyusunan kegiatan
ekonomi kreatif masih terdiri dari 15 subsektor dengan jumlah identifikasi KBLI sebanyak
162 kelompok KBLI 5 digit dan masih menggunakan unsur KBLI 2009.
Penyempurnaan KBLI 2009 menjadi KBLI 2015 telah selesai disusun pada bulan
Oktober tahun 2015. Penyempurnaan ini dilakukan mengingat telah berkembangnya
aktivitas ekonomi selama 5 tahun belakangan ini. Penyempurnaan juga dilakukan melalui
pembahasan bersama unit kerja, instansi, lembaga, dan asosiasi terkait.
Dengan demikian, perlu dilakukan konversi dari KBLI 2009 menjadi KBLI 2015
terhadap 162 kelompok KBLI ekonomi kreatif tersebut agar terjadi kesesuaian dalam
menginterpretasikan data dan analisisnya. Pada kegiatan lainnya yaitu rapat pertemuan di
Hotel Horison Bogor, dihasilkan sebanyak 182 KBLI 5 digit dari 16 subsektor; berdasarkan
masukkan dari tim Badan Ekonomi Kreatif dan BPS.
Selanjutnya pada pembahasan di Hotel Aryaduta Jakarta diperoleh masukkan dari
tim Subdirektorat Neraca Jasa, sehingga KBLI aktivitas ekonomi kreatif meningkat
menjadi 223 kelompok 5 digit. Angka inilah yang akhirnya disepakati oleh seluruh tim.
Secara rinci uraian sebanyak 223 KBLI 2015 kelompok 5 digit terdapat dalam Tabel 1.
Rekapitulasi Struktur KBLI 2015 Subsektor Ekonomi Kreatif.
Secara struktur, KBLI merupakan klasifikasi menurut jenis aktivitas ekonomi dan
disusun berdasarkan kerangka konseptual aktivitas produksi yang mengelompokkan unit
produksi menjadi industri yang lebih rinci berdasarkan kesamaan aktivitas ekonomi.
Tabel 1.Rekapitulasi Struktur KBLI 2015
Subsektor Ekonomi Kreatif
No
(1)
1
2
3
4
5
Subsektor
Jumlah
KBLI 5 digit
(2)
(3)
Arsitektur
Desain Interior
Desain Komunikasi Visual
Desain Produk
Film, Animasi, Video
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
2
2
2
3
9
5
No
Subsektor
Jumlah
KBLI 5 digit
(2)
(3)
(1)
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Fotografi
Kriya
Kuliner
Musik
Fashion
Aplikasi dan Game Developer
Penerbitan
Periklanan
Televisi dan Radio
Seni Pertunjukan
Seni Rupa
7
72
32
9
19
13
17
5
5
10
16
Jumlah
223
Dengan demikian, aktivitas yang memiliki proses yang sama dan menggunakan
teknologi yang sama dalam memproduksi barang atau jasa; akan dikelompokkan
bersamaan dalam satu kode KBLI.
Sehingga dari 223 kode KBLI tersebut, belum mencerminkan aktivitas ekonomi
kreatif yang sesungguhnya karena KBLI tidak memisahkan antara aktivitas ekonomi yang
memiliki kriteria kreatif dengan aktivitas yang bukan kreatif.
Juga terdapat beberapa KBLI yang masuk dalam lebih dari satu subsektor ekonomi
kreatif (redundansi) yaitu terdapat pada 14 kode 5 digit KBLI 2015. Secara rinci KBLI
redundansi terdapat dalam tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Kode KBLI 2015 5 Digit yang Muncul di Lebih dari Satu Subsektor
No
6
Kode
KBLI
Judul KBLI 2015
(1)
(2)
1
58200
Penerbitan Piranti Lunak (Software)
(3)
2
59202
3
4
70203
70204
5
70209
Aktivitas Penerbitan Musik dan Buku
Musik
Aktivitas Kehumasan
Aktivitas Konsultasi Investasi dan
Perdagangan Berjangka
Aktivitas Konsultasi Manajemen
Lainnya
6
74100
Aktivitas Perancangan Khusus
Subsektor
(4)
Aplikasi dan Game Developer,
Penerbitan
Musik, Penerbitan
Periklanan, Seni Rupa
Aplikasi dan Game Developer,
Seni Rupa
Periklanan, Seni Rupa
Desain Interior, Desain
Komunikasi Visual, Desain
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
No
Kode
KBLI
Judul KBLI 2015
(1)
(2)
(3)
Subsektor
(4)
Operasional Fasilitas Seni
Hiburan, Seni dan Kreativitas
Produk
Fotografi, Musik, Seni
Pertunjukan, Seni Rupa
Desain Interior, Desain
Komunikasi Visual, Desain
Produk
Film, Animasi, Video; Fashion;
Seni Pertunjukan; Seni Rupa
Fotografi, Musik, Aplikasi dan
Game Developer, Seni
Pertunjukan, Seni Rupa
Fotografi, Seni Pertunjukan
Fotografi, Seni Pertunjukan
Yang Dikelola Pemerintah
Yang Dikelola Swasta
Fotografi, Seni Rupa
Fotografi, Seni Rupa
7
85420
Pendidikan Kebudayaan
8
85497
Pendidikan Teknik Swasta
9
85499
Pendidikan Lainnya Swasta
10
90002
Aktivitas Pekerja Seni
11
12
90006
90009
13
14
91021
91022
Aktivitas
Aktivitas
Lainnya
Museum
Museum
4. Penyusunan Komoditas Ekonomi Kreatif
Seperti halnya KBLI, tujuan utama penyusunan Klasifikasi Baku Komoditas
Indonesia (KBKI) adalah menyediakan kerangka kerja untuk membuat perbandingan
statistik secara internasional, nasional, dan regional berkaitan dengan komoditas atau
barang. Jika KBLI menyajikan sisi dari aktivitas atau kegiatan ekonomi maka KBKI
menyajikan sisi dari produk atau komoditas yang dihasilkan oleh suatu aktivitas ekonomi
tersebut.
Sumber data yang digunakan dalam menentukan komoditas yang mengandung
unsur ekonomi kreatif adalah KBKI 2015 dan Harmonized System (HS) Code 2012. Kedua
sumber data ini berfungsi saling melengkapi agar komoditas yang tercakup menjadi lebih
rinci, lengkap, dan beragam.
4.1. Korespondensi KBKI Tahun 2015
Di dalam buku Korespondensi KBKI yang terbit pada tahun 2015, ada sebanyak
lebih dari 31.000 komoditas yang disandingkan dengan KBLI 2009 dan Harmonized
System (HS) 2012.
Sebagai contoh: Tepung gandum dengan kode KBKI 23110.00.001
berkorespondensi dengan KBLI 2009 (Industri Tepung Terigu - 10617) dan HS 2012
(Tepung Gandum Yang Telah Difortifikasi - 1101.00.10.10).
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
7
Beberapa temuan seperti komoditas yang tidak memiliki korespondensi dengan
KBLI, telah dilengkapi korespondensinya. Ada juga suatu komoditas yang mempunyai
korespondensi ke lebih dari satu HS, menjadi topik yang perlu dibahas dengan subject
matter. Semua temuan tersebut harus dilengkapi dan dapat dijelaskan alasannya, karena
mungkin saja komoditas yang kurang lengkap tersebut merupakan komoditas yang
mengandung unsur ekonomi kreatif dan dapat memberikan nilai tambah yang cukup
signifikan.
Karena seluruh komoditas ini masih memanfaatkan KBLI 2009, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan konversi ke dalam KBLI 2015.
4.2. Harmonized System (HS) Tahun 2012
Sedikit gambaran bahwa Harmonized System merupakan suatu sistem
pengklasifikasian barang yang diperdagangkan di luar negeri dan diatur bea
masuknya. Komoditas yang tercantum dalam HS hanya mencakup komoditas
barang saja sehingga untuk mengukur produktifitas ekspor berupa jasa dan
tenaga kerjanya, akan diketahui kemudian setelah selesainya kegiatan Survei
Khusus Ekonomi Kreatif Tahun 2016 ini. Begitu pula dalam penghitungan PDB
sektor jasa untuk aktivitas ekonomi kreatif, perlu dicari variabel lain sebagai
pembanding.
5. Sinkronisasi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyeragamkan dan menyelaraskan perbedaan
yang ada. Hal ini sangat dimungkinkan karena keterbatasan pengetahuan dan informasi
yang dimiliki oleh masing-masing subject matter. Disamping itu juga adanya komoditas
yang belum terklasifikasikan dengan jelas dalam KBKI 2015.
Adapun yang dilakukan dalam kegiatan ini diantaranya adalah melakukan proses
matching KBLI. Subdirektorat Statistik Ekspor telah melakukan identifikasi KBLI terhadap
komoditas yang ada di HS 2012. Setelah disandingkan hasilnya dengan database yang
ada di Metodologi, ternyata ada sedikit perbedaan. Selanjutnya dilakukan pembahasan
bersama dengan tetap merujuk pada rujukan aslinya yaitu ISIC Rev.4.
Selain itu masih ada temuan lain berupa beberapa komoditas di HS yang belum
terekam dalam database KBKI dan ditengarai mengandung unsur ekonomi kreatif. Setelah
dilakukan pengecekan database, ternyata sebenarnya sudah ada komoditas yang mirip
dengannya hanya saja terjadi sedikit kesalahan entri data dan database segera diperbaiki.
Temuan berikutnya yaitu satu komoditas HS 2012 berkorespondensi dengan lebih
dari satu KBLI 2015. Hasil penelusuran menggambarkan betapa sulitnya menerjemahkan
8
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
kata “Lain-lain” dalam HS, apalagi bila sudah memiliki hierarki atau jenjang yang lebih
dalam.
Komoditas “Lain-lain” dalam HS diterjemahkan sebagai kumpulan komoditas yang tidak
terdeskripsi secara jelas pada jenjang diatasnya. Sehingga memungkinkan untuk
berkorespondensi dengan lebih dari satu KBLI.
Dari berbagai temuan tersebut, sangat nyatalah bahwa kegiatan sinkronisasi ini
sangat diperlukan untuk mencapai keseragaman data dengan berbagai kesepakatannya,
selama masih dapat dijelaskan alasannya.
D. Kesimpulan dan Saran
Dari beberapa pertemuan yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan
dan saran yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Konsep ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep baru dengan
mengintensifkan informasi dan kreatifitas yang mengandalkan ide dan
kemampuan sumber daya manusia dalam menciptakan dan meningkatkan nilai
tambah ekonomi.
Untuk mengukur seberapa besar produktivitas, peranan, dan kontribusi PDB,
nilai ekspor, dan tenaga kerja dari aktivitas ekonomi kreatif, diperlukan dua jenis
klasifikasi yaitu KBLI 2015 dan KBKI 2015. Adapun pengelompokkan komoditas
barang yang ada pada HS Code 2012, hanya sebagai pelengkap dan
pembanding agar cakupan komoditas barang yang dihasilkan dari aktivitas
ekonomi kreatif tersebut menjadi lebih rinci dan beragam.
Sedangkan sektor jasa yang sangat sedikit informasinya, akan diperoleh
hasilnya melalui Survei Khusus Ekonomi Kreatif yang dilaksanakan pada tahun
2016 ini.
Didalam mekanisme harmonisasi terdapat kegiatan FGD. Kegiatan ini bertujuan
untuk menyelaraskan dan menyeragamkan perbedaan yang terjadi baik dari
segi konsep, definisi, dan data yang tersedia. Dengan demikian akan diperoleh
keputusan yang jelas dan perlu disepakati dalam mencapai data yang
terintegrasi.
Begitu luasnya lingkup kegiatan yang menjadi bagian dari aktivitas ekonomi
kreatif, sehingga sulit untuk memisahkan aktivitas kreatif dan yang bukan
menjadi bagian dari ekonomi kreatif karena saling beririsan. Demikian halnya
dengan struktur KBLI 5 digit yang belum mampu memisahkan antara aktivitas
usaha yang mempunyai kriteria ekonomi kreatif dengan yang bukan ekonomi
kreatif.
Adanya saran dan usulan agar KBLI 2015 diturunkan lagi hingga level 6 atau 7
digit agar mampu menggambarkan aktivitas ekonomi kreatif yang lebih nyata
dan konkret sehingga analisis akan menjadi lebih tajam.
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
9
E. Daftar Singkatan
Beberapa singkatan yang terdapat dalam laporan ini
BPS
:
Badan Pusat Statistik
Ekraf
:
Ekonomi Kreatif
FGD
:
Focus Group Discussion
HAKI
:
Hak Atas Kekayaan Intelektual
HS
:
Harmonized System
ISIC
:
International Standard Industrial Classification of All Economic
Activities
KBKI
:
Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia
KBLI
:
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
PDB
:
Produk Domestik Bruto
YBDI
:
Yang Berkaitan Dengan Itu
YTDL
:
Yang Tidak Diklasifikasikan Ditempat Lain
10
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
SUBSEKTOR 1 :
ARSITEKTUR
Kategori / Kode
KBLI 2015
M
Judul – Deskripsi KBLI 2015
AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS
Kategori ini mencakup khususnya kegiatan profesional, ilmu
pengetahuan dan teknik, kegiatan ini membutuhkan suatu tingkat
pelatihan yang tinggi dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan khusus yang tersedia untuk pengguna.
71
AKTIVITAS ARSITEKTUR DAN KEINSINYURAN; ANALISIS DAN
UJI TEKNIS
Golongan pokok ini mencakup kegiatan penyediaan jasa arsitektur,
jasa keinsinyuran, jasa drafting, jasa inspeksi bangunan dan jasa
pengukuran tanah (surveying) dan jasa pembuatan peta (mapping).
Golongan pokok ini juga mencakup kegiatan pelaksanaan jasa
pengujian fisik, kimiawi dan analisis lainnya.
711
AKTIVITAS ARSITEKTUR DAN KEINSINYURAN SERTA
KONSULTASI TEKNIS YBDI
Golongan ini mencakup kegiatan penyediaan jasa arsitektur,
keinsinyuran, drafting, inspeksi bangunan, pengukuran tanah,
pembuatan peta dan jasa sejenisnya. Golongan ini juga mencakup
kegiatan perancangan dan konsultasi perencanaan proyek, kota
(besar/kecil), kegiatan perancangan yang mencakup arsitektur
landscape, permesinan dan berbagai bidang teknik mesin.
Golongan ini mencakup kegiatan perluasan proyek berbagai fasilitas
dan yang berhubungan dengan kegiatan pengukuran tanah geologi.
7110
AKTIVITAS ARSITEKTUR DAN KEINSINYURAN SERTA
KONSULTASI TEKNIS YBDI
Subgolongan ini mencakup kegiatan penyediaan jasa arsitektur, jasa
keinsinyuran, jasa drafting, jasa inspeksi gedung atau bangunan dan
jasa survei dan pemetaan dan jasa sejenisnya.
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
13
Kategori / Kode
KBLI 2015
Judul – Deskripsi KBLI 2015
Subgolongan ini mencakup :
- Aktivitas konsultasi arsitektur, seperti perancangan gedung dan
drafting, perencanaan perkotaan dan arsitektur landscape, termasuk
jasa inspeksi gedung atau bangunan
- Perancangan teknik dan kegiatan konsultasi, seperti permesinan
pabrik dan proses industri; proyek yang melibatkan teknik sipil, teknik
hidrolik, teknik lalu-lintas; perluasan dan realisasi proyek yang
berhubungan dengan teknik listrik dan elektro, teknik pertambangan,
teknik kimia, mekanik, teknik industri dan teknik sistem dan teknik
keamanan; proyek manajemen air; dan kegiatan manajemen proyek
yang berkaitan dengan konstruksi
- Perluasan proyek yang menggunakan AC, pendingin, kebersihan dan
teknik pengontrolan polusi, teknik akustik dan lain-lain
- Survei geofisika, geologi dan survei seismik atau gempa bumi
- Aktivitas survei geodetik meliputi kegiatan survei batas dan tanah,
survei hidrologi, survei keadaan di bawah permukaan tanah dan
kegiatan informasi spasial dan kartografi
Subgolongan ini tidak mencakup :
- Uji coba pengeboran yang berhubungan dengan operasi
pertambangan, lihat 0910, 0990
- Pengembangan atau publikasi yang berhubungan dengan software,
lihat 5820, 6201
- Aktivitas konsultasi komputer, lihat 6202, 6209
- Uji teknik, lihat 7120
- Aktivitas penelitian dan pengembangan yang berhubungan dengan
teknik, lihat 7210
- Dekorasi interior, lihat 7410
- Pencitraan dari udara, lihat 7420
14
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
Kategori / Kode
KBLI 2015
71101
Judul – Deskripsi KBLI 2015
AKTIVITAS ARSITEKTUR
Kelompok ini mencakup kegiatan penyediaan jasa konsultasi arsitek,
seperti jasa arsitektur perancangan gedung dan drafting, jasa
arsitektur perencanaan perkotaan dan arsitektur landscape, jasa
arsitektur pemugaran bangunan bersejarah, termasuk jasa inspeksi
gedung atau bangunan.
71102
AKTIVITAS KEINSINYURAN DAN KONSULTASI TEKNIS YBDI
Kelompok ini mencakup kegiatan perancangan teknik dan konsultasi,
seperti permesinan, pabrik dan proses industri; proyek yang
melibatkan teknik sipil, teknik hidrolik, teknik lalu lintas; perluasan dan
realisasi proyek yang berhubungan dengan teknik listrik dan elektro,
teknik pertambangan, teknik kimia, mekanik, teknik industri dan teknik
sistem dan teknik keamanan; proyek manajemen air; dan kegiatan
manajemen proyek yang berkaitan dengan konstruksi; kegiatan
perluasan proyek yang menggunakan AC, pendingin, kebersihan dan
teknik pengontrolan polusi, teknik akustik dan lain-lain; kegiatan survei
geofisika, geologi dan survei seismik atau gempa bumi; kegiatan survei
geodetik meliputi kegiatan survei batas dan tanah, survei hidrologi,
survei keadaan di bawah permukaan tanah dan kegiatan informasi
spasial dan kartografi termasuk kegiatan pemetaan.
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
15
SUBSEKTOR 2 :
DESAIN INTERIOR
Kategori / Kode
KBLI 2015
M
Judul – Deskripsi KBLI 2015
AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS
Kategori ini mencakup khususnya kegiatan profesional, ilmu
pengetahuan dan teknik, kegiatan ini membutuhkan suatu tingkat
pelatihan yang tinggi dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan khusus yang tersedia untuk pengguna.
74
AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS LAINNYA
Golongan pokok di sini mencakup kegiatan penyediaan jasa ilmu
pengetahuan dan teknisi profesional (kecuali kegiatan hukum dan
akuntansi; kegiatan arsitek dan teknik sipil; uji dan analisis secara
teknis; manajemen dan kegiatan konsultasi manajemen; penelitian dan
pengembangan serta kegiatan periklanan). Kegiatan penulis untuk
semua subyek mencakup penulis fiksi, teknis dan lain-lain
diklasifikasikan dalam subgolongan 9000.
741
AKTIVITAS PERANCANGAN KHUSUS
Golongan ini mencakup kegiatan penyediaan jasa perancangan mode
yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi, sepatu, perhiasan,
furnitur dan dekorasi interior serta barang mode lainnya seperti barang
pribadi atau rumah tangga, termasuk jasa perancang grafik dan
kegiatan dekorator interior.
7410
AKTIVITAS PERANCANGAN KHUSUS
Subgolongan ini mencakup :
- Perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi,
sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior lain serta barang
mode lainnya seperti halnya barang pribadi atau rumah tangga
- Perancangan industrial, yaitu penciptaan dan pengembangan desain
dan spesifikasi yang mengoptimalkan penggunaan, nilai dan tampilan
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
19
Kategori / Kode
KBLI 2015
Judul – Deskripsi KBLI 2015
produk, termasuk penentuan bahan, konstruksi, mekanisme, bentuk,
warna dan penyelesaian akhir permukaan produk, pendekatan
kepada kebutuhan dan karasteristik manusia, keamanan, pengenalan
pasar dan efisien dalam produksi, distribusi, penggunaan dan
produksi
- Perancangan grafis
- Kegiatan dekorator interior
Subgolongan ini tidak mencakup :
- Perancangan dan pemrograman halaman web, lihat 6201
- Perancangan arsitektur, lihat 7110
- Perancangan teknik dan rekayasa, yaitu penerapan konsep dan
hukum fisik teknik dalam perancangan mesin, materi, instrumen,
struktur, proses dan sistem, lihat 7110
- Perancangan panggung teater, lihat 9000
74100
AKTIVITAS PERANCANGAN KHUSUS
Kelompok ini mencakup kegiatan penyediaan jasa perancangan
khusus, seperti perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil,
pakaian jadi, sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior lain serta
barang mode lainnya seperti halnya barang pribadi atau rumah
tangga; perancang industrial, yaitu penciptaan dan pengembangan
desain dan spesifikasi yang mengoptimalkan penggunaan, nilai dan
tampilan produk, termasuk penentuan bahan, konstruksi, mekanisme,
bentuk, warna dan penyelesaian akhir permukaan produk, pendekatan
kepada kebutuhan dan karasteristik manusia, keamanan, pengenalan
pasar dan efisien dalam produksi, distribusi, penggunaan dan produksi;
kegiatan perancangan grafis, kegiatan desainer interior dan kegiatan
dekorator interior.
20
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
Kategori / Kode
KBLI 2015
P
Judul – Deskripsi KBLI 2015
PENDIDIKAN
Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan
dan untuk berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis seperti
halnya dengan berbagai cara komunikasi. Kategori ini juga mencakup
pendidikan yang diselenggarakan oleh institusi yang berbeda dalam
sistem sekolah umum pada tingkat yang berbeda-beda seperti halnya
pendidikan untuk usia dewasa, program literasi dan lain-lain. Juga
mencakup akademi dan sekolah militer, sekolah penjara dan lain-lain
sesuai dengan tingkatan masing-masing.
Untuk setiap tingkat pendidikan pertama, kelompok ini mencakup
pendidikan khusus termasuk siswa cacat baik mental atau fisik.
Kategori ini mencakup pendidikan negeri dan swasta juga mencakup
pengajaran yang terutama mengenai kegiatan olahraga dan hiburan
dan kegiatan penunjang pendidikan. Pendidikan dapat disediakan
dalam ruangan, melalui penyiaran radio dan televisi, internet dan surat
menyurat.
85
PENDIDIKAN
Golongan pokok ini mencakup kegiatan pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan tinggi dan pendidikan lain. Golongan pokok ini
juga mencakup jasa penunjang pendidikan dan pendidikan anak usia
dini (pra sekolah).
854
PENDIDIKAN LAINNYA
Golongan ini mencakup kegiatan pendidikan dan pelatihan lanjutan
untuk pendidikan umum dan kejuruan, pengajaran dapat disediakan
dalam berbagai cara komunikasi.
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
21
Kategori / Kode
KBLI 2015
Judul – Deskripsi KBLI 2015
Golongan ini juga mencakup pengajaran yang menawarkan kegiatan
atletik, bahasa asing, seni, drama atau musik atau ketrampilan lain
atau pelatihan khusus, yang tidak setara dengan golongan pendidikan
tinggi.
Pendidikan olahraga dan rekreasi mencakup penyediaan pengajaran
kegiatan atletik untuk sekelompok individu, seperti yang diberikan di
sekolah atau perkemahan. Pengajaran yang diberikan di sini
mencakup olahraga, permainan dan pengajaran guru, termasuk
pengajaran yoga. Pendidikan budaya mencakup pengajaran dalam
seni, drama dan musik. Pendidikan ini resminya mengelola pengajaran
tetapi pengajaran semacam ini tidak menunjuk pada saat diploma
profesional, sarjana muda dan sarjana penuh.
Golongan ini mencakup jasa tutorial akademis, lembaga bimbingan
belajar, pusat belajar perbaikan, pengajaran bahasa, kecepatan
membaca dan keagamaan.
Golongan ini juga mencakup pelatihan ketrampilan seperti sekolah
mengemudi mobil, mengemudi pesawat terbang, pelatihan penjaga
pantai, pelatihan cara bertahan hidup, pelatihan teknik berbicara atau
pidato dan komputer.
8549
PENDIDIKAN LAINNYA YTDL
Subgolongan ini mencakup penyediaan pengajaran dan pelatihan
khusus, semacam kursus umumnya untuk orang dewasa dan tidak
dapat disamakan dengan pendidikan pada golongan 851-853.
Subgolongan ini tidak mencakup sekolah akademis, perguruan tinggi
dan universitas. Pengajaran dapat dilaksanakan dalam berbagai
bentuk, seperti fasilitas pelatihan pendidikan, lembaga pendidikan,
22
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
Kategori / Kode
KBLI 2015
Judul – Deskripsi KBLI 2015
tempat kerja, dalam kelas atau rumah dan melalui surat menyurat,
radio, televisi, internet atau dengan cara lain. Pengajaran ini tidak
ditujukan untuk mendapatkan ijazah sekolah, sarjana muda atau gelar
sarjana.
Subgolongan ini mencakup :
- Pendidikan yang tidak berjenjang
- Jasa pengajar privat akademis
- Persiapan penerimaan perguruan tinggi
- Pusat pembelajaran yang menawarkan kursus remedial (perbaikan)
- Kursus untuk meninjau ujian profesional
- Pengajaran bahasa dan pengajaran keahlian percakapan
- Pengajaran membaca cepat
- Pengajaran Agama
Subgolongan ini juga mencakup :
- Sekolah mengemudi kendaraan bermotor
- Sekolah terbang
- Pelatihan penjaga keselamatan
- Pelatihan bertahan hidup
- Pelatihan berbicara di depan umum
- Pelatihan komputer
Subgolongan ini tidak mencakup :
- Program gerakan pemberantasan buta huruf untuk orang dewasa,
lihat 8511, 8512
- Pendidikan menengah umum, lihat 8521, 8522, 8523, 8524
- Pendidikan tinggi, lihat 8531, 8532
- Pendidikan kebudayaan, lihat 8542
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
23
Kategori / Kode
KBLI 2015
85497
Judul – Deskripsi KBLI 2015
PENDIDIKAN TEKNIK SWASTA
Kelompok ini mencakup kegiatan pendidikan teknik diselenggarakan
swasta. Kegiatan yang termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa
pendidikan atau kursus desain, desain grafis, desain interior,
elektronika, engineering, instalasi listrik, konstruksi, las, mekanik
otomotif mobil dan motor, sekolah mengemudi kendaraan bermotor
(mengemudi), pemetaan, perminyakan, rancang/tata bangunan, riset,
teknik, teknik industri, teknik kelautan, teknik mesin, teknik sipil,
teknisi alat berat, teknisi handphone, teknisi komputer, telekomunikasi
dan lain-lain.
24
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
SUBSEKTOR 3 :
DESAIN KOMUNIKASI
VISUAL
Kategori / Kode
KBLI 2015
M
Judul – Deskripsi KBLI 2015
AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS
Kategori ini mencakup khususnya kegiatan profesional, ilmu
pengetahuan dan teknik, kegiatan ini membutuhkan suatu tingkat
pelatihan yang tinggi dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan khusus yang tersedia untuk pengguna.
74
AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS LAINNYA
Golongan pokok di sini mencakup kegiatan penyediaan jasa ilmu
pengetahuan dan teknisi profesional (kecuali kegiatan hukum dan
akuntansi; kegiatan arsitek dan teknik sipil; uji dan analisis secara
teknis; manajemen dan kegiatan konsultasi manajemen; penelitian dan
pengembangan serta kegiatan periklanan). Kegiatan penulis untuk
semua subyek mencakup penulis fiksi, teknis dan lain-lain
diklasifikasikan dalam subgolongan 9000.
741
AKTIVITAS PERANCANGAN KHUSUS
Golongan ini mencakup kegiatan penyediaan jasa perancangan mode
yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi, sepatu, perhiasan,
furnitur dan dekorasi interior serta barang mode lainnya seperti barang
pribadi atau rumah tangga, termasuk jasa perancang grafik dan
kegiatan dekorator interior.
7410
AKTIVITAS PERANCANGAN KHUSUS
Subgolongan ini mencakup :
- Perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi,
sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior lain serta barang
mode lainnya seperti halnya barang pribadi atau rumah tangga
- Perancangan industrial, yaitu penciptaan dan pengembangan desain
dan spesifikasi yang mengoptimalkan penggunaan, nilai dan tampilan
produk, termasuk penentuan bahan, konstruksi, mekanisme, bentuk,
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
27
Kategori / Kode
KBLI 2015
Judul – Deskripsi KBLI 2015
warna dan penyelesaian akhir permukaan produk, pendekatan
kepada kebutuhan dan karasteristik manusia, keamanan, pengenalan
pasar dan efisien dalam produksi, distribusi, penggunaan dan
produksi
- Perancangan grafis
- Kegiatan dekorator interior
Subgolongan ini tidak mencakup :
- Perancangan dan pemrograman halaman web, lihat 6201
- Perancangan arsitektur, lihat 7110
- Perancangan teknik dan rekayasa, yaitu penerapan konsep dan
hukum fisik
teknik dalam perancangan mesin, materi, instrumen, struktur, proses
dan sistem, lihat 7110
- Perancangan panggung teater, lihat 9000
74100
AKTIVITAS PERANCANGAN KHUSUS
Kelompok ini mencakup kegiatan penyediaan jasa perancangan
khusus, seperti perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil,
pakaian jadi, sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior lain serta
barang mode lainnya seperti halnya barang pribadi atau rumah
tangga; perancang industrial, yaitu penciptaan dan pengembangan
desain dan spesifikasi yang mengoptimalkan penggunaan, nilai dan
tampilan produk, termasuk penentuan bahan, konstruksi, mekanisme,
bentuk, warna dan penyelesaian akhir permukaan produk, pendekatan
kepada kebutuhan dan karasteristik manusia, keamanan, pengenalan
pasar dan efisien dalam produksi, distribusi, penggunaan dan produksi;
kegiatan perancangan grafis, kegiatan desainer interior dan kegiatan
dekorator interior.
28
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
Kategori / Kode
KBLI 2015
P
Judul – Deskripsi KBLI 2015
PENDIDIKAN
Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan
dan untuk berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis seperti
halnya dengan berbagai cara komunikasi. Kategori ini juga mencakup
pendidikan yang diselenggarakan oleh institusi yang berbeda dalam
sistem sekolah umum pada tingkat yang berbeda-beda seperti halnya
pendidikan untuk usia dewasa, program literasi dan lain-lain. Juga
mencakup akademi dan sekolah militer, sekolah penjara dan lain-lain
sesuai dengan tingkatan masing-masing.
Untuk setiap tingkat pendidikan pertama, kelompok ini mencakup
pendidikan khusus termasuk siswa cacat baik mental atau fisik.
Kategori ini mencakup pendidikan negeri dan swasta juga mencakup
pengajaran yang terutama mengenai kegiatan olahraga dan hiburan
dan kegiatan penunjang pendidikan. Pendidikan dapat disediakan
dalam ruangan, melalui penyiaran radio dan televisi, internet dan surat
menyurat.
85
PENDIDIKAN
Golongan pokok ini mencakup kegiatan pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan tinggi dan pendidikan lain. Golongan pokok ini
juga mencakup jasa penunjang pendidikan dan pendidika
BUKU 2
Badan Ekonomi Kreatif Indonesia
LAPORAN PENYUSUNAN KEGIATAN
LAPORAN ANALISIS HARMONISASI
KBLI 2015-HS 2012 UNTUK 16 (ENAM BELAS)
SUBSEKTOR EKRAF
LAPORAN ANALISIS HARMONISASI
KBLI 2015 – HS 2012
Untuk 16 (enam belas) SUBSEKTOR EKRAF
Ukuran Buku
: 18,2 x 25,7 cm
Jumlah Halaman
: x + 996
Naskah:
Tim Penyusun
Gambar Kulit:
David Irianto
Diterbitkan oleh:
Badan Pusat Statistik
Dicetak oleh :
C.V. Nario Sari
Laporan ini hanya untuk penggunaan internal Badan Pusat Statistik dan Badan Ekonomi
Kreatif, tidak dipublikasikan untuk umum.
TIM PENYUSUN
Pengarah:
Dr. Dedi Walujadi, S.E., M.A.
Penanggung Jawab:
Dr. Heru Margono, M.Sc.
Editor:
Ir. Lien Suharni, M.M.
Dwi Haryanto, S.Si, S.E, M.E.
Yudhi Agustar Sanjaya, S.S.T, M.Stat
Penulis:
Arifin Rosiadi, S.Si
Shafa Rosea Surbakti, S.S.T, M.Si.
Iin Husjakarsih, S.S.T
Tri Listianingrum, S.S.T
Wiling Alih Maha Ratri, S.S.T, S.E., M.Si
Ratih Putri Pertiwi, S.S.T
Irien Kamaratih Arsiani, S.S.T
RR. Nefriana, S.S.T
Segala puji
syukur
kami
panjatkan
ke hadirat
Tuhan Yang
Maha
Kuasa,
yang
telah melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga “Buku Laporan Analisis
Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 untuk 16 (enam belas) Subsektor Ekraf” dapat
diselesaikan dengan baik. Buku Laporan ini merupakan salah satu output dari
Kerjasama Swakelola antara Badan Pusat statistik (BPS) dengan Badan Ekonomi
Kreatif (Bekraf).
Buku Laporan
Harmonisasi
KBLI
2015
– HS
untuk 16 (enam
Analisis
2012
belas) Subsektor Ekonomi Kreatif menyajikan gambaran tentang harmonisasi kode
agar
KBLI
2015 dengan
kode HS 2012,
dapat
diidentifikasi
kode-kode
barang
yang
akan dan
telah diekspor
oleh subsektor
Ekonomi
Kreatif.
Dengan demikian Buku Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012
untuk
16 (enam belas) Subsektor Ekraf ini diharapkan dapat dijadikan dasar dalam
merumuskan berbagai kebijakan ekspor di bidang ekonomi kreatif.
Akhirnya,
ucapan syukur
dan terimakasih
kami
sampaikan
kepada
semua
pihak, terutama Tim BPS dan Tim Bekraf yang telah bekerja keras dan bekerjasama
untuk menyelesaikan Laporan ini dan telah bersinergi secara solid dalam
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan Kerjasama BPS-Bekraf Tahun 2016 ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.
2016
Jakarta, Oktober
Sekretaris
Utama
Badan Pusat Statistik Republik
Indonesia,
Dr. Dedi Walujadi, S.E, MA.
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN ....................................................................................................v
KATA PENGANTAR ..............................................................................................vii
DAFTAR ISI......................................................................................................... ix
A. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
B. SEKILAS TENTANG EKONOMI KREATIF .......................................................... 2
C. HARMONISASI KBLI 2015 – HS 2012 ............................................................. 3
1. Tujuan Harmonisasi ..................................................................................... 3
2. Mekanisme Harmonisasi .............................................................................. 4
3. Penyusunan KBLI 2015 Ekonomi Kreatif..................................................... 5
4. Penyusunan Komoditas Ekonomi Kreatif .................................................... 7
4.1. Korespondensi KBKI Tahun 2015 ......................................................... 7
4.2. Harmonized System (HS) Tahun 2012 ................................................. 8
5. Sinkronisasi ................................................................................................. 8
D. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................. 9
E. DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... 10
KBLI 2015 SUBSEKTOR 1 - ARSITEKTUR .......................................................... 11
KBLI 2015 SUBSEKTOR 2 - DESAIN INTERIOR ................................................. 17
KBLI 2015 SUBSEKTOR 3 - DESAIN KOMUNIKASI VISUAL .............................. 25
KBLI 2015 SUBSEKTOR 4 - DESAIN PRODUK ................................................... 33
KBLI 2015 SUBSEKTOR 5 - FILM, ANIMASI, DAN VIDEO ................................. 43
KBLI 2015 SUBSEKTOR 6 - FOTOGRAFI ............................................................ 59
KBLI 2015 SUBSEKTOR 7 - KRIYA .................................................................... 73
KBLI 2015 SUBSEKTOR 8 - KULINER .............................................................. 131
KBLI 2015 SUBSEKTOR 9 - MUSIK .................................................................. 153
KBLI 2015 SUBSEKTOR 10 - FASHION ............................................................ 177
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
ix
KBLI 2015 SUBSEKTOR 11 - APLIKASI DAN GAME DEVELOPER ..................... 201
KBLI 2015 SUBSEKTOR 12 - PENERBITAN ...................................................... 225
KBLI 2015 SUBSEKTOR 13 - PERIKLANAN ...................................................... 251
KBLI 2015 SUBSEKTOR 14 - TV DAN RADIO ................................................... 259
KBLI 2015 SUBSEKTOR 15 - SENI PERTUNJUKAN .......................................... 271
KBLI 2015 SUBSEKTOR 16 - SENI RUPA ......................................................... 285
LAMPIRAN 1. Tabel Korespondensi HS 2012 – KBKI 2015 ............................. 309
LAMPIRAN 2. Tabel Korespondensi KBLI 2015 – KBKI 2015 .......................... 481
LAMPIRAN 3. Tabel Korespondensi HS 2012 – KBLI 2015 .............................. 651
LAMPIRAN 4. Tabel Korespondensi KBLI 2015 – HS 2012 – KBKI 2015 ......... 751
LAMPIRAN 5. Tabel Konversi KBLI 2015 – KBLI 2009 .................................... 941
LAMPIRAN 6. Tabel KBLI Bidang EKRAF Tahun 2014 ..................................... 983
x
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
A. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai suatu negara yang mempunyai populasi penduduk yang besar,
juga memiliki potensi lain yang sangat mendukung yaitu sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya budaya. Dengan peningkatan jumlah penduduk tersebut,
tentunya akan menjadi perhatian dari banyak pihak .
Pertambahan jumlah penduduk merupakan masalah pembangunan yang utama
dan sulit untuk diatasi. Untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi suatu negara
maka harus diupayakan berbagai usaha dalam menekan laju pertumbuhan penduduk
yang demikian cepat karena jumlah penduduk yang besar dapat memicu serta
menimbulkan masalah sosial dan masalah kependudukan yang lain seperti tuntutan akan
pemenuhan kebutuhan pangan, pelayanan dasar, serta penyediaan lapangan kerja.
Usaha lain yang tidak kalah penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi
adalah dengan menempatkan penduduk sebagai titik sentral pembangunan sehingga
keberhasilan pembangunan bukan diukur dari keberhasilan suatu lembaga, instansi
ataupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pelayanan melainkan karena
partisipasi penduduknya secara luas. Upaya ini perlu dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan.
Pemerintah diharapkan dapat menjadi pendukung, pendamping bahkan
menyediakan pelayanan; akan tetapi tujuan utamanya adalah melakukan perberdayaan
masyarakat, dalam hal ini adalah penduduk; agar makin mampu dan mandiri dalam
mengembangkan diri serta meningkatkan partisipasinya. Sehingga pada akhirnya akan
memberikan hasil akhir yang luar biasa dan dapat mendorong percepatan pertumbuhan
ekonomi rakyat banyak.
Hal yang melandasi pemikiran bahwa penduduk merupakan faktor yang sangat
strategis dalam pembangunan nasional antara lain adalah penduduk merupakan pusat
dari kebijakan dan program pembangunan yang dilakukan. Penduduk merupakan subyek
pembangunan yang harus dibina dan dikembangkan sehingga mampu menjadi penggerak
pembangunan. Pembangunan juga harus dikembangkan dengan memperhitungkan
kemampuan penduduk agar dapat berpartisipasi aktif dalam dinamika pembangunan
tersebut. Dengan demikian, pembangunan dapat dikatakan berhasil jika mampu
meningkatkan kesejahteraan penduduknya dalam arti yang luas.
Begitu pula jumlah penduduk yang besar, jika tidak diimbangi dengan
peningkatan kualitas yang memadai maka akan menjadi beban bagi pembangunan. Ada
satu hal yang belakangan ini sering didengungkan dan diyakini mampu membantu
membangkitkan dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara dalam sektor
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
1
riil dengan skala nasional, yaitu ekonomi kreatif. Kegiatan dari ekonomi kreatif bertujuan
agar negara ini dapat memiliki daya saing dengan negara lain khususnya dalam era
perdagangan bebas saat ini.
Bila kita tinjau beberapa abad yang lalu, perekonomian dunia masih menganut
sistem perekonomian tradisional dimana saat itu masih mengandalkan sektor pertanian
sebagai penggerak utama roda perekonomian. Pada saat itu, faktor produksi utama
adalah sumber daya manusia dan sumber daya alam. Terjadinya revolusi industri juga
membawa paradigma baru bahwa sumber produksi barang modal berupa mesin-mesin
industri, sangat berperan dalam meningkatkan perekonomian karena dapat berproduksi
dalam skala yang lebih besar dan lebih efisien.
Era selanjutnya dimana kemajuan teknologi informasi seperti penemuan internet;
membuat koneksi antarnegara tidaklah sulit dan dunia menjadi terintegrasi. Tidak
menutup kemungkinan, dimasa depan kemampuan sumber daya manusia dalam
berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan sesuatu; akan menjadi hal penting dalam
pengembangan kegiatan ekonomi karena merupakan sumber daya yang tiada habisnya
dalam menciptakan nilai tambah dan meningkatkan perekonomian suatu negara.
Dengan kata lain, bila strategi pembangunan masih bertumpu pada sumber daya
alam yang ada dan tanpa melihat potensi sumber daya manusianya maka pembangunan
ekonomi akan menjadi sangat rentan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.
B. SEKILAS TENTANG EKONOMI KREATIF
Berbagai bukti empiris menunjukkan bahwa kemajuan suatu bangsa sebagian
besar ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dan bukan oleh melimpahnya
sumber daya alam. Negara-negara maju saat ini pada umumnya tidak mempunyai sumber
daya alam yang memadai tetapi mempunyai sumber daya manusia yang tangguh.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia harus mampu
bersaing dengan negara lain dalam menghadapi era perdagangan bebas dan global.
Perdagangan global merupakan satu hal yang tidak dapat dielakkan dari kemajuan
teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi dapat membuat batas wilayah sangat tidak
terlihat. Keadaan teknologi yang maju dengan pesat, mengharuskan kita untuk mampu
meningkatkan daya saing pada tingkat global. Dalam konteks globalisasi maka daya saing
merupakan kunci utama agar bisa bersaing dan bertahan. Peningkatan daya saing
tersebut akan membutuhkan daya kreatifitas dan inovasi dari para pelakunya (orang
kreatif) dalam usaha meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Esensi dari kreatifitas adalah ide atau gagasan, dalam hal ini adalah hasil karya
orisinil dan diproteksi oleh Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Dapat dibayangkan
bahwa hanya dengan modal gagasan, seseorang yang kreatif dapat memperoleh
penghasilan yang relatif tinggi. Adanya penemuan ide atau gagasan, telah menjadikan
ekonomi tetap tumbuh secara dinamis.
2
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
Konsep ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru
yang mengintensifkan informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan pada ide dan
ketersediaan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama
dalam kegiatan ekonomi. Industri kreatif merupakan bagian dari ekonomi kreatif sehingga
dapat dirumuskan sebagai kegiatan ekonomi yang mencakup industri dengan kreatifitas
sumber daya manusia sebagai aset utamanya untuk menciptakan nilai tambah ekonomi.
Dengan demikian, negara yang berlimpah ketersediaan orang kreatifnya, tidak
memiliki batasan pertumbuhan sebagaimana perekonomian tradisional terutama yang
berbasis sumber daya yang tidak dapat diperbarui. Maka perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi kreatif secara bersama perlu diintegrasikan dalam sistem
perekonomian Indonesia secara utuh sehingga Indonesia memiliki ketahanan ekonomi
sekaligus ketahanan budaya.
C. HARMONISASI KBLI 2015 – HS 2012
1. Tujuan Harmonisasi
Sebagaimana diketahui, dalam mempelajari fenomena ekonomi dibutuhkan suatu
klasifikasi yang sistematis tentang kegiatan ekonomi. Tujuan utama dari klasifikasi ini
adalah menyediakan suatu sistem pengklasifikasian aktivitas ekonomi yang dapat
digunakan untuk mempelajari satuan-satuan ekonomi.
Disamping itu, dari suatu aktivitas atau kegiatan ekonomi tersebut, akan dihasilkan suatu
produk atau komoditas baik berupa komoditas barang maupun jasa.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyusun beberapa klasifikasi sesuai dengan
kebutuhan pengguna data yang didasarkan pada rujukan internasional agar tersedia
keterbandingan datanya. Adapun klasifikasi yang nantinya akan digunakan dalam
pengidentifikasian kegiatan ekonomi kreatif adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI) dan Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia (KBKI), yang keduanya
diterbitkan pada tahun 2015.
Kedua jenis klasifikasi ini akan digunakan karena pada hasil akhir nanti ingin
diketahui seberapa besar peranan dan kontribusi produk domestik bruto dari aktivitas
ekonomi kreatif. Disamping itu, juga ingin diketahui peranan dan produktivitas ekspor dan
penyerapan tenaga kerja dari masing-masing subsektor ekonomi kreatif.
Oleh karena itu, diperlukan keterlibatan beberapa subject matter di BPS dalam
merumuskan suatu acuan untuk kemudian dijadikan keputusan yang harus disepakati
bersama agar diperoleh data yang seragam.
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
3
Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan harmonisasi ini
adalah :
1. Menyiapkan kerangka kerja yang lebih lengkap dan komprehensif sekaligus
untuk pengembangan lebih lanjut.
2. Menyelaraskan kode komoditas barang dan jasa dari berbagai klasifikasi
dalam menunjang kebutuhan analisis data dan kebutuhan lainnya.
3. Melakukan pengidentifikasian dan pemetaan terhadap komodiats barang dan
jasa yang diusulkan oleh subject matter.
4. Mengevaluasi kembali komoditas yang sudah tercantum.
5. Menyusun dan menyiapkan data hasil penyelarasan.
Selanjutnya data yang telah diselaraskan tersebut akan di-share kepada masingmasing subject matter untuk dilakukan pengolahan selanjutnya sesuai dengan target yang
ingin dicapai.
2. Mekanisme Harmonisasi
Kegiatan harmonisasi merupakan kegiatan yang sangat mendasar untuk segera
dilakukan mengingat output dari kegiatan ini akan digunakan dalam pengolahan
selanjutnya agar diperoleh secepatnya hasil analisis terhadap aktivitas ekonomi kreatif.
Kegiatan ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan inputasi penyusunan KBLI aktivitas ekonomi kreatif.
Pada tahapan ini dilakukan inventarisasi data yang sudah ada yaitu KBLI Bidang
Ekonomi Kreatif Tahun 2014 hasil kerjasama dengan Kementerian Pariwisata Dan
Ekonomi Kreatif.
2. Studi literatur aktivitas ekonomi kreatif.
Yang dilakukan pada tahapan ini adalah dengan mempelajari berbagai referensi yang
berkaitan dengan aktivitas ekonomi kreatif.
3.
Focus Group Discussion.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 18 Juli 2016
dan 2 Agustus 2016, bertempat di Kantor BPS pada jam 16.00 hingga 19.00.
FGD dilakukan secara internal dan intensif dengan mengundang tim subject matter
BPS seperti tim dari Subdirektorat Neraca Jasa, Subdirektorat Statistik Ekspor, dan
Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan.
4. Kegiatan pengolahan dan kompilasi data.
Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat menentukan sehingga data hasil
kompilasi tersebut akan di-share ke masing-masing subject matter untuk dilakukan
pengolahan selanjutnya.
5. Penyusunan laporan harmonisasi.
Dengan adanya tahapan kegiatan ini diharapkan terjadinya kesepakatan dalam
menghasilkan satu data yang terintegrasi.
4
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
3. Penyusunan KBLI 2015 Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif merupakan bagian integral dari pengetahuan yang bersifat
inovasi, pemanfaatan teknologi secara kreatif, dan budaya. Demikian luasnya lingkup
kegiatan yang menjadi bagian dari aktivitas ekonomi kreatif, sehingga dirasa perlu untuk
mengidentifikasi kegiatan dan aktivitas yang menjadi bagian dari 16 subsektor ekonomi
kreatif, berdasarkan KBLI 2015 yang merupakan klasifikasi baku aktivitas ekonomi yang
terdapat di Indonesia.
Identifikasi awal dalam penentuan KBLI ekonomi kreatif didasarkan pada kegiatan
sebelumnya di tahun 2014 ketika Badan Ekonomi Kreatif masih bergabung dengan
Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif. Saat itu cakupan penyusunan kegiatan
ekonomi kreatif masih terdiri dari 15 subsektor dengan jumlah identifikasi KBLI sebanyak
162 kelompok KBLI 5 digit dan masih menggunakan unsur KBLI 2009.
Penyempurnaan KBLI 2009 menjadi KBLI 2015 telah selesai disusun pada bulan
Oktober tahun 2015. Penyempurnaan ini dilakukan mengingat telah berkembangnya
aktivitas ekonomi selama 5 tahun belakangan ini. Penyempurnaan juga dilakukan melalui
pembahasan bersama unit kerja, instansi, lembaga, dan asosiasi terkait.
Dengan demikian, perlu dilakukan konversi dari KBLI 2009 menjadi KBLI 2015
terhadap 162 kelompok KBLI ekonomi kreatif tersebut agar terjadi kesesuaian dalam
menginterpretasikan data dan analisisnya. Pada kegiatan lainnya yaitu rapat pertemuan di
Hotel Horison Bogor, dihasilkan sebanyak 182 KBLI 5 digit dari 16 subsektor; berdasarkan
masukkan dari tim Badan Ekonomi Kreatif dan BPS.
Selanjutnya pada pembahasan di Hotel Aryaduta Jakarta diperoleh masukkan dari
tim Subdirektorat Neraca Jasa, sehingga KBLI aktivitas ekonomi kreatif meningkat
menjadi 223 kelompok 5 digit. Angka inilah yang akhirnya disepakati oleh seluruh tim.
Secara rinci uraian sebanyak 223 KBLI 2015 kelompok 5 digit terdapat dalam Tabel 1.
Rekapitulasi Struktur KBLI 2015 Subsektor Ekonomi Kreatif.
Secara struktur, KBLI merupakan klasifikasi menurut jenis aktivitas ekonomi dan
disusun berdasarkan kerangka konseptual aktivitas produksi yang mengelompokkan unit
produksi menjadi industri yang lebih rinci berdasarkan kesamaan aktivitas ekonomi.
Tabel 1.Rekapitulasi Struktur KBLI 2015
Subsektor Ekonomi Kreatif
No
(1)
1
2
3
4
5
Subsektor
Jumlah
KBLI 5 digit
(2)
(3)
Arsitektur
Desain Interior
Desain Komunikasi Visual
Desain Produk
Film, Animasi, Video
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
2
2
2
3
9
5
No
Subsektor
Jumlah
KBLI 5 digit
(2)
(3)
(1)
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Fotografi
Kriya
Kuliner
Musik
Fashion
Aplikasi dan Game Developer
Penerbitan
Periklanan
Televisi dan Radio
Seni Pertunjukan
Seni Rupa
7
72
32
9
19
13
17
5
5
10
16
Jumlah
223
Dengan demikian, aktivitas yang memiliki proses yang sama dan menggunakan
teknologi yang sama dalam memproduksi barang atau jasa; akan dikelompokkan
bersamaan dalam satu kode KBLI.
Sehingga dari 223 kode KBLI tersebut, belum mencerminkan aktivitas ekonomi
kreatif yang sesungguhnya karena KBLI tidak memisahkan antara aktivitas ekonomi yang
memiliki kriteria kreatif dengan aktivitas yang bukan kreatif.
Juga terdapat beberapa KBLI yang masuk dalam lebih dari satu subsektor ekonomi
kreatif (redundansi) yaitu terdapat pada 14 kode 5 digit KBLI 2015. Secara rinci KBLI
redundansi terdapat dalam tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Kode KBLI 2015 5 Digit yang Muncul di Lebih dari Satu Subsektor
No
6
Kode
KBLI
Judul KBLI 2015
(1)
(2)
1
58200
Penerbitan Piranti Lunak (Software)
(3)
2
59202
3
4
70203
70204
5
70209
Aktivitas Penerbitan Musik dan Buku
Musik
Aktivitas Kehumasan
Aktivitas Konsultasi Investasi dan
Perdagangan Berjangka
Aktivitas Konsultasi Manajemen
Lainnya
6
74100
Aktivitas Perancangan Khusus
Subsektor
(4)
Aplikasi dan Game Developer,
Penerbitan
Musik, Penerbitan
Periklanan, Seni Rupa
Aplikasi dan Game Developer,
Seni Rupa
Periklanan, Seni Rupa
Desain Interior, Desain
Komunikasi Visual, Desain
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
No
Kode
KBLI
Judul KBLI 2015
(1)
(2)
(3)
Subsektor
(4)
Operasional Fasilitas Seni
Hiburan, Seni dan Kreativitas
Produk
Fotografi, Musik, Seni
Pertunjukan, Seni Rupa
Desain Interior, Desain
Komunikasi Visual, Desain
Produk
Film, Animasi, Video; Fashion;
Seni Pertunjukan; Seni Rupa
Fotografi, Musik, Aplikasi dan
Game Developer, Seni
Pertunjukan, Seni Rupa
Fotografi, Seni Pertunjukan
Fotografi, Seni Pertunjukan
Yang Dikelola Pemerintah
Yang Dikelola Swasta
Fotografi, Seni Rupa
Fotografi, Seni Rupa
7
85420
Pendidikan Kebudayaan
8
85497
Pendidikan Teknik Swasta
9
85499
Pendidikan Lainnya Swasta
10
90002
Aktivitas Pekerja Seni
11
12
90006
90009
13
14
91021
91022
Aktivitas
Aktivitas
Lainnya
Museum
Museum
4. Penyusunan Komoditas Ekonomi Kreatif
Seperti halnya KBLI, tujuan utama penyusunan Klasifikasi Baku Komoditas
Indonesia (KBKI) adalah menyediakan kerangka kerja untuk membuat perbandingan
statistik secara internasional, nasional, dan regional berkaitan dengan komoditas atau
barang. Jika KBLI menyajikan sisi dari aktivitas atau kegiatan ekonomi maka KBKI
menyajikan sisi dari produk atau komoditas yang dihasilkan oleh suatu aktivitas ekonomi
tersebut.
Sumber data yang digunakan dalam menentukan komoditas yang mengandung
unsur ekonomi kreatif adalah KBKI 2015 dan Harmonized System (HS) Code 2012. Kedua
sumber data ini berfungsi saling melengkapi agar komoditas yang tercakup menjadi lebih
rinci, lengkap, dan beragam.
4.1. Korespondensi KBKI Tahun 2015
Di dalam buku Korespondensi KBKI yang terbit pada tahun 2015, ada sebanyak
lebih dari 31.000 komoditas yang disandingkan dengan KBLI 2009 dan Harmonized
System (HS) 2012.
Sebagai contoh: Tepung gandum dengan kode KBKI 23110.00.001
berkorespondensi dengan KBLI 2009 (Industri Tepung Terigu - 10617) dan HS 2012
(Tepung Gandum Yang Telah Difortifikasi - 1101.00.10.10).
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
7
Beberapa temuan seperti komoditas yang tidak memiliki korespondensi dengan
KBLI, telah dilengkapi korespondensinya. Ada juga suatu komoditas yang mempunyai
korespondensi ke lebih dari satu HS, menjadi topik yang perlu dibahas dengan subject
matter. Semua temuan tersebut harus dilengkapi dan dapat dijelaskan alasannya, karena
mungkin saja komoditas yang kurang lengkap tersebut merupakan komoditas yang
mengandung unsur ekonomi kreatif dan dapat memberikan nilai tambah yang cukup
signifikan.
Karena seluruh komoditas ini masih memanfaatkan KBLI 2009, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan konversi ke dalam KBLI 2015.
4.2. Harmonized System (HS) Tahun 2012
Sedikit gambaran bahwa Harmonized System merupakan suatu sistem
pengklasifikasian barang yang diperdagangkan di luar negeri dan diatur bea
masuknya. Komoditas yang tercantum dalam HS hanya mencakup komoditas
barang saja sehingga untuk mengukur produktifitas ekspor berupa jasa dan
tenaga kerjanya, akan diketahui kemudian setelah selesainya kegiatan Survei
Khusus Ekonomi Kreatif Tahun 2016 ini. Begitu pula dalam penghitungan PDB
sektor jasa untuk aktivitas ekonomi kreatif, perlu dicari variabel lain sebagai
pembanding.
5. Sinkronisasi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyeragamkan dan menyelaraskan perbedaan
yang ada. Hal ini sangat dimungkinkan karena keterbatasan pengetahuan dan informasi
yang dimiliki oleh masing-masing subject matter. Disamping itu juga adanya komoditas
yang belum terklasifikasikan dengan jelas dalam KBKI 2015.
Adapun yang dilakukan dalam kegiatan ini diantaranya adalah melakukan proses
matching KBLI. Subdirektorat Statistik Ekspor telah melakukan identifikasi KBLI terhadap
komoditas yang ada di HS 2012. Setelah disandingkan hasilnya dengan database yang
ada di Metodologi, ternyata ada sedikit perbedaan. Selanjutnya dilakukan pembahasan
bersama dengan tetap merujuk pada rujukan aslinya yaitu ISIC Rev.4.
Selain itu masih ada temuan lain berupa beberapa komoditas di HS yang belum
terekam dalam database KBKI dan ditengarai mengandung unsur ekonomi kreatif. Setelah
dilakukan pengecekan database, ternyata sebenarnya sudah ada komoditas yang mirip
dengannya hanya saja terjadi sedikit kesalahan entri data dan database segera diperbaiki.
Temuan berikutnya yaitu satu komoditas HS 2012 berkorespondensi dengan lebih
dari satu KBLI 2015. Hasil penelusuran menggambarkan betapa sulitnya menerjemahkan
8
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
kata “Lain-lain” dalam HS, apalagi bila sudah memiliki hierarki atau jenjang yang lebih
dalam.
Komoditas “Lain-lain” dalam HS diterjemahkan sebagai kumpulan komoditas yang tidak
terdeskripsi secara jelas pada jenjang diatasnya. Sehingga memungkinkan untuk
berkorespondensi dengan lebih dari satu KBLI.
Dari berbagai temuan tersebut, sangat nyatalah bahwa kegiatan sinkronisasi ini
sangat diperlukan untuk mencapai keseragaman data dengan berbagai kesepakatannya,
selama masih dapat dijelaskan alasannya.
D. Kesimpulan dan Saran
Dari beberapa pertemuan yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan
dan saran yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Konsep ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep baru dengan
mengintensifkan informasi dan kreatifitas yang mengandalkan ide dan
kemampuan sumber daya manusia dalam menciptakan dan meningkatkan nilai
tambah ekonomi.
Untuk mengukur seberapa besar produktivitas, peranan, dan kontribusi PDB,
nilai ekspor, dan tenaga kerja dari aktivitas ekonomi kreatif, diperlukan dua jenis
klasifikasi yaitu KBLI 2015 dan KBKI 2015. Adapun pengelompokkan komoditas
barang yang ada pada HS Code 2012, hanya sebagai pelengkap dan
pembanding agar cakupan komoditas barang yang dihasilkan dari aktivitas
ekonomi kreatif tersebut menjadi lebih rinci dan beragam.
Sedangkan sektor jasa yang sangat sedikit informasinya, akan diperoleh
hasilnya melalui Survei Khusus Ekonomi Kreatif yang dilaksanakan pada tahun
2016 ini.
Didalam mekanisme harmonisasi terdapat kegiatan FGD. Kegiatan ini bertujuan
untuk menyelaraskan dan menyeragamkan perbedaan yang terjadi baik dari
segi konsep, definisi, dan data yang tersedia. Dengan demikian akan diperoleh
keputusan yang jelas dan perlu disepakati dalam mencapai data yang
terintegrasi.
Begitu luasnya lingkup kegiatan yang menjadi bagian dari aktivitas ekonomi
kreatif, sehingga sulit untuk memisahkan aktivitas kreatif dan yang bukan
menjadi bagian dari ekonomi kreatif karena saling beririsan. Demikian halnya
dengan struktur KBLI 5 digit yang belum mampu memisahkan antara aktivitas
usaha yang mempunyai kriteria ekonomi kreatif dengan yang bukan ekonomi
kreatif.
Adanya saran dan usulan agar KBLI 2015 diturunkan lagi hingga level 6 atau 7
digit agar mampu menggambarkan aktivitas ekonomi kreatif yang lebih nyata
dan konkret sehingga analisis akan menjadi lebih tajam.
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
9
E. Daftar Singkatan
Beberapa singkatan yang terdapat dalam laporan ini
BPS
:
Badan Pusat Statistik
Ekraf
:
Ekonomi Kreatif
FGD
:
Focus Group Discussion
HAKI
:
Hak Atas Kekayaan Intelektual
HS
:
Harmonized System
ISIC
:
International Standard Industrial Classification of All Economic
Activities
KBKI
:
Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia
KBLI
:
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
PDB
:
Produk Domestik Bruto
YBDI
:
Yang Berkaitan Dengan Itu
YTDL
:
Yang Tidak Diklasifikasikan Ditempat Lain
10
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
SUBSEKTOR 1 :
ARSITEKTUR
Kategori / Kode
KBLI 2015
M
Judul – Deskripsi KBLI 2015
AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS
Kategori ini mencakup khususnya kegiatan profesional, ilmu
pengetahuan dan teknik, kegiatan ini membutuhkan suatu tingkat
pelatihan yang tinggi dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan khusus yang tersedia untuk pengguna.
71
AKTIVITAS ARSITEKTUR DAN KEINSINYURAN; ANALISIS DAN
UJI TEKNIS
Golongan pokok ini mencakup kegiatan penyediaan jasa arsitektur,
jasa keinsinyuran, jasa drafting, jasa inspeksi bangunan dan jasa
pengukuran tanah (surveying) dan jasa pembuatan peta (mapping).
Golongan pokok ini juga mencakup kegiatan pelaksanaan jasa
pengujian fisik, kimiawi dan analisis lainnya.
711
AKTIVITAS ARSITEKTUR DAN KEINSINYURAN SERTA
KONSULTASI TEKNIS YBDI
Golongan ini mencakup kegiatan penyediaan jasa arsitektur,
keinsinyuran, drafting, inspeksi bangunan, pengukuran tanah,
pembuatan peta dan jasa sejenisnya. Golongan ini juga mencakup
kegiatan perancangan dan konsultasi perencanaan proyek, kota
(besar/kecil), kegiatan perancangan yang mencakup arsitektur
landscape, permesinan dan berbagai bidang teknik mesin.
Golongan ini mencakup kegiatan perluasan proyek berbagai fasilitas
dan yang berhubungan dengan kegiatan pengukuran tanah geologi.
7110
AKTIVITAS ARSITEKTUR DAN KEINSINYURAN SERTA
KONSULTASI TEKNIS YBDI
Subgolongan ini mencakup kegiatan penyediaan jasa arsitektur, jasa
keinsinyuran, jasa drafting, jasa inspeksi gedung atau bangunan dan
jasa survei dan pemetaan dan jasa sejenisnya.
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
13
Kategori / Kode
KBLI 2015
Judul – Deskripsi KBLI 2015
Subgolongan ini mencakup :
- Aktivitas konsultasi arsitektur, seperti perancangan gedung dan
drafting, perencanaan perkotaan dan arsitektur landscape, termasuk
jasa inspeksi gedung atau bangunan
- Perancangan teknik dan kegiatan konsultasi, seperti permesinan
pabrik dan proses industri; proyek yang melibatkan teknik sipil, teknik
hidrolik, teknik lalu-lintas; perluasan dan realisasi proyek yang
berhubungan dengan teknik listrik dan elektro, teknik pertambangan,
teknik kimia, mekanik, teknik industri dan teknik sistem dan teknik
keamanan; proyek manajemen air; dan kegiatan manajemen proyek
yang berkaitan dengan konstruksi
- Perluasan proyek yang menggunakan AC, pendingin, kebersihan dan
teknik pengontrolan polusi, teknik akustik dan lain-lain
- Survei geofisika, geologi dan survei seismik atau gempa bumi
- Aktivitas survei geodetik meliputi kegiatan survei batas dan tanah,
survei hidrologi, survei keadaan di bawah permukaan tanah dan
kegiatan informasi spasial dan kartografi
Subgolongan ini tidak mencakup :
- Uji coba pengeboran yang berhubungan dengan operasi
pertambangan, lihat 0910, 0990
- Pengembangan atau publikasi yang berhubungan dengan software,
lihat 5820, 6201
- Aktivitas konsultasi komputer, lihat 6202, 6209
- Uji teknik, lihat 7120
- Aktivitas penelitian dan pengembangan yang berhubungan dengan
teknik, lihat 7210
- Dekorasi interior, lihat 7410
- Pencitraan dari udara, lihat 7420
14
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
Kategori / Kode
KBLI 2015
71101
Judul – Deskripsi KBLI 2015
AKTIVITAS ARSITEKTUR
Kelompok ini mencakup kegiatan penyediaan jasa konsultasi arsitek,
seperti jasa arsitektur perancangan gedung dan drafting, jasa
arsitektur perencanaan perkotaan dan arsitektur landscape, jasa
arsitektur pemugaran bangunan bersejarah, termasuk jasa inspeksi
gedung atau bangunan.
71102
AKTIVITAS KEINSINYURAN DAN KONSULTASI TEKNIS YBDI
Kelompok ini mencakup kegiatan perancangan teknik dan konsultasi,
seperti permesinan, pabrik dan proses industri; proyek yang
melibatkan teknik sipil, teknik hidrolik, teknik lalu lintas; perluasan dan
realisasi proyek yang berhubungan dengan teknik listrik dan elektro,
teknik pertambangan, teknik kimia, mekanik, teknik industri dan teknik
sistem dan teknik keamanan; proyek manajemen air; dan kegiatan
manajemen proyek yang berkaitan dengan konstruksi; kegiatan
perluasan proyek yang menggunakan AC, pendingin, kebersihan dan
teknik pengontrolan polusi, teknik akustik dan lain-lain; kegiatan survei
geofisika, geologi dan survei seismik atau gempa bumi; kegiatan survei
geodetik meliputi kegiatan survei batas dan tanah, survei hidrologi,
survei keadaan di bawah permukaan tanah dan kegiatan informasi
spasial dan kartografi termasuk kegiatan pemetaan.
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
15
SUBSEKTOR 2 :
DESAIN INTERIOR
Kategori / Kode
KBLI 2015
M
Judul – Deskripsi KBLI 2015
AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS
Kategori ini mencakup khususnya kegiatan profesional, ilmu
pengetahuan dan teknik, kegiatan ini membutuhkan suatu tingkat
pelatihan yang tinggi dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan khusus yang tersedia untuk pengguna.
74
AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS LAINNYA
Golongan pokok di sini mencakup kegiatan penyediaan jasa ilmu
pengetahuan dan teknisi profesional (kecuali kegiatan hukum dan
akuntansi; kegiatan arsitek dan teknik sipil; uji dan analisis secara
teknis; manajemen dan kegiatan konsultasi manajemen; penelitian dan
pengembangan serta kegiatan periklanan). Kegiatan penulis untuk
semua subyek mencakup penulis fiksi, teknis dan lain-lain
diklasifikasikan dalam subgolongan 9000.
741
AKTIVITAS PERANCANGAN KHUSUS
Golongan ini mencakup kegiatan penyediaan jasa perancangan mode
yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi, sepatu, perhiasan,
furnitur dan dekorasi interior serta barang mode lainnya seperti barang
pribadi atau rumah tangga, termasuk jasa perancang grafik dan
kegiatan dekorator interior.
7410
AKTIVITAS PERANCANGAN KHUSUS
Subgolongan ini mencakup :
- Perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi,
sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior lain serta barang
mode lainnya seperti halnya barang pribadi atau rumah tangga
- Perancangan industrial, yaitu penciptaan dan pengembangan desain
dan spesifikasi yang mengoptimalkan penggunaan, nilai dan tampilan
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
19
Kategori / Kode
KBLI 2015
Judul – Deskripsi KBLI 2015
produk, termasuk penentuan bahan, konstruksi, mekanisme, bentuk,
warna dan penyelesaian akhir permukaan produk, pendekatan
kepada kebutuhan dan karasteristik manusia, keamanan, pengenalan
pasar dan efisien dalam produksi, distribusi, penggunaan dan
produksi
- Perancangan grafis
- Kegiatan dekorator interior
Subgolongan ini tidak mencakup :
- Perancangan dan pemrograman halaman web, lihat 6201
- Perancangan arsitektur, lihat 7110
- Perancangan teknik dan rekayasa, yaitu penerapan konsep dan
hukum fisik teknik dalam perancangan mesin, materi, instrumen,
struktur, proses dan sistem, lihat 7110
- Perancangan panggung teater, lihat 9000
74100
AKTIVITAS PERANCANGAN KHUSUS
Kelompok ini mencakup kegiatan penyediaan jasa perancangan
khusus, seperti perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil,
pakaian jadi, sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior lain serta
barang mode lainnya seperti halnya barang pribadi atau rumah
tangga; perancang industrial, yaitu penciptaan dan pengembangan
desain dan spesifikasi yang mengoptimalkan penggunaan, nilai dan
tampilan produk, termasuk penentuan bahan, konstruksi, mekanisme,
bentuk, warna dan penyelesaian akhir permukaan produk, pendekatan
kepada kebutuhan dan karasteristik manusia, keamanan, pengenalan
pasar dan efisien dalam produksi, distribusi, penggunaan dan produksi;
kegiatan perancangan grafis, kegiatan desainer interior dan kegiatan
dekorator interior.
20
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
Kategori / Kode
KBLI 2015
P
Judul – Deskripsi KBLI 2015
PENDIDIKAN
Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan
dan untuk berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis seperti
halnya dengan berbagai cara komunikasi. Kategori ini juga mencakup
pendidikan yang diselenggarakan oleh institusi yang berbeda dalam
sistem sekolah umum pada tingkat yang berbeda-beda seperti halnya
pendidikan untuk usia dewasa, program literasi dan lain-lain. Juga
mencakup akademi dan sekolah militer, sekolah penjara dan lain-lain
sesuai dengan tingkatan masing-masing.
Untuk setiap tingkat pendidikan pertama, kelompok ini mencakup
pendidikan khusus termasuk siswa cacat baik mental atau fisik.
Kategori ini mencakup pendidikan negeri dan swasta juga mencakup
pengajaran yang terutama mengenai kegiatan olahraga dan hiburan
dan kegiatan penunjang pendidikan. Pendidikan dapat disediakan
dalam ruangan, melalui penyiaran radio dan televisi, internet dan surat
menyurat.
85
PENDIDIKAN
Golongan pokok ini mencakup kegiatan pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan tinggi dan pendidikan lain. Golongan pokok ini
juga mencakup jasa penunjang pendidikan dan pendidikan anak usia
dini (pra sekolah).
854
PENDIDIKAN LAINNYA
Golongan ini mencakup kegiatan pendidikan dan pelatihan lanjutan
untuk pendidikan umum dan kejuruan, pengajaran dapat disediakan
dalam berbagai cara komunikasi.
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
21
Kategori / Kode
KBLI 2015
Judul – Deskripsi KBLI 2015
Golongan ini juga mencakup pengajaran yang menawarkan kegiatan
atletik, bahasa asing, seni, drama atau musik atau ketrampilan lain
atau pelatihan khusus, yang tidak setara dengan golongan pendidikan
tinggi.
Pendidikan olahraga dan rekreasi mencakup penyediaan pengajaran
kegiatan atletik untuk sekelompok individu, seperti yang diberikan di
sekolah atau perkemahan. Pengajaran yang diberikan di sini
mencakup olahraga, permainan dan pengajaran guru, termasuk
pengajaran yoga. Pendidikan budaya mencakup pengajaran dalam
seni, drama dan musik. Pendidikan ini resminya mengelola pengajaran
tetapi pengajaran semacam ini tidak menunjuk pada saat diploma
profesional, sarjana muda dan sarjana penuh.
Golongan ini mencakup jasa tutorial akademis, lembaga bimbingan
belajar, pusat belajar perbaikan, pengajaran bahasa, kecepatan
membaca dan keagamaan.
Golongan ini juga mencakup pelatihan ketrampilan seperti sekolah
mengemudi mobil, mengemudi pesawat terbang, pelatihan penjaga
pantai, pelatihan cara bertahan hidup, pelatihan teknik berbicara atau
pidato dan komputer.
8549
PENDIDIKAN LAINNYA YTDL
Subgolongan ini mencakup penyediaan pengajaran dan pelatihan
khusus, semacam kursus umumnya untuk orang dewasa dan tidak
dapat disamakan dengan pendidikan pada golongan 851-853.
Subgolongan ini tidak mencakup sekolah akademis, perguruan tinggi
dan universitas. Pengajaran dapat dilaksanakan dalam berbagai
bentuk, seperti fasilitas pelatihan pendidikan, lembaga pendidikan,
22
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
Kategori / Kode
KBLI 2015
Judul – Deskripsi KBLI 2015
tempat kerja, dalam kelas atau rumah dan melalui surat menyurat,
radio, televisi, internet atau dengan cara lain. Pengajaran ini tidak
ditujukan untuk mendapatkan ijazah sekolah, sarjana muda atau gelar
sarjana.
Subgolongan ini mencakup :
- Pendidikan yang tidak berjenjang
- Jasa pengajar privat akademis
- Persiapan penerimaan perguruan tinggi
- Pusat pembelajaran yang menawarkan kursus remedial (perbaikan)
- Kursus untuk meninjau ujian profesional
- Pengajaran bahasa dan pengajaran keahlian percakapan
- Pengajaran membaca cepat
- Pengajaran Agama
Subgolongan ini juga mencakup :
- Sekolah mengemudi kendaraan bermotor
- Sekolah terbang
- Pelatihan penjaga keselamatan
- Pelatihan bertahan hidup
- Pelatihan berbicara di depan umum
- Pelatihan komputer
Subgolongan ini tidak mencakup :
- Program gerakan pemberantasan buta huruf untuk orang dewasa,
lihat 8511, 8512
- Pendidikan menengah umum, lihat 8521, 8522, 8523, 8524
- Pendidikan tinggi, lihat 8531, 8532
- Pendidikan kebudayaan, lihat 8542
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
23
Kategori / Kode
KBLI 2015
85497
Judul – Deskripsi KBLI 2015
PENDIDIKAN TEKNIK SWASTA
Kelompok ini mencakup kegiatan pendidikan teknik diselenggarakan
swasta. Kegiatan yang termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa
pendidikan atau kursus desain, desain grafis, desain interior,
elektronika, engineering, instalasi listrik, konstruksi, las, mekanik
otomotif mobil dan motor, sekolah mengemudi kendaraan bermotor
(mengemudi), pemetaan, perminyakan, rancang/tata bangunan, riset,
teknik, teknik industri, teknik kelautan, teknik mesin, teknik sipil,
teknisi alat berat, teknisi handphone, teknisi komputer, telekomunikasi
dan lain-lain.
24
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
SUBSEKTOR 3 :
DESAIN KOMUNIKASI
VISUAL
Kategori / Kode
KBLI 2015
M
Judul – Deskripsi KBLI 2015
AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS
Kategori ini mencakup khususnya kegiatan profesional, ilmu
pengetahuan dan teknik, kegiatan ini membutuhkan suatu tingkat
pelatihan yang tinggi dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan khusus yang tersedia untuk pengguna.
74
AKTIVITAS PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS LAINNYA
Golongan pokok di sini mencakup kegiatan penyediaan jasa ilmu
pengetahuan dan teknisi profesional (kecuali kegiatan hukum dan
akuntansi; kegiatan arsitek dan teknik sipil; uji dan analisis secara
teknis; manajemen dan kegiatan konsultasi manajemen; penelitian dan
pengembangan serta kegiatan periklanan). Kegiatan penulis untuk
semua subyek mencakup penulis fiksi, teknis dan lain-lain
diklasifikasikan dalam subgolongan 9000.
741
AKTIVITAS PERANCANGAN KHUSUS
Golongan ini mencakup kegiatan penyediaan jasa perancangan mode
yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi, sepatu, perhiasan,
furnitur dan dekorasi interior serta barang mode lainnya seperti barang
pribadi atau rumah tangga, termasuk jasa perancang grafik dan
kegiatan dekorator interior.
7410
AKTIVITAS PERANCANGAN KHUSUS
Subgolongan ini mencakup :
- Perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil, pakaian jadi,
sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior lain serta barang
mode lainnya seperti halnya barang pribadi atau rumah tangga
- Perancangan industrial, yaitu penciptaan dan pengembangan desain
dan spesifikasi yang mengoptimalkan penggunaan, nilai dan tampilan
produk, termasuk penentuan bahan, konstruksi, mekanisme, bentuk,
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
27
Kategori / Kode
KBLI 2015
Judul – Deskripsi KBLI 2015
warna dan penyelesaian akhir permukaan produk, pendekatan
kepada kebutuhan dan karasteristik manusia, keamanan, pengenalan
pasar dan efisien dalam produksi, distribusi, penggunaan dan
produksi
- Perancangan grafis
- Kegiatan dekorator interior
Subgolongan ini tidak mencakup :
- Perancangan dan pemrograman halaman web, lihat 6201
- Perancangan arsitektur, lihat 7110
- Perancangan teknik dan rekayasa, yaitu penerapan konsep dan
hukum fisik
teknik dalam perancangan mesin, materi, instrumen, struktur, proses
dan sistem, lihat 7110
- Perancangan panggung teater, lihat 9000
74100
AKTIVITAS PERANCANGAN KHUSUS
Kelompok ini mencakup kegiatan penyediaan jasa perancangan
khusus, seperti perancangan mode yang berhubungan dengan tekstil,
pakaian jadi, sepatu, perhiasan, furnitur dan dekorasi interior lain serta
barang mode lainnya seperti halnya barang pribadi atau rumah
tangga; perancang industrial, yaitu penciptaan dan pengembangan
desain dan spesifikasi yang mengoptimalkan penggunaan, nilai dan
tampilan produk, termasuk penentuan bahan, konstruksi, mekanisme,
bentuk, warna dan penyelesaian akhir permukaan produk, pendekatan
kepada kebutuhan dan karasteristik manusia, keamanan, pengenalan
pasar dan efisien dalam produksi, distribusi, penggunaan dan produksi;
kegiatan perancangan grafis, kegiatan desainer interior dan kegiatan
dekorator interior.
28
Laporan Analisis Harmonisasi KBLI 2015 – HS 2012 Ekonomi Kreatif
Kategori / Kode
KBLI 2015
P
Judul – Deskripsi KBLI 2015
PENDIDIKAN
Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai tingkatan
dan untuk berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau tertulis seperti
halnya dengan berbagai cara komunikasi. Kategori ini juga mencakup
pendidikan yang diselenggarakan oleh institusi yang berbeda dalam
sistem sekolah umum pada tingkat yang berbeda-beda seperti halnya
pendidikan untuk usia dewasa, program literasi dan lain-lain. Juga
mencakup akademi dan sekolah militer, sekolah penjara dan lain-lain
sesuai dengan tingkatan masing-masing.
Untuk setiap tingkat pendidikan pertama, kelompok ini mencakup
pendidikan khusus termasuk siswa cacat baik mental atau fisik.
Kategori ini mencakup pendidikan negeri dan swasta juga mencakup
pengajaran yang terutama mengenai kegiatan olahraga dan hiburan
dan kegiatan penunjang pendidikan. Pendidikan dapat disediakan
dalam ruangan, melalui penyiaran radio dan televisi, internet dan surat
menyurat.
85
PENDIDIKAN
Golongan pokok ini mencakup kegiatan pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan tinggi dan pendidikan lain. Golongan pokok ini
juga mencakup jasa penunjang pendidikan dan pendidika