GAYA MENGAJAR RESIPROKAL SISWA KELAS VII SMP SWASTA ALWASHLIYAH 4 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAKAN TANGAN PADA RENANG GAYA BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN

GAYA MENGAJAR RESIPROKAL SISWA KELAS VII SMP SWASTA ALWASHLIYAH 4 MEDAN

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

DODI RAJAINAL SIAGIAN NIM. 061266120183

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih peneliti panjatkan kepada Allah SWT, atas semua berkat dan karunianya, sehingga peneliti dapat untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gaya Mengajar Resiprokal Siswa Kelas VII SMP Swasta Alwashliyah 4 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

Selama penyusunan skripsi ini, tentu tidak terlepas dari bimbingan dan arahan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr.Ibnu Hajar,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta Staf-stafnya.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Mesnan M.Kes selaku Pembantu Dekan II dan Bapak Dr. Budi Valianto M.Pd selaku Pembantu Dekan III.

3. Bapak Drs. Suryadi Damanik,M.Kes selaku Ketua Jurusan PJKR dan juga Bapak Afri Tantri, S.Pd.,M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan PJKR, yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Ika Kumalasari, S.Pd., M.Pd, selaku Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing Skripsi, yang secara khusus, telah memberikan banyak arahan, bimbingan dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.


(5)

iii

6. Bapak Kepala Sekolah SMP Alwashliyah Medan dan guru pendidikan yang telah menyediakan sampel sebagai tempat melakukan penelitian.

7. Teristimewa untuk Ayahanda dan Ibunda yang telah merawat, membesarkan, membimbing dan mendoakan peneliti serta Adinda dan kakaknda tersayang yang sudah sangat banyak dalam memberikan dukungan, motivasi dan doa kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan studi di FIK UNIMED.

8. Kepada sahabat-sahabat dan rekan mahasiswa FIK Unimed yang juga turut memberikan motivasi bagi peneliti.

Semoga kebaikan Bapak/Ibu/Sdr/I menjadi amal yang baik dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Juli 2013 Penulis,

Dodi Rajainal Siagian NIM: 061266120183


(6)

i ABSTRAK

DODI RAJAINAL SIAGIAN. Gaya Mengajar Resiprokal Siswa Kelas VII SMP Swasta Alwashliyah 4 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

(Pembimbing : IKA KUSUMASARI)

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2013

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan informasi seberapa besar peningkatan hasil belajar gerakan tangan renang gaya bebas dengan penerapan gaya mengajar resiprokal pada siswa kelas VII SMP Alwashliyah Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Untuk mengetahui hasil belajar renang gaya bebas dilakukan tes hasil belajar dalam bentuk forto folio, yang dilanjutkan dengan pembelajaran melalui penerapan gaya mengajar resiprokal dengan melalukan pembelajaran gerakan tangan renang gaya bebas. Maka diadakan tes hasil belajar pada siklus I dan dilanjutkan pada siklus II yang tertuang dalam pelaksanaan gerakan tangan renang gaya bebas.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putera dan puteri kelas VII SMP Alwashliyah Medan Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 orang. Untuk mengumpulkan data menggunakan lembar pengamatan, yang selanjutnya dianalisis dengan cara deskriptif secara persentase.

Hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa belajar renang gaya bebas yang dilakukan pada tes awal sebesar 46,67% (7 orang tuntas dan 23 orang tidak tuntas), kemudian meningkat pada pelaksanaan di Siklus I mencapai 62,25% (16 orang tuntas dan 14 orang tidak tuntas). Kemudian pada siklus II berdasarkan hasil refleksi ternyata membawa peningkatan menjadi 70,25% (26 orang tuntas dan 4 orang tidak tuntas).

Penelitian ini menyimpulkan bahwa gaya mengajar resiprokal dapat memberikan peningkatan terhadap hasil belajar gerakan tangan renang gaya bebas pada siswa kelas VII SMP Alwashliyah Medan Tahun Ajaran 2012/2013.


(7)

iv DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Pengertian Pendidikan jasmani ... 8

2. Hakikat Gaya Mengajar ... 9

3. Hakikat Gaya Mengajar Resiprokal ... 11

4. Hakekat Hasil Belajar ... 18

5. Hakikat Renang Gaya Bebas ... 23


(8)

v

C. Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Lokasi Penelitian waktu Penelitian ... 31

1. Lokasi Penelitian ... 31

2. Waktu Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel ... 31

1. Populasi ... 31

2. Sampel ... 31

C. Metode Penelitian ... 32

D. Desain Penelitian ... 32

E. Instrumen Penelitian ... 36

F. Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Deskripsi Data Penelitian ... 31

B. Hasil Peneltian ... 32

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 43


(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Langkah-langkah Gaya Mengajar Resiplokal ... 15

2. Penilaian Kemampuan Renang Gaya Bebas ... 36

3. Frekwensi Nilai Tes Renang Pada Siklus I ... 42


(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Gerakan tangan gaya bebas ... 26 2. Perbandingan Keberhasilan Belajar pada Siklus I ... 43 3. Perbandingan Keberhasilan Belajar pada Siklus II ... 47


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan wadah mencerdaskan kehidupan bangsa, sebab melalui pendidikan tercipta sumber daya manusia yang terdidik mampu menghadapi perkembangan zaman yang semakin maju maka dari itu kegiatan pembelajaran sangat perlu ditingkatkan lagi karena kegiatan pembelajaran sangat memerlukan keberhasilan siswa dalam proses belajar.

Mutu pendidikan sebagai sebuah pilar pengembangan sumber daya manusia sangat penting maknanya bagi pembangunan nasional. Bahwa dapat dikatakan bahwa masa depan bangsa terletak pada keberadaan pendidikan yang berkualitas di masa sekarang. Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul apabila terdapat sekolah yang berkualitas, karena itu upaya peningkatan mutu sekolah merupakan titik strategis dalam upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas.

Sekolah adalah sebuah sistem, oleh karena itu bagian-bagian dari sistem tersebut harus berfungsi dengan baik. termasuk di dalamnya adalah sumber daya manusia pengelola input (siswa) yaitu guru. Guru harus selalu berusaha mengfungsikan dirinya bersama bagian-bagian lain dari sistem agar output atau lulusan dapat berguna di masyarakat yang nota benenya adalah “akar” mereka. Seorang guru harus menguasai kompetensi guru, sebab guru sebagai jabatan profesional. Kompetensi guru untuk melaksanakan kewenangan profesionalnya,


(12)

2

mencakup tiga komponen sebagai berikut : (1) kemampuan kognitif, yakni kemampuan guru menguasai pengetahuan serta ketrampilan/keahlian kependidikan dan pengetahuan materi bidang studi yang diajarkan, (2) kemampuan afektif, yakni kemampuan yang meliputi seluruh fenomena perasaan dan emosi serta sikap-sikap tertentu terhadap diri sendiri dan orang lain, dan (3) kemampuan psikomotor atau kinestika, yakni kemampuan yang berkaitan dengan ketrampilan atau kecakapan yang bersifat jasmaniah yang pelaksanaannya berhubungan dengan tugas-tugasnya sebagai pengajar.

Makmum (1996 : 82) menyatakan bahwa teacher performance diartikan kinerja guru atau hasil kerja atau penampilan kerja. Secara konseptual dan umum penampilan kerja guru itu mencakup aspek-aspek; 1) kemampuan profesional, 2) kemampuan sosial, dan 3) kemampuan personal. Johnson (dalam Sanusi, 1991:36) menyatakan bahwa standar umum kemampuan guru itu sering dijabarkan sebagai berikut : l) kemampuan profesional yang mencakup, (a) penguasaan materi pelajaran, (b) penguasaan penghayatan atas landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan, dan (c) penguasaan proses-proses pendidikan; 2) kemampuan sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru; 3) kemampuan personal (pribadi) yang beraspek acktif mencakup; (a) penampilan sikap positif terhadap keseluruhan tugas scbagai guru, (b) pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut oleh seorang guru, dan (c) penampilan untuk menjadikan diri sebagai panutan dan keteladanan bagi peserta didik.


(13)

3

Sedangkan menurut Supriadi (2003:14) menyatakan bahwa guru profesional dituntut memiliki lima hal Pertama, guru memiliki komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Kedua, guru menguasai secara mendalam bahan materi pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa. Ketiga, guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi. Keempat, guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya. Kelima, guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.

Dari uraian tersebut di atas dan dari berbagai teori pendidikan telah dijadikan dasar dalam melaksanakan tugas-tugas mereka sebagai guru. Salah satu diantaranya adalah teori humanistik yang dipelopori oleh Carl Rogers. Dia menganjurkan agar pendidikan sebaiknya mencoba membuat belajar dan mengajar lebih manusiawi, lebih personal, dan bermakna.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti di SMP Swasta Alwashliyah 4 Medan, selama ini siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pejalaran, selalu mengalami kebosanan dan malas untuk belajar khususnya mata pelajaran pendidikan jasmani pada materi renang. Kondisi seperti ini tidak menumbuh kembangkan pengetahuan dan wawasan siswa sebagaimana yang di harapkan sehingga siswa mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan praktek olahraga renang.

Berbagai faktor yang menyebabkan permasalahan di atas, salah satunya adalah kurangnya guru memvariasikan metode mengajar. Metode mengajar yang digunakan guru pada umumnya adalah metode komando, hal ini guru lebih


(14)

4

berperan aktif dibandingkan dengan siswa sehingga mengakibatkan siswa dengan sendirinya hanya diam mendengarkan penjelasan guru.

Di dalam peningkatan mutu pendidikan pada masa sekarang ini perlu diiringi peningkatan proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi yang tepat. Sehingga strategi atau metode yang digunakan guru tidak terpusat pada guru dan monoton sehingga terkesan membosankan dan membuat siswa tidak serius memperhatikan materi pelajaran yang sedang diberikan guru khususnya pembelajaran pendidikan jasmani.

Pembelajaran pendidikan jasmani olahraga sendiri telah diperkenalkan dan diterima para siswa semenjak mengenyam pendidikan di tingkat dasar hingga sampai dengan di tingkat Perguruan Tinggi. Dalam hal ini pendidikan jasmani akan bersentuhan dengan tiga hal yakni kognitif, afektif dan psychomotor (Ibrahim, 2011:138). Hal ini tentunya menjadi bukti yang nyata bagi kita bahwa olahraga memiliki peranan yang sangat penting di masyarakat terutama di lembaga-lembaga pendidikan dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa.

Renang merupakan salah satu sub pokok bahasan dalam mata pelajaran pendidikan jasmani yang menuntut berbagai variasi metode pembelajaran yang sangat komplek yaitu yang berkaitan dengan gaya mengajar yang berinovasi untuk dapat memberikan pengayaan dan pemahaman serta penguasaan gerak renang lebih cepat diterima. Misalnya gaya mengajar resiprokal memberikan peranan yang sangat besar dalam kegiatan belajar-mengajar terutama dalam mengajar renang, karena penggunaan gaya mengajar ini akan menghasilkan


(15)

5

kegiatan belajar dan mengajar yang efektif dan efisien dan diharapkan mencapai tujuan sesuai dengan yang ditetapkan.

Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti merasa tertarik mengadakan penelitian yang berkaitan dengan dengan pembelajaran yang berjudul : “Upaya meningkatkan hasil belajar gerakan tangan pada renang gaya bebas dengan menggunakan gaya mengajar resiprokal siswa kelas VII SMP Swasta Alwashliyah 4 Medan Tahun Ajaran 2012/2013’’

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada latar belakang masalah maka ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut.

1. Rendahnya motivasi dan minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan jasmani

2. Rendahnya hasil belajar mata pelajaran pendidikan jasmani siswa khususnya pada gerakan tangan renang gaya bebas

3. Kurangnya penguasaan teknik gerakan tangan renang gaya bebas 4. Kurangnya variasi gaya mengajar guru di sekolah

C. Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah upaya meningkatkan hasil belajar gerakan tangan pada renang gaya bebas dengan menggunakan gaya mengajar resiprokal siswa kelas VII SMP Swasta Alwashliyah 4 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.


(16)

6

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: bagaimana penggunaan gaya mengajar resiprokal dapat meningkatkan hasil belajar gerakan tangan pada renang gaya bebas siswa kelas VII SMP Swasta Alwashliyah 4 Medan Tahun Ajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan gaya mengajar resiprokal dapat meningkatkan hasil belajar gerakan tangan pada renang gaya bebas siswa kelas VII SMP Swasta Alwashliyah 4 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi harapan dalam penelitian ini sehingga memberikan manfaat adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani sekolah di Sekolah Menengah Pertama Alwashliyah 4 Medan menerapkan bagaimana gaya mengajar yang efektif digunakan.

2. Sebagai sumber informasi tambahan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagaimana peningkatan hasil belajar renang gaya bebas khususnya pada gerakan tangan di Sekolah Menengah Pertama Sumatera Utara.


(17)

7

3. Mengenalkan gaya mengajar resiprokal dalam proses belajar mengajar terutama yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar gerakan tangan pada renang gaya bebas

4. Sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan karya ilmiah tambahan bagi peneliti.


(18)

8


(19)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam pembelajaran renang gaya bebas melalui penerapan gaya mengajar resiprokal dapat meningkatkan hasil belajar gerakan tangan renang gaya bebas siswa kelas VII SMP Alwashliyah 4 Medan Tahun Ajaran 2012/2013. Nilai persentase rata-rata siswa pada pre-test adalah 49,75%, pada post-test I nilai rata-rata siswa pada pre-test meningkat menjadi 62,25%, dan pada pelaksanaan post-test II nilai rata-rata siswa telah mencapai 70,25% (meningkat).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan sebagai berikut :

1. Gaya mengajar resiprokal merupakan gaya mengajar yang dapat dipergunakan dalam memperbaiki proses pembelajaran renang gaya bebas 2. Untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama dalam pembelajaran renang

dengan menggunakan gaya bebas sebaiknya menggunakan alat pelampung yang sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

3. Agar guru pendidikan jasmani memberi perhatian khusus dalam proses pembelajaran kepada siswa terutama yang belum mampu.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrosyid. 2008. http://allabout-swimming.blogspot.com/2008/01/renang-gaya-bebas.html

Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Bloom, Benyamin S. 1975. Taxonomi Of Educational Objective dalam Supriyono.2010. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar Brotosuryo. 1993. Strategi Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud DEPDIKNAS PKJDR. 1988. Tes Ketangkasan Renang Untuk Putra Umur 13

Tahun Keatas. Jakarta, Pusat Kesegaran Jasmani Dan Rekreasi.

Dimyati dan Mudjiono. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah dan Zein. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dumadi Dan Kasiyo. 1992. Renang Materi Metode Penilaian. Jakarta, DIRJEN

DIKTI

Hamalik. 1993. Media Pendidikan. Bandung : Penerbit PT. Cintra Aditya Bakti Husdarta dan Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran, Bandung Depdinas. Ibrahim, Rusli. 2011. Pembinaan Ketahanan Kepribadian di Sepanjang Hayat.

Pendekatan Praktis Melalui Pendidikan Jasmani. Jakarta.

Johnson. 2006. Conterxtual Teaching dan Learning. Bandung : Penerbit MLC Lutan. 1996. Manusia dan Olahraga, ITB Bandung

Makmum. 1996. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Wali Pers

M.Aguston. 1981. Desain Sistem Instruksional. FIP IKIP. Jakarta.

Mulyono. 1997. Studi Tentang Pelaksanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar, FKIP Universitas Sebelas Maret.

Sardiman. 2006. Interaksi Motivasi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta


(21)

Subadiman Benny dkk. (2005). Sejarah Teknik Dasar Renang Metoda Prinsip Latihan Polo Air. Medan, FIK UNIMED.

Supandi, 1992. Strategi Belajar Pendidikan jasmani dan Kesehatan, Jakarta Supriadi. 2003. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas. Jakarta:

Prestasi Pustaka Publiser

Supriyono. 2010. Cooperatif Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sudjana, Nana 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (1992). Metoda Statistik. Bandung, Tarsito.

http://meutuah.com/edukasi/teknik-renang-gaya-bebas.htm)


(1)

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: bagaimana penggunaan gaya mengajar resiprokal dapat meningkatkan hasil belajar gerakan tangan pada renang gaya bebas siswa kelas VII SMP Swasta Alwashliyah 4 Medan Tahun Ajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan gaya mengajar resiprokal dapat meningkatkan hasil belajar gerakan tangan pada renang gaya bebas siswa kelas VII SMP Swasta Alwashliyah 4 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi harapan dalam penelitian ini sehingga memberikan manfaat adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani sekolah di Sekolah Menengah Pertama Alwashliyah 4 Medan menerapkan bagaimana gaya mengajar yang efektif digunakan.

2. Sebagai sumber informasi tambahan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagaimana peningkatan hasil belajar renang gaya bebas khususnya pada gerakan tangan di Sekolah Menengah Pertama Sumatera


(2)

7

3. Mengenalkan gaya mengajar resiprokal dalam proses belajar mengajar terutama yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar gerakan tangan pada renang gaya bebas

4. Sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan karya ilmiah tambahan bagi peneliti.


(3)

(4)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam pembelajaran renang gaya bebas melalui penerapan gaya mengajar resiprokal dapat meningkatkan hasil belajar gerakan tangan renang gaya bebas siswa kelas VII SMP Alwashliyah 4 Medan Tahun Ajaran 2012/2013. Nilai persentase rata-rata siswa pada pre-test adalah 49,75%, pada post-test I nilai rata-rata siswa pada pre-test meningkat menjadi 62,25%, dan pada pelaksanaan post-test II nilai rata-rata siswa telah mencapai 70,25% (meningkat).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan sebagai berikut :

1. Gaya mengajar resiprokal merupakan gaya mengajar yang dapat dipergunakan dalam memperbaiki proses pembelajaran renang gaya bebas 2. Untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama dalam pembelajaran renang

dengan menggunakan gaya bebas sebaiknya menggunakan alat pelampung yang sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

3. Agar guru pendidikan jasmani memberi perhatian khusus dalam proses pembelajaran kepada siswa terutama yang belum mampu.


(5)

bebas.html

Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Bloom, Benyamin S. 1975. Taxonomi Of Educational Objective dalam Supriyono.2010. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar Brotosuryo. 1993. Strategi Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud DEPDIKNAS PKJDR. 1988. Tes Ketangkasan Renang Untuk Putra Umur 13

Tahun Keatas. Jakarta, Pusat Kesegaran Jasmani Dan Rekreasi.

Dimyati dan Mudjiono. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah dan Zein. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dumadi Dan Kasiyo. 1992. Renang Materi Metode Penilaian. Jakarta, DIRJEN

DIKTI

Hamalik. 1993. Media Pendidikan. Bandung : Penerbit PT. Cintra Aditya Bakti Husdarta dan Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran, Bandung Depdinas. Ibrahim, Rusli. 2011. Pembinaan Ketahanan Kepribadian di Sepanjang Hayat.

Pendekatan Praktis Melalui Pendidikan Jasmani. Jakarta.

Johnson. 2006. Conterxtual Teaching dan Learning. Bandung : Penerbit MLC Lutan. 1996. Manusia dan Olahraga, ITB Bandung

Makmum. 1996. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Wali Pers

M.Aguston. 1981. Desain Sistem Instruksional. FIP IKIP. Jakarta.

Mulyono. 1997. Studi Tentang Pelaksanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar, FKIP Universitas Sebelas Maret.

Sardiman. 2006. Interaksi Motivasi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :


(6)

Subadiman Benny dkk. (2005). Sejarah Teknik Dasar Renang Metoda Prinsip Latihan Polo Air. Medan, FIK UNIMED.

Supandi, 1992. Strategi Belajar Pendidikan jasmani dan Kesehatan, Jakarta Supriadi. 2003. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas. Jakarta:

Prestasi Pustaka Publiser

Supriyono. 2010. Cooperatif Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sudjana, Nana 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (1992). Metoda Statistik. Bandung, Tarsito.

http://meutuah.com/edukasi/teknik-renang-gaya-bebas.htm) http://ilmu-fakta.blogspot.com/2012/05.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA GAYA KOGNITIF DAN TINGKAT PERKEMBANGAN KONSEP GEOMETRI BERDASARKAN TEORI VAN HIELE SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PANJI TAHUN AJARAN 2008/2009

0 20 59

PENGARUH CARA BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 4 GADING REJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 81

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENDEKATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP ADVENT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

2 8 83

PENGARUH METODE BAGIAN DAN METODE KESELURUHAN TERHADAP KETERAMPILAN RENANG GAYA DADA PADA SISWA KELAS VII 7 SMP N 1 RUMBIA TAHUN AJARAN 2012/2013

1 18 51

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENDEKATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP ADVENT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

0 8 83

KENDALA GURU DALAM MENGAJAR IPS DI SMP SWASTA PADA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

0 8 73

1 ANALISIS VARIASI GAYA MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPS KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 1 PONTIANAK

0 0 8

1 PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA MENGAJAR GURU IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 09 PONTIANAK

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG CARA MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KECAMATAN WONOSARI GUNUNGKIDUL TAHUN AJARAN 20132014

0 1 8

PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII A DI SMP PIRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014

1 1 10