PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA PADA SMK NEGERI 1 AIR JOMAN KABUPATEN ASAHAN.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA PADA SMK NEGERI 1 AIR JOMAN

KABUPATEN ASAHAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

PARLINDUNGAN HALOHO NIM: 8106122030

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA PADA SMK NEGERI 1 AIR JOMAN

KABUPATEN ASAHAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

PARLINDUNGAN HALOHO NIM: 8106122030

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(3)

(4)

(5)

(6)

i ABSTRAK

PARLINDUNGAN HALOHO. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada Siswa SMK Negeri 1 Air Joman Kab. Asahan : Tesis : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interkatif model tutorial dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran interaktif model latihan dan praktik, (2) hasil belajar KKPI siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kecerdasan emosisonal rendah dan (3) interkasi antara media pembelajaran interaktif dan kecerdasan emosional siswa terhadap hasil belajar KKPI.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 120 siswa. Sampel penelitian terdiri dari 30 siswa untuk penggunaan media interaktif model tutorial dan 30 siswa penggunaan media interaktif model latihan dan praktik. Teknik pernarikan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Instrumen pengukuran pengukuran untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban. Untuk menjaring data kecerdasan emosional siswa digunakan angket yang telah diuji kevalidtannya. Metode penelitian meggunakan kuasi ekperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Teknik analisis data menggunakan Anava dua jalur.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil belajar KKPI siswa yang belajarkan dengan penggunaan media interaktif latihan dan praktik ( =35,10) lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media interkatif tutorial ( =31,43), dengan Fhitung = 8,39 Ftabel = 4,02, (2) hasil

belajar KKPI siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi ( =35,9) lebih tinggi dari siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah ( =30,63), dengan Fhitung = 19,42 Ftabel = 4,02, (3) interaksi antara pembelajaran menggunakan

media interaktif dengan kecerdasan emosional siswa terhadap hasil belajar KKPI, dengan Fhitung = 9,13 Ftabel = 4,02.

Perhitungan uji lanjut dengan menggunakan uji Tukey menunjukan : (1) pada media pembelajaran interaktif latihan dan praktik, rata-rata nilai belajar KKPI siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi ( =35,00) lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah ( =34,66), (2) pada media pembelajaran interaktif tutorial, rata-rata nilai hasil belajar KKPI siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi ( =36,00) lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah ( =28,00), (3) rata-rata nilai hasil belajar KKPI yang tertinggi adalah pada media pembelajaran interaktif latiham dan praktik dengan siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi ( =36,00), sedangkan yang terendah adalah pada media pembelajaran interaktif tutorial dengan siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah ( =28,00).


(7)

ii ABSTRACT

PARLINDUNGAN HALOHO. The Effect of Computer Base Interactive Instructional Media and Emotional Intelligence On Student Learning of Computer Skill and Information Management (CSIM) at SMK Negeri 1 Air Joman Kab. Asahan. Graduate Thesis, State University Of Medan, 2013.

This research was aimed at : (1) The student’ achievement taught by

interactive intructional media using tutorial with the one using drill and practice,

(2) The student’ achievement who have higher emotional intelligence and low, (3)

the interaction between interactive instructional media and emotional intelligence in influencing student learning on the CSIM achievement.

The population for this study was the X class students (120 students) at SMK Negeri 1 Air Joman, 2012/2013 academic year. 30 students were taken for the interactive instructional media using drill and practice and 30 student were taken for media using tutorial. The sample taken uder purposive sampling technique. The 5 options multiple choices used to measure the students’

achievement. For the students’ emotional intelligence data taken using

questionnaires which have passed validity test. The research was using a quasi experiment design with factorial 2 x 2. The data were analyzed using two-ways ANOVA.

The research showed that : (1) The students’ achievement taugh by interactive instructional media using drill and practice ( =35.10) is higher than the one taught by totorial ( =31.43), with Fratio = 8.39 > Ftable = 4.02 ; (2) The students’ achievement of high emotional intelligence ( =35,9) is higher than the low emotional intelligence ( =30.3) with Fratio = 19.42 > Ftable = 4.02 ; (3) There is an interaction between the interactive instructional media with the students’

emotional intelligence on the CSIM with Fratio = 9.13 > Ftable = 4.02

Post-hoc test showed the significant achievement between (1) the average students achivement taught by interactive instructional media using drill & practice with who have high emotional intelligence ( =35.00) is higher than students who have a low emotional intelligence ( =34.66), (2) the average students achievement taught by interactive instructional media using drill & practice with who have high emotional intelligence ( =36.00) is higher than the students who have a low emotional intelligence ( =28.00), (3) the higher average students achievement of CSIM is taught by using interactive media instuctional with the students who have a high emotional intelligence ( =36.00) and the lowest ( =28.00) is taught by using interactive media instructional with students who have a low emotional intelligence.


(8)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang memberikan kekuatan, pertolongan, penyertaan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Dalam proses penyelesaian tesis ini banyak menghadapi kendala dan keterbatasan, namun berkat dari dosen pembimbing dan motivasi dari istri, orangtua, keluarga serta dukungan dari rekan-rekan mahasiswa pascasarjana akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Adapun judul dari tesis ini adalah “Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa SMK Negeri 1 Air Joman Kabupaten Asahan”. Dalam menyelesaikan tesis ini banyak pihak-pihak yang membantu. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih dan homat kepada Bapak Prof. Dr. M. Badiran, M.Pd dan Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar dan tidak henti-hentinya memberi pengarahan serta bimbingan kepada penulis.

Pada kesempatan ini juga saya menyampaikan terima kasih kepada Dosen Penguji tesis, Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd, Bapa Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd dan sebagai Notulen Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd.

Selanjutnya penulis juga menyampaikan terima kasih kepada :

Pertama : Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, MPd. Yang telah memberi kesempatan untuk mengikuti perkuliahan di Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Kedua : Direktur Program Pascasarjana Univeritas Negeri Medan Bapak Prof. Dr Abdul Muin Sibuea, M.Pd, Ketua Progrma Studi Teknologi Pendidikan Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. Dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan Bapak Dr. R. Mursyid, M.Pd , Staf Tata Usaha Teknologi Pendidikan


(9)

iv Ibu Fahraini, SE serta para staf administrasi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberi bantuan untuk kelancaran studi dan penyelesaian tesis ini. Seterusnya saya ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Ketiga : Orangtuaku yang telah membesarkan dan mendukung, baik dana, maupun moril dan doanya dalam penyelesaian studi penulis,Bapa/Mama J. Haloho/B. Br Turnip (Op. Apro Gabe Boni Bona Haloho), Abang, Kaka/Ito, Adik dan semua keluarga yang mendukung.

Keempat : Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Universitas Neger Medan Program studi Teknologi Pendidikan angkatan XVIII Eksekutive B1,B2 yang telah bersama-sama saling berbagi suka dan duka sejak awal perkuliahan hingga lulus, serta rekan dijurusan lain PPs Unimed.

Kelima : Kepada Kepala SMK Negeri 1 Drs. Miswardinaf serta keluarga besar SMK Negeri 1 Air Joman Kab. Asahan yang telah memberikan dukungan penuh penelitian ini dapat berjalan dengan baik.

Secara khusus kepada istri (Evaristanty Simarmata, SP) yang mengasihi telah memberi dorongan dan semangat serta kepada putraku tercinta Boniara James Gates H dengan penuh pengertian yang selalu memberikan senyum dan tawa serta semua pihak yang tidak dapat disebut namanya satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Dan yang paling penting yaitu kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menolong memberikan kemampuan, hikmat dan bijkasana kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini. Segala Hormat Kemuliaan hanya BagiNya.

Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan berhasilguna bagi pendidikan kita dimasa kini dan yang akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih

Medan, September 2013 Penulis

Parlindungan Haloho 8106122030


(10)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

ABSTRACK ii

KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN x BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah……….. 1

2. Indentifikasi Masalah……….. 11

3. Pembatasan Masalah………... 12

4. Perumusan Masalah……….... 12

5. Tujuan Penelitian……….... 13

6. Manfaat Penelian……….….... 14

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis………... 15

1. Hakikat Hasil Belajar Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan informasi.………... 15

2. Hakikat Media Pembelajaran Interaktif Berbasi Komputer 21 2.1Hakikat Media Pembelajaran Interaktif Latihan dan Pratik... 32

2.2Hakikat Media Pembelajaran Interaktif Tutorial... . 35

3. Hakikat Kecerdasan Emosional………... 38

B. Penelitian Yang Relevan………... 42

C. Kerangka Berpikir………. 43

D. Hipotesis Penelitian………... 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian……….. 51

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengamabilan Sampel……... 51

C. Metode Penelitian………... 53

D. Defenisi Operasional Variabel……….. 55

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan………... 56


(11)

vi

G. Teknik Analisis Data………... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Penelitian...……….. 68

B. Pengujian Persyaratan Analisis...……... 81

C. Pengujian Hipotesis...………... 86

D. Pembahasan Hasil penelitian..……….. 93

E. Keterbatasan Penelitian...………... 100

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan...……….. 103

B. Implikasi...……... 103

C. Saran...………... 107

DAFTAR PUSTAKA... ... 109 LAMPIRAN


(12)

ix DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Histogram Hasil Belajar KKPI Siswa Yang Dibelajarkan Dengan

Menggunakan MPI Latihan & Praktek ...………... 69 2. Histogram Hasil Belajar KKPI Siswa Yang Dibelajarkan Dengan

Menggunakan MPI Tutorial... 70 3. Histogram Hasil Belajar KKPI Siswa Yang Memiliki Kecerdasan

Emosional Tinggi... 72 4. Histogram Hasil Belajar KKPI Siswa Yang Memiliki Kecerdasan

Emosional Rendah... .... 73 5. Histogram Hasil Belajar KKPI Siswa Yang Dibelajarkan Dengan

MPI Latihan & Praktek berdasarkan Kecerdasan Emosional Tinggi... 75 6. Histogram Hasil Belajar KKPI Siswa Yang Dibelajarkan Dengan

MPI Latihan & Praktek berdasarkan Kecerdasan Emosional Rendah.. 77 7. Histogram Hasil Belajar KKPI Siswa Yang Dibelajarkan Dengan

MPI Tutorial berdasarkan Kecerdasan Emosional Tinggi... 78 8. Histogram Hasil Belajar KKPI Siswa Yang Dibelajarkan Dengan

MPI Tutorial berdasarkan Kecerdasan Emosional Rendah... 80 9. Interaksi Antara Pembelajaran dengan Menggunakan MPI dan


(13)

x DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 112

2. Instrumen Penelitian... 120

3. Perhitungan Analisis Butir Soal Tes KKPI... 126

4. Data Induk Penelitian... 135

5. Perhitungan Distribusi Frekuensi Data Penelitian... 138

6. Perhitungan Uji Normalitas Data... 154

7. Perhitungan Uji Homogenitas... 162

8. Perhitungan Analisis Varians... 167

9. Perhitungan Uji Lanjut Dengan Uji Tukey... 171


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pendidikan semakin pesat seiring dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Prioritas pembangunan pendidikan dalam periode pembangunan jangka panjang pertama telah diarahkan pada peningkatan kesempatan dan mutu pendidikan, dengan salah satu rujukan yang telah ditetapkan adalah peningkatan pendidikan dasar yang sebelumnya Sekolah Dasar (SD) enam tahun menjadi sembilan tahun ditambah Sekolah Menengah Pertama (SMP) tiga tahun. Kebijakan ini didasarkan dengan anggapan bahwa peningkatan pendidikan secara otomatis akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Usaha meningkatkan kualitas pendidikan merupakan suatu upaya sadar dan terencana secara sistematik dalam waktu yang cukup lama yang ditujukan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan siap menghadapi tantangan di era perdagangan bebas. Kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas sejalan dengan perkembangan zaman abad ke-21 yang berorientasi pada pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi .

Mason (1994) dalam Tim Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan, bukannya gudung sekolah. Mason mengemukakan lima alasan mengapa dugunakannya teknologi komunikasi, yaitu karena : (1) potensinya memperluas kesempatan akses pendidikan dan latihan bagi siswa pedesaan yang terpencil


(15)

2

tanpa harus mengikuti pendidikan tatap muka yang konvensional, (2) potensinya memperluas kesempatan pemerataan (equity) dengan cara memperluas manfaat pendidikan yang diraih daerah yang kaya ke daerah yang kurang beruntung dan perlu diingat bahwa penggunaan teknologi komunikasi tetap akan memperlebar jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin, (3) teknologi komunikasi merupakan satu-satunya alternatife penyelenggaraan pendidikan seumur hidup, (4) memungkinkan terjadinya pertukaran sumber daya yang langka, dan (5) memperluas kemungkinan untuk belajar secara interaktif dan kolaboratif antar siswa dari jarak jauh. Selanjutnya Betes (1995) dalam Tim Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia mengatakan bahwa teknologi dapat meningkatan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi.

Romiszowski dan Mason (1996) dalam Tim Ikatan Profesi Pendidikan Indonesia memprediksi penggunaan Komputer Multimedia Communication (CMC)” atau komunikasi multimedia dengan komputer dengan kemampuannya mengintegrasikan sumber informasi secara “ on-line” memiliki peluang untuk dimanfaatkan dalam pendidikan dan pelatihan mengingat bahwa computer based multimedia communication dapat menunjang penyampaian pendidikan baik yang bersifat sinkronis (dua arah) maupun yang asinkronis (searah). Meskipun computer based multimedia communication tidak secara otomatis akan dapat mengubah perilaku belajar, namun Mason berpendapat bahwa cepat atau lambat komputerbased multimedia communication akan menemukan generasi baru yang


(16)

3

dididik di alam komputer dan komunikasi internasional, sehingga penggunaannya bukan lagi merupakan pengecualian, melainkan standar keharusan.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menurut Miarso (2004) menunjukkan ciri-ciri : (1) meningkatnya daya muat untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasikan, dan menyajikan informasi, (2) kecepatan penyajian informasi yang meningkat, (3) miniaturisasi perangkat keras yang disertai dengan ketersediaannya yang melimpah, (4) keragaman pilihan informasi untuk melayani berbagai macam kebutuhan, (5) biaya perolehan informasi , terutama biaya untuk ditrasmisi data yang cepat dalam jarak jauh, yang secara relatife semakin menurun, (6) penggunaan perangkat lunaknya, (7) kemampuan distribusi informasi yang semakin meluas. Sebagai akibat perkembangan pengetahuan dan teknologi di segala bidang, maka perlu dilakukan penyepurnaan kurikulum yang mampu menjawab tuntutan perkembangan baik di bidang informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, desentralisasi, dan hak asasi manusia. Oleh sebab itu siswa harus dibekali bahan kajian kompetensi untuk menggali, menyeleksi, mengelola hal-hal yang berkaitan dengan tuntutan perkembangan tersebut. Salah satu fasilitas untuk menunjang kompetensi tersebut adalah dengan mengenalkan siswa pada teknologi informasi dan komunikasi atau Information and Communication Technology (ICT) yang berfungsi baik sebagai alat maupun bahan pelajaran berbasis komputer.

Menurut Panen, dkk (2003) teknologi informasi adalah solusi bagi beragam masalah pendidikan. Secara khusus pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran dipercaya akan : (a) meningkatkan kualitas pembelajaran, (b)


(17)

4

mengembangkan keterampilan teknologi informasi (IT skill) yang diperlukan oleh siswa ketika menyelesaikan tugas, (c) memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran, (d) menjawab “the technological imperative ” (keharusan berpartisifasi dalam IT), (e) mengurangi biaya pendidikan , dan (f) meningkatkan rasio biaya-manfaat dalam pendidikan. (http:www.depdiknas.go.id, diakses 15 juli 2011)

Skinner dalam Sadiman (1984) menyampaikan bahwa teori tingkah laku (behaviorism theory) mulai mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Teori tingkah laku mendorong orang untuk lebih memperhatikan siswa dalam proses belajar mengajar. Menurut teori ini, mendidik adalah mengubah tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku harus tertanam pada diri siswa sehingga menjadi kebiasaan, maka setiap perubahan tingkah laku positf ke arah tujuan yang dikehendaki harus diberi penguatan, berupa pemberitahuan bahwa tingkah laku tersebut adalah benar. Teori ini telah mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah tingkah laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK) 1 Air Joman Kabupaten Asahan adalah salah satu sekolah menengah kejuruan yang menjadi pilihan utama bagi sebahagian besar siswa SMP yang akan melanjutkan jenjang pendidikan menengah kejuruan di Kecamatan Air Joman Kabupaten Asahan . Indikasi ini terlihat dari banyaknya siswa lulusan SMP sederajat yang mendaftar ke sekolah ini dengan rata-rata pendaftar hampir sekitar 250 siswa setiap tahunnya dari seluruh Kecamatan Air joman. Namun dari hasil seleksi yang dilakukan oleh


(18)

5

pihak sekolah berdasarkan kriteria dan syarat yang harus dipenuhi calon siswa berdasarkan daya tampung sekolah, maka rata-rata tiap tahunnya hanya diterima sekitar 144 orang siswa 4 program keahlian yang ada di sekolah menengah kejuruan ini : adapun bidang program keahlian di SMK Negeri 1 Ari Joman , meliputi : (1) Teknik Mekanik Otomotif, (2) Teknik Sepeda Motor, (3) Teknik Pengelasan, (4) Rekayasa Perangkat Lunak (sumber : data keadaan siswa SMK N Air Joman bulan Juli 2012)

Sesuai dengan tuntutan kebutuhan kompetensi bidang keahlian yang harus dimiliki siswa sekolah menengah kejuruan, maka pada saat ini SMK N 1 Air Joman menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI). Mata pelajaran KKPI diberikan pada seluruh siswa untuk setiap tingkat kelas pada semua program keahlian yang terdapat di SMKN 1 Air Joman. Setelah mempelajari KKPI diharapakan siswa memiliki sejumlah kompetensi berupa pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan perangkat teknologi dan komunikasi, khususnya komputer serta mampu mengaplikasikan teknologi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Namun sangat disayangkan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran KKPI di SMK N 1 Air Joman ini belum tercapai hasil maksimal seperti yang diharapkan. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil belajar KKPI siswa berdasarkan penilaian yang dilakukan pada setiap akhir semester. Belum maksimalnya hasil hasil belajar siswa dalam mata pelajaran KKPI dikarenakan tidak variatifnya strategi pembelajaran yang digunakan serta terbatasnya pemanfaatan media yang


(19)

6

digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar KKPI. Strategi dan media pembelajaran yang digunakan selama ini diduga tidak mampu memotivasi dan meransang siswa untuk dapat mengaktualisasikan sejumlah informasi berupa pesan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Faktor lain yang diduga mempengaruhi pembelajaran hasil belajar KKPI siswa sehingga tidak maksimal adalah jarangnya praktek yang dilakukan di laboratorium komputer dengan berbagai alasan, termasuk karena alasan takut rusak komputer dan takut hilang komponen komputernya. Berikut ini pada tabel 1, hasil belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI). Tabel 1. Hasil Belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) UIjian

Aklhir Semester SMK Negeri 1 Air Joman Jl. Perjuangan Desa Punggulan Air Joman Kabupaten Asahan.

Tahun Pelajaran Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata

2009/2010 80,00 65,00 65,00

2010/2011 2011/2012

82,00 85,00

65,00 65,00

65,00 65,00

Sumber : Daftar Kumpulan Nilai (DKN) Tata Usaha SMK Negeri 1 Air Joman Kab. Asahan

Rendahnya nilai rata-rata rapor pada mata pelajaran KKPI juga disebabkan metode pembelajaran yang digunakan selama ini bersifat monoton serta berpusat pada guru, selain itu media pembelajaran yang digunakan selama ini kurang mendukung dan tidak sesuai dengan karakteristik siswa mata pelajaran KKPI. Hasil pengamatan yang telah dilakukan pada SMK Negeri 1 Air Joman pada saat pembelajaran keterampilan komputer dan pengelolaan informasi (KKPI) di dalam kelas, dijumpai adanya beberapa kesulitan dalam menyerap materi yang diceramahkan atau dijelaskan oleh guru. Kesulitan yang dialami adalah, pada saat proses pembelajaran berlangsung guru menyampaikan materi dengan metode


(20)

7

konvensional, yaitu dengan cara menjelaskan materi kemudian siswa akan mencatat hal-hal penting dan setelah materi diselesaikan pada pertemuan berikutnya guru akan membawa siswa ke ruang komputer (media) untuk mempraktekkan materi yang telah disampaikan minggu sebelumnya. Pada saat praktek, guru akan menjadi fasilitator untuk mengarahkan dan membimbing siswa pada saat pelaksanaan mengerjakan tugas-tugas latihan yang diberikan oleh guru. Dalam kondisi yang seperti ini, siswa yang memiliki konsentrasi dan keinginan untuk belajar akan memperhatikan penjelasan dari guru, tetapi siswa yang tidak memiliki minat belajar akan menjadi bosan. Hal ini akan tercipta suatu kelompok siswa yang berdiskusi di luar dari konteks pembelajaran KKPI, sehingga aspek kognitif siswa tidak berkembang, khususnya keterampilan untuk mengenal dan menggunakan perangkat komputer. Keadaan ini harus ditanggulangi dengan menjadikan satu pembelajaran yang tidak hanya membuat siswa duduk diam mendengar, tetapi membuat mereka belajar mandiri dengan menggunakan pembelajaran interaktif berbasis komputer. Keterbatasan guru dalam mendesain dan mengelola serta menerapkan strategi pembelejaran konvensional dan penggunaan media pembelajaran sehingga membuat siswa kurang tertarik dan kurang termotivasi dalam mempelajari KKPI, rendahnya kecerdasan emosional serta pengendalian diri siswa yang terlihat dari seringnya siswa tidak merawat sarana prasarana yang ada dan kurangnya minat, pengendalian diri dan disiplin diri siswa. Kondisi pembelajaran di atas tentunya akan menguragi ketercapaian tujuan dari pembelajaran yang direncanakan oleh guru, sehingga perlu adanya


(21)

8

kreatifitas dari guru untuk merancang metode pembelajaran yang efektif dan efisien dalam pembelajaran.

Usaha untuk mengatasi kelemahan tersebut, dalam penelitian ini akan mengkaji tentang pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif latihan dan praktik dengan media pembelajaran interaktif tutorial yang dipakai oleh guru dengan kecerdasan emosional siswa untuk meningkatkan hasil belajar KKPI siswa terhadap materi mengoperasikan PC stand alone. Adapun faktor-faktor internal dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional siswa itu sendiri dan faktor eksternal untuk pembelajaran adalah metode pembelajaran, sarana prasarana, serta kurikulum yang dipakai. Adapun kurikulum yang dipakai adalah KTSP 2006.

Pakar teknologi pendidikan, Gagne, Briggs, & Wager (1993) (Prawiradilaga, 2007:24) menyatakan bahwa proses belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal peserta didik itu sendiri, yaitu pengaturan kondisi belajar. Berbagai perangkat elektronik berupa program komputer dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran, yang dikenal dengan e-learning (electronic-e-learning) seperti : CAI (computer assisted instruction) atau CAL (computer assisted learning), belajar juga bisa lewat internet, SIG (sytem information geografis) pendidikan, dan lain-lain. Kesuksesan pembelajaran diperlukan media/alat-alat bantu pengajaran. Media tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan sistem belajar mengajar. Bahkan penggunaan media berdampak positif dengan memberikan pembelajaran yang bemakna, sebab dia menghadirkan pembelajaran secara kontekstual.


(22)

9

Media pembelajaran akan bermanfaat jika media tersebut merupakan bagian dari sistem pembelajaran. Jika media tersebut hanya sebagai alat saja meskipun canggih dan tidak ada kontribusinya dalam pembelajaran, maka media tersebut menjadi tidak bermanfaat bagi proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan alat bantu bagi guru dalam menjalankan proses pembelajaran, tetapi bukan menggeser peran guru sebagai pengajar. Betapa canggihnya suatu alat, tidak akan mengalihkan fungsi seorang guru, karena guru merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran. Meskipun demikian menurut Gaggne (1971) dalam (Munir, 2008:231) tidak ada satu mediapun yang sempurna yang dapat memenuhi semua keperluan yang diinginkan .

Selain dari pemilihan media yang tepat, seorang guru juga harus mampu mengenal karakteristik siswanya karena merupakan pedoman dalam pemilihan dan mengembangkan proses belajar mengajar agar lebih sesuai dan memudahkan siswa untuk belajar. Salah satu karaterisktik siswa adalah emosional. Keberhasilan belajar tergantung pada bagaimana siswa mengelola emosinya dan mengendalikan emosinya dalam belajar, sehingga apa yang dikerjakan dalam belajar selalu berdasarkan emosi yang terkendali. Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan


(23)

10

seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi. Menurut Goleman (2006 : 44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama. Dalam proses belajar siswa, kedua inteligensi itu sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata pelajaran yang disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua inteligensi itu saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah (Goleman, 2006). Pendidikan di sekolah bukan hanya perlu mengembangkan rational intelligence yaitu model pemahaman yang lazimnya dipahami siswa saja, melainkan juga perlu mengembangkan emotional intelligence siswa .

Menurut Goleman (2002 : 512), kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.

Kecerdasan emosional sangat penting dalam proses pembelajaran karena emosi dapat menarik dan mendorong perhatian serta dapat mengendalikan kondisi dalam diri seseorang. Oleh karena itu kecerdasan emosional dan pembelajaran


(24)

11

dengan menggunakan media perlu diperhatikan agar hasil belajar KKPI khusus pada materi mengoperasikan PC stand alone dengan sub pokok bahasan mengopersaikan sistem operasi berbasis teks dan grafik yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebelumnya, dapat dikemukakan beberapa permasalahan yaitu : Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi? Mana media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi? Apakah media pembelajaran interaktif latihan dan praktik berpengaruh terhadap hasil belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi? Bagaimana media pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi yang dilaksanakan oleh guru? Karakteristik siswa yang seperti apa yang sesuai dengan media pembelajaran tertentu? Apakah rendahnya hasil belajar siswa disebabkan kurangnya keterlibatan siswa? Apakah rendahnya hasil belajar siswa disebabkan kurangnya minat dan motivasi yang dimiliki siswa? Apakah hasil belajar KKPI yang diajarkan dengan media pembelajaran interaktif dan praktik lebih tinggi dari hasil belajar yang diajarkan dengan pembelajaran interaktif tutorial? Bagaimana hasil belajar KKPI yang diperoleh siswa kelas X (sepuluh) pada pokok bahasan Mengoperasikan PC Stand Alone? Apakah rendahnya hasil belajar karena rendahnya kecerdasan emosional yang dimiliki siswa? Apakah terdapat perbedaan hasil belajar Keterampilan


(25)

12

Komputer dan Pengelolaan Informasi antar siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran interaktif latihan dan praktik dengan siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran interaktif totorial? Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mempunyai kecerdasan emosional tinggi dengan siswa yang mempunyai kecerdasan emosional rendah? Apakah terdapat interaksi antara media pembelajaran interaktif dengan kecerdasan kecerdasan emosional dalam mempengaruhi hasil belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi?

C. Pembatasan Masalah

Masalah penelitian ini dibatasi berkenaan dengan media pembelajaran interaktif dengan menggunakan CD interaktif latihan & praktik dan tutorial. Kecerdasan emosional siswa dibatasi berkenaan dengan kecerdasan emosional tinggi dan rendah. Hasil belajar KKPI dibatasi pada ranah kognitif taksonomi Bloom, dengan menggunakan tes hasil belajar yang divalidkan dengan materi mengoperasikan operasi berbasis teks dan mengoperasikan operasi berbasis grafik.

D. Perumusan Masalah

Dalam pelaksanaan suatu penelitian terhadap masalah berfokus dalam judul, maka pokok-pokok penelitian perlu terlebih dahulu dirumuskan secara jelas dan operasional tentang batasan masalahnya. Mengenai hal ini Sugiyono (2006:56) menyatakan bahwa rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang


(26)

13

akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Bertitik tolak dari uraian sebelumnya, maka masalah yang diteliti atau dibahas untuk mendapatkan data dalam penelitian tesis ini dirumuskan sebagai berikut :

1) Apakah kelompok siswa yang diajarkan dengan media pembelajaran interaktif latihan & praktik memperoleh hasil belajar KKPI lebih tinggi dibanding kelompok siswa yang diajarkan media pembelajaran interaktif tutorial?

2) Apakah kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi memperoleh hasil belajar KKPI lebih tinggi dibanding dengan kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosioanal rendah?

3) Apakah ada interaksi antara media pembelajaran interaktif berbasis komputer dan kecerdasan emosional siswa dalam mempengaruhi hasil belajar KKPI?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1) Perbedaan hasil belajar KKPI kelompok siswa yang diajarkan dengan media pembelajaran interaktif latihan & praktik dan kelompok siswa yang diajarkan dengan media pembelajaran interaktif tutorial.

2) Perbedaan hasil belajar KKPI kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi dengan kelompok siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah.

3) Interaksi antara media pembelajaran interaktif berbasis komputer dengan kecerdasan emosional siswa dalam mempengaruhi hasil belajar KKPI.


(27)

14

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada tenaga pendidik atau guru bidang studi keterampilan komputer dan pengelolaan informasi juga pembaca, baik yang bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis. (1) Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain tentang pengaruh penggunaan media pembelajaran interaktif dan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar keterampilan komputer dan pengelolaan infomasi. Akhirnya merupakan sumbangan (kontribusi) peneliti dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan media pembelajaran interaktif dan kecerdasan emosional, serta hasil belajar KKPI (2) Manfaat penelitian secara praktis adalah hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi guru, khususnya guru bidang studi keterampilan komputer dan pengelolaan informasi dalam menetapkan media pembelajaran interaktif yang tepat bila diketahui kecerdasan emosional siswa dan pada akhirnya tercapai peningkatan hasil belajar keterampilan komputer dan pengelolaan informasi yang optimal. Untuk pengambil keputusan dan penentu kebijakan disekolah dapat menjadi masukan dalam pengadaan sarana dan prasarana serta pengembangan wawasan pendidikan. Penelitian ini juga dapat memberikan masukan bagi siswa tentang cara belajar yang baik, efektif dan efesien sehingga dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan komputer dan pengelolaan informasi.


(28)

103

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan terhadap hasil penelitian yang dikemukakan sebelumnya maka dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Hasil belajar KKPI siswa yang belajarkan dengan menggunakan MPI latihan dan praktek lebih tinggi dari hasil belajar KKPI siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan MPI tutorial.

2. Hasil belajar KKPI siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar KKPI siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah.

3. Terdapat interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran interaktif berbasis komputer dan kecerdasan emosional dalam mempengaruhi hasil belajar KKPI siswa. Siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi memperoleh hasil belajar KKPI lebih tinggi jika dibelajarkan dengan menggunakan MPI latihan dan praktek daripada media interaktif tutorial, sedangkan siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah lebih tinggi hasil belajarnya jika dibelajarkan dengan media interaktif tutorial daripada media interaktif latihan dan praktek.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa hasil belajar KKPI siswa yang dibelajarkan dengan MPI latihan dan


(29)

104

praktek lebih tinggi daripada hasil belajar KKPI siswa yang dibelajarkan dengan MPI tutorial, hasil temuan ini dijadikan pertimbangan bagi guru-guru mata pelajaran KKPI untuk menggunakan media interaktif latihan dan praktek khususnya dalam pebelajar KKPI tingkat SMK. Oleh karena itu temuan penelitian ini perlu dipertimbangkan dan disosialisasikan kepala sekolah maupun para guru yang mengajar dalam mata pelajaran KKPI.

Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media interaktif latihan dan praktek siswa sebelum dilatih dahulu diberikan materi pelajaran kemudian setelah itu siswa akan melakukan latihan-latihan. Pembelajaran ini menanamkan kebiasaan tertentu dalam bentuk latihan. Dengan latihan yang terus menerus diharapkan akan tertanam kebiasaan, kecepatan, ketepatan, kesempurnaan dalam melakukan sesuatu, serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara mengulangi bahan latihan yang telah disajikan, juga dapat menambah kecepatan. Pada latihan dan praktek ini, latihan yang diberikan guru dimaksudkan untuk melatih keterampilan siswa dalam menggunakan komputer terutama dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.

Melalui latihan dan praktek siswa diberikan kesempatan untuk mengulang materi yang telah diberikan oleh guru dengan jalan melatih diri mengerjakan soal-soal latihan yang telah dirancang oleh guru dalam bentuk program dan kemudian mempraktekkannya. Dalam mempersiapkan media pembelajaran interaktif guru terlebih dahulu harus memperhatikan jalannya pembelajaran serta faktor-faktor : (1) menjelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi; (2) menentukan dan menjelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu, dan sebagainya yang


(30)

105

akan dilatihkan sehingga siswa mengetahui dengan jelas apa yang harus mereka kerjakan; (3) memusatkanperhatian siswa terhadap bahan yang akan atau sedang dilatihkan; (4) adanya selingan latihan; (5) meperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, serta mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa; dan (6) latihan tidak boleh terlalu lama atau terlalu cepat.

Berdasarkan petunjuk yang telah disiapkan oleh guru, maka siswa akan lebih mudah memahami program pembelajaran ini dan mengikuti prosedur yang sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada media pembelajaran interaktif latihan dan praktek yang telah terprogram. Dengan cara ini siswa akan terbimbing dalam melakukan latihan-latihan dan praktek sesuai dengan materi yang diajarkan. Pada penelitian ini juga telah membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media interaktif latihan dan praktek maupun media interaktif tutorial mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dengan adanya kemampuan siswa megikuti prosedur yang ada.

Hasil penelitian ini juga bisa menjadi pertimbangan bagi guru untuk memilih media pembelajaran yang efektif digunakan dalam pembelajaran siswa menggunakan media. Peran aktif guru dalam pemilihan media tentunya sangat dibutuhkan, karena dengan kecermatan dan kesesuaian karakteristik mata pelajaran dan karakteristik siswa dalam belajar menjadi salah satu faktor dalam melakukan pemilihan media pembelajaran.

Hasil simpulan berikutnya menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi memperoleh hasil belajar KKPI yang lebih tinggi apabila dibelajarkan dengan menggunakan media interaktif latihan dan praktek.


(31)

106

Demikian juga hasil belajar KKPI siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah akan lebih tinggi apabila dibelajarkan dengan menggunakan media innteraktif tutorial. Penggunaan media interaktif yang sesuai dengan karakteristik siswa maka kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga pembelajaran akan lebih efektif, efesien dan memiliki daya tarik. Namun perlu disadari bahwa tidak ada satu media pembelajaran yang paling sesuai untuk setiap karakteristik siswa maupun karakteristik pembelajaran. Tetapi hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru mata pelajaran KKPI untuk memilih media pembelajaran interaktif yang sesuai dalam menyajikan materi pelajaran.

Penemuan ini juga dapat diterapkan apabila kerja sama yang baik antara orang-orang yang berkecimpung dalam aspek pendidikan dan aspek teknologi informasi dan komunikasi berserta ahli-ahli media terjadi ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disamping itu juga penerapan temuan ini menuntut kegigihan seorang guru mata pelajaran KKPI unutk meng-upgrade dan meng-update ilmu pengetahuan yang dimiliki mengingat perkembangan teknologi yang sangat cepat sehingga dapat mengaplikasikan dalam pembelajaran dikelas. Dalam merancang media yang tepat untuk setiap karakteristik siswa diperlukan penataan dan perancangan yang tepat dan terkoordinasi agar terjadi interaksi yang efektif sehingga siswa terlibat aktif dan suasana pembelajaran yang kondusif yang akan menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.

Penerapan penggunaan media pembelajaran interaktif harus dibarengi penentuan tingkat kecerdasaran emosional siswa, hal ini dapat dilakukan dengan


(32)

107

mengadakan pelatihan terlebih dahulu tentang cara mengindentifikasi dan mengukur tingkat kecerdasan emosional siswa bagi guru-guru agar guru-guru memiliki keterampilan mengelompokkan tingkat kecerdasan emosional siswa. Disisi lain kepada pihak pengambil kebijakan dilingkungan SMK Negeri 1 Air Joman Asahan untuk mengadakan pelatihan cara membuat media interaktif latihan & praktek dan media interaktif tutorial yang tepat untuk pembelajaran KKPI.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dalam upaya peningkatan hasil belajar KKPI, maka guru yang mengasuh mata pelajaran KKPI disarankan agar menggunakan media pembelajaran interaktif yang tepat dalam menyajikan konsep-konsep, kemampuan dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang ada.

2. Dalam peningkatan hasil belajar KKPI, apabila kecerdasan emosional siswa tidak diketahui maka disarankan kepada guru untuk menggunakan media pembelajaran interaktif latihan dan praktek dalam pembelajaran, hal ini disebabkan pengaruh penggunaan media interaktif latihan dan praktek lebih tinggi dibandingkan dengan media interaktif tutorial apabila kecerdasan emosional tidak diketahui.

3. Disarankan kepada guru agar memperhatikan tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki siswa dan mengelompokkan mereka berdasarkan tingkat


(33)

108

kecerdasan emosionalnya, yakni kecerdasan emosional rendah dan kecerdasan emosional tinggi.

4. Disarankan kepada pihak pengambil kebijakan dilingkungan SMK Negeri 1 Air Joman Kab. Asahan untuk mengadakan pelatihan cara mengidentifikasi dan mengukur tingkat kecerdasan emosional siswa bagi guru agar guru-guru memiliki keterampilan mengelompokkan tingkat kecerdasan emosional siswa.

5. Disarankan kepada pihak pihak kebijakan dilingkungan SMK Negeri 1 Air Joman Kab. Asahan untuk mengadakan pelatihan cara membuat media interaktif latihan dan praktek dan media interaktif tutorial yang tepat untuk pembelajaran KKPI.

6. Guna penelitian lebih lanjut pada penggunaan media interaktif disamping guru yang menjadi mitra peneliti, perlu untuk disosialisasikan terlebih dahulu kepada siswa bagaimana prosedur penggunaan media pembelajaran interaktif sehingga penggunaan waktu bisa efesien mungkin serta efektifitas pembelajaran dapat tercapai.

7. Untuk peneliti lain yang meneliti tentang penggunaan media pembelajaran interaktif disarankan unutuk menggunakan media yang memiliki kualitas sama antara dua media yang dibandingkan sehingga hasil penelitian lebih akurat.


(34)

109 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto. S. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Press

AECT. (1997). Defenisi Teknologi Pendidikan. Terjemahan olhe Yusufhadi Miarso. (1986). Jakarta : Rajawali.

Bloom, B.S. (1966). Taxonomy of Educatinal Objective : Hand Book I : Cognitive Domain. New York

Davis, M. (2008). Tes EQ Anda. Jakarta : Mitra Media

Dick, W and Carey, L. (2005). The systematic Design of Instruction, (2nd Ed), London : Scoot, Foresman

Djaali, H. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Gagne, M.R. (1979) The Condition of Learning. USA : Holt, Rinehart and Winston.

Goleman, D. (2006). Emotional Intelligency. Jakarta : Gramedia Pustaka Hamalik, O. (2001). Media Pendidikan. Bandung : Citra Bakti

Hackbart (1996). The Educational Technology Handbook. A comprenhensive guide. Process and products for learning. New Jersey : Educational Technology Publications.

Karo-Karo, D. (2002). Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Media dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar IPA. Medan : Tesis Unimed. Tidak dipublikasikan.

Manullang Belferik & Sri Milfayetty. (2007). Perspektif Ilmu Pendidikan membentuk kepribadian, Esensi Pendidikan IQ, EQ, SQ, Medan. Yayasan Refleksi Pendidikan, Percetakan Universitas Negeri Medan.

Meyer, Richard, E. (2005). The Cambridge Handbook of Multimedia Learning. United State America : Cambridge University Press.


(35)

110 Miarso. Y. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Prenada

Media

Munir (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi & Komunikasi. Bandung : Penerbit Alphabeta

Nasution, S (2008). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Panen, P. Dkk. (2003). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran Bahasa Indonesia. Ilmu Pendidikan, (Online), Vol. 16, No. 1 (http:\\www.depdiknas.go.id)

Pahmi, Z. (2009). Pengaruh pembelajaran dengan Mengunakan Modul dan Kecerdasan Emosional Terhadap Keterampilan Merakit Rangkaian Catu Daya Siswa SMK Teknologi Negeri 4 Medan” Medan Tesis Unimed

Pidarta, Made. (1997). Landasan Kependidikan, Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.

Salma, D.P. (2007). Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta : Kencana

Putra, Y. E. (2008). Efektivitas Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran TIK di MTs Negeri Pematang Siantar. Tesis Magister pada PPs UPI. Bandung : Tidak diterbitkan

Resien (2010). Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer dan Sikap Inovatif Terhadap Hasil Belajar TIK. Medan : Tesis Unimed. Tidak dipublikasikan.

Romiszowski, A. J. (1993). Developing Interactive Multimedia Courseware and Networks : some current

Rusman (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta : Rajawali Pers

Rusman (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta : Rajawali Pers

Syah, M. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta : Logos Wacana Ilmu

Sudjana, N. dan Rivai, A. (2001) Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.


(36)

111 Sadiman, A. dkk. (1984). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : CV Rajawali dalam rangka ECD Project (USAID).

Sadimana, Raharjo, Haryono, & Rahardjito (2007). Media Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Salmiyati (2007). Implementasi Teknologi Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Konsep Sistem Saraf Untuk Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa. Tesis Magister pada PPs UPI. Bandung : Tidak diterbitkan Smaldino, Russel, Heinich & Molenda (2005). Instructional Technology and

Media for Learning. New Jersey : Pearson Edution, Inc

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suparman, A. (2001). Desain Instruksional. Jakarta : PAU-PPAI Dikti Depdikbud Tim Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia (1998). Jaringan dan Sistem

Informasi Nusantara 21 Kerangka Konseptual, Jakarta Pusat : Yayasan Litbang Telekomunikasi dan Informatika.

Winkel (1989). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia.

http://www.unisla.ac.id/content/view/20/9 (diakses tanggal 17 Juli 20012) http://mustolihbrs.wordpress.com/2007/12/04/multi-media-dalam-pembelajaran/

(diakses tanggal 14 juli 2012)

http://blog. Ikasmatri 07. Org/index.php/komputer-sebagai-media pembelajaran/ (diakses tanggal 15 Maret 2012)


(1)

106

Demikian juga hasil belajar KKPI siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah akan lebih tinggi apabila dibelajarkan dengan menggunakan media innteraktif tutorial. Penggunaan media interaktif yang sesuai dengan karakteristik siswa maka kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga pembelajaran akan lebih efektif, efesien dan memiliki daya tarik. Namun perlu disadari bahwa tidak ada satu media pembelajaran yang paling sesuai untuk setiap karakteristik siswa maupun karakteristik pembelajaran. Tetapi hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru mata pelajaran KKPI untuk memilih media pembelajaran interaktif yang sesuai dalam menyajikan materi pelajaran.

Penemuan ini juga dapat diterapkan apabila kerja sama yang baik antara orang-orang yang berkecimpung dalam aspek pendidikan dan aspek teknologi informasi dan komunikasi berserta ahli-ahli media terjadi ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disamping itu juga penerapan temuan ini menuntut kegigihan seorang guru mata pelajaran KKPI unutk meng-upgrade dan meng-update ilmu pengetahuan yang dimiliki mengingat perkembangan teknologi yang sangat cepat sehingga dapat mengaplikasikan dalam pembelajaran dikelas. Dalam merancang media yang tepat untuk setiap karakteristik siswa diperlukan penataan dan perancangan yang tepat dan terkoordinasi agar terjadi interaksi yang efektif sehingga siswa terlibat aktif dan suasana pembelajaran yang kondusif yang akan menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.

Penerapan penggunaan media pembelajaran interaktif harus dibarengi penentuan tingkat kecerdasaran emosional siswa, hal ini dapat dilakukan dengan


(2)

107

mengadakan pelatihan terlebih dahulu tentang cara mengindentifikasi dan mengukur tingkat kecerdasan emosional siswa bagi guru-guru agar guru-guru memiliki keterampilan mengelompokkan tingkat kecerdasan emosional siswa. Disisi lain kepada pihak pengambil kebijakan dilingkungan SMK Negeri 1 Air Joman Asahan untuk mengadakan pelatihan cara membuat media interaktif latihan & praktek dan media interaktif tutorial yang tepat untuk pembelajaran KKPI.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dalam upaya peningkatan hasil belajar KKPI, maka guru yang mengasuh mata pelajaran KKPI disarankan agar menggunakan media pembelajaran interaktif yang tepat dalam menyajikan konsep-konsep, kemampuan dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang ada.

2. Dalam peningkatan hasil belajar KKPI, apabila kecerdasan emosional siswa tidak diketahui maka disarankan kepada guru untuk menggunakan media pembelajaran interaktif latihan dan praktek dalam pembelajaran, hal ini disebabkan pengaruh penggunaan media interaktif latihan dan praktek lebih tinggi dibandingkan dengan media interaktif tutorial apabila kecerdasan emosional tidak diketahui.

3. Disarankan kepada guru agar memperhatikan tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki siswa dan mengelompokkan mereka berdasarkan tingkat


(3)

108

kecerdasan emosionalnya, yakni kecerdasan emosional rendah dan kecerdasan emosional tinggi.

4. Disarankan kepada pihak pengambil kebijakan dilingkungan SMK Negeri 1 Air Joman Kab. Asahan untuk mengadakan pelatihan cara mengidentifikasi dan mengukur tingkat kecerdasan emosional siswa bagi guru agar guru-guru memiliki keterampilan mengelompokkan tingkat kecerdasan emosional siswa.

5. Disarankan kepada pihak pihak kebijakan dilingkungan SMK Negeri 1 Air Joman Kab. Asahan untuk mengadakan pelatihan cara membuat media interaktif latihan dan praktek dan media interaktif tutorial yang tepat untuk pembelajaran KKPI.

6. Guna penelitian lebih lanjut pada penggunaan media interaktif disamping guru yang menjadi mitra peneliti, perlu untuk disosialisasikan terlebih dahulu kepada siswa bagaimana prosedur penggunaan media pembelajaran interaktif sehingga penggunaan waktu bisa efesien mungkin serta efektifitas pembelajaran dapat tercapai.

7. Untuk peneliti lain yang meneliti tentang penggunaan media pembelajaran interaktif disarankan unutuk menggunakan media yang memiliki kualitas sama antara dua media yang dibandingkan sehingga hasil penelitian lebih akurat.


(4)

109 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto. S. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Press

AECT. (1997). Defenisi Teknologi Pendidikan. Terjemahan olhe Yusufhadi Miarso. (1986). Jakarta : Rajawali.

Bloom, B.S. (1966). Taxonomy of Educatinal Objective : Hand Book I : Cognitive Domain. New York

Davis, M. (2008). Tes EQ Anda. Jakarta : Mitra Media

Dick, W and Carey, L. (2005). The systematic Design of Instruction, (2nd Ed), London : Scoot, Foresman

Djaali, H. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Gagne, M.R. (1979) The Condition of Learning. USA : Holt, Rinehart and Winston.

Goleman, D. (2006). Emotional Intelligency. Jakarta : Gramedia Pustaka Hamalik, O. (2001). Media Pendidikan. Bandung : Citra Bakti

Hackbart (1996). The Educational Technology Handbook. A comprenhensive guide. Process and products for learning. New Jersey : Educational Technology Publications.

Karo-Karo, D. (2002). Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Media dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar IPA. Medan : Tesis Unimed. Tidak dipublikasikan.

Manullang Belferik & Sri Milfayetty. (2007). Perspektif Ilmu Pendidikan membentuk kepribadian, Esensi Pendidikan IQ, EQ, SQ, Medan. Yayasan Refleksi Pendidikan, Percetakan Universitas Negeri Medan.

Meyer, Richard, E. (2005). The Cambridge Handbook of Multimedia Learning. United State America : Cambridge University Press.


(5)

110 Miarso. Y. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Prenada

Media

Munir (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi & Komunikasi. Bandung : Penerbit Alphabeta

Nasution, S (2008). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Panen, P. Dkk. (2003). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran Bahasa Indonesia. Ilmu Pendidikan, (Online), Vol. 16, No. 1 (http:\\www.depdiknas.go.id)

Pahmi, Z. (2009). Pengaruh pembelajaran dengan Mengunakan Modul dan Kecerdasan Emosional Terhadap Keterampilan Merakit Rangkaian Catu Daya Siswa SMK Teknologi Negeri 4 Medan” Medan Tesis Unimed

Pidarta, Made. (1997). Landasan Kependidikan, Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.

Salma, D.P. (2007). Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta : Kencana

Putra, Y. E. (2008). Efektivitas Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran TIK di MTs Negeri Pematang Siantar. Tesis Magister pada PPs UPI. Bandung : Tidak diterbitkan

Resien (2010). Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer dan Sikap Inovatif Terhadap Hasil Belajar TIK. Medan : Tesis Unimed. Tidak dipublikasikan.

Romiszowski, A. J. (1993). Developing Interactive Multimedia Courseware and Networks : some current

Rusman (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta : Rajawali Pers

Rusman (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta : Rajawali Pers

Syah, M. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta : Logos Wacana Ilmu

Sudjana, N. dan Rivai, A. (2001) Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.


(6)

111 Sadiman, A. dkk. (1984). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : CV Rajawali dalam rangka ECD Project (USAID).

Sadimana, Raharjo, Haryono, & Rahardjito (2007). Media Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Salmiyati (2007). Implementasi Teknologi Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Konsep Sistem Saraf Untuk Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa. Tesis Magister pada PPs UPI. Bandung : Tidak diterbitkan Smaldino, Russel, Heinich & Molenda (2005). Instructional Technology and

Media for Learning. New Jersey : Pearson Edution, Inc

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suparman, A. (2001). Desain Instruksional. Jakarta : PAU-PPAI Dikti Depdikbud Tim Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia (1998). Jaringan dan Sistem

Informasi Nusantara 21 Kerangka Konseptual, Jakarta Pusat : Yayasan Litbang Telekomunikasi dan Informatika.

Winkel (1989). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia.

http://www.unisla.ac.id/content/view/20/9 (diakses tanggal 17 Juli 20012) http://mustolihbrs.wordpress.com/2007/12/04/multi-media-dalam-pembelajaran/

(diakses tanggal 14 juli 2012)

http://blog. Ikasmatri 07. Org/index.php/komputer-sebagai-media pembelajaran/ (diakses tanggal 15 Maret 2012)


Dokumen yang terkait

EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) PADA SISWA KELAS XI DI SMK TEXMACO PEMALANG

0 41 183

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI KELAS XI SMK NEGERI 3 MEDAN.

0 3 43

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN TANDUR BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APLIKATIF SISWA SMK PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI).

0 0 63

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI KELAS XI DI SMK NEGERI 9 PADANG.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 KAYUAGUNG.

0 0 265

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 3 193

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 DAN XML SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI SISWA KELAS X SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA.

0 0 152

Seluruh dokumen Keterampilan Komputer dan Pengelolaan 

0 0 40

Seluruh dokumen Keterampilan Komputer dan Pengelolaan 

0 0 50

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI MELALUI PENGGUNAAN MULTIMEDIA PADA KELAS X M0.B SMK NEGERI 1 PADANG

0 0 23