NASKAH PUBLIKASI Prarancangan Pabrik Dibutyl Phthalate Dari Phthalic Anhydride Dan N-Butanol Dengan Katalis Asam Sulfat Kapasitas 12.500 Ton/Tahun.

(1)

i NASKAH PUBLIKASI

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN N-BUTANOL DENGAN KATALIS ASAM SULFAT

KAPASITAS 12.500 TON/TAHUN

Disusun oleh: Ali Mahmudi D 500 090 007

Dosen pembimbing:

1. Ir. Nur Hidayati, M.T., Ph.D. 2. Ir. Haryanto A.R., M.S.

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA 2013


(2)

(3)

iii

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillaahirrahmaanirrohiim

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : Ali Mahmudi

NIM : D500 090 007

Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Kimia

Jenis : Skripsi

Judul : Prarancangan Pabrik Dibutyl Phthalate dari Phthalic

Anhydride dan n-Butanol dengan Katalis Asam Sulfat

Kapasitas 12.500 Ton/Tahun Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan,

2. Memberikan hak menyimpan, mengalihmediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta,

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana semestinya.

Surakarta, Juli 2013 Yang menyatakan


(4)

1

H2 SO4

A.PENDAHULUAN

Sebagai Negara berkembang Indonesia dituntut untuk selalu memperbaiki sistem perekonomian. Upaya untuk meningkatkan sistem perekonomian tersebut salah satunya adalah dengan memajukan sistem industrialisasi. Pasar bebas yang dibuka seluas-luasnya merupakan salah satu alternatif agar terbangun industri yang kompetitif. Industri kimia yang memproduksi bahan kimia hulu maupun hasil olahannya merupakan contoh sektor industri yang kompetitif.

Salah satu industri kimia yang dinilai prospektif adalah Plasticizer. Plasticizer merupakan salah satu bahan penunjang bagi industri plastik yang berfungsi membentuk sifat kekenyalan atau keliatan agar barang-barang dari plastik menjadi kenyal, mudah dibentuk dan tidak mudah pecah/patah. Dibutyl phthalate merupakan salah satu jenis plasticizer yang digunakan di Indonesia.

Dibutyl phthalate diperoleh dari reaksi phthalic anhydride dan 2 molekul

n-butanol melalui satu tahap reaksi esterifikasi disertai pengeluaran air, adapun reaksinya adalah sebagai berikut (Keyes,1975):

C6H4(CO)2 + 2C4H9OH C6H4(COOC4H9)+ H2O

Phthalic Anhydride n-Butanol Dibutyl Phthalate Air

Dengan menggunakan katalis asam sulfat, waktu reaksi yang digunakan sangat singkat, sehingga kemungkinan terjadinya reaksi samping sangat kecil. Produk yang diperoleh dari reaksi esterifikasi adalah 99% dibutyl phthalate.

Selain pertimbangan di atas, pendirian pabrik dibutyl phthalate di Indonesia didasarkan oleh beberapa hal sebagai berikut:

 Menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi jumlah angka pengangguran dalam negri

 Memacu industri-industri baru untuk menggunakan dibutyl phthalate

sebagai bahan bakunya

 Mengurangi ketergantungan terhadap negara asing

 Meningkatkan pendapatan negara dari sektor industri, serta dapat menghemat devisa negara

 Meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia lewat alih teknologi


(5)

2

B.PERANCANGAN KAPASITAS

Kapasitas produksi pabrik mempengaruhi perhitungan ekonomis maupun teknis dalam suatu perancangan pabrik. Dalam menentukan kapasitas rancangan pabrik dibutyl phthalate ini perlu mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya proyeksi konsumsi dibutyl phthalate, kapasitas produksi dibutyl phthalate

komersial yang sudah ada dan kapasitas minimal atau maksimal yang terpasang. 1. Proyeksi Kebutuhan dibutyl phthalate

Tabel 1. Data impor Indonesia terhadap dibutyl phthalate (BPS, 2006-2010)

Berdasarkan data yang ditunjukkan pada tabel 1.1. data impor Indonesia terhadap dibutyl phthalate mengalami pasang surut. Namun kebutuhan dibutyl

phthalate diprediksikan akan mengalami peningkatan pada tahun-tahun

berikutnya.

2. Kapasitas Produksi Pabrik Komersial yang Sudah Ada

Saat ini ada 2 pabrik di Indonesia yang memproduksi dibutyl pthtalate, yaitu: PT. Indo Polimers Adiputra dengan kapasitas 7.200 ton/tahun dan PT. Buana Chemical Industries yang berkapasitas 10.000 ton/tahun

(Indochemical’CIC’,2002). Berdasarkan pertimbangan di atas maka diambil kapasitas produksi rancangan pabrik dibutyl phthalate ini sebesar 12.500 ton/tahun. Berdasarkan faktor lokasi bahan baku, pemasaran, fasilitas transportasi, utilitas, dan tenaga kerja, maka Gresik, Jawa Timur dirasa tepat untuk dijadikan lokasi pendirian pabrik dibutyl phthalate dalam perencanaan ini.

No. Tahun Jumlah (kg)

1. 2006 479.571

2. 2007 2.652.987

3. 2008 3.886.947

4. 2009 1.052.693


(6)

3

C.PROSES PEMBUATAN DIBUTYL PHTHALATE

Dibutyl phthalate diproduksi dengan mereaksikan antara phthalic

anhydride dan butanol dengan reaksi esterifikasi menggunakan katalis asam sulfat. Reaksi dijalankan dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) pada suhu 80-150oC. Reaksi berlangsung dalam fase cair, dengan persamaan reaksi sebagai berikut (Berman dkk., 1948):

O

C COOC4H9

C6H4 O + C6H4OH C6H4

C COOH

O

COOC4H9 COOC4H9

C6H4 + C6H4OH → C6H4 + H2O

COOH COOC4H9

Monobutyl Phthalate Dibutyl Phthalate Air Gambar 1. Reaksi Esterifikasi dibuytl phthalate

D.TINJAUAN KINETIKA

Reaksi esterifikasi pembentukan dibutyl phthalate adalah reaksi orde 2 terhadap terhadap monoester. Dari eksperimen diperoleh persamaan empiris untuk harga k, adalah sebagai berikut (Berman,1949):

                8 , 1205 10 10 228 , 1 10 889 10 1 , 2 ) / 4516 135 , 15 ( 3 4 5 T T M B C x C x x k Dengan :

kT : Konstana laju reaksi dengan katalis (m3/.kmol jam)

C :Prosen berat katalis dalam umpan (%) B/M : Rasio mol Butanol dan MBP

T : Temperatur

Phthalic Anhyride Butanol Monobutyl Phthalate


(7)

4 Reaksi esterifikasi pembuatan dibutyl phthalate adalah reaksi eksotermis atau menghasilkan panas yang ditandai dengan harga panas reaksi pembentukan bernilai negatif (ΔHf = negatif). Sedangkan dari segi kesetimbangan reaksi (K),

reaksi esterifikasi pembuatan dibutyl phthalate tersebut berjalan ke arah kanan yang ditandai dengan energi gibs bernilai negatif (ΔG = negatif). ΔG bernilai negatif juga menunjukkan entropi atau derajat spontanitas (ΔS) reaksi semakin besar yang berarti reaksi tersebut dapat terjadi.

E.DESKRIPSI PROSES

Secara keseluruhan proses produksi dibutyl phthalate dibagi menjadi 3 tahap yaitu:

1. Tahap persiapan bahan baku 2. Tahap Reaksi

3. Tahap Pemurnian Produk 1. Tahap Persiapan Bahan Baku

Tahap ini dimaksudkan untuk mempersiapkan bahan baku agar sesuai dengan kondisi operasi. Bahan baku butanol disimpan dalam keadaan cair pada tangki (F-02) suhu 30oC dan tekanan 1 atm. Dalam kondisi cair jenuh butanol dipompa melewati heater (E-01) untuk dinaikkan suhunya dari 30oC sampai 117oC kemudian dicampur dengan butanol recycle dari menara destilasi (MD-02) masuk ke reactor (R-01). Bahan baku phthalic anhydride padatan dari silo bahan baku (S-01) pada suhu kamar 30oC dan tekanan 1 atm diangkut dengan bucket

elevator menuju melting tank (Mt-01) untuk dicampur dengan asam sulfat

kemudian dilelehkan dan dipompa menuju reactor (R-01). 2. Tahap reaksi

Reaktor yang digunakan adalah Reaktor Alir Tangki Berpengaduk, dengan kondisi operasi reaktor pada suhu 140oC dan tekanan 1 atm.

3. Tahap Pemurnian Produk

Hasil bawah reaktor didinginkan dengan menggunakan cooler (E-03). Setelah itu dialirkan ke dalam netralizer (R-02) untuk dinetralkan dengan NaOH 60%. Setelah dinetralisasi, selanjutnya produk dialirkan menuju decanter (DC-01)


(8)

5 untuk memisahkan produk dengan endapan garam. Produk atas decanter

selanjutnya dipompakan menuju menara distilasi (MD-01) untuk memurnikan produk. Produk bawah menara berupa dibuytl phthalate dilewatkan pada cooler

(E-04)untuk diturunkan suhunya dan produk disimpan pada tangki penyimpanan (F-04). Produk atas reaktor berupa uap jenuh campuran air dan butanol didinginkan dan dicampur dengan hasil atas MD-01. Campuran air dan butanol ini selanjutnya dipisahkan menggunakan MD-02. Produk atas berupa uap air yang di buang ke lingkungan sedangkan produk bawah berupa butanol dikembalikan ke dalam reaktor. Diagram alir proses produksi dibutyl phthalate dapat dilihat pada gambar 2.

Dengan kapasitas 12.500 ton/tahun pabrik dibuytl phthalate ini membutuhkan bahan baku pthalic anhydride sebanyak 1.001,06 kg/jam, n-butanol 1.123,84 kg/jam dan katalis asam sulfat 21,33 kg/jam. Data masing-masing komponen tiap arus disajikan dalam tabel 2.


(9)

6 silo Melting tank T. Asam sulfat T. Butanol Reaktor Netraliz er T. NaOH Decanter MD-01 T.DBP MD-02 P-22 P-18 P-19 P-24 P-23 P-20 P-25 P-28 P-15 P-27 P-16 P-17 P-21 1 30 1 4 30 1 3 30 1 2 140 1 6 140 1 P-32 7 30 1 8 60 1 P-33 P-25 9 60 1 P-34 10 165 1 P-35 P-15 11 40 1 12 232 1 P-36 P-26 14 128 1 5 140 1 P-16 P-37 13 100 1


(10)

7 Tabel 2. Data komponen dan massa tiap arus pabrik dibutyl phthalate

Komponen Nomor Arus

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

H2O 0,50 0,11 1,14 0,64 64,98 38,42 11,24 57,26 49,67 7,59 7,59 72,06 0,51

C8H4O3 998,06 998,06 0,08 9,90 9,90 9,90 0,00

C8H6O4 2,00 2,00 0,00 2,00 2,00 2,00 0,08

C4H2O3 0,50 0,50 0,03 0,47 0,47 0,47 0,00

C16H22O4 0,59 1577,69 1577,69 10,51 1577,69 1577,69 0,59

C12H14O4 0,55 221,59 221,59 0,02 221,44 12,76 208,68 209,23

C4H10O 1123,73 103,70 105,51 105,51 0,02 95,00 2,35 92,65 7E-04 196,35

H2SO4 20,69 20,69 0,01 20,67 0,02 29,92 0,00

NaOH 16,87 0,02 0,00

Na2SO4 29,92 0,14


(11)

8 F. SPESIFIKASI ALAT UTAMA PROSES

Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi dibuytl phthalate harus disesuaikan dengan kapasitas peracangan dan standar internasional yang umum digunakan. Dari hasil perhitungan data spesifikasi alat proses pabrik dibuytl phthalate dengan kapasitas 12.500 ton/tahun adalah sebagai berikut:

1. Silo

Kode alat : S-01

Fungsi : Penampung phthalic anhydride sebelum diumpankan ke melting tank

Suhu operasi : 30 Tekanan operasi : 1 atm Diameter : 0,865 m

Tinggi : 0,865 m

Tebal plate shell : 3/16 in Tebal plate roof : 3/16 in

Bahan konstruksi : Carbon steel SA 135

Harga : US $ 13.500

2. Melting Tank

Kode alat : Mt-01

Fungsi : Melelehkan sekaligus memanaskan phthalic anhydride dan asam sulfat dari 30oC menjadi 140oC

Suhu operasi : 140 Tekanan operasi : 1 atm Diameter : 0,865 m

Tinggi : 1,287 m

Tebal plate shell : 3/16 in Tebal plate roof : 3/16 in

Bahan konstruksi : Stainless steel SA 304

Harga : US $ 230.000

3. Reaktor


(12)

9 Fungsi : Tempat terjadinya reaksi antara n-butanol dengan phthalic

anhydride menjadi dibutyl pthalate

Suhu operasi : 140 Tekanan operasi : 1 atm Diameter : 2,508 m

Tinggi : 3,538 m

Tebal plate shell : 3/16 in Tebal plate roof : 3/16 in

Bahan konstruksi : Stainless steel SA 304

Harga : US $ 230.000

4. Netralizer

Kode alat : R-02

Fungsi : Tempat terjadinya reaksi netralisasi asam sulfat (sisa reaksi di reaktor) dengan natrium hidroksida menjadi

natrium sulfat Suhu operasi : 60

Tekanan operasi : 1 atm Diameter : 1,145 m

Tinggi : 1,668 m

Tebal plate shell : 3/16 in Tebal plate roof : 3/16 in

Bahan konstruksi : Stainless steel SA 304

Harga : US $ 230.000

5. Dekanter

Kode alat : Dc-01

Fungsi : Tempat terjadinya pemisahan berdasarkan densitas bahan hasil reaksi di netralizer

Suhu operasi : 60 Tekanan operasi : 1 atm Diameter : 1,227 m Panjang : 5,105 m


(13)

10 Tebal plate shell : 3/16 in

Tebal plate roof : 3/16 in

Bahan konstruksi : Carbon steel SA 135 Harga : US $ 25.400

6. Menara Distilasi a. Menara distilasi-01

Kode alat : MD-01

Fungsi : Tempat terjadinya pemisahan produk dibutyl phthalate dengan sisa reaktan, sehingga produk

dibutyl phthalate yang dihasilkan menjadi 99% Jenis : Plate sieve tray

Bahan : Carbonsteel SA-238 Grade C Tinggi MD-01 : 3,413 m

Jumlah plate minimum : 0,148 plate

Jumlah plate ideal : 0,416 plate

Jumlah plate aktual : 3 plate

Seksi stripping (bawah) : 2 plate

Seksi enriching (atas) : 1 plate

Diameter atas : 2,032 m Diameter bawah : 2,904 m Diameter MD-01 : 2,904 m

Tebal head : 3/16 in

Tebal shell : 3/16 in Jarak antar tray : 0,55 m

∆Pt : 0,005 atm

Umpan masuk : Tray nomer 1 Kondisi atas

a. FLV : 0,014 b. Uf : 1,604 m/dt c. An : 2,851 m2 d. AD : 0,389 m2


(14)

11 Kondisi bawah

a. FLV : 0,095 b. Uf : 0,656 m/dt c. An : 5,825 m2 d. AD : 0,794 m2 Harga : US $ 3.848 b. Menara distilasi-02

Kode alat : MD-02

Fungsi : Tempat terjadinya pemisahan n-butanol dan sisa reaktan dengan air

Jenis : Plate sieve tray Bahan : Stainlesssteel SA-304 Tinggi MD-01 : 16,793 m

Jumlah plate minimum : 23,653 plate

Jumlah plate ideal : 33,790 plate

Jumlah plate aktual : 34 plate

Seksi stripping (bawah) : 1 plate

Seksi enriching (atas) : 33 plate

Diameter atas : 0,760 m Diameter bawah : 2,824 m Diameter MD-01 : 2,824 m

Tebal head : 3/16 in

Tebal shell : 3/16 in Jarak antar tray : 0,55 m

∆Pt : 0,005 atm

Umpan masuk : Tray nomer 33 dari atas Kondisi atas

e. FLV : 0,010 f. Uf : 2,636 m/dt g. An : 0,399 m2 h. AD : 0,054 m2


(15)

12 Kondisi bawah

e. FLV : 0,056 f. Uf : 1,050 m/dt g. An : 5,508 m2 h. AD : 0,751 m2 Harga : US $ 72.400


(16)

13 G.ANALISIS EKONOMI

Analisa ekonomi berfungsi untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak dan layak atau tidak jika didirikan berdasarkan valuasi ekonominya. Berdasarkan evaluasi ekonomi yang telah dilakukan pabrik direncanakan beroprasi selama 330 hari pertahun dengan jumlah karyawan 163 orang, modal tetap sebesar Rp 99.105.458.205,44 pertahun. Modal kerja sebesar Rp 214.150.396.665,74 pertahun. Setelah dipotong pajak keuntungan mencapai Rp 24.440.684.182,77 pertahun. Percent return on investment (ROI) sebelum pajak sebesar 11,39% dan sesudah pajak sebesar 8,35%. Pay out time (POT) sebelum pajak sebesar 2,21 tahun dan setelah pajak 2,89 tahun. Break event point (BEP) sebesar 43,69%, shut down point (SDP) sebesar 27,70%, internal rate of return (IRR) berdasarkan discounted cash flow (DCF) sebesar 20,91%. Hasil ini dapat ditunjukkan dalam gambar 3.

Gambar 3. Grafik hasil analisis ekonomi pabrik dibutyl phthlate

0,0 50,0 100,0 150,0 200,0 250,0

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0

M

iliy

a

r

per

ta

hu

n

Kapasitas Pabrik per tahun (%)

Sa Fa Va Ra

SDP


(17)

14 H.KESIMPULAN

Pabrik dibutyl phthalate dari phthalic anhydride dan n-butanol dengan proses esterifikasi katalis asam sulfat kapasitas 12.500 ton/tahun digolongkan pabrik beresiko rendah, karena suplai bahan baku dekat (non-impor) dan kondisi operasi pada kondidi atmosferis (tekanan 1atm dan suhu 140oC).

Kelayakan pabrik berdasarkan analisis ekonomi ditunjukkan dalam tabel 3. Tabel 3. Perbandingan Anlasisis Ekonomi Perhitungan dan Referensi (Aries&Newton,1955)

Keterangan Perhitungan Referensi

1. ROI (return on investment) sebelum pajak

2. POT (pay out time) sebelum pajak

3. BEP (break even point) 4. SDP (shut down point) 5. DCF (discounted cash flow)

35,23%

2,21th

43,69% 27,70% 20,97%

Low risk 11%

High risk 44%

Low risk 2th

High risk 5th 40%-60%

- Minimal 20%

Berdasarkan pertimbangan bahwa ROI, BEP, dan DCF untuk pabrik beresiko rendah perhitungannya memenuhi standar, sehingga pabrik dibutyl phthalate ini layak unuk didirikan.


(18)

15 DAFTAR PUSTAKA

Aries, R.S, and Newton, R.D., 1995, “Chemical engineering Cost Estimation”, Mc. Graw Hill Book Co Inc., New York.

Berman, S., Melnychuk, A.A., and Othmer, D.F. 1948.“Dibutyl Phthalate:

Reaction Rate of Catalitic Esterification”. J. Industrial and Engineering Chemistry. Vol 40, no 7 1312-1319.

Biro Pusat Statistik, 1998-2004, Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia. Jakarta.

Faith, Keyes, and Clark, 1975, Industrial Chemical, 4th Edition, John Wiley and Sons Inc., New York.


(19)

16 LAMPIRAN


(1)

11 Kondisi bawah

a. FLV : 0,095 b. Uf : 0,656 m/dt c. An : 5,825 m2 d. AD : 0,794 m2 Harga : US $ 3.848

b. Menara distilasi-02

Kode alat : MD-02

Fungsi : Tempat terjadinya pemisahan n-butanol dan sisa reaktan dengan air

Jenis : Plate sieve tray Bahan : Stainlesssteel SA-304 Tinggi MD-01 : 16,793 m

Jumlah plate minimum : 23,653 plate

Jumlah plate ideal : 33,790 plate

Jumlah plate aktual : 34 plate

Seksi stripping (bawah) : 1 plate

Seksi enriching (atas) : 33 plate

Diameter atas : 0,760 m Diameter bawah : 2,824 m Diameter MD-01 : 2,824 m

Tebal head : 3/16 in

Tebal shell : 3/16 in Jarak antar tray : 0,55 m

∆Pt : 0,005 atm

Umpan masuk : Tray nomer 33 dari atas Kondisi atas

e. FLV : 0,010 f. Uf : 2,636 m/dt g. An : 0,399 m2 h. AD : 0,054 m2


(2)

12 Kondisi bawah

e. FLV : 0,056 f. Uf : 1,050 m/dt g. An : 5,508 m2 h. AD : 0,751 m2 Harga : US $ 72.400


(3)

13

G.ANALISIS EKONOMI

Analisa ekonomi berfungsi untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak dan layak atau tidak jika didirikan berdasarkan valuasi ekonominya. Berdasarkan evaluasi ekonomi yang telah dilakukan pabrik direncanakan beroprasi selama 330 hari pertahun dengan jumlah karyawan 163 orang, modal tetap sebesar Rp 99.105.458.205,44 pertahun. Modal kerja sebesar Rp 214.150.396.665,74 pertahun. Setelah dipotong pajak keuntungan mencapai Rp 24.440.684.182,77 pertahun. Percent return on investment (ROI) sebelum pajak sebesar 11,39% dan sesudah pajak sebesar 8,35%. Pay out time (POT) sebelum pajak sebesar 2,21 tahun dan setelah pajak 2,89 tahun. Break event point (BEP) sebesar 43,69%, shut down point (SDP) sebesar 27,70%, internal rate of return (IRR) berdasarkan discounted cash flow (DCF) sebesar 20,91%. Hasil ini dapat ditunjukkan dalam gambar 3.

Gambar 3. Grafik hasil analisis ekonomi pabrik dibutyl phthlate 0,0 50,0 100,0 150,0 200,0 250,0

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0

M iliy a r per ta hu n

Kapasitas Pabrik per tahun (%)

Sa Fa Va Ra SDP BEP


(4)

14

H.KESIMPULAN

Pabrik dibutyl phthalate dari phthalic anhydride dan n-butanol dengan proses esterifikasi katalis asam sulfat kapasitas 12.500 ton/tahun digolongkan pabrik beresiko rendah, karena suplai bahan baku dekat (non-impor) dan kondisi operasi pada kondidi atmosferis (tekanan 1atm dan suhu 140oC).

Kelayakan pabrik berdasarkan analisis ekonomi ditunjukkan dalam tabel 3. Tabel 3. Perbandingan Anlasisis Ekonomi Perhitungan dan Referensi (Aries&Newton,1955)

Keterangan Perhitungan Referensi

1. ROI (return on investment) sebelum pajak

2. POT (pay out time) sebelum pajak

3. BEP (break even point) 4. SDP (shut down point) 5. DCF (discounted cash flow)

35,23%

2,21th

43,69% 27,70% 20,97%

Low risk 11%

High risk 44%

Low risk 2th

High risk 5th 40%-60%

- Minimal 20%

Berdasarkan pertimbangan bahwa ROI, BEP, dan DCF untuk pabrik beresiko rendah perhitungannya memenuhi standar, sehingga pabrik dibutyl phthalate ini layak unuk didirikan.


(5)

15

DAFTAR PUSTAKA

Aries, R.S, and Newton, R.D., 1995, “Chemical engineering Cost Estimation”, Mc. Graw Hill Book Co Inc., New York.

Berman, S., Melnychuk, A.A., and Othmer, D.F. 1948.“Dibutyl Phthalate:

Reaction Rate of Catalitic Esterification”. J. Industrial and Engineering Chemistry. Vol 40, no 7 1312-1319.

Biro Pusat Statistik, 1998-2004, Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia. Jakarta.

Faith, Keyes, and Clark, 1975, Industrial Chemical, 4th Edition, John Wiley and Sons Inc., New York.


(6)

16

LAMPIRAN