kebijakan pertanahan daerah yogyakarta dalam konsep negara kesatuan republik indonesia.

KEBIJAKAN PERTANAHAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DALAM KONSEP NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Ilmu Hukum
Minat Utama : Hukum Kebijakan Publik

DisusunOleh:
MADE WIRE DARME
S 311402002

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016

i


ii

iii

iv

MOTTO

 Justicia et pareat mundus ( meskipun langin runtuh keadilan di atas bumi
harus tetap ditegakkan )

 Rahmat sering dating kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan
kekecewaan, tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk
aslinya ( Joseph Addison ).

v

PERSEMBAHAN

Penulisan hukum ini penulis persembahkan kepada :

 Tuhan

Yang

memberikan

Maha

Esa

kenikmatan

yang
tak

telah

terhingga

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

ini.
 Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa
mendukung kuliah, memberikan doa dan
nasihat, semangat, cinta dan kasih sayang
serta kerja keras yang tak ternilai harganya
demi

mewujudkan

cita-citaku

menjadi

seorang magister hokum.
 Kakak dan adik yang selalu ada untuk
membantu

proses

belajarku


menempuh dunia pendidikan.
 Diriku sendiri

vi

selama

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.,karena berkat
rahmat dan hidayahnya yang telah menyertai Penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul “KEBIJAKAN PERTANAHAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM KONSEP NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA“.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihakpihak yang telah membantu kelancaran dalam penyelesaian tesis ini. Pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasihyang sedalamdalamnya kepada:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Prof. Dr. M.Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Direktur Program Pasca

Sarjana.
3. Dr. Hari Purwadi, SH,M.Hum selaku Kepala Program Magister Ilmu
Hukum
4. Dr. I Gusti Ayu KRH, SH.MM yang telah setia memberikan bimbingan
kepada penulis selama penelitian dan penulisan.
5. Para dosen pengajar program studi Magister Ilmu Hukum FH. UNS atas
ilmu yang diberikan.
6. Para staf program pasca sarjana Magister Ilmu Hukum FH. UNS atas
pelayanan yang diberikan.
7. Bapak Suhartono dari Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta yang telah
memberikan penjelasan kepada Penulis sehingga Penulis dapat memahami
dengan jelas hukum pertanahan yang berlaku di Daerah Istimewa
Yogyakarta
8. Bapak Sutikno, perwakilan dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat
yang juga merupakan pensiunan pendidik (dosen) dari Universitas Gadjah
Mada, terimakasih atas sumbangsih pengetahuannya kepada saya, Penulis.

vii

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak terdapat

kelemahan, oleh karena itu kritik dan saran dari para pembaca dapat
menyempurnakan tesis ini kedepan. Atas saran dan kritik yang membangun,
penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Surakarta, Maret 2016
Penulis

MADE WIRE DARME

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................

ii


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
PERNYATAAN .................................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO…………………………………………………………

v

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………...

vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
ABSTRAK .......................................................................................................... xii
ABSTRACT ........................................................................................................ xiii
BAB I

BAB II

PENDAHULUAN ............................................................................


1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ .....

1

B.Perumusan Masalah ............................................................... ......

5

C. Tujuan Penelitian ................................................................... .....

5

D. Manfaat Penelitian ................................................................ ......

5

LANDASAN TEORI .......................................................................


6

A. Tinjauan Umum Tentang: ..........................................................
1. Konsep Negara Kesatuan Indonesia .....................................

6

2. Kebijakan Publik .................................................................. 12
a. Definisi Kebijakan Publik ................................................. 13
b. Model Dalam Analisis Kebijakan Publik .......................... 15
3. Kebijakan Pertanahan Nasional ............................................ 17
4. Pengaturan Pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta .......... 21
a. Sejarah Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta ........ 21
b. Pengaturan Pertanahan di Daerah Istimewa Yogyakarta .. 24
5. Tinjauan tentang Hak Atas Tanah ......................................... 28
B. Penelitian yang Relevan ............................................................. 37
C. Kerangka Pemikiran .............................................................. .... 38

ix


BAB III

METODE PENELITIAN ................................................................. 40
A. Jenis Penelitian.......................................................................... 40
B. Metode Pendekatan ................................................................... 41
C. Lokasi Penelitian ....................................................................... 44
D. Sumber dan Jenis Data .............................................................. 44
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 45
F.

BAB IV

Teknik Analisis Data................................................................. 46

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 47
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 47
1. Perkembangan

Pemerintahan


Daerah

Istimewa

Yogyakarta .......................................................................... 47
a. Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman
Masa Pemerintahan Belanda ......................................... 47
b. Kasultanan Yogyakartadan Kadipaten Pakualaman ....
Pasca Kemerdekaan ...................................................... 49
c. Perkembangan Wilayah Administrasi Pemerintahan
Daerah Istimewa Yogyakarta ........................................ 54
2. Perkembangan

Pengelolaan

Pertanahan

Di

Daerah

Istimewa Yogyakarta .......................................................... 55
a. Pengelolaan
sebelum

tanah

bergabung

kasultanan
dengan

(sultan
Negara

ground)
Kesatuan

Republik Indonesia ....................................................... 55
b. Pengelolaan tanah kasultanan (sultan ground) setelah
bergabung

dengan

Negara

Kesatuan

Republik

Indonesia ...................................................................... 61
c. Pengelolaan tanah kasultanan (sultan ground) setelah
berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012
tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta ... 65

x

B. Pembahasan............................................................................... 67
1. Implementasi

Keistimewaan

Kebijakan

DiSektor

Pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Konsep
Negara Kesatuan Republik Indonesia ................................ 67
2. Faktor-Faktor Yang Menghambat Kebijakan Pertanahan
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Konsep Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan Solusinya ..................... 76
BAB V PENUTUP............................................................................................. 80
A. Kesimpulan ...................................................................................... 80
B. Impilkasi ........................................................... .............................. 81
C. Saran ................................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 83

xi

ABSTRAK
Made Wire Darme. S 311402002. Kebijakan Pertanahan Daerah Istimewa
Yogyakarta Dalam Konsep Negara Kesatuan Republik indonesia.Fakultas
Hukum Universitas Sebelas Maret.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data implementasi keistimewaan
kebijakan di sektor pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam konsep
negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan faktor-faktor yang menghambat
kebijakan pertanahan DIY dalam konsep NKRI dan solusinya.
Penelitian ini merupakan penelitian normatif-empiris. Pendekatan penelitian yang
digunakan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan
konseptual. Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) khususnya Badan Pertanahan Kota Yogyakarta (BPN) dan
Panitikismo Kasultanan Yogyakarta, sedangkan sumber bahan hukum yang
digunakan mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan
hukum tersier. Prosedur pengumpulan bahan hukum yang digunakan yaitu studi
kepustakaan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif,
sedangkan untuk menarik kesimpulan menggunakan metode silogisme dan
interpretasi. Penggunaan silogisme dalam penelitian hukum ini berpangkal pada
pengajuan premis mayor dan kemudian diajukan premis minor, selanjutnya ditarik
suatu simpulan atau conclusion.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dihasilkan simpulan pertama,Asal
usul kepemilikan tanah oleh Kasultanan diakui oleh Negara dengan tetap
memberikan hak kepemilikan atas tanah-tanah yang dimiliki Kasultanan.
Keistimewaan DIY telah diberikan landasan hukum positif oleh Pemerintah
mengingat sejarah panjang yang dimiliki DIY oleh sebab itu pengelolaan terhadap
tanah-tanah Kasultanan yang diatur oleh Undang-Undang Keistimewaan
melibatkan BPN merupakan wujud dari kombinasi kearifan lokal dan unifikasi
hukum terhadap pengelolaan tanah di Indonesia. Simpulan kedua, faktor-faktor
yang menghambat dalam pelaksanaan kebijakan Pertanahan Daerah Istimewa
Yogyakarta dalam Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu belum
terbitnya peraturan daerah Istimewa (Perdais) sebagai amanat dari UndangUndang Nomor 13 tahun 2012 sebagai peraturan pelaksananya. Belum selesainya
pendaftaran tanah oleh BPN (inventaris) terhadap mana saja tanah-tanah hak milik
Kasultanan proses terhadap permohonan tanah-tanah Kasultanan menjadi
terhambat. Yang terakhir adalah dengan status Kasultanan disamakan dengan
Badan Hukum privat sebagai pemilik hak atas tanah maka belum terdapat pijakan
hukum yang jelas apakah nanti diperlukan hadirnya lembaga auditor terhadap
keuangan yang dimiliki oleh Kasultanan sebagai badan hukum privat nantinya.

Kata kunci: Kebijakan, Pertanahan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Negara
Kesatuan Republik Indonesia

xii

ABSTRACT
Made Wire Darme S 311402002. Policy of Land Office in Yogyakarta Special
territory in unity state concept. Faculty of Law, Universitas Sebelas Maret.
This research was intended to obtain description on implementation of policy in
agrarian sector in Yogyakarta Special Territory (DIY) in concept of the unity state
of the republic of Indonesia and factors hampering agrarian policy in DIY in unity
state concept and its solution.
It was normative empirical research. The research used law approach and
conceptual approach. Location of the research was in Yogyakarta agrarian office
and Panitikismo Kasultanan Yogyakarta. Law material consisted of primary,
secondary and tertiary law material. The law material was collected through
library study. Data obtained in this research was analyzed qualitatively, while
conclusion was drawn using syllogism and interpretation method. Use of
syllogism in this law research was based on proposing major premise and then
minor premise was proposed. Finally, conclusion was drawn.
Based on result and discussion, there are some conclusions. First, origin of land
ownership by Sultanate is acknowledged by state by providing ownership right
over land owned by the Sultanate. Specialty of DIY has been given with positive
law base by government considering long history of DIY. Therefore management
of sultanate land regulation of Law on Specialty involving BPN is manifestation
of combination between local wisdom and law unification on land management in
Indonesia. Second, factors hampering implementation of agrarian policy in
Yogyakarta Special territory in concept of unity state of Republic of Indonesia is
no local regulation as mandated by law number 13/2012 as implementing
regulation. Unfinished land registration by BPN over land owned by Sultanate
hampered process of sultanate land application. In the last, status of sultanate is
made same as private law entity as owner of right over land so there is no clear
base whether it is necessary auditor institution for finance owned by Sultanate as
private legal entity.
Keywords: Land, Policy, Yogyakarta Special Territory, Unity State Republic of
Indonesia

xiii