DESAIN DAN PEMBUATAN BAHAN AJAR BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN SISTEM DAN INSTALASI REFRIGERASI.

(1)

DESAIN DAN PEMBUATAN BAHAN AJAR BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN

SISTEM DAN INSTALASI REFRIGERASI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

Rizal Zaenal Muqodas 1005246

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Rizal Zaenal Muqodas E.0551.1005246

DESAIN DAN PEMBUATAN BAHAN AJAR BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN

SISTEM DAN INSTALASI REFRIGERASI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. H. Kamin Sumardi, M.Pd. NIP. 19670926 199702 1 001

Pembimbing II

Ega Taqwali Berman, S.Pd., M.Eng. NIP. 19780701 200501 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Mesin

Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd. NIP. 19630520 1989 01 1 001


(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Desain dan Pembuatan Bahan Ajar Berdasarkan Pendekatan Saintifik Pada Mata Pelajaran Sistem dan Instalasi Refrigerasi” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 28 Oktober 2014 Yang membuat pernyataan,

Rizal Zaenal Muqodas 1005246


(4)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa bahan ajar cetak (buku) yang mempunyai karakteristik pendekatan saintifk Kurikulum 2013 yang akan digunakan pengguna pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi di Sekolah Menengah Kejuruan. Berawal dari Perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 yang menuntut adanya pemerataan sistem khususnya dalam meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran seperti perangkat pembelajaran. Pengadaan perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan Kurikulum 2013 merupakan suatu tuntutan kurikulum yang harus segera dipenuhi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian pengembangan (research and

development/ R&D). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner

yang sudah dibuat oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Penelitian ini menghasilkan produk perangkat pembelajaran berupa bahan ajar cetak yang mempunyai kategori sangat layak sesuai dengan karakteristik Kurikulum 2013. Kesimpulan dari hasil penelitian ini didapat bahwa bahan ajar cetak Kurikulum 2013 yang telah dibuat, layak untuk dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran.


(5)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Maslah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A. Perangkat Pembelajaran ... 6

B. Bahan Ajar ... 8

1. Definisi Bahan Ajar ... 8

2. Jenis-jenis Bahan Ajar ... 9

3. Kriteria dan Sumber Bahan Ajar ... 11

C. Kurikulum 2013 ... 14

D. Penelitian dan Pengembangan ... 17

E. Kerangka Berfikir ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 21


(6)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Metode dan Desain Penelitian ... 23

C. Alur Penelitian ... 27

D. Definisi Operasional ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 28

1. Angket ... 29

2. Lembar kuisioner check list ... 29

F. Proses Pengembagan Instrumen ... 29

G. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Hasil Penelitian ... 31

1. Hasil Studi Pendahuluan ... 31

2. Analisis Kebutuhan ... 35

3. Desain Produk ... 35

4. Validasi Desain Produk ... 41

a. Hasil Validasi Desain Produk Oleh Tim Uji Ahli ... 42

b. Hasil Validasi Desain Produk Praktisi ... 44

5. Revisi Desain Produk ... 47

6. Uji Pengguna Terbatas ... 47

7. Revisi Produk ... 51

B. Pembahasan ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Simpulan ... 53

B. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54


(7)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini Indonesia sudah menerapakan Kurikulum 2013 sebagai acuan dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan Kurikulum berbasis kompetensi, yang di dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik serta rumusan proses pembelajaran dan penilaian yang diperlukan oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diinginkan.

Salah satu faktor pendukung terhadap keberhasilan penerapan Kurikulum tersebut adalah ketersediaan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran mencakup rencana proses pembelajaran, penilaian, media dan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran. Pada proses pembelajaran, para tenaga pendidik harus menyesuaikan segala kegiatan pembelajarannya dengan Kurikulum tersebut, khususnya dalam penyusunan perangkat pembelajaran yang merupakan salah satu alat penunjang keberhasilan pembelajaran. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 56 Tahun 2013 tentang standar proses, yang antara lain mengatur tentang perencanan proses pembelajaran menegaskan bahwa “pendidik pada satuan pendidikan harus mampu mengembangkan perencanaan pembelajaran”.

Perencanaan perangkat pembelajaran yang baik berimbas pada pembelajaran yang sukses. Salah satu perangkat pembelajaran yang dibutuhkan adalah bahan ajar, yang tentunya mengacu pada Kurikulum tersebut. Berdasarkan pada hasil observasi yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cihampelas program keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU), penulis menemukan permasalahan pada proses pembelajaran. Belum tersedianya perangkat pembelajaran khususnya bahan ajar yang sesuai dengan Kurikulum 2013, pada keseluruhan mata pelajaran produktif jurusan TPTU. Salah satu kekurangan bahan ajar tersebut yaitu pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi (SIR).


(8)

2

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada mata pelajaran SIR tersebut terdapat pembahasan terkait dengan pengenalan dasar dari peralatan dan bahan yang digunakan pada pekerjaan bidang refrigerasi. Secara keseluruhan materi tersebut bersifat aplikatif yang mengasah pengetahuan, sikap dan keterampilan dari peserta didik. Jika berbicara masalah kebutuhan, betapa pentingya sebuah bahan ajar yang akan digunakan oleh peserta didik untuk memudahkan dalam proses pembelajarannya. Saat ini bahan ajar yang digunakan pada pembelajaran SIR kurang relevan jika dilihat dari tuntutan kompetensi dari Kurikulum 2013 yang sudah diterapkan. Salah satu contohnya yaitu kesesuaian antara silabus yang ditetapkan pada Kurikulum 2013 dengan isi materi yang disajikan pada buku tersebut. Ditambah lagi memang belum tersedianya perangkat pembelajaran yang membahas khusus tentang peralatan dan bahan pada pekerjaan refrigerasi, yang seharusnya didalam perangkat pembelajaran tersebut tersaji materi yang bersifat aplikatif dan mengasah aspek kognitif, apektif dan psikomotor, sehingga peserta didik mampu mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan.

Jika dianalisa penyebab dari permasalahan tersebut, bersumber pada keterlambatan distribusi sarana dan prasarana dari pemerintah menuju ke lembaga pendidikan salah satunya yaitu SMK. Kemudian ditambah dengan kurangnya antusiasme dari para tenaga pendidik untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tentunya hal tersebut menjadi salah satu kekurangan dalam pelaksana pembelajaran dan mengindikasikan adanya permasalahan serius dalam kegiatan pembelajaran yang harus segera dicarikan solusinya. Dikhawatirkan jika tidak adanya bahan ajar bercirikan Kurikulum 2013 tersebut, mengakibatkan tidak tercapainya kompetensi yang sudah ditetapkan pada Kurikulum tersebut. Jika kompetensi peserta didik tidak memenuhi standar yang ditetapkan, maka tidak menutup kemungkinan peserta didik SMK tidak mampu bersaing di dunia industri, yang berujung pada meningkatnya angka pengangguran.

Sebagai upaya pemecahan terhadap masalah yang timbul dalam proses pembelajaran tersebut, dibutuhkan bahan ajar yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Pada penelitian ini, penulis selaku calon tenaga pendidik di SMK berusaha


(9)

3

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan kontribusi pengetahuan dan pemahaman tentang pembuatan bahan ajar bercirikan Kurikulum 2013. Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah membuat bahan ajar untuk peserta didik SMK kelas XI yang bercirikan Kurikulum 2013.

Bahan ajar yang akan dibuat berdasarkan silabus pada mata pelajaran SIR yang sudah sesuai dengan Kurikulum 2013. Selain itu, bahan ajar yang akan dibuat memuat materi yang akan melatih kompetensi peserta didik melalui kegiatan belajar bersifat aplikatif dan melalui proses pembelajaran yang mencakup proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan membuat jejaring dan ditambah dengan kemampuan mencipta.

Bahan ajar ini memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas dan memuat urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan yang harus dilakukan peserta didik. Buku ini mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan peserta didik bersama guru dan teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi tertentu; bukan buku yang materinya hanya dibaca, diisi, atau dihafal.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraiakan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pembuatan perangkat pembelajaran dengan judul “Desain dan Pembuatan Bahan Ajar Berdasarkan Pendekatan Saintifik Pada Mata Pelajaran Sistem dan Instalasi Refrigerasi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat masalah-masalah yang teridentifikasi pada mata pelajaran pelajaran perakitan sistem refrigerasi di kelas XI teknik pendingin dan tata udara SMK Negeri 1 Cimahi. Diantaranya adalah:

1. Tidak tercapainya kompetensi siswa pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi.

2. Pada saat ini ketersediaan perangkat pembelajaran di SMK terutama bahan ajar yang berkarakteristikan Kurikulum 2013 masih dirasa sangat kurang.

Masalah yang sudah teridentifikasi dalam penelitian ini terlalu luas dan banyak, maka supaya penelitian lebih fokus pada suatu permasalahan, maka masalah tersebut dibatasi pada upayapengadaan perangkat pembelajaran terutama


(10)

4

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahan ajar yang berkarakteristikan Kurikulum 2013 supaya siswa mampu mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan dalam Kurikulum 2013.

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat dipertegas agar pembahasan menjadi

lebih terarah pada tujuan yang hendak dicapai adalah “bagaimana cara mendesain dan membuat bahan ajar yang berkarakteristikan Kurikulum 2013?”

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya peneltian ini adalah: untuk menghasilkan produk bahan ajar bercirikan pendekatan saintifik Kurikulum 2013, yang layak dari segi isi, bahasa, penyajian dan kegrafikan.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, diantaranya:

1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam bidang penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan Kurikulum 2013.

2. Bagi peserta didik, dengan adanya bahan ajar ini dapat meningkatkan minat belajar dan memahami segala pengetahuan yang ada dalam proses pembelajaran. Selain itu peserta didik memperoleh materi pembelajaran yang terbaru disesuaikan dengan Kurikulum yang berlaku saat ini.

3. Bagi guru, sebagai pegangan yang kemudian bisa dipakai sebagai bahan pembanding serta pegangan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan Kurikulum 2013. Semoga dengan adanya bahan ajar ini menjadi motivasi bagi guru agar lebih termotivasi lagi untuk terus mengembangkan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013.


(11)

5

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berkarakteristikan Kurikulum 2013 di sekolah tersebut.

5. Bagi lembaga dan instansi terkait, hasil penelitian diharapkan dapat berkonstribusi terhadap terwujudnya implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

F. Sistematika Penulsian

Untuk memudahkan pemahaman isi dari laporan penulisan skripsi ini, maka laporan ini dibagi ke dalam bagian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan pemaparan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisikan kajian pustaka yang berkaitan dengan teori perangkat pembelajaran, Kurikulum 2013, pembelajaran saintifik dan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran terkait bahan ajar.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang metodologi penelitian yang digunakan, prosedur penelitian, paradigma penelitian, lokasi dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik analisis dan intepretasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang hasil dan analisis penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang terdiri dari hasil studi pendahuluan, analisis kebutuhan, desain produk, validasi produk, dan revisi produk.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis dan pembahasan. Selain itu, bab ini juga berisikan tentang rekomendasi untuk


(12)

6

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pihak-pihak tertentu terkait masalah pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013.


(13)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cihampelas Jln. Raya Sayuran Desa Mekarmukti Kec. Cihampelas, Kab. Bandung Barat 40562. Dipilihnya lokasi tersebut karena, penulis melihat sekolah tersebut memiliki jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU) yang belum lama dirintis. Hal tersebut menjadi tantangan bagi penulis untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk membuat sebuah bahan ajar sesuai dengan aturan yang sudah berlaku dalam Kurikulum 2013. Kemudian di sekolah tersebut, semua guru yang mengajar di jurusan TPTU merupakan satu almamater dengan penulis sehingga diharapkan dapat membantu proses penelitian yang akan dilaksanakan.

Data penelitian yang didapatkan dari sumber data berasal dari sampel populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Pendingin program keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara SMK Negeri 1 Cihampelas tahun 2014/2015.

Uji produk akan divalidasi oleh tim ahli yang merupakan dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI Bandung Konsentrasi Refrigerasi dan Tata Udara yang terdiri dari 2 orang dan 1 orang dari industri. Guru SMK Negeri 1 Cihampelas program kehalian Teknik Pendingin dan Tata Udara sebagai tim uji praktisi yang terdiri dari 2 orang. Jumlah sampel uji pengguna yang masuk pada penelitian pengembangan ini sebanyak 32 siswa. Subyek penelitian dapat dilihat lebih terperinci pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Formasi tim uji validasi produk


(14)

22

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

Uji Ahli 3 orang

Dosen bidang studi refrigerasi dan tata udara, dan pekerja industri

Kualitatif (expert judgement), kuesioner, interview, draft awal produk; kelayakan substansi, metodologi, bahasa, dan desain grafis.

Uji

Praktisi 2 orang

Guru bidang studi, ahli materi.

Kesesuaian materi, metode, evaluasi pembelajaran sesuai kompetensi inti dan kompetensi dasar.

Uji Pengguna

32 orang

Pengguna perangkat pembelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Kesesuaian dengan kebutuhan siswa, kejelasan instruksi dan tahapan pembelajaran, informatif, interaktif dan

mampu membangkitkan

motivasi belajar siswa.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan, kegunaan dan menjawab masalah yang diteliti. Sugiyono (2013: 3) menyatakan:

Penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehinggga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia. Sistematis artinya proses penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan (research and development). Metode penelitian tersebut adalah

“metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut” (Sugiyono 2013: 407). Metode penelitian ini merujuk pada model Borg & Gall yaitu research and information collecting,

planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational product revision, operational


(15)

23

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

field testing, final product revision, and dissemination and implementation,

namun dengan sedikit penyesuaian yang disesuaikan dengan konteks penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk bahan ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran sistem dan instalasi refrigerasi. Adapun ruang lingkup penelitian adalah pengembangan bahan ajar sistem dan instalasi refrigerasi untuk siswa SMK kelas XI semester 3. Penjelasan mengenai sumber data penelitian serta rincian langkah kerja penelitian dan pengembangan bahan ajar sistem dan instalasi refrigerasi dapat dijelaskan pada alur penelitian.

Model penelitian dan pengembangan mengadopsi model Borg & Gall yang dimodifikasi oleh peneliti. Model ini disesuaikan dengan kapasitas dan keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian yang dilihat dari segi waktu,

financial dll. Pada penyesuaian konteks penelitian yang dilakukan, maka dalam

penelitian ini hanya dilakukan sembilan tahap saja. Adapun rincian tahapannya sebagai berikut:

TAHAP 1 Studi Pendahuluan

Mencari sumber pustaka dan penelitian yang relevan, menggali potensi dan masalah dan menganalisis kebutuhan.

TAHAP II

Analisis Kebutuhan + Kajian Teori

Mengidentifikasi keadaan yang sepatutnya ada namun tidak ada serta aspek-aspek penting yang harus segera dipenuhi terkait kebutuhan responden.

TAHAP III

Desain Awal Bahan Ajar

Penyusunan format, isi dan sajian yang disesuaikan analisis kebutuhan serta format ketentuan bahan ajar dari kemenidkbud.

TAHAP IV Judgment Bahan Ajar

Penilian desain bahan ajar oleh guru dan dosen yang ahli di bidang studi dan perangkat pembelajaran sistem dan instalasi refrigerasi.

TAHAP VI Revisi Bahan Ajar

Proses memperbaiki kesalahan-kesalahan berdasarkan saran dan masukan perbaikan dari pengguna, praktisi dan ahli.

TAHAP V Uji Pengguna Terbatas

Penilaian bahan ajar oleh pengguna terkait keterbacaan pesan yang terdapat pada bahan ajar sehingga memenuhi kebutuhan pembelajaran.


(16)

24

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menggali potensi, masalah dan kebutuhan. Melalui kegiatan studi pendahuluan ini, penulis akan mendapatkan informasi tentang bahan ajar yang seperti apa yang diperlukan oleh guru dan siswa dan tentunya sesuai dengan Kurikulum 2013. Demi memperoleh data potensi, masalah dan kebutuhan tersebut, maka penulis melakukan penyebaran angket dan observasi langsung ke tempat penelitian yang akan dilaksanakan. Pengumpulan data dilakukan melalui angket dan observasi kepada guru dan siswa kelas XI TPTU di SMK Negeri 1 Cihampelas. Seluruh data yang diperoleh melalui kegiatan studi pendahuluan tersebut akan dianalisis dan menjadi tolakan awal penulis dalam membuat perangkat pembelajaran yang bercirikan Kurikulum 2013.

2. Analisis Kebutuhan

Pada tahap ini penulis melakukan suatu kajian terhadap data-data yang diperoleh melalui kegiatan pendahuluan di atas. Data yang diperoleh melalui kegiatan pendahuluan di atas akan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif. Melalui kegiatan analisis deskriptif tersebut, penulis akan memperoleh informasi mengenai tujuan dan arah produk yang akan dibuat, kebutuhan yang harus segera dipenuhi, kesiapan para guru terkait pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013, faktor-faktor penghambat pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013, kesulitan yang dihadapi dalam

TAHAP IX

Deskripsi Hasil Penelitian

Mendeskripsikan hasil pembuatan bahan ajar sistem dan instalasi refrigerasi untuk siswa SMK kelas XI semester III.

TAHAP VIII Model Akhir Bahan Ajar

Bahan ajar dibuatkan sesuai dengan hasil revisi dan koreksi praktisi, ahli dan pengguna.

TAHAP VII Judgment Bahan Ajar

Penilian bahan ajar yang sudah direvisi oleh guru dan dosen yang ahli di bidang studi dan perangkat pembelajaran sistem dan instalasi refrigerasi


(17)

25

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengimplementasikan Kurikulum 2013, dan sejauh mana ketersediaan perangkat pembelajaran yang bercirikan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Cihampelas pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi khususnya. Pada tahap ini pula, penulis melakukan studi literatur untuk mengkaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau diimplemetasikan secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasan produk yang akan dikembangkan nanti. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui langkah-langkah yang paling tepat dalam pembuatan produk perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 nanti.

Melalui kegiatan analisis kebutuhan akan tergambarkan suatu keadaan yang seharusnya adanya namun tidak ada dan keadaan yang benar-benar terjadi di lapangan. Setelah penulis melihat suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan yang seharusnya terjadi tersebut, maka di sini penulis menawarkan suatu solusi untuk pemecahan masalah dengan cara membuat perangkat pembelajaran berupa bahan ajar yang bericikan Kurikulum 2013.

3. Desain Produk

Tahap selanjutnya ialah mendesain bahan ajar bercirikan Kurikulum 2013 yang berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tahap analisis kebutuhan di atas. Berdasarkan hasil analisis deskriptif tersebut, penulis membuat desain bahan ajar dengan memperhatikan aspek kebutuhan, kemudahan dalam menggunakan, subjek pengguna, kelayakan isi materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan yang disesuaikan dengan kebutuhan guna menjawab analisis potensi, masalah dan kebutuhan yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya.

Perancangan bahan ajar akan disesuaikan dengan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang termuat pada silabus pembelajaran Kurikulum 2013. Setelah tahap desain bahan ajar dirasa sudah memenuhi aspek-aspek di atas, maka penulis menyusun draft bahan ajar untuk dilakukan uji validasi produk oleh tim ahli, tim praktisi, dan para pengguna.


(18)

26

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Validasi Desain Produk

Tahap validasi desain merupakan kegiatan untuk menilai apakah rancangan bahan ajar yang dibuat sesuai dengan aspek-aspek yang telah dibicarakan di atas serta menjawab semua kebutuhan yang diperlukan sebagai solusi dalam memecahkan masalah pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013. Validasi desain produk akan dilakukan dengan cara memvalidasi produk tersebut kepada beberapa tenaga ahli dan tenaga praktisi yang kompeten di bidangnya terkait dengan bahan ajar yang di kembangkan. Pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan wawancara dan pengisian lembar validasi yang berisikan daftar checklist kelayakan, saran dan masukan kualitatif sebagai saran perbaikan dalam melakukan revisi produk yang sedang dibuat.

5. Uji Pengguna Terbatas

Uji pengguna terbatas terdiri beberapa pengguna bahan ajar yang akan menilai apakah produk yang dibuat oleh penulis sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan membantu mereka dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan lembar validasi yang dilengkapi dengan saran atau masukan guna perbaikan pembuatan produk.

6. Revisi Desain Produk

Tahap revisi desain bahan ajar merupakan tahapan perbaikan terkait kelayakan produk yang dibuat berdasarkan data dan saran perbaikan yang diusulkan oleh tim ahli, tim praktisi dan pengguna. Langkah perbaikan terus dilaksanakan untuk tiap-tiap komponen yang memerlukan perbaikan sampai didapat suatu keadaan tidak perlukan lagi untuk melakukan revisi. Pada tahap revisi ini akan menggunakan analisis reflektif terhadap data-data yang diperoleh dari tahap validasi desain produk di atas.


(19)

27

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap validasi desain ini merupakan kegiatan tahap penilaian yang kedua dalam rancangan bahan ajar apakah sudah dibuat sesuai dengan aspek-aspek yang telah dibicarakan di atas serta menjawab semua kebutuhan yang diperlukan sebagai solusi dalam memecahkan masalah pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013. Validasi desain produk akan dilakukan dengan cara memvalidasi produk tersebut kepada beberapa tenaga ahli dan tenaga praktisi yang kompeten di bidangnya terkait dengan bahan ajar yang di kembangkan. Pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan wawancara dan pengisian lembar validasi yang berisikan daftar checklist kelayakan, saran dan masukan kualitatif sebagai saran perbaikan dalam melakukan revisi produk yang sedang dikembangkan.

C. Alur Penelitian

Alur penelitian merupakan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh penulis. Guna memberikan langkah kerja yang sistematis dan terarah, maka penjelasan akan ditunjukkan pada gambar 3.1 di bawah ini.

Uji Pengguna Terbatas

Selesai Mulai

Analisis Kebutuhan

Desain Bahan Ajar Studi Pendahuluan

o Studi literatur o Observasi

Deskripsi Hasil Validasi Desain

o Uji ahli o Uji praktisi

Pembuatan Bahan Ajar Revisi Desain


(20)

28

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ya

Gambar 3.1 Diagram alur penelitian

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dirumuskan dari setiap variabel atau istilah dalam penelitian ini. Arikunto (2006: 118) mengungkapkan bahwa: “Variabel adalah

objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Adapun istilah yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bahan Ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atu instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

2. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.

Tidak

Desain layak? Validasi Desain

o Uji ahli o Uji praktisi

Revisi Desain


(21)

29

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendekatan saintifik menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kemudian dalam pembelajaran, langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membuat jejaring.

3. Mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi adalah salah satu dari keseluruhan mata pelajaran produktif pada program keahlian teknik pendingin dan tata udara di sekolah menengah kejuruan. Standar kompetensi pada mata pelajaran sistem refrigerasi mencakup komponen utama yang terdapat pada sistem refrigerasi, media pendingin beserta karakteristiknya pada sistem refrigerasi, media pendingin yang terjadi pada sistem refrigerasi, prosedur pekerjaan pada perakitan sistem refrigerasi

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti pada saat penelitian. Sudjana dan Ibrahim (2009: 87) mengemukakan “Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan disusun sedemikian

rupa sehingga menghasilkan data empirik sebagaimana mestinya”. Adapaun instrumen yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Angket

Angket dalam penelitian ini terbagi dua jenis, angket yang pertama digunakan untuk mengetahui pendapat guru terhadap bahan ajar yang akan dibuat. Angket ini diberikan sebelum penyusunan bahan ajar. Guru akan dimintai pendapatnya mengenai bahan ajar yang sesuai dengan Kurikulum 2013 atau yang sesuai keinginan guru dan bisa diterapkan pada proses pembelajaran. Data hasil dari angket ini akan menjadi acuan penulis untuk pembuatan bahan ajar.

Kemudian angket yang kedua akan diberikan pada saat uji pengguna dilaksanakan, dimana siswa dan guru menjadi responden. Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan pengguna terhadap bahan ajar yang telah dibuat.


(22)

30

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar ini digunakan untuk mengetahui kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan grafik dari produk pengembangan perangkat pembelajaran. Lembar Penilaian/ Validasi ini diperuntukan untuk uji ahli, uji praktisi dan uji pengguna. Lembar tersebut akan mencakup aspek kelayakan isi materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan. Lembar Penilaian/ Validasi yang dibuat, dilengkapi dengan saran atau masukan guna perbaikan dalam pembuatan bahan ajar. Lembar Penilaian/ Validasi ini sudah terstandar dan dibuat oleh lembaga Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen merupakan hal yang dilakukan untuk memilih instrumen yang layak digunakan dalam penelitian melewati pengujian instrumen. Pengujian validitas instrumen penelitian menggunakan metode validitas isi yang ditetapkan menurut rasio atau logika terhadap isi butir-butir instrument dengan penilaian berdasarkan pertimbangan subjektif individu (judgement). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil acuan yang telah dibuat oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan dari Departemen Pendidikan Nasional sehingga dari segi kelayakan, instrumen ini sangant layak dipergunakan untuk penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan disesuaikan dengan jenis instrumen yang dikumpulkan. Analisis data ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis reflektif dalam menelaah hasil angket studi pendahuluan dan lembar validasi bahan ajar.

Data yang diperoleh melalui angket dengan analisis deskriptif akan diuraikan secara naratif, sedangkan data yang diperoleh melalui lembar validasi dengan analisis reflektif akan diolah menggunakan teknik deskriptif presentase. Jenis data yang diperoleh dari hasil uji kelayakan (validasi) oleh pakar dan uji coba terbatas oleh siswa ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.


(23)

31

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data kualitatif berupa komentar dan saran yang ada pada lembar angket uji coba. Sedangkan data kuantitatif berupa angka-angka yaitu 4, 3 ,2, dan 1 berdasarkan skala Likert yang kemudian dirata-rata dan dipresentasekan.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil penilaian kelayakan adalah dengan teknik analisis deskriptif. Adapun teknik deskriptif presentase yang akan digunakan, dapat dituliskan sebagai berikut:

Keterangan :

∑ : Jumlah

n : Jumlah seluruh item validasi

Jenjang kualifikasi kriteria kelayakan untuk menyimpulkan hasil validasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Konversi tingkat pencapaian dengan skala 4

Rata-rata Presentase

Ketercapaian Kualifikasi Keterangan

3,26 – 4,00 75-100% Sangat Layak Tidak perlu direvisi 2,51 – 3,25 50-75% Layak Tidak perlu direvisi 1,76 – 2,50 25-50% Kurang Layak Direvisi

1,00 – 1,75 1-25% Tidak Layak Direvisi


(24)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini telah menghasilkan sebuah produk berupa bahan ajar cetak yang bercirikan kurikulum 2013, melaui tahapan yang disesuaikan dengan model penelitian dan pengembangan yang diungkapkan oleh Borg & Gall yang dimodifikasi oleh peneliti. Berdasarkan hasil penilaian dari para ahli, praktisi dan pengguna, menyatakan bahwa bahan ajar yang telah dibuat dalam penelitian ini, dari segi isi, bahasa, penyajian dan kegrafikan, dikategorikan sangat layak untuk dipergunakan.

B. Saran

Terdapat beberapa saran yang akan diajukan oleh penulis sebagai berikut: (1) Bahan ajar yang dibuat merupakan edisi revisi (pertama) sehingga perlu diadakan pengembangan lebih lanjut dan penyempurnaan terhadap bahan ajar peralatan dan bahan refrigerasi dengan pendekatan saintifik untuk melengkapi kekurangan pada bahan ajar tersebut, (2) pada penelitian ini hanya dilakukan uji pengguna terbatas, guna mengetahui validitas empirik dari bahan ajar maka disarankan ada penelitian lanjutan dan pelaksanaan uji lapangan, (3) bagi institusi yang berada pada ruang lingkup pendidikan khususnya pendidikan kejuruan hendaknya mampu membantu untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengadaan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 untuk meningkatkan kompetensi peserta didik SMK.


(25)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aisyi, F. K dkk (2013) Pengembangan Bahan Ajar Tik Smp Mengacu Pada

Pembelajaran Berbasis Proyek. Jurnal INVOTEC, Volume IX, No.2, Agustus 2013 : 117-128. Bandung

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1989). Educational Research: An Introduction,

Fifth Edition. New York: Longman.

Departemen Pendidikan Nasional (2005). Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun

2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: DepDikNas

Departemen Pendidikan Nasional (2006). Kurikulum Standar Isi 2006. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Departemen Pendidikan Nasional (2013). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

RI No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses. Jakarta: DepDikNas

Departemen Pendidikan Nasional (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

RI Nomor 2 Tahun 2008, Pasal 4 ayat 1. Jakarta: DepDikNas

Djaramah, S. B dan Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Gunawan, S. (2014). Desain dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Saintifik Project Based Learning Pada Pekerjaan Dasar Elektromekanik.

(Skripsi). Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.


(26)

55

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Haryanto. (2005). Perencanaan Pembelajran. Jakarta: Rineka Cipta.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Modul Pelatihan Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Linda, A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Menulis Petunjuk Bagi

Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa SMP. (Skripsi).

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas bahasa dan Seni, Universitas negeri semarang.

Majid, A. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Offset.

Marifah, R. N. (2014). Desain Dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Pengukuran Besaran Listrik Bercirikan Pembelajaran Berbasis Masalah.

(Skripsi). Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Muslich, M. (2010). Text Book Writing. Yogyakarta: Ar-ruz Media.

Suparno. (2011). Pengembangan Bahan Ajar Mata Diklat Adaftif Berbasis Web

Based Learning Pada Sekolah Menengah Kejuruan Jurusan Teknik Bangunan. Jurnal Teknologi Dan Kejuruan, VOL. 34, NO. 1. Malang

Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2013). Panduan Penilaian Buku Teks

Pelajaran. [online]. Tersedia:

http://puskurbuk.net/web13/penilian-buku-teks-pelajaran.html

Sanjaya, W. (2009). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sudjana, N. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.


(27)

56

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, N. dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Suhadi. (2007). Penyusunan Perangkat Pembelajaran dalam Kegiatan Lesson Study. Makalah disampaikan pada Pelatihan Lesson Study untuk Guru

SMP se-Kabupaten Hulu Sungai Utara. Hulu Sungai Utara, Kalimantan

27-31 Mei 2007.

Sujadi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.


(1)

30

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar ini digunakan untuk mengetahui kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan grafik dari produk pengembangan perangkat pembelajaran. Lembar Penilaian/ Validasi ini diperuntukan untuk uji ahli, uji praktisi dan uji pengguna. Lembar tersebut akan mencakup aspek kelayakan isi materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan. Lembar Penilaian/ Validasi yang dibuat, dilengkapi dengan saran atau masukan guna perbaikan dalam pembuatan bahan ajar. Lembar Penilaian/ Validasi ini sudah terstandar dan dibuat oleh lembaga Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen merupakan hal yang dilakukan untuk memilih instrumen yang layak digunakan dalam penelitian melewati pengujian instrumen. Pengujian validitas instrumen penelitian menggunakan metode validitas isi yang ditetapkan menurut rasio atau logika terhadap isi butir-butir instrument dengan penilaian berdasarkan pertimbangan subjektif individu (judgement). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil acuan yang telah dibuat oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan dari Departemen Pendidikan Nasional sehingga dari segi kelayakan, instrumen ini sangant layak dipergunakan untuk penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan disesuaikan dengan jenis instrumen yang dikumpulkan. Analisis data ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis reflektif dalam menelaah hasil angket studi pendahuluan dan lembar validasi bahan ajar.

Data yang diperoleh melalui angket dengan analisis deskriptif akan diuraikan secara naratif, sedangkan data yang diperoleh melalui lembar validasi dengan analisis reflektif akan diolah menggunakan teknik deskriptif presentase. Jenis data yang diperoleh dari hasil uji kelayakan (validasi) oleh pakar dan uji coba terbatas oleh siswa ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.


(2)

31

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data kualitatif berupa komentar dan saran yang ada pada lembar angket uji coba. Sedangkan data kuantitatif berupa angka-angka yaitu 4, 3 ,2, dan 1 berdasarkan skala Likert yang kemudian dirata-rata dan dipresentasekan.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil penilaian kelayakan adalah dengan teknik analisis deskriptif. Adapun teknik deskriptif presentase yang akan digunakan, dapat dituliskan sebagai berikut:

Keterangan :

∑ : Jumlah

n : Jumlah seluruh item validasi

Jenjang kualifikasi kriteria kelayakan untuk menyimpulkan hasil validasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Konversi tingkat pencapaian dengan skala 4

Rata-rata Presentase

Ketercapaian Kualifikasi Keterangan

3,26 – 4,00 75-100% Sangat Layak Tidak perlu direvisi 2,51 – 3,25 50-75% Layak Tidak perlu direvisi

1,76 – 2,50 25-50% Kurang Layak Direvisi

1,00 – 1,75 1-25% Tidak Layak Direvisi


(3)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini telah menghasilkan sebuah produk berupa bahan ajar cetak yang bercirikan kurikulum 2013, melaui tahapan yang disesuaikan dengan model penelitian dan pengembangan yang diungkapkan oleh Borg & Gall yang dimodifikasi oleh peneliti. Berdasarkan hasil penilaian dari para ahli, praktisi dan pengguna, menyatakan bahwa bahan ajar yang telah dibuat dalam penelitian ini, dari segi isi, bahasa, penyajian dan kegrafikan, dikategorikan sangat layak untuk dipergunakan.

B. Saran

Terdapat beberapa saran yang akan diajukan oleh penulis sebagai berikut: (1) Bahan ajar yang dibuat merupakan edisi revisi (pertama) sehingga perlu diadakan pengembangan lebih lanjut dan penyempurnaan terhadap bahan ajar peralatan dan bahan refrigerasi dengan pendekatan saintifik untuk melengkapi kekurangan pada bahan ajar tersebut, (2) pada penelitian ini hanya dilakukan uji pengguna terbatas, guna mengetahui validitas empirik dari bahan ajar maka disarankan ada penelitian lanjutan dan pelaksanaan uji lapangan, (3) bagi institusi yang berada pada ruang lingkup pendidikan khususnya pendidikan kejuruan hendaknya mampu membantu untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengadaan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 untuk meningkatkan kompetensi peserta didik SMK.


(4)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aisyi, F. K dkk (2013) Pengembangan Bahan Ajar Tik Smp Mengacu Pada Pembelajaran Berbasis Proyek. Jurnal INVOTEC, Volume IX, No.2, Agustus 2013 : 117-128. Bandung

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1989). Educational Research: An Introduction, Fifth Edition. New York: Longman.

Departemen Pendidikan Nasional (2005). Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: DepDikNas

Departemen Pendidikan Nasional (2006). Kurikulum Standar Isi 2006. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Departemen Pendidikan Nasional (2013). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses. Jakarta: DepDikNas

Departemen Pendidikan Nasional (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 2 Tahun 2008, Pasal 4 ayat 1. Jakarta: DepDikNas

Djaramah, S. B dan Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Gunawan, S. (2014). Desain dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Saintifik Project Based Learning Pada Pekerjaan Dasar Elektromekanik. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.


(5)

55

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Haryanto. (2005). Perencanaan Pembelajran. Jakarta: Rineka Cipta.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Linda, A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Menulis Petunjuk Bagi Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa SMP. (Skripsi). Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas bahasa dan Seni, Universitas negeri semarang.

Majid, A. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Offset.

Marifah, R. N. (2014). Desain Dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pengukuran Besaran Listrik Bercirikan Pembelajaran Berbasis Masalah. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan dan Teknologi Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Muslich, M. (2010). Text Book Writing. Yogyakarta: Ar-ruz Media.

Suparno. (2011). Pengembangan Bahan Ajar Mata Diklat Adaftif Berbasis Web Based Learning Pada Sekolah Menengah Kejuruan Jurusan Teknik Bangunan. Jurnal Teknologi Dan Kejuruan, VOL. 34, NO. 1. Malang Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2013). Panduan Penilaian Buku Teks

Pelajaran. [online]. Tersedia: http://puskurbuk.net/web13/penilian-buku-teks-pelajaran.html

Sanjaya, W. (2009). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sudjana, N. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.


(6)

56

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, N. dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Suhadi. (2007). Penyusunan Perangkat Pembelajaran dalam Kegiatan Lesson Study. Makalah disampaikan pada Pelatihan Lesson Study untuk Guru SMP se-Kabupaten Hulu Sungai Utara. Hulu Sungai Utara, Kalimantan 27-31 Mei 2007.

Sujadi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.