PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF DAN INTERAKTIF MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PENGAJARAN TERMOKIMIA.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INOVATIF DAN INTERAKTIF
MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PENGAJARAN
TERMOKIMIA
TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:
ERDIANA GULTOM
NIM: 8136142007

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

 

 


ABSTRAK
Erdiana Gultom: Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif Melalui
Pendekatan Saintifik Pada Pengajaran Termokimia. Tesis. Medan. Program
Studi Pendidikan Kimia, Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, 2015

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui apakah bahan ajar
termokimia pada kimia umum 1 perlu untuk direvisi, (2) mengetahui apakah
bahan ajar termokimia hasil pengembangan telah memenuhi standar merujuk
standar BSNP, (3) mengetahui tanggapan dosen pengampu mata kuliah umum
terhadap bahan ajar termokimia yang dikembangkan, (4) mengetahui tanggapan
mahasiswa jurusan kimia terhadap bahan ajar termokimia yang telah
dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research
and development). Subjek penelitian ini adalah bahan ajar kimia umum 1 pokok
bahasan termokimia. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang mahasiswa
jurusan kimia semester 4 Universitas Negeri Medan dan 3 orang dosen pengampu
kimia umum. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan (1)Hasil analisis bahan ajar
kimia umum pokok bahasan termokimia menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut
merujuk pada standar BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dengan nilai

rata-rata 2,87 artinya layak untuk digunakan namun perlu untuk dikembangkan,
(2) Hasil analisis bahan ajar termokimia yang dikembangkan merujuk pada
standar BSNP dengan nilai rata-rata 3,63 artinya sangat layak untuk
dipergunakan, (3) Tanggapan dosen pengampu kimia umum terhadap bahan ajar
termokimia yang telah dikembangkan diperoleh rata-rata 3,66 menunjukkan
bahan ajar sangat layak untuk digunakan, (4) Tanggapan mahasiswa jurusan kimia
terhadap bahan ajar termokimia yang telah dikembangkan diperoleh rata-rata 3,31
menunjukkan bahan ajar sangat layak untuk dipergunakan.
Kata Kunci: Penelitian dan Pengembangan (R & D), Termokimia, Pendekatan
Saintifik

i

ABSTRAK
Erdiana Gultom: Development Innovative And Interactive Teaching Materials
Through Saintific Approach in Thermochemistry. Thesis. Medan: Chemistry
Education Studies Program, Postgraduate School of State University of Medan,
2015
This study aims to (1) Whether thermochemistry teaching material in general
chemistry written summary of lectures II need to revised, (2) Whether

thermochemistry teaching material of development outcome have been filled
advisability standard refers BSNP (3) Conception of general chemistry lecturers
to thermochemistry teaching material have been developed, (4) Conception of
students as user to thermochemistry teaching material have been developed. The
type of this research is including research and development. Subjects of study
were general chemistry written summary of lectures II solution subject.
Meanwhile, the sample used in this study consisted of 20 students IV semester of
State University of Medan and 3 general chemistry lecturers of state university of
Medan. For selection of the sample is using purposive sampling technique. The
results were analyzed obtain (1) Analyzed general chemistry written summary of
lectures II refers BSNP (Education National Standard Corporation) obtained that
average value is 2,87 it means suitable to used, however need to be increased, (2)
Analyzed teaching material of development outcome refers BSNP (Education
National Standard Corporation) obtained that average value is 3,63 it means very
suitable to used, (3) Conception of general chemistry lecturers to teaching
material of development outcome obtained average value is 3,66 it means very
good and very suitable to used, (4) conception of students to teaching material of
development outcome obtained average value is 3,31 it means very good and very
suitable to used.
Keywords: Research and Development (R & D), Thermochemistry, Scientific

Approach

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis yang berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif
Melalui Pendekatan Saintifik Pada Pengajaran Termokimia”. Penulis sangat
menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat bantuan moril ataupun materil dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih
kepada Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc. Ph.D sebagai Dosen
Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Pd sebagai Dosen
Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran
dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Kepada Ayahanda
Kanur Gultom (+), Ibunda Nuralam Samosir, Ayah mertua Astober Simanjuntak
dan Ibu mertua Tionggor Meida Asih Silitonga; terkhusus kepada suami tercinta
Krismes Simanjuntak dan putra tercinta Lyonel Yulio Simanjuntak terima kasih
atas kasih sayang yang kalian berikan, dukungan, serta pengorbanan baik moril

maupun materil yang tak terhitung nilainya dan tak dapat dibalas dengan apapun
juga.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana
Unimed

2.

Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Kimia sekaligus Dosen Pembimbing II yang telah banyak
memotivasi dan membimbing penulis

3.

Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan
Kimia, yang juga selaku dosen narasumber dan notulen yang telah banyak
mengkritisi, membimbing, memberi masukan dan mengarahkan penulis


4.

Bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si selaku Dosen Narasumber yang telah banyak
mengkritisi, membimbing, memberi masukan dan mengarahkan penulis

5.

Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si selaku Dosen Narasumber yang telah banyak
mengkritisi, membimbing, memberi masukan dan mengarahkan penulis

iii

6.

Bapak Dr. Zainuddin Muctar, M.Sc sebagai validator ahli yang telah banyak
memberikan kritik dan saran untuk kebaikan bahan ajar

7.

Bapak Bajoka Nainggolan yang ikut serta dalam pelaksanaan penelitian yang

telah banyak memberikan kritik dan saran untuk kebaikan bahan ajar

8.

Bapak Jasmidi yang ikut serta dalam pelaksanaan penelitian yang telah
banyak memberikan kritik dan saran untuk kebaikan bahan ajar

9.

Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si yang membantu penulis dalam
melaksanakan penelitian di jurusan kimia Universitas Negeri Medan

10. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed
yang telah mengajar dan mendidik penulis
11. Ibu Desi Yuliana, S.Pd yang telah memberikan informasi dan membantu
administrasi kepada penulis
12. Bapak/Ibu di FMIPA Universitas Negeri Medan membantu administrasi
kepada penulis
13. Bapak/Ibu di Jurusan Kimia Universitas Negeri Medan membantu
administrasi kepada penulis

14. Rekan-rekan mahasiswa S-1 FMIPA Jurusan Kimia Program Studi
Pendidikan Kimia Stambuk 2013 kelas C yang berpartisipasi dalam penelitian
15. Teman-teman seperjuangan pendidikan kimia pascasarjana Universitas
Negeri Medan angkatan XXIII kelas B, teristimewa untuk Mega Lestari
Efendi, Henni Fitriani, Lamtiur Sihotang, dan Rudi Hermansyah Sitorus
16. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini yang tak bisa
disebut satu persatu, terima kasih semuanya.
Semoga Tuhan memberi balasan yang setimpal atas bantuan dan dukungan yang
diberikan. Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan,

April 2015

Penulis

Erdiana Gultom

iv


DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

i
iii
v
viii
ix
xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah

1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
7
8
8
9
9

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Belajar dan Hasil Belajar
2.2
Bahan Ajar sebagai Sumber Belajar
2.2.1 Bahan Ajar
2.2.2 Sumber Belajar
2.3
Karakteristik Ilmu Kimia

2.4
Pendekatan Saintifik
2.5
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
2.5.1 Problem Based Learning
2.5.2 Project Based Learning
2.5.3 Inquiry Learning
2.6
Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif
2.7
Termokimia
2.8
Kerangka Konseptual
2.9
Hipotesis

10
11
11
13
16
17
22
23
28
32
40
42
43
44

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Gambaran Umum Penelitian
3.2. Desain Penelitian
3.3. Tempat dan Waktu Penelitian
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Pengumpulan dan Analisa Data

45
45
46
46
48
50

v

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Penelitian
4.2. Analisis Bahan Ajar yang Tersedia
4.3. Pengembangan Bahan Ajar
4.4. Standarisasi Bahan Ajar
4.5. Kualitas Bahan Ajar Menurut Pemakai
4.5.1.Respon Dosen Pengampu
4.5.2.Respon Mahasiswa

52
53
54
57
62
63
67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

74
75

DAFTAR PUSTAKA

76

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kriteria validitas analisis nilai rata-rata

51

Tabel 4.1.Rincian rangkaian bentuk pengembangan isi dan inovasi
yang terintegrasi dalam bahan ajar yang dikembangkan
pokok bahasan termokimia

56

Tabel4.2 Kualitas Bahan Ajar Berdasarkan Penilaian Dosen
Pengampu Mata
Kuliah Kimia Umum (P) dan
Mahasiswa Pendidikan Kimia (Q)

72

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Dan
Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik Pokok Bahasan
Termokimia

45

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Inovatif
dan Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik Pada Pokok
Bahasan Termokimia

47

Gambar 4.1 Hasil analisis bahan ajar yang tersedia (diktat mata kuliah
kimia umum)

53

Gambar4.2 Tingkat Kelayakan Bahan Ajar Berdasarkan Angket Standar
BSNP oleh Validator Ahli

57

Gambar

4.3Tingkat Kelayakan Isi Bahan Ajar yang Telah
Dikembangkan Berdasarkan Angket Standar BSNP oleh
Validator Ahli.

58

Gambar4.4 Tingkat Kelayakan Bahasa Bahan Ajar yang Telah
Dikembangkan Berdasarkan Angket Standar BSNP oleh
Validator Ahli.

60

Gambar 4.5Tingkat Kelayakan Penyajian Bahan Ajar yang Telah
Dikembangkan Berdasarkan Angket Standar BSNP oleh
Validator Ahli.

61

Gambar 4.6 Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan Berdasarkan Uji
Kelayakan Isi oleh responden dosen pengampu mata
kuliah umum

63

Gambar 4.7 Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan Berdasarkan Uji
Kelayakan Bahasa oleh dosen pengampu mata kuliah
umum

65

Gambar 4.8 Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan Berdasarkan Uji
Kelayakan penyajian oleh dosen pengampu mata kuliah
umum

66

Gambar 4.9 Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan Berdasarkan
Uji Kelayakan Isi oleh responden mahasiswa

68

viii

Gambar 4.10 Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan Berdasarkan
Uji Kelayakan Bahasa oleh responden mahasiswa

69

Gambar 4.11 Kualitas Bahan Ajar Hasil Pengembangan Berdasarkan
Uji Kelayakan Bahasa oleh responden mahasiswa

71

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. Format Angket Penilaian Bahan Ajar (BSNP)

80

Lampiran 2. Rancangan Perkuliahan

91

Lampiran 3. Penilaian Bahan Ajar Oleh validator

92

Lampiran 4. Penilaian Bahan Ajar Oleh Dosen Pengampu Kimia Umum

93

Lampiran 5. Penilaian Bahan Ajar Oleh Mahasiswa

94

x

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perguruan tinggi berperan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan
nasional, oleh karena itu peningkatan kualitas pendidikan haruslah dilakukan
secara berkelanjutan baik secara konvensional maupun berupa inovasi untuk
mengantisipasi perubahan yang akan dihadapi para peserta didik (Situmorang,
dkk, 2013). Salah satu masalah penting dalam kegiatan pembelajaran adalah
memilih atau menentukan bahan ajar yang tepat dalam rangka membantu
mahasiswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa
sangat minimnya bahan ajar bermutu yang mengacu terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pengadaan bahan ajar yang bermutu menjadi salah
satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan (Lee, dkk :2010) yang akan
memacu lulusan yang berkualitas khususnya lulusan perguruan Tinggi yang siap
bersaing.
Bahan ajar memberikan panduan instruksional bagi para pendidik yang akan
memungkinkan mereka mengajar tanpa harus melihat silabus karena bahan ajar
tersebut telah dirancang sesuai dengan silabus dan kurikulum yang berlaku.
Dalam hal ini dipastikan bahan ajar akan memacu proses pembelajaran berjalan
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ada (Hasibuan, 2014).
Pengembangan bahan ajar harus berdasarkan prasyarat dari badan yang
berwewenang yaitu Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dan kurikulum
yang berlaku.

Beberapa kendala yang dihadapi para peserta didik dalam penguasaan
materi pada tiap-tiap mata kuliah selama ini antaralain: (1) sistematika dan urutan
pembelajaran materi kimia yang benar tidak mereka dapatkan sehingga mereka
tidak termotivasi untuk belajar lebih giat untuk materi kimia yang lebih tinggi.
Hal ini akan mempersulit mereka karena tanpa memperoleh pengertian dasar yang
seyogianya

harus

dipahami

untuk

membantu

mereka

mengembangkan

pengetahuannya ke hal-hal yang lebih tinggi dengan membaca buku-buku ataupun
melalui web; (2) peserta didik sering belajar sendiri dan memahami berbagai
konsep kimia itu sendiri tanpa mengetahui kebenaran konsep pada materi kimia
yang mendasarinya; (3) pemahaman peserta didik terhadap materi kimia tertentu
bisa jadi mengambang karena tidak adanya konsep yang mendasarinya; (4)
Dosen/tenaga pendidik kurang optimal dalam menyampaikan konsep dengan
benar karena kurangnya penguasaan pendekatan pembelajaran (Situmorang,
2004). Dalam hal ini maka upaya yang dapat dilakukan para pendidik adalah
dengan memilih bahan ajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga
indikator yang ditetapkan dapat tercapai (Hosler dan Boomer, 2011).
Bahan ajar memiliki kelebihan dibandingkan dengan buku teks dalam
pembelajaran dimana materi bahan ajar dipilih, ditata dan disusun sedemikian
rupa agar optimal dalam membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Selain itu
bahan ajar dirancang khusus untuk dipergunakan peserta didik dengan struktur
materi berdasarkan kebutuhan peserta didik itu sendiri serta menggunakan
berbagai pendekatan yang sesuai. Bahan ajar yang baik, standard dan inovatif
dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik karena peserta didik temotivasi

untuk menggunakan bahan ajar di dalam kelas saat proses pembelajaran
berlangsung dan di luar kelas untuk pengayaan dan belajar mandiri (Situmorang,
2013).
Kimia merupakan ilmu yang kaya akan konsep yang bersifat abstrak.
Sangat sulit bagi peserta didik dapat memahaminya hanya dengan membaca buku
semata. Hal ini disebabkan oleh penyajian materi dalam bahan ajar yang tersedia
yang kurang menarik, monoton dan membosankan. Tentu hal-hal demikian sangat
tidak memotivasi peserta didik untuk belajar kimia. Untuk mengatasi hal yang
demikian maka sudah semestinya dilakukan inovasi terhadap pembelajaran kimia
(Hutabalian,, 2014). Inovasi ini meliputi penggunaan pendekatan pembelajaran
yang sesuai, penggunaan media yang up to date seperti computer, multimedia, dan
media on line. Penggunaan virtual labs dan peralatan lainnya yang berbasis web
dapat mempermudah pembelajaran (Dunham, 2012)
Berbagai penelitian tentang pengembangan bahan ajar menyebutkan
bahwa penggunaan bahan ajar inovatif dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik. Ada beberapa macam inovasi yang dilakukan dalam penelitian tersebut
misalnya inovasi bahan ajar dengan menggunakan media, metode, ataupun
strategi pembelajaran, bahkan dengan memadukan penggunaan media dan metode
pembelajaran. Tentu hal ini sangat membantu peserta didik dengan memudahkan
mereka memahami materi dan juga membantu tenaga pendidik dalam
pembelajaran. Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Parulian (2013)
menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar kimia inovatif
dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran. Inovasi yang dilakukannya yaitu

dengan melibatkan media komputer dalam pembelajaran dengan menciptakan CD
pembelajaran kimia. Efektifitas pembelajaran pada kelas eksperimen dengan
menggunakan bahan ajar inovatif lebih tinggi 2% daripada tanpa menggunakan
bahan ajar inovatif.
Lebih lanjut pada penelitian pengembangan bahan ajar kimia inovatif
yang terintegrasi media pembelajaran yang mengacu pada perkembangan IPTEK
yang disusun berdasarkan silabus, kompetensi dasar dan standar kompetensi
kurikulum nasional menunjukkan

bahwa hasil belajar kimia yang diajarkan

dengan menggunakan bahan ajar kimia inovatif menunjukkan peningkatam hasil
belajar kimia. Efektifitas pembelajaran menggunakan bahan ajar inovatif lebih
tinggi 3% daripada tanpa menggunakan bahan ajar inovatif. (Simatupang, 2013
dan Hutabalian, 2014)
Bentuk inovasi lainnya dalam pengembangan bahan ajar kimia yaitu
dengan pemanfaatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran.

Proses

pembelajaran akan kurang memotivasi siswa jika penyampaiannya menggunakan
pendekatan yang kurang tepat. Peran tenaga pendidik dalam menentukan metode
pembelajaran di kelas bukan ditentukan oleh apa yang akan dipelajari saja,
melainkan bagaimana penyajian materi serta cara menuntaskan konsep yang
kompleks dan bersifat abstrak akan memperkaya pengalaman belajar peserta
didik. Metode belajar yang umum dilakukan oleh guru yaitu ceramah. Padahal
metode itu sangat tidak sesuai untuk penyampaian materi tertentu, akibatnya siswa
kurang memahami materi pelajaran (Miswanda, 2010)

Salah satu hasil penelitian menyebutkan bahwa pengaruh Pembelajaran
Inquiry yang melibatkan perancah laboratorium dalam pembelajaran kimia
memberi pengaruh yang positif pada peningkatan pemahaman peserta didik. (Xu
dan Talanguer, 2013).

Lebih lanjut Situmorang (2013) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa penerapan model inquiry dalam pembelajaran memberikan
suasana belajar yang bermakna bagi peserta didik yang akan sekaligus dapat
meningkatkan hasil belajar mereka. Hasil penelitian juga menyebutkan bahwa
penerapan pembelajaran dengan pendekatan Inquri dapat meningkatkan efektifitas
pengajaran (Hughes and Ellefson, 2013 ). Kemudian hasil penelitian juga
menyatakan bahwa penggunaan Inquiry Learning dalam pembelajaran dapat
mendorong keterlibatan aktif

mahasiswa dalam pembelajaran materi dan

kemudahan instruktur dalam memberikan penilaian (Brown, 2010).
Problem Based Learning merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
yang menerapkan langkah- langkah pendekatan saintifik. Siregar (2014) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan hasil
belajar peserta didik dalam pembelajaran kimia yang menggunakan pendekatan
Problem Based Learning bermediakan internet. Lebih lanjut Simanjuntak (2013)
dalam penelitiannya menyatakan bahwa penggunaan Problem Based Learning
dalam pembelajaran dapat meningkatkan setiap aspek dalam ranah kognitif
peserta didik. Hasil penelitian juga menyatakan bahwa penerapan Problem Based
Learning meningkatkan performa siswa terhadap konsep masalah yang
berlangsung dalam diskusi kelompok (Bilqin,dkk,2009).

Project Based Learning juga merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran

yang

menanamkan

pendekatan

saintifik.

Hasil

penelitian

menyebutkan bahwa penerapan Project Based Learning dalam pembelajaran
kimia dapat meningkatkan prestasi kognitif peserta didik (Sugiarsih, 2013). Hasil
penelitian menyatakan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan sikap
ketertarikan

mahasiswa

terhadap materi kimia fisika dan peningkatan

pengetahuan akan ketrampilan proses tentang penelitian ilmiah dengan
diterapkannya pembelajaran Project Based Learning (Yalcin, dkk, 2009). Lebih
lanjut hasil penelitian menyatakan bahwa penggunaan Project Based Learning
yang dikolaborasikan dengan simulasi computer yang terintegrasi dengan fasilitas
internet dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran dan tingkat pemahaman
mahasiswa (Eskrootchi and Oskrochi, 2010).
Usaha lain dalam rangka menciptakan bahan ajar inovatif dan interaktif
adalah dengan mengintegrasikan IT berbasis web di dalamnya. Hasil penelitian
menyatakan bahwa penggunaan simulasi komputer dalam pembelajaran
perkenalan sains akan memberi manfaat terpenting dalam pengalaman belajar
mahasiswa (Bish and Schleidt, 2008). Lebih lanjut hasil penelitian menyebutkan
bahwa dengan melibatkan media online dalam pemberian tugas terhadap
mahasiswa terbukti meningkatkan pemahaman , aktifitas belajar dan ketertarikan
mahasiswa pada materi kimia organik. (Parker dan Loudon, 2013). Dengan
mengintegrasikan IT berbasis web dalam pembelajaran akan menciptakan suatu
bahan ajar interaktif. Hasil penelitian menyatakan bahwa dengan pemanfaatan
virtual labs dalam pembelajaran akan memberikan pengalaman belajar yang

efektif karena dapat dilakukan setiap saat dan kemampuan instruktur dalam
mengakses aktifitas komputer mahasiswa dari kejauhan untuk memberi bantuan
atau umpan balik dianggap sangat berharga (Locatis, dkk, 2008).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengembangkan bahan
ajar termokimia yang inovatif dan interaktif dengan melakukan penelitian yang
berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif Melalui
Pendekatan Saintifik Pada Pengajaran Termokimia”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah di atas dapat dilakukan identifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Bahan ajar yang ada belum mengacu terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
2. Bahan ajar yang ada belum menggunakan pendekatan pembelajaran yang
sesuai dengan pembelajaran kimia
3. Penyajian materi yang terdapat dalam bahan ajar yang ada kurang menarik,
monoton dan membosankan
4. Bahan ajar yang ada hanya berisikan materi tanpa melibatkan media
pembelajaran

1.3 Pembatasan Masalalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas ada banyak masalah yang timbul,
namun karena keterbatasan biaya dan waktu serta agar tidak menyimpang dari
tujuan penelitian maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti sebagai
berikut:
1. Komponen yang diintegrasikan dalam bahan ajar kimia inovatif adalah
pendekatan saintifik dan media berbasis web
2. Pendekatan saintifik yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL),
Inquiry Learning, dan Project Based Learning (PjBL).
3. Komponen yang dilibatkan dalam penyajian materi adalah ilustrasi gambar,
video, dan animasi berbasis web

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas,
rumusan masalah yang akan diteliti adalah:
1. Apakah bahan ajar termokimia pada diktat kimia umum 1 perlu untuk
direvisi?
2. Apakah bahan ajar pokok bahasan termokimia yang dikembangkan

telah

memenuhi standar kelayakan merujuk BSNP?
3. Bagaimanakah tanggapan dosen pengampu mata kuliah kimia umum terhadap
bahan ajar termokimia yang telah dikembangkan?
4. Bagaimanakah tanggapan mahasiswa sebagai pengguna terhadap bahan ajar
termokimia yang telah dikembangkan.

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini Berdasarkan rumusan masalah di atas:
1. Mengetahui apakah bahan ajar termokimia pada diktat kimia umum 1 perlu
untuk direvisi.
2. Mengetahui apakah bahan ajar termokimia yang dikembangkan telah
memenuhi standar kelayakan merujuk BSNP.
3. Mengetahui bagaimana tanggapan dosen pengampu mata kuliah kimia umum
terhadap bahan ajar termokimia yang dikembangkan.
4. Mengetahui bagaimana tanggapan mahasiswa sebagai pengguna terhadap
bahan ajar termokimia yang dikembangkan.

1.6 Manfaat Penellitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk mendapatkan bahan ajar yang inovatif
dan interaktif yang terintegrasi pendekatan saintifik dan melibatkan teknologi
informasi berbasis web yang layak digunakan dalam pengajaran termokimia di
perguruan tinggi serta menciptakan proses pembelajaran yang berpusat pada
mahasiswa.

74

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Bahan ajar termokimia pada diktat kimia umum 1 telah memenuhi standar
kelayakan merujuk BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), namun perlu
untuk dikembangkan.
2. Bahan ajar termokimia yang telah dikembangkan telah memenuhi standar
kelayakan menurut BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) sehingga
layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
3. Tanggapan dosen pengampu mata kuliah umum terhadap bahan ajar
termokimia yang telah dikembangkan sangat baik dan layak untuk digunakan
dalam pembelajaran.
4. Tanggapan mahasiswa sebagai pengguna terhadap bahan ajar termokimia yang
telah dikembangkan sangat baik dan layak untuk digunakan dalam
pembelajaran.

75

5.2 Saran
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan bahan ajar. Karena
keterbatasan waktu peneliti hanya sampai meneliti tingkat kelayakan penggunaan
bahan ajar yang dikembangkan. Untuk itu bagi para peneliti selanjutnya agar
melanjutkan penelitian ini untuk memperoleh hasil aplikasi bahan ajar ini dalam
pembelajaran termokimia di Perguruan Tinggi.

76

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I., (2008), Learning To Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Arikunto, S., (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Bas, G., (2011), Investigating The Effect Of Project-Based Learning On Students’
Academic Achievement And Attitudes Towards English Lesson, The Online
Journal Of New Horizons In Education, 1 (4)
Bilqin, I., Senocak, E., and Sozbilir, M., (2009), The Effects of Problem Based
Learning Instruction on University Students Performance of Conseptual and
Quantitative Problems in Gas Concepts, Journal of Mathematics Science &
Tecknology Education, 5(2):153-164
Bish, J.P., and Schleidt, S., (2008), Effective Use of Computer Simulations in an
Introductory Neuroscience Laboratory, Journal of Undergraduate
Neuroscience Education, 6(2): 64-67
Brown, S.D., (2010), A Process Oriented Guided Inquiry Approach to Teaching
Medicinal Chemistry, Journal of Pharmaceutical Education, 74(7):121
Dunham, M. W., (2012), The Use of Virtual Laboratories and Other Web-based
Tools in a Drug Assay Course, American Journal of Pharmaceutical
Education, 76 (5): 84
Eskrootchi, R., and Oskrochi, G.R., (2010), A Study of the Efficacy of Projectbased Learning Integrated with Computerbased Simulation – STELLA,
Jurnal of Educational Tecknology & Society, 13(1):236-245
Hasibuan, M.P., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XI
Semester I Berdasarkan Kurikulum 2013 Dalam Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa.,Tesis,
Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan, Medan
Hosler,J., dan Boomer, K.B., (2011), Are Comic Books An Effective Way to
Engage Nonmajors in Learning and Appreciating Science, CBE- Life
Science Educational 10:309-317
Hughes, P.W., and Ellefson, M.R., (2013), Inquiry-based Training Improves
Teaching Effectiveness of Biology Teaching Assistants, American Journal
of Education, 8 (10)
Hutabalian, T., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif Kelas X SMA
Semester I Sesuai Kurikulum 2013.,Tesis, Program Pasca Sarjana,
Universitas Negeri Medan, Medan

77

Joice, B., Weil, M., dan Chalhoun, M., (2009), Models Of Teaching, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta
Juntunen, M., dan Aksela, M., (2013), Life-Cycle Analysis And Inquiry-Based
Learning In Chemistry Teaching, Science Education International 24(2):
150-166
Lang, A.S., and Bradley, J.C., (2009), Chemistry in Second Life, Chemistry
Central Journal, 3(14)
Locatis, C.,dkk, (2008), A virtual computer lab for distance biomedical
technology education, BMC Medical Education Journal, 8(12)
Lubis, R.K., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas XI
Semester I Berdasarkan Kurikulum 2013., Tesis, Program Pasca Sarjana,
Universitas Negeri Medan, Medan
Miswanda, S. S., (2010), Pengaruh Penggunaan Metode Previw, Question, Read,
Summarize, and Test Melalui Pendekatan contextual Teaching and
Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa, Jurnal Inovasi Pendidikan
Kimia, 4 (1): 557-565
Nasution, Y., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning
(PBL) dengan Media Berbasis Komputer Untuk meningkatkan Hasil
Belajar dan Karakter Rasa Ingin Tahu Serta Menghargai Prestasi Siswa
Pada Materi Asam Basa., Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas
Negeri Medan, Medan
Parker, L. L., and Loudon, G.M., (2013), Case Using Online Homework in
Undergraduate Organic Chemistry Results and Student Attitudes, Journal
of Chemical Education 90: 37-44
Parulian, H.G., dan Situmorang, M., (2014), Inovasi Pembelajaran Di Dalam
Buku Ajar Kimia SMA Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal
Penelitian Bidang Pendidikan, 19 (2): 67-78
Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Model
Pembelajaran Problem based learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas X
SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan
Kimia Perguruan tinggi Sebelas Maret 40-48
Simanjuntak, H., Silaban, R., dan Situmorang, M., Pengembangan Media
Pembelajaran Inovatif Untuk Meningkatkan Kreatifitas Dan Tanggung
Jawab Serta Hasil Belajar Siswa Pada pembelajaran Kimia larutan di
SMA, Prosiding Seminar Hasil Penelitian Lemlit Unimed Tahun 2013 di
Medan: 82-91

78

Simanjuntak,M.P., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based
Learning Terhadap Kognisi Mahasiswa, Prosiding Seminar Hasil
Penelitian Lemlit Unimed Tahun 2013 di Medan: 190-194
Simatupang, N., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif Untuk
SMA/MA Kelas X Semester II., Tesis, Program Pasca Sarjana,
Universitas Negeri Medan, Medan
Siregar, E.J., Silaban, R., dan Mahmud, (2014), Pengaruh model pembelajaran
Berbasis Masalah Bermediakan Internet Terhadap Hasil Belajar dan
Karakter jubermadita Pada Materi Asam Basa Siswa SMA di Kota
Binjai, Jurnal Pendidikan Kimia, 6 (1): 52-58
Situmorang, I.G., Suyanti, R.D., dan Mahmud, (2013), Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Dengan Menggunakan Media Microsoft
Frontpage Dan Aktifitas Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa
Pada Pokok Bahasan Zat Aditif Kelas VIII SMP, Jurnal Pendidikan
Kimia, 5 (3): 139-147
Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata Pelajaran
Kimia, Universitas Negeri Medan, Medan
Situmorang, H., dan Situmorang, M., (2013), Efektifitas Metode Demonstrasi
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Pada Pengajaran Sistem Koloid, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, 19
(1): 28-36
Situmorang, M., dkk, (2011), The Affectivity Of Innovated Chemistry Learning
Methods To Increase Student’s Achievement In Teaching Of Solubility
And Solubility Product, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, 17 (1)
Situmorang, M., Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas X sesuai
kurikulum 2013 Melalui Inovasi Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa, Prosiding Seminar Hasil Penelitian Lemlit Unimed
Tahun 2013 di Medan: 1-8
Situmorang, M., Inovasi model-model pembelajran bidang Sains Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa, Prosiding Konaspi V
Surabaya tahun 2004, http://prosiding.unesa.ac.id/download/konaspiunesa-v/146.psf
Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia Sma Melalui Inovasi
Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung
Tahun 2013 di Lampung
Smith, M.E., Johnson, S.L., and Masterson, D.S., (2013) Regioselective Hydration
of an Alkene and Analysis of the Alcohol, Product by Remote Access

79

NMR A Classroom Demonstration, Journal of Chemistry Education 90:
99-101
Sugiarsih,W., (2013), Pembelajaran Kimia Model Project Based Learning dan
Think Pare Share Dengan Memperhatikan Kemampuan Awal dan
Kreatifitas Siswa.,Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta
Sweeder, R.D., and Jeffery, K.A., (2013) A Comprehensive General Chemistry
Demonstration, Journal of Chemical Education 90: 96−98
Tocharman, M., (2009), Seri Pembelajaran. Diklat/BIMTEK KTSP DIT.
Pembinaan SMA : DEPDIKNAS
Tosun, C., dan Taşkesenligil, Y., (2011), The Effect of Problem based learning
on Student Motivation Towards Chemistry Classes and on Learning
Strategies, Journal of Turkish Science Education 9(1)
Trisnaningsih, (2007), Pengembangan Bahan Ajar Untuk Meningkatkan
Pemahaman Materi Mata Kuliah Demografi Teknik, Jurnal Ekonomi dan
Pendidikan 4(2):1-13
Widyantini,T.,(2014), Penerapan Model Project Based Learning dalam Materi
Pola Bilangan Kelas VII, Laporan Hasil Penelitian, Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK)
Matematika
Wisudawati, A. W., dan Sulistyowati, E., (2013), Metodologi Pembelajaran IPA,
Bumi Aksara, Medan
Xu, H., and Talanquer, V., (2013), Effect of The Level of Inquiry of Lab
Experiments on General Chemistry Students’ Written Reflections, Journal
of Chemical Education 90: 21-28
Xu, H., and Talanquer, V., (2013), Effect of The Level of Inquiry on Student
Interactions in Chemistry Laboratories, Journal of Chemical Education
90: 29-36
Yalcin, S.A.,Turgut, U.,and Buyukkasap, E., (2009), The Effect of Project Based
Learning on Science Undergraduates’ Learning of Electricity, Attitude
towards Physics and Scientific Process Skills, The Online Journal Of
New Horizons In Education, 1 (1): 81-105
Yusfiani, M., dan Situmorang, M., (2011), Pengembangan dan Standarisasi Buku
Ajar Kimia SMA/MA Kelas XII Semester I Berdasarkan Standar Isi
KTSP, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, 17 (1)