PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN AKTIF DI SMA RAYON 5 MEDAN.

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU
MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN AKTIF
DI SMA RAYON 5 MEDAN

TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Konsentrasi Kepengawasan

Oleh:
DINIYAH PUTERI HARAHAP
NIM : 8126132047

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU
MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN AKTIF
DI SMA RAYON 5 MEDAN

TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Konsentrasi Kepengawasan

Oleh:
DINIYAH PUTERI HARAHAP
NIM : 8126132047

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

ABSTRACT

DiniyahPuteriHarahap. Implementation Supervision Workshop Techniques
for Improving Academic Teachers Implement Active Learning Ability in
SMA Rayon 5 Medan. Tesis.Progaram Study of Educational Administration
Graduate University of Medan country (UNIMED) 2014.
This study aims to improve English Teacher adility implementing active
learning through the application of academic supervision workshop techniques.
The hypothesis of this action is the application of academic supervision workshop
techniques can improve the adility of teachers to implementing active learning.
This research was carried out in SMAN Rayon 5 Medan. The time this study was
conducted over 2 months which degan in January 2014 to March 2014. Sudjects
in this study is an English teacher. The design used in this study is planning,
implementation, odservation and reflection.
The aspect teacher Adility implementing Active learning are (1) activity aspect
opening the lesson (2) aspect of language (3) aspect domination materials learn /
Lesson items (4) aspect approach or study strategy method (5) aspect study which
triggering and looking after involvement class (6) aspect use media/ appliance,
source of study (7) activity aspect close study (8) follow-up aspect. Make-Up of
adility learn in each cycle that is percentage assess activity open Lesson
experience of improvement which from result of assessment that is equal to aspect
of opening the lessons gained an average score of 2.4 in odservation, 2.41 in first

cycle,3.28 in second cycle. The aspect of language use at2.41 in odservation is
2.67 in first cycle,3.33 in second cycle. The aspects of mastery learning material /
sudject matter at 2.39 in odservation, 2.63 in first cycle, 3.04 in second cycle .The
aspects of the approach or method of learning strategies for 2.68 in odservation,
2.63 in first cycle,3.19 in second cycle.The aspects of learning that trigger and
maintain classroom involvement dy 2.54 in odservation, 2.91 in first cycle,3.21 in
second cycle. the aspects use of media / tools , learning resources for 2.47 in
odservation, 3.0 in first cycle,3.21 in second cycle. the aspects of learning
activities close is 2.54 in odservation, 2.79 in first cycle,3.63 in second cycle and
follow-up aspects of 2.31 in odservation, 2.89 in first cycle,3.56 in second cycle.
The findings of this study found that implementing of academic supervision
Workshop techniques can improve English Teacher adility implementing active
learning. Suggestions of this study are expected to school superintendents and
principals improve aspects of teaching and mastery of the material aspects of the
approach or method of active learning strategies.

i

ABSTRAK
DINIYAH PUTERI HARAHAP, Penerapan Supervisi Akademik Teknik

Workshop untuk Meningkatkan Kemampuan Guru Melaksanakan Pemdelajaran
Aktif di SMA Rayon 5 Medan. Tesis. Progaram Studi Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED) 2014.
Penelitian ini dertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru Bahasa
Inggris melaksanakan pemdelajaran aktif melalui penerapan supervisi akademik
teknik workshop. Hipotesis tindakan ini adalah penerapan supervisi akademik
teknik workshop dapat meningkatkan kemampuan guru melaksanakan
pemdelajran aktif. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN Rayon 5 Medan. Waktu
penelitian dilaksanakan selama 2 dulan yaitu mulai dulan Januari 2014 sampai
dengan Maret 2014. Sudjek dalam penelitian ini adalah guru Bahasa Inggris.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah perencanaan, pelakasanaan ,
odservasi dan refleksi.
Aspek kemampuan guru melaksanakan pemdelajaran Aktif adalah(1) aspek
kegiatan memduka pelajaran (2) aspek penggunaan Bahasa (3) aspek penguasaan
dahan delajar / materi pelajaran (4) aspek pendekatan atau metode strategi
pemdelajaran (5) aspek pemdelajaran yang memicu dan memelihara keterlidatan
kelas (6) apek penggunaan media/ alat, sumder pemdelajaran (7) aspek kegiatan
menutup pemdelajaran (8) aspek tindak lanjut.
Peningkatan kemampuan guru pada setiap siklus yaitu persentasi nilai kegiatan
memduka pelajaran mengalami peningkatan yang ditunjukan dari hasil penilaian

yaitu sedesar 2,4 pada Penelitian Awal, 2.41 pada siklus pertama 3,28 pada siklus
ke dua. Aspek penggunaan Bahasa sedesar 2.41 pada Penelitian Awal pada siklus
pertama 3.33,pada siklus kedua. Aspek penguasaan dahan delajar / materi
pelajaran sedesar 2.39 pada Penelitian Awal 2.63 pada siklus pertama 3.04, pada
siklus kedua. Aspek pendekatan atau metode strategi pemdelajaran sedesar 2.68
pada Penelitian Awal2.63 pada siklus 2.19 pada siklus kedua. Aspek pemdelajaran
yang memicu dan memelihara keterlidatan kelas sedesar 2.54 pada Penelitian
Awal 2.91 pada siklus pertama 3.21 pada siklus kedua. Aspek penggunaan
media/alat, sumder pemdelajaran sedesar 2.47 pada siklus prasklus 3.0 pada siklus
pertama 3.21 siklus kedua. Aspek kegiatan menutup pemdelajaran sedesar 2.54
pada Penelitian Awal 2.79 pada siklus pertama 3.63 pada siklus kedua dan aspek
tindak lanjut sedesar 2.31 pada Penelitian Awal siklus 2.89 pada siklus pertama
3.56 pada siklus kedua. Hasil temuan penelitian ini menemukan dahwa penerapan
supervisi akademik teknik Workshop dapat meningkatkan pemdelajaran aktif.
Saran penelitian ini adalah diharapkan kepada pengawas sekolah dan kepala
sekolah meningkatkan aspek penguasaan materi ajar dan aspek pendekatan
metode atau strategi pemdelajaran aktif.

ii


KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini, Peneliti juga mengucapkan
salam dan shalawat kepada junjungan, suri tauladan Nabi Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat dan kaum muslimin. Penulisan tesis ini merupakan
kewajiban mahasiswa pascasarjana Unimed dalam menyelesaikan perkuliahan
program pascasarjana. Tesis ini Berjudul “ Penerapan Supervisi Akademik Teknik
Workshop Untuk Meningkatkan Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran
Aktif di SMA Rayon 5 Medan”.
Tesis ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan berbagai pihak. Untuk itu,
peneliti menyampaikan terima kasih kepada :
1. Direktorat Pembinaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan
Menengah,

Direktorat

Jenderal

Pendidikan


Menengah,

Kementerian

Pendidikan Dan Kebudayaan yang telah memberikan bantuan berupa Beasiswa
S2 Kepengawasan bagi peneliti sehingga dapat menimba ilmu di Universitas
Negeri Medan (UNIMED).
2. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Rektor Universitas Negeri Medan dan
semua staf yang telah memberikan fasilitas belajar selama penulis mengikuti
perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Pascasarjana Universitas
Negeri Medan
4. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan Dr. Paningkat
Siburian, M.Pd sebagai pembimbing II yang telah memberikan arahan-arahan
dan petunjuk dalam penyelesaian tesis ini
5. Dr.Ir. Darwin, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan dan
Dr. Paningkat Siburian, M.Pd. selaku Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan
PPS Universitas Negeri Medan.
6. Kepada penguji narasumber Prof. Dr. Sumarno, M.Pd. Dr. Irsan Rangkuti,
M.Pd.,M.Si dan Dr Saut Purba, M.Pd, yang telah memberikan masukan dan

saran dalam penyempurnaan penulisan tesis ini.
iii

7. Para Dosen di Program Pascasarjana UNIMED yang membekali penulis
dengan ilmu pengetahuan selama mengikuti perkuliahan.
8. Bupati Aceh Tamiang yang telah memberikan kesempatan Tugas Belajar di
UNIMED
9. Bapak Drs. Pangihutan selaku Pengawas SMA Rayon 5 dan Bapak Haris
Simamora selaku kepala Sekolah SMAN 5 Medan dan guru Bidang Studi
Bahasa Inggris SMA Rayon 5 yang telah bersedia untuk bekerjasama dalam
penelitian ini.
10. Orangtua tercinta Kaharuddin Harahap dan Maspadiani Dalimunthe, serta
mertua tercinta Drs. Mauli Nasir Siregar dan Dra. Hasnah Hasibuan yang telah
memberikan dukungan selama perkuliahan.
11. Suami tercinta Munawir Siregar yang terus memberikan doa dan dukungan
selama perkuliahan dan penyelesian tesis ini.
12. Kakanda Hardiani Harahap, Abangda Romi Agassi Harahap,Adinda Yenni
Iqlimah dan Nirwana Harahap yang telah memberikan motivasi.
13. Teman-teman Program Studi Administrasi Pendidikan (AP) Konsentrasi
Kepengawasan Angkatan 2012 yang telah memberikan bantuan moral dan

spritual selama perkuliahan
14. Serta semua pihak yang tidak dapat disebut sastu persatu yang telah membantu
penulis dalam menyelesikan tesis ini.
Medan, Juni 2014
Peneliti

Diniyah Puteri Harahap

iv

DAFTAR ISI
Talaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A.

B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang ............................................................................... 1
Identifikasi Masalah ....................................................................... 9
Pembatasan Masalah....................................................................... 9
Rumusan Masalah .......................................................................... 9
Tujuan Penelitian ......................................................................... 10
Manfaat Penelitian ........................................................................ 10

BAB II KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA
BERPIKIR DAN HIPOTESA TINDAKAN
A. Kajian teoretis .............................................................................. 11
1. Pengertian kemampuan Guru .................................................. 11
(a). Kemampuan Guru bahasa Inggris .................................... 13
(b). Strategi Pembelajaran aktif .............................................. 14
(1) Pengertian Pembelajaran aktif...................................... 14

(2) Karakteristik Pembelajaran aktif ................................. 17
(3) Ciri – Ciri Pembelajaran aktif ..................................... 18
(4) Sintak Pembelajaran Aktif ........................................... 19
2. Supervisi akademik Teknik workshop ..................................... 23
a. Pengertian Supervisi akademik .......................................... 23
b. Pengertian Supervisi akademik teknik workshop ...............27
B. Hasil Penelitian Yang relevan ....................................................... 30
C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 31
D. Hipotesis tindakan ........................................................................ 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 32
B. Subyek Penelitian ......................................................................... 32

v

C. Desain Penelitian Tindakan ............................................................ 33
D. Prosedur Tindakan Penelitian .........................................................34
E. Definisi Operasional Variabel ........................................................39
F. Indikator keberhasilan ....................................................................39
G. Instrumen Penelitian .....................................................................40
H. Teknik Analisis Data......................................................................40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..............................................................................42
1. Penelitian Awal ........................................................................43
2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan .............................................................52
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I .................................53
c. Tahap Observasi .................................................................54
d. Tahap Refleksi ...................................................................54
3. Siklus II
a. Tahap Perencanaan .............................................................61
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II................................62
c. Tahap Observasi .................................................................63
d. Tahap Refleksi ...................................................................63
B. Pembahasan ................................................................................... 70
BAB V. SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN
A. SIMPULAN ...................................................................................74
B. IMPLIKASI ...................................................................................76
C. SARAN .........................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA

vi

DAFTAR TABEL

TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Ketercapaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran .................. 6
Tabel 3.1. Subyek Penelitian ........................................................................... 32
Tabel 3.2. Tabel Prosedur Tindakan Penelitian ................................................ 34
Tabel 3.3. Rentang Skor dan Kriteria ............................................................... 40
Tabel 3.4. Tingkat Kecendrungan Skor Kemampuan Guru dalam perencanaan
pembelajaran aktif............................................................................ 41
Tabel 4.1. Skor Kemampuan Pemahaman Guru Bahasa Inggris Tentang
pembelajaran Aktif pada Penelitian Awal ...................................... 44
Tabel 4.2. Tingkat Kecendrungan Skor Kemampuan Pemahaman Guru Bahasa
Inggris Tentang pembelajaran Aktif Pada Penelitian Awal ............. 45
Tabel 4.3. Skor Kemampuan Guru Bahasa Inggris Tentang Perencanaan
Pembelajaran Aktif pada Penelitian Awal ...................................... 46
Tabel 4.4. Tingkat Kecendrungan Skor Kemampuan Guru Bahasa Inggris
Tentang Perencanaan Pembelajaran Aktif Pada Penelitian Awal ...... 47
Tabel 4.5 Ketercapaian Aspek Kemampuan Guru dalam Perencanaan
Pembelajaran Aktif pada Penelitian awal ........................................ 47
Tabel 4.6. Skor Kemampuan Guru Bahasa Inggris tentang Pelaksanaan
Pembelajaran Aktif pada penelitian Awal ...................................... 49
Tabel 4.7. Tingkat Kecendrungan skor kemampuan Guru Bahasa Inggris
Tentang Pelaksanaan Pembelajaran Aktif Pada Penelitian awal ........ 50
Tabel 4.8. Ketercapaian Aspek Kemampuan Guru Bahasa inggris Dalam
Pelaksanaan Pembelajaran Aktif Pada Penelitian Awal ................. 50
Tabel 4.9. Skor Kemampuan Guru Bahasa Inggris tentang Perencanaan
pembelajaran aktif pada siklus 1. .................................................. 50
Tabel 4.10. Tingkat Kecendrungna skor Kemampuan Guru dalam Perencanaan
Pembelajaran Aktif Pada siklus I .................................................. 56

vii

Tabel 4.11. Ketercapaian Aspek Kemampuan Guru dalam Perencanaan
Pembelajaran Aktif Pada Siklus I. .................................................. 57
Tabel 4.12. Skor Penilaian Kemampuan Guru Bahasa Inggris Tentang
Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada siklus I................................ 58
Tabel 4.13. Tingkat Kecendrungan Skor Kemampuan Guru Dalam Perencanaan
Pembelajaran Aktif Pada Siklus I ................................................... 59
Tabel 4.14 Ketercapaian Aspek Kemampuan Guru dalam Melaksanakan
pembelajaran aktif pada siklus I ..................................................... 59
Tabel 4.15. Skor Kemampuan Guru Bahasa Inggris tentang Perencanaan
pembelajaran aktif pada siklus II. .................................................. 64
Tabel 4.16. Tingkat Kecendrungna skor Kemampuan Guru dalam Perencanaan
Pembelajaran Aktif Pada siklus II ................................................. 65
Tabel 4.17. Ketercapaian Aspek Kemampuan Guru dalam Perencanaan
Pembelajaran Aktif Pada Siklus II. ................................................ 66
Tabel 4.18. Skor Kemampuan Guru Bahasa Inggris Tentang Pelaksanaan
Pembelajaran Aktif pada siklus II .................................................. 67
Tabel 4.19. Tingkat Kecendrungan Skor Kemampuan Guru Dalam Perencanaan
Pembelajaran Aktif Pada Siklus II ................................................. 59
Tabel 4.20. Ketercapaian Aspek Kemampuan Guru dalam Melaksanakan
pembelajaran aktif pada siklus I ..................................................... 68
Tabel4.21. Perbandingan Aspek Kemampuan Guru dalam Perencanaan
Pembelajaran Aktif pada Penelitiaan awal, Siklus I, Siklus II ........ 71
Tabel 4.22 Perbandingan Aspek Kemampuan Guru dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Aktif pada Penelitiaan awal, Siklus I, Siklus II ........ 72

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kemampuan Merencanakan Pembelajaran ................................. 7
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Sekolah ............................................. 33
Gambar 4.1 Diagram Pemahaman Guru Bahasa Inggris Tentang
Pembelajaran aktif pada penelitian Awal ..................................... 45
Gambar 4.2 Diagram Kemampuan Guru Bahasa Inggris tentang
Perencanaan Pembelajaran Aktif pada Penelitian awal .................. 47
Gambar 4.3 Diagram Aspek Kemampuan Perencanaan Pembelajaran
Aktif pada Penelitian awal ............................................................ 48
Gambar 4.4 Diagram Kemampuan Guru dalam PelaksanaanPembelajaran
Aktif pada Penelitian awal ............................................................ 50
Gambar 4.5 Diagram Aspek Kemampuan Guru dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Aktif pada Penelitian Awal .................................... 51
Gambar 4.6 Diagram Kemampuan Guru Bahasa Inggris tentang
Perencanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus I.............................. 56
Gambar 4.7 Diagram Aspek Kemampuan Guru dalam Perencanaan
Pembelajaran Aktif pada Siklus I .................................................. 57
Gambar4.8 Diagram Kemampuan Guru Bahasa Inggris Tentang
Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus I .............................. 59
Gambar 4.9 Diagram Aspek Kemampuan mkelaksanaan
Pembelajaran Aktif pada siklus I................................................... 60
Gambar 4.10 Diagram Kemampuan Guru Bahasa Inggris tentang
Perencanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus II ............................ 65
Gambar 4.11 Diagram ketercapaian Aspek Kemampuan Guru
dalam PerencanaanPembelajaran Aktif pada Siklus II ................... 66
Gambar4.12 Diagram Kemampuan Guru Bahasa Inggris Tentang
Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus II ............................. 68
Gambar 4.13 Diagram Ketercapaian Aspek Kemampuan dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Aktif pada siklus II ................................................. 69

ix

Gambar4.14 Diagram Perbandingan Aspek Kemampuan Guru
dalam Perencanaan pembelajaran aktif pada Penelitian
Awal, Siklus I dan Siklus II ........................................................ 72
Gambar 4.15 Perbandingan Aspek Kemampuan Guru
Melaksanakan Pembelajaran Aktif pada Penelitian awal,
siklus I dan Siklus II ..................................................................... 73

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran1. Format Lembar Penilaian Observasi Kemampuan Guru
Dalam Perencananan Pembelajaran............................................... 78
Lampiran 2 Lembar penilaian Observasi Kemampuan Guru dalam
Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................ 80
Lampiran 3 Rencana Kegiatan Penelitian (RKP) ............................................. 82
Lampiran 4 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan
Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Penelitian Awal
oleh penilai I ................................................................................. 88
Lampiran 5 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan
Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Penelitian Awal
oleh penilai II ............................................................................... 89
Lampiran 6 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan
Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Penelitian Awal
oleh penilai III ............................................................................. 90
Lampiran 7 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan
Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus I oleh penilai I ......... 91
Lampiran 8 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan
Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada siklus I oleh penilai II ........ 92
Lampiran 9 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan
Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus I oleh penilai III ...... 93
Lampiran 10 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan
Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus II oleh penilai I ....... 94
Lampiran 11 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan
Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus II oleh penilai II ...... 95
Lampiran 12 Skor Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanan dan
Pelaksanaan Pembelajaran Aktif pada Siklus II oleh penilai III ..... 96
Lampiran 13 Rekapitulasi Skor Kemampuan Guru pada Penelitian Awal ........ 97
Lampiran 14 Rekapitulasi Skor Kemampuan Guru pada Siklus I .................... 98
Lampiran 15 Rekapitulasi Skor Kemampuan Guru pada Siklus II ................... 99
Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian............................................................. 100
xi

xii

BABBIB
PENDAHULUANB
B
A LatarBBelakang.B
Kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan model atau strategi
pembelajaran merupakan salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran akan sulit untuk dicapai
jika tidak memiliki

SDM yang tinggi dan kemampuan dalam bersaing

Permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan seringkali di
tudingkan kepada pihak guru yang dianggap sebagai penyebab rendahnya kualitas
hasil pendidikan.
Dalam UU No.14 tahun 2005 dijabarkan bahwa Sebagai agen
pembelajaran, guru merupakan kunci utama keberhasilan pendidikan, sehingga
tidak mengherankan jika kemudian guru menjadi pihak yang dianggap paling
bertanggungjawab terhadap baik-buruknya kualitas pendidikan. Oleh sebab itu,
fungsi utama guru adalah meningkatkan mutu pendidikan nasional
Pasal 1 butir 20 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dinyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Di lingkungan
sekolah menengah, interaksi tersebut terjalin antara siswa dengan guru. Intraksi
yang berpusat pada siswa (student centered learning) diharapkan dapat terjadi
proses perubahan yang dialami oleh siswa dalam empat ranah. Ranah yang
menjadi sasaran dalam proses interaksi ini adalah ranah kognitif, ranah afektif,
ranah psikomotorik dan ranah kooperatif. Ranah kognitif yaitu kemampuan yang

1

2

berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau pikiran; ranah afektif yaitu
kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi dan reaksi – reaksi yang
berbeda berdasarkan penalaran misalnya penerimaan, partisispasi dan penentuan
sikap; Ranah psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan keterampilan
jasmani, misalnya persepsi dan kreativitas, ranah kooperatif yaitu kemampuan
untuk bekerjasama. World conference on Higer Education yang diselenggarakan
oleh UNESCO di Paris tahun 1998, menyebutkan keempat ranah tersebut dengan
istilah learning to knol, learning to be, learning to do and learning to live
together.
Komponen dalam suatu proses pembelajaran terdiri dari berbagai
komponen yang satu sama lain saling berinteraksi dan berinterrelasi. Guru sebagai
komponen yang sangat menentukan dalam implementasi strategi pembelajaran.
Keberhasilan

implementasi strategi pembelajaran akan tergantung pada

kepiawaian guru dalam menggunakan strategi pembelajaran. Hal ini senada
dengan pendapat Sanjaya (2008:15) menyatakan bahwa komponen penentu
keberhasilan suatu sistem pembelajaran adalah guru.
Persoalannya, Amat jarang guru yang mampu memotivasi dan mendorong
kemampuan internal untuk mengembangkan diri, Sehingga sering terjebak dalam
pola pasif, rutinitas dan kurang kreatif, monoton dan sejenisnya. Jika persoalan
guru ini dibiarkan tanpa ada pihak lain yang berusaha untuk membantu atau
memperhatikan nasib kemampuan guru, maka kemampuan atau kompetensiyang
dipersyaratkan harus dimiliki oleh guru tidak akan tercapai. Kemampuan guru
terdapat pada PP No.19 tahun 2005 Bab VI pasal 28 , UU No.14 tahun 2005 Bab

3

IV pasal 10, pemerintah menetapkan empat kompetensi yang harus dimiliki oleh
guru dalam menjalankan tugasnya, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Dalam penjelasan
keempat kompetensi tersebut, seorang guru profesional diharapkan tidak hanya
menguasai materi pelajaran sesuai bidang keilmuannya (kompetensi profesional),
tetapi mampu mengelola pembelajaran dengan baik (kompetensi pedagogik),
memiliki kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, berwibawa dan menjadi
teladan bagi peserta didik (kompetensi kepribadian), serta mampu berkomunikasi
secara efektif dan efisien dengan peserta didik (kompetensi sosial) dalam rangka
mewujudkan tujuan pembelajaran.
Kompetensi pedagogik ataupun kemampuan guru mengelola pembelajaran
perlu ditingkatkan. Salah satu kemampuan guru yang harus ditingkatkan adalah
kemapuan guru dalam melaksanakan pembelajaran aktif.

Kemampuan guru

dalam melaksanakan pembelajaran aktif menjadi fokus dalam peningkatan mutu
guru dikarenakan oleh alasan bahwa dengan pembelajaran aktif, peserta didik
akan menggunakan seluruh potensi dalam dirinya saat belajar. Hal ini sejalan
dengan Permendiknas Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwa Pelaksanaan
kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.

4

Salah satu faktor yang mempengaruhi pengembagan kemampuan diri guru
adalah supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan pengawas sekolah.
Sistem pengelolaan sekolah masih terdapat kecendrungan untuk mempertahankan
struktur organisasi dimana altivitas dikelompokkan berdasarkan fungsi umum
dari bawah ke atas

dengan dicirikan pada tugas rutin dan pengendalian –

pengendalian yang standar. Dari Pengamatan lapangan diperoleh bahwa
pelaksanaan tugas / kerja ketiga pihak tersebut masih terkesan berjalan sendiri –
sendiri.
Situasi yang dihadapi kerapkali sekedar melaksanakan tugas guna
mememnuhi beban dan administrasi kerja, tanpa disertai dengan upaya untuk
mendukung dan meningkatkan kegiatan pembelajaran pihak – pihak yang
disupervisi di sekolah. Tidak menutup kemungkinan jika gurupun terlena dengan
pola kerja yang dijalankan selama ini, cendrung stagnan, pasif, kurang kreatif,
karena tidak atau kurang memproleh bantuan dan bimbingan dadi kepala sekolah
dan pengawas. Pola kerja yang pasif bertententangan dengan paradigma
pembelajaran yang lebih berorientasi kepada siswa. oleh karena itu sebaiknya
guru dapat melaksanakan pembelajaran aktif.
Strategi Pembelajaran aktif merupakan permintaan langsung Presiden
SBY yang disampaikan dalam Temu Nasional Tahun 2009 di Jakarta pada tanggal
29 Oktober 2009 mengatakan
“…Saya minta untuk mengubah metodologi belajar-mengajar yang ada selama
ini. Sejak taman kanak-kanak hingga sekolah menengah jangan hanya gurunya
yang aktif, tetapi harus mampu membuat siswanya juga aktif” (Kompas, 30 Okt
2009).

5

Demikian juga dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dalam
Permen Diknas Nomor 41, tahun 2007 disebutkan bahwa Pelaksanaan kegiatan
inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Pelaksanaan peranan guru pada pencapaian keberhasilan pembelajaran
dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek produk / hasil dan aspek proses.
Keberhasilan pembelajaran dilihat dari segi hasil lebih mudah diukur dan
ditentukan kriterianya, akan tetapi hal ini dapat mengurangi makna proses
pembelajaran sebagai proses yang mengandung nilai – nilai pendidikan.
Diterapkannya sistem kelulusan diukur dari keberhasilan siswa dapat menjawab
soal – soal tes seperti yang disajikan di Ujian Nasional, maka kriteria terhadap
hasil belajar menjadi hal utama bagi guru. Upaya pembelajaran lebih
mengutamakan agar siswa dapat menjawab setiap pertanyaan secara tepat dan
cepat, sehingga guru cendrung untuk mengabaikan proses pembelajaran sebagai
proses yang mengandung unsur – unsur edukatif.
Berdasarkan pengamatan terhadap guru Bahasa Inggris di SMA Eria
Medan ditemukan bahwa kemampuan guru dalam praktik pembelajaran sehari–
hari di sekolah masih mengalami berbagai persoalan dengan perangkat
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Berikut data hasil observasi kegiatan
pembelajaran guru yang dihimpun melalui observasi di dalam kelas di SMA Eria

6

Medan diperoleh rata-rata kesesuaian komponen observasi guru pada komponen
pendahuluan sebesar 65 %, komponen kegiatan pembelajaran sebesar 55 %, dan
penutup sebesar 65 %. Rata-rata keseluruhan ketiga komponen di atas sebesar
61,67 %. Hasil observasi menunjukkan bahwa rata-rata kesesuaian hanya
mencapai 61,67 % yang berarti bahwa tingkat kesesuaian hanya berada pada
kualifikasi kurang sesuai. Rendahnya kemampuan dalam melaksanakan
pembelajaran disebabkan karena kurangnya penjelasan kompetensi dasar,
indikator dan tujuan pembelajaran. Kemudian pada kegiatan pokok/inti, guru
kurang menguasai kelas.

kemampuan mengelola kelas tidak maksimal

disebabkan jumlah siswa melebihi kapasitas kelas, metode/pendekatan kurang
bervariasi, penggunaan alat bantu/media pembelajaran yang kurang optimal,
strategi pembelajaran yang kurang melibatkan siswa. Hal ini tergambar dari
rendahnya interaksi antar peserta didik dan juga kegiatan pencapaian kompetensi
dan perumusan kesimpulan pembelajaran yang belum dilaksanakan seluruh guru.
Berdasrkan

penelitian

yang

dilaksanakan

oleh

Yuliati

(2012:2)

pembelajaran aktif untuk menumbuhkembangkan kompetensi calon guru Fisika.
Hasil penelitian pada tentang Kemampuan melaksanakan pembelajaran ditunjukkan
pada Tabel 1.
TabelB1.BKetercapaianBKemampuanBMelaksanakanBPembelajaranB
B
Aspek
Ketercapaian (%)
Membuka Pelajaran
70,65
Penggunaan Model Pembelajaran
88,04
Penggunaan Media Pembelajaran
96,74
Penguasaan Materi Ajar
72,83
Penyampaian Materi Ajar
90,22
Pengelolaan Kelas
82,61
Menutup Pelajaran
73,91

7

Haviluddin (2010:31) yang menunjukkan bahwa kemampuan yang bersifat skill
dapat ditingkatkan dengan pembelajaran aktif yang memberikan peluang pada pebelajar
untuk berpikir dan bertindak. berikut hasil penelitiannya.

100

(

p
e
r
s
e
n
t
a
s
e

)

%

90
80
70
60
50
40

nilai ˂ SKM
nilai ≥ SKM

30
20
10
0
sebelumBrevisi setelahBrevisiBI setelahBrevisiBII

. Gambar 1. Kemampuan Merencanakan Pembelajaran
Berdasarkan temuan di lapangan dan beberapa hasil penelitian dapat
menunjukkan bahwa kemampuan guru masih perlu ditingkatkan. Cara yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru adalah melalui supervisi akademik,

Supervisi akademik merupakan Upaya membimbing guru dalam memilih dan
menggunakan strategi/ metode/ teknik pembelajaran/ bimbingan setiap mata
pelajaran. Indikatornya: (1) dapat menjelaskan langkah dan prosedur memilih
strategi/ metode/ teknik pembelajaran, (2) dapat menjelaskan langkah – langkah
menggunakan strategi/ metode/ teknik pembelajaran untuk mata pelajaran yang
diampu, (3) dapat menjelaskan berbagai teknik pembimbingan dalam rangka
membina guru mata pelajaran, (4) trampil mengaplikasikan konsep dan prinsip
pemilihan strategi/ metode/ teknik pembelajaran pada saat melaksanakan

8

pengawasan, (5) dapat menunjukkan kepada guru bagaimana memilih dan
menggunakan strategi/ metode/ teknik pembelajaran.
Berdasarkan wawancara terhadap guru bahasa Ingris di SMA Eria yang
merupakan SMA Rayon 5 bahwa supervisi akademik berbasis workshop guna
meningkatkank kemampuan guru melaksanakan pembelajaran aktif belum pernah
diadakan. Pengetahuan mengenai model – model pembelajaran yang diperoleh
dari berbagai pelatihan dan membaca tidak mampu diterapkan dengan baik karena
dihadapkan dengan situasi yang berbeda. Oleh karena itu maka perlu diadakan
kegiatan penerapan supervisi akademi guna meningkatkan kemampuan guru
dalam melaksanakan pembelajaran aktif di SMA Rayon 5 Medan.
Model pembinaan guru yang dipilih dalam penelitian ini adalah lorkshop.
Workshop merupakan model pembinaan guru yang dapat digunakan untuk
membantu para guru menemukan solusi terbaik terhadap permasalahan yang
dihadapi dalam bidang pekerjaan yang mereka geluti. Hal ini sejalan dengan
pernyataan yang dikemukan oleh Suprijanto (2008:79) bahwa lorkshop adalah
pertemuan orang yang bekerjasama dalam kelompok kecil, biasanya dibatasi pada
masalah yang berasal dari mereka sendiri. Sedangkan menurut Notoatmojo
(2003:63) lorkshop adalah suatu pertemuan orang-orang yang berpengalaman
dan bertanggungjawab dan ahli-ahli yang dapat membantu pendidik, guna
membicarakan masalah mereka yang dirasakan sukar untuk dipecahkan sendiri.
Berdasarkan uraian tersebut maka perlu diadakan supervisi akademik
teknik

workshop

untuk

meningkatkan

pembelajaran aktif di SMA Rayon 5 Medan.

kemampuan

guru

melaksanakan

9

B IdentifikasiBMasalahB
Identifikasi beberapa masalah-masalah, anatara lain: (1) Guru belum
memiliki kesadaran yang tinggi tentang penting untuk

melaksanakan

pembelajaran aktif, (2) Guru belum mampu melaksanakan proses pembelajaran
yang dapat mengembangkan potensi –potensi yang dimiliki peserta didik, (3)
Pemahaman para guru atas strategi –strategi pembelajaran aktif masih rendah, (4)
Kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran aktif
masih

rendah,

dan (5)

Kemampuan

guru

dalam

menerapkan

kegiatan

pembelajaran aktif masih rendah.
C PembatasanBMasalahB
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka dalam
rangka mencapaia tujuan penelitian diadakan pembatasan masalah. Penelitian ini
hanya dibatasi pada penerapan supervisi akademik teknik lorkshop untuk
meningkatkan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran aktif di SMA Rayon
5 Medan.
D RumusanBMasalah.
Rumusan masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah: Apakah
penerapan supervisi akademik teknik workshop dapat meningkatkan kemampuan
guru melaksanakan pembelajaran aktif di SMA rayon 5 Medan?
B
B

B

10

E TujuanBPenelitian.B
Tujuan penelitian tindakan sekolah yang dilakukan terhadap guru bahasa
Inggris di SMA Rayon 5 Medan adalah untuk mengetahui; Penerapan supervisi
akademik berbasis workshop dapat meningkatkan kemampuan guru melaksanakan
pembelajaran aktif.
F ManfaatBPenelitianB
Manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan sekolah ini adalah :
Manfaat penelitian adalah :
1) Manfaat teoritis
a) Bagi ilmu perpustakaan dan informasi, dapat memperkaya
khasanah penelitian terutama dalam supervisi pendidikan
b) Sebagai bahan rujukan untuk penelitian berikutnya yang berkaitan

dengan supervisi pendidikan.
2) Manfaat praktis :
a) Bagi supervisor, konsep supervisi akademik teknik lorkshop dapat
dijadikan sebagai alternatif untuk pelaksanaan supervisi pendidikan
dimasa yang akan datang.
b) Bagi guru, mampu meningkatkan kompetensi pedagogik dan
profesionalnya dalam melaksanakan pembelajaran aktif
c) Bagi sekolah, dengan adanya supervisi akademik teknik lorkshop
dapat membantu meningkatkan mutu sekolah.

B

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.

Simpulan

Berdasarkan Hasil Penelitian, analisis yang telah dilakukan dalam
penelitian ini diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Pada Observasi awal terdapat gambaran bahwa pemahaman guru tentang
pembelajaran aktif perlu ditingkatkan. hal ini berdasarkan hasil pre tes yang
menunjukkan bahwa 6.67 %atau 2 orang guru yang memiliki pemahaman
tentang pembelajaran aktif dalam kategori baik. 20 % atau 6 orang guru yang
memiliki pemahaman dalam kategori cukup baik. 40 % atau 12 orang guru yang
memiliki pemahaman yang kurang baik dan 33.33 % atau 10 orang guru yang
memiliki pemahaman yang tidak Baik.
2. Pada siklus Pertama, tidak ada guru yang memiliki skor kemampuan dalam
perencanaan pembelajaran Aktif dalam kategori baikf, 70 % atau 21 orang guru
memeiliki skor dalam kategori cukup baik, 30 % atau 9 orang guru yang memiliki
skor dalam kategiri kurang baik dan tidak adao guru yang memiliki skor tidak
baik. dan skor kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran

aktif ,

terdapat bahwa tidak ada guru yang memiliki skor dalam kategori baik. 96,7
atau 29 orang guru yang memiliki skor dalam kategori baik,3.3 % atau 1 orang
guru memiliki skor dalam kategori kurang baik dan tidak ada guru memiliki skor
yang tidak baik.
3. Ketercapaian aspek kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran aktif
diperolej (1) pada aspek kegiatan membuka pelajaran memmiliki ketercapaian

72, 78 %. (2) pada aspek penggunaan bahasa memiliki ketercapaian 66.67 %, (3)
Pada aspek penguasaaan Bahan belajar / materi pembelajaran memiliki
ketercapaian

65. 83 %, (4) pada aspek

pendekatan metode / strategi

pembelajaran memiliki ketercapaian 60.28 %, (5) pada aspek pembelajaran
yang memicu dan memilihara keterlibatan kelas memiliki ketercapain .75 %, (6)
pada aspek penggunaan media alat

sumber pembelajaran memiliki

ketercapaian 69.72 % (7) pada aspek kegiatan menutup pembelajaran memiliki
ketercapaian 72.22 %. dan (8) pada aspek tindak lanut memiliki ketercapaian
74. 17 %.
4. Pada siklus kedua, Pada kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran
terdapat 96,7 %. atau 29 orang guru yang memiliki skor dalam kategori baik,
3.3 5 atau 1 orang guru dalam kategori cukup baik. sedangkan skor kemampuan
guru dalam pelaksanaan pembelajaran aktif terdapat 80 % 24 orang guru
memiliki skor falam kategori baik, 20 % atau 6 orang guru memiliki skor dalam
kategori cukup baik.
5. Ketercapaian aspek kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran aktif
diperolej (1) pada aspek kegiatan membuka pelajaran memmiliki ketercapaian
81.94 %. (2) pada aspek penggunaan bahasa memiliki ketercapaian 83.33 %, (3)
Pada aspek penguasaaan Bahan belajar / materi pembelajaran memiliki
ketercapaian

76.11 %, (4) pada aspek

pendekatan metode / strategi

pembelajaran memiliki ketercapaian 79.72 %, (5) pada aspek pembelajaran
yang memicu dan memilihara keterlibatan kelas memiliki ketercapain 80.28 %,
(6) pada aspek penggunaan media alat

sumber pembelajaran memiliki

ketercapaian 80. 28 % (7) pada aspek kegiatan menutup pembelajaran memiliki

ketercapaian 90. 83 %. dan (8) pada aspek tindak lanut memiliki ketercapaian
88.89 %.
6.

Penerapan supervisi Akademik teknik Workshop dapat meningkatkan
kemampuan guru melaksanakan pembelajaran aktif di SMA rayon 5

B.

Implikasi
Implikasi penelitian ini didasari oleh hasil penelitian dan kesimpuan yang
ditemukan. Implikasi tersebut diantaranya :
1. Implementasi supervisi akademik teknik workshop dapat meningkatkan
kemampuan guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran aktif.
2.

Penerapan Supervisi akademik teknik workshop menekankan pada proses
supervisi yang lebih memfokuskan pada tujuan. Tujuan dari workshop
pembelajaran aktif yang dilaksanakan lebih memfokuskan kepada pembelajaran
siswa aktif

3. Pelaksanaan supervisi akademik teknik workshop memudahkan supervisor
untuk melaksanakan supervisi kepada sekelompok guru yang mengalami
permasalahan yang sama.
4. Jika pelaksanaan supervisi akademik dilaksanakan secara berkesinambungan
maka peningkatan kemampuan guru dapat tercapai, sehingga guru terbangun
kebiasaannya untuk selalu meningkatkan kemampuannya.
5. Jika guru meningkatkan kemampuannya terhadap pembelajaran aktif maka
kesulitan belajar dan kemampuan individu peserta didik akan terpenuhi,
sehingga guru lebih mudah untuk meningkatkan kompetesi siswanya.

DAFTAR PUSTAKA
Akbar Sa’dun, 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran,. PT Remana
Rosdakarya. Bandung
Ambarita, Biner. 2013. Manajemen dalam Kisaran Pendidikan. Bandung:
Alfabeta
Danannaya Utomo2013. Media Pembelajaran Aktif. Nuansa Cendikia. Bandung
Depdiknas. 1997. Petunjuk Pengelglaan Adminstrasi Sekglah Dasar. Jakarta:
Depdiknas.
---------------. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekglah. Jakarta:
Depdiknas.
---------------. 2008. Petunjuk Teknis Penelitian Tindakan Sekglah Peningkatan
Kgmpetensi Supervisi Pengawas Sekglah SAM/SMK, Jakarata : Dirnend
P2TK
--------------. 2010. Supervisi Akademik; Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan
Kepala Sekglah. Jakarta: Depdiknas.
Mayuni Ilza.2007. Peningkatan Mutu Guru Bahasa Inggris Melalui Pendidikan
Jabatan. Lubuk Agung Bandung.
Muhammad Nurdin.dan Hamzah B Uno. 2011

Belajar Dengan Pendekatan

Pailkem. Bumi Aksara ,Jakarta
Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Prgfesi Pendidikan,
Bandung : Penerbit Alfabeta
Sahertian, Piet A. 2010. Kgnsep-Kgnsep dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sergiovanni, Thomas J.1983. Supervisign: A Redefinitign, Boston : Higher
Education
Silberman Mel. 2010. Cara Pelatihan Dan Pembelelajaran Aktif. Pt Indeks,
Jakarta.
Sudnana. 2005. Metgda Statistika, Bandung : Penerbit Tarsito

Sudnana, Nana. 2012. Pengawas dan Kepengawasan, Cikarang Bekasi: Binamitra
Publishing
Saminanto. 2013. Mengembangkan Rpp Paikem, Eek Berkarakter. Rasail media
Group. semarang
Suyadi. 2013.Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. PT. Remana Rosda
Karya Bandung. Bandung
Agung Iskandar dan Yufridawati. 2013. Pengembangan Pgla Kerja Harmgnis
Dan Sinergis Antara Guru, Kepala Sekglah Dan Pengawas. Bestari
Buana, Jakarta
Trianto. 2009. Mendesain Mgdel Pembelajaran Ingvatif Prggresif. Kencana
Prenada media Group. Jakarta

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATERI PELAJARAN TEORI MUSIK MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP DI SMA SE-KECAMATAN SEI RAMPAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

0 1 28

SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN AKTIF.

0 4 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KUANTUM MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK JOB INSTRUCTION TRAINING DI SMAN 1 SIMPANG KANAN ROKAN HILIR-RIAU.

0 2 27

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP (LOKAKARYA) PADA SMA DI KABUPATEN NIAS SELATAN.

0 4 25

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK TEKNIK WORKSHOP (LOKAKARYA) PADA SMA DI KABUPATEN NIAS SELATAN.

0 6 31

MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI BIMBINGAN TEKNIK KERJA KELOMPOK DI SUB RAYON 05 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 0 17

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KETERAMPILAN MEMBUAT PERANGKAT PEMBELAJARAN MELALUI WORKSHOP DI SMA SUB RAYON 05 MEDAN.

0 0 28

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KETERAMPILAN MEMBUAT PERANGKAT PEMBELAJARAN MELALUI WORKSHOP DI SMA SUB RAYON 05 MEDAN.

0 0 11

View of SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU SMA COKROAMINOTO SUKARESMI DALAM MEMBUAT ADMINISTRASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MELALUI WORKSHOP

0 0 10

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK MODEL KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMA NEGERI 3 KLUET UTARA KABUPATEN ACEH SELATAN

0 2 10